Anda di halaman 1dari 26

Market Update December 2023

Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

2024 Market Outlook


Relaksasi kebijakan moneter di 2024. Tinggal beberapa minggu lagi menuju
akhir tahun, dan kami melihat bahwa IHSG telah mencapai titik terendahnya
Prasetya Gunadi pada Okt-23 dan terus menguat sejak saat itu, didukung oleh keyakinan pasar
+62 21 2854 8320
prasetya.gunadi@samuel.co.id
bahwa siklus suku bunga The Fed sudah selesai (Fed memproyeksikan FFR-nya
di 4.6% pada 2024, mengindikasikan pemotongan suku bunga hingga 75bps
tahun depan). Investor di negara berkembang mungkin menafsirkan keyakinan
ini sebagai indikasi sentimen risk-on, yang dapat meluas ke negara
Samuel Research Team berkembang. Di samping itu, kami meyakini aset ekuitas, yang valuasinya
+62 21 2854 8148
riset@samuel.co.id cenderung murah sebagai aset risiko, akan diuntungkan oleh situasi ini. Kami
meyakini perhatian pasar di 2024 akan terfokus pada relaksasi kebijakan
moneter, seiring dengan makin melambatnya pertumbuhan global. Di dalam
negeri, kami memperkirakan pertumbuhan PDB akan mendapat dorongan
jangka pendek dari naiknya konsumsi karena belanja pemilu serta pemberian
stimulus dari pemerintah untuk menjaga daya beli dan tingkat inflasi, termasuk
program bantuan beras (IDR 2.6tn), dan bantuan tunai El Nino untuk rumah
tangga berpendapatan rendah (IDR 7.5tn). Namun, memburuknya ToT dan
lemahnya permintaan eksternal berpotensi menyebabkan melebarnya CAD
menjadi 0.9% pada 2024F, sedangkan impor diperkirakan akan tetap stabil.
Mengingat harga yang diatur pemerintah, kami memperkirakan inflasi akan
tetap berada dalam target BI sebesar 1.5–3.5% dan BI baru akan memulai siklus
pemotongan suku bunganya paling cepat pada Okt-24 mendatang.

Arus keluar modal asing. Setelah membukukan arus masuk modal asing bersih
sebesar IDR 200 miliar pada Nov-23, IHSG mencatatkan arus keluar modal asing
sebesar IDR 1.5tn MTD. Secara YTD, arus masuk modal asing asing tercatat
mencapai IDR 1.5tn, lebih rendah dibandingkan tahun 2022 (IDR 44tn). Kami
melihat GOTO, BBCA, dan BMRI mencatatkan arus keluar modal asing MTD
tertinggi. Di antara 4 bank besar Indonesia, BBRI adalah satu-satunya bank yang
mencatatkan aliran masuk modal asing secara MTD (IDR 227.1bn). Sementara
itu, TLKM, ASII, dan BBRI mencatatkan arus masuk modal asing MTD tertinggi.
Total kepemilikan institusi asing di IHSG turun menjadi 11.8% pada Nov-23,
dibandingkan 12.8% pada bulan sebelumnya dan 15.1% pada Nov-22.

Target IHSG 2024F dan top picks. Kami memperkirakan IHSG akan lebih
fluktuatif pada 2024, karena investor mungkin akan memilih pendekatan wait-
and-see menjelang Pemilu pada semester pertama 2024. Kami memperkirakan
IHSG berada di level 7,600 pada akhir tahun 2024, yang menyiratkan valuasi
forward PE sebesar 14x, masih lebih rendah dari 1.0 std. Kami memperkirakan
pertumbuhan EPS pada tahun 2024 akan meningkat menjadi 8.6%, vs. 6.1%
pada tahun 2023. Kami mempertahankan rating OVERWEIGHT pada sektor
consumer staples, bank, telekomunikasi, dan properti. Bagi sektor consumer
staples, ada potensi katalis positif dari kampanye politik yang dapat
mendongkrak daya beli masyarakat, khususnya segmen menengah ke bawah,
serta dukungan dari cukup terkendalinya biaya input. Di sektor perbankan,
mayoritas bank cukup yakin bahwa LAR masih dapat meningkat di masa depan,
dan bank-bank tersebut sudah cukup puas dengan rasio coverage LAR dan NPL
mereka saat ini, yang mengindikasikan bahwa CoC masih mungkin menurun
dan bank-bank tersebut dapat mencetak pertumbuhan jangka panjang yang
kuat di masa depan. Untuk sektor telekomunikasi, kami memperkirakan emiten
telekomunikasi akan membukukan pertumbuhan trafik data yang cukup pesat
tahun ini, didukung oleh momentum pemilu. Di samping itu, persaingan di
pasar seluler yang semakin ‘dewasa’ akan membantu mendongkrak ARPU. Jika
melihat data historis, trafik data emiten telekomunikasi biasanya mulai
meningkat dua kuartal sebelum pemilu. Untuk sektor properti, stimulus
pengurangan pajak properti (dengan anggaran sebesar IDR 3.2 triliun) dapat
membantu meningkatkan prapenjualan pada 2024F, di samping valuasinya
yang cukup menarik (saat ini diperdagangkan dengan diskon 75% terhadap
NAV). Top pick kami: BBRI, BMRI, TLKM, ICBP, DRMA, TOWR, dan CTRA.

1
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Table 1. 12-month top picks


Net Profit
CP TP Upside
Ticker Recommendation Growth (%) ROE (%) ROA (%)
IDR IDR % 23F 24F 23F 24F 23F 24F
BBRI BUY 5,300 6,100 15% 12.2% 10.2% 21.0 20.8 3.5 3.5
BMRI BUY 5,725 7,200 26% 13.1% 10.3% 21.2 21.2 2.5 2.4
TLKM BUY 3,920 4,500 15% -16.2% 21.3% 16.2 17.1 9.1 10.0
ICBP BUY 10,575 13,000 23% 25.0% 5,9% 20.1 19.1 7.3 7.3
DRMA BUY 1,445 1,900 31% 68.6% 9.9% 33.9 28.8 18.3 17.3
TOWR BUY 990 1,310 32% -2.5% 20.3% 21.6 22.3 5.0 5.9
CTRA BUY 1,070 1,400 31% -5.4% 16.9% 8.1 8.8 4.0 4.4
Source: SSI Research

Relaksasi kebijakan moneter di 2024. Tinggal beberapa minggu lagi menuju akhir tahun, dan kami melihat bahwa IHSG telah mencapai
titik terendahnya pada Okt-23 dan terus menguat sejak saat itu, didukung oleh keyakinan pasar bahwa siklus suku bunga The Fed sudah
selesai (Fed memproyeksikan FFR-nya di 4.6% pada 2024, mengindikasikan pemotongan suku bunga hingga 75bps tahun depan).
Investor di negara berkembang mungkin menafsirkan keyakinan ini sebagai indikasi sentimen risk-on, yang dapat meluas ke negara
berkembang. Di samping itu, kami meyakini aset ekuitas, yang valuasinya cenderung murah sebagai aset risiko, akan diuntungkan oleh
situasi ini. Kami meyakini perhatian pasar di 2024 akan terfokus pada relaksasi kebijakan moneter, seiring dengan makin melambatnya
pertumbuhan global. Di dalam negeri, kami memperkirakan pertumbuhan PDB akan mendapat dorongan jangka pendek dari naiknya
konsumsi karena belanja pemilu serta pemberian stimulus dari pemerintah untuk menjaga daya beli dan tingkat inflasi, termasuk
program bantuan beras (IDR 2.6tn), dan bantuan tunai El Nino untuk rumah tangga berpendapatan rendah (IDR 7.5tn). Namun,
memburuknya ToT dan lemahnya permintaan eksternal berpotensi menyebabkan melebarnya CAD menjadi 0.9% pada 2024F,
sedangkan impor diperkirakan akan tetap stabil. Mengingat harga yang diatur pemerintah, kami memperkirakan inflasi akan tetap
berada dalam target BI sebesar 1.5–3.5% dan BI baru akan memulai siklus pemotongan suku bunganya paling cepat pada Okt-24
mendatang.

Figure 1. SSI’s Forecast on Indonesia’s GDP Growth


8.0
7.0
6.0 5.1
4.9 4.9 5.0 4.8 4.9
GDP Growth, in % YoY

5.0
4.0 5.0 5.0 4.8 5.0 5.0

3.0
2.0
1.0
0.0
(1.0)
(2.0)

Actual Consensus SSI

Source: BPS, SSI Research

Figure 2. Indonesia’s External Balance Position


20.0

15.614.9
15.0 14.6
12.1

10.0
7.8 7.8
6.5
in bn USD

5.0

(1.8)
0.0
3.9 4.6 3.7 3.0 (0.9)
(2.2) (2.0)
(5.0)

(10.0) (8.2)

Trade Balance Current Account Balance

Source: BI, BPS, SSI Research

2
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Figure 3. SSI’s Exchange Rate and External Balance Forecast


5.00 16,000
4.25 15,600
15,559 15,500
4.00 15,500
3.25
3.00 15,213
14,896 15,000
14,993
2.00
1.00 14,500
14,249
1.00 0.75
14,257 0.26
in %
14,155 14,000
0.00
0.25 13,500
-0.20 -0.20
-1.00
-0.90
13,000
-2.00

-3.00 12,500
-3.02
-4.00 12,000
1Q19
2Q19
3Q19
4Q19
1Q20
2Q20
3Q20
4Q20
1Q21
2Q21
3Q21
4Q21
1Q22
2Q22
3Q22
4Q22
1Q23
2Q23
3Q23
4Q23F
1Q24F
2Q24F
3Q24F
4Q24F
Rolling Sum CAD to GDP (lhs) Policy Rate Spread BI vs. Fed (lhs) USD/IDR (rhs)

Source: BI, CME Group, Bloomberg, SSI Research

Figure 4. SSI’s Inflation Projection


12.0
10.9

10.0
8.4
8.0 7.2
in % YoY

6.0
6.0 5.4

4.0 3.4 3.3 3.4


2.8

2.0
2.2 2.3
0.3
0.0

Headline (Baseline) Food Prices (Baseline)

Source: BPS, SSI Research

Figure 5. SSI’s Core Inflation Projection


6.0%
5.5%

5.0% 5.3%
Inflation level, % YoY

4.0%
3.3% 3.3%
3.0% 2.8% 3.4%
2.3%

2.0% 2.2%
2.0%
1.8%
1.0%

0.0%
Jun-23

Nov-23

Jul-24F

Oct-24F
Jul-23

Oct-23

Feb-24F

Sep-24F
Feb-23

Apr-23

Sep-23

Apr-24F

Aug-24F
May-23

Aug-23

Jan-24F

Mar-24F

May-24F
Jan-23

Mar-23

Dec-23F

Jun-24F

Nov-24F
Dec-24F

Headline Inflation Forecast Core Inflation Forecast

Source: BI, BPS, SSI Research

3
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Table 2. SSI’s Forecast Table


Indicators (% yoy) 1Q22 2Q22 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23 4Q23F 1Q24F 2Q24F 3Q24F 4Q24F FY22 FY23F FY24F
Real GDP (NSA % qoq) (0.9) 3.7 1.8 0.4 (0.9) 3.9 1.6 0.3 (0.8) 3.6 1.7 0.6
Real GDP 5.0 5.5 5.7 5.0 5.0 5.2 4.9 4.9 5.0 4.8 4.9 5.1 5.3 5.0 5.0
Unemployment rate (% nsa) 5.8 5.8 5.9 5.9 5.5 5.5 5.3 5.3 5.2 5.1 5.1 5.0 5.9 5.3 5.0
Consumer price 2.6 4.4 6.0 5.5 5.0 3.5 2.3 2.8 2.9 3.3 3.6 3.4 5.5 2.8 3.4
Current account balance (% to GDP) 0.2 1.2 1.4 1.1 0.9 (0.6) (0.3) (0.6) (0.8) (0.9) (0.8) (1.0)
1.0 (0.2) (0.9)
12M rolling sum 0.4 0.9 0.8 1.0 1.2 0.7 0.3 (0.2) (0.6) (0.7) (0.8) (0.9)
Fiscal balance (% to GDP) 0.1 0.5 0.3 (2.4) 0.6 0.7 0.3 (2.0) (0.4) (1.0) (1.5) (2.3) (2.4) (2.0) (2.3)
Policy rate, 7 day reverse repo rate (%) 3.50 3.50 4.25 5.50 5.75 5.75 5.75 6.00 6.00 6.00 6.00 5.50 5.50 6.25 5.50
10-year government bond yield (%) 6.74 7.22 7.37 6.94 6.79 6.26 6.91 6.90 6.90 6.80 6.70 6.50 6.94 6.90 6.50
Exchange rate (USD/IDR) 14,369 14,898 15,228 15,568 14,995 14,993 15,455 15,600 15,500 15,400 15,400 15,500 15,568 15,600 15,500
Source: SSI Research

4
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Banking Sector (OVERWEIGHT)


 Empat bank besar Indonesia (BBRI, BBCA, BMRI, BBNI) telah merilis laporan keuangan 3Q23 mereka, dengan pertumbuhan
laba bersih (konsolidasi) sebesar +13.5% YoY (+4.0% QoQ). Pertumbuhan solid tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan
kredit yang lebih baik dan biaya provisi yang lebih rendah, dengan pertumbuhan kredit (konsolidasi) sebesar 11.8% YoY dan
3.7% QoQ di 3Q23, terutama diorong oleh kredit konsumen (+13.3% YoY) dan korporasi (+13.1% YoY). Meskipun terjadi
pengetatan likuiditas di sektor perbankan, keempat bank tersebut mampu membukukan pertumbuhan NIM di 3Q23 (+17bps
QoQ dan +16bps YoY), didukung oleh imbal hasil kredit yang lebih baik, terutama di segmen korporasi, yang membantu
mengimbangi kenaikan CoF (+9bps QoQ dan +74bps YoY).

 Keempat bank tersebut yakin mampu mempertahankan NIM meeka pada level saat ini; BBCA masih memiliki rasio CASA
tertinggi di antara keempatnya (79.9% di 9M23) dengan rasio LDR yang rendah (67.4% di 9M23), BBRI akan terus mendorong
pertumbuhan Kupedes dan kredit ultra mikro dengan imbal hasil tinggi (PNM dan Pegadaian) untuk mengimbangi kenaikan
CoF, sementara BMRI dan BBNI masih memiliki ruang untuk melakukan repricing imbal hasil kredit korporasinya. Terkait
dengan kualitas aset, mayoritas bank cukup yakin bahwa LAR masih dapat meningkat di masa depan, dan bank-bank tersebut
sudah cukup puas dengan rasio coverage LAR dan NPL mereka saat ini, yang mengindikasikan bahwa CoC masih mungkin
menurun.

 Kami mempertahankan rating OVERWEIGHT untuk sektor ini mengingat kinerja 3Q23 yang kuat, terutama jika dibandingkan
dengan sektor lain. Urutan pilihan kami adalah sebagai berikut: BMRI (IDR 7,200/saham), BBNI (IDR 5,800/saham), BBRI (IDR
6,100/saham), dan BBCA (IDR 10,500/saham). Kami memilih BMRI sebagai top pick kami, terutama karena 1) rasio coverage
yang memadai, 2) pertumbuhan kredit yang kuat yang dibarengi dengan peningkatan kualitas aset, dan 3) ekspansi NIM
didukung CASA yang kuat.

Figure 6. Conventional Banks’ Net Profit Figure 7. Conventional Banks’ Loan Growth (%)
IDRtn %
18,0
16,0
16,0 14,6
13,8 14,0 12,5 12,8
12,3
14,0 12,2 12,0
12,0
10,0
10,0 7,8
8,0
8,0
5,5 6,0
6,0
4,0 4,0

2,0 2,0
0,0 0,0
BBCA BBRI BMRI BBNI BBCA BBRI BMRI BBNI
3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23
3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 8. Conventional Banks’ CASA (%) Figure 9. Conventional Banks’ CoF (%)
% %
90,0 3,5
79,9 3,1
80,0 73,7
68,6 3,0
2,7
70,0 63,6
2,4
2,5
60,0
50,0 2,0
40,0 1,5 1,2
30,0
1,0
20,0
10,0 0,5

0,0 0,0
BBCA BBRI BMRI BBNI BBCA BBRI BMRI BBNI
3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23

Source: Companies, SSI Research Source: Companies, SSI Research

5
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Telecommunication Sector (OVERWEIGHT)


 Ketiga emiten telco dalam coverage kami mencatatkan kinerja sesuai ekspektasi, baik pendapatan maupun laba bersih,
didukung oleh kuatnya trafik data (meskipun ada tekanan seasonality di 3Q) dan ARPU yang stabil. Trafik data konsolidasi
tercatat mencapai 10,484 PB di 3Q23 (-4.7% QoQ; +11.1% YoY), dengan ARPU konsolidasi sebesar IDR 41.4 ribu (-0.1% QoQ;
+3.9% YoY), Kami meyakini ARPU masih akan terus bertumbuh di masa depan seiring dengan semakin matangnya persaingan
di pasar seluler. Di pasar FBB, ARPU Indihome turun menjadi IDR 257 ribu di 3Q23 (-1.2% QoQ; -4.5% YoY); kami
memperkirakan persaingan di pasar FBB akan tetap relatif ketat di masa mendatang, mengingat rendahnya penetrasi FBB di
Indonesia.

 Kami memperkirakan emiten telekomunikasi akan membukukan pertumbuhan trafik data yang cukup pesat tahun ini,
didukung oleh momentum pemilu (yang akan diadakan pada awal 2024F). Jika kita melihat data historis, trafik data emiten
telekomunikasi biasanya mulai meningkat dua kuartal sebelum pemilu; namun, kami memperkirakan dampak pemilu tahun
depan terhadap lalu lintas data tidak akan sebesar pemilu sebelumnya (secara historis, ada one-off dari kampanye berbasis
data; pada Pemilu 2014, misalnya, trafik data meningkat + ~80% YoY).

 Kami memilih TLKM sebagai top pick kami, karena kami yakin bahwa dominasi di pasar Indonesia akan membantu mendukung
pertumbuhan pendapatan dan profitabilitasnya dalam jangka panjang. Di samping itu, neraca keuangannya yang kuat akan
menempatkan TLKM pada posisi yang menguntungkan di lelang spektrum pada tahun 2024-2025F. Sementara itu, kami
berharap sinergi ISAT dengan Hutch dapat membantu meningkatkan profitabilitasnya, dan jumlah pelanggan dan ARPUnya
akan terus meningkat. Urutan pilihan kami untuk sektor ini adalah sebagai berikut: TLKM (TP IDR 4,500)>ISAT (IDR 11,500)>
EXCL (IDR 2,700).

Figure 10. Total Subscribers (in mn) Figure 11. Total Data Traffic (in PB)
400 14000

350 327 12000


323 316 317 315 11003
307 311
297 10484
300 291 9864
57 57 9578
57 58 58 58 10000 9378 9434
58
58 58 8604
250
8000 7525
95 96 6923
62 63 99 102 100 99
200 99
6000
150

4000
100
170 176 175 170 160 157 151 153 158
2000
50

- 0
9M21 12M21 3M22 6M22 9M22 12M22 3M23 6M23 9M23 9M21 12M21 3M22 6M22 9M22 12M22 3M23 6M23 9M23

TLKM ISAT EXCL ISAT (in PB) TLKM (in PB) EXCL (in PB)

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 12. Traffic (Election vs Non-Election) Figure 13. Subs/Spectrum (‘000)


9,000 780,0 763,7
8,000 7,738 736,3
Total Average
growth: 85% 730,0
7,000
5,907
6,000
5,227 680,0
5,000 644,4
4,000 3,352 630,0
2,772 2,794
3,000
580,0
2,000
1,2361,063
840
1,000 496
530,0
-
Malaysia traffic Thailand traffic Indonesia traffic India traffic China traffic
480,0
Election period traffic (in PB) Non-Election period traffic (in PB) TLKM XL ISAT

Source: Companies, SSI Research Source: Companies, SSI Research

6
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Automotive Sector (OVERWEIGHT)


 Penjualan 4W domestik tumbuh +11.4% QoQ di 3Q23 setelah penurunan -20.8% di kuartal sebelumnya akibat libur Idul Fitri
yang memperlambat aktivitas produksi. Secara kumulatif, penjualan domestik 9M23 4W mencapai 755,173 unit (-0.4% YoY),
sejalan dengan estimasi kami (75.5% dari proyeksi FY23F SSI), sementara penjualan domestik 2W naik +30.7% YoY menjadi 4.7
juta unit, sejalan dengan proyeksi kami (78.7% dari proyeksi FY23F SSI). ASII masih mempertahankan posisinya sebagai market
leader, baik di sektor 4W (55.8% dari merek Toyota dan Daihatsu) maupun 2W (79.0% dari merek Honda).

 Penjualan BEV domestik jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu, mencapai 10,121 unit pada 9M23 (9M22: 3,801 unit), dengan
Hyundai Ioniq5 sebagai model terlaris (50.5% dari penjualan 4W EV), disusul oleh Wuling Air EV (32.0%). Namun, penjualan
BEV masih terbilang kecil karena hanya menyumbang 1.3% dari penjualan 4W domestik (proyeksi FY23F SSI: <3%).

 Kami mempertahankan DRMA sebagai top pick kami dengan TP sebesar IDR 1,900, didorong oleh beberapa katalis positif,
termasuk: (1) konsolidasi PT Trimitra Chitrahasta (TCH) ke dalam laporan keuangan DRMA (target pendapatan FY23F: IDR 700
miliar, ~18% dari pendapatan DRMA di FY22), (2) pabrik 4W barunya, yang akan memproduksi suspension member untuk
Toyota New Yaris Cross, dan (3) inisiatif EV, termasuk lokalisasi komponen (salah satunya baterai) dan stasiun pengisian daya.

Figure 14. 9M23 4W Sales (Units) Figure 15. 9M23 2W Sales (Units)

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 16. ASII’s Market Share Figure 17. Market Share (Brand)

Source: Companies, SSI Research Source: Companies, SSI Research

7
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Consumer Sector (OVERWEIGHT)


 2 dari 5 emiten consumer staples dalam coverage kami (SIDO dan KLBF) melaporkan kinerja di bawah ekspektasi, akibat
penurunan permintaan produk kesehatan dan penurunan daya beli (akibat tekanan inflasi), yang menyebabkan emiten-emiten
tersebut merevisi target kinerja mereka tahun ini (SIDO: top line -10%, bottom line -15-20%, KLBF: top line -5-7%, bottom line -
12-15%). KLBF melaporkan pertumbuhan pendapatan tertinggi di antara 5 emiten tersebut, didukung oleh strategi
ekspansinya (termasuk akuisisi Sanofi), sedangkan SIDO mencatatan yang terendah (akibat penurunan permintaan produk
herbal).

 Sektor ini berpotensi mendapat katalis positif pada 2H23F dan FY24F dari kampanye politik menjelang Pemilu 2024, yang
diharapkan dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat, terutama untuk segmen menengah ke bawah. Kami
meyakini ICBP akan menjadi yang paling diuntungkan dari momentum Pemilu 2024, seperti pada pemilu sebelumnya (ICBP
mengalami lonjakan penjualan dalam dua kuartal sebelum pemilu; 2019: +11.8% YoY, rata-rata 3 tahun: +5.9 %) .

 Kami mempertahankan rating OVERWEIGHT untuk sektor consumer staples, dengan ICBP sebagai pilihan utama kami,
didukung oleh posisinya sebagai market leader, yang memberikan kekuatan bagi ICBP untuk mengatur harga.

Figure 18. SSI’s Consumer Universe 9M23 Revenue (IDR Bn) Figure 19. Profitability Margins (9M23)

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 20. GPM (%) Figure 21. Wheat Prices (USD/ Bu)

Source: Companies, SSI Research Source: Companies, SSI Research

8
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Property Sector (OVERWEIGHT)


 SMRA membukukan kinerja terbaik di antara coverage properti SSI pada 9M23, didukung pertumbuhan pendapatannya yang
luar biasa, salah satunya dari proyeknya di Bogor dan Serpong. Namun, margin kotornya cenderung stabil di angka 54% pada
3Q23, sementara BSDE dan CTRA membukukan pertumbuhan margin secara QoQ berkat non-recurring margin yang lebih baik.

 Meskipun Pemilu 2024 berpotensi memperlambat sektor ini, kami yakin dampaknya tidak akan terlalu terasa, mengingat
periodenya yang lebih singkat dari pemilu-pemilu sebelumnya serta adanya buffer dari stimulus pemerintah. Perlu juga
digarisbawahi bahwa valuasi emiten properti masih menarik saat ini (diskon 75% terhadap NAV, rata-rata 5 tahun: 69%).

 Kami mempertahankan rating OVERWEIGHT untuk sektor properti, karena stimulus pengurangan pajak properti (dengan
anggaran sebesar IDR 3.2 triliun) berpotensi mendongkrak prapenjualan di 2024F, di samping valuasi yang cukup menarik.
CTRA adalah top pick kami, terutama karena: 1) CTRA memiliki potensi pertumbuhan yang lebih baik karena keragaman
inventarisnya, dan 2) insentif PPN DTP.

Figure 22. Marketing Sales (Aggregate) Figure 23. Revenue (Aggregate)

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 24. Prices (Aggregate) Figure 25. Payment profile (Aggregate)

Source: Companies, SSI Research Source: Companies, SSI Research

9
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Retail Sector (OVERWEIGHT)


 Hampir semua peritel dalam coverage SSI mencatat pertumbuhan pendapatan pada 9M23, kecuali RALS (-10.9% YoY).
Pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh MAPI (+26.4% YoY), disusul ERAA (+22.5% YoY), ACES (+12.2% YoY), MIDI (+11.8% YoY)
dan AMRT (+10.9% YoY). Meski ada pertumbuhan positif, kami melihat adanya risiko penurunan daya beli masyarakat
menengah ke bawah karena inflasi yang terus berlanjut, yang mungkin menyebabkan pergeseran pemilihan belanja dari
produk-produk tersier ke kebutuhan pokok. Kami mempertahankan rating SELL untuk RALS.

 Sebagian besar peritel tersebut menerapkan strategi ekspansi yang agresif tahun ini (FY23F), termasuk AMRT (9M23: +922
gerai), MAPI (+348 gerai), ERAA (+357 gerai), ACES (+9 gerai) dan MIDI (+418 gerai).

 Kami mempertahankan rating OVERWEIGHT untuk sektor ritel, dan kami yakin pengecer akan membukukan penjualan yang
solid di 4Q23F, didukung oleh momentum Natal dan Tahun Baru. Kami memilih ACES sebagai pilihan utama kami dengan TP
IDR 930, karena kinerjanya yang sangat baik sepanjang tahun (yang meyakinkan kami bahwa tahun ini ACES akan berhasil
memutus tren penurunan laba bersihnya) dan ketahanan target pasarnya (menengah ke atas) di tengah inflasi tinggi.

Figure 26. Retailers’ Revenue (IDR bn) Figure 27. Retailers’ Net Profit (IDR bn)

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 28. Retailers’ Profitability Margins (9M23) Figure 29. Consumer Confidence Index

129 128
128 127
127 126
126 125
125
124 123 124
123
123 122
122
122
121
120
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep

Source: Companies, SSI Research Source: Companies, SSI Research

10
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Plantation Sector (OVERWEIGHT)


 Seluruh emiten CPO dalam coverage kami berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih QoQ lebih dari +100%, didukung
oleh beberapa faktor: 1.) kenaikan volume penjualan (+20% QoQ rata-rata), 2.) ASP yang kuat (> IDR 10.5k/kg) dan 3.)
penurunan biaya pupuk. Sebagian besar emiten-emiten tersebut membukukan margin operasional di atas 20% pada 3Q23,
kecuali AALI (8.5%). Margin laba bersih seluruh emiten tersebut naik signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya (2Q23).
Fenomena El-Nino (yang menyebabkan penurunan pasokan) dan pemulihan ekonomi global meyakinkan kami bahwa harga
CPO domestik berpotensi naik hingga IDR 12rb/kg (+8.0% YoY). Selain itu, kami yakin biaya pupuk, yang merupakan salah satu
pengeluaran terbesar emiten CPO pada tahun 2023, akan turun rata-rata sebesar -25% YoY, didukung oleh stabilitas geopolitik
yang lebih baik dan peningkatan pasokan bahan baku pupuk.

 Kami mempertahankan rating OVERWEIGHT untuk sektor ini karena prospeknya yang solid. Kami menyarankan investor untuk
memilih perusahaan dengan potensi pertumbuhan produksi yang besar, terutama mereka yang memiliki tanaman kelapa sawit
dalam masa emas dan berusia muda. Risiko: Fluktuasi harga CPO dan minyak nabati lainnya, perubahan regulasi.

Figure 30. Revenue (IDR bn) Figure 31. Net Profit (IDR bn)
40,0%
700 30,0%
600
20,0%
500
10,0%
400
0,0%
300
200 -10,0%

100 -20,0%
- -30,0%
(100) 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23
3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23
AALI TAPG SSMS NSSS STAA LSIP
AALI TAPG SSMS NSSS STAA LSIP

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 32. Global CPO Prices (MYR/Ton)

9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
-
02/04/2021

02/10/2021

02/04/2023

02/10/2023
02/01/2020

02/04/2020

02/07/2020

02/10/2020

02/01/2021

02/07/2021

02/01/2022

02/04/2022

02/07/2022

02/10/2022

02/01/2023

02/07/2023

Source: Companies, SSI Research

11
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Tower Sector (OVERWEIGHT)


 MTEL dan TOWR membukukan pertumbuhan EBITDA sebesar +12.3% YoY dan +4.5% YoY pada 3Q23, terutama didorong oleh
peningkatan jumlah penyewa dan langkah-langkah efisiensi biaya yang sangat baik, sehingga keduanya dapat
mempertahankan margin EBITDA di level yang relatif tinggi (MTEL 79.3%, TOWR 85.0%; pada saat penulisan, TBIG belum
merilis laporan keuangan 3Q23). MTEL melaporkan pertumbuhan jumlah penyewa sebesar +7.1% YTD, didukung oleh
peningkatan portofolio menaranya (+4.7% YTD) dengan rasio penyewa sebesar 1.5x. Sementara itu, meskipun portofolio
menara TOWR naik +0.7% ytd, penyewaannya turun -1.4% ytd (terutama karena konsolidasi IOH). Namun, portofolio aset
fibernya tumbuh +18,9% ytd. Tekanan kenaikan suku bunga menyebabkan penurunan laba bersih MTEL sebesar -21.7% QoQ
(+21.8% YoY) di 3Q23, sementara TOWR berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar +7.4% QoQ (-0.1% YoY).
Kami yakin industri ini masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar, didukung oleh peningkatan permintaan dan kecepatan
transmisi data, perluasan jaringan operator telekomunikasi ke wilayah luar Jawa, selesainya konsolidasi IOH, dan penetrasi 5G
ke Indonesia.

 Kami mempertahankan rekomendasi OVERWEIGHT untuk sektor ini karena kinerjanya yang kuat pada 3Q23. Urutan pilihan
kami adalah sebagai berikut: MTEL (IDR 875/saham), TOWR (IDR 1,310/saham) dan TBIG (HOLD, IDR 2,040/saham). Kami
memilih MTEL sebagai pilihan utama kami, terutama karena 1) statusnya sebagai perusahaan menara terbesar di Asia
Tenggara, 2) ruang pertumbuhan yang besar dengan rasio penyewa yang rendah, 3) 58% menaranya berlokasi di luar Jawa
(yang akan membantu menarik operator telekomunikasi yang mencoba memperluas jaringannya), dan 4) neraca yang kuat
dengan DER < 1x. Kami memilih TOWR sebagai pilihan kedua kami karena: 1) portofolionya yang besar (29.915 menara), 2)
bisnis serat optiknya, dengan ~178,300 km kabel serat optik yang menghasilkan pendapatan. Risiko: suku bunga yang lebih
tinggi dari perkiraan, perubahan regulasi, dan menurunnya permintaan menara telekomunikasi.

Figure 33. Tower Companies’ EBITDA (IDR Bn) Figure 34. Tower Companies’ Total Tenants (Units)

3.000 60.000

2.500 50.000

2.000 40.000

1.500 30.000

1.000 20.000

500 10.000

- -
3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23

TOWR MTEL TBIG TOWR MTEL TBIG

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 35. Tower Companies’ Total EBITDA Margins Figure 36. Tower Companies’ Tenancy Ratios (x)

90% 2,00
80% 1,80
70% 1,60
60% 1,40
1,20
50%
1,00
40%
0,80
30% 0,60
20% 0,40
10% 0,20
0% 0,00
3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23

TOWR MTEL TBIG TOWR MTEL TBIG

Source: Companies, SSI Research Source: Companies, SSI Research

12
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Oil & Gas (OVERWEIGHT)


 Semua emiten migas dalam coverage kami telah merilis laporan keuangan 3Q23, dan tiga di antaranya mencatatkan kinerja di
bawah ekspektasi kami (meskipun relatif sesuai dengan konsensus). Namun, alasan utama buruknya kinerja dua dari tiga
emiten tersebut adalah variabel non-operasional, dan prospek masa depannya tetap relatif solid. Meskipun kondisi pada 3Q23
cenderung mixed, kami yakin emiten migas dalam coverage kami akan membukukan kinerja yang baik pada 4Q23 dan
seterusnya, didukung membaiknya harga minyak & gas global dan investasi tambahan yang dilakukan oleh emiten-emiten
tersebut, yang akan membantu meningkatkan pendapatan.

 Kami mempertahankan rating OVERWEIGHT untuk sektor ini karena potensi kenaikan harga minyak & gas global dan valuasi
sektor ini yang relatif rendah. Kami memilih MEDC & AKRA sebagai pilihan utama kami, terutama karena 1) valuasi yang
menarik dan 2) potensi pertumbuhan yang kuat. Kami memberikan rating BUY untuk MEDC dengan TP IDR 2,200 dan AKRA
dengan TP IDR 1,900. Kami yakin MEDC akan mendapatkan keuntungan dari negosiasi harga gas dari blok Corridor dan
kenaikan harga minyak, dan AKRA akan mencatatkan kenaikan pendapatan di 4Q23 berkat penjualan lahan JIIPE.

Figure 37. O&G Companies’ net profit (USD mn) Figure 38. O&G Companies’ EBITDA (USD mn)
450
140 400
122,9
120 350 306,5
300 238,9
100
250
80 200

60 53,2 150 124


44,6
100 59,5
40
19,1 50
20
0
0 MEDC PGAS AKRA ENRG
MEDC PGAS AKRA ENRG
3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23
3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 39. 1-Year Historical Oil Prices (USD/bbl) Figure 40. 1-Year Historical Gas Price (USD/MMBtu)

130 116.3 12
120 8.7
10
110
88.5 6.7
100 115.3 82.8 8
86.9
90 6
80 3.3
70 85.6 4 2.8
78.6
81.2
60 2
50
44713 44805 44896 44986 45078 45170 0
44713 44805 44896 44986 45078 45170
WTI Brent

Source: Companies, SSI Research Source: Companies, SSI Research

13
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Technology (NEUTRAL)
 BUKA & GOTO telah merilis laporan keuangan mereka, dengan pendapatan yang sesuai dengan estimasi kami dan konsensus.
BUKA dan GOTO memperkirakan akan membukukan adjusted EBITDA positif pada 4Q23. Meskipun kami yakin proyeksi
keduanya cukup beralasan, kami meyakini BUKA akan menjadi yang pertama mencapai angka tersebut, didukung oleh bentuk
bisnisnya, potensi pertumbuhan yang besar, dan margin kontribusi positif selama lima kuartal berturut-turut.

 TikTok akan menginvestasikan lebih dari USD 1.5 miliar dan mengakuisisi 75.01% saham Tokopedia. Kami meyakini investasi ini
merupakan hal positif bagi GOTO, mengingat sebagian besar biaya GOTO berasal dari Tokopedia (31.5% dari total biaya) dan
menyumbang 23.6% dari total kerugian bersih GOTO pada 9M23. Kami selalu berpendapat bahwa Tokopedia telah mencapai
titik puncaknya, terutama tanpa dukungan eksternal, sementara pesaing terdekatnya di Indonesia (Shopee, yang didukung SEA
Group) masih memiliki banyak modal untuk dibelanjakan. Namun, live commerce mulai masuk ke ruang e-commerce
Indonesia, dan dengan TikTok Shop sebagai pemimpin dalam live commerce, GOTO mungkin telah menemukan mitra yang
tepat. Selain itu, kami melihat investasi ini akan memungkinkan GOTO untuk benar-benar fokus pada senjata rahasianya, GoTo
Financial (GTF), yang menawarkan skalabilitas tinggi, dan dengan hadirnya TikTok di Tokopedia, Tokopedia mungkin akan
menawarkan banyak produk baru, yang akan membantu meningkatkan transaksi dan meningkatkan take rate GTF lebih jauh.

 Kami mempertahankan rating NETRAL untuk sektor teknologi dengan BUKA sebagai top pick (TP IDR 310).

Figure 41. Take Rate (%) Figure 42. Contribution Margin (IDR bn)
1.500
1.135
4,5%
4,0% 1.000
4,0%
3,5% 500
2,8% 182
3,0%
2,5% -
GOTO BUKA
2,0%
(500)
1,5%
1,0% (1.000)
0,5%
0,0% (1.500)
GOTO BUKA
3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23
3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 43. Adjusted EBITDA (USD/bbl) Figure 44. Revenue (IDR bn)

- 5.000
GOTO BUKA (95) 4.500
(500)
4.000 3.627
(1.000) 3.500
(942)
(1.500) 3.000
2.500
(2.000)
2.000
(2.500) 1.500 1.158
(3.000) 1.000
500
(3.500)
-
(4.000) GOTO BUKA

3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23

Source: Companies, SSI Research Source: Companies, SSI Research

14
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Healthcare Sector (NEUTRAL)


 Coverage rumah sakit SSI (terdiri dari MIKA, SILO, dan HEAL) melaporkan kenaikan kunjungan rawat jalan sebesar +8.6% QoQ,
+9.4% YoY, dan kenaikan penerimaan pasien rawat inap sebesar +8.3% QoQ, +13.0% YoY, salah satunya berkat lebih
banyaknya hari produktif di 2H. Selain itu, mereka melaporkan pertumbuhan laba bersih (konsolidasi) sebesar +37.5% YoY
(+29.0% QoQ); pertumbuhan positif ini terutama didorong oleh volume pasien. Namun, intensitas kasus relatif sebanding
dengan kuartal sebelumnya, dengan pendapatan per hari rawat inap sebesar IDR 4.2 juta (+3.9% QoQ, +6.5% YoY) dan
pendapatan per pasien rawat jalan sebesar IDR 654 ribu (-3.5% QoQ; +6.7% YoY) [karena banyaknya pasien penyakit
pernafasan, yang memberikan angka pendapatan yang lebih rendah]

 SILO dan HEAL mempertahankan guidance pertumbuhan 2023F mereka, sementara MIKA memangkas guidancenya menjadi
+4.5-6% (sebelumnya: +8-10% YoY) karena perusahaan memperkirakan volume dan intensitas kasusnya akan relatif sama
seperti pada kuartal sebelumnya. Untuk 2024F, HEAL memperkirakan akan membukukan pertumbuhan volume dua digit,
sementara MIKA memproyeksikan pertumbuhan volumenya akan menurun ke level belasan persen (Harga+intensitas: +8%-
10%; volume: ~+8%-10%). Mengenai margin, kami memperkirakan semua emiten rumah sakit dalam coverage SSI akan
membukukan margin EBITDA sebesar 30% pada 2024F, didukung oleh beberapa faktor: departemen CONGO dan potensi
peningkatan dari inisiatif efisiensi biaya (SILO), normalisasi biaya, dan dampak dari kenaikan tarif INACBG (HEAL), dan
intensitas kasus yang sama dengan tahun ini (MIKA).

 Kami mempertahankan rating NETRAL untuk sektor kesehatan, dan urutan pilihan kami adalah sebagai berikut: HEAL (TP: IDR
1,800/saham) > SILO (TP: IDR 2,900/saham)> MIKA (TP: IDR 2,700/saham).

Figure 45. Average Revenue/Outpatient Visit (IDR ’000) Figure 46. Average Revenue/Inpatient Day (IDR ‘000)

1.000 5.000
863 4.430
900 4.500 4.173 4.177
4.054 4.021
3.922 3.804
800 4.000
700 3.618
690 677 3.439
700 664 654 3.500 3.263 3.307
616 631
573 586 582
600 3.000
500 2.500
400 2.000
300 1.500
200 1.000
100 500
- -
1Q19 2Q19 3Q19 4Q19 1Q22 2Q22 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23 1Q19 2Q19 3Q19 4Q19 1Q22 2Q22 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 47. Quarterly Outpatient Visits (IDR ‘000) Figure 48. 2023F Profitability Margins (%)

4.500
3.843 35,3%
4.000
3.544 32,1%
3.312 3.388 3.315
3.500
2.934 3.016 3.025 27,2%
3.000 2.839 2.839
2.557
21,6%
2.500

2.000

1.500 11,5%
8,8%
1.000

500

-
1Q19 2Q19 3Q19 4Q19 1Q22 2Q22 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23 SILO HEAL MIKA
MIKA HEAL SILO EBITDA Margin Net margin

Source: Companies, SSI Research Source: Companies, SSI Research

15
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Metal Mining Sector (NEUTRAL)


 Empat dari tujuh emiten pertambangan logam dalam coverage SSI (AMMN, INCO, ANTM, dan BRMS) telah merilis laporan
keuangan 3Q23, dan hampir semuanya melaporkan pendapatan yang lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya (lebih
antara 5% –8%), terutama karena penurunan harga komoditas. BRMS menjadi satu-satunya yang berhasil membukukan
pertumbuhan pendapatan QoQ positif di 3Q23 (+68% QoQ), didukung oleh pertumbuhan volume penjualan (berkat pabrik
pengolahan emasnya yang ke-2). Kami memperkirakan kinerja yang beragam pada 4Q23; NCKL, AMMN, dan BRMS mungkin
membukukan pendapatan yang cukup memuaskan karena kenaikan volume penjualan, kinerja emiten pertambangan logam
lainnya mungkin akan melemah akibat penurunan harga jual di tengah merosotnya harga komoditas.

 Kami yakin harga nikel global akan tetap tertekan pada 2024F-2025F karena melimpahnya pasokan, terutama dari Indonesia
(akibat peningkatan kapasitas smelter nikel di Indonesia). Oleh karena itu, kami memperkirakan harga nikel global akan turun
menjadi USD 18,500/ton pada tahun 2024F dan USD 18,000/ton pada tahun 2025F. Kami memperkirakan akan terjadi surplus
pasokan di pasar tembaga global pada tahun 2023F-2024F, yang akan berubah menjadi defisit pada tahun 2025F, karena kami
meyakini pasokan tembaga global tidak akan mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam jangka panjang, terutama karena
1) berkurangnya cadangan, dan 2) kadar bijih yang lebih rendah. Sementara itu, kami memperkirakan permintaan tembaga
akan mengalami pertumbuhan yang pesat seiring peralihan dunia dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Kami masih
menyukai emas saat ini, karena kami percaya bahwa sikap The Fed yang kurang hawkish (yang menyebabkan pelemahan USD)
dan ketidakpastian global setelah perang Israel-Hamas mungkin akan mendorong investor untuk beralih ke aset-aset safe-
haven, termasuk emas.

 Kami mempertahankan rating NETRAL untuk sektor ini, karena kami meyakini penurunan harga komoditas akan menghambat
pertumbuhan pendapatan emiten pertambangan logam untuk beberapa waktu ke depan.

Figure 49. Metal Mining Companies’ Revenue Trend Figure 50. Gold Trend

(USD/oz)
2,150
2,100
2,050
2,000
1,950
1,900
1,850
1,800
1,750
1,700
1,650
1,600
2021 2022 2023F 2024F 2025F

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 51. Nickel Price Trend Figure 52. 2023F Profitability Margins (%)

(USD/ton) (Kton) (Kton)


27,500 250
30,000
27,000 200
25,000 26,500
150

20,000 26,000
100
25,500
15,000 50
25,000
0
10,000 24,500

24,000 -50
5,000
23,500 -100
0 2021 2022 2023F 2024F 2025F
2021 2022 2023F 2024F 2025F Total supply Total demand Surplus/deficit

Source: Companies, SSI Research Source: Companies, SSI Research

16
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Coal Mining Sector (NEUTRAL)


 Semua emiten batu bara dalam coverage kami melaporkan penurunan laba bersih QoQ pada 3Q23 antara 17.0%-37.8%;
penurunan ini terutama disebabkan oleh kemerosotan harga batu bara global. Sementara itu, biaya tunai turun 2%-7% karena
tarif royalti yang lebih rendah. Kami memperkirakan pendapatan para penambang batu bara tersebut akan kembali menurun
di 4Q23, terutama karena penurunan ASP (per 10 November, harga batu bara Newcastle turun -9.2% dari level 3Q23),
meskipun volume penjualan menunjukkan pertumbuhan positif.

 Kami memperkirakan harga batubara akan tetap tertekan pada 2024, mengingat pertumbuhan ekonomi global yang agak
lambat (proyeksi: +2.9% YoY) karena inflasi yang masih tinggi, yang mengakibatkan suku bunga tinggi yang lebih lama dari
perkiraan. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok sangat terhambat oleh lemahnya kepercayaan konsumen dan dunia usaha karena
permintaan eksternal diperkirakan akan menurun, salah satunya akibat krisis sektor properti di negara tersebut. Untuk
mencegah kekurangan energi, Tiongkok telah meningkatkan persediaan batu bara domestiknya sejak tahun 2021 dengan
meningkatkan produksi batu bara dalam negeri dan meningkatkan impor batu bara. Hal ini mungkin menyebabkan penurunan
permintaan batu bara dari Tiongkok.

 Kami mempertahankan rating NETRAL untuk sektor ini, karena kami melihat pendapatan para pemain batu bara akan sangat
terdampak oleh rendahnya harga batu bara. Kami memilih ADRO sebagai pilihan utama kami, terutama karena 1) strategi
diversifikasi bisnisnya, yang akan membantu ADRO bertahan di tengah kemerosotan batu bara global, 2) neraca keuangan
yang solid, dan 3) model bisnis batu bara yang terintegrasi secara vertikal, sehingga memungkinkan ADRO untuk mengurangi
biaya tunai secara signifikan (biaya tunai ADRO adalah salah satu yang terendah di industri).

Figure 53. ASP Trend Figure 54. Cash Cost Trend

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 55. Production Trend Figure 56. China’s Coal Inventory

('000 tons)
60,000 300%
250%
50,000
200%
40,000
150%
30,000 100%
50%
20,000
0%
10,000
-50%
0 -100%

China's coal inventory (LHS) YoY growth (RHS)

Source: Companies, SSI Research Source: Companies, SSI Research

17
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Cement Sector (NEUTRAL)


 Kedua emiten seman dalam coverage kami (SMGR dan INTP) telah merilis laporan keuangan 3Q23, dengan penurunan laba
bersih (konsolidasi) sebesar -4.1% YoY (+224.3% QoQ). Keduanya melaporkan penurunan laba bersih QoQ, terutama
disebabkan oleh peningkatan ekspor klinker (SMGR) dan peningkatan kontribusi dari merek tier 2 (INTP), yang menyebabkan
penurunan margin mereka. Keduanya mencatat volume penjualan (konsolidasi) sebesar 12.7 juta ton pada 3Q23 (+131.5%
QoQ, +4,7% YoY), yang terutama didorong oleh semen curah (5.3 juta ton; +44.0% QoQ, +9,6% YoY. Kami yakin tren kenaikan
volume penjualan akan terus berlanjut hingga 2025F, didukung oleh proyek IKN (yang akan membantu meningkatkan
permintaan dari Kalimantan).

 Di 2023, IKN membutuhkan sekitar 700 ribu ton semen curah, dan angka tersebut akan berlipat ganda menjadi sekitar 1.3 juta
ton pada tahun 2024F, yang tentunya akan meningkatkan permintaan semen curah ke para pemain semen di Indonesia.
Sebagai catatan, SMGR telah mendapatkan kesepakatan untuk memasok ~71% kebutuhan semen curah IKN pada FY23F (500
ribu ton), dan jumlah tersebut diproyeksikan akan tumbuh sekitar. +10% YoY pada tahun 2024F.

 Kami mempertahankan rating NETRAL untuk sektor ini mengingat kinerja 3Q23 yang cukup moderat. Namun demikian, kami
yakin 2024F akan lebih baik, salah satunya karena akuisisi Semen Grobogan oleh INTP, yang akan membantu mengurangi
persaingan dan mengkonsolidasikan pasar. Kami memilih SMGR sebagai pilihan utama kami, terutama karena 1) perusahaan
ini memasok sebagian besar kebutuhan semen curah IKN, memastikan masuknya pendapatan dari semen curah, 2)
pertumbuhan volume penjualan, dan 3) pangsa pasar yang solid. Risiko: 1) volume penjualan yang lebih rendah dari perkiraan,
2) kenaikan biaya bahan bakar dan logistik.

Figure 57. Cement Companies’ Net Profit (%) Figure 58. SMGR’s Sales Volume and ASP

1.000 9,0 1,05


900 8,0
800 1,00
7,0
700 6,0 0,95

IDR Mn/Ton
Mn Tons

600
IDR Bn

5,0
500 0,90
4,0
400
3,0 0,85
300
200 2,0
0,80
100 1,0
- 0,0 0,75
1Q21 2Q21 3Q21 4Q21 1Q22 2Q22 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23 1Q21 2Q21 3Q21 4Q21 1Q22 2Q22 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23

SMGR INTP Sales Volume ASP

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 59. INTP’s Domestic Sales Volume and ASP Figure 60. Domestic Cement Sales Volume (Mn Tons)

5,00 1,20 7.000 80%


4,50
1,00 6.000 60%
4,00
3,50
0,80
5.000 40%
IDR Mn/Ton

3,00
Mn Tons

4.000 20%
kTon

2,50 0,60
2,00 3.000 0%
0,40
1,50 2.000 -20%
1,00
0,20
0,50 1.000 -40%
0,00 0,00 - -60%
1Q21 2Q21 3Q21 4Q21 1Q22 2Q22 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23
Jul-22

Jul-23
Jun-22

Jun-23
Apr-22
May-22

Nov-22
Dec-22

Mar-23
Apr-23
May-23
Jan-22

Aug-22
Feb-22
Mar-22

Sep-22

Jan-23

Aug-23
Feb-23

Sep-23
Oct-22

Sales Volume ASP

Source: Companies, SSI Research Source: Companies, SSI Research

18
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Cigarette Sector (UNDERWEIGHT)


 Coverage rokok SSI melaporkan angka penjualan yang beragam pada 3Q23; HMSP melaporkan pertumbuhan penjualan
sebesar +4.2% YoY, penjualan GGRM turun -19.7% YoY, sedangkan penjualan WIIM naik +31.1% YoY. Hal serupa juga terjadi
pada angka penjualan kumulatif 9M23: HMSP +4.7% YoY, GGRM -13% YoY dan WIIM +40.5% YoY. Menurut PMI, pada 3Q23,
konsumsi rokok domestik turun -3.9% YoY menjadi 77.9 miliar, dengan angka kumulatif 9M23 sebesar 219.1 miliar (-5.0% YoY).
Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan harga akibat kenaikan tarif cukai yang menyebabkan banyak
konsumen beralih ke rokok lintingan yang lebih terjangkau. Meski angka penjualannya beragam, ketiga perusahaan tersebut
melaporkan pertumbuhan laba bersih yang solid, berkat efisiensi biaya dan peningkatan ASP di awal tahun. HMSP
membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar +32.4% YoY di 3Q23, sementara GGRM membukukan +115.9% YoY dan WIIM
mencatatkan +43.0% YoY. Dari segi margin keuntungan, NPM HMSP dan GGRM masih di bawah 10%, sedangkan margin WIIM
berada di angka 14.5%.

 Kami mempertahankan rating UNDERWEIGHT untuk sektor ini karena volume penjualan yang agak lemah pada 3Q23 dan
kemungkinan penurunan lebih lanjut dalam waktu dekat karena tarif cukai baru pada tahun 2024, yang akan memaksa
produsen rokok (terutama Tier-1) untuk menaikkan harga, sehingga menurunkan volume penjualan mereka. Jika para
produsen tersebut memilih untuk tidak menaikkan ASP mereka, margin keuntungan mereka akan tertekan. Namun, ada
kemungkinan peningkatan permintaan terhadap barang-barang konsumsi menjelang dan pada saat pemilu, dimana daya beli
atau konsumsi masyarakat biasanya mengalami peningkatan. Kami menyukai WIIM (Non-Rated), karena statusnya sebagai
produsen Tier-2, yang memberikan perusahaan tarif cukai yang lebih rendah dibandingkan produsen Tier-1, yang pada
gilirannya memberikan fleksibilitas lebih besar bagi WIIM untuk menaikkan ASP-nya tanpa kehilangan volume penjualan.

Figure 61. Net Profit (IDR, in bn) Figure 62. Net Profit Margins (%)

3.000 16,0%
14,0%
2.500
12,0%
2.000
10,0%
1.500 8,0%
6,0%
1.000
4,0%
500
2,0%
- 0,0%
3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23

GGRM HMSP WIIM GGRM HMSP WIIM

Source: Companies, SSI Research Source: Companies,SSI Research

Figure 63. Domestic Cigarette Consumption

90,0 15,0%
80,0 10,0%
70,0 5,0%
60,0
In Bio Units

0,0%
50,0
-5,0%
40,0
-10,0%
30,0
20,0 -15,0%

10,0 -20,0%

- -25,0%

Source: PMI, SSI Research

19
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Arus Keluar Modal Asing


Setelah membukukan arus masuk modal asing bersih sebesar IDR 200 miliar pada Nov-23, IHSG mencatatkan arus keluar modal asing
sebesar IDR 1.5tn MTD. Secara YTD, arus masuk modal asing asing tercatat mencapai IDR 1.5tn, lebih rendah dibandingkan tahun 2022
(IDR 44tn). Kami melihat GOTO, BBCA, dan BMRI mencatatkan arus keluar modal asing MTD tertinggi. Di antara 4 bank besar Indonesia,
BBRI adalah satu-satunya bank yang mencatatkan aliran masuk modal asing secara MTD (IDR 227.1bn). Sementara itu, TLKM, ASII, dan
BBRI mencatatkan arus masuk modal asing MTD tertinggi. Total kepemilikan institusi asing di IHSG turun menjadi 11.8% pada Nov-23,
dibandingkan 12.8% pada bulan sebelumnya dan 15.1% pada Nov-22.

Figure 64. Domestic and foreign ownership in JCI


20%
18%
16%
14%
12%
10%
8%
6%
4%
2%
0%
Nov-21 Dec-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 May-22 Jun-22 Jul-22 Aug-22 Sep-22 Oct-22 Nov-22 Dec-22 Jan-23 Feb-23 Mar-23 Apr-23 May-23 Jun-23 Jul-23 Aug-23 Sep-23 Oct-23 Nov-23

Domestic Individual Domestic Mutual Fund Foreign

Source: KSEI, SSI Research

Figure 65. Domestic monthly equity foreign flow in the regular market (IDR, Tn)
20.0 16.6
14.6
15.0 11.4
10.0
3.4 3.9 3.2
5.0 2.0 1.7
0.0 0.2
0.0

-5.0 -2.5 -1.7 -1.5


-3.0 -3.8 -2.9 -3.4
-5.2 -4.9
-10.0 -6.3

-15.0

-20.0
-19.5
-25.0

Source: Bloomberg, SSI Research

20
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Figure 66. Domestic equity foreign flow in the regular market (IDR, Tn)
60
43.1 44
36.5
40 28.4
20
3.5 1.5
0

-20
-22.6 -24.6 -23.4
-40
-45.6
-60
-61
-80
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 YTD

Source: Bloomberg, SSI Research

Figure 67. Domestic monthly bond flow (IDR, Tn)


200.0
161.2 165.9
150.0 130.3
100.4 101.0
100.0 78.8
68.9
50.1
In IDR Tn

46.1
50.0
22.9

-50.0

-100.0 -70.4
-81.6 -81.6
-102.4
-150.0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
(YTD)

Source: Bloomberg, SSI Research

Figure 68. Average daily trading value


14.0 40%

12.0 30%

10.0 20%

8.0 10%

6.0 0%

4.0 -10%

2.0 -20%

0.0 -30%

Avg Monthly Traded (IDR tn, LHS) MoM (RHS)

Source: Bloomberg, SSI Research

21
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Table 3. Sectoral distribution of foreign ownership


Sector 1Q21 2Q21 3Q21 4Q21 1Q22 2Q22 3Q22 4Q22 1Q23 2Q23 3Q23
Bank 34% 34% 34% 35% 34% 34% 34% 35% 35% 36% 36%
Digital banks 0% 0% 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1% 0% 0%
Consumer Staples 16% 17% 17% 19% 19% 21% 22% 23% 23% 24% 25%
Cigarette 15% 15% 14% 13% 14% 13% 13% 12% 11% 8% 8%
Healthcare 4% 5% 5% 5% 5% 5% 4% 4% 4% 4% 4%
Poultry 4% 4% 4% 4% 4% 4% 4% 4% 4% 4% 4%
Retail 20% 20% 20% 20% 19% 18% 17% 16% 14% 13% 14%
Pulp and Paper 7% 7% 6% 6% 6% 6% 6% 6% 6% 6% 6%
Media 8% 8% 8% 8% 9% 9% 9% 8% 8% 7% 7%
Telco 19% 17% 13% 14% 14% 15% 15% 15% 15% 16% 17%
Telco Infra 18% 17% 16% 16% 15% 15% 15% 13% 12% 11% 11%
Auto 40% 38% 39% 32% 12% 13% 14% 14% 14% 15% 16%
Mining Contracting 32% 34% 34% 37% 38% 41% 40% 38% 38% 35% 36%
Property 11% 11% 10% 10% 11% 12% 12% 12% 12% 12% 12%
Industrial estate 6% 6% 5% 6% 6% 5% 4% 4% 4% 4% 5%
Construction 7% 7% 6% 6% 6% 7% 7% 7% 8% 8% 8%
Cement 24% 24% 24% 23% 21% 21% 20% 20% 20% 19% 19%
Precast 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 1% 1%
Oil and Gas 10% 10% 10% 10% 10% 11% 11% 11% 11% 11% 11%
Chemical 2% 2% 2% 2% 2% 2% 3% 3% 2% 2% 2%
Utilities 18% 17% 17% 17% 16% 16% 16% 17% 20% 21% 22%
Metal 6% 6% 7% 7% 7% 9% 9% 9% 9% 10% 10%
Coal 11% 12% 11% 11% 12% 11% 12% 11% 12% 11% 11%
Plantation 5% 4% 5% 5% 6% 7% 8% 7% 7% 6% 6%
Technology 1% 1% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 4% 5% 5%

Source: KSEI, SSI Research

22
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Target Indeks 2024 dan Top Picks


Kami memperkirakan IHSG akan lebih fluktuatif pada 2024, karena investor mungkin akan memilih pendekatan wait-and-see menjelang
Pemilu pada semester pertama 2024. Kami memperkirakan IHSG berada di level 7,600 pada akhir tahun 2024, yang menyiratkan valuasi
forward PE sebesar 14x, masih lebih rendah dari 1.0 std. Kami memperkirakan pertumbuhan EPS pada tahun 2024 akan meningkat
menjadi 8.6%, vs. 6.1% pada tahun 2023. Kami mempertahankan rating OVERWEIGHT pada sektor consumer staples, bank,
telekomunikasi, dan properti. Bagi sektor consumer staples, ada potensi katalis positif dari kampanye politik yang dapat mendongkrak
daya beli masyarakat, khususnya segmen menengah ke bawah, serta dukungan dari cukup terkendalinya biaya input. Di sektor
perbankan, mayoritas bank cukup yakin bahwa LAR masih dapat meningkat di masa depan, dan bank-bank tersebut sudah cukup puas
dengan rasio coverage LAR dan NPL mereka saat ini, yang mengindikasikan bahwa CoC masih mungkin menurun dan bank-bank
tersebut dapat mencetak pertumbuhan jangka panjang yang kuat di masa depan. Untuk sektor telekomunikasi, kami memperkirakan
emiten telekomunikasi akan membukukan pertumbuhan trafik data yang cukup pesat tahun ini, didukung oleh momentum pemilu. Di
samping itu, persaingan di pasar seluler yang semakin ‘dewasa’ akan membantu mendongkrak ARPU. Jika melihat data historis, trafik
data emiten telekomunikasi biasanya mulai meningkat dua kuartal sebelum pemilu. Untuk sektor properti, stimulus pengurangan pajak
properti (dengan anggaran sebesar IDR 3.2 triliun) dapat membantu meningkatkan prapenjualan pada 2024F, di samping valuasinya
yang cukup menarik (saat ini diperdagangkan dengan diskon 75% terhadap NAV).

Figure 69. JCI’s PE vs. Peers Figure 70. JCI’s EPS Growth vs. Peers
60.0
25.0 23.2
50.4
50.0
20.0
40.0
14.5 15.0
15.0 13.8
12.7 29.4
11.4 11.4 30.0
10.2 9.7
10.0 8.6
20.0 17.3 16.1
14.4
11.7 10.3
10.0 8.6
5.0 10.0
1.4
0.0
0.0

KLCI

Kospi
PCOMP

SENSEX

Hang Seng

JCI
STI

Shanghai
Ho Chi Minh

SET
Hang Seng
KLCI
PCOMP

JCI
SENSEX

STI

Shanghai

Kospi
Ho Chi

SET
Minh

Source: Bloomberg, SSI Research Source: Bloomberg,SSI Research

Figure 71. Foreign Flow into JCI Figure 72. Domestic Flow into JCI
100,000 60,000

80,000 40,000

60,000 20,000

40,000 -

20,000 (20,000)

- (40,000)

(20,000) (60,000)

(40,000) (80,000)

(60,000) (100,000)
Dec/20

Feb/21

Apr/21

Jun/21

Aug/21

Oct/21

Dec/21

Feb/22

Apr/22

Jun/22

Aug/22

Oct/22

Dec/22

Jan/23

Mar/23

May/23

Jul/23

Sep/23

Nov/23
Dec/20

Feb/21

Apr/21

Jun/21

Aug/21

Oct/21

Dec/21

Feb/22

Apr/22

Jun/22

Aug/22

Oct/22

Dec/22

Jan/23

Mar/23

May/23

Jul/23

Sep/23

Nov/23

Source: Bloomberg, SSI Research Source Bloomberg, SSI Research

23
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Table 4. JCI vs developed markets

2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023


NAME
% yoy % yoy % yoy % yoy % yoy % yoy %YTD
S&P 500 Index 18.9 -7.5 29.6 15.2 27.9 -19.7 20.4
Nasdaq Composite Index 27.1 -5.3 35.9 42.9 22.0 -33.5 38.7
Taiwan Taiex Index 16.3 -8.0 23.9 21.5 25.8 -22.4 22.2
Dow Jones Indus Avg 24.7 -7.1 23.4 6.2 19.7 -8.9 9.4
FTSE 100 Index 8.0 -11.7 12.7 -14.2 12.1 0.7 0.0
KOSPI INDEX 21.9 -17.3 7.7 30.4 6.0 -25.3 13.8
NIKKEI 225 18.9 -12.2 18.2 15.1 7.2 -9.4 27.5
SHANGAI SE COMPOSITE INDEX 6.8 -24.3 21.9 13.6 6.5 -14.6 -4.7
MSCI ASIA EX JAPAN 39.7 -16.4 16.3 21.8 -4.0 -20.9 -2.1
FTSE MALAYSIA 9.7 -4.9 -4.5 2.1 -6.1 -3.1 -2.1
HANGSENG INDEX 37.3 -14.6 11.0 -3.8 -12.2 -14.4 -18.9
JCI INDEX 19.9 -1.9 1.7 -5.5 8.0 4.1 4.5
Source: Bloomberg, SSI Research

Table 5. JCI and sectoral performance


Index DoD WoW MoM YoY YTD
JCI 0.4 1.4 5.2 5.0 4.5
LQ45 0.5 1.1 4.8 0.5 1.6
IDXFIN -1.8 -2.3 2.1 -2.7 -1.0
IDXBASIC 1.8 10.7 9.8 6.1 7.5
IDXNCYC 0.2 -0.4 -2.3 -1.0 0.5
IDXENER 1.8 1.5 4.7 -6.7 -10.4
IDXINFRA 2.0 8.5 31.1 91.4 87.8
IDXCYC -0.4 -2.1 0.6 -7.0 -5.6
IDXTECH 2.9 -1.8 13.4 -12.6 -10.0
IDXHLTH -0.3 1.2 -0.5 -11.3 -11.2
IDXPROP -0.4 -2.7 -2.3 -1.8 -2.5
IDXINDUS 0.1 -0.4 -1.2 -9.3 -7.6
IDXTRANS -1.0 -2.7 -0.4 -4.8 -1.2
Source: Bloomberg, SSI Research

Table 6. JCI target scenario


Bear Base Bull
Earnings growth (%) 3.6 8.6 13.6
5 years average JCI index P/E 22.1 22.1 22.1
Fair P/E multiple 14.0 14.0 14.0
EPS 2024 524.3 547.4 574.8
Fair index target 7300 7600 8000
Source: Bloomberg, SSI Research

24
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Figure 73. JCI’s 5-year PE band

35.0

30.0

25.0

20.0

15.0

10.0
Sep-20

Aug-22

Sep-23
Nov-20

Nov-22
Dec-19

May-21

Dec-21
Apr-20

Jun-20

Jan-21

Apr-22

Jun-22

Jan-23

May-23

Dec-23
Feb-20

Mar-21

Jul-21

Feb-22

Mar-23

Jul-23
Oct-21

P/E +2 stdv +1 stdv Mean -1 stdv -2 stdv

Source: Bloomberg, SSI Research

25
Market Update December 2023
Strategy Report
14 December 2023 JCI Index: 7,123

Research Team
Prasetya Gunadi Head of Equity Research, Strategy, Banking, Digital Banks prasetya.gunadi@samuel.co.id +6221 2854 8320
Lionel Priyadi Macro Equity Strategist lionel.priyadi@samuel.co.id +6221 2854 8854
Muhamad Alfatih, CSA, CTA, CFTe Senior Technical Analyst m.alfatih@samuel.co.id +6221 2854 8129
Yosua Zisokhi Cement , Cigarette, Paper, Plantation,Telco Infra, Chemicals yosua.zisokhi@samuel.co.id +6221 2854 8387
M. Farras Farhan Media, Poultry, Oil & Gas, Technology farras.farhan@samuel.co.id +6221 2854 8346
Pebe Peresia Automotive, Consumer Staples, Retail pebe.peresia@samuel.co.id +6221 2854 8339
Juan Oktavianus Harahap Coal, Metal Mining juan.oktavianus@samuel.co.id +6221 2854 8846
Jonathan Guyadi Banking, Healthcare, Telco jonathan.guyadi@samuel.co.id +6221 2854 8321
Adolf Richardo Editor adolf.richardo@samuel.co.id +6221 2864 8397
Ashalia Fitri Yuliana Research Associate ashalia.fitri@samuel.co.id +6221 2854 8389
Daniel Aditya Widjaja Research Associate daniel.aditya@samuel.co.id +6221 2854 8322
Laurencia Hiemas Research Associate laurencia.hiemas@samuel.co.id +6221 2854 8392
Brandon Boedhiman Research Associate brandon.boedhiman@samuel.co.id +6221 2854 8392
Haikal Putra Samsul Research Associate haikal.putra@samuel.co.id +6221 2854 8353

Equity Institutional Team


Widya Meidrianto Head of Institutional Equity Sales widya.meidrianto@samuel.co.id +6221 2854 8317
Ronny Ardianto Institutional Equity Sales ronny.ardianto@samuel.co.id +6221 2854 8399
Fachruly Fiater Institutional Sales Trader fachruly.fiater@samuel.co.id +6221 2854 8325
Lucia Irawati Institutional Sales Trader lucia.irawati@samuel.co.id +6221 2854 8173
Alexander Tayus Institutional Equity Dealer alexander.tayus@samuel.co.id +6221 2854 8319
Leonardo Christian Institutional Equity Dealer leonardo.christian@samuel.co.id +6221 2854 8147

Equity Retail Team


Joseph Soegandhi Director of Equity joseph.soegandhi@samuel.co.id +6221 2854 8872
Damargumilang Head of Equity Retail damargumilang@samuel.co.id +6221 2854 8309
Anthony Yunus Head of Equity Sales anthony.yunus@samuel.co.id +6221 2854 8314
Clarice Wijana Head of Equity Sales Support clarice.wijana@samuel.co.id +6221 2854 8395
Gitta Wahyu Retnani Equity Sales & Trainer gitta.wahyu@samuel.co.id +6221 2854 8365
Vincentius Darren Equity Sales darren@samuel.co.id +6221 2854 8348
Sylviawati Equity Sales Support sylviawati@samuel.co.id +6221 2854 8112
Handa Sandiawan Equity Sales Support handa.sandiawan@samuel.co.id +6221 2854 8302
Denzel Obaja Equity Sales Support denzel.obaja@samuel.co.id +6221 2854 8342
Yonathan Dealer yonathan@samuel.co.id +6221 2854 8347
Michael Alexander Dealer michael.alexander@samuel.co.id +6221 2854 8369
Reza Fahlevi Dealer reza.fahlevi@samuel.co.id +6221 2854 8359

Fixed Income Sales Team


R. Virine Tresna Sundari Head of Fixed Income virine.sundari@samuel.co.id +6221 2854 8170
Sany Rizal Keliobas Fixed Income Sales sany.rizal@samuel.co.id +6221 2854 8337
Safitri Fixed Income Sales safitri@samuel.co.id +6221 2854 8376
Khairanni Fixed Income Sales khairanni@samuel.co.id +6221 28548104
Saldy Achmad Yanuar Fixed Income Sales saldy.achmad@samuel.co.id +6221 28548384
Nadya Attahira Fixed Income Sales nadya.attahira@samuel.co.id +6221 2854 8305

DISCLAIMER: Analyst Certification: The views expressed in this research accurately reflect the personal views of the analyst(s) about the subject securities or issuers and no
part of the compensation of the analyst(s) was, is, or will be directly or indirectly related to the inclusion of specific recommendations or views in this research. The analyst(s)
principally responsible for the preparation of this research has taken reasonable care to achieve and maintain independence and objectivity in making any recommendations.
This document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be
considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors. Moreover, although the
information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by
PT Samuel Sekuritas Indonesia.

26

Anda mungkin juga menyukai