Anda di halaman 1dari 15

BAHAN AJAR

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ATAU R&D


(Sebagai Syarat untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar)

Oleh:
KELOMPOK 5
 SYARIFAH RATU LUTFIAH (1841041017)
 MUH. ARIF HIDAYAT(1841040021)
 DINDA HAFIDZAH (1841042018)
 YULIA SAFITRI (1941041020)
 SULWAN (1841041023)
 FIRMAN NURHIDAYAT(1841042014)

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2020
Materi

BAB I Konsep Dasar Metode Penelitian


 Referensi utama:
(Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.)

Tujuan Pembelajaran:
1. Agar dapat mengetahui pengertian penelitian secara umum dan menurut
Sugyono
2. Untuk mengetahui dasar dan sumber penelitian
3. Agar Dapat mengetahui ciri-ciri penelitian ilmiah
4. Untuk mengetahui pendekatan ilmiah dan non-ilmiah

A. Konsep Dasar Metode Penelitian

Apa yang dimaksud dengan penelitian (research)? Secara umum pengertian


penelitian adalah suatu proses penyelidikan yang dilakukan secara aktif, tekun, dan
sistematis, dimana tujuannya untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi
fakta-fakta.Tujuan dari penelitian adalah untuk menemukan atau mendapatkan
suatu data untuk keperluan dan tujuan tertentu.

Sugiyono (dalam metode penelitian: hal 3-5) berpendapat  Metode


penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat
kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan
kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan
itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati
dan mengetahui cara-cara yang digunakan. (Bedakan cara yang tidak ilmiah,
misalnya mencari uang yang hilang, atau provokator, atau tahanan yang
melarikan diri melalui paranormal). Sistematis artinya, proses yang digunakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat
logis.

2
Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris
(teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid, reliabel dan obyektif.
Valid menunjukkan  derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi
pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Misalnya
dalam masyarakat tertentu terdapat 5000 orang miskin, sementara peneliti
melaporkan jauh di bawah atau di atas 5000 orang miskin, maka derajat
validitas hasil penelitian itu rendah,. Atau misalnya dalam suatu unit kerja
pemerintahan, dimana dalam unit kerja tersebut iklim kerjanya sangat bagus,
sementara peneliti melaporkan iklim kerjanya tidak bagus, maka data yang
dilaporkan tersebut juga tidak valid. Untuk mendapatkan data yang langsung
valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah
terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat diuji melalui pengujian
reliabililas dan obyektivitas. Pada umumnya kalau data itu reliabel dan
obyektif, maka terdapat kecenderungan data tersebut akan valid.

B. Dasar Dan Sumber Penelitian


1. Dasar dan Sumber Penelitian Dalam bagian ini akan dibicarakan dasar-
dasar pengetahuan yang menjadi ujung tombak berpikir ilmiah. Dasar-dasar
pengetahuan itu ialah sebagai berikut :
a. Penalaran Yang dimaksud dengan penalaran ialah Kegiatan berpikir
menurut pola tertentu, menurut logika tertentu dengan tujuan untuk
menghasilkan penegtahuan. Berpikir logis mempunyai konotasi jamak,
bersifat analitis. Aliran yang menggunakan penalaran sebagai sumber
kebenaran ini disebut aliran rasionalisme dan yang menganggap fakta
dapat tertangkap melalui pengalaman sebagai kebenaran disebut aliran
empirisme.
b. Logika (Cara Penarikan Kesimpulan) Ciri kedua ialah logika atau cara
penarikan kesimpulan. Yang dimaksud dengan logika sebagaimana
didefinisikan oleh William S.S ialah “pengkajian untuk berpikir secara
sahih (valid). Logika ada dua macam yaitu logika induktif dan deduktif.
Contoh menggunakan logika ini ialah model berpikir dengan silogisma,
seperti contoh dibawah ini :
Silogisma
 Premis mayor : semua manusia akhirnya mati

3
 Premis minor : Amir manusia
 Kesimpulan : Amir akhirnya akan mati

C. Ciri-Ciri Penelitian Ilmiah

Sekaran (2012) suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik


untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah.
 Purposiveness, fokus pada tujuan yang jelas;
 Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
 Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
 Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau
yang sejenis;
 Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif
dan emosional;
 Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya
semakin berguna;
 Precision, Mendekati realitas danconfidence peluang kejadian dari
estimasi dapat dilihat;
Secara umum ada empat tujuan utama penelitian ilmiah, tujuan tersebut:
1. Tujuan Exploratif (Penemuan): menemukan sesuatu yang baru
dalam bidang tertentu
2. Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam
bidang yang telah ada
3. Tujuan Developmental (Pengembangan): mengembangkan sesuatu
dalam bidang yang telah ada
4. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)
D. Pendekatan Ilmiah dan Non-Ilmiah
1. Manusia Mencari Kebenaran Manusia mencari kebenaran dengan
menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan.
Letak perbedaan yang mendasar antara keduanya ialah berkisar pada kata
“sistematik” dan “terkendali”. Ada lima hal pokok yang membedakan
antara ilmu dan akal sehat. Yang pertama, ilmu pengetahuan
dikembangkan melalui struktur-stuktur teori, dan diuji konsistensi
internalnya. Dalam mengembangkan strukturnya, hal itu dilakukan dengan
tes ataupun pengujian secara empiris/faktual. Sedang penggunaan akal
sehat biasanya tidak. Yang kedua, dalam ilmu pengetahuan, teori dan
hipotesis selalu diuji secara empiris/faktual. Halnya dengan orang yang
bukan ilmuwan dengan cara “selektif”. Yang ketiga, adanya pengertian
kendali (kontrol) yang dalam penelitian ilmiah dapat mempunyai
pengertian yang bermacam-macam. Yang keempat, ilmu pengetahuan

4
menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar dan
sistematis. Pola penghubungnya tidak dilakukan secara asal-asalan. Yang
kelima, perbedaan terletak pada cara memberi penjelasan yang berlainan
dalam mengamati suatu fenomena. Dalam menerangkan hubungan antar
fenomena, ilmuwan melakukan dengan hati-hati dan menghindari
penafsiran yang bersifat metafisis. Proposisi yang dihasilkan selalu
terbuka untuk pengamatan dan pengujian secara ilmiah.
2 . Terjadinya Proses Sekularisasi Alam Pada mulanya manusia menganggap
alam suatu yang sakral, sehingga antara subyek dan obyek tidak ada
batasan. Dalam perkembangannya sebagaimana telah disinggung diatas
terjadi pergeseran konsep hukum (alam). Hukum didefinisikan sebagai
kaitan-kaitan yang tetap dan harus ada diantara gejala-gejala. Kaitan-
kaitan yang teratur didalam alam sejak dulu diinterpretasikan ke dalam
hukum-hukum normative. Disini pengertian tersebut dikaitkan dengan
Tuhan atau para dewa sebagai pencipta hukum yang harus ditaati.
Menuju abad ke-16 manusia mulai meninggalkan pengertian hukum
normative tersebut. Sebagai gantinya muncullah pengertian hukum
sesuai dengan hukum alam berimplikasi bahwa terdapat tatanan di alam
dan tatanan tersebut dapat disimpulkan melalui penelitian empiris. Para
ilmuwan saat itu berpendapat bahwa Tuhan sebagai pencipta hukum
alam secara berangsur-angsur memperoleh sifat abstrak dan impersonal.
Alam telah kehilangan kesakralannya sebagai ganti muncullah gambaran
dunia yang sesuai dengan ilmu pengetahuan alam bagi manusia modern
dengan kemampuan ilmiah manusia mulai membuka rahasia-rahasia
alam.
Ilmu pengetahuan dan teknologi, yang merupakan bagian dari
pengetahuan manusia pada masa lalu berkembang karena adanya filsafat.
Dengan lahimya ilmu pengetahuan (termasuk teknologi) modem, filsafat
masih tetap diperlukan untuk meningkatkan pemahaman manusia akan
alam semesta dengan segala isinya, sehingga mendorong keingintahuan
manusia untuk terus menerus mencoba menyingkap rahasia alam semesta.
Usaha-usaha menyingkap keingintahuan manusia ini mendorong manusia
untuk secara sistematis dan terarah melakukan kegiatan penelitian ilmiah.
Kebenaran yang diperoleh melalui penelitian disebut kebenaran ilmiah.
Penemuan Kebenaran tanpa melalui penelitian disebut kebenaran Non
Ilmiah, kebenaran ini diperoleh :

o Secara Kebetulan o Secara Trial & Error


o Secara Akal Sehat o Secara Spekulasi
o Secara Intuitif o Melalui Wahyu

5
o Karena Kewibawaan

6
3. Berbagai Cara Mencari Kebenaran Dalam sejarah manusia, usaha-usaha
untuk mencari kebenaran telah dilakukan dengan berbagai cara seperti :
a. Secara kebetulan Ada cerita yang kebenarannya sukar dilacak
mengenai kasus penemuan obat malaria yang terjadi secara
kebetulan. Ketika seorang Indian yang sakit dan minum air dikolam
dan akhirnya mendapatkan kesembuhan. Dan itu terjadi berulang
kali pada beberapa orang. Akhirnya diketahui bahwa disekitar
kolam tersebut tumbuh sejenis pohon yang kulitnya bisa dijadikan
sebagai obat malaria yang kemudian berjatuhan di kolam tersebut.
Penemuan pohon yang kelak dikemudian hari dikenal sebagai pohon
kina tersebut adalah terjadi secara kebetulan saja.
b. Trial And Error Cara lain untuk mendapatkan kebenaran ialah
dengan menggunakan metode “trial and error” yang artinya
cobacoba. Metode ini bersifat untung-untungan. Salah satu contoh
ialah model percobaan “problem box” oleh Thorndike. Percobaan
tersebut adalah seperti berikut: seekor kucing yang kelaparan
dimasukkan kedalam “problem box”—suatu ruangan yang hanya
dapat dibuka apabila kucing berhasil menarik ujung tali dengan
membuka pintu. Karena rasa lapar dan melihat makanan di luar
maka kucing berusaha keluar dari kotak tersebut dengan berbagai
cara. Akhirnya dengan tidak sengaja si kucing berhasil menyentuh
simpul tali yang membuat pintu jadi terbuka dan dia berhasil keluar.
Percobaan tersebut mendasarkan pada hal yang belum pasti 7 yaitu
kemampuan kucing tersebut untuk membuka pintu kotak masalah.
c. Melalui Otoritas Kebenaran bisa didapat melalui otoritas seseorang
yang memegang kekuasaan, seperti seorang raja atau pejabat
pemerintah yang setiap keputusan dan kebijaksanaannya dianggap
benar oleh bawahannya. Dalam filsafat Jawa dikenal dengan istilah
‘Sabda pendita ratu” artinya ucapan raja atau pendeta selalu benar
dan tidak boleh dibantah lagi.
d. Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman Metode lain ialah berpikir
kritis dan berdasarkan pengalaman. Contoh dari metode ini ialah
berpikir secara deduktif dan induktif. Secara deduktif artinya
berpikir dari yang umum ke khusus; sedang induktif dari yang
khusus ke yang umum. Metode deduktif sudah dipakai selama
ratusan tahun semenjak jamannya Aristoteles.
e. Melalui Penyelidikan Ilmiah Menurut Francis Bacon Kebenaran baru
bisa didapat dengan menggunakan penyelidikan ilmiah, berpikir
kritis dan induktif. Catatan : Selanjutnya Bacon merumuskan ilmu
adalah kekuasaan. Dalam rangka melaksanakan kekuasaan, manusia
selanjutnya terlebih dahulu harus memperoleh pengetahuan

7
mengenai alam dengan cara menghubungkan metoda yang khas,
sebab pengamatan dengan indera saja, akan menghasilkan hal yang
tidak dapat dipercaya. Pengamatan menurut Bacon, dicampuri
dengan gambaran-gambaran palsu (idola): Gambaran-gambaran 8
palsu (idola) harus dihilangkan, dan dengan cara mengumpulkan
fakta-fakta secara telilti, maka didapat pengetahuan tentang alam
yang dapat dipercaya. Sekalipun demikian pengamatan harus
dilakukan secara sistematis, artinya dilakukan dalam keadaan yang
dapat dikendalikan dan diuji secara eksperimantal sehingga
tersusunlah dalil-dalil umum.

Pertanyaan Essay :
1. Sebutkan dan jelaskan pengertian penelitian secara umum !
2. Jelaskan pengertian dari metode penelitian sugiyono !
3. Sebutkan dasan dan sumber penelotoan!
4. Jelaskan ciri-ciri penelitian secara umum !
5. Jelaskan proses terjadinyanya Sekularisasi Alam !

BAB II Langkah-Langkah Penelitian pada Penelitian Kuantitatif:


8
 Referensi utama:
(Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.)

Tujuan Pembelajaran;
1. Agar Dapat mengetahui yang di maksud latar belakang
2. Dapat mengetahui dan Memahami identifikasi masalah
3. Diharapkan mampu memahami pemilihan dan perumusan masalah

A. Latar Belakang
Latar belakang adalah masalah yang memuat hal-hal yang melatar belakangi
dilakukannnya penelitia, halyang menarik untuk melakukan penelitian biasanya karena
adanya kesenjangan antara yang seharusnya dan kenyataan. Dalam bagian ini di muat
deskripsi singkat wilayah penelitian dan juga jika di perlukan hasul penelitian peneliti
sebelumnya.
Menurut Wardi Bachtiar secara rinci latar belakang berisi:
1. Argumentasi mengapa masalah tersebut menarik untuk diteliti dipandang dari
bidang keilmuan/maupun kebutuhan praktis.
2. Penjelasan akibat-akibat negative jika masalah tersebut tidak dipecahkan.
3. Penjelasan dampak positif yang timbul dari hasil-hasil penelitian
4. Penjelasan bahwa permasalah tersebut relevan, actual dan sesuai dengan situasi dan
keutuhan zaman
5. Relevansinya dengan penelitian-prnrlitian sebelumnya
6. Gambaran hasil penelitian dan manfaatnya bagi masyarakat atau Negara dan bagi
perkembangan ilmu.
B. Identifikasi Masalah
Masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai adanya kesenjangan antara
apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, adanya kesenjangan
informasi atau teori dan sebagainya.
C. Pemilihan dan perumusan Masalah
1. Pemilihan masalah menurut Nazir
a) Mempnyai nilaipenelitian (asli penting dan dapat di uji)
b) Fleksibel(biaya, waktu dan kondisi)
c) Sesuai dengan kulifikasi peneliti
d) Menghubungkan dua variable atau lebih
2. Perumusan masalah
a) Dirumuskan dalam bentuk kalimat Tanya
b) Jelas dan padat
c) Dapat menjadi dasar dalam merumuskan hipotesa dan judul penelitian

Pertanyaan Essay:

1. Tuliskan pengertian latar belakang?

9
2. Sebutkan latar belakang secara rinci menurut Wardi bachtyar!
3. Bagaimana vara mengidentifikasikan masalah yang akan di jadikan
penelitian?
4. Sebutkan pemilihan masalah menurut nazir?
5. Sebutkan cara membuat perumusan masalah!?

BAB III Studi kepustakaan atau Literatur


 Referensi utama:
(Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.)
Tujuan Pembelajran;
1. Diharapkan mampu mengetahui pengertian &tujuan studi kepustakaan
2. Diharapkan mampu mengetahui. & memahami peranan dan sumber studi
kepustakaan
3. Mengerti strategi yang digunakan dalam studi kepustakaan

A. Pengertian dan tujuan studi kepustakaan


1. Pengertian Studi Kepustakaan
Yang dimaksud dengan studi kepustakan ialah segala usaha yang
dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan
topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat
diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan
ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku
tahunan, ensiklopedia dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun
elektronik lain.

Studi kepustkaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat


dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan
bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi
kepustakan. Selain itu seorang penelitian dapat memperoleh informasi
tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan
penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Dengan melakukan studi kepustakan peneliti dapat memanfaatkan semua
informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.

2. Tujuan Studi Kepustakan


Penelti akan melakukan studi kepustakaan baik sebelum maupun
selama dia melakukan penelitian. Studi kepustakan memuat sitematis
tentang kajian literatur dan hasil penelitian sebelumnya yang ada
hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan diusahakan
menunjukkan kondisi mutakhir dari bidang ilmu tersebut “the state of the
art”, studi kepustakaan yang dilakukan sebelum malakukan penelitian yang
bertujuan untuk.

10
 Menemukan suatu masalah untuk diteliti, dalam arti bukti-bukti atau
pernyataan bahwa masalah yang akan diteliti belum terjawab atau
belum terpecahkan secara memuaskan atau belum pernah diteliti
orang mengenai tujuan, data dan metode, analisa dan hasil untuk
waktu dan tempat yang sama.
 Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
 Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang
akan diteliti, menggali teori-teori yang relevan dengan permasalahan
penelitian dan melakukan komparasi-komparasi dan menemukan
konsep-konsep yang relevan dengan pokok masalah yang dibahas
dalam penelitian.

B. Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan Inovasi


1. Peranan Studi Kepustakaan
Sebelum penelitian sangat penting sebab dengan melakukan kegiatan ini
hubungan antara masalah, penelitian-penelitian yang relevan dan teori akan
menjadi lebih jelas. Selain itu penelitian akan lebih ditunjang, baik oleh teori-
teori yang sudah ada maupun oleh bukti nyata, yaitu hasil-hasil penelitian,
kesimpulan dan saran.

2. Sumber Studi Kepustakaan


Ada beberapa macam sumber informasi yang dapat digunakan peneliti
sebagai bahan studi kepustakaan diantaranya sebagai berikut:

 Jurnal Penelitian Dalam jurnal ini beberapa hasil penelitian terpilih


diterbitkan sehingga dapat digunakan sebagai acuan begi perkembangan
ilmu pengetahuan yang baru.
 Buku merupakan sumber informasi yang sangat penting karena sebagian
bidang ilmu yang erat kaitannya dengan penelitian diwujudkan dalam
bentuk buku yang ditulis oleh seorang penulis yang berkompeten di
bidang ilmunya.
 Surat Kabar Dan Majalah. Media cetak ini merupakan sumber pustaka
yang cukup baik dan mudah diperoleh di mana-mana.
 Internet adalah Kemajuan teknologi membawa dampak yang sangat
signifikan di bidang informasi, para peneliti dapat langsung mengakses
intrernet dan mendapatkan informasi yang diinginkan dari berbagai negara
dengan sangat cepat.

C. Strategi studi kepustakaan

Peneliti sebaiknya sudah menentukan lebih dahulu sumber informasi apa


yang akan diperiksa. Urutan kegiatan secara efektif dapat dimulai dengan
mecari informasi referensi yang bersifat umum sebelum menuju ke pancarian
yang lebih khusus, untuk melakukan pencarian informasi diperlukan
langkah-langkah berkut ini:
 Mendaftar semua variable yang perlu diteliti.

11
 Mencari setiap variable pada “subject encylopedia”.
Memilih deskripsi bahan-bahan yang diperlukan dari sumber-sumber yang
tersedia.

Pertanyaan Essay:

1. Jelaskan pengertian Studi Kepustakaan?


2. Sebutkan tujuan pada studi kepustakaan?
3. Apa peranan studi kepustakaan?
4. Sebutkan macam-macam sumber informasi yang dapat digunakan peneliti
sebagai bahan studi kepustakaan?
5. jelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan pencarian
informasi
BAB IV PENELITIAN KUANTITATIF
 Referensi utama:
(Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.)
Tujuan Pembelajran;
1. Diharapkan mampu identifikasi masalah,pemilihan dan perumusan masalah
2. Diharapkan mampu mengetahui. & memahami tujuan dan penyusunan
hipotesis penelitian
3. Mengerti metode pengamatan

A. Identifikasi Masalah, Pemilihan dan Perumusan masalah


1. Identifikasi masalah
Masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai adanya kesenjangan
antara apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, adanya
kesenjangan informasi atau teori dan sebagainya.
2. Pemilihan Masalah menurut Nazir

a) Mempnyai nilaipenelitian (asli penting dan dapat di uji)


b) Fleksibel(biaya, waktu dan kondisi)
c) Sesuai dengan kulifikasi peneliti
d) Menghubungkan dua variable atau lebih
3. Perumusan masalah
a) Dirumuskan dalam bentuk kalimat Tanya
b) Jelas dan padat
c) Dapat menjadi dasar dalam merumuskan hipotesa dan judul penelitian

B. Tujuan dan Penyususnan hipotesis penelitian

12
1. Tujuan
Walaupun hipotesis penting sebagai arah dan pedoman kerja dalam penelitian,
tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis.[6] Penggunaan hipotesis
dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian.
[2]
 Dalam masalah atau tujuan penelitian tampak
apakah penelitian menggunakan hipotesis atau tidak.[2] Contohnya
yaitu Penelitian eksplorasi yang tujuannya untuk menggali dan
mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi tidak
menggunakan hipotesis.[2] Hal ini sama dengan penelitian deskriptif, ada
yang berpendapat tidak menggunakan hipotesis sebab hanya
membuat deskripsi atau mengukur secara cermat tentang fenomena yang
diteliti,[7] tetapi ada juga yang menganggap penelitian deskriptif dapat
menggunakan hipotesis.[8] Sedangkan, dalam penelitian penjelasan yang
bertujuan menjelaskan hubungan antar-variabel adalah keharusan untuk
menggunakan hipotesis.[9]
Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:[10]

a) Untuk menguji teori,


b) Mendorong munculnya teori,
c) Menerangkan fenomena sosial,
d) Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
e) Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan
dihasilkan.
2. Penyusunan Hipotesis penelitian
Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yangs
ecara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tinkat
kebenarannya. Hipotesa merupakan kristalisasi dari kesimpulan
teoritik yang di peroleh dari telaah pustaka. Secara statistic hipotesis
merupakan pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan di uji
kebenarannya berdasarkan data yang di peroleh dari sampel penelitian.

C. Metode Pengamatan
beberapa masalah lain yang perlu dipertimbangkan agar data yang
diperoleh dari pengamatan berkualitas tinggi dan hasil penelitian juga
berkualitas tinggi.

1. Masalah Akses
Dapat mengambil bentuk yang berbeda, tergantung pada peran
peneliti dan keputusan topik penelitian. Ketika penelitian terbuka,
dalam arti bahwa peneliti menyajikan dirinya dan penelitiannya, akses
ke pengamatan tergantung pada proses negosiasi.

Dalam proses negosiasi, perjanjian penelitian harus dibuat di awal


sehingga tidak ada bagian yang rusak nantinya. Izin untuk melakukan

13
pengamatan mungkin juga tergantung pada karakteristik pribadi dan
sosial dan karakteristik peneliti.

2. Sampling
Dalam pengambilan sampling, juga bisa termasuk pengamatan.
Sebagai contoh, peneliti mengamati situasi desa atau komunitas yang
diteliti.

Pengamatan pengambilan sampel awal ini dapat membantu


menentukan siapa informan itu, kapan mereka dapat bertemu atau
dihubungi, dan sebagainya.

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan di sini, misalnya, ketika


peneliti memusatkan perhatiannya pada tempat belajar atau pada
perilaku manusia. Berapa lama pengamatan harus ditetapkan dari awal?

3. Validasi Data yang Dihasilkan


Tergantung pada apakah pengamatan terstruktur atau tidak
terstruktur. Pengamatan terstruktur mengikuti proyek perencanaan
terperinci yang dilakukan sebelum pengamatan dilakukan. Dengan kata
lain, peneliti melakukan pengamatan sesuai dengan pedoman observasi.

Pengamatan tidak terstruktur berarti bahwa pengamatan dibuat


fleksibel. Data yang dihasilkan oleh pengamatan tidak terstruktur
umumnya lebih beragam, karena mencakup berbagai alat pencarian
yang digunakan sesuai kebutuhan, seperti buku harian, catatan
lapangan, perekam suara, perekam gambar, perekam video, dan
sebagainya. pada.

4. Masalah Etika
Perlu dijelaskan terlebih dahulu, sehingga peneliti tidak menemukan
masalah etika yang dapat mempengaruhi reputasi mereka sebagai
peneliti. Pengamatan bisa tertutup atau terbuka.

Prosedur etis pada umumnya membutuhkan pengamatan terbuka,


yang mengidentifikasi identitas peneliti dan penelitiannya terhadap
orang yang diamati.

Di sisi lain, pengamatan tertutup sering ditolak karena biasanya


dibungkus kebohongan. Misalnya, untuk menyembunyikan identitas
asli peneliti dan menggunakan identitas palsu.

Topik penelitian juga dapat terganggu oleh privasi. Namun, pilihan


untuk menggunakan pengamatan terbuka atau tertutup tergantung pada
levelnya. Bahkan observasi yang terlalu terbuka pun rawan kesalahan.

Pertanyaan Essay:

1. Jelaskan tujuan dan penyusunan hipotesis penelitian?

14
2. Sebutkan fungsi penting hipotesis penelitian?
3. Jelaskan proses negosiasi?
4. Apa yang dimaksud pengamatan tidak terstuktur?

DAFTAR PUSTAKA

REFERENSI TAMBAHAN
https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Anrinal/METODE%20RISET/Materi
%20Ajar%20%28Pdf-version%29/BAB%20I%20%20Pengetahuan%20dan
%20Penelitian.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/studi-kepustakaan-pengertian-tujuan-peranan-
sumber-strategi/

15

Anda mungkin juga menyukai