Penulis: Edi Chandren | Editor: Aulia Rahman Nugraha, Vivi Handoyo Lie
Published date: 10/1/2024
Penurunan harga saham SIDO sebesar -30% selama 2023, yang didorong oleh
pelemahan kinerja, memberikan kesempatan membeli perusahaan berkualitas pada
harga diskon karena kami menilai kinerja terburuk perusahaan telah terlewati di 3Q23
(the worst is over).
Meskipun prospek perseroan belum terlalu bullish dalam jangka pendek-menengah akibat
belum kuatnya daya beli masyarakat, kami menilai bahwa SIDO memberikan peluang
dividen yang cukup menarik dengan potensi yield ~5% per tahun berdasarkan estimasi
kami. Dividen ini akan memberikan kenyamanan (comfort) bagi investor sambil
menunggu pertumbuhan kinerja, yang kami yakini akan berakselerasi kembali ke kisaran
double digit dalam jangka yang lebih panjang.
Selain potensi pertumbuhan kinerja yang lebih tinggi dalam jangka panjang, upside
tambahan datang dari valuasi SIDO yang kami nilai berpeluang mengalami re-rating ke
depannya. Berkaca dari negara yang relatif lebih maju seperti China dan India,
perusahaan consumer health memiliki pertumbuhan di kisaran double digit per tahun
dengan valuasi di kisaran 21–35x Forward P/E, jauh lebih tinggi dibandingkan P/E SIDO
saat ini di level 16,6x.
Adapun risiko utama SIDO adalah 1) daya beli yang lemah, ditambah dengan kondisi
kemarau berkepanjangan yang menekan permintaan; 2) kenaikan signifikan pada harga
bahan baku yang menurunkan profitabilitas; dan 3) progres makroekonomi yang lambat,
sehingga potensi jangka panjang tidak dapat terealisasi.
Pemulihan pada 2024, Diikuti Pertumbuhan Moderat dalam Jangka
Pendek-Menengah
Setelah kinerja negatif pada 2023, kami memprediksi bahwa kinerja SIDO akan pulih
pada 2024, walaupun tidak terlalu signifikan. Pemulihan kinerja perseroan akan didorong
oleh daya beli masyarakat yang lebih baik, sehingga penjualan bisa kembali bertumbuh
positif.
Perbaikan daya beli masyarakat sendiri akan didukung oleh pembelanjaan terkait
kampanye pada tahun politik, kenaikan anggaran program perlindungan sosial, dan
tingkat inflasi yang kembali rendah di level 2–3%. Secara kuartalan, kami memperkirakan
kinerja SIDO pada 3Q23 akan menjadi yang terendah, dengan pemulihan akan terjadi
pada 4Q23 dan berlanjut pada 2024 (the worst is over).
Berdasarkan estimasi kami, laba bersih SIDO akan tumbuh +8% pada 2024, ditopang oleh
pertumbuhan penjualan sebesar +5% dan margin yang lebih tinggi dari sedikit efisiensi
pada biaya operasional. Dengan begitu, kami mengestimasikan laba bersih SIDO pada
2023 dan 2024 masing-masing akan mencapai Rp857 M (-22% YoY) dan Rp923 M (+8%
YoY).
Margin
Dalam beberapa tahun setelah 2024, kami memprediksi kinerja SIDO akan cenderung
bertumbuh secara moderat di kisaran mid single digit per tahun karena belum adanya
pendorong permintaan yang signifikan.
Finansial Kuat dan Potensi Dividen ~5% per Tahun yang Sustainable
Kami menilai laba bersih sebesar Rp850–900 M per tahun sebagai laba bersih yang
achievable dan sustainable bagi SIDO. Dengan level laba bersih di kisaran tersebut, dan
asumsi dividend payout ratio sebesar 95% (rata-rata 3 tahun terakhir: 96,7%), SIDO
berpotensi memberikan dividend yield sebesar 5,2–5,5% per tahun pada harga saat ini di
level Rp520/lembar per 9 Januari 2024.
Kami menilai yield tersebut akan memberikan kenyamanan (comfort) bagi investor sambil
menunggu pertumbuhan kinerja, yang kami yakini akan berakselerasi kembali ke kisaran
double digit dalam jangka yang lebih panjang.
