Anda di halaman 1dari 15

BAB I Konsep Dasar Penelitian Bisnis

A. Pengertian Penelitian bisnis Perkembangan lingkungan bisnis dengan perubahan teknologi yang dramatis dan semakin inovatif kearah komunikasi global akan menghasilkan keputusan bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mengambil keputusan adalah hasil penelitian atau riset ilmiah. Pada era lingkungan bisnis yang dinamis dan selera konsumen yang selalu berubah ubah, pelaku bisnis melakukan bekal informasi yang akurat dan ilmiah agar dapat memadukan serta memilih informasi yang relevan. Manajer sering diharapkan pada kompleksnya permasalahnya yang seringkali mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Hasil penelitian yang diperlukan untuk mengambil keputusan bisnis pada umumnya berasal dari penelitian terapan. Misalnya kebijakan perusahaan, kenerja, atau produktivitas perusahaan. Suatu penelitian ilmiah hendaknya berdasarkan pada data empiris yang obyektif dan kritis. Hasil berpikir ilmiah harus dapat berperan dalam menyediakan informasi yang efektif dalam mengambil keputusan tentang peluang bisnis. Karakteristik penelitian yang menggunakan metode ilmiah, yaitu : 1. Tujuan penelitian harus didefinisikan secara jelas. 2. Dilakukan perkiraan validitas.

3. Instrumen penelitian teruji. 4. Analisis data yang relevan. 5. Hasil observasi dan analisisnya meyakinkan. B. Ruang Lingkup dan Perkembangan Penelitian Bisnis Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, informasi dapat dikategorikan sebagai suatu penelitian ? Perhatikan kasus berikut. Kasus Suatu perusahaan cat menghadapi kesulitan dalam meningkatkan

keuntungan. Anda diminta membuat rekomendasi. Anda membaca beberapa referensi dan mendesain system. Apakah usaha anda merupakan suatu penelitian ? Menurut Emory , Penelitian adalah usaha untuk mengumpulkan informasi baik dilakukan secara sederhana maupun modern. C. Karakteristik Penelitian Bisnis Penelitian bisnis mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. Masalah dan tujuan dirumuskan dengan jelas dan spesifik. 2. Diuraikan secara rinci. 3. Metode analisis data yang tepat. 4. Kesimpulan harus didukung data yang diperoleh melalui penelitian. 5. Laporan penelitian yang lengkap dan sistematis. 6. Memiliki integritas tinggi dan berpengalaman. D. Etika Penelitian Etika adalah jaminan agar tidak ada seorang pun yang dirugikan. Penelitian tidak boleh melupakan hak-hak responden yang harus dilindungi saat pengumpulan

data. Sebelum melakukan wawancara, penelitian perlu mendapatkan persetujuan resmi dari responden untuk menjaga validitas dalam penelitian. Apakah pewawancara merupakan suatu tim, maka ketuanya harus bertanggung jawab terhadap etika para anggota timnya. Ketua tim harus waspada jika terjun ke daerah yang kurang aman. Jika memasuki daerah yang agak rawan, sebaiknya ditambah anggota untuk keamanan pewawancara.

BAB II Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah


A. Proses Berpikir Ada dua jenis argumentasi, yaitu deduksi dan induksi. 1. Deduksi Berpikir deduktif adalah berpikir dari hal-hal umum ke hal-hal bersifat khusus.Artinya, alasan yang diberikan harus nyata (benar). 2. Induksi Penalaran induktif merupakan berpikir berdasarkan kesimpulan pada kondisi khusus. Dalam proses penelitian, kesimpulan dilakukan melalui uji hipotesis. B. Sikap Ilmiah Pengetahuan yang benar dicapai melalui pendekatan nonilmiah maupun ilmiah. Dikalangan masyarakat, banyak pendekatan nonilmiah dilakukan. 1. Pendekatan Non-ilmiah Ada beberapa pendekatan nonilmiah digunakan sebagai berikut : a. Akal Sehat (Common Sense) Akal sehat dapat menunjukkan hal yang benar, tetapi dapat pula menyesatkan. Misalnya, yang diyakini oleh banyak pendidik, hukuman adalah alat dalam pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukan hukuman melainkan ganjaran. b. Prasangka

Dengan akal sehat, orang cenderung mempersempit pengamatannya dan cenderung melihat hubungan dua hal sebagai sebab akibat, orang sering membuat generalisasi yang lalu menjadi prasangka. c. Pendekatan Intuitif Pendekatan intuitif mengenai sesuatu pada pengetahuan yang dapat dengan cepat. Dengan intuisi, pencapaian pengetahuan sukar dipercaya. Metode ini sering disebut a priosi. d. Penemuan Kebetulan dan Coba-Coba Penemuan secara kebetulan tidak pasti, serta tidak melalui langkah-langkah sistematis. Penemuan coba-coba (trial and error) diperoleh suatu kondisi tertentu. Penemuan kebetulan umumnya tidak efisien dan tidak terkendali. e. Pendapatan Otoritas Ilmiah dan Pikiran Kritis Pemegang otoritas ilmiah umumnya memiliki pengalaman kerja ilmiah cukup banyak. Pendapat mereka diterima tanpa diuji, padahal pendapat mereka tidak berasal dari hasil penelitian, tetapi dari pemikiran logis. 2. Pendekatan Ilmiah Pendekatan ilmiah dibangun diatas teori tertentu, yaitu penelitian yang sistematis dan berdasarkan pada data empiris. Jika penelitian dilakukan dengan langkah-langkah serupa, maka akan diperoleh hasil yang ajeg (konsisten). Pendekatan ilmiah menghasilkan kesimpulan bagi setiap orang karena tidak dipengaruhi keyakinan pribadi. 3. Sifat Penelitian Ilmiah

Individu yang melaksanakan karya ilmiah hendaknya telah berpola pikir ilmiah , yaitu memiliki sikap skeptis, analitis, dan kritis. Usaha ilmiah harus berdasarkan sistam yang menjadi pedoman dalam keilmuan terdapat pula istilah metode ( dalam bahasa Yunani, Methodos ) yang berarti jalan dalam penelitian metode dipilih kesesuaiannya dengan obyek studi. Penelitian dilakukan melalui prosedur sistematis menggunakan pembuktian berupa fakta-fakta yang diperoleh secara obyektif. Persyaratan umum melakukan kegiatan penelitian ilmiah adalah : a. Sistematis b. Berencana c. Mengikuti Konsep Ilmiah 4. Syarat Penelitian Ilmiah a. Didefinisikan secara jelas dan tidak ambigu. b. Prosedur penelitian harus jelas. c. Desain penelitian obyektif dan valid. d. Analisis data harus memadai e. Kesimpulan harus didukung data yang akurat. C. Konsep dan Konsepsi 1. Konsep Konsep merupakan fenomena yang membutuhkan beberapa kata agar dapat menkomunikasikannya. Keberhasilan suatu penelitian tergantung pada : a. Penyusunan konsep secara jelas,dan b. Bagaimana organ lain mengerti dengan baik.

Ada beberapa cirri-ciri konsep,yaitu : a. Melibatkan beberapa elemen. b. Menggunakan kata untuk mendeskripsikan sekelompok pengertian. c. Menggambarkan variasi tingkat abstraksi. 2. Konsepsi Konsepsi merupakan pemikiran yang khusus diciptakan bagi penelitian untuk membangun teori. Contohnya opini karyawan, opini karyawan bersifat kompleks dan lebih sulit dimengerti, tidak dapat diobservasi. D. Variabel dan Hubungan Antarvariabel Penelitian 1. Variabel Penelitian Konsep mempunyai nilai bervariasi, berbentuk numeric maupun kategorial. Kerlinger (1973) menyatakan variabel adalah sifat yang akan dipelajari. Variabel merupakan kualitas dari variabel. Kita dapat mendefinisikan variabel penelitian merupakan atribut, sifat, atau nilai individu yang ditetapkan serta ditarik kesimpulannya. 2. Hubungan Antarvariabel Penelitian Dalam suatu penelitian, ada beberapa jenis variabel, yaitu : a. Variabel Independen, adalah variabel yang menjadi penyebab atau timbulnya (variabel terikat). b. Variabel Dependen, yang dipengaruhi adanya variabel bebas. c. Variabel Moderator, seringkali disebut variabel bebas kedua. d. Variabel Intervening, disebut variabel antara independent dengan dependen.

e. Variabel Kontrol, merupakan variabel konstan sehingga tidak dipengaruhi faktor luar yang tidak diteliti. f. Variabel Luar Biasa, merupakan variabel yang jumlahnya hampir tidak terbatas. Namun memiliki sedikit dampak terhadap keadaan tertentu. 3. Hubungan Asimetris Dua Variabel Dua hubungan variabel, yaitu hubungan asimetris dua variabel dan hubungan asimetris tiga variabel. a. Dengan Variabel Kontrol, observasi dilakukan sebelum pengujian hipotesis, agar lebih ekonomis. Dengan kata lain, peneliti harus berupaya mencari model hubungan antara berbagai variabel yang berpusat pada fenomena yang diamati. b. Dengan variabel Antara, peneliti harus berwawasan luas dan tajam, agar membantu peneliti memperluas wawasan, penguasaan teori tentang fenomena sangatlah penting, dalam suatu penelitian, peneliti memilih fenomena dasar yang dianggap paling penting dan variabel lain

mempunyai hubungan kontribusi terbesar. E. Definisi Operasional dan Kerangka Berpikir 1. Definisi Operasional Setiap konsep variabel harus memiliki definisi jelas karena tanpa definisi yang jelas dapat menimbulkan pengertian berbeda dan akan mengundang masalah. Sebaliknya peneliti membuat pengertian variabel ke dalam suatu definisi. Peneliti menghitung informasi melalui logika empiris dan mempunyai rujukan empiris agar

setiap orang mengklafikasikan obyek dengan cara sama. Berpikir

2. Kerangka

Suatu kerangka berpikir akan menghubungkan antara variabel bebas dan tergantung. Kerangka berpikir dikemukakan apabila penelitian mengaitkan dua variabel atau lebih. Penelitian secara mandiri, perlu diberi deskripsi teoritis untuk tiap-tiap variabel. Dengan demikian penjelasan obyek permasalahan yang disusun telah diuraikan. Kriteria kerangka berpikir sebagai berikut : a. Variabel diuraikan. b. Dapat menunjukkan teori yang melatarbelakanginya. c. Bentuk antarvariabel harus ditegaskan. d. Disusun ke dalam gambar. F. Peranan Teori dalam Penelitian Teori dibangun berdasarkan kenyataan dan sudah diuji secara empiris. Teori penelitian bukan sekedar coba-coba, tetapi kegiatan ilmiah dalam menyimpulkan data. Meskipun tidak sesuai, tidak berarti bertentangan dengan teori, tetapi tantangan untuk menambah asumsi yang diperlukan. Peneliti menyusun generalisasi hasil penelitian diperoleh dari hasil penelitian, maupun ensiklopedia. Peneliti harus memiliki tiga kriteria: relevan, lengkap, dan mutakhir. Semakin mutakhir sumber bacaan, semakin mutakhir pula teori untuk memecahkan masalah penelitian. G. Perumusan Masalah Penelitian Penelitian dilakukan didasari masalah yang perlu dipecahkan. Masalah terjadi apabila ada :

a. penyimpangan antara apa yang direncanakan atau diharapkan dengan kenyataaan. b. Pengaduan konsumen c. Tajamnya persaingan bisnis Tidak semua masalah dapat dijawab, pertanyaan penelitian harus didukung data, bukan sekedar informasi. H. Hipotesis 1. Arti Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang diungkapkan secara deklaratif Hipotesis relasional merupakan hipotesis yang menggambarkan hubungan antara variabel terikat kasus tertentu. Variabel-variabelnya terjadi bersamaan dengan cara tertentu tanpa menyatakan adanya penyebab variabel yang satu terhadap variabel yang lain. 2. Peranan Hipotesis Hipotesis mempunyai beberapa peranan penting : sebagai pedoman penelitian memberi arah yang jelas dalam meneliti dapat mengarahkan peneliti tentang informasi yang relevan membantu peneliti menyusun desain penelitian

3. Ciri-ciri Hipotesis Hipotesis memiliki 3 ciri : sesuai dengan tujuan penelitian peneliti merumuskan hipotesisnya berdasarkan tujuan

dapat diuji dengan data empiris disusun atas dasar kondisi yang tidak memerlukan asumsi

4. Bentuk-bentuk Hipotesis Hipotesis merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif karena teori yang digunakan masih diragukan keandalannya. Hipotesis menguji apakah hipotesis penelitian diuji dengan data sample atau tidak. Hipotesis penelitian yang telah terbukti pada sample tersebut dapat diberlakukan ke populasinya. Contoh hipotesis statistik : perbedaan signifikan hubungan positif antara kualitas layanan bank dengan jumlah penabung seberapa tinggi semangat kerja karyawan perusahaan swasta

5. Perumusan Hipotesis yang Baik Karakteristik perumusan hipotesis : dirumuskan secara jelas pada definisi operasional terkait dengan fakta dan teori harus dapat diuji dinyatakan dalam kalimat deklaratif harus dikaitkan dengan teknik ilmiah

BAB III PROPOSAL PENELITIAN


A. Pengertian Proposal Penelitian Proposal penelitian merupakan suatu rencana. Suatu penelitian digunakan sebagai pedoman tidak hanya bagi peneliti, melainkan pihak sponsor. Tujuan proposal penelitian : 1. mengungkapkan masalah untuk diteliti 2. mendiskusikan usaha penelitian dengan pemecahan masalah 3. menunjukkan data yang dibutuhkan 4. menambahkan proposal yang bisa direkomendasikan B. Proses Pembuatan Proposal Penelitian Proposal yang memuat banyak inkonsistensi harus dihindari, misalnya masalah yang dihadapi adalah menurunnya motivasi karyawan. Bentuk pertanyaannya bisa berupa kapan mulai menurun, karyawan yang mana dll. Untuk menjawab pertanyaannya membutuhkan pemahaman dan pengertian tentang motivasi. Peneliti harus mendiskusikannya supaya memperoleh kejelasan dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. C. Struktur Proses Penelitian 1. Judul Penelitian Judul tidak perlu ditulis panjang sampai memenuhi tepi halaman. Contoh judul penelitian : Memadukan Kompensasi dan Strategi Organisasi pada Perusahaan Besar

Variabilitas Pekerja di Bawah Sistem Kompensasi Hubungan Manajemen dengan Pengembangan Karyawan Perilaku Konsumen Selama Krisis Ekonomi

2. Dasar Pemikiran atau Latar Belakang Masalah Munculnya masalah penelitian bukannya tanpa alasan. Semua alasan yang dikemukakan sebaiknya berupa teori maupun data yang berkaitan dengan alasan penelitian 3. Rumusan Masalah Beberapa ahli memisahkan antara rumusan masalah dengan alasan umumnya berbentuk pertanyaan misalnya apakah ada hubungan karakteristik karyawan dengan nilai komitmen mereka? Rumusan masalah harus jelas dan tidak mengandung pengertian ganda 4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian harus konsisten dengan rumusan yang sudah dibuat. Tujuan itu nantinya untuk verifikasi, analisis data dan hasil yang diperoleh 5. Manfaat Penelitian Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui pengaruh karakteristik karyawan dengan komitmen mereka. Manfaat dirumuskan operasional agar bisa dilaksanakan dengan saran yang diberikan sebagai hasil akhir suatu penelitian 6. Tinjauan Pustaka Sehubungan dengan masalah penelitian hasil yang ada mungkin saling mendukung. Hindari uraian yang tidak berkaitan dengan masalah. Apabila mempunyai kajian historis, mulailah dari referensi paling awal

7. Kerangka Pikir Variabel yang diteliti sebaiknya menampilkan kerangka pikir maupun variabel lain yang menyertainya. Rancangan kerangka pikir dibuat berdasarkan kajian pustaka dari pengamatan awal di lapangan 8. Hipotesis dan Anggapan Dasar Penelitian yang bersifat deskripsi fenomena menjelaskan lebih detail fenomena variabel hipotesis. Sebenarnya ada penelitian deskriptif yang menyangkut generalisasi, namun jarang terjadi mengingat dasar referensi perumusannya tidak mudah 9. Desain Penelitian Peneliti membutuhkan metode yang tepat tentang desain penelitian yang dipilih yaitu metode pengumpulan data, instrument, prosedur dan informasi lain yang diperlukan 10. Analisis Data Bagian ini merupakan hal yang tidak bisa ditinggalkan karena metode analisis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah atau menguji hipotesis 11. Personel Penelitian dan Kualifikasinya Penelitian yang dilakukan mahasiswa berbeda dengan penelitian mahasiswa S1, mahasiswa S2 ataupun S3. proposal perlu menyebutkan personel yang akan melaksanakan penelitian serta kualifikasinya 12. Anggaran

Wajarlah bila sponsor harus tahu apa yang harus dianggarkan dan berapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Anggaran dibuat tidak lebih dari dua halaman yang meliputi biaya persiapan, pengadaan instrument, uji coba instrument, terjun lapangan, administrasi, sewa peralatan dan lain sebagainya 13. Jadwal Jadwal yang dibuat memberikan informasi tentang tahap-tahap kegiatan yang harus dilakukan. Masing-masing kegiatan harus diperkirakan waktu dan personel yang melakukannya 14. Bibliografi atau Daftar Pustaka Ada beberapa model penulisan daftar pustaka : Penulis; seorang individu, kelompok atau organisasi Judul buku ditulis dengan huruf berbeda. Yang di tulis berbeda adalah nama buku Edisi buku Penerbit buku Kota tempat buku Tahun penerbitan

Anda mungkin juga menyukai