Anda di halaman 1dari 18

Bagaimana memulai

1 MENULIS SKRIPSI
“dengan sistematis dan cepat”?

1. Definisi Metodologi Penelitian


Metodologi berasal dari kata method yang berarti cara atau prosedur dan
logi berasal dari kata logos yang berarti ilmu. Riset (penelitian) berasal dari kata
re berarti kembali, dan to search berarti mencari. Arti sederhana metodologi riset
adalah ilmu yang membahas tentang prosedur pencarian kembali sesuatu hal.
Banyak definisi tentang penelitian antara lain dikemukakan oleh Pearson
(1946), penelitian adalah pencarian sesuatu hal yang dilakukan dengan cara
sistematik untuk memecahkan masalah. Menurut John (1949), penelitian adalah
pencarian fakta yang dilakukan dengan metode obyektif yang menghasilkan
dalil atau hukum. Definisi lain menyatakan bahwa penelitian adalah pencarian
atau penyelidikan pengetahuan baru dengan menggunakan metode ilmiah
(scientific method). Cooper dan Emory (1996) mendefinisikan tentang metode
penelitian bisnis (Business Research Methods) adalah penyelidikan yang dilakukan
dengan cara sistematik untuk mencari informasi yang dapat digunakan sebagai
bahan pengambilan keputusan dalam bidang bisnis. Riset pemasaran (marketing
research) adalah kegiatan penelitian yang dilakukan secara sistematik melalui
tahapan penelitian yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka
pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran digunakan untuk perumusan strategi
pemasaran dalam merebut peluang pasar. Perlu diketahui hasil dari riset adalah
berupa kebenaran ilmiah.

2. Hasrat Ingin Tahu (Curiosity)

Setiap manusia - sudah menjadi kodrat – dilengkapi dengan hasrat ingin


tahu. Hasrat ingin tahu itu menimbulkan pertanyaan dalam diri manusia,
bahkan pertanyaan : “Apakah ini?”, “Mengapa begini?”, “Mengapa begitu?”
telah muncul saat manusia masih kanak-kanak. Pertanyaan seperti meningkat
2 Metodologi Penelitian

pada pertanyaan berikutnya, “Bagaimana hal ini terjadi?” dan “Bagaimana


memecahkan masalah ini?”.
Manusia selalu berusaha mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Dari
hasrat ingin tahu manusia berusaha mendapatkan pengetahuan yang berguna
untuk kelangsungan hidupnya. Hal ini menekankan essensi dari hasrat ingin
tahu tersebut, yakni untuk memperoleh pengetahuan dan untuk memperoleh
kebenaran.

3. Pendekatan untuk Memperoleh Kebenaran


Pengetahuan yang benar (kebenaran) secara inherent dapat dicapai
menusia, baik melalui pendekatan non-ilmiah maupun pendekatan ilmiah.

3.1. Pendekatan Non-Ilmiah


Pendekatan non-ilmiah dilakukan tanpa mengikuti langkah yang
sistematis dan tidak terkontrol. Hasilnya disimpulkan secara subjektif, sehingga
dapat berbeda pada masing-masing orang. Ada beberapa cara penemuan
kebenaran nin-ilmiah, antara lain:
a. Penemuan Kebenaran Secara Kebetulan
Walaupun penemuan kebenaran secara kebetulan, tetapi penemuan tersebut
kadang kala menggoncangkan dunia ilmu pengetahuan. Penemuan kristal
urease oleh Summers secara kebetulan dengan menaruh aseton dalam kulkas,
ternyata enzim urease tersebut sangat berguna untuk manusia. Penemuan
mesin uap oleh James Watch, hukum gravitasi oleh Newton, diagnosis
kehamilan wanita oleh Gali Mainini, hukum Archimedes dan lain-lain adalah
penemuan secara kebetulan dan sangat menggemparkan dunia ilmu
pengetahuan.

b. Penemuan Kebenaran dengan Akal Sehat (Common Sense)


Akal sehat adalah serangkaian konsep (concept) atau bagan konsep yang
digunakan untuk menyimpulkan hal-hal praktis yang diperlukan manusia
(Conan, 1973). Walaupun konsep itu menunjukkan hal yang benar, namun
dapat menyesatkan. Pada abad ke-19, banyak pendidik yakin bahwa
hukuman adalah alat utama dalam pendidikan. Hasil penelitian psikologi
membuktikan bahwa pendapat tersebut adalah salah, sebaliknya alat utama
dalam pendidikan adalah ganjaran (reward).
c. Penemuan Kebenaran Secara Intuitif
Penemuan kebenaran secara intuitif adalah penemuan kebenaran yang
diperoleh berdasarkan intuisi (renungan, lamunan). Kebenaran ini sukar
dipercaya, karena kebenaran ini tidak menggunakan langkah yang
sistematik.
BAB 1. Bagaimana Memulai Menulis Tesis dengan Cepat? 3

d. Penemuan Kebenaran Melalui Usaha Coba-coba


Kebenaran ini diperoleh dengan mencoba berkali-kali dengan menggunakan
metode non ilmiah. Penemuan kebenaran dengan metode ini memerlukan
waktu yang lama dan biaya yang besar.
e. Penemuan Kebenaran Karena Wibawa
Penemuan kebenaran diperoleh dari kewibawaan seseorang. Pendapat dari
seorang ilmuwan yang berbobot sering kali diterima begitu saja tanpa
pengujian kebenaran tersebut. Ada kalanya kebenaran tersebut setelah diuji
hasilnya tidak benar.

f. Penemuan Kebenaran Karena Wahyu


Kebenaran yang didasarkan kepada wahyu adalah kebenaran yang mutlak,
yang datang dari Allah kepada Nabi. Menurut ajaran agama Islam menyusui
anak sebaiknya minimal dua tahun. Pada kenyataannya air susu Ibu
mengandung antibodi dan mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Selain
ekonomis dan praktis ibu yang menyusui anaknya tidak mudah terkena
kanker susu serta sekaligus bisa menjarangkan kelahiran. Demikian pula
hubungan ibu dengan anak akan semakin dekat.

3.2. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan ilmiah dilakukan dengan cara atau langkah-langkah yang


ilmiah, yakni sistematis, eksak, menggunakan metode penelitian disertai dengan
rumusan hipotesis, kemudian mencari fakta, informasi dan data, dan mengujinya
secara empiris, serta dilakukan secara objektif, dan akhirnya disusun secara
sistematis.

Kebenaran yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah dibangun


berdasarkan teori tertentu.Pendekatan ilmiah akan menghasilkan pengetahuan
yang kebenarannya terbuka untuk diuji siapa saja. Hasil yang diperoleh juga
akan bersifat ajeg (consistent), yakni sama dengan hasil penelitian terdahulu.
Rummel dalam Sutrisno Hadi (1985) membagi perkembangan
metodologi penelitian dalam empat tahap:

a. Periode Trial and Error


Dalam periode ini, penelitian untuk pemecahan masalah nyata yang dihadapi
manusia dilakukan dengan berulang-ulang dengan berbagai percobaan yang
tidak terarah. Tidak ada dalil tertentu yang dapat digunakan sebagai
pedoman untuk memperoleh pengetahuan yang benar.

b. Periode Authority and Tradition


Dalam periode ini dasar kebenaran ditentukan oleh pemimpin dan
ketentuan-ketentuan yang sudah mengakar kuat dalam tradisi. Karena
4 Metodologi Penelitian

diterima sebagai sebuah kebenaran, maka tidak ada kritik atas kebenaran
tersebut.

c. Periode Speculation and Argumentation


Dengan semakin berkembangnya pengetahun, orang mulai membentuk
kelompok diskusi dan mempertanyakan kebenaran atau doktrin yang selama
ini diturunkan oleh penguasa. Teori yang digunakan adalah teori dialektika.
Metode ini jugalah yang digunakan Filsuf Yunani Socrates untuk
menemukan sebuah kebenaran.

d. Periode Hypothesis and Experimentation


Pada periode ini metode penelitian mulai dikembangkan untuk memperoleh
pengetahuan yang benar dan objektif, antara lain merumuskan masalah yang
akan dipcahkan dengan jelas, membangun hipotesis penelitian, menguji
hipotesis dengan data empiris serta menggunakan berbagai alat analisis
untuk memperoleh kesimpulan penelitian.

4. Ciri Khas Penelitian

Penelitian mempunyai beberapa ciri khas, antara lain.


1. Di sekeliling masalah yang ingin dipecahkan.
2. Mengandung unsur originalitas.
3. Didasarkan kepada pandangan ingin tahu.
4. Bersifat terbuka.
5. Menghasilkan generalisasi
6. Menggunakan peralatan yang valid (sahih) dan reliabel (ajeg).

