Anda di halaman 1dari 32

TUGAS MID SEMESTER GANJIL

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA PT. MAYORA INDAH TBK.,


PERIODE 2016-2020

Oleh:

SUN DEWI PUTRI – A012231123

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang. Untuk bisa menjadi

negara yang maju, pembangunan di segala sektor harus diperhatikan, termasuk

sektor ekonomi. Salah satu Pilihan untuk meningkatkan pertumbuhan

perekonomian adalah dengan mengundang perusahaan multi nasional (Multi

Nasional Corporation) melakukan aktivitas perusahaannya seperti penjualan

produk, jasa, dan sebagainya yang dapat menunjang perekonomian negara pada

khususnya dan rakyat pada umumnya.

Kehadiran perusahaan multi nasional dalam perekonomian dapat menjadi

agent of development, yang dengan modal dan teknologi yang mereka miliki

diharapkan dapat mengelola sumber daya alam yang ada di negara tuan rumah (host

state), meratakan pembangunan, meningkatkan ekspor, meningkatkan pemasukan

pajak, membuka lapangan pekerjaan, memberikan teknologi-teknologi baru serta

meningkatkan kualitas sumber daya manusia tuan rumah (host state). (Gintoe,

2019).

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tidak dikenal istilah perusahaan

multi nasional, karena di dalam UUPT hanya mengenal istilah perseroan terbatas

yang terdapat pada Pasal 1 angka 1 UUPT sebagai berikut : “ Perseroan terbatas

yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan

persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha

dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi

persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan

pelaksanaan.”.

Seperti halnya dengan negara, suatu perusahaan juga harus memperhatikan

2
segala sesuatunya untuk kemajuan usahanya. Demi kemajuan suatu perusahaan, hal

yang perlu dilakukan adalah dengan mengembangkan atau memperluas usaha, yang

dimana hal tersebut tidak terlepas dari pembiayaan. Suatu perusahaan harus

memperhatikan strategi-strategi yang tepat demi kelangsungan usahanya.

Strategi pembiayaan yang perlu diperhatikan salah satunya adalah

keputusan investasi yang merupakan penentuan pengalokasian dana. Keputusan

investasi ada dua macam yaitu Keputusan Investasi jangka pendek dan jangka

panjang. Keputusan investasi jangka pendek yaitu pengelolaan dana dalam waktu

yang singkat periode investasinya biasanya sekitar 12 bulan sedangkan keputusan

investasi jangka panjang yaitu keputusan investasi dalam aktiva tetap yang

periodenya bersifat Panjang (Fitriani, 2017).

Masuknya Covid-19 ke Indonesia membuat banyak Multi Nasional

Corporation terkena imbasnya, salah satunya adalah PT. Mayora Indah Tbk., yang

merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman

sekaligus salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia. PT.

Mayora Indah Tbk., memberi sumbangsi yang cukup besar untuk perekonomian

negara. Pemenuhan harapan para stakeholder untuk perluasan perusahaan,

ditentukan oleh kinerja keuangan yang baik, namun pada awal pandemic Covid-19

masuk ke Indonesia, laju penjualan PT Mayora Indah Tbk., mengalami penurunan.

Penurunan tersebut dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Nilai Penjualan, Dividen dan Harga Saham PT. Mayora Indah Tbk.
Periode 2016-2020 per 31 Desember

Periode Penjualan Harga Saham Total dividen


(Tahun) (Rp.000.000) (Per lembar) (Dalam Rupiah)
2016 18. 349. 960 1.645 268. 304. 396. 700
2017 20. 816. 674 2. 020 469. 532. 694. 225
2018 24. 060. 802 2. 620 603. 684. 892. 575
2019 25. 026. 739 2. 050 648. 402. 292. 025
2020 24. 476. 954 2. 710 670. 760. 991. 750
(Sumber : Laporan Keuangan PT.Mayora Indah Tbk)
3
Data di atas menunjukkan kondisi laporan keuangan PT. Mayora Indah Tbk

periode 2016-2020 di tinjau dari penjualan, harga saham, dan dividen yang

dibagikan. Data tersebut menginformasikan bahwasanya pada tahun 2016-2019

penjualan dan harga saham PT. Mayora Indah Tbk., terus mengalami kenaikan.

Pada tahun 2016 PT. Mayora Indah Tbk., membagikan dividen sebanyak 1,46%

dari total penjualan dan pada tahun 2017 mengalami kenaikan penjualan sebesar

13,4%, dengan total dividen yang dibagikan adalah sebesar 2,26% dari total

penjualan tahun tersebut. Tahun 2018 penjualan naik lagi yaitu sebesar 16% dari

penjualan tahun 2017 dengan total dividen yang dibagikan adalah sebesar 2,51%

dari total penjualan. Dan pada tahun 2019 penjualan PT. Mayorah Indah Tbk juga

naik namun tidak lebih dari 5% atau kenaikan penjualan hanya sebesar 4% dari

tahun 2018. Hal tersebut dikarenakan munculnya virus Corona di Wuhan pada akhir

tahun 2019 sehingga penjualan ke wilayah Asia berkurang hal inilah yang

menyebabkan kenaikan penjualan tidak mencapai 10%. Selain berdampak pada

penjualan, adanya virus tersebut juga berdampak pada saham PT. Mayora Indah

Tbk., per 31 desember 2019 yang ditutup pada harga 2.050 per lembarnya

Meskipun demikian, PT. Mayora Indah Tbk., tetap membagikan dividen yang lebih

besar nominalnya dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,59% dari total penjualan

tahun 2019.

Tahun 2020 harga saham PT. Mayora Indah Tbk., pada kwartal 1 terus

mengalami penurunan dengan nilai yang sangat rendah, yaitu per lembar ditutup

pada harga 1.845 ( januari ), 1.650 ( Februari ) dan 1.360 ( Maret ) dan Kembali

naik pada akhir tahun per 31 desember 2020 yaitu sebesar 2.710/lembar. Kenaikan

harga saham tersebut dikarenakan perusahaan telah mampu ber adaptasi dengan

pasar. Untuk penjualan PT. Mayora Indah Tbk., mengalami penurunan sebesar

4
2,2% dari tahun sebelumnya. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh pandemi

Covid-19 yang dimana banyak pelanggan dari luar negeri yang menekan inventory

barang sehingga berdampak pada penerimaan perusahaan. Selain itu, di Indonesia

sendiri pemerintah menerapkan kebijakan Lockdown dan Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB) yang membuat distribusi produk PT. Mayora Indah Tbk.,

menjadi terhambat sehingga berdampak pada penurunan penjualan perusahaan.

Meskipun mengalami penurunan penjualan, PT. Mayora Indah Tbk., tetap

konsisten dalam membagikan dividennya yaitu sebesar 2,74% dari total penjualan

tahun 2020.

Besarnya Dividen Tunai yang dibagikan PT. Mayora Indah Tbk., tahun

2016 - 2020 diusulkan oleh direksi untuk disetujui dalam rapat umum pemegang

saham Perseroan. Kebijakan dividen dan besarnya dividen yang diusulkan oleh

direksi tersebut dibuat dengan mempertimbangkan laba yang berhasil

diperoleh, jumlah kas, dan kondisi keuangan perseroan, serta rencana dan anggaran

modal yang harus dikeluarkan di tahun yang akan datang. Kesepakatan dari hasil

rapat umum tersebutlah yang menjadi tolak ukur pembagian dividen bukan berdasar

pada nilai penjualan saja.

Pembagian dividen yang konsisten dilakukan PT. Mayora Indah Tbk., setiap

tahun-nya adalah bukti bahwa perusahaan memperhatikan para investor-nya.

Selain memperhatikan para investor nya, PT. Mayorah Indah Tbk., juga dalam

perluasan usahanya terus melakukan investasi setiap tahun nya. Investasi yang

dilakukan adalah berasal dari kas bersih perusahaan. Berikut nilai aliran arus kas

yang digunakan untuk aktivitas investasi periode 2016-2020 :

5
Tabel 1.2 Nilai Arus Kas yang di Gunakan untuk Aktivitas Investasi dan
Aktivitas Operasi Periode 2016 – 2020 ( dalam rupiah )
Periode Arus Kas Investasi Arus Kas Operasi
Tahun 2016 ( 746. 551. 666. 042 ) 659. 314. 197. 175
Tahun 2017 ( 526. 316. 631. 073 ) 1. 275. 530. 669. 068
Tahun 2018 (1. 196. 001. 406. 035) 459. 273. 241. 788
Tahun 2019 (1. 845. 317. 472. 514) 3. 303. 864. 262. 122
Tahun 2020 (1. 111. 015. 237. 138) 3. 715. 832. 449. 186
(Sumber : Laporan keuangan PT. Mayora Indah Tbk.)

Tabel tersebut menunjukkan besarnya nilai arus kas PT. Mayora Indah Tbk.,

pada periode 2016-2020. Tahun 2016 pada aktivitas investasi, perusahaan

melakukan pembelian aset tetap seharga 765 milliar dan juga melakukan penjualan

aset tetap sebesar 2 milliar serta menerima bunga sebesar 15 milliar dan menerima

penurunan uang jaminan yaitu sebesar 1 milliar. Tahun 2016 ini juga perusahaan

menerima kas bersih dari aktivitas operasi yaitu sebesar 659 milliar. Tahun 2017

besarnya modal yang di keluarkan perusahaan untuk pembelian aset tetap adalah

sebesar 560 milliar dam membayar kenaikan uang jaminan yaitu sebesar 7 milliar.

Besarnya penerimaan bunga pada tahun 2017 adalah sebesar 36 milliar dan

perolehan hasil penjualan asset tetap adalah sebesar 5 milliar. Pada aktivitas

operasi, besarnya penerimaan yang diterima pada tahun 2017 meningkat sebesar

94% dibandingkan pada tahun 2016, hal tersebut disebabkan adanya penurunan atas

pembayaran pendapatan bagi hasil dan adanya kenaikan penerimaan dari pada

tahun lalu.

Tahun 2018 perusahaan melakukan pembelian aset tetap seharga 672 milliar

dan membayar penambahan uang muka pembelian aset tetap sebesar 568 milliar,

serta membayar kenaikan uang jaminan sebesar 6 milliar. Pada tahun ini juga

perusahaan melakukan penjualan aset tetap sebesar 3 milliar dan menerima bunga

sebesar 47 milliar. Nilai arus kas yang di peroleh dari aktivitas operasi mengalami

penurunan sebesar 64% dibandingkan tahun 2017. Penurunan tersebut dikarenakan

6
adanya kenaikan pembayaran pajak penghasilan, pembayaran bunga, dan

pembayaran penunjang operasional lainnya. Tahun 2019 besarnya kas yang di

keluarkan untuk pembelian aset tetap adalah sekitar 1,898 triliun atau dapat

dikatakan tahun 2019 tersebut jumlah pengeluaran arus kas untuk pembelian aset

tetap lebih besar dibandingkan pembelian aset tetap 3 tahun sebelumnya ( 2016-

2018). Selain itu, perusahaan juga membayar kenaikan uang jaminan yaitu sebesar

2 milliar, dan menerima bunga sebesar 52 milliar menerima hasil penjualan aset

tetap yaitu sebesar 3 milliar. Besarnya nilai arus kas dari aktivitas operasi Kembali

meningkat yaitu sebesar 619,8% dibandingkan tahun sebelumnya yang disebabkan

oleh adanya pendapatan dari piutang yang meningkat dan pembayaran kepada

pemasok yang mengalami penurunan.

Tahun 2020 perusahaan melakukan pembelian aset tetap sebesar 634 milliar

dan membayar uang muka pemeblian aset tetap sebesar 522 milliar serta membayar

kenaikan uang jaminan yaitu sebesar 10 milliar. Pada tahun 2020 tersebut,

perusahaan memperoleh hasil penjualan aset tetap yaitu sebesar 3 milliar dan

menerima bunga sebesar 52 milliar. Besarnya nilai arus kas bersih yang diperoleh

dari aktivitas operasi juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 12,5%

dibandingkan tahun sebelumnya yang disebabkan meningkatnya penerimaan dari

pelanggan.

Data di atas menunjukkan bagaimana PT. Mayora Indah Tbk., sangat

memperhatikan investasi, hal tersebut dibuktikan dengan pengeluaran modal yang

terbilang besar untuk investasi. Investor lokal maupun investor asing, semuanya

memiliki tujuan yang sama dalam berinvestasi yaitu sama-sama ingin mendapatkan

Return atau keuntungan yang maksimal.

7
Tidak dapat di pungkiri bahwasanya investasi selalu berjalan beriringan

dengan resiko. Resiko dalam Investasi tidak dapat dihindari namun dapat di

minimalisir dengan menganalisis prospek investasi tersebut sebelum mengambill

keputusan. Analisis kelayakan investasi memainkan peran yang sangat penting

dalam menentukan apakah suatu perusahaan akan meraih sukses atau tidak di masa

depan. (Reza, 2016). Menurut Alan dan Shapiro (2005) metode yang dapat

digunakan dalam analisis kelayakan investasi antara lain yaitu Net Present Value

(NPV) , Payback Period (PP), Probability Index (PI), Internal Rate of Return (IRR)

dan Average Rate of Return (ARR).

Beberapa penelitian serupa telah dilakukan untuk mengetahui kelayakan

Investasi suatu perusahaan, antara lain penelitian yang dilakukan Sofianti et al

(2015) meneliti Capital budgeting sebagai sarana pengambilan keputusan investasi

aset tetap pada Perusahaan Karya Abdi Malang. Hasil dari penelitian ini adalah

bahwa investasi tersebut layak untuk di lakukan di tinjau dari semua metode yang

digunakan. Penelitian berikut dilakukan oleh Nur (2017) Analisis Kelayakan

Investasi pada PT. Bank Mandiri yang Terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa tingkat kelayakan investasi pada PT. Bank Mandiri sepanjang

tahun 2012 – 2015 mengalami kenaikan dan pada tahun 2016 mengalami

penurunan.

Penelitian lainnya oleh Fitriani (2017) menganalisis kelayakan investasi

pada PT. Fajar Makassar Grafika yang menekankan kelayakan investasi fokus pada

mesin cetak. Hasil dari penelitian tersebut adalah proyek investasi tidak layak

dilakukan ditinjau dari metode Net Present Value karena nilai NPV sama dengan

8
negatif, dan jika di tinjau dari metode Internal Rate Return investasi pada mesin

cetak tersebut layak dilakukan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Yasuha dan

Saifi (2017) meneliti kelayakan investasi pada PT. Pelabuhan Indonesia III cabang

Tanjung Perak Terminal Nilam. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan

bahwasanya investasi layak untuk dilakukan di tinjau dari semua metode. Penelitian

berikut oleh Manullang, Karamoy dan Pontoh (2019) juga menganalisis kelayakan

Investasi pada aktiva tetap Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Sam Ratulangi

Manado. Hasil dari penelitian ini adalah investasi tersebut layak untuk dilakukan

ditinjau dari semua metode yang digunakan.

Penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas, semuanya menjelaskan

tentang bagaimana pentingnya analisis kelayakan investasi sebagai penunjang

pembiayaan suatu perusahaan. Penelitian tersebut dilakukan atas dasar

pertimbangan perusahaan untuk memilih suatu proyek dikerjakan, ditunda, atau pun

di tolak.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang telah diuraikan

sebelumnya adalah terletak pada objek penelitiannya, dimana penelitian yang

dilakukan oleh Sofianti et al (2015), Fitriani (2017), dan Manullang et al (2019)

objek penelitiannya adalah UKM, dan penelitian yang dilakukan oleh Yasuha dan

Saifi (2017) objek penelitiannya berupa perusahaan jasa, terakhir penelitian yang

dilakukan oleh Nur (2017) objek penelitiannya pada perusahaan multi nasional

yang bergerak di bidang perbankan. Sedangkan objek penelitian ini adalah pada

perusahaan multi nasional yang adalah perusahaan manufaktur permen kopi

terbesar di dunia. Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan, maka judul penelitian

9
yaitu ‘’Analisis Kelayakan Investasi pada PT. Mayora Indah Tbk., Periode

2016 – 2020’’.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana kelayakan investasi pada PT. Mayora Indah Tbk., Tahun 2016

sampai tahun 2020?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka diperoleh tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kelayakan investasi PT. Mayora

Indah Tbk.,tahun 2016 – 2020.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan pengembangan ilmu

pengetahuan bagi pengembangan ilmu Manajemen khususnya pada proyeksi bisnis

tentang analisis kelayakan investasi yang secara teoritis dipelajari di perkuliahan.

b. Manfaat Praktis

1. Diharapkan mampu menjadi salah satu referensi penelitian terkait kelayakan

investasi;

2. Dapat memberikan Informasi bagi para investor yang berminat berinvestasi

pada PT. mayora indah Tbk.;

3. Dapat memberikan informasi bagi perusahaan PT. Mayora Indah Tbk. Dalam

meningkatkan kinerja keuangannya.

10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Kajian teori ini menjabarkan teori-teori pendukung penelitian yang akan

dilakukan dan penunjang hasil dalam penelitian. Kajian teori berisi pemaparan teori

dan argumentasi yang disusun secara sistematis lalu disimpulkan sebagai tuntunan

dalam pemecahan masalah penelitian sampai akhirnya didapatkannya solusi dari

masalah penelitian (Reza, 2016).

1. Studi kelayakan

a. Definisi Studi Kelayakan

Studi kelayakan adalah suatu kegiatan yang menilai seberapa besar

manfaat yang dapat diterima dalam melaksanakan suatu usaha (Yasuha & Saifi,

2017). Pengertian berikut menurut Kasmir (2015) Studi kelayakan adalah suatu

cara yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang akan datang

guna meminimalisir kerugian yang akan terjadi dalam suatu investasi. Sedangkan

menurut Nurmalia ett al (2018) Studi kelayakan bisnis adalah suatu analisis yang

sering digunakan untuk mengetahui apakah suatu kegiatan investasi memberikan

manfaat jika dilakukan.

Definisi dari studi kelayakan bisnis yang telah diuraikan tersebut

mengandung makna yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwasanya studi

kelayakan adalah suatu kegiatan yang menganalisis suatu proyek atau usaha yang

dilakukan untuk mengetahui bagaimana prospek usaha tersebut dimasa depan,

yang dilakukan guna miminimalisir resiko kerugian bagi investor. Pada studi

kelayakan bisnis inilah, investor dapat mengambil keputusan investasi.

11
b. Tujuan Studi kelayakan

Tujuan dilakukan studi kelayakan adalah untuk menghindari pengeluaran

yang cukup besar pada proyek yang tidak menguntungkan (Yasuha & Saifi, 2017).

Persepsi lain mengenai Tujuan dilakukan studi kelayakanan adalah untuk

memberikan gambaran prospek bisnis dan seberapa besar kemungkinan tingkat

manfaat yang dapat diterima dari suatu bisnis. (Nurmalia, Sarianti, & Karyadi,

2018). Kedua pendapat mengenai tujuan studi kelayakan tersebut dapat

disimpulkan bahwa tujuan dari dilakukannya studi kelayakan adalah untuk

memberikan informasi dimasa depan tentang sebuah proyek untuk menjadi bahan

pertimbangan seberapa besar modal yang harus dikeluarkan untuk keuntungan

yang akan didapatkan. Pihak-pihak yang membutuhkan Studi Kelayakan menurut

Nurmalia, et al (2018) adalah sebagai berikut:

1) Investor

Studi kelayakan bisnis ditujukam untuk melakukan penilaian dari

kelayakan suatu proyek untuk menjadi masukan yang berguna. Masukan

berguna yang dimaksud adalah berupa seberapa besar keuntungan yang akan

diterima dari proyek tersebut. Dengan studi kelayakan bisnis dapat

memberikn gambaran bagi investor kemana dana yang diinvestasikan dan

apakah proyek atau usaha tersebut dapat memberikan keuntungan yang sama

dengan seberapa besar modal yang diinvestasikan.

2) Kreditor/Bank

Studi kelayakan dipakai untuk melakukan penilaian terhadap segi

keamanan dana yang dipinjamkan, apakah proyek atau usaha tersebut tidak

12
akan merugikan pihak kreditor atau dalam artian proyek tersebut dapat

mengembalikan dana yang telah dipinjamkan. Studi ini dilakukan untuk

menghindari risiko kerugian pihak kreditor.

3) Analis

Studi kelayakan adalah suatu alat analisis yang berguna untuk dipakai

sebagai penunjang kelancaran tugas analis dalam melakukan penilaian

terhadap suatu bisnis tertentu, pengembangan bisnis atau menilai Kembali

bisnis yang sudah ada. Studi kelayakan dapat mempermudah analis untuk

mengambil keputusan Langkah selanjutnya yang baik untuk di tempuh.

4) Masyarakat

Hasil studi kelayakan merupakan suatu informasi atau peluang bagi

masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat,

baik yang terlibat langsung maupun muncul diakibatkkan adanya adanya nilai

tambah sebagai akibat dari adanya bisnis tersebut. Masyarakat dapat

mengetahui informasi dari studi kelayakan ini.

2. Investasi

a. Definisi Investasi

Investasi adalah kegiatan menanam modal untuk satu atau lebih proyek

yang diinginkan yang biasanya berjangka waktu lama dengan tujuan untuk

mendapatkan profit di masa depan . (Nur, 2017). Pengertian lain dari investasi

adalah setiap pengeluaran modal atau dana yang ditanamkan pada berbagai aktiva

dengan harapan dana tersebut akan diterima Kembali baik dalam jangka pendek

maupun jangka Panjang. (Manullang, Karamoy, & Pontoh, 2019).

13
Investasi adalah suatu tindakan memberikan dana yang dimiliki saat ini

dengan harapan akan menghasilkan arus dana pada masa depan yang jumlahnya

berlipat ganda dari pada jumlah dana yang dikeluarkan pada saat investasi awal

(Reza, 2016). Sedangkan menurut Mulyadi (2001:284) Investasi adalah pengkaitan

summber-sumber dalam jangka Panjang untuk menghasilkan keuntungan di masa

depan.

Beberapa pengertian investasi yang telah diuraikan di atas, dapat

disimpulkan bahwa investasi adalah kegiatan mengalokasiakan sumber daya yang

tersedia baik dalam jang weaktu pendek maupun jangka waktu panjang yang

bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba di masa yang akan datang.

Investasi yang dilakukan dapat berupa investasi Financial maupun investasi Non-

financial.

b. Strategi Pengelolaan Investasi

Investasi dilakukan dengan harapan memperoleh kekayaan dari modal yang

ditanamkan. Keuntungan yang diharapkan dari sebuah investasi tidak dapat lepas

dari risiko. Risiko tidak dapat dihindari namun dapat di minimalisir. Strategi

pengelolan investasi yang baik dan benar adalah salah satu cara untuk

meminimalisir risiko. Menurut Nila dan Ferina (2020) Strategi pengelolaan

investasi dapat dikategorikan sebagai berikut :

1) Strategi pengelolaan aktifitas investasi

Strategi ini adalah strategi yang dilakukan dengan mempertimbangkan

kemampuan pengambilan keputusan, investor perlu mempertimbangkan

apakah investasi tersebut dikelola sendiri atau kelompok.. pemilihan

14
strategi ini berimplikasi pada biaya pengelolaaan investasi. (Nila & Ferina,

2020).

2) Market Timing

Strategi ini adalah strategi yang dimana investor harus melakukan tindakan

berupa kapan harus membeli atau kapan harus menjual kepemilikan

portofolio yang dimilikinya. Untuk mampu mengambil keputusan tersebut

maka investor harus mampu memahami arah pergerakan harga pasar

saham.

3) Alokasi aset dan alokasi sekuritas

Strategi ini mmerupakan strategi yang dimana investor harus mampu

mengembangkan analisis dan mengambil keputusan tentang bagaimana

mendistribusikan modal. Alokasi asset dan sekuritas berkaitan dengan

asset mana yang lebih menguntungkan dan berapa jumlah modal yang

harus dikeluarkan pada saham tersebut.

3. Aliran Kas

a. Definisi Aliran Kas

Aliran kas adalah arus keluar masuknya kas. Dalam artian aliran kas adalah

seluruh kegiatan atau aktivitas kurang atau bertambahnya suatu kas perusahaan.

(Sugiono & Untung, 2016). Pengertian lain aliran kas merupakan salah satu bagian

dari aktivitas suatu perusahaan yang menunjukan kas perusahaan yang dimana jika

kas tidak mencukupi maka perusahaan bisa saja bangrut. (Doloksaribu, et al, 2016).

Aliran kas adalah gambaran perusahaan dalam memperoleh dan

menggunakan kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama satu

15
periode (Prihadi, 2019). Pengertian aliran kas dari beberapa pendapat analis

tersebut dapat disimpulkan bahwa aliran kas adalah suatu arus selurus aktivitas kas

perusahaan. Aktivitas yang dimaksud adalah arus masuk dan keluarnya kas pada

suatu periode.

b. Jenis-jenis Aliran kas

Menurut (2016) berikut adalah jenis atau tipe aliran kas :

1) Arus kas yang Relevan

Langkah awal dalam estimasi arus kas adalah mengidentifikasi arus kas

yang relevan, yaitu arus kas khusus yang harus dipertimbangkan dalam

membuat keputusan. Dalam hal ini yang akan digunakam adalah arus kas

bebas, bukan laba akuntansi sebagai alat ukur. Perusahaan menerima dan

mampu mereinvestasikan arus kas bebas, sedangkan laba akuntansi hanya

tampak Ketika didapatkan bukan Ketika uang itu benar-benar ada di tangan.

2) Arus Kas Inkremental

Arus kas harus diukur berdasarkan inkremental, yaitu arus kas dari

suatu proyek tertentu harus diukur berdasarkan selisih antara arus kas

perusahaan dengan atau tanpa proyek yang bersangkutan.

3) Arus Kas Bebas

Secara umum arus kas bebas suatu proyek akan termasuk ke dalam

salah satu kategori berikut :

a) Arus kas pendanaan

Pengeluaran awal mencakup arus kas yang langsung diperlukan

untuk pendanaan. Arus kas pendanaan adalah laporan yang menunjukkan

16
arus kas masuk dan keluar yang terkait dengan pembayaran atau

penerimaan utang-utang.

b) Arus kas bebas tahunan atau arus kas operasional

Arus kas bebas tahunan berasal dari arus kas operasi, perubahan

dalam modal kerja, dan pengeluaran modal apapun yang terjadi. Dalam

perhitungan akan dimulai dengan laporan pro forma lalu setelah itu

dilakukan penyesuaian untuk depresiasi bunga, dan modal kerja, serta

pengeluaran modal tak terduga.

c) Arus kas investasi

Arus kas investasi adalah laporan yang menunjukkan arus kas

yang dihasilkan atau yang dikeluarkan untuk aktivitas investasi, seperti

membeli aktiva dan untuk mengoperasikannya. Jumlah ini mencakup

biaya memasang aktiva tersebut dan pengeluaran lainnya yang terjadi

sebagai akibat dari investasi.

d) Arus kas akhir

Perhitungan arus kas akhir umumnya mencakup nilai akhir

perusahaan ditambah atau dikurangi pendapatan atau kerugian dari pajak

apa pun yang yang terkait dengan penjualannya. Faktor-faktor yang

mungkin mempeengaruhi arus kas akhir antara lain nilai sisa proyek

setelah pajak, pengeluaran kas yang terkait dengan penghentian proyek

dan pendapatan Kembali atas pengeluaran non biaya yang terjadi pada

saat awal proyek dimana hal ini mencakup investasi modal kerja.

17
4. Capital Budgeting

a. Definisi Capital Budgeting

Capital budgeting merupakan metode dalam manajemen keuangan untuk

menganalisis kelayakan suatu proyek (Heny & Sonia, 2018) . sedangkan menurut

Hanafi (2016) Capital Budgeting adalah kegiatan evaluasi layak tidaknya suatu

usulan investasi. Definisi lain Capital Budgeting adalah proses dimana sebuah

perusahaan menentukan dimana untuk menanamkan modalnya atau proses

menentukan keputusan investasinya. (Reza, 2016).

Beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwasanya Capital

Budgeting adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis prospek suatu

proyek atau layak tidaknya suatu proyek di berikan modal. Analisis ini digunakan

guna menghindari resiko-resiko yang akan terjadi di masa depan pada suatu proyek

tertentu.

b. Prinsip Capital Budgeting

Tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para stakeholder menjadi prinsip

dari Capital Budgeting (Alan & Shapiro, 2005).

1) Pillih investasi-investasi yang serupa dan memiliki informasi yang serupa

2) Ambil seluruh investasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan

pemegang saham

3) Tolak seluruh investasi yang dapat menurunkan kesejahteraan pemegang

saham.

Kesimpulan dari uraian di atas adalah Capital budgeting bermaksud atau

bertujuan memaksimalkan kesejahteraan para pemegang saham atau para investor.

18
Menurut Alan dan Shapiro (2005) kriteria yang harus dipenuhi agar tujuan Capital

Budgeting dapat terpenuhi adlaah sebagai berikut :

1) Penempatan beban yang lebih tinggi pada Cash Flow awal dari pada Cash

Flow di waktu mendatang. sebaiknya tidak di bebankan Cash Flow yang

berbeda pada periode yang sama.

2) Mengharapkan Cash Flows yang lebih tinggi pada proyek yang beresiko

tinggi. Sebaiknya membuat urutan tingkat risiko atas proyek-proyek dan

risiko terbesar memiliki prioritas rendah.

c. Teknik Capital Budgeting

Menurut Manullang et al (2019) dalam menghitung Capital Budgeting ada

beberapa metode yang seringkali digunakan dan nilai efektif. Metode tersebut

dinilai efektif dalam menghitung Capital Buddgeting. Metode tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Payback Period (PP)

Metode ini sering disebut metide periode pengembalian investasi.

Dimana metode ini merupakan metode yang di sebut waktu yang

dibutuhkan oleh sebuah proyek investasi untuk menutup investasi mula-

mula dengan penerimaan kas yang dihasilkan oleh investasi tersebut.

Payback period dihitung dengan rumus berikut :


𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑤𝑎𝑙
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑥 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 (2.1)
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

2) Net Present Value (NPV)

Metode ini adalah metode yang merupakan selisish antara nilai

sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan

19
dengan satu proyek. Nilai sekarang bersih mengukur profitabilitas suatu

investasi. Jika suatu proyek memiliki NPV yang positif, berarti ada

peningkatan kekayaan bagi perusahaan, ini berarti bahwa besarnya nilai

positif NPV mengukur peningkatan nilai perusahaan yang dihasilkan dari

suatu investasi. Rumus NPV adalah sebagai berikut :

NPV = PV Cash Flow – PV Investment (2.2)

Keterangan :

PV Cash Flow : Total Present Value aliran kas bersih

PV Investmen : Total present value investasi

3) Internal Rate of Returnn (IRR)

Metode ini merupakan metode tingkat bunga yang dijanjikan oleh

sebuah proyek investasi selama umur proyek tersebut. Tingkat bunga ini

sering disebut hasil sebuah proyek investasi. Rumus untuk menghitung

IRR adalah sebagai berikut :


𝐼𝑅𝑅 = ∑𝑛 𝐹𝐶𝐹 − 𝐼˳ = 0 (2.3)
𝑡
𝑡=1 (1+𝐼𝑅𝑅)𝑡

Keterangan :

FCFt : Arus kas bebas tahunan yang dihasilkan suatu proyek

IRR : Tingkat pengembalian proyek

I˳ : Present value dari biaya investasi setelah pajak

t : Periode waktu

4) Average Rate of Return (ARR)

Perhitungan Average Rate of Return (ARR) didasarkan atas jumlah

keuntungan bersih sesudah pajak yang tamoak dalam laporan laba rugi.

20
Pengukuran dengan metode ARR sering di sebut dengan istilah accounting

rate of return. Rumus ARR adalah sebagai berikut :

𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟


𝐴𝑅𝑅
𝑇𝑎𝑥
= 𝑥 100% (2.4)
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡

5) Profitability Index (PI)

Metode Profitability Index biasa disebut juga dengan istilah B/C

Ratio, pendekatan ini hampir sama dengan metode NPV hanya saja PI

mengukur present value untuk setiap rupiah yang diinvestasikan atau

dalam artian Probability Index adalah metode yang menghitung

perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang

akan datang dengan nilai sekarang investasi. PI dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut :

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝐾𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ


𝑃𝐼 = (2.5)
𝑃𝑉 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

Keterangan :
PV : Nilai sekarang kas bersih
PV investasi : Nilai sekarang dari investasi

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu terkait dengan variabel dan tema yang menyerupai

penelitian ini akan dijelaskan dibawah ini. Berikut beberapa penelitian terdahulu

mengenai kelayakan investasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Patricia dan Glenn (2008). Capital

Budgeting Practices of the Fortune 1000: How Have Things Changed. Penelitian

ini menggunakan metode Net Present Value dan metode Internal Rate Return.

21
Penelitian tersebut dilakukan dengan melakukan survey dan hasil dari penelitian

tersebut didapatkan dari pandangan para akademisi dan manajer keuangan senior

perusahaan di Fortune 1000 pada teknik penganggaran modal dasar lebih kuat dari

sebelumnya. Metode Capital Budgeting dengan tingkat diskonto umumnya lebih

disukai dari pada non-diskonto. Meskipun kemungkinan hasil survei

mencerminkan peningkatan kecanggihan financial dan ketersediaan teknologi

komputer yang murah, itu menunjukkan bahwa Net Present Value adalah alat

penganggaran modal yang paling sering dipilih diikuti oleh Internal Rate Return.

Selain itu, perusahaan dengan anggaran modal yang lebih besar cenderung

menyukai NPV dan IRR.

Penelitian berikut dilakukan Sofianti et al (2015) meneliti Capital

budgeting sebagai sarana pengambilan keputusan investasi aset tetap pada

Perusahaan Karya Abdi Malang dengan menggunakan metode Average rate of

Return (ARR), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), benefit Cost Ratio

dan Internal Rate of Return (IRR). Perhitungan menggunkaan metode IRR pada

penelitian ini dilakukan secara “trial and error” sampai akhirnya diperoleh tingkat

discount yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol.” Hasil dari penelitian

tersebut di tinjau dari metode ARR, NPV, dan PI investasi tersebut layak dilakukan

dan juga pengembalian lebih cepat di tinjau dari metode Payback Period.

Penelitian berikut dilakukan oleh Nur (2017) Analisis Kelayakan Investasi

pada PT. Bank Mandiri yang Terdaftar di BEI. Metode yang digunakan dalam

penelitian tersebut adalah metode Payback Period (PP), Profitabilitas Indeks (PI),

Net Present Value (NPV), dan metode Internal Rate Return (IRR). Perhitungan

22
yang digunakan pada metode Internal Rate Return (IRR) dalam penelitian ini

adalah persentase perbandingan antara nilai investasi dan aliran kas masuk PT.

Bank Mandiri. Hasil dari penelitian tersebut dengan metode Payback Period (PP)

didapatkan bahwasanya tingkat kelayakan investasi pada PT. Bank Mandiri

sepanjang tahun 2012 sampai tahun 2015 mengalami kenaikan dan pada tahun 2016

mengalami penurunan. Berdasarkan hasil perhitungan Profitabilitas Indeks (PI),

maka dapat diketahui tingkat kelayakan investasi pada PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk dari tahun 2012 sampai dengan 2014 mengalami kenaikan, pada tahun 2015

kembali mengalami penurunan dan pada tahun 2016 Profitabilitas Indeks (PI)

mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil perhitungan Net Present Value (NPV),

didapatkan tingkat kelayakan investasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

selama lima tahun dari tahun 2012 sampai dengan 2016 dapat diterima karena Nilai

Net Present Value (NPV) > 0. Terakhir berdasarkan hasil perhitungan Internal rate

of return (IRR), maka dapat diketahui tingkat kelayakan investasi pada PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk selama lima tahun dari tahun 2012 sampai dengan 2016

proyek tersebut dapat diterima.

Penelitian lainnya oleh Fitriani (2017) menganalisis kelayakan investasi

dengan menggunakan metode payback period, Net present Value dan metode

Internal Rate Return pada PT. Fajar Makassar Grafika yang menekankan kelayakan

investasi fokus pada mesin cetak. Hasil dari penelitian tersebut adalah proyek

investasi ini tidak layak dilakukan ditinjau dari metode Net Present Value hal ini

dikarenakan nilai yang didapatkan adalah sama dengan negatif. Namun jika di

tinjau dari metode Internal Rate Return investasi pada mesin cetak tersebut layak

23
untuk dilakukan. Ditinjau dari Payback Period untuk investasi mesin cetak adalah

3,2 tahun. Ini berarti lebih panjang dari waktu ekonomi investasi yaitu 3 tahun atau

dapat dikatakan bahwa investasi tersebut tidak layak dilakukan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan Yasuha dan Saifi (2017) meneliti

kelayakan investasi dengan menggunakan metode Average rate of Return, Payback

Period, Net Present Value, benefit Cost Ratio dan Internal Rate of Return dengan

terlebih dahuluh menghitung nilai depresiasi dan penelitian ini berfokus pada

investasi atas rencana penambahan aktiva tetap pada PT. Pelabuhan Indonesia III

cabang Tanjung Perak Terminal Nilam. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan

bahwa investasi pada aktiva tetap tersebut layak dilakukan di tinjau dari seluruh

metode yang digunakan.

Penelitian berikut oleh Manullang, Karamoy dan Pontoh (2019) juga

menganalisis kelayakan Investasi dengan menggunakan tiga metode yaitu Payback

period, Net Present Value dan Internal Rate Return yang menekankan Investasi

pada aktiva tetap pada unit kegiatan mahasiswa universitas Sam Ratulangi Manado

yaitu usaha Cincau Jo, Blencho dan Brownice. Hasil dari penelitian tersebut

didapatkan bahwasanya investasi aktiva tetap yang dilakukan oleh Cincau Jo, layak

untuk dilakukan ditinjau dari seluruh metode yang digunakan, kemudian untuk

investasi aktiva tetap yang dilakukan oleh Blencho juga layak untuk dijalankan di

tinjau dari semua metode yang digunakan, dan untuk investasi aktiva tetap yang

dilakukan oleh Brownice juga layak untuk dijalankan ditinjau dari semua metode

yang digunakan.

