Anda di halaman 1dari 34

RESUME METODOLOGI PENELITIAN

Disususun Oleh :
MARIATUL
QIBITIYAH
NIM: 1920100023
PAI: 3

Dosen Pengampuh :Sulhan Efendi S.Pd.I,M.Pd.I.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
PERGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYEKH ALI HASAN AHMAD AD-DARY
PADANGSIDIMPUAN
KELOMPOK 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN

A. Pengertian metodologi penelitian

Pengertian metode, berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau
menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu can yang
kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk
menemukan jawaban dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
Menurut Soerjono Soekanto (1986:5), penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan
dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.
Menarik kesimpulan dari pembahasan tersebut, bahwa sistem dan metode yang dipergunakan
untuk memperoleh informasi atau bahan materi suatu penge- tahuan ilmiah yang disebut dengan
'metodologi ilmiah.' Pada sisi lain dalam kegiatan untuk mencari informasi tersebut dengan
tujuan untuk menemukan hal-hal yang baru meru pakan suatu prinsip-prinsip tertentu atau solusi
(pemecahan masalah) tersebut disebut dengan penelitian.
Ciri-ciri utama penelitian dan sekaligus merupakan pedoman etika terhadap kegiatan
penelitian ilmiah melalui pengungkapan informasi yang sistematis dan metodologis sesuai
dengan disiplin ilmu yang dilakukan oleh pihak peneliti, yaitu mengacu kepada Objektif dalam
penyajian yang deskriptif, sistematis, dan analisis. Serba relatif, bahwa kebenaran ilmiah yang
diajukan.

B. Tujuan metodologi penelitian


Tujuan penelitian dimaksudkan agar peneliti senantiasa bergerak sesuai dengan tujuan
tersebut. Apabila tujuan salah satu tujuan penelitian adalah ingin mengetahui hubungan antara
satu variabel dan variabel lainnya, maka peneliti harus selalu berupaya ke arah itu. Apabila
peneliti bertujuan ingin mengetahui sikap pegawai tentang sesuatu hal, maka dia harus.
mengarahkan semua upaya penelitiannya yaitu memperoleh data tentang sikap pegawai.
Tercapai tidaknya tujuan penelitian secara eksplisit harus tampak dalam hasil penelitian dan
dalam kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian relevan dengan perumusan masalah. Jika
perumusan masalah adalah perta- nyaan penelitian, maka tujuan penelitian adalah hasil yang
ingin dicapai oleh peneliti dari pertanyaan pada perumusan masalah.
C. Ruang lingkup penelitian
Ruang lingkup penelitian adalah sebuah metode untuk pembatasan permasalahan dalam
ilmu yang akan dikaji dalam kajian ilmiah. Artinya, ruang lingkup adalah batasan subjek yang
akan diteliti, dapat berupa batasan masalah ataupun jumlah subjek yang diteliti, materi yang akan
dibahas, maupun variabel yang akan diteliti. Cara menentukan ruang lingkup adalah dengan
memberi batasan masalah yang akan dikaji menjadi hal penting pertama yang harus dilakukan
oleh penelian. Kemudian dengan Sesuaikan dengan keberadaan data penelitian dan juga
memahami penelitian.

D. Masalah penelitian
1. Ada individu atau kelompok yang memiliki kesulitan atau masalah.
2. Ada tujuan yang ingin dicapai. Jika seseorang tidak ingin mencapai apa-apa, maka mereka
tidak memiliki masalah.
3. Terdapat cara alternatif (atau tindakan) untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ini berarti
bahwa ada setidaknya dua cara tersedia bagi peneliti karena jika mereka tidak memiliki
pilihan cara, mereka tidak dapat memiliki masalah.
4. Terdapat keraguan dalam pikiran peneliti mengenai pemilihan alternatif. Ini berarti penelitian
harus menjawab pertanyaan mengenai efisiensi relatif dari alternatif yang mungkin.
5. Ada lingkungan (lingkungan) dimana kesulitan berhubungan.

Agar masalah penelitian yang kita pilih bener-bener tepat,evaluasi masalah penelitian
biasanya berdasarkan parameter antara lain adalah masalah yang menarik membuat kita
termotivasi untuk melakukan penelitian dengan serius, memiliki nilai tambah baik untuk ilmu
pengetahuan maupun peningkatan kesejahteraan hidup manusia. dan yang paling penting hindari.
plagiasi dalam penelitian

E. Mengidentifiasi masalah penelitian


Bagi penelitian yang berangkat dari masalah faktual (yang benar ada di suatu organisasi
atau lingkungan tertentu), maka masalah ini harus diidentifikasikan. Identifikasi, artinya
memerinci masalah sehingga dapat diketahui dengan jelas. Kalau masalahnya menyangkut
dengan disiplin kerja di instansi atau organisasi X, maka peneliti harus menjelaskan secara
perinci tentang masalah disiplin kerja ini. Uraian- nya berisi tentang pelanggaran yang banyak
dilakukan pegawai, atau perilaku yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
KELOMPOK 2 PENDEKATAN KUANTITAIF DAN KUALITATIF DALAM
PENELITIAN.

A. Karakteristik Pendekatan Kuantitatif

Karakteristik penelitian kuantitatif dipengaruhi oleh konsep positivistik yang dapat diukur
dan di uji secara empiris. Pendekatan kuantitatif juga memiliki karakteristik berupa angka-
angka, disajikan dalam bentuk tabel atau grafik, menggunakan hipotesis dan instrumen
penelitian dapat diuji secara statistik. Secara lebih spesilik, karakterisik pendekatan penelitian
kuantitatif diungkapkan oleh beberapa penaliti terdahulu.

Menurut Ardianto, penelitian kuantitatif memiliki karakteristik berupa ilmu-ilmu keras,


ringkas dan sempit, reduksionistik, penalaran logis dan deduktif, hubungan sebab akibat
menguji teori, kontrol atas variabel, instrument, elemen dasar analisis adalah angka, analisis
statistik data, dan generalisasi. Sementara, karakteristik penelitian kuantitatif tercermin pada
sarat dengan angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Adapun menurut
Arikunto karakteristik penelitian kuantitatif adalah kejelasan unsur seperti tujuan, pendekatan,
subjek, sampel, sumber data, langkah penelitian terencana dan tersusun. adanya hootes, desain,
data memungkinkan untuk diwakilkan, dan pelaksanaan analisis data setelah data terkumpul.
Penelitian kuantatif sedari awal dilakukan secara sistematis dan terusun, data berupa
angka-angka pasti, pengambilan data dengan instrumen, dan menekankan pada analisis data
secara statistik. Setiap data dijabarkan dengan angka-angka statistik yang dapat diukur dan diuji
secara empiris. Karakteristik penelitian kuantitatif Anderson dan Biddle menyebutkan bahwa
terdapat Empat karakteristik pokok yang dimiliki oleh penelitian perilaku (dengan pendekatan
kuantitatif).
Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan dalam penelitian dan analisis yang memiliki
karakteristik utama yaitu pengumpulan data numerik, objektif dan teori, hipotesis dan teori,
metode pengumpulan data, analisis statistik, penggunaan statistik, penggunaan sampel,
generalisasi, penelitian kausalitas, akurasi dan validitas, dan reproduktibilitas penggunaan
teknlogi.
B. Masalah Penelitian Kuantitatif
Masalah adalah kesenjangan yang terjadi antara harapan dengan kenyataan, dan
kesenjangan antara teori dengan fakta di lapangan. Dalam penelitian kuantitatif, masalah
penelitian menunjukkan adanya penyimpangan harapan dan kenyataan, rencana dan
pelaksanaan, dan idealisme dengan realitas. Menurut Priadana & Sunarsi, masalah pada
penelitian kuantitatif harus memenuhi karakteristik tertentu seperti aktual, menarik, bermanfaat
dan berdampak solutif, dan orisinal (novelity). Masalah penelitian merupakan langkah
awal untuk memberikan solusi terhadap permasalahan. Maka permasalahan perlu dirumuskan
dengan jelas, terukur dan mampu dipecahkan.

C. Metodologi Penelitian Kuantatif

Metodologi penelitian kuantitatif adalah pendekatan sistematis untuk merencanakan,


melaksanakan, dan menganalisis penelitian yang mengumpulkan data dalam bentuk angka dan
menggambarkan hubungan antara variabel- variabel. Langkah-langkah umum dalam
metodologi penelitian kuantitatif:
1. Identifikasi Masalah Penelitian
2. Buat hipotesis kerja (jika penelitian bersifat eksperimental) atau pertanyaan penelitian yang
jelas dan terukur. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif, kalimat itu bersifat dan tidak
normative.
3. Desain Penelitian, pilih desain penelitian yang sesuai dengan masalah penelitian Anda,
seperti eksperimen, survei, atau studi kasus dan umpulkan data sesuai dengan desain
penelitian yang telah dipilih.
4. Analisis Data: Gunakan perangkat lunak statistik untuk menganalisis data yang telah
dikumpulkan dan terapkan teknik-teknik statistik yang sesuai untuk menjawab hipotesis atau
pertanyaan penelitian.
5. Interpretasi Hasil: Diskusikan implikasi hasil penelitian dan hubungannya dengan teori
yang ada.
6. Penyusunan Laporan Penelitian: Tulis laporan penelitian yang mencakup latar belakang,
metodologi, hasil, dan kesimpulan. Sertakan tabel, grafik, dan analisis statistik yang
mendukung temuan Anda. Cantumkan daftar pustaka yang merujuk pada sumber-sumber
yang digunakan.
7. Validasi dan Peer Review: sebelum publikasi, ajukan laporan penelitian Anda untuk validasi
oleh rekan sejawat (peer review).

D. Perumusan Judul Penenlitian Kuantatif Dalam Penelitian


Dalam merumuskan judul penelitian perlu diperhatikan hal- hal berikut
ini:
a. Judul harus ditulis secara singkat, padat, dan jelas.
b. Harus mencerminkan spesifikasi masalah yang diteliti.
c. Harus memuat variabel-variabel utama yang dilibatkan dalam penelitian.
d. Harus menyebutkan secara jelas jenis hubungan antara variabel.
e. Harus mengungkapkan fakta.

Perumusan judul penelitian kuantitatif merupakan langkah awal yang penting dalam
proses penelitian. Judul harus mencerminkan esensi penelitian dengan jelas dan ringkas.
Berikut panduan dalam merumuskan judul penelitian kuantitatif menurut penulis:
1. Jadikan Judul Jelas dan Deskriptif, Judul harus memberikan gambaran yang jelas tentang
subjek penelitian Anda. Orang harus dapat mengerti apa yang akan Anda teliti hanya dari
membaca judul.
2. Gunakan Bahasa yang Tepat dan Sederhana, Hindari istilah teknis yang sulit dipahami oleh
pembaca yang tidak memiliki latar belakang khusus dalam bidang penelitian Anda.
3. Hindari Judul yang Terlalu Panjang, Judul yang terlalu panjang dapat sulit dibaca dan
diingat. Usahakan judul Anda singkat namun informatif.
4. Sertakan Kata Kunci Penting Identifikasi kata kunci yang relevan dengan penelitian Anda
dan sertakan dalam judul. Ini akan membantu pembaca menemukan penelitian Anda
melalui pencarian online.
5. Gunakan Frasa Nominal atau Kalimat Pendek, Frasa nomial atau kalimat pendek seringkali
lebih efektif dalam merumuskan judul. Contohnya, "Pengaruh X terhadap Y" atau "Analisis
Hubungan antara A dan B."
6. Sesuaikan dengan Ruang Lingkup Penelitian Anda, Pastikan judul mencerminkan ruang
lingkup penelitian Anda. Jangan membuat judul yang terlalu luas atau terlalu sempit.
KELOMPOK 3 PENDEKATAN KUALITATIF DALAM PENELITIAN

A. Karakteristik Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan analisis.
Deskriptif dalam penelitian kualitatif berarti menggambarkan dan menjabarkan peristiwa,
fenoma dan situasi sosial yang diteliti. Analisis berarti memaknai dan menginterpretasikan serta
membandingkan data hasil penelitian. Beberapa definisi penelitian kualitatif. Menurut Bogdan
dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian kualitatitif memiliki setting alamiah sebagai sumber data Penelitian kualitatif
melakukan penelitian pada setting tertentu karna mereka berorientasi pada konteks. Mereka
berasumsi bahwa perilaku manusia secara signifikan dipengaruhi oleh setting dimana perilaku
itu terjadi, dan mereka merasa bahwa perilaku dapat dimengerti secara baik apabila di observasi
dalam setting dimana peristiwanya terjadi. Setting harus dipahami dalam konteks sejarah
institusi dimana partisipan merupakan bagiannya
1. Penelitian kualitatif adalah deskriftif
Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan adalah berbentuk kata-kata atau
gambar, bukan angka seperti dalam angka penelitian kuantittatif. Data tersebut meliputi
transkip interviu, catatan lapangan, fotografi, videotapes, dokumen personal memo, dan
catatan resmi lain.
2. Peneliti kualitatif lebih memperhatikan proses daripada hasil penelitian Dengan
mengumpulkan data dari interaksi tersebut, maka peneliti baru dapat menarik
kesimpulan. Jadi peneliti kualitatif menekankan pada proses, yang telah memberikan
manfaat pada penetiliti psikologi dalam mengklarifikasi suatu prediksi.
3. Peneliti kualitatif cenderung menganalisa datanya secara induktif
4. Pemaknaan merupakan perhatian utama dari penelitian kualitatif
5. Pentingnya kontak personal langsung dengan subyek
6. Berorientasi pada kasus unik.
Hal ini relevan dengan penjelasan (Mohajan, 2018) yang menyebutkan karakteristik
penelitian kualitatif adalah data dikumpulkan secara langsung, data digunakan untuk
mengembangkan konsep dan teori, teknik sampling dengan keterwakilan subjek secara acak,
pemahaman tentang pemikiran, sikap, dan perilaku orang, terbuka untuk penjelasan alternatif,
didasarkan pada pendapat, pengalaman, dan perasaan individu, berakar dari kehidupan sehari-
hari masyarakat yang mengalami dan memahami fenomena sosial.

B. Masalah Penelitian Kualitatif

Salah satu hal penting yang perlu dilakukan seorang peneliti setelah mengidentifikasi
masalah penelitian ialah menentukan apakah masalah penelitian tersebut termasuk dalam
penelitian kualitatif. Untuk tujuan tersebut gunakan penelitian kualitatif jika masalah
penelitian tersebut mensyaratkan anda untuk:
a. Mempelajari pandangan masing-masing individu
b. Mengeksplorasi atau menginvestigasi masalah penelitian yang diteliti
c. Mengukur proses dalam waktu yang lama;
d. Menemukan teori baru berdasarkan pandangan-pandangan partisipan;
e. Mendapatkan informasi yang lebih detail (rinci) tentang sekelompok orang dalam konteks
tertentu.
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif lebih terbuka dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan terbuka (open- ended questions) atau pertanyaan-pertanyaan yang lebih
umum. Kata tanya yang digunakan dalam rumusan masalah penelitian kualitatif ialah 'apa' dan
'bagaimana’.
Para ahli menjelaskan bahwa pertanyaan penelitian dalam studi-studi kualitatif perlu
menekankan masalah utama yang diteliti dan sub-questions, yakni pertanyaan tambahan dapat
dirumuskan untuk memberikan penekanan terhadap aspekaspek khusus dari pertanyaan utama.
Pertanyaan utama perlu dibuat dalam bentuk terbuka (open ended questions) yang dimulai
dengan kata tanya what or how, misalnya dalam contoh rumusan berikut ini:
Apakah anak-anak (siswa/mahasiswa) yang menjalankan peran-peran kepemimpinan dan
paraktek manajerial lebih beprestasi (pertanyaan utama)? Jika ya, apa yang membuat perbedaan
prestasi dengan anak-anak (atau siswa/mahasiswa) yang tidak berperan dalam kepemimpinan
dan praktik manajerial?.
C. Metodologi penelitian kualitatif
Metodologi penelitian kualitatif adalah sebuah cara atau metode penelitian yang lebih
menekankan pada analisis atau deskripsi data yang bersifat nonnumerik, seperti sikap,
kepercayaan, dan motivasi individu, dengan tujuan untuk memahami fenomena dalam konteks
sosial secara alami. Pendekatan kualitatif (qualitative research) dalam penelitian sosial adalah
salah satu pendekatan utama yang pada dasarnya adalah sebuah label atau nama yang
bersifat umum saja dari sebuah rumnpun besar metodologi penelitian. Jenis – jenis penelitian
kualitatif adalah metode atau studi etnografi, studi grounded, studi life history, observasi
partisipan dan studi kasus.

D. Perumusan judul penelitian kualitatif dalam penelitian


1. Mengidentifikasi Problem Penelitian
Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang memfokuskan pada deskripsi dan explanasi,
penelitian kualitatif melakukan penelitian dengan cara menggali dan memahami fenomena
sentralnya. Explorasi berarti bahwa peneliti hanya mengetahui sedikit tentang fenomena
yang akan diteliti, dan peneliti membutuhkan belajar lebih banyak tentang fenomena
tersebut dari subyek.
2. Mereviw Kepustakaan
Dalam penelitian kualitatif, reviuw kepustakaan memainkjan peran kurang penting dalam
mempersiapkan penelitian. Meskipun peneliti dapat mereviu kepustakaan untuk keperluan
justifikasi tentang pentingnya suatu masalah untuk diteliti, tapi kepustakaan tidak menjadi
arah bagi munculnya pertanyaan penelitian.

3. Merumuskan Pertanyaan Penelitian

Rumusan masalah dibuat dan disusun untuk menunjang usaha penemuan dan penyusunan
teori substantive, yaitu teori yang bersumber dari data. Menurut Sugiyono,berdasarkan
level of explanation suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk rumusan
masalah

4. Fokus Penelitian

Menurut Lexy J. Moleong, mengemukakan empat langkah perumasan masalah, yaitu:


a. Tentukan fokus penelitian
b. Cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitan dengan fokus tersebut yang dalam
hal ini dinamakan subfokus.
c. Cari antara faktor-faktor yang terkait adakan pengajian mana yang sangat menari untuk
ditelaah, kemudian tetapkan mana yang dipilih.
5. Judul Penelitian Kualitatif
Judul penelitian adalah refleksi dari keseluruhan rancangan penelitian yang akan
dilakukan, sehingga hanya dengan membaca judul penelitian saja, seseorang akan
mendapatkan gambaran mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan.

KELOMPOK 4 STUDI KEPUSTAKAAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN


A. Pengertian Studi Kepustakaan
Ulasan kepustakaan sering juga disebut rasional penelitian karena memberikan
landasan rasional tentang mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dalam kaitannya
dengan kerangka pengetahuan. Namun demikian, ulasan kepustakaan bukanlah
dimaksud kan sekédar untuk menghasilkan anotasi atau catatan bibliografi tentang
masalah yang sedang diangkat(Lindvall,1969). la bukan hanya menyajikan ringkasan
bahan pustaka yang telah dilaporkan oleh peneliti atau penulislain.

Ulasan terhadap bahan kepustakaan yang berkaitan dengan topik penelitian


tersebut juga bukan di maksudkan untuk menunjukkan bahwa masalah penelitian yang
diangkat belum pernah diteliti oleh penelitilain. Bagaimanapun, ulasan yang hanya
terbatas tersebut tidak akanpernah bisa membuktikan hal tersebut. Apa yang bisa
ditunjukkan oleh peneliti atau pengulas hanyalah sekedar memberi petunjuk bahwa dari
ulasan kepustakaan yang ia lakukan, peneliti tidak dapat menemukan karya penelitian
yang persis sama dengan yang ia lakukan.

Tujuan utama penulisan ulasan kepustakaan adalah untuk mengorganisasikan


penemuan-penemuan penelitian yang pernah dilakukan sehingga pembaca akan dapat
memahami mengapa masalah yang diangkat mempunyai nilai penting serta menunjukkan
bagaimana masalah tersebut dapat dikaitkan dengan hasil penelitian dan pengetahuan yang
lebih luas (Mc Millan dan Schumacher, 1989;Lindvall,1969). Dengan mengetahui hasil-
hasil penting dari penelitian yang pernah dilakukan, peneliti dapat melihat bagaimana
masalah penelitian dan penemuannya akan dapat dihubungkan dengan hasil penemuan
penelitian lain dan bagaimana kombinasi penemuan tersebut dan penemuannya dapat
membantu memberikan gambaran atau potret pengetahuan yang lebih utuh dan komplit
tentang bidang tersebut. Ulasan kepustakaan juga dapat dipandang sebagai kontribusi
terhadap penyusunan teori penelitian.Salah-satu kelemahan dalambidang kependidikan
adalah kurang adanya kerangka teori yang dapat dijadikan landasan masalah penelitian.

B. Sumber Ulasan Kepustakaan

Pada dasarnya ulasan kepustakaan dalam penelitian harus didasarkan pada sumber asli
yang ditulis oleh peneliti atau penemu teori itu sendiri secara langsung. Namun demikian,
karya-karya yang dibuat oleh penulis yang tidak secara langsung melakukan penelitian atau
membuat teori juga dapat dijadikan sumber informasi yang sangat berharga. Kedua sumber
tersebut pada umumnya juga dapat diketahui melalui sumber lain yang berisi informasi
tentang keduanya. Dalam ulasan kepustakaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam
kategori: sumber primer, sumber sekunder, dan sumber preliminer. Masing- masing sumber
tersebut mempunyai tujuan dan karakteristik yang berbeda dalam memberikan informasi
pengetahuan.

Sumber primer adalah hasil-hasil penelitian atau tulisan-tulisan karya peneliti atau
teoretisi yang orisinil. Sumber ini merupakan deskripsi langsung tentang kenyataan yang
dibuat oleh individu yang melakukan pengamatan atau menyaksikan kejadian atau oleh
individu yang mengemukakan teori yang pertamakali. metodologi yang digunakan untuk
menyelidiki masalah. Contoh sumber primer adalah hasil penyelidikan empiris yang
diterbitkan dalam jurnal.jurnal ilmiah profesional, laporan penelitian, tesis, disertasi, baik
dalam bentuk cetakan atau bentuk sistem pencarian informasi.

Sumber sekunder adalah bahan pustaka yang ditulis dan dipublikasi kan oleh penulis
yang tidak secara langsung melakukan pengamatan atau berpartisipasi dalam kenyataan
yang ia deskripsikan atau bukan penemu teori. Sumber ini berisi tentang hasil sintesis
bahan-bahan yang berasal dari sumber utama, baik secara empiris maupun teoretis. Hanya
saja, pada umumnya informasi teknis tentang masing-masing sumber primer telah
dihilangkan.

Sumber preliminer adalah bahan-bahan rujukan yang dimaksudkan untuk membantu


seseorang mengidentifikasi dan menemukan sumber primer atau sekunder. Dengan kata
lain, sumber preliminer berisi informasi tentang sumber primer dan sekunder. Sumber ini
sangat bermanfaat untuk menunjukkan jenis- jenis tertentu yang diperlukan dalam beberapa
ulasan kepustakaan dan untuk

C. Langkah Studi Kepustakaan

1. Analisis pernyataan masalah. Pernyataan masalah berisi konsep-konsep atau variabel


yang memberikan petunjuk tentang topik kepustakaan, misalnya pembelajaran, sikap,
evaluasi, dan interaksi belajar mengajar.

2. Mencari dan membaca sumber sekunder. Bacaan bahan-bahan yang ada dalam sumber
kedua akan membe-rikan ulasan dan pandangan sekilas tentang topik dan akan membantu
peneliti untuk membatasi masalah sehingga lebih tepat.

3. Memilih sumber preliminer yang sesuai. Sumber preliminer baik yang berupa indeks
maupun abstrak akan membantu peneliti untuk mendapatkan informasi di mana sumber
primer dapat diperoleh.

4. Membaca sumber primer yang terkait. Setelah mendapatkan sumber primer, peneliti
membaca dan mencatat hasil analisis singkat terhadap sumber primer yang sesuai dan
relevan dengan masalah penelitiannya disertai catatan bibliografinya secara lengkap.

D. Pengertian Hipotesis
Secara bahasa, hipotetis berasal dari kata hypo artinya “dibawah” dan thesa
artinya “kebenaran”. Hypothesa yang kemudian dibahasa indonesia kan menjadi
hipotesis, secara bahasa berarti dibawah kebenaran. Secara istilah hipotesis diartikan
sebagai perkiraan, dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah atau pertanyaan
penelitian yang masih perlu diuji kebenarannya setelah data dikumpulkan.
E. Macam-macam Hipotesis

1. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian mempunyai fungsi memberikan jawaban sementara terhadap


rumusan masalah atau research questions. Berikut ini beberapa contoh hipotesis
penelitian:

1. Ada korelasi positif dan signifikan antara usaha peningkatan belajar disekolah
dengan hasil pencapaian belajar siswa.
2. Ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi dan gaya kepemimpinan
dalam organisasi dalam produktivitas lembaga.
2. Hipotetis Statistika

Hipotesis ini dipergunakan jika peneliti melakukan analisis dengan hanya


menggunakan sebagian dari keseluruham data yang ada.

KELOMPOK 5 POPULASI DAN SAMPEL

A. Pengertian Populasi dan Sampel

Pengertian populasi menurut Sugiyono dalam buku Statistika adalah wilayah


generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari,dan kemudian ditarik suatu
kesimpulan.Bukan hanya sebagai objek atau subjek penelitian tetapi juga pada benda-benda
alam lainnya dan termasuk pula jumlah ( kuantitas atau kualitas) tertentu yang pada objek
tau subjek yang diamati seluruh karakteristik tertentu yang dimiliki oleh objek atau subjek
tersebut yang diteliti.

Populasi adalah sekelompok unsur atau elemen yang dapat berbentuk manusia atau
individu, binatang. tumbuh-tunbuhan ,lembaga atau institusi, kelompok dokumen,
kejadian,sesuatu hal, gejala atau berbentuk konsep yang menjadi objek penelitian.Populasi
juga diartikan sebagai sumber darimana sipeneliti mendapatkan data. Populasi merupakan
semua nilai, hasil pengukuran maupun hasil perhitungan, baik kuantitatif maupun kualitatif
dari karakteristik tertentu terkait kelompok objek yang jelas dan lengkap, kumpulan variabel,
subjek,konsep, ataupun fenomena.

B. Sifat-sifat Populasi
a. Homogen
Homogen populasi adalah hal yang sangat diutamakan dalam penelitian eksperimen,
apabila upaya homogenitas dapat dicapai secara maksimal maka sangat membantu
peningkatan validitas penelitian. populasi yang unsurnya memiliki sifat yang sama,
sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Aspek tempat, wilayah
atau tempat subyek penelitian
b. Populasi Heterogen
Populasi heterogen adalah populasi yang dalam unsurnya terdapat sifat variasi sehingga
ada batasan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. seperti telah dikemukakan
di atas. Semua penelitian di bidang sosial yang obyeknya manusia atau gejala- gejala
dalam kehidupan manusia menghadapi populasi heterogen.

C.Langkah-langkah Penentuan Populasi dan Sampel


a. Langkah penentuan Populasi
1. Memahami topik penelitian
2. Menentukan rumusan masalah penelitian
3. Menentukan hipotesis penelitian dan memahami hipotesis penelitian 4. Memahami
macam populasi dan sampel penelitian
4. Mengetahui jenis sampel yang akan digunakan
5. Menentukan populasi penelitian dengan berdasarkan hipotesis dan topik bahasan
penelitian
6. Melakukan penelitian
b. Langkah penentuan Sampel
1. Derajat keseragaman (degree of homogeneity) populasi. Semakin homogen
populasi, maka semakin besar kemungkinan penggunaan sampel dalam jumlah
kecil
2. Derajat kemampuan peneliti mengenal sifat-sifat khusus populasi.
3. Presisi (ketetapan/kesamaan) yang dikehendaki penelitian. populasi penelitian amat
besar sehingga derajat kemampuan peneliti mengenal karekteristik khusus populasi
menjadi rendah. Oleh karena itu jika penelitian menghendaki derajat presisi yang
tinggi, maka menjadi keharusan menggunakan sampel besar dalam penelitian yang
dilakukannya

D. Tekhnik Penarikan Populasi dan Sampe


Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sampling atau pemilihan sampel berarti
pemilihan sebagian individu dari populasi sebagai wak yang representatif dari populasi
tersebut. Sampel dikatakan representa dari populasi bila subyek yang terpilih mempunyai
karakter yang encerminkan semua karakter yang dimiliki oleh populasi. Untuk
mendapatkan sampel penelitian yang dapat mewakili kelompok individu yang menjadi
anggota populasi, peneliti menggunakan cara-cara tertentu untuk memilihnya.
Di antara teknik pemilihan sampel au teknik sampling yang biasa digunakan dalam
penelitian pendidikan dalah acak sederhana, sistematis, bertingkat, dan klister
1. Sampling acak sederhana (simpel random sampling) adalah salah- satu teknik pemilihan
sampel di mana semua individu anggota populasi mempunyai kemungkinan kesempatan
yang sama dan independen untuk dipilih sebagai anggota sampel.
2. Sampling Sistematis
Sampling sistematis, sebagaimana sampling acak, digunakan untuk mendapatkan sampel dari
populasi yang sudah ditentukan. Teknik in dapat dipakai bila semua anggota dari populasi
telah dicatat dalam suatu daftar yang disusun secara acak. Dalam memilih subyek, pertama,
peneliti menentukan berapa banyak subyek yang akan dipilih. Kedua, membagi bilangan
jumlah individu dalam populasi dengan bilangan subyek yang diinginkan. Ketiga, memilih
salah-satu nomor yang lebi kecil atau sama dengan angka yang diperoleh pada langkah kedua
secan acak sebagai titik awal pemilihan.
3. Sampling Bertingkat
Teknik sampling bertingkat/berstrata, atau stratified sampling, adalah cara memilih sampel
dengan cara yang sedemikian rupa sehingga peneliti yakin bahwa semua kelompok dalam
populasi terwakili dalam sampel yang terpilih. Dengan cara ini, individu dalam populasi
dibagi dalam beberapa subkelompok, atau tingkat, sesuai dengan variabel yang telah
ditentukan oleh peneliti (misal sekolah, kelas, jenis kelamin, umur, dan sebagainya).
4. Sampling Klaster
Teknik sampling klaster ini serupa dengan sampling bertingkat, di mana subyek dipilih dari
kelompok-kelompok individu dari populasi. Hanya saja sebagai unit sampel tersebut adalah
kelompok, misalnya sekolah, kelas, dan wilayah, dan bukan individu.
5. Sampling Sukarela
Dalam penelitian pendidikan yang mempunyai populasi yang sanga besar, penggunaan
teknik sampling acak mungkin hanya bisa digunakan dalam survei, karena penelitian jenis ini
hanya mempunyai sedikit pertanyaan dan hanya memerlukan waktu yang tidak banyak untuk
menjawabnya.

KELOMPOK 6 INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA


A. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi dalam penelitian. Adapun Menurut Suharsimi Arikunto instrumen pengumpulan
data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Menurut pendapat Rikunto dalam bukunya bahwasanya instrumen pengumpulan data adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Peneliti kualitatif dan
Kuantitatif, sebagai instrumen manusia, memiliki peran penting dalam pengumpulan data.
Mereka menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan data, dan menilai data yang telah terkumpul.
Untuk memperoleh instrumen yang baik tentu selain harus diujicobakan, dihitung
validitas dan realibiltasnya juga harus dibuat sesuai kaidahkaidah penyusunan instrumen.
Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat evaluasi karena dengan
mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang objek yang diteliti, Peneliti menggunakan
berbagai teknik pengumpulan data, termasuk tes, observasi, wawancara, dokumentasi, dan
kuesioner. Pilihan teknik pengumpulan data tergantung pada masalah yang diteliti. Dalam
penelitian ilmiah, penting untuk memahami cara mengumpulkan data untuk memvalidasi
temuan dan mendukung konsep-konsep tertentu. Adanya instrumen penelitian sangat penting
karena digunakan untuk mengumpulkan dan menyelidiki masalah yang diteliti dan
membuktikan atau membantah hipotesis.

B. Macam macam instrumen pengumpulan data


1. Tes: Tes digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, atau sikap responden.
Contohnya adalah tes tulis, tes wawancara, atau tes praktik. Tes dapat memberikan data
kuantitatif yang dapat dianalisis secara statistik.
2. Observasi: Observasi dapat dilakukan secara partisipatif atau non-partisipatif. Data yang
dihasilkan dari observasi dapat berupa data kualitatif maupun kuantitatif.
3. Wawancara: Wawancara adalah proses interaksi langsung antara peneliti dan responden.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur, semi- terstruktur, atau tidak terstruktur.
4. Dokumentasi: Dokumentasi melibatkan pengumpulan data dari dokumen, catatan, atau
arsip yang relevan dengan penelitian. Dokumentasi dapat berupa dokumen tertulis,
rekaman audio, atau rekaman video.
5. Kuesioner: Kuesioner adalah alat pengumpulan data yang berisi serangkaian pertanyaan
yang harus dijawab oleh responden.
C. Keunggulan dan kelemahan instrumen pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data memiliki keunggulan dan kelemahan yang perlu
dipertimbangkan dalam penelitian. Beberapa keunggulan instrumen pengumpulan data
meliputi:
1. Tes: Tes dapat memberikan data yang konsisten dan terstruktur, memungkinkan peneliti
untuk mengukur variabel secara langsung. Namun, tes dapat memakan waktu dan biaya yang
tinggi dalam pengembangannya dan membutuhkan keahlian khusus untuk menginterpretasi
hasilnya.
2. Observasi: Observasi dapat memberikan data yang objektif dan mendalam tentang perilaku
dan interaksi manusia. Namun, observasi membutuhkan waktu yang lama dan dapat
terpengaruh oleh penilaian subjektif peneliti.
3. Wawancara: Wawancara memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang
mendalam tentang pandangan dan pengalaman individu. Wawancara dapat fleksibel dan
memungkinkan peneliti untuk mengajukan pertanyaan tambahan. Namun, wawancara
memakan waktu yang lama dan dapat dipengaruhi oleh bias peneliti atau responden
4. Dokumentasi: Dokumentasi melibatkan pengumpulan data dari dokumen atau catatan yang
sudah ada. Dokumentasi dapat memberikan data historis dan kontekstual yang berharga.
Namun, dokumen mungkin tidak lengkap atau tidak akurat .
5. Kuesioner: Kuesioner dapat mencapai jumlah responden yang besar dan data dapat dengan
mudah dianalisis secara kuantitatif. Namun, kuesioner tergantung pada kejujuran dan
pemahaman responden, serta mungkin tidak memungkinkan penjelasan mendalam.

KELOMPOK 7 ANALISIS DATA


A. Pengertian Analisis Data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga mengahsilkan informasi
atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Analiis
merupakan evaluasi dari sebuah situasi dari sebuah permasalahan yang dibahas, termasuk
di dalamnya peninjauan dari berbagai aspek dan sudut pandang, sehingga tidak jarang
ditemui permasalahan besar dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil sehingga
dapat diteliti dan ditangani lebih mudah, sedangkan data adalah fakta atau bagian dari
fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, symbol, gambar, kata-
kata, angka atau huruf yang menunjukkan suatu ide, obyek, kondisi atau situasi lain-lain.
Menurut Lexy Y. Moleong menjelaskan bahwa analisis data adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan
uraian dasar. Analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk
menemukan tema dan merumuskan hipotesis atau seperti yang disarankan dan sebagai
usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis.

B. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data penelitian, termasuk alat-
alat statistik yang relevan untuk digunakan dalam penelitian. Dalam hal teknik analisis
data, penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif juga memiliki beberapa
perbedaan. Dalam analisis data kuantitatif, teknik analisis datanya sangat bervariasi
tergantung kepada tujuan penelitian, hipotesis penelitian, dan jenis data yang diperoleh.
Dalam teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang
digunakan pada data kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan inferensial.
1. Statistik Deskriptif
Adalah bidang statistik yang berhubungan dengan metode pengelompokan,
peringkasan, dan penyajian data dalam cara yang lebih informatif. Pada statistik jenis
ini kita melakukan teknik statistik yang berhubungan dengan penyajian data statistik
dalam bentuk gambaran angka-angka.
2. Statistik Inferensial
Adalah teknik statistik yang berhubungan dengan analisis data untuk penarikan
kesimpulan atas data. Teknik statistik inferensial berhubungan dengan pengolahan
statistik sehingga dengan menggunakan hasil analisis tersebut kita dapat menarik
kesimpulan atas karakteristik populasi.
a. Parametrik
Statistik parametrik adalah cabang ilmu statistik inferensial yang digunakan untuk
menganalisis data-data yang memiliki sebaran normal saja. Contoh statistik parametrik
yaitu Normalitas, Homogenitas, Uji T, dan Anava.
b. Non-parametrik
Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik
nonparametrik tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi. Statistik
nonparametrik dapat digunakan pada data yang memiliki sebaran normal atau tidak.
3. Skoring
Skoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan peneliti dari
instrumen yang telah disebarkan. Setiap item pertanyaan yang dimunculkan pada
instrument dikuantifikasikan dalam bentuk angka.
4. Tabulasi
Setelah tahap skoring, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah
dilihat. Mencatat skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan data yang
diperoleh.
5. Mendeskripsikan data
Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada guna memperoleh bentuk
nyata dari responden.
6. Melakukan uji statistika
Uji statistika atau analisis inferensial merupakan pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang berlaku, sesuai dengan pendekatan
penelitian atau desain yang diambil.

C. Contoh Analisis Data


Dalam menuliskan sejumlah tahapan teknik analisis data kuantitataif dimana
dalam hal ini tidak terlepas dari sejumlah metode yang dapat digunakan, misalnya dalam
menentukan sampel dari penelitian yang sesuai dengan jumlah populasi yang ada.
Berikut terdapat contoh teknik analisis data yang digunakan dalam PTK dengan judul
"Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi
Ketertiban dan Keadilan Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Surakarta Semester Gasal
Tahun Pelajaran 2020/2021".
Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif, teknik
kritis, kompetitif. Dalam penelitian ini, data akan di deskripsikan secara nyata, dikaji
melalui pertanyaan mengapa dan bagaimana. Di samping itu, data awal sebelum ada
tindakan akan dibandingkan dengan hasil data setelah ada tindakan.

KELOMPOK 8 PENELITIAN EKSPERIMEN


A. Pengertian Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan satu satunya tipe penelitian yang lebih akurat di
bandingkan dengan penelitian yang lain, dalam menentukan relasi hubungan sebab akbat.
Hal ini dikarenakan dalam penelitian eksperimen penelitian dapat melakukan pengawasan
control terhadap variabel bebas baik sebelum penelitian maupun selama penelitian. Melalui
penelitian eksperimen ini penelitian mampu mengontrol kondisi kelompok eksperimen dan
kelompok control.
Hal penting yang diperhatikan dalam penelitian eksperimen adalah bahwa penelitian
dengan berhati-hati mengontrol dan memanipulasi kondisi-kondisi yang menetukan
peristiwa-peristiwa yang mana menjadi perhatian peneliti, mengenalkan sebuah intervensi
dan mengukur perbedaan yang dibuat. Melalui penelitian eksperimen dapat menegaskan dan
mendukung ataupun tidak mendukung sebuah hipotesis nol, seta menemukan efek-efek dari
variabel tertentu.

B. Karakteristik Penelitian Eksperimen


Beberapa karakteristik penelitian eksperimen, yaitu:
1. Variabel variabel penelitian dan kondisi eksperimen diatur secara tertip ketat (rigorous
management), baik dengan menetapkan control, memanipulasi langsung, maupun
random (acak)
2. Adanya kelompok control sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan
kelompok lain.
3. Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variasi, untuk memaksimalkan variansi
variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel
penganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tetapi tidak menjadi
tujuan penelitian.
4. Validitas internal, (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian
eksperimen, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimen yang dilakuka pada saat
studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan.

Sementara itu, Mc Millan dan Schumacher (2010) menyatakan bahwa terdapat enam
karakteristik metode penelitian eksperimen yaitu:
1. Hipotesis dibangun dari teori (konstruk)
Pada penelitian eksperimen terdapat hipotesis yang dibangun berdasarkan teori yang relevan
dengan masalah penelitian. Konstruk hipotesis menjelaskan sebab dan akibat penelitian dan
mendukung indikasi yang jelas tentang generalisasi penelitian.
2. Kesetaraan statistic antar kelas perlakuan dan kelas control
Penelitian eksperimen mengharuskan kesetaraan inividu dalam kelas control dan kelas
eksperimen (kelas perlakuan).hal ini diperlukan untuk mengatur variabel variabel yang
mungkin menyebabkan kesimpulan penelitian menjadi tidak valid.
3. Semua variabel control dan variabel terikat diaplikasikan terhadap subjek secara merata.
Pada penelitian eksperimen, penelitian mengontrol perlakuan atau melakukan manipulasi
searah. Manipulasi memberikan arti bahwa penelitian mengontrol perlakuan spesifik,
treatment, atau kondisi setiap kelompok.
4. Setiap variabel bebas dan terikat dapat diukur
Salah satu syarat yang harus dimiliki variabel dalam penelitian ekasperimen yaitu setiap
variabel dapat diukur baik variabel bebas maupun variabel terikat.

C. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian Eksperimen


Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan
menggunakan Teknik telaah Pustaka, observasi, tes dan analisis. Pengumpulan data mencakup jenis
data yang akan dikumpulkan, penjelasan, dan alasan pemakaian suatu teknik pengumpulan data
sesuai dengan kebutuhan dan penelitian. Teknik pengumpulan data antara lain: wawancara, tes,
angket, observasi, atau studi dokumentasi.
Penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Telaah Studi Pustaka
Telaah Pustaka digunakan untuk menelaah teori dari buku-buku untuk memperoleh informasi
mengenai materi, serta teori-teori yang sesuai dan berhubungan dengan pembelajaran obsevasi.
Observasi yaitu kegiatan mengamati secara langsung yang dilakukan secara sistematis
fenomenal yang diselidiki dengan cara mengamati objek yang diteliti.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sikap dan perilaku peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung. Dalam penulisan ini, penulis melakukan observasi atau peninjauan
terhadap peserta didik dan guru untuk mengetahui keadaan yang akan dijadikan sampel penulis.
3. Uji coba
Penulisan ini melakukan uji coba untuk menguji rancangan dalam pembelajaran memproduksi
teks eksplanasi kompleks berfokus pada identifikasi fenomena sosial dengan menggunakan
model problem based learning pada siswa yang telah dirancang sebelumnya.
4. Tes
Penulisan ini penulis melakukan tes berupa pretes dan postes dengan tes tertulis bentuk
uraian, dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memproduksi teks
eksplanasi kompleks berfokus pada identifikasi fenomena sosial.
5. Analisis
Analisis dengan cara menguji data yang terkumpul. Data yang terkumpul merupakan hasil
penulisan yang dilakukan oleh penulis.

D. Keunggulan Dan Kelemahan Penelitian Eksperimen


Keunggulannya yaitu:
1. Penelitian eksperimen ditujukan untuk menemukan hubungan kausalitas antara variabel yang
dijadikan manipulasi dengan variabel yang dijadikan sebagai target perilaku. Oleh karensa
itu, penelitian eksperimen dapat dirancang untuk mengontrol variabel lain kyang tidak
berhubungan dengan variabel yang sedang diamati.
2. Penelitian eksperimen dapat diberikan pada populasi yang terbatas sehingga tidak
membutuhkan subjek penelitian yang banyak. Sebagai konsekuensi bagi peneliti adalah tidak
perlu mengeluarkan biaya terlalu banyak.
Kelemahan penelitian eksperimen meliputi:
1. Tidak dapat mengungkap proses mental dalam diri manusia karena variabel yang dapat
diamati dan dikontrol hanya perilaku tampak saja dan kurang menggambarkan kondisi
mental dari subjek penelitian,
2. Beberapa variabel secara moral atau hukum tidak dapat memanipulasi, misalnya
menghilangkan interaksi secara permanen atau merangsang timbulnya perilaku seksual
3. Variabel yang secara moral dan legal dapat digunakan, namun dari segi ekonomi tidak
memenuhi syarat, misalnya efek membeli mobil baru berdasarkan iklan mobil.

E. Proposal Penelitian
1. Judul penelitian
Salah satu ciri penelitian yang menggunakan metode penelitian eksperimen adalah menggunakan
metode eksperimen adalah menggunakan kata “Pengaruh, Perbedaan, atau Efektivitas”.
Penggunaan kata “Pengaruh” bila penelitian eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk
menguji peran variabel bebas atau manipulasi terhadap variabel tergantung. Contoh judul,
Pengaruh music jazz terhadap konsentrasi belajar
2. Latar Belakang Masalah
Didalam Menyusun latar belakang masalah terdapat beberapa unsur, yaitu:
a. Alasan untuk meneliti variabel tergantung, misalnya berkaitan dengan kebijakan
pemerintah,institusi, atau lembaga-lembaga terkait.
b. Penjelasan tentang variabel tergantung, dijelaskan tentang batasan pengertian variabel
tergantung.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan
tujuan mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaan rumusan masalah dengan
tujuan penelitian terletak pada cara merumuskannya. Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel gantung.
4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menunjukkan kegunaan penelitian, baik secara teoretis bagi pengembangan
ilmu pengetahuan ataupun secara praktis bagi pihak pihak terkait.
5. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Berpikir
Tinjauan Pustaka merupakan kajian teoretis yang berisi teori besar yang mendasari dinamika
psikologis tentang berbagai kemungkinan penyebab perubahan perilaku yang menjadi target
penelitian eksperimen.
6. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Defenisi operasional menunjuk pada bagaimana operasionalisasi peneliti setiap variabel.
7. Desain dan Prosedur Penelitian
Prosedur berisi uraian tentang urutan/tahap pelaksanaan penelitian, yang dimulai dari pengisian
informed consent, brifing, pre test, perlakuan, post-test, hingga penutup.
8. Teknik Analisis Yang Digunakan
Dalam penelitian eksperimen terkadang sebaran data penelitian tidak menyerupai kurve normal,
sehingga teknik analisis yang sering digunakan adalah nonparametric.
9. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam penelitian eksperimen hasil penelitian berupa data hasil pengukuran skor y dan didukung
oleh hasil observasi, interview, dokumentasi, dan data pendukung lainnya. Hasil penelitian
eksperimen

KELOMPOK 9 PENELITIAN EX POST FACTO

A. Pengertian Penelitian Ex Post Facto


Penelitian kausal komparatif (ex post facto) termasuk dalam metode penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunkan instrumen penelitian, analisis data bersfat statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian Ex post facto merupakan penelitian dimana variable-variabel bebas telah
terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan varibel terikat dalam suatu penelitian. Pada
penelitian ini, keterikatan antarvariabel bebad sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan
setting tersenut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi faktor
penyebabnya.

B. Karakteristik Penelitian Ex Post Facto


1. Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.
2. Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut ke belakang untuk
menemukan sebab, hubungan, dan maknanya penelitian deskriptif yaitu menjelaskan
penemuannya sebagaimana yang diamati.
3. Penelitian korelasional, mencoba menemukan hubungan kausal fenomena yang diteliti.
4. Penelitian eksperimental, dan ex post facto dasar logika yang digunakan dan tujuan yang
ingin dicapai sama yaitu menentukan validitas empiris.

C. Prosedur Pengumpulan Data dalam Penelitian Ex Post Facto


1. Perumusan Masalah
Dalam perumusan masalah penelitian peneliti berspekulasi tentang penyebab fenomena
berdasarkan penelitian sebelumnya, teori, atau pengamatan. Masalah penelitian ini dapat
berbentuk pernyataan hipotesis atau tujuan.
2. Hipotesis
Setelah masalah dirumuskan, peneliti harus mampu mengidentifikasikan tandingan atau
alternatif yang mungkin dapat menerangkan hubungan antar variabel independen dan
dependen.
3. Pengelompokan Data
Penentuan kelompok subjek yang akan dibagi, pertama-tama kelompok yang diplih harus
memiliki karakteristik yang menjadi konsen penelitian..
4. Pengumpulan Data
Hanya data yang diperlukan yang kumpulkan, baik yang berhubungan dengan variabel
dependen maupun berkenaan dengan faktor yang dimungkinkan munculnya hipotesis
tandingan.
5. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan, serupa dengan yang digunakan Dalam penelitian
diferensial maupun eksperimen.
D. Kelebihan dan Kekurangan Penlitian Ex Post Facto
a. Kelebihan Penelitian Ex post Facto
1. Sesuai dengan keadaan yang tidak dapat dilakukan dengan penelitian eksperimen.
2. Berguna dalam mengatasi masalah yang berkaitan tentang pendidikan, ekonomi, dan
sosial karena dengan penelitian ini dimungkinkan untuk mengukur beberapa variabel dan
hubungannya secara stimulan.
3. Penelitian ex post facto dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai hakikat
fenomena.
b. kekurangan Penelitian Ex post Facto
1. Kurang control terhadap apakah faktor-faktor penyebab telah diidentifikasi atau belum.
2. Jika hubungan antara variabel ditemukan, sulit menentukan mana yang sebab dan mana
yang akibat.
3. Suatu fenomena mungkin bukan saja hasil dari sebab yang banyak, tetapi juga dari satu
sebab dalam satu hal dan dari sebab yang lain.

E. Proposal Penelitian Ex Post Facto


1. Judul penelitian
Ciri penelitian ex post facto adalah menggunakan kata “Pengaruh” dan memilki variabel.
2. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah pada penelitian ex post facto memiliki hubungan varibael dan
berkaitan satu sama lain, kemudian setiap variabel diperjelas dengan kondisi yang ada
pada lapangan.
3. Pembatasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian bertujuan untuk mencegah untuk memberi batasan
terhadap suatu masalah.
4. Perumusan Masalah
5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan sasaran dalam penelitian
7. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis
dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
8. Asumsi penelitian
Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang hal yang dijadikan pijakan
berfikir dalam melakukan penelitian.
9. Defenisi operasional
Untuk menghindari persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan istilah maka perlu
ditegarkan beberapa istilah dari judul yang ada

KELOMPOK 10 PENELITIAN DESKRIPSI

A. Pengertian Penelitian Deskripsi


Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan
menginterprestasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang
berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang
kecenderungan yang tengah berlangsung.

B. Karakteristik Penelitian Deskriptif


Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan Furzhan:
1. Penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara
menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat.
2. Tidak adanya perlakuan yang didberikan atau dikendalikan.
3. Tidak adanya uji hipotesis.

C. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian Deskriptif


1. Pernyataan masalah. Seperti halnya penelitian eksperimen, peneliti harus memulai
penyelidikan dengan penyataan masalah yang jelas.
2. Identifikasi Informasi. Yang di perlukan untuk memecahkan masalah.
3. Pemilihan atau pengembangan pengumpulan data.
4. Identifokasi populasi- sasaran dan penentuan prosedur penarikan sampel yang
diperlukan.
D. Keunggulan dan Kelemahan Penelitian Deskriptif
1. Keunggulan
a. Metode ini lebih banyak disukai di berbagai bidang penyelidikan. Hasil-hasil
penelitian yang diperoleh melalui percobaan di laboratorium tetap menggunakan
metode ini untuk mengecek dan membuktikan tingkat rehabilitasnya.
b. Relatif mudah dilaksanakan.
c. Tidak membutuhkan kelompok kontrol atau pembanding.
2. Kelemahan
a. Kesalahan memilih metode. Kesalahan metode yang timbul karena salah
menggunakannya.
b. Penelitian ini memberikan informasi yang terbatas tentang pengaruh variabel-
variabel yang diteliti.
c. Umumnya hasil penelitian hanya berlaku saat ini saja dan sudah tidak dapat relavan
lagi dimana yang akan datang.

KEL 11 PENELITIAN PERPUSTAKAAN


A. Pengertian Penelitian Perpustakaan
Penelitian kepustakaan merupakan proses penyelidikan yang di dasarkan pada
literatur yang sudah ada dengan memanfaatkan basis data perpustakaan, mesin pencari
akademik, dan indeks jurnal. Seleksi sumber, evaluasi sumber, mensintesis informasi, dan
penyusunan laporan yang membuat berbeda dengan buku metode penelitian kepustakaan
lainnya.Penelitian kepustakaan bisa dikatakan sebagai metode penelitian dimana dalam
proses pencarian, mengumpulkan dan menganalisis sumber data untuk diolah dan disajikan
dalam bentuk laporan Penelitian kepustakaan dengan beragam topik yang diperlukan, baik
pendidikan, sosial kebudayaan, dan lainnya.
Penelitian perpustakaan merupakan suatu upaya yang teratur untuk mencari jawaban
atas masalah khusus yang sudah dikenal pasti. Penelitian ini dapat menggunakan pendekatan
kualitatif untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,
sikap, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran individu maupun kelompok. Data yang
digunakan dalam penelitian perpustakaan bersifat sekunder, yang merupakan data yang tidak
langsung memberikan data pada peneliti, seperti buku, literatur, dan bacaan yang mendukung
penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian perpustakaan meliputi editing, organizing,
dan penemuan hasil penelitian.
B. Karakteristik Penelitian Perpustakaan
Karakteristik penelitian Perpustakaan metode penelitian yang digunakan adalah riset
kepustakaan atau sering disebut study pustaka, ialah serangkaiaan kegiatan yang berkenaan
dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan
penelitian. Berikut adalah beberapa karakteristik umum dari penelitian perpustakaan:
a. Sumber Data Perpustakaan: Penelitian perpustakaan menggunakan sumber daya
perpustakaan sebagai basis utama untuk mengumpulkan informasi dan data. Sumber
daya ini dapat berupa buku, jurnal, makalah, dokumen, dan database elektronik yang
tersedia di perpustakaan.
b. Analisis Literatur: Penelitian perpustakaan cenderung berfokus pada analisis literatur
yang ada. Peneliti akan membaca, meringkas, mengkaji, dan membandingkan sumber
daya yang relevan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang topik
penelitian.
c. Data Sekunder: Penelitian perpustakaan menggunakan data sekunder, yaitu data yang
telah ada sebelumnya dan diperoleh dari sumber-sumber perpustakaan.

Kelebihan Penelitian Perpustakaan :


1. Akses ke Sumber Daya yang Luas: Penelitian perpustakaan referensi memberikan akses
yang luas ke berbagai sumber daya, seperti buku, jurnal, makalah, dokumen, dan
database elektronik.
2. Efisiensi Waktu dan Biaya: Dibandingkan dengan penelitian lapangan atau eksperimen,
penelitian perpustakaan referensi dapat lebih efisien dalam hal waktu dan biaya.
3. Mendukung Penelitian Lainnya: Penelitian perpustakaan referensi dapat digunakan untuk
mendukung penelitian lainnya.
4. Analisis Mendalam: Penelitian perpustakaan referensi memungkinkan analisis mendalam
tentang topik yang diteliti. Peneliti dapat membaca, meringkas, mengkaji, dan
membandingkan sumber daya yang relevan untuk mendapatkan pemahaman yang
komprehensif tentang topik penelitian.

Kelemahan Penelitian Perpustakaan:


1. Keterbatasan Data: Penelitian perpustakaan referensi terbatas pada data yang telah ada
sebelumnya.
2. Keterbatasan Konteks: Penelitian perpustakaan referensi mungkin memiliki keterbatasan
dalam memahami konteks yang lebih luas.
3. Keterbatasan Validitas Internal: Penelitian perpustakaan referensi mungkin memiliki
keterbatasan dalam hal validitas internal.
4. Keterbatasan Kebaruan: Penelitian perpustakaan referensi mungkin tidak selalu
mencakup informasi terkini atau penemuan terbaru dalam bidang yang diteliti.

KEL 12 PENELITIAN PENGEMBANGAN

A.Pengertian Penelitian Pengembangan


Penelitian dan pengembangan atau disingkat litbang (dalam bahasa Inggris: research
and development) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk membuat produk dan
menguji keefektifan dari hasil produk tersebut. Penelitian dan pengembangan adalah jenis
penelitian yang berguna untuk menghasilkan produk perangkat keras dan perangkat lunak
melalui metode dan dilakukan melalui analisis kebutuhan. Produk tersebut bisa berupa perangkat
keras, perangkat lunak, buku, modul, perangkat laboratorium, pemograman komputer, hingga
pelatihan.
penelitian pengembangan di bidang pendidikan didasarkan pada temuan penelitian dalam
merancang suatu produk dan prosedur baru.
Dengan penelitian produk dan prosedur tersebut diuji keefektifannya di lapangan
secara sistematis, dievaluasi, diperbaiki hingga memperoleh kriteria khusus tentang kualitas dari
produk dan prosedur tersebut. Dalam bidang pendidikan tujuan utama penelitian pengembangan
bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang
efektif untuk digunakan di sekolah.

B. Karakteristik Penelitian Pengembangan


Penelitian pengembangan di bidang pendidikan sebagai penelitian yang output dan
outcome nya berupa produk pendidikan sebagi sulousi untuk peningkatan kualitas
pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda dengan penelitian pada umumnya,
misalnya penelitian deskriptif kualitatif maupun kuantitatif. Apabila penelitian deskriptif
lebih bersifat perian data yang sifatnya informatif praktis maupun teoretis, maka penelitian
pengembangan dicirikan oleh produk yang secara langsung dan sekaligus dirasakan
dampaknya untuk peningkatan kualitas pembelajaran berdasarkan data empiris di lapangan
baik data kuantitiatif maupun kualitatif.
1. Uji coba produkSekalipun inti dari penelitian pengembangan adalah menghasilkan
produk (produk pendidikan), tetapi tidak serta merta produk itu langsung diklaim sebagai
hasil yangefektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Untuk memperoleh produk
yang layakguna, maka sebelum finalisasi produk perlu dilakukan uji coba produk atau
validasi untukmenentukan tingkat efektifitas produk yang dihasilkan.
2. Tidak menguji teori
Telah dikemukakan, bahwa pada hakikatnya penelitian pengembangan tidak
dimaksudkan untuk menguji teori, tetapi mengembangkan teori berupa produk
pendidikan untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Dikatakan tidak untuk menguji
teori, karena penelitian pengembangan didasarkan pada suatu asumsi bahwa secara
teoretis-praktis produk yang akan dihasilkan memang efektif sebagai solusi untuk
memecahkan permasalahan di kelas.
3. Kemanfaatan produk untuk perbaikan atau untuk peningkatan kualitas pembelajaran baik
dari aspek proses maupun hasil merupakan esensi dari penelitian p engembangan. Apa arti
sebuah produk apabila tidak dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk
peningkatan kualitas pembelajaran.

C. Prosedur Pengumpulan Data Dalam Penelitian Pengembangan


1. Hal yang terlebih dahulu harus diperhatikan dalam pengumpulan data adalah tujuan
penelitian yang akan di buat, karena kita akan mengumpulakan data atau informasi
sesuai dengan tujuan yang akan di capai dalam penelitian tersebut, dan terllebih
dahulu haru menetapkan variabel-vaeiabel yang akan diteliti dan dikembangkan.
2. Mengembangkan isntrument
intrumen yang dapat digunakan antara lain angket dan wawancara. Desain survey
memungkinkan peneliti untuk menggunakan kedua jenis instrumen ini, sedangkan
desain korelasional hanya menggunakan angket. Menentukan sampel penelitian
3. Dalam penelitian pendidikan, yang menjadi pertimbangan utama adalah ukuran
sampel, dengan ukuran sampel yang kecil peneliti tidak mendapatkan hasil yang
berarti. Sebuah penelitian kuantitatif sangat dianjurkanuntuk menggunakan sampel
besar, hal ini berguna untuk meminimalisir kesalahan.
4. Melakukan pengumpulan data
Pengumpulan data penelitian sangat bervariasi tergantung dari desain penelitian yang
digunakan. Beberapa cara dapat dilakukan antaralain mengirim langsung pada
responden, mengirim angket melalui pos atau email, dan tidak menutup kemungkinan
menggunakan jejaring internet untuk mempermudah responden dalam mengisi angket
bagi mereka yang sudah terhubung dengan internet. Melakukan analisis data
5. analisis data merupakan salah satu tahapan penting dalam penelitian. Karena fase
selanjutnya setelah menggumpulkan data adalah melakukan analisis data. Teknik
analisis data sangat tergantung pada masalah dan desain penelitian yang digunakan.
6. Interpretasi data
interpretasi data adalah upaya peneliti dalam memaknai data hasilanalisis. Untuk data
kuantitatif yang telah diolah menggunakan rumus statistikataupun dengan bantuan
SPSS, peneliti dituntut untuk menjelaskan setiap makna dariangka yang dihasilkan.
7. Membuat laporan
Yaitu meninjau kembali hasil penelitian apakah sudah valid atau tidak dan membuat
kesimpulan berdasarkan masalah yang diteliti.

C. Keunggulan Dan Kelemahan Penelitian Pengembangan:


1.Keunggulan penelitian pengembangan:
a. Mampu mengatasi kebutuhan nyata dan mendesak (real needs in the hereand-now).
b. Mampu menghasilkan suatu produk atau model yang memiliki nilai validasi tinggi.
c. Mendorong proses inovasi produk atau model yang tiada henti.
d. Merupakan penghubung antara penelitian yang bersifat teoritis dan lapangan
2. Kelemahan penelitian pengembangan:
a. Pada prinsipnya memerlukan waktu yang relatif panjang.
b. Tidak bisa digeneralisasikan secara utuh, karena penelitian ditujukan untuk
pemecahan masalah “here and now”, dan dibuat berdasar sampel (spesifik), bukan
populasi.
c. Penelitian memerlukan sumber dana dan sumber daya yang cukup besar
34

Anda mungkin juga menyukai