Penelitian merupakah upaya sadar manusia dalam menemukan kebenaran dari suatu
masalah, yang melibatkan aktivitas bernalar, melalui serangkaian proses yang sistematis, yakni
pengumpulan data, pengolahan data, dan menarik kesimpulan dengan menggunakan cara
tertentu. Kebenaran disini mengandung makna bahwa setiap data-data yang diperoleh haruslah
dapat dibuktikan dan dipertanggung jawabkan serta bukan rekayasa pemikiran peneliti.
Dikatakan upaya sadar karena peneliti secara sengaja dan terencana menyelidiki rasa
keingintahuannya dengan cara-cara tertentu yang dinamakan metode ilmiah. Metode ilmiah
adalah kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan
menggunakan metode ilmiah mengandung dua elemen penting yaitu pengamatan (observation)
dan penalaran (reasoning).
Ada beberapa jenis penelitian, yakni penelitian ditinjau dari tujuannya (meliputi
penelitian eksplanatif, penelitian pengembangan dan penelitian verifikasi), penelitian ditinjau
dari pendekatan (meliputi pendekatan longitudinal/pendekatan bujur dan pendekatan cross
section/pendekatan silang), penelitian ditinjau dari bidang ilmu ( meliputi penelitian di bidang
pendidikan, kedokteran, perbankan, keolahragaan, ruang angkasa, pertanian, dan sebagainya),
penelitian ditinjau dari tempatnya (meliputi penelitian di laboraturium, penelitian di
perpustakaan dan penelitian di lapangan), penelitian ditinjau dari hadirnya variabel (meliputi
penelitian variabel masa lalu, sekarang dan penelitian variabel masa yang akan datang), serta
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Beberapa syarat penelitian ilmiah yaitu harus ada masalah dan tujuan, prosedurnya
sistematik, tempat analisis data harus sesuai metode, kesimpulan ditunjang dari teori lain.
Di dalam kehidupan sehari-hari pengetahuan ilmiah dimaknai sama dengan ilmu. Ilmu
adalah suatu pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natural atau sosial, yang berlaku umum dan
sistematis. Ilmu memiliki sifat, yaitu menjelejahi dunia emperik tanpa batas sejauh panca indera
mampu menangkapnya, tingkat kebenaran bersifat relatif, serta ilmu menemukan fakta-fakta
yang teruji secara emprik.
Ilmu tidak hanya berfungsi sebagai sarana berfikir tetapi ilmu harus dapat menjelaskan
fakta dengan prosedur dan struktur ilmiah. Komponen-komponen dalam pembangunan ilmu
meliputi fakta, teori, fenomena dan konsep. Fenomena merupakan gejala atau kejadian yang
ditangkap indera manusia. Secara umum karakteristik ilmu adalah:
Pelaksanaan penelitian didasarkan oleh asumsi bahwa segala sesuatu gejala tidak berdiri
sendiri tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor yang belum dapat diungkapkan secara
emprik akan menjadi objek penelitian. Penelitian pada dasarnya merupakan aktifitas dan metode
berfikir untuk memecahkan suatu permasalahan yang belum ditemukan jawabannya .
Terdapat delapan langkah-langkah penelitian ilmiah yaitu perumusan dan pembatasan masalah,
merangkai dan menetapkan kerangka teori sebagai titik tolak pemikiran, merumuskan kerangka
konsep sebagai gambaran umum kemungkinan pemecahan masalah, merumuskan hipotesis,
memilih dan menetapkan cara kerja, pengumpulan dan pengolahan data, menguji hipotesis, dan
publikasi hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Dharma, Surya. (2008). Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Rawan, Prasetya & Triwidiastuti, Sri Enny. (2016). Modul 1 Metodologi Penelitian. Universitas
Terbuka.
Siyoto, Sandu & Sodik, M.Ali. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Kediri: Literasi Media
Publishing.