Menurut Cooper dan Emory (1996) penelitian yang baik mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut.
1. Masalahnya harus didefinisikan dan dirumuskan dengan jelas.
2. Prosedur penelitian yang digunakan harus diuraikan secara rinci agar
memungkinkan peneliti lain bisa mengulangi penelitian tersebut.
3. Disain penelitiannya harus jelas.
4. Peneliti harus melaporkan hasilnya dengan cara sejujur- jujurnya termasuk
bila ada kelemahannya.
5. Analisis data harus sinkron dengan hipotesis dan disain penelitiannya.
6. Kesimpulan berdasarkan data yang telah diuji kebenarannya dan harus
sinkron dengan rumusan masalah yang diajukan.
7. Kualifikasi peneliti harus memenuhi persyaratan.

Beberapa persyaratan yang perlu diketahui untuk berhasilnya suatu


penelitian adalah sebagai berikut.
BAB 1. Bagaimana Memulai Menulis Tesis dengan Cepat? 5

1. Kesadaran masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya penelitian untuk


suatu negara atau daerah. Tidak ada negara di dunia yang tergolong maju,
termasuk Perguruan Tingginya yang penelitiannya terbelakang. Indikator
kemajuan suatu negara menurut Soehendro dalam DRN (1999) ada empat
yaitu rasio dana penelitian, sumber daya manusia, publikasi ilmiah dan
perolehan paten.
2. Tersedia sarana, prasarana dan dana yang cukup.
3. Hasil penelitiannya dapat segera diterapkan.
4. Adanya kebebasan dalam melakukan penelitian.
5. Kualifikasi peneliti memenuhi persyaratan.
a. Mempunyai daya nalar tinggi
b. Mempunyai ide originalitas
c. Mempunyai daya ingat yang kuat
d. Mempunyai sifat waspada
e. Mempunyai tingkat pengamatan yang akurat
f. Mempunyai daya konsentrasi tinggi
g. Dapat bekerjasama
h. Sehat jasmani dan rohani
i. Mempunyai semangat yang tinggi
j. Bersifat jujur

5. Tahapan Proses Penelitian


Tahapan proses penelitian untuk memperoleh kebenaran ilmiah yang
dirangkum dari tulisan beberapa ahli secara umum adalah sebagai berikut.

5.1. Identifikasi Masalah, Pemilihan dan Perumusan Masalah


Permasalahan adalah kesenjangan (gap) antara das sollen (apa yang
seharusnya) dan das sein (kenyataan yang ada). Banyak sekali kesenjangan
misalnya informasi yang tersedia tidak cukup, sumberdaya manusia tidak
memenuhi persyaratan dan lain-lain. Permasalahan di sekeliling kita sangat
banyak peneliti tinggal mengidentifikasi, memilih dan merumuskannya. Perlu
diketahui sumber masalah dapat diperoleh dari :
a. Bacaan berupa jurnal, laporan hasil penelitian, skripsi, tesis, disertasi buku
teks dan internet.
b. Seminar, semiloka, lokakarya, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah.
c. Pernyataan pemegang otoritas
d. Pengamatan
e. Pengalaman
f. Intuisi.
6 Metodologi Penelitian

Setelah masalah diidentifikasi selanjutnya dipilih salah satu masalah yang


paling layak untuk diteliti. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih masalah adalah sebagai berikut.
a. Masalah harus memberi sumbangan kepada pengembangan ilmu atau untuk
kepentingan praktis.
b. Biaya, waktu, sarana dan prasarana yang tersedia
c. Bekal kemampuan teoritis
d. Penguasaan metode yang diperlukan
Setelah masalah diidentifikasi dan dipilih selanjutnya perlu dirumuskan.
Perumusan ini penting, karena dipergunakan sebagai penuntun untuk langkah
selanjutnya. Rumusan masalah hendaknya disusun dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut.
a. Sebaiknya dalam bentuk kalimat pertanyaan.
b. Hendaknya informatif dalam artian padat makna.
c. Memberi petunjuk untuk pengumpulan datanya.
Lazimnya setelah masalah diidentifikasi, dipilih dan dirumuskan
selanjutnya perlu disusun judul penelitiannya. Judul penelitian harus padat
makna (informatif) dan harus sinkron dengan rumusan masalahnya. Judul
penelitian adalah komponen karya ilmiah yang pertama kali dibaca oleh
pembaca. Oleh karena itu hendaknya dipikirkan benar-benar teknik
penyusunannya. Judul penelitian yang terlalu panjang apalagi judul tersebut
sulit dimengerti atau bisu pembaca sudah pasti tidak akan ingin mengetahui
lebih lanjut tentang karya ilmiah tersebut. Sebagai acuan bila penelitiannya
menggunakan bahasa Indonesia jumlah kata yang digunakan dalam jumlah
maksimum 12. Bila lebih dari 12 kata tambahkan pada subjudul. Bila
menggunakan bahasa Inggris sebaiknya maksimum 10 kata. Hindari
penggunakan kata pendahuluan, studi dan analisis dalam judul penelitian.
Adanya penelitian pendahuluan dalam suatu judul penelitian merupakan
indikator bahwa penelitian tersebut dangkal. Tanpa ada kata studi, penelitian
juga berarti studi dan tanpa ada kata analisis penelitian itu juga berarti
menganalisis. Jangan menampilkan singkatan dalam judul penelitian. Bila
digunakan istilah asing, ketiklah istilah asing tersebut dengan miring.

5.2. Penelaahan Kepustakaan


Penelaahan kepustakaan bertujuan untuk mencari landasan teoritik dan
empirik untuk penelitian yang akan dikerjakan. Landasan teoritik dan empirik
dapat bersumber dari buku bacaan antara lain buku teks, jurnal, laporan
penelitian, skripsi, tesis, disertasi, internet dan lain-lain karya ilmiah. Sistematika
penulisan dalam teks gunakan nama dan tahun, jangan digunakan nomor atau
catatan kaki. Nama penulis gunakan nama akhir dan hindari penggunakan gelar.
Bila penulisnya dua orang tuliskan semua dan bila lebih dari dua orang tuliskan
BAB 1. Bagaimana Memulai Menulis Tesis dengan Cepat? 7

nama pertama kemudian diikuti dkk. untuk orang Indonesia atau et al. untuk
orang asing. Bila karya ilmiah tanpa ada nama penulis gunakan nama
lembaganya jangan anonim. Bila mengambil tabel dan gambar sebutkan
sumbernya. Judul tabel dan gambar hendaknya seinformatif mungkin. Judul
tabel hendaknya diletakkan di atas tabel, sedang untuk judul gambar letakkan di
bawah gambarnya. Jangan lupa menuliskan sumber, satuan dan keterangan
pada tabel dan gambar.

5.3. Penyusunan Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual adalah kerangka teori yang diperoleh dari
penelaahan studi kepustakaan yang manfaatnya dapat dipergunakan untuk
memudahkan dalam memahami hipotesis yang diajukan. Kerangka konseptual
berisi pengaruh, hubungan antar variabel atau perbedaan.

5.4. Penyusunan Hipotesis Penelitian


Hipotesis berasal dari kata hipo yang berarti lemah atau rendah dan tesis
berarti pernyaatan atau jawaban. Jadi hipotesis adalah pernyataan atau jawaban
terhadap rumusan masalah yang masih lemah, karena belum diuji
kebenarannya. Perlu diketahui tidak semua riset memerlukan adanya hipotesis.
Jenis penelitian inferensial memerlukan adanya hipotesis, sedang untuk jenis
penelitian deskriptif tidak memerlukan adanya hipotesis. Lazimnya sebagai
ganti hipotesis dalam penelitian deskriptif adalah berupa tujuan penelitian.
Beberapa saran yang perlu diperhatikan dalam menyusun hipotesis penelitian
adalah sebagai berikut.
a. Hendaknya disusun dalam kalimat pernyataan bukan pertanyaan.
b. Disusun secara padat makna
c. Hendaknya dapat diuji kebenarannya
d. Menyatakan pengaruh, hubungan atau perbedaan di antara variabel.
e. Formula penulisannya jangan digunakan H0 dan H1.
8 Metodologi Penelitian

5.5. Identifikasi, Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel


Variabel adalah suatu konsep yang bisa diukur dan hasil pengukurannya
bervariasi. Apa yang menjadi variabel dalam penelitian tersebut perlu
ditentukan dan selanjutnya diklasifikasikan. Berdasarkan fungsinya variabel
penelitian diklasifikasikan menjadi variabel sebab, penghubung (intervening) dan
variabel akibat (tergantung). Variabel sebab terdiri atas variabel bebas,
moderator, random dan kendali. Setelah diklasifikasikan variabel tersebut
didefinisi operasionalkan, sehingga pada langkah selanjutnya bisa diuji.

5.6. Pemilihan Instrumen Pengumpul Data

Instrumen penelitian harus memenuhi persyaratan validitas dan


reliabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut bisa mengukur
tentang apa yang diukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut
bersifat ajeg, artinya pengukuran yang berulang-ulang hasilnya adalah sama.
Validitas terdiri atas validitas konstruk, validitas isi, validitas prediktif, validitas
eksternal, validitas budaya, dan validitas rupa. Untuk pengujian validitas
lazimnya digunakan korelasi Pearson (r). Nomor pertanyaan berperan sebagai
variabel bebas, sedang skor total dari pertanyaan berperan sebagai variabel tidak
bebas. Selanjutnya setiap nomor pertanyaan dikorelasikan dengan skor total.
Untuk menguji kemaknaan koefisien korelasi digunakan uji t atau dengan cara
membandingkan r yang diperoleh dengan r tabel. Bila r yang diperoleh minimal
sama dengan r tabel berarti korelasi tersebut bermakna. Bila digunakan uji t
asalkan t hitung minimal sama dengan t tabel berarti korelasi tersebut bermakna
dan berarti pula nomor pertanyaan tersebut adalah valid (sahih).
Untuk uji reliabilitas lazimnya digunakan teknik genap gasal dan teknik
belah tengah. Uji reliabilitas genap gasal, metodenya semua nomor pertanyaan
dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok genap dan gasal. Selanjutnya
antara skor kelompok gasal dikorelasikan dengan kelompok genap. Untuk
metode belah tengah nomor pertanyaan dibagi menjadi dua tanpa melihat genap
gasal. Selanjutnya skor kelompok I dikorelasikan dengan skor kelompok II. Hasil
pengujian reliabel (handal) bila korelasi yang diperoleh bermakna.
Metode lain untuk uji validitas dan reliabilitas digunakan analisis faktor
konfirmatori. Hasil analisis bila faktor louding signifikan berarti valid dan
reliabel bila residunya non signifikan.

5.7. Jenis dan Rancangan Penelitian


BAB 1. Bagaimana Memulai Menulis Tesis dengan Cepat? 9

Jenis penelitian berdasarkan ada atau tidaknya perlakuan yang diberikan


dibedakan menjadi dua jenis yaitu penelitian eksperimental (ada perlakuan) dan
non eksperimental (tidak ada perlakuan). Jenis eksperimental dibedakan menjadi
eksperimental sungguhan (true experimental) dan eksperimental semu (quasy
experimental). Jenis penelitian eksperimental sungguhan bila semua variabel yang
berpengaruh selain perlakuan yang diberikan dapat dikendalikan, biasanya
digunakan hewan coba untuk penelitiannya. Sebaliknya bila variabel yang
berpengaruh selain perlakuan tidak bisa dikendalikan termasuk jenis penelitian
eksperimental semu, biasanya digunakan manusia untuk unit percobaannya.
Jenis penelitian noneksperimental dibedakan menjadi jenis penelitian survei dan
jenis penelitian observartional. Rancangan penelitian non eksperimental dapat
dibedakan menjadi.
a. Rancangan penelitian historis
b. Rancangan penelitian deskriptif
c. Rancangan penelitian inferensial
d. Rancangan penelitian korelasional
e. Rancangan penelitian perkembangan
f. Rancangan penelitian kasus
g. Rancangan penelitian eksplanatori
Rancangan penelitian eksperimental terdiri atas :
a. Rancangan acak lengkap
b. Rancangan acak kelompok
c. Rancangan sama subyek
d. Rancangan bujur sangkar latin
e. Rancangan faktorial
f. Rancangan petak terpisah

5.8. Penentuan Sampel


Untuk generalisasi hasil penelitian perlu ditetapkan besar sampel yang
dipergunakan. Besar sampel yang dipergunakan tergantung banyak faktor
antara lain biaya, tenaga, waktu, ketelitian dan apakah penelitiannya
menyebabkan kerusakan pada unit yang diteliti atau tidak. Pendekatan secara
metode ilmiah besar sampel tergantung kepada apakah populasinya finit
(terbatas) atau infinit (tidak terbatas). Selain itu tergantung pula kepada harga
alfa, simpangan baku, proporsi dan perbedaan antara kelompok yang diteliti.
Penghitungan besar sampel yang lebih mendalam akan dijelaskan tersendiri.
Proses pengambilan sampel dari populasinya dinamakan sampling dan
bila seluruh populasi dinamakan sensus. Sampling dibedakan menjadi dua
macam yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability
sampling adalah sampling, semua unsur atau unit dalam populasi mempunyai
peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Probability sampling lebih baik
10 Metodologi Penelitian

dibanding dengan nonprobability sampling, karena hasilnya bisa


digeneralisasikan. Uraian yang lebih mendalam tentang sampling akan dibahas
tersendiri pada bagian teknik sampling.

5.9. Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data secara garis besar dibedakan menjadi metode
observasi, interview, metode angket dan metode dokumenter. Metode observasi
(pengamatan) dibedakan menjadi metode observasi dengan partisipasi dan non
partisipasi. Metode observasi dengan partisipasi artinya pengumpul data
berperan sebagai responden, sedang observasi non partisipasi pengumpul data
tidak harus berperan sebagai responden. Metode interview (wawancara)
dibedakan menjadi metode interview terstruktur dan tak terstruktur. Wawancara
terstruktur artinya pertanyaan waktu wawancara telah disiapkan sebelumnya
dan tidak boleh menyimpang, sedang metode tak terstruktur pertanyaannya
bebas. Metode angket adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan
daftar pertanyaan. Metode angket dibedakan menjadi metode angket tertutup,
terbuka dan kombinasi keduanya. Angket tertutup adalah angket yang telah
menyediakan jawaban pertanyaan dan responden tinggal memilihnya. Angket
terbuka adalah angket yang tidak menyediakan jawaban pertanyaan. Angket
kombinasi terbuka dan tertutup, sebagian jawaban telah tersedia dan sebagian
tidak. Dari segi administrasinya metode angket bisa dikirim lewat pos atau
diberikan secara langsung. Keempat macam metode pengumpulan data tersebut
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam penelitian bisa saja metode
pengumpulan datanya lebih dari satu macam. Dalam penelitian sering
digunakan studi kepustakaan dalam pengumpulan datanya padahal metode ini
salah. Studi kepustakaan bukan metode pengumpulan data melainkan
membahas kajian teoritik dan empirik yang menjadi landasan penelitian itu
dilaksanakan.

5.10. Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang


diajukan diterima atau ditolak. Uji statistika yang dipergunakan untuk analisis
data yang telah terkumpul tergantung kepada skala data, hipotesis dan
rancangan penelitiannya. Secara ringkas uji statistika yang sering dipergunakan
dalam penelitian terlampir.

5.11. Interpretasi Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil uji statistika yang dipergunakan hasilnya
dinterpretasikan apakah hipotesisnya diterima atau ditolak dengan
menggunakan harga alfa tertentu. Dalam penelitian tidak semua hipotesis
BAB 1. Bagaimana Memulai Menulis Tesis dengan Cepat? 11

penelitian yang diajukan harus diterima yang penting dijelaskan mengapa


hipotesis penelitian yang diajukan tersebut ditolak.

5.12. Membuat Kesimpulan

Kesimpulan harus berdasar kepada hasil yang telah diuji kebenarannya,


harus sinkron dengan rumusan masalah yang diajukan, tujuan penelitian dan
hipotesis penelitian yang dibangun.

5.13. Membuat Laporan Penelitian


Laporan penelitian adalah sebuah laporan ilmiah, dan ditulis secara
sistematis, dengan pedoman atau kaidah-kaidah ilmuah. Pedoman penulisan
laporan ilmiah ditulis dengan bahasa yang efektif, serta penggunaan tanda baca
dengan benar. Penggunaan assesoris yang berlebihan tidak diperkenankan,
karena dapat berpengaruh negative bagi pembaca, serta kekuatan essensi
ilmiahnya tidak muncul dengan tegas.
12 Metodologi Penelitian
Bagaimana memahami
2 JENIS PENELITIAN

1. Penelitian Bisnis

Penelitian bisnis adalah proses pengumpulan dan analsis data yang


sistematis dan objektif untuk membantu pembuatan keputusan-keputusan
bisnis.
Perbedaan utama penelitian bisnis dengan penelitian lainnnya adalah
terletak pada sifat dan jenis fakta yang diuji. Fakta dalam penelitian bisnis
berkaitan dengan manusia dan usahanya untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup.
Kebutuhan informasi yang valid dan andal sebagai dasar untuk
pembuatan keputusan manajemen, mendorong perkembangan dan kebutuhan
penelitian bisnis, seperti :
 Bisnis Umum : peramalan jangka pendek dan jangka panjang, tren bisnis dan
industri, inflasi dan penentuan harga, akuisisi, ekspor-impor, dll.
 Pemasaran dan Penjualan : potensi pasar, bagian dan segementasi pasar,
karakteristik pasar, konsep produk baru, penjualan, saluran distribusi,
promosi penjualan, perilaku konsumen, dll.
 Keuangan : anggaran, sumber-sumber pembiayaan, modal kerja, investasi,
tingkat bunga dan risiko kredit, biaya modal, penilaian saham dan obligasi,
portofolio, hasil-risiko, rasio-rasio keuangan, analisis biaya, dll.
 Manajemen dan Perilaku Organisasi : manajemen mutu terpadu, motivasi
dan kepuasan kerja, gaya kepemimpinan, produktivitas tenaga kerja,
efektivitas organisasional, budaya dan komunikasi organisasi, dll.
 Sistem Informasi Manajemen :
 Akuntansi Keuangan : teori-teori akuntansi, standar akuntansi keuangan, ,
pos-pos laporan keuangan, rasio-rasio keuangan, pengaruh informasi
akuntansi, dll.
 Investasi dan Pasar Modal : saham dan obligasi, pemecahan saham, deviden,
hasil dan risiko, institusi bursa efek, reksa dana, pengaruh pajak, dll.
14 Metodologi Penelitian

 Akuntansi Manajemen : anggaran, insentif, pengukuran kinerja, harga


transfer, akuntansi pertanggungjawaban, penentuan harga pokok, varian-
varian biaya, analisis biaya-volume-laba, dll.
 Auditing :
 System Informasi Akuntansi :
 Perpajakan : perencanaan pajak, system dan tatacara perpajakan, fungsi
pajak, dampak pajak, peraturan perpajakan, pajak penghasilan, pajak
pertambahan nilai, pajak penjualan barang mewah, pajak bumi dan
bangunan, bea materai, sanksi-sanksi perpajakan, akuntansi pajak,
pemeriksaan pajak, perilaku wajib pajak, dll.

2. Klasifikasi Penelitian Bisnis


Penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Tujuan Penelitian;
2. Karakteristik Masalah; dan
3. Jenis Data.

2.1. Berdasarkan Tujuan Penelitian

1. Penelitian Dasar (Basic, Pure, Fundamental Research)


Penelitian dasar, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
teori. Tipe penelitian ini juga berkaitan dengan pemecahan persoalan, tetapi
dalam pengertian yang berbeda, yaitu berupa persoalan yang bersifat teoritis
dan tidak mempunyai pengaruh secara langsung dengan penentuan
kebijakan, tindakan atau kinerja tertentu. Penelitian dasar terdiri dari:
Penelitian deduktif : penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis
melalui validasi teori atau pengujian aplikasi teori pada keadaan tertentu.
Penelitian ini menggunakan hipotesis a priori (berdasarkan teori bukan
berdasarkan fakta) sebagai pedoman atau arah untuk memilih,
mengumpulkan dan menganalisis data.
Penelitian induktif : merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta. Penelitian
ini menekankan pada realitas fakta untuk menghindari adanya teori-teori
atau opini-opini yang membingungkan.

2. Penelitian Terapan (Applied Research)


Penelitian terapan, yaitu penelitian yang menekankan pada pemecahan
masalah-masalah praktis, diarahkan untuk menjawab pertanyaan spesifik
dalam rangka penentuan kebijakan, tindakan atau kinerja tertentu. Penelitian
terapan meliputi :
a. Penelitian Evaluasi digunakan untuk mendukung pemilihan terhadap
beberapa alternative tindakan dalam proses pembuatan keputusan.
Penelitian ini melakukan penilaian terhadap efektifitas suatu tindakan,
kegiatan, atau program.
b. Penelitian dan Pengembangan digunakan untuk mengembangkan
produk baru atau pengembangan proses untuk menghasilkan produk.
BAB 2. Bagaimana Memahami Jenis Penelitian? 15

c. Penelitian Aksi bertujuan untuk mengembangkan keterampilan atau


pendekatan baru dan memecahkan masalah tertentu.

2.2. Berdasarkan Karakteristik Masalah


1. Penelitian Historis
Penelitian historis merupakan penelitian terhadap masalah-masalah yang
berkaitan dengan fenomena masa lalu (histories) dengan tujuannya adalah
untuk melakukan rekontruksi fenomena masa lalu secara sistematis, objektif
dan akurat untuk menjelaskan fenomena masa sekarang atau mengantisipasi
fenomena masa yang akan datang.

2. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah
berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi dengan tujuannya adalah
untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
current status dan subjek yang diteliti. Penelitian ini berkaitan dengan opini
(individu, kelompok atau organisasional), kejadian atau prosedur.
3. Studi Kasus dan Lapangan
Studi kasus dan lapangan merupakan penelitian dengan karakteristik
masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari
subyek yang diteliti (individu, kelompok, lembaga, atau komunitas tertentu),
serta interaksinya dengan lingkungan.
Tujuan: melakukan penyelidikan yang mendalam mengenai subyek tertentu
untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai subyek tertentu.
Perbedaan studi kasus dengan survey: cenderung menguji relative banyak
variable penelitian dengan jumlah sample sedikit, dibandingkan survey yang
cenderung menguji variable penelitian dalam jumlah relative sedikit dengan
jumlah sample yang relative banyak.
Variabel: segala sesuatu yang dapat diberi bermacam-macam nilai, contoh :
umur, tingkat pendidikan, motovasi, dll.

4. Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional adalah tipe penelitian dengan karakteristik masalah
berupa hubungan korelasional antara dua variable atau lebih.
Tujuan: untuk menentukan ada atau tidaknya korelasi antar variable atau
membuat prediksi berdasarkan korelasi antar variable.
Sebab-akibat (causal-effect): tingkat hubungan antar variable relative tinggi.
5. Penelitian Kausal-Komparatif
Merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan
sebab akibat antara dua variable atau lebih, dan peneliti melakukan
pengamatan terhadap konsekuensi-konsekuensi yang timbul dan menelusuri
kembali fakta yang secara masuk akal sebagai factor penyebabnya.

6. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan tipe penelitian dengan karakteristik
masalah yang sama dengan penelitian kausal komparatif, hanya saja pada
16 Metodologi Penelitian

penelitian eksperimen peneliti melakukan manipulasi atau pengendalian


terhadap setidaknya satu variable independent.
Peneliti melakukan eksperimen dengan membandingkan dua kelompok
subyek yang diteliti, di mana peneliti melakukan treatment terhadap variabel
independent kelompok yang satu sedang variable independent kelompok
yang lain tidak dimanipulasi.

2.3. Berdasarkan Jenis Data


1. Penelitian Opini merupakan penelitian terhadap fakta berupa opini atau
pendapat orang (responden), di mana data yang diteliti berupa pendapat
responden secara individual atau secara kelompok.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pandangan, persepsi atau
penilaian responden terhadap masalah tertentu yang berupa tanggapan
responden terhadap diri responden atau kondisi lingkungan dan
perubahannya.
Metode yang digunakan adalah survei
2. Penelitian Empiris merupakan penelitian terhadap fakta empiris yang
diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman. Penelitian ini
memerlukan kehadiran peneliti untuk melakukan observasi dan lebih
menekankan pada aspek perilaku daripada opini.
3. Penelitian Arsip merupakan penelitian terhadap fakta yang tertulis
(dokumen) atau berupa arsip data.
BAB 2. Bagaimana Memahami Jenis Penelitian? 17

Gambar
Penelitian
Klasifikasi Penelitian Kuantitatif
Induktif
Penelitian
Dasar
Penelitian
Deduktif

Tujuan
Penelitian Penelitian
Evaluasi

Penelitian Penelitian dan


Terapan Pengembangan

Penelitian
Penelitian Tindakan
Historis

Penelitian
Deskriptif

Klasifikasi Karakteristik Studi Kasus &


Penelitian Masalah Lapangan

Penelitian
Korelasional

Penelitian
Kausal Komparatif

Penelitian
Eksperimen

Penelitian
Opini

Sifat dan Jenis Penelitian


Data Empiris

Penelitian
Arsip

Gambar 2.1. Ringkasan Klasifikasi Penelitian


18 Metodologi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai