Anda di halaman 1dari 5

1.

Penelitian merujuk pada proses sistematis yang dilakukan untuk


memperoleh pengetahuan baru, memperluas pemahaman, atau
memecahkan masalah tertentu melalui pengumpulan, analisis, dan
interpretasi data. Tujuan dari penelitian adalah untuk menghasilkan
informasi yang dapat diandalkan, valid, dan berdasarkan bukti-bukti
empiris.
Penelitian ilmiah, di sisi lain, adalah bentuk penelitian yang dilakukan
dengan menggunakan metode ilmiah yang telah ditetapkan dan teruji.
Penelitian ilmiah didasarkan pada prinsip-prinsip logika, observasi
sistematis, pengujian hipotesis, dan analisis data yang obyektif.
Pendekatan ilmiah memastikan bahwa penelitian dilakukan secara
obyektif, transparan, dan dapat diulang oleh orang lain untuk
memverifikasi hasilnya.
Proses penelitian ilmiah melibatkan beberapa langkah, seperti:
A. Identifikasi masalah atau pertanyaan penelitian: Peneliti
mengidentifikasi masalah atau pertanyaan penelitian yang ingin
mereka teliti. Pertanyaan penelitian harus jelas, terukur, dan relevan
dengan bidang penelitian yang dijalankan.
B. Perumusan hipotesis: Peneliti merumuskan hipotesis sebagai dugaan
awal yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis adalah pernyataan
yang dirumuskan berdasarkan pemahaman teoritis atau pengamatan
yang telah ada.
C. Desain penelitian: Peneliti merancang metode dan prosedur yang akan
digunakan dalam penelitian. Ini mencakup pemilihan sampel,
pengumpulan data, dan teknik analisis yang akan digunakan.
D. Pengumpulan data: Peneliti mengumpulkan data melalui berbagai
teknik seperti observasi, wawancara, survei, atau eksperimen. Data
yang dikumpulkan harus relevan dengan pertanyaan penelitian dan
dikumpulkan secara obyektif.
E. Analisis data: Peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan
menggunakan metode statistik atau analisis kualitatif. Analisis ini
bertujuan untuk menarik kesimpulan berdasarkan bukti yang ada.
F. Interpretasi dan kesimpulan: Peneliti menginterpretasikan hasil analisis
dan menyusun kesimpulan berdasarkan temuan penelitian. Kesimpulan
ini harus dikaitkan dengan hipotesis yang diuji dan memiliki dasar
yang kuat berdasarkan bukti yang dikumpulkan.
G. Publikasi dan penyebaran: Hasil penelitian ilmiah umumnya
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah atau disampaikan dalam konferensi
untuk mendapatkan umpan balik dari komunitas ilmiah. Penyebaran
penelitian memungkinkan peneliti lain untuk mempelajari dan
membangun pengetahuan yang ada.

Penelitian ilmiah bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan yang


objektif, dapat diandalkan, dan berkontribusi pada pemahaman kita
tentang dunia dan fenomena yang ada di dalamnya.

2. Metode Penelitian Kuantitatif: Metode penelitian kuantitatif menggunakan


pendekatan yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data
berdasarkan angka dan ukuran-ukuran kuantitatif. Tujuan utama dari
penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis, membuat generalisasi, dan
menarik kesimpulan berdasarkan data yang terukur secara statistik.
Beberapa contoh metode penelitian kuantitatif adalah survei, eksperimen,
analisis statistik, dan penggunaan instrumen pengukuran seperti kuesioner
atau skala likert.
Contoh: Misalnya, dalam penelitian tentang hubungan antara
tingkat pendidikan dan pendapatan, peneliti menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan mengumpulkan data tentang tingkat
pendidikan (misalnya, tingkat pendidikan formal yang telah diselesaikan)
dan pendapatan (misalnya, jumlah pendapatan tahunan) dari sejumlah
responden. Data ini kemudian dianalisis menggunakan statistik untuk
melihat apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan
dan pendapatan.
Metode Penelitian Kualitatif: Metode penelitian kualitatif berfokus pada
pemahaman yang mendalam tentang konteks sosial dan perilaku manusia
melalui pengumpulan dan analisis data yang bersifat deskriptif, naratif,
dan interpretatif. Metode ini lebih berorientasi pada pemahaman yang
mendalam tentang persepsi, makna, dan pengalaman subjek yang diteliti.
Pendekatan kualitatif sering kali melibatkan pengumpulan data berupa
wawancara, observasi partisipatif, analisis dokumen, atau penelitian
lapangan.
Contoh: Misalnya, dalam penelitian tentang pengalaman
mahasiswa dalam menghadapi tekanan akademik, peneliti menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam
dengan sejumlah mahasiswa. Data yang dikumpulkan melalui wawancara
tersebut kemudian dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi pola
dan tema yang muncul dalam pengalaman mereka, seperti strategi
penanganan stres, pengaruh lingkungan, atau dukungan sosial.
3. Diantaranya:
A. Objektivitas: Penelitian ilmiah harus didasarkan pada pemahaman
yang obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat pribadi atau bias
peneliti. Penelitian harus dilakukan dengan prinsip-prinsip keilmuan
yang netral dan tidak memihak.
B. Sistematik: Penelitian ilmiah harus dilakukan dengan prosedur yang
sistematis dan terstruktur. Langkah-langkah penelitian harus
terorganisir dengan jelas mulai dari perumusan masalah, perancangan
penelitian, pengumpulan data, analisis data, hingga penarikan
kesimpulan.
C. Reproduktibilitas: Hasil penelitian ilmiah harus dapat direproduksi
atau diulang oleh peneliti lain dengan menggunakan metode yang
sama atau serupa. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa hasil
yang diperoleh adalah konsisten dan dapat diandalkan.
D. Keterbukaan: Penelitian ilmiah harus terbuka terhadap kritik,
pengujian, dan pembahasan oleh anggota komunitas ilmiah. Publikasi
dan diseminasi hasil penelitian merupakan aspek penting dalam
menunjukkan keterbukaan terhadap umpan balik dan perkembangan
ilmiah.
E. Metode ilmiah yang teruji: Penelitian ilmiah harus menggunakan
metode yang telah teruji dan diakui dalam lingkup ilmiah. Metode
tersebut harus memiliki dasar logika dan validitas yang memadai untuk
menjawab pertanyaan penelitian.
F. Penggunaan sumber daya yang tepat: Penelitian ilmiah harus dilakukan
dengan memanfaatkan sumber daya yang relevan dan tepat, baik
berupa literatur ilmiah, data, instrumen, maupun teknologi yang sesuai.
G. Akuntabilitas: Penelitian ilmiah harus mematuhi prinsip-prinsip etika
penelitian, termasuk perlindungan terhadap hak dan privasi subjek
penelitian, integritas data, pengakuan terhadap kontribusi pihak lain,
dan kejujuran dalam pelaporan hasil penelitian.

Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, suatu penelitian dapat


dikategorikan sebagai penelitian ilmiah yang dapat diakui dan dijadikan
dasar pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ilmiah
memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
memberikan kontribusi bagi kemajuan dalam berbagai bidang
pengetahuan.

4. Research question, atau pertanyaan penelitian, adalah pertanyaan yang


dirumuskan untuk mengarahkan fokus dan tujuan penelitian kuantitatif.
Research question mengidentifikasi fenomena yang ingin diteliti dan
menentukan apa yang akan diinvestigasi dalam penelitian tersebut.
Rumusan yang baik dari research question akan membantu peneliti untuk
merancang metode penelitian yang sesuai dan mendapatkan jawaban yang
relevan terhadap pertanyaan penelitian yang diajukan.
Berikut adalah langkah-langkah dalam merumuskan research question
dalam penelitian kuantitatif:
A. Tentukan topik penelitian: Identifikasi topik atau area yang ingin
diteliti. Misalnya, apakah Anda ingin meneliti hubungan antara faktor
X dan faktor Y dalam konteks tertentu.
B. Pahami literatur yang ada: Lakukan tinjauan literatur tentang topik
yang telah dipilih untuk memahami penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan di bidang tersebut. Ini akan membantu Anda memahami
kontribusi apa yang dapat Anda lakukan dalam penelitian Anda dan
memperoleh wawasan tentang pertanyaan penelitian yang relevan.
C. Tentukan variabel-variabel yang akan diteliti: Identifikasi variabel-
variabel yang akan menjadi fokus dalam penelitian Anda. Variabel
adalah konstruk atau konsep yang akan diukur atau diobservasi dalam
penelitian Anda.
D. Tentukan hubungan atau perbedaan yang ingin diuji: Pahami apakah
Anda ingin menguji hubungan antara dua variabel atau mencari
perbedaan antara kelompok yang berbeda dalam hal variabel yang
Anda pilih. Misalnya, apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan
dan tingkat kepuasan kerja?
E. Rumuskan pertanyaan penelitian: Dengan mempertimbangkan
langkah-langkah sebelumnya, rumuskan pertanyaan penelitian yang
jelas, terukur, dan spesifik. Pertanyaan penelitian harus mencerminkan
hubungan yang ingin diuji dan memberikan arah yang jelas untuk
penelitian Anda.

Anda mungkin juga menyukai