SIDO sendiri memiliki posisi finansial yang kuat, profitabilitas yang tinggi (ROE >20%),
dan bebas utang dengan kas sebesar Rp783 M per September 2023. Sementara itu, sejak
belanja modal (capex) signifikan pada periode 2017–2018, SIDO belum lagi
membutuhkan capex yang besar dalam waktu dekat.
Dengan kebutuhan capex yang relatif kecil di kisaran Rp100–200M/tahun, serta arus kas
yang sehat, SIDO memiliki kemampuan menghasilkan arus kas bersih (free cash flow)
yang tinggi. Faktor-faktor tersebut membuat SIDO memiliki kapasitas membayar
dividen yang tinggi, setidaknya dalam beberapa tahun ke depan.
IDR 2020 2021 2022
EPS 31 42 37
DPS 31 38 37
Payout Ratio 101% 90% 99%
Deskripsi: Dividend payout ratio SIDO dalam 3 tahun terakhir.
Sumber: Stockbit analysis
Segmen kelas menengah dan atas di Indonesia diprediksi akan naik dari sekitar 45% dari
populasi pada 2017 menjadi sekitar 75% dari populasi pada 2030, menurut BCG.
Sementara itu, berdasarkan studi Bank Dunia, peningkatan pendapatan per kapita
memiliki korelasi positif yang tinggi dengan pembelanjaan terkait kesehatan.
Bisnis consumer health SIDO sendiri terbagi ke dalam tiga segmen, dengan segmen Herbal
& Supplement menjadi kontributor pendapatan terbesar hingga 63,3% per 9M23 berkat
produk unggulannya, ‘Tolak Angin’, yang merupakan market leader. Dari sisi laba,
kontribusi segmen Herbal & Supplement mencapai 78,2%, disebabkan oleh margin yang
lebih tinggi dibandingkan dua segmen lainnya.
Deskripsi: Prediksi populasi beberapa negara ASEAN, termasuk Indonesia, berdasarkan kelas ekonomi.
Sumber: Boston Consulting Group (BCG)
Kami menilai dengan prospek pertumbuhan kinerja yang kembali ke teritori positif,
sentimen negatif pada valuasi SIDO akan mulai mereda, sehingga P/E dapat kembali ke
level yang lebih normal di kisaran 18,5–19x, sedikit di bawah rata-rata historis. Level ini
kami anggap normal dalam jangka pendek-menengah, mengingat perseroan masih dapat
bertumbuh secara moderat meski belum terlalu tinggi.
Dalam jangka panjang, selain kinerja pertumbuhan yang lebih tinggi, terdapat juga potensi
upside dari re-rating valuasi. Berkaca dari negara yang relatif lebih maju seperti China dan
India – di mana perusahaan consumer health memiliki pertumbuhan rata-rata di kisaran
double digit – valuasinya berada di kisaran 21–35x, jauh lebih tinggi dibandingkan valuasi
SIDO saat ini. Oleh karena itu, dengan ekspektasi pertumbuhan yang lebih cepat, kami
menilai bahwa valuasi SIDO juga berpotensi meningkat dalam jangka panjang.
Sebagai catatan, definisi valuasi yang kami gunakan di tabel di bawah ini adalah valuasi
rata-rata historis dalam 5 tahun terakhir untuk mengesampingkan sentimen atau siklus
sementara pada market atau emiten tertentu.
Risiko
Risiko utama SIDO adalah apabila pemulihan yang diekspektasikan tidak terjadi dan
kinerja negatif berlanjut, yang berpotensi disebabkan oleh masih lemahnya permintaan
atau kenaikan signifikan pada harga bahan baku yang menekan profitabilitas.
Sementara itu, dalam jangka panjang, risiko datang dari potensi lambatnya progres
makroekonomi Indonesia, sehingga potensi pertumbuhan SIDO tidak dapat terealisasi.
Penulis:
Edi Chandren, Investment Analyst Lead
Editor:
Vivi Handoyo Lie, Head of Investment Research
Aulia Rahman Nugraha, Sr. Investment Journalist
Disclaimer:
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan
rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan.