Anda di halaman 1dari 11

WMI/WPPE/4-7-23

MEMBERIKAN JASA PENASEHAT INVESTASI


Untuk Nasabah : Ibu Michele
Diusulkan Oleh : Ruth Melyanie

1. MELAKUKAN KAJIAN EFEK DAN PASAR


1.1 Analisis Makro - Ekonomi

Potensi :
 Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini melaporkan
terjadi inflasi sebesar 0,17 M˳M pada Oktober dibandingkan bulan sebelumnya
September yang sebesar 0,19% M˳M.Secara YoY, inflasi pada bulan Oktober terjadi
sebesar 2,56% YoY. Pudji menyebut harga minyak, emas, dan beras meningkat. EL nino
masih bertahan di level moderat pada Oktober. Curah Hujan pada Mei-Oktober rendah
sejak juni, sejalan dengan kondisi EL nino.

 Pada tanggal 1 November, S&P Global melaporkan aktivitas manufaktur, yang di ukur
dengan Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia sebesar 51,5 pada Oktober. PMI di
atas 50 menandakan sektor manafaktur sedang di zona ekspansi, bukan kontraksi.
Aktivitas manufaktur tanah air sudah 26 bulan menempati tertori ekspansi. Namun angka
PMI manufaktur turun di bandingkan september yang 52,5. PMI manufaktur 51,5 juga
menjadi yang terendah sejak mei atau 5 bulan terakhir. Berdasarkan keterangan resmi
dari S2P Global, penurunan PMI disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan produksi.
Meski masih solid, laju pertumbuhannya adalah yang terlemah dalam 4 bulan terakhir.
Perlambatan pertumbuhan produksi adalah imbas dari penurunan pertumbuhan penjualan.
Beberapa pengusaha mengaku ada penurunan permintaan pada oktober. Sementara
permintaan ekspor juga masih menurun

Risiko :
 Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan melambat pada tahun 2023. IMF
memperkirakan perlambatan ekonomi dunia tahun ini menjadi 2.8% dari posisi tahun lalu
di 3.4%. Bank Dunia lebih pesismis dengan perkiraan pertumbuhan di 2.1% tahun ini.
Perlambatan ekonomi dunia berpotensi mempengaruhi secara negative permintaan dan
meningkatkan persaingan sehingga Indonesia perlu mewaspadainya.

1
 The Fed menahan kenaikan suku bunga AS atau Fed Fund Rate (FFR) pada level 5.00 –
5.25%. Namun sinyal hawkish The Fed AS masih akan berlanjut agar tujuan laju inflasi
Kembali ke level 2%. Pemangkasanj suku bunga belum akan terjadi dalam waktu dekat.
The Fed juga mengisyaratkan untuk menaikkan suku bunga acuan dua kali lagi ke depan.

 Perkembangan PMI Manufaktur mayoritas mengalami kontraksi. Dari 33 negara yang


merilis PMI Mei 2023, hanya 39% negara dalam level ekspansi seperti Indonesia dan
India sedangkan 61% menderita kontraksi seperti Amerika Serikat, Uni Eropa dan
Inggris.

 Penurunan harga komoditas seperti batubara -25% MoM ke US$137/ton akibat suplai
berlebih dan penurunan permintaan terutama dari China serta penurunan CPO -13%
MoM ke US$ 3416/MT menyebabkan surplus neraca perdagangan Indonesia semakin
mengecil dan berpotensi menjadi defisit.

1.2 Analisa Fundamental dan/atau Teknikal

 Price Earning Ratio (PER) IHSG


per 22 Jun 2023 menurut riset
Samuel Sekuritas Indonesia tercatat
13.1 x masih lebih rendah dari
Kospi (Indeks di Korea) 15.2 x,
SENSEX (Indeks India) 20.8 x dan
SET (Indeks Thailand) 16.0 x serta
KLCI (Indeks Malaysia) 13.3 x.
Dengan pertumbuhan ekonomi
diprediksi mencapai 5.0% (prediksi
IMF) dan 4.9% (prediksi Bank
Dunia) maka IHSG masih
menyimpan potensi yang lebih
cerah daripada bursa regional.

2
 Kepemilikan asing di saham
Indonesia dalam trend meningkat Kepemilikan Asing (Rp Miliar)
2.900.000
dari Rp. 2388 triliun di Jun 2022
2.800.000
menjadi Rp. 2738 triliun per Mei
2023 atau meningkat 14.65% YoY. 2.700.000
Secara prosentase, kepemilikan
2.600.000
asing juga meningkat dari 46.18% di
Jun 2022 menjadi 49.09% bulan Mei 2.500.000
2023. Namun demikian investor 2.400.000
local masih mendominasi bursa kita
2.300.000

2022 Jul-

Agu-2022
dengan kepemilikan 50.91% per Mei

Des-2022
Sep-2022

Feb-2023
Okt-2022

Jan-2023
2023. (Sumber : infovesta)

2022

2022

2023
Mar-
Jun-

Nov-
 Indeks obligasi negara yang
dihitung oleh Infovesta atau
Infovesta Government Bond Index
dalam trend naik dari posisi
9,379.17 per 4 Juli 2022 hingga
bertengger di 10,019.14 tanggal 3
Juli 2023 atau kenaikan sebesar
6.86% jauh melampaui kenaikan
Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) pada periode yang sama
yang hanya sebesar 3.14% YoY.
Kenaikan IGBI didorong oleh
kepemilikan investor asing di Surat
Utang Negara dari Rp.
778.56 triliun tanggal 4 Juli 2022
menjadi Rp. 846.89 triliun per
tanggal 27 Jun 2023. ( Sumber :
infovesta )

 Perkiraan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari Samuel Sekuritas untuk akhir
tahun bisa menyentuh 7,600 dengan asumsi PER 15 x sehingga masih ada potensi
kenaikan sebesar 13.7% dari posisi 6,681.75 per tanggal 4 Juli 2023.

3
Analisa Teknikal IHSG

 IHSG berada dibawah garis Moving Average 100 hari yang menunjukkan momentum
pelemahan indeks namun bila menganalisa transaksi yang semakin mengecil maka
trend pelemahan indeks berpotensi berbalik arah.

 Support kuat ada di level 6,556 seperti terlihat dari garis support pada pola
Descendeing Triangle dan garis Fibonacci Retracement 50% yang berimpitan.
Disarankan bila level 6,556 tercapai investor bisa meningkatkan pembelian.

 Garis resistance di 6,764 diwakili oleh garis Moving Average yang bila tertembus
dengan volume tebal maka indeks berpotensi melanjutkan penguatannya ke 6,779

4
2. MELAKUKAN REKOMENDASI ASET ALOKASI

2.1 Rekomendasi Asset Alokasi


2.1.1 Profiling Kebutuhan Nasabah
Tujuan Investasi Nasabah : Membeli mobil
Waktu Dibutuhkan : 3 tahun dari sekarang
Harga Mobil Saat Ini : Rp. 300 juta
Dana Tersedia Saat Ini : Rp. 50 juta (dari wawancara dengan nasabah)
Perkiraan Inflasi : 4% p.a (sesuai target Bank Indonesia 3%+1%)
Dana yang dibutuhkan 3 tahun yang akan datang untuk membeli mobil bisa dihitung
dengan rumus
FV = PV (1+inflasi)t
Dimana : FV = Future Value = Nilai di masa datang
PV = Present Value = Nilai sekarang
t = tahun
FV = Rp. 300 juta (1 + 0.04)3 = Rp. 300 juta x 1,124864
FV = Rp. 337.459.200
Jadi, harga mobil yang diinginkan diperkirakan menjadi Rp. 337.459.200 dalam waktu
3 tahun yang akan datang. Dana sebesar inilah yang harus dicapai melalui perencanaan
keuangan.

2.1.2 Profil Resiko Nasabah


Berdasarkan hasil isian Kuesioner Profil Resiko dari nasabah (terlampir) didapatkan
hasil :
Profil Resiko Nasabah : Tinggi
Pengetahuan Terhadap Pasar Modal : Relatif Awam
Instrumen Investasi Yang Sesuai : Reksa Dana Saham
Perkiraan Return Reksa Dana Saham : 3,88% p.a
Untuk mendapatkan perkiraan return Reksa Dana Saham di atas, maka bisa digunakan
data historis kinerja benchmark saham. Ada beberapa benchmark yang bisa digunakan,
yang paling terkenal adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

5
Dari data infovesta atas kinerja Indeks Harga Saham Gabungan selama 10 tahun
terakhir (tanggal 3 Juli 2013 – 3 Juli 2023) tampak seperti tabel di atas, menghasilkan
return kumulatif 46.307% sehingga kita perlu hitung return tahunannya secara
compounding, yang dikenal dengan istilah CAGR (Compound Annual Growth Rate).
Menghitung return tahunan Indeks LQ45 :

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 1/𝑡


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑤𝑎𝑙 − 1 = CAGR
1/10
146,307
− 1 = CAGR
100

146,307 1/10
-1
CAGR = 100

CAGR = 3,88% p.a

Bln 1 Bln2 Dana untuk beli mobil


Dana Payment 1 Payment 2, dst Bln ke 36
Awal
6
Keterangan Data
Dana Awal Tersedia (Rp.) 50.000.000
Dana Dibutuhkan yad (Rp.) 337.459.200
Horison Waktu (tahun) 3
Return Investasi (% p.a) 3,88%
Payment Dilakukan pada Awal/Akhir Bulan ? Akhir
Payment (Rp.) -Rp7.380.487

Dengan menggunakan Excell, kita cari besarnya dana yang perlu diinvestasikan setiap bulan
di reksa dana saham. Fungsi yang kita gunakan adalah PMT (Payment).
Caranya kita klik fx yang dilingkari warna merah, kemudian akan muncul layar seperti di
bawah tabel. Tinggal kita isi setiap baris di layar Function Argument. Rate atau hasil
investasi di reksa dana saham diisi B5/12 karena return investasi yang ada di tabel adalah
untuk setahun sehingga harus dibagi 12 untuk mendapatkan Rate bulanan. Begitu juga Nper
yang menunjukkan periode, kita isi B4 dikalikan 12 = 36 bulan sesuai horizon investasi
nasabah.
Pv yang berarti nilai sekarang alias dana yang sudah tersedia sekarang di isi Rp. 50.000.000
namun jangan lupa membubuhkan tanda negative (-) sesuai dengan arah panah di garis time
line yang mengarah ke bawah yaitu jika investor mengeluarkan uang maka tanda panah ke
bawah sedangkan jika investor mendapatkan dana (yang nantinya untuk beli mobil) maka
tanda panah ke atas atau positif.
Fv diisi dengan Dana Dibutuhkan yang akan dating dalam kasus ini dana untuk membeli
mobil 3 tahun dari sekarang yang sudah dihitung yaitu Rp. 337.459.200
Type diisi 0 karena Payment (investasi berkala) dilakukan setiap akhir bulan. Bila investasi
dilakukan setiap awal bulan maka Type diisi angka 1. Hal ini juga dijelaskan di layar
disamping baris isian.
Setelah terisi semua, tinggal klik tombol OK dan hasilnya Payment adalah Rp. 7.380.487.
Tanda negative menunjukkan bahwa investor harus mengeluarkan uang untuk berinvestasi
secara tetap sejumlah tersebut setiap akhir bulan hingga bulan ke 36 untuk mewujudkan
keinginannya membeli mobil.

7
8
2.1.3 Rekomendasi Investasi
Rekomendasi Investasi : Reksa Dana Indeks LQ45
Sebagai proxy mendekati kinerja IHSG, maka disarankan berinvestasi di reksa dana berbasis
Indeks LQ45 mengingat Indeks LQ45 terdiri dari saham-saham yang likuid dan
berfundamental baik pilihan Bursa Efek Indonesia. Disamping itu biaya reksa dana indeks
relative murah mengingat strategy investasinya passive investment.
Terdapat beberapa produk reksa dana indeks LQ45 dari beberapa Manajer Investasi seperti
tampak pada grafik dan tabel return di bawah ini.

Tampak dari kinerja 3 tahun terakhir (tanggal 3 Juli 2020 – 3 Jul 2023), Avrist Indeks LQ45
mencatatkan kinerja tertinggi 31.276% mengungguli Indeks LQ45 yang bertengger di
23.556%. Dari sisi dana kelolaan juga tampak jauh melampaui pesaingya di Rp. 684.35
miliar yang bisa menunjukkan kepercayaan dari para investor.
Berdasar data tersebut maka kami merekomendasikan Avrist Indeks LQ45 sebagai pilihan.

9
Nama Reksa Dana : Avrist Indeks LQ45
Manajer Investasi : PT Avrist Asset Management
Bank Kustodian : PT Bank DBS Indonesia
APERD : PT Sayakaya Lahir Batin
PT Barekssa Portal Investasi (Bareksa)
PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur)
PT Invesnow Principal Optima
PT Raiz Invest Indonesia
PT Takjub Teknologi Indonesia (Ajaib)
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Biaya Pembelian : Maks 1%
Biaya Penjualan Kembali : Maks 1%
Baiya Pengalihan : Maks 1%
Biaya Manajer Investasi : Maks 2%
Baiya Bank Kustodian : Maks 0.25%
Minimum Pembelian : Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah)

2.2 Rekomendasi dievaluasi


1. Sewaktu-waktu jika terjadi perubahan Tujuan Investasi dan Profil Resiko Nasabah yang
dilaksanakan setelah nasabah mengisi ulang Form Profil Resiko Nasabah

2. Sewaktu-waktu jika terjadi perubahan kondisi makro-ekonomi secara signifikan yang


diinformasikan secara tertulis kepada nasabah dan nasabah setuju secara tertulis terhadap
perubahan rekomendasi Asset Alokasi

3. Hasil evaluasi berkala setiap 6 bulanan memerlukan perubahan

10

Anda mungkin juga menyukai