Penelitian merujuk pada proses sistematis yang dilakukan untuk
memperoleh pengetahuan baru, memperluas pemahaman, atau memecahkan masalah tertentu melalui pengumpulan, analisis, dan interpretasi data. Tujuan dari penelitian adalah untuk menghasilkan informasi yang dapat diandalkan, valid, dan berdasarkan bukti-bukti empiris. Penelitian ilmiah, di sisi lain, adalah bentuk penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah yang telah ditetapkan dan teruji. Penelitian ilmiah didasarkan pada prinsip-prinsip logika, observasi sistematis, pengujian hipotesis, dan analisis data yang obyektif. Pendekatan ilmiah memastikan bahwa penelitian dilakukan secara obyektif, transparan, dan dapat diulang oleh orang lain untuk memverifikasi hasilnya. Proses penelitian ilmiah melibatkan beberapa langkah, seperti: A. Identifikasi masalah atau pertanyaan penelitian: Peneliti mengidentifikasi masalah atau pertanyaan penelitian yang ingin mereka teliti. Pertanyaan penelitian harus jelas, terukur, dan relevan dengan bidang penelitian yang dijalankan. B. Perumusan hipotesis: Peneliti merumuskan hipotesis sebagai dugaan awal yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis adalah pernyataan yang dirumuskan berdasarkan pemahaman teoritis atau pengamatan yang telah ada. C. Desain penelitian: Peneliti merancang metode dan prosedur yang akan digunakan dalam penelitian. Ini mencakup pemilihan sampel, pengumpulan data, dan teknik analisis yang akan digunakan. D. Pengumpulan data: Peneliti mengumpulkan data melalui berbagai teknik seperti observasi, wawancara, survei, atau eksperimen. Data yang dikumpulkan harus relevan dengan pertanyaan penelitian dan dikumpulkan secara obyektif. E. Analisis data: Peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan menggunakan metode statistik atau analisis kualitatif. Analisis ini bertujuan untuk menarik kesimpulan berdasarkan bukti yang ada. F. Interpretasi dan kesimpulan: Peneliti menginterpretasikan hasil analisis dan menyusun kesimpulan berdasarkan temuan penelitian. Kesimpulan ini harus dikaitkan dengan hipotesis yang diuji dan memiliki dasar yang kuat berdasarkan bukti yang dikumpulkan. G. Publikasi dan penyebaran: Hasil penelitian ilmiah umumnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah atau disampaikan dalam konferensi untuk mendapatkan umpan balik dari komunitas ilmiah. Penyebaran penelitian memungkinkan peneliti lain untuk mempelajari dan membangun pengetahuan yang ada.
Penelitian ilmiah bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan yang
objektif, dapat diandalkan, dan berkontribusi pada pemahaman kita tentang dunia dan fenomena yang ada di dalamnya.
2. Metode Penelitian Kuantitatif: Metode penelitian kuantitatif menggunakan
pendekatan yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data berdasarkan angka dan ukuran-ukuran kuantitatif. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis, membuat generalisasi, dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang terukur secara statistik. Beberapa contoh metode penelitian kuantitatif adalah survei, eksperimen, analisis statistik, dan penggunaan instrumen pengukuran seperti kuesioner atau skala likert. Contoh: Misalnya, dalam penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan dan pendapatan, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan mengumpulkan data tentang tingkat pendidikan (misalnya, tingkat pendidikan formal yang telah diselesaikan) dan pendapatan (misalnya, jumlah pendapatan tahunan) dari sejumlah responden. Data ini kemudian dianalisis menggunakan statistik untuk melihat apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan pendapatan. Metode Penelitian Kualitatif: Metode penelitian kualitatif berfokus pada pemahaman yang mendalam tentang konteks sosial dan perilaku manusia melalui pengumpulan dan analisis data yang bersifat deskriptif, naratif, dan interpretatif. Metode ini lebih berorientasi pada pemahaman yang mendalam tentang persepsi, makna, dan pengalaman subjek yang diteliti. Pendekatan kualitatif sering kali melibatkan pengumpulan data berupa wawancara, observasi partisipatif, analisis dokumen, atau penelitian lapangan. Contoh: Misalnya, dalam penelitian tentang pengalaman mahasiswa dalam menghadapi tekanan akademik, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dengan sejumlah mahasiswa. Data yang dikumpulkan melalui wawancara tersebut kemudian dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi pola dan tema yang muncul dalam pengalaman mereka, seperti strategi penanganan stres, pengaruh lingkungan, atau dukungan sosial. 3. Diantaranya: A. Objektivitas: Penelitian ilmiah harus didasarkan pada pemahaman yang obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat pribadi atau bias peneliti. Penelitian harus dilakukan dengan prinsip-prinsip keilmuan yang netral dan tidak memihak. B. Sistematik: Penelitian ilmiah harus dilakukan dengan prosedur yang sistematis dan terstruktur. Langkah-langkah penelitian harus terorganisir dengan jelas mulai dari perumusan masalah, perancangan penelitian, pengumpulan data, analisis data, hingga penarikan kesimpulan. C. Reproduktibilitas: Hasil penelitian ilmiah harus dapat direproduksi atau diulang oleh peneliti lain dengan menggunakan metode yang sama atau serupa. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa hasil yang diperoleh adalah konsisten dan dapat diandalkan. D. Keterbukaan: Penelitian ilmiah harus terbuka terhadap kritik, pengujian, dan pembahasan oleh anggota komunitas ilmiah. Publikasi dan diseminasi hasil penelitian merupakan aspek penting dalam menunjukkan keterbukaan terhadap umpan balik dan perkembangan ilmiah. E. Metode ilmiah yang teruji: Penelitian ilmiah harus menggunakan metode yang telah teruji dan diakui dalam lingkup ilmiah. Metode tersebut harus memiliki dasar logika dan validitas yang memadai untuk menjawab pertanyaan penelitian. F. Penggunaan sumber daya yang tepat: Penelitian ilmiah harus dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang relevan dan tepat, baik berupa literatur ilmiah, data, instrumen, maupun teknologi yang sesuai. G. Akuntabilitas: Penelitian ilmiah harus mematuhi prinsip-prinsip etika penelitian, termasuk perlindungan terhadap hak dan privasi subjek penelitian, integritas data, pengakuan terhadap kontribusi pihak lain, dan kejujuran dalam pelaporan hasil penelitian.
Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, suatu penelitian dapat
dikategorikan sebagai penelitian ilmiah yang dapat diakui dan dijadikan dasar pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ilmiah memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan memberikan kontribusi bagi kemajuan dalam berbagai bidang pengetahuan.
4. Research question, atau pertanyaan penelitian, adalah pertanyaan yang
dirumuskan untuk mengarahkan fokus dan tujuan penelitian kuantitatif. Research question mengidentifikasi fenomena yang ingin diteliti dan menentukan apa yang akan diinvestigasi dalam penelitian tersebut. Rumusan yang baik dari research question akan membantu peneliti untuk merancang metode penelitian yang sesuai dan mendapatkan jawaban yang relevan terhadap pertanyaan penelitian yang diajukan. Berikut adalah langkah-langkah dalam merumuskan research question dalam penelitian kuantitatif: A. Tentukan topik penelitian: Identifikasi topik atau area yang ingin diteliti. Misalnya, apakah Anda ingin meneliti hubungan antara faktor X dan faktor Y dalam konteks tertentu. B. Pahami literatur yang ada: Lakukan tinjauan literatur tentang topik yang telah dipilih untuk memahami penelitian sebelumnya yang telah dilakukan di bidang tersebut. Ini akan membantu Anda memahami kontribusi apa yang dapat Anda lakukan dalam penelitian Anda dan memperoleh wawasan tentang pertanyaan penelitian yang relevan. C. Tentukan variabel-variabel yang akan diteliti: Identifikasi variabel- variabel yang akan menjadi fokus dalam penelitian Anda. Variabel adalah konstruk atau konsep yang akan diukur atau diobservasi dalam penelitian Anda. D. Tentukan hubungan atau perbedaan yang ingin diuji: Pahami apakah Anda ingin menguji hubungan antara dua variabel atau mencari perbedaan antara kelompok yang berbeda dalam hal variabel yang Anda pilih. Misalnya, apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat kepuasan kerja? E. Rumuskan pertanyaan penelitian: Dengan mempertimbangkan langkah-langkah sebelumnya, rumuskan pertanyaan penelitian yang jelas, terukur, dan spesifik. Pertanyaan penelitian harus mencerminkan hubungan yang ingin diuji dan memberikan arah yang jelas untuk penelitian Anda.