ARGINA (1841041022)
2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu pengetahuan, kekuatan dan
petunjuk-Nya. Dimana dengan izin-Nyalah kami dapat menyelesaikan Draft Proposal Evaluasi ini
yang berjudul “ALTERNATIF MEDIA MONORASI DALAM PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA SEBAGAI PENINGKATAN MUTU ASESMEN NASIONAL KELAS IV SDN
233 USSU KEC. MALILI MENGGUNAKAN MODEL EVALUASI CONGRUENCE”, kami juga
berterimakasih kepada Ibu Dr. Arnidah, S.Pd. M.Si. dan Kak Fajrin yang telah membibing kami,
dan juga kepada rekan-rekan yang telah mendukung terselesaikannya draft proposal penelitian ini..
Peneliti menyusun Proposal ini sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi
Kurikulum. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca, atas kekurangannya, kami mohon
maaf karena sesungguhya kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Wassalmu’alaikum Wr. Wb
Team Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................
RIWAYAT HIDUP.....................................................................................................
Daftar Tabel
Daftar Gambar
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kewajiban dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia suatu bangsa. Pendidikan Nasional dimaksudkan untuk mewujudkan flungsi dan
tujuan yang ingin dicapai, sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar iswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
Bangsa dan Negara.
Pendidikan yang dijelaskan diatas merupakan proses pembelajaran siswa agar dapat
mengembangkan potensi dalam dirinya. Potensi dari peserta didik dapat diketahui dengan
melalui kegiatan evaluasi diakhir semester yakni Ujian Nasional, dengan begitu guru dapat
mengetahui kemampuan yang telah dimiliki siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran,
sebelum melangkah ke jenjang sekolah tingkat lainnya.
Selain itu, ditegaskan pula bahwa bentuk ujian yang diselenggarakan oleh Satuan
Pendidikan dapat dilaksanakan pada semester ganjil dan/atau semester genap pada akhir
jenjang dengan mempertimbangkan capaian standar kompetensi lulusan.
2
saat proses pembelajaran berlangsung yaitu bahwa : (1) guru kurang kreatif / kurangnya
variasi dalam pembelajaran; (2) guru menggunakan media seadanya dalam proses belajar
mengajar;
(3) suasana belajar di kelas yang membosankan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas IV SDN 233 Ussu Kec. Malili, dapat
di peroleh analisis bahwa : (1) siswa masih menganggap kurang memahami materi
matematika dikarnakan pemahaan siswa terhadap matematika merupakan pelajaran yang
sulit untuk dipaham, sehingga guru diharuskan menggunaan media namun media hanya
seadanya; (2) media pembelajaran yang kurang bervariatif dalam proses belajar sehingga
pembelajaran pun kurang menarik antusias siswa untuk turut aktif dalam proses belajar.
Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas perlu dikembangkan media pembelajaran
yang dikemas menarik untuk menunjang proses pembelajaran. Salah satu media yang dapat
menarik siswa adalah media Monorasi (Monopoli Numerasi). Jika pendidik, menggunakan
media seperti ini maka tujuan pada kebijakan baru ini dapat berhasil untuk peserta didik
yakni dapat mencapai keberhasilan mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar, yaitu
literasi dan numerasi yang kini sesuai dengan program penilaian terhadap mutu setiap
sekolah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah yakni Asesmen Nasional,
yang kini akan diterapkan pada tahun 2021. Sehingga diharapkan peserta didik mampu
mengalami peningkatan sistem evaluasi pendidikan. Peran guru begitulah penting untuk
menerapkan kebijakan baru ini, sehingga perlu dipersiapkan segala sumber belajar yang
mampu memotivasi peserta didik agar mampu meningkatkan hasil belajar. Hal ini
disampaikan oleh Mendikbud Nadiem Makarim dalam pernyataan ditegaskan oleh Pak
Nadiem, Perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi
capaian murid secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan
berupa input, proses, dan hasil.
Maka, inovasi media pembelajaran dalam hal ini sangat dibutuhkan. Menurut Miarso
(2004) berpendapat bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan
untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar”. Dengan adanya media
pembelajaran, maka proses pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik,
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik. Motivasi yang tinggi pada
peserta didik akan membuat peserta didik lebih semangat dalam belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat kevalidan Media Monorasi ini pada saat evaluasi proses
pembelajaran kelas IV SDN 233 USSU Kec. Malili?
2. Bagaimana tingkat kepraktisan Media Monorasi ini pada saat evaluasi proses
pembelajaran kelas IV SDN 233 USSU Kec. Malili?
C. Tujuan Evaluasi
Tujuan melakukan evaluasi dengan model congruence pada penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan melihat kesesuaian antara tujuan dan hasil belajar sesuai yang ingin
dicapai dengan menggunakan media monorasi pada proses pembelajaran mata pelajaran
matematika.
BAB II
MODEL EVALUASI CONGRUENCE
Model evaluasi kesesuaian adalah suatu kegiatan untuk melihat kesesuaian (congruence)
antara tujuan dengan hasil belajar yang dicapai.Pada model kesesuaian ini tokohnya yaitu Ralph W
Tyler, John B Carol dan Lee J Cronbach. Tyler menggambarkan pendidikan sebagai suatu proses
yang didalamnya terdapat tiga hal yaitu: tujuan pendidikan, pengalaman belajar dan penilaian
terhadap hasil belajar. Kegiatan evaluasi dimaksudkan sebagai kegiatan untuk melihat sejauh mana
tujuan-tujuan pendidikan telah dapat dicapai siswa dalam bentuk hasil belajar yang mereka
perlihatkan pada akhir kegiatan pendidikan. Hal ini berarti bahwa evaluasi itu pada dasarnya ingin
memperoleh gambaran mengenai efektivitas dari system pendidikan yang bersangkutan dalam
mencapai tujuannya. Mengingat tujuan mencerminkan perubahan-perubahan tingkah laku yang
diinginkan pada anak didik, maka yang penting dalam proses evaluasi adalah memeriks sejauh mana
perubahan-perubahan tingkah laku yang diinginkan itu telah terjadi pada anak didik.
Model evaluasi kesesuaian ini akan mampu melakukan penilaian pada proses pembelajaran
dengan baik, karena kesetaraan yang ingin dicapai harus selaras dengan tujuan dan juga hasil
belajar. Media monorasi yang digunakan pada mata pelajaran matematika akan mampu melakukan
penilaian yang diinginkan sesuai dengan tujuan belajar yang ingin dicapai dan sesuai dengan hasil
belajar yang diharapkan.
Penilaian tidak lain adalah usaha untuk memeriksa persesuaian congruence antara tujuan-
tujuan pendidikan yang diinginkan dan hasil belajar yang telah dicapai. Karena tujuan pendidikan
menyangkut tentang perubahan perilaku yang diinginkan pada peserta didik, maka penilaian
dimaksudkan untuk memeriksa sejauh mana perubahan-perubahan yang diinginkan tersebut telah
dicapai. Ruang lingkup evaluasi menurut model ini adalah memeriksa persesuaian congruence
antara tujuan dan hasil belajar, maka yang dijadikan objek penilaian adalah tingkah laku siswa.
Secara lebih khusus, yang dinilai adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan intended behavior
yang diperlihatkan oleh siswa pada akhir kegiatan pendidikan. Ruang lingkup perilaku meliputi;
pengetahuan, keterampilan, nilai sikap.
BAB III
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam wilayah Kabupaten Luwu Timur, Kec. Malili tepatnya
di SDN 233 Ussu Kec. Malili. Peneliti memilih Kab. Luwu Timur sebagai lokasi sebab di
SDN 233 Ussu terdapat banyak guru muda yang sekiranya perlu diamati sejauh mana
keterampilan mengajarnya.
C. Instrumen Penelitian
Sugiyono mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: Lembar angket digunakan sebagai panduan bagi validator
dalam menilai kualitas dan kelayakan produk media kartu domino dan perangkat pembelajaran
yang akan dikembangkan. Lembar kuesioner yang digunakan diisi oleh guru wali kelas IV, guru
Matematika , dan siswa kelas IV Sekolah Dasar. Angket siswa kelas IV, Instrumen ini
digunakan untuk mendapatkan data mengenai pendapat dan penilaian siswa terhadap media
monorasi dan kegiatan pembelajaran.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara
lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung
informasi- informasi keteranganketerangan terkait dengan penelitian yang akan diteliti. Pada
hasil wawancara dengan pendidik Matematika kelas IV di SDN 233 Ussu Kec. Malili,
diperoleh informasi bahwa pendidik hanya menggunakan media pembelajaran seadanya
dalam proses pembelajaran dikarnakan kendala yaitu keterbatasan waktu dalam
pembuatannya sehingga pendidik lebih sering hanya menggunakan buku paket dalam setiap
proses pembelajarannya, dan penggunaan metode ceramah dalam proses belajar mengajar
sehingga kurangnya antusias dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dan siswa pun
kurang aktif didalam kelas.
3. Angket
Teknik dilakukan pada saat uji coba produk. Angket adalah suatu daftar yang berisikan
rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diterliti. Untuk
memperoleh suatu data, angket disebarkan kepada responden untuk memperoleh sebuah
data. Terutama pada penelitian survei.
Tabel 3.1 . Tabel Kriteria skor yang digunakan Siswa Dalam memberikan penilaian
pada media monorasi
SKOR
1 2 3 4 5
Sangat Sangat
Kurang Cukup Baik
Kurang Baik
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara untuk mendapatkan data yang telah didokumentasikan.
Untuk lebih memperkuat hasil penelitian, peneliti menggunakan dokumentasi berupa foto-
foto saat melakukan penelitian di SDN 233 Ussu Kec. Malili.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar lampiran 1.1 (chat salah satu guru SDN 233 Ussu Kec. Malili sebelum
menelponnya)
Gambar Lampiran 1.2 (telpon dengan salah satu guru wali kelas SDN 233
USSU, Kec. Malili.
RIWAYAT HIDUP NUR’ ANNISA
Nur’ Annisa, Dilahirkan di kota Palu, Sulawesi Tengah. Anak ketiga dari empat bersaudara
pasangan dari Kartini dan DG. Mappunna. Peneliti menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar di
SD 228 Lagaroang, Kec. Malili, Kab. Luwu Timur pada tahun 2012.
Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan Pendidikan di SMP Negeri 1 Malili dan tamat pada
tahun 2015 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Luwu Timur dan
selesai pada tahun 2015. Pada tahun 2015 peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
negeri, tepatnya di Universitas Negeri Makassar (UNM) Fakultas Ilmu Pendidikan pada Program
KETERANGAN DIRI
3. NIM : 1841041028
5. Semester : V (Ganjil)
7. Agama : Islam
12
8. Status Perkawinan : Belum Menikah
9. Pekerjaan : Mahasiswa
RIWAYAT HIDUP JUMARNI ANTY
Pendidikan dasar ia tempuh di Humana House 130 Ladang Binuang, dilanjutkan Tingkat Menengah
pertama dan atas di CLC Jelata Bumi dan SMK Negeri 1 Nunukan. Saat ini ia sedang menempuh
Strata 1 di Universitas Negeri Makassar Pada Program Studi Teknologi Pendidikan sejak tahun
2018.
RIWAYAT HIDUP ARGINA
Biodata
Nama Lengkap
: Argina
Nama Panggilan
: Gina
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Kawin
Alamat
: Jl. Monument emmy saelan
Asal Daerah
: Sidenreng Rappang
No. Hp
: 082253923616
E –mail
: arginafaradiba@gmail.com
Pendidikan formal
1. SD Negeri 3 Sidenreng dari tahun 2006 sampai 2012
2. SMP Negeri 4 Panca Rijang dari tahun 2012 sampai 2015
Pengalaman Organisasi