NIM : 223411191
Prodi : Magister Ilmu Al-Quran dan Tafsir
A. Pengertian Penelitian
Secara alami Problem akademik adalah peristiwa yang biasa selalu ada.
Karena jika tidak ada Problem, dorongan penelitian tidak akan muncul. Namun
sebelum mendalami problem dan langkah-langkah meneliti, seyogyanya kita mengerti
dulu definisi Problem Akademik. Problem akademik adalah permasalahan yang
bersifat akademik yang meniscayakan adanya jawaban yang bersifat ilmiah yang bisa
diperoleh dari kerja penelitian1.
Problem akademik bisa berupa, pertama ada kesenjangan antara apa yang
semestinya (Dass sollen) dan apa yang seharusnya (Das sein). Kedua, masalah-
masalah yang memerlukan klarifikasi lantaran masih belum jelas atau simpang siur.
Ketiga, hal- hal yang hendak dijelaskan lebih detail dan mendalam oleh peneliti yang
berkaitan dengan tema riset.
1
Abdul Mustaqim, Metode Penelitian Al-Quran dan Tafsir, (Yogyakarta: CV. Idea Sejahtera, 2014),
Cet I, h. 2
2
Nashruddin Baidan dan Erwati Aziz, Metodologi Khusus Penelitian Tafsir, (Surakarta: Institut Agama
Islam Negeri Surakarta, tt), h. 17
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung, Penerbit Alfabeta, 2020), Cet
Ke-27, h. 2
sebuah penelitian hendaknya berlandaskan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris
dan sistematis. Rasional menuntut cara-cara yang masuk akal dalam proses penelitian,
sehingga hasilnya bisa dicerna dan diterima oleh akal manusia. Sedangkan empiris
mengharuskan cara-cara yang dapat diamati oleh indera manusia. Adapun sistematis
adalah proses dalam penelitian menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.
B. Tujuan Penelitian
Dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Al-Quran dan Tafsir, Dadan
Rusmana memaparkan tujuan penelitian Al-Quran dan Tafsir. Namun, tujuan
penelitian yang dipaparkan oleh Dadan Rusmana tersebut bisa juga menjadi tujuan
dari sebuah penelitian secara umum, tidak terkhusus pada penelitian Al-Quran dan
Tafsir. Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tujuan eksploratif, yakni penelitian ini bertujuan untuk menemukan
sesuatu yang dalam ini adalah ilmu pengetahuan yang baru dalam bidang
tertentu. Ilmu yang lahir dari penelitian ini merupakan ilmu baru yang
belum pernah ditemukan sebelumnya. Tradisi penelitian ini misalnya
diperoleh melalui penelitian grounded research.
2. Tujuan Verifikatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji
kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang sudah ada. Keraguan akan sebuah
informasi atau ilmu pengetahuan dibantah dengan bukti-bukti yang
diperoleh dari hasil penelitian tersebut.
3. Tujuan Pengembangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan
atau memperdalam suatu keilmuan yang sudah ada.
Kebenaran dalam sebuah penelitian ada yang bersifat ilmiah dan non ilmiah.
Untuk memperolah kebenaran ilmiah, dalam sebuah penelitian harus ada unsur
keilmuan dalam aktivitasnya. Adapun karakteristik keilmuan yang harus ada dalam
penelitian adalah:
1. Rasional; penelitian ilmiah merupakan suatu hal yang masuk akal dan bisa
ditangkap oleh akal manusia.
2. Empiris; cara-cara yang digunakan dalam penelitian bisa diamati oleh
orang lain dengan pancaindra manusia.
3. Sistematis; langkah-langkah dalam sebuah penelitian harus bersifat logis.
Selain kebenaran ilmiah di atas, ada juga kebenaran yang bersifat non ilmiah.
Ada beberapa cara untuk memperoleh kebenaran yang bersifat non ilmiah, yakni: