Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH RESPON TERHADAP PROYEKSI KONDISI PEREKONOMIAN TAHUN 2023

DOSEN PENGAMPU : Dr. MAMIK INDARYANI, MS

Dibuat Oleh :

Nama : SITA INDRIANI


Nim : 202211203
Kelas : MANAJEMEN 1-P
Matkul : EKONOMI MAKRO

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga
makalah tentang “RESPON TERHADAP PROYEKSI KONDISI PEREKONOMIAN TAHUN 2023” bisa
terlesaikan dengan baik. Saya berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan ,wawasan dan
bermanfaat bagi pembaca tentang bagaimana kondisi perekonomian pada tahun 2023 serta apa
yang harus dilakukan untuk menghadapi kondisi tersebut. Begitu pula atas limpahan Kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karuniakan kepada saya sehingga makalah ini dapat disusun melalui
beberapa sumber yakni melalui kajian Pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih
banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan ini ,baik dari segi EBI, kosakata ,tata
Bahasa , etika maupun isi. Oleh karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah ini selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat , apabila terdapat kesalahan dalam penulisan , ataupun adanya
ketidak sesuaian materi yang ada pada makalah ini , saya mohon maaf sebesar-besarnya . Harapan
saya , informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
maupun penulis sendiri.

Kudus, 17 Desember 2022

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
BAB II
LANDASAN TEORI

A. PERMASALAHAN, FAKTA DAN DATA


Pertumbuhan ekonomi ( Proyeksi ekonomi ) merupakan proses perubahan kondisi
perekonomian yang terjadi di suatu negara secara berkesinambungan untuk menuju
keadaan yang lebih baik selama jangka waktu tertentu. Indikator pertumbuhan ekonomi
dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai pertambahan pendapatan nasional
atau pertambahan output atas barang dan jasa yang diproduksi dalam kurun waktu satu
tahun.

Lalu pertanyaannya adalah bagaimana proyeksi kondisi ekonomi pada tahun 2023 ?
mengapa harus di 2023 ? ada apa dengan 2023 ? . Pada tahun 2023 diprediksi bahwa
kondisi ekonomi dunia tidak stabil karena adanya kendala dari sisi supply akibat dampak
pandemic maupun karena perang antara Rusia-Ukraina dan geopolitik , sementara sisi
demand nya terus bertambah sehingga menyebabkan kompleksitas selain itu inflasi di
berbagai negara masih cenderung tinggi serta resiko stagflasi. Menurut IMF (organisasi
dana moneter internasional) Ekonomi dunia akan masuk jurang resesi pada tahun
2023,seiring dengan kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan Sebagian bank sentral di
dunia secara bersamaan. Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi
pertumbuhan ekonomi 2023 dari menjadi 2,7% dari sebelumnya 2,9%. Sementara itu,
proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini tidak berubah, yakni pada 3,2%.

Lalu bagaimana dengan proyeksi ekonomi di Indonesia pada 2023? Menurut prediksi
gubernur bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di
kisaran 4,7-5,5% pada 2023 nanti. Pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi dari
proyeksi ekonomi dunia. Dibawah ini adalah proyeksi IMF terkait pertumbuhan
ekonomi negara -negara di dunia
Dilihat dari gambar diatas bahwa ekonomi negara Indonesia dan ASEAN mengalami pertumbuhan
positif pada wilayah ASEAN pada 2023.

B. RESIKO ATAU KEMUNGKINAN YANG TERJADI


Tahun 2023 Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada
2023 akan melambat, dengan risiko koreksi yang dapat lebih rendah dan resesi
yang tinggi pada beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Eropa. Namun
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 tetap
bisa menyentuh proyeksi 4,5 persen sampai 5,3 persen.
Pertumbuhan ekonomi pada 2023 diperkirakan tetap tinggi didorong oleh
permintaan domestik serta kinerja ekspor yang tetap positif di tengah risiko lebih
dalamnya perlambatan perekonomian global.
1. SCENARIO OPTIMIS
Pemerintah optimis jaga ekonomi nasional diatas pertumbuhan global tahun 2023
dengan berbagai Langkah dan strategi yaitu :
a. APBN sebagai shock Absorber
APBN berperan dalam merespon kenaikan harga komoditas , menjaga daya beli
masyarakat , serta momentum pemulihan ekonomi. Dengan asumsi penanganan
Covid-19 yang semakin terkendali dan harga komoditas yang mulai terkoreksi,
maka belanja negara tahun 2023 sebesar Rp3.061,2 triliun menjadi lebih sedikit
bila dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp3.169,1 triliun.
Optimis dan waspada merupakan tema APBN 2023. Menteri Keuangan
menyampaikan bahwa keadaan kondisi dunia saat ini dalam suasana yang
extraordinary, karena gejolak dari volatilitas harga mempengaruhi postur APBN,
sehinggan semua pihak menjaga tetap menjaga belanja pemerintah, terutama
bidang yang prioritas, walaupun penerimanya masih mengalami berbagai
dinamika di lapangan. Arsitektur APBN tahun 2023 diharapkan mampu
membangkitkan optimisme namun tetap dengan kewaspadaan yang tinggi.
Optimis bahwa indikator pemulihan ekonomi Indonesia sudah sangat baik
terlihat dari beberapa sektor yang saat ini telah pulih, namun di sisi lain tetap
waspada akan dampak dinamika gejolak global. Diharapkan dengan berbagai
dinamika gejolak ekonomi yang ada, ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,3 persen
pada tahun 2023.APBN 2023, optimis namun waspada, menggapai asa untuk
bangkit dan pulih, demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera.
2. SCENARIO PESIMIS
Bank Indonesia (BI) melihat ada skenario terburuk untuk proyeksi pertumbuhan
ekonomi dunia 2023. Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2023
diperkirakan hanya mentok 2,0%. Oleh karenanya sejumlah negara mengalami
perlambatan ekonomi dan juga resesi, terutama Amerika Serikat (AS) dan
Eropa.
Selain itu,kondisi musim dingin makin memburuk pada tahun 2023, seiring
dengan kondisi geopolitik yang masih terus memanas sehingga bisa makin
mengganggu rantai pasok global.Kondisi ini juga diperparah dengan masih
tingginya inflasi yang masih tinggi. Inflasi tinggi bersumber dari harga energi
karena pasokan energi yang terganggu akibat perang Rusia dan kondisi
geopolitik. Selain itu, inflasi pangan juga tinggi sehingga mengganggu
kesejahteraan rakyat
Tidak hanya AS dan Eropa, China pun tidak baik-baik saja. Perekonomian China
diperkirakan tumbuh 3,2% di 2022, jauh di bawah target pemerintah 5,5%. Ini
membuat Indonesia waspada karena China adalah pangsa pasar ekonomi utama
Indonesia. Indonesia bisa terkena dampak dari sisi perdagangan dan investasi.
Seperti contoh Harga minyak kelapa sawit turun cukup dalam pada periode Juni
sampai dengan September 2022.Pada September, crude palm oil (CPO) turun
23,03% (year-on-year/yoy) menjadi US$ 909 per metrik ton. Minyak sawit juga
turun 11,37% secara bulanan (month-to-month/mtm). Dari penurunan
ini,surplus neraca perdagangan berangsur lemah. Pelemahan rupiah akan
membebani perusahaan dan masyarakat karena harga barang modal dan
barang impor makin mahal . Yang cukup mengerikan adalah efek balance sheet
atau neraca bagi perusahaan .
C. ANTISIPATIF , DAN RESPON TERHADAP KEMUNGKINAN YANG ADA
Antisipasi dan respon yang harus dilakukan untuk menghadapi inflasi dan resesi 2023
adalah dengan Kebijakan pemerintah melindungi kesehatan masyarakat berupa
vaksinasi, biaya perawatan pasien covid, insentif tenaga kesehatan, pembangunan
fasilitas kesehatan dan lainnya secara massiv, mempercepat pemulihan covid. Selain
dibidang kesehatan, pemulihan perekonomian pun tak luput dari perhatian. Melalui
Belanja Negara, APBN sebagai shock absorber berupaya menjangkau dan melindungi
seluruh masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi.
Menurut I Wayan Nuka Lantara Ph.D, pengamat Perbankan, Keuangan, dan Investasi
dari Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan saran dalam menghadapi peningkatan
inflasi dan ancaman resesi di tahun 2023 :
1. Cari Alternatif Tambahan Penghasilan Selain Gaji Tetap, Menurutnya,
mempersiapkan dana darurat perlu dilakukan bersamaan dengan upaya pada dua hal
lainnya. Upaya yang pertama yaitu mencari alternatif tambahan penghasilan selain dari
gaji tetap;
2. Investasi .Wayan mengungkapkan bahwa investasi selama ini terbukti jadi cara yang
efektif melawan dampak negatif inflasi, Wayan mencontohkan jenis investasi yang aman
dilakukan yaitu deposito, emas, dan surat berharga yang diterbitkan oleh negara.

3. Identifikasi Pos-pos Pengeluaran, masyarakat harus melakukan identifikasi ulang


pada pos-pos pengeluaran. Jangan sampai pengeluaran membengkak dan perlu
mencari celah dengan melakukan penghematan pada pos-pos pengeluaran yang
dianggap kurang penting atau bisa ditunda.

Dari uraian di atas, penulis berkesimpulan sangat optimis, dengan kerjasama yang
baik antara Pemerintah Pusat, Daerah, pengusaha dan masyarakat, kondisi
perekonomian Indonesia mampu menahan laju inflasi dan melalui badai resesi di
tahun 2023. Masyarakat diharapkan tidak panik untuk menarik dananya di bank-
bank, tetap melakukan investasi dalam negeri guna menyokong produksi komoditas
domestik dan ekspor. Selain itu, menunda membeli barang impor dan mencintai
produk domestik dan tidak membeli mata uang asing secara berlebihan karena akan
berdampak meningkatkan inflasi.
BAB III
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai