NPM : 021119042
Kelas : 5L – Manajemen
Tanggal : 08/11/2021
Jawaban UTS!
- Alami
Sumber alam dalam suatu risiko berawal dari alam seperti kondisi cuaca yang dapat saja
menghambat pelaku usaha dalam melakukan kegiatan bisnisnya.
- Teknis
Sumber risiko teknis berhubungan dengan berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan
teknis pada kenyataannya, seperti kondisi operasional perusahaan sebagai salah satu
contohnya.
- Manusia
Sumber ini berkaitan erat dengan sumber daya manusia. risiko yang muncul dari sumber
ini berupa kompetensi yang berakibat pada kemampuan, kelalaian, kelelahan, dan
sebagainya.
- Keselamatan
Sumber keselamatan berkaitan dengan risiko dalam bidang keselamatan dan kesehatan
kerja, seperti adanya zat berbahaya dalam melakukan kegiatan bisnis, ledakan, bahkan
kebakaran dan risiko lainnya dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja.
- Perencanaan
Sumber perencanaan yang berkaitan dengan munculnya suatu risiko bermula proses
perencanaan yang dilakukan dalam menjalankan usaha. Sumber ini berkaitan erat dengan
tata cara perizinan dan juga persyaratan perizinan suatu kegiatan usaha.
Jika memungkinkan, risiko yang tidak perlu, risiko yang bisa dihilangkan tanpa
ada pengaruh negatif terhadap pencapaian tujuan, bisa dihindari.
Dalam kebanyakan situasi, risiko tidak bisa dihindari. Perusahaan secara sengaja
melakukan aktivitas bisnis tertentu untuk memperoleh keuntungan. Dalam
melakukan aktivitas bisnis tersebut, perusahaan menghadapi risiko yang berkaitan
dengan aktivitas tersebut. Karena itu risiko semacam itu tidak bisa dihindari.
2. Pengendalian Risiko (Risk Control)
Untuk risiko yang tidak bisa dihindari, organisasi perlu melakukan pengendalian
risiko. Dengan menggunakan dua dimensi, probabilitas dan severity, pengendalian
risiko bertujuan untuk mengurangi probabilitas munculnya kejadian, mengurangi
tingkat keseriusan (severity), atau keduanya.Agar bisa mengendalikan risiko lebih
baik, pemahaman terhadap karakteristik risiko perlu dilakukan. Dalam upaya
memahami risiko tersebut ada beberapa teori yang ingin menelusuri penyebab
munculnya risiko. Dua teori dibicarakan dalam bagian ini yaitu teori domino dan teori
rantai risiko.
Taksi PT Kelana pada awal bab ini menunjukkan bahwa PT Kelana memilih untuk
menahan risiko operasi kendaraannya. Dalam contoh tersebut PT Kelana secara sadar
merencanakan untuk menahan risiko tersebut.
Penahanan risiko bisa terjadi secara terencana dan tidak terencana. Jika suatu
perusahaan mengevaluasi risiko-risiko yang ada, kemudian memutuskan untuk
menahan sebagian atau seluruh risiko, maka perusahaan tersebut menahan risiko
dengan terencana. Pada situasi lain, perusahaan tidak sadar akan adanya risiko yang
dihadapinya. Perusahaan tidak melakukan apa-apa. Dalam situasi tersebut perusahaan
menahan risiko dengan tidak terencana. Sebagai contoh, suatu perusahaan membuat
produk tertentu. Tapi perusahaan tersebut tidak menyadari bahwa produk tersebut
bisa memunculkan risiko gugatan oleh konsumen terhadap perusahaan. Perusahaan
secara tidak terencana menahan risiko gugatan tersebut.
5. Pendanaan Risiko
Risiko yang ditahan bisa didanai dan bisa juga tidak didanai. Jika perusahaan tidak
menetapkan pendanaan yang khusus ditujukan untuk mendanai risiko tertentu, jika
risiko tersebut muncul, maka risiko tersebut tidak didanai. Dalam beberapa situasi,
alternatif tersebut merupakan pilihan yang masuk akal. Dalam situasi tersebut,
perusahaan bisa mendanai risiko tersebut. Pendanaan bisa dilakukan melalui beberapa
cara, seperti menyisihkan dana cadangan, self-insurance, dan captive insurers.
- Dana Cadangan
Pengelolaan dana bisa ditingkatkan lagi menjadi semacam asuransi untuk internal
perusahaan sendiri (self-insurance). Meskipun ada keberatan karena istilah self-
insurance disini tidak mengindikasikan adanya transfer risiko ke pihak luar. Risiko
masih berada di perusahaan. Dengan self-insurance perhitungan dilakukan lebih teliti
untuk menentukan berapa besarnya premi yang harus disisihkan, berapa besarnya
tanggungan yang bisa diberikan. Kerugian yang terjadi lebih besar dari tanggungan
maksimum, bisa dialihkan ke pihak luar (misal diasuransikan). Self-insurance bisa
dilakukan jika (1) eksposur di perusahaan cukup besar, sehingga skala ekonomisnya
bisa dicapai, (2) Risiko bisa diprediksi dengan baik.
e) Selanjutnya memfokuskan pada nsiko yang paling relevan ( mempunyai dampak yang
paling besar dan probabilitas yang besar) bagi perusahaan.
g) Langkah selanjutnya adalah revisit yaitu mengevasluasi ulang langkah langkah yang
sudah dilakukan untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko.