PENDAHULUAN
Banyak insinyur yang akan terlibat dalam riset dan penelitian pada karir
riset atau tempat akademis dapat terlibat dalam riset dan pekerjaan pengembangan
atau pengujian produk baru atau desain. Di Indonesia, penelitian memang belum
merupakan pilihan terakhir. Ini berimplikasi banyak peneliti kebetulan yang tentu
saja dilihat dari banyaknya lembaga peneliti yang hidup bila ada proyek yang
harus diselesaikan dan sebaliknya sepi karena peneliti akan beralih ke aktifitas
seperti mengejar proyek lain lagi. Padahal menurut saya idealnya selama tidak ada
profesi peneliti itu dianggap profesi yang tidak ubahnya pekerja di kantor atau
buruh. Tentu saja ini pikiran yang salah sebab peneliti berperan agar ilmu yang
dihasilkan merupakan ilmu bisa diacu oleh umat manusia, dia harus memproduki
kebenaran yang secara sadar akan digunakan oleh umat manusia. Tentu saja
penelitian itu harus merupakan proses yang mengedepankan kejujuran baik dalam
kebenaran tanpa ada keinginan untuk menutupi apa pun. Disini pihak yang ingin
kenyataan Namun ternyata itu tidak bisa selalu dijamin walau pun pada akhirnya
akan diketahui dan bisa disebut melanggar etika. Dalam bab ini, kita akan
1.2 Tujuan
1.2.1. Menentukan isu etika yang muncul dalam riset dan eksperimen,
1.2.2. Memutuskan metode analisis mana yang paling dapat diterapkan paa isu
penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam
cabang ilmu pengetahuan. Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu
oleh peneliti lain. Pada dasarnya riset adalah setiap proses yang menghasilkan
ilmu pengetahuan.
sungguh-sungguh yang relatif makan waktu yang cukup lama. Whiteney (1950)
mengatakan, bahwa di dalam riset terkandung suatu attidute yang gandrung dan
usaha secara ilmiah untuk mendapatkan dan memperluas ilmu yang telah dimiliki.
Folson, dalam tahun yang sama, mengemukakan, bahwa riset adalah kegiatan
itu adalah usaha pencarian secara sistematik dan mendalam untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan yang lebih luas dan lebih sempurna tentang subyek yang sedang
dipelajari. Uraian yang lebih jelas kiranya dapat diperoleh dari uraian Sutrisno
Hadi (1978) sebagai berikut: riset berarti usaha menemukan, mengembangkan dan
menguji suatu pengetahuan secara ilmiah. Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu
Hadi, 2001).
teori. Oleh karena itu, penelitian harus dilandaskan pada teori-teori yang relevan
alamiah. Dari perilaku atau kegiatan-kegiatan terlepas yang dilakukan oleh siswa
konstruk, proposisi yang kesemuanya akan membentuk teori. Mengenai teori ini,
explain and predict phenomena”. Dalam rumusan Kerlinger tersebut ada tiga hal
1. Pencarian Ilmiah
merupakan struktur atau batang tubuh pengetahuan yang telah tersusun, sedang
Metode ilmiah merupakan suatu cara pengkajian yang berisi proses dengan
empat langkah yaitu: (1) define a problem, (2) state the hypothesis to be tested, (3)
colect and analyze data, and (4) interprete the results and draw conclusions about
2. Pencarian Berpola
disertai penjelasan dan alasan yang kuat. Pencarian berpola bukan merupakan
suatu pencarian yang bersifat sempit dan mekanistis, tetapi mengikuti prosedur
formal yang telah standar. Prosedur pencarian ini pada tahap awalnya bersifat
menuangkan ide-ide dan metode tersebut dalam suatu prosedur yang baku.
didukung oleh data dengan proses nalar, yang disusun dan dipadatkan
B. Objektivitas
yang dihasilkan dari prosedur yang digunakan yang dikontrol dari bias dan
subjektivitas.
C. Ketepatan
tepat. Dalam penelitian kuantitatif, hasilnya dapat dilang dan diperluas, dalam
penelitian kualitatif memiliki sifat reflektif dan tingkat komparasi yang konstan.
D. Verifikasi
dan diulang dengn cara yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam penelitian
E. Empiris
Penelitian ditandai oleh sikap dan dan pendekatan empiris yang kuat.
Evidensi adalah data yang diperoleh dari penelitian, berdasarkan hasil analisis
akhir dari sebuah penelitian adalah mereduksi realita yang kompleks kedalam
penjelasan yang singkat. Dalam penelitian kuantitatif penjelasan singkat tersebut
G. Penalaran Logis
H. Kesimpulan Kondisional
3 prinsip utama etika riset atau penelitian yang perlu dipahami dan
diterapkan oleh peneliti adalah :
1. Beneficence
a. Bebas dari bahaya, yaitu peneliti harus berusaha melindungi subjek yang
diteliti, terhindar dari bahaya atau ketidaknyamanan fisik atau mental.
merugikan mereka atau memaparkan mereka pada situasi yang mereka tidak
disiapkan.
masyarakat.
d. Rasio antara resiko dan manfaat, peneliti dan penilai (reνiewer) harus
tanggung jawab peneliti, serta kemungkinan resiko dan manfaat yang bisa
terjadi.
3. Mendapatkan Keadilan
adil dan hak mereka untuk mendapatkan keleluasaan pribadi. Hak mendapatkan
perlakuan yang adil berarti subjek mempunyai hak yang sama, sebelum, selama,
dan setelah partisipasi mereka dalam penelitian. Perlakuan yang adil mencakup
aspek-aspek sebagai berikut:
atau subjek, termasuk prosedur dan pembayaran atau tunjangan yang telah
dijanjikan.
mengklarifikasi informasi.
Dalam masa modern ini pelanggaran terhadap moral tidak boleh terjadi.
tawanan perang dan ras tertentu dalam mengetes daya tahan manusia dan reaksi
manusia terhadap penyakit dan obat yang tidak di test. Penelitian ini tidak beretika
bukan hanya mereka mendapatkan penyiksaan secara fisik akan tetapi mereka
syphilis pada 400 laki-laki dari komunitas Afrika-Amerika. Contoh lain adalah
menginjeksi sel kanker hidup pada pasien orang tua di Rumah Sakit Penyakit
Kronis Yahudi di Brooklyn, yang tidak menjelaskan dahulu kepada pasien. Kode
etik penelitan internasional yang dinamakan sebagai Nuremberg Code, dibuat
setelah kejadian yang dilakukan oleh NAZI. Pada tahun 1964 Declaration
Helsinki, diadopsi oleh World Medical Association dan direvisi pada tahun 2000.
hanya bisa diperoleh melalui penelitian, pelaporan, dan publikasi yang dilakukan
secara jujur. Contoh seperti diatas adalah banyak contoh pelanggaran etika dalam
kehilangan nyawa namun juga telah melanggar beberapa Hak Asasi Manusia.
Seorang subjek dalam penelitian seharusnya dapat ikut dengan sukarela dan dapat
namun pada contoh diatas para subjek cenderung dipaksa untuk mengikuti
kegiatan penelitian yang berefek buruk pada subjek. Selain itu, penelitian diatas
cenderung ditutupi oleh pihak yang terlibat dan banyak dari publikasinya tidak
sebuah riset atau proyek eksperimen. Kecurangan dalam riset sering terjadi dalam
banyak bidang ilmu dan hal ini menyebabkan beberapa kasus yang telah dikenal
luas sepanjang sejarah. Irving Langmuir, seorang ahli fisika terkenal yang bekerja
mudahnya menipu diri kita sendiri lewat harapan dan subjektivitas. Hal ini
menunjukkan bahwa sejumlah besar objektivitas dan ketelitian dalam melakukan
yang sulit dipahami merupakan hal yang sangat curang, dan kesimpulan ini
seharusnya dipastikan oleh sebanyak mungkin rekan kerja. Terakhir, tujuan riset
yang sulit terdeteksi, dan besarnya dampak itu secara substansial tidak
bahwa tidak peduli seberapa dekat agen penyebabnya atau seberapa intensif
agen penyebab itu; dampaknya sama. Praktek ini, tentu saja, bertentangan
2. Dampaknya sebesar nilai yang tetap dekat pada limit keterdeteksian atau, kita
pada suatu titik yang secara statistik signifikan atau berada pada limit
“tampak” tidak benar. Untuk mengukur segala sesuatu yang berada pada titik
keterdeteksian diperlukan banyak data. Dengan begitu banyak data yang harus
karena data tersebut tidak kompatibel dengan teori yang sudah terbentuk dalam
dengan cepat.
Ada berbagai macam kecurangan dalam riset. Berikut ini adalah beberapa contoh
menampilkan bahwa data sesuai aslinya; menyajikan informasi atau data yang
tidak berkumpul sesuai dengan standar pedoman menentukan metode yang tepat
2. Plagiarism (Plagiat/meniru)
sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan,
adalah pencurian karangan milik orang lain. Dapat juga diartikan sebagai
sebagai hak milik si pengarang dan tidak boleh dicetak ulang tanpa izin yang
mempunyai hak atau penerbit karangan tersebut. Sesudah 2 × 24 jam berita surat
kabar tersiar, maka seseorang dapat mengambil alih dengan syarat harus
menyebutkan sumbernya.
3. Ghostwriting
seorang penulis pemula. Ada yang spesialis pada bidang tertentu dan ada pula
tersebut menjadi produk bisnis dan nama pencipta yang dicantumkan sudah
4. Authorship
Masalah authorship atau yang kita mengerti sebagai para penulis asli,
memang banyak terkait dengan masalah perasaan dan ketidak enakan. Contonya
adalah, kita, menulis paper dan hanya dikoreksi langsung oleh reviewer dari
penerbit. Namun, karena kita adalah mahasiswa di bawah bimbingan dosen, maka
kita mencantumkan nama dosen kita, meski dosen kita tidak melakukan apa-apa
terhadap tulisan dan hasil penelitian yang kita buat. Tentu saja, bagi dosen,
menjadi supervisor atau pembimbing dalam sebuah paper, itu meningkatkan nilai
jual dosen tersebut. Namun, jika dia tidak melakukan apapun terhadap paper yang
kita buat, maka dia tidak berhak ditulis namanya ke dalam paper kita. Tapi, tentu
saja, kita kan sungkan bila tidak menuliskan nama dosen kita. Maka dari itu,
mendapatkan uangnya bukan pada proses dan jawaban yang dibutuhkan. Kalau
terakhir ini benar-benar dihayati tentu saja akan menjadi faktor penting agar etika
orientasi uang tapi kalau orientasi dengan penelitian itu sendiri maka orientasi ke
mahasiswa, pada saat ini fokus mereka adalah melakukan pembelajaran terhadap
etika sebagai satu hal yang terpisah dari proses penelitian. Mensosialisasikan
bahwa penelitian merupakan proses yang tidak steril dengan kesalahan dan tidak
dan mencari jalan keluar setiap persoalan (Medawar,1992:9). Peneliti boleh salah
tapi harus jujur. Salah harus diterima dengan sabar dan tekun untuk
memperbaiki
proses mengambil keputusan pun lebih leluasa. Sebab proses melakukan tahapan
yang dibiayai lembaga tenggang waktu yang diberikan ketat sehingga bila
dilakukan karena ada proyek lain maka diserahkan ke orang lain. Rusdi Muchtar
pemberlakuan metode ilmiah pada semua jenis penelitian di Indonesia. Badan ini
Desember 2002). Selain itu untuk mengurangi kecurangan dalam penilitian dalam
hal plagiasi dapat digunakan juga software atau laman web seperti turnitin.
Turnitin adalah nama dari sebuah website yaitu turnitin.com yang menyediakan
fasilitas untuk mendeteksi suatu tindakan plagiasi atau plagiat terhadap suatu
Daftar Pustaka
http://ailovecinta4.blogspot.co.id/2015/06/kecurangan-dalam-penelitian.ht
ml. diakses pada 1 Mei 2017.
2017.
https://sutrio.wordpress.com/2008/01/16/pelanggaran-etika-penelitian-di-i