24
C. Kerangka Pikir

Penelitian ini akan menganalisa kelayakan investasi pada salah satu

perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia yaitu PT. Mayora Indah Tbk., periode

2016-2020. Kelayakan investasi adalah suatu proses dimana perusahaan

menentukan apakah suatu proyek investasi dapat memberikan keuntungan seperti

yang diharapkan atau tidak, atau dengan kata lain untuk melihat layak atau tidaknya

suatu proyek investasi dijalankan.

Dalam penelitian ini ada dua jenis metode analisa kelayakan investasi yang

digunakan, metode tersebut adalah metode Net Present Value (NPV) dan Internal

Rate Return (IRR). Metode Net Present Value (NPV) adalah perbandingan antara

nilai sekarang kas bersih dengan nilai investasi selama umur investasi, dan metode

Internal Rate Return (IRR) adalah metode tingkat bunga yang dijanjikan oleh

sebuah proyek investasi selama umur proyek tersebut.

Kedua metode yang digunakan tersebut adalah merupakan metode yang

sering digunakan dalam menganalisis kelayakan investasi sekaligus kedua metode

tersebut adalah metode penganggaran modal yang sering di pilih oleh perusahaan-

perusahaan besar (Patricia & Glen, 2008).

Data yang digunakan berupa prospektus dan laporan keuangan sebagai

bahan perhitungan dan sebagai bahan analisa kelayakan investasi, kemudian di

analisis dengan menggunakan dua metode yaitu metode Net Present Value (NPV)

dan metode Internal Rate Return (IRR). Setelah didapatkan hasil analisa, ditarik

sebuah kesimpulan apakah perusahaan tersebut layak menjadi tempat berinvestasi

atau malah sebaliknya.

25
Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Multi Nasional
Corporation

PT. Mayora Indah Tbk.

Laporan Keuangan
Prospektus
( 2016 -2020 )

Kelayakan Investasi
Dengan metode :
Net Present Value (NPV)
Internal Rate Return (IRR)

Kesimpulan

(Sumber: pengembangan referensi)

26
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

kuantitatif deskriptif. Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk

menggambarkan data yang telah di olah melalui tulisan narasi. (Sugiyono, 2018).

Jenis data yang dipakai dalam penelitian adalah dengan menggunakan data

sekunder. Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan secara langsung dari

sumber, melainkan data yang diperoleh dari orang lain atau dokumen. (Sugiyono,

2018). Adapun data sekunder dalam penelitian didapatkan dari website resmi Bursa

Efek Indonesia https://www.idx.co.id.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian mengenai analisis kelayakan investasi ini dilakukan pada PT.

MAYORAH INDAH TBK pada periode 2016-2020

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Mayora Indah

Tbk., dan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan PT.

Mayora Indah Tbk., periode 2016-2021.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional

Kelayakan investasi adalah penilaian yang menyeluruh untuk menilai

keberhasilan suatu proyek yang bertujuan untuk menghindari penanaman modal

yang terlalu besar pada suatu proyek yang ternyata tidak menguntungkan. (Afiyah,

Saifi, & Dwiatmanto, 2015).

27
Analisis kelayakan investasi dalam penelitian ini menggunakan dua metode

yaitu sebagai berikut :

1) Net Present Value (NPV)

Net Present Value atau nilai bersih sekarang adalah perbandingan antara

nilai sekarang kas bersih dengan nilai investasi selama umur investasi..

2) Internal Rate Return (IRR)

Metode ini merupakan metode tingkat bunga yang dijanjikan oleh sebuah

proyek investasi selama umur proyek tersebut. Tingkat bunga ini sering disebut

hasil sebuah proyek investasi.

2. Pengukuran Variabel

Tabel 3.1 Pengukuran Variabel

No Variabel Cara Pengukuran


Menggunakan metode Net Present Value, dimana jika
1 Kelayakan hasil NPV positif maka investasi layak diterima dan
Investasi metode Internal Rate Return jika nilai IRR lebih besar
dari tingkat bunga maka investasi berpotensi
menguntungkan.

2 Net Present 𝑁𝑃𝑉 = 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤 − 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒


Value (NPV) 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡

𝑛
3 Internal Rate 𝐹𝐶𝐹𝑡
𝐼𝑅𝑅 = ∑ − 𝐼˳ = 0
Return (IRR) (1 + 𝐼𝑅𝑅)𝑡
𝑡=1

(Sumber : pengembangan referensi)

28
E. Rancangan Teknik Pengumpulan Data

Rancangan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dokumentasi. Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk

memperoleh data dan informasi melalui buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan

gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.

(Sugiyono, 2018). Dokumentasi yang diperoleh dari laporan keuangan PT. Mayora

Indah Tbk., Periode 2016-2020 bersumber dari media internet dengan

mendownload file dokumen dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

laman internet https://www.idx.co.id .

F. Rancangan Teknik Analisa Data

Teknik Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan 2 metode perhitungan kelayakan Investasi. 2 metode tersebut yaitu

sebagai berikut :

a. Metode Net Present Value (NPV)

Net present Value (NPV) di hitung dengan cara sebagai berikut :

NPV = PV Cash Flow – PV Investment (2.2)

Keterangan :

PV Cash Flow : Total Present Value aliran kas bersih

PV Investmen : Total present value investasi

Hasil positif dari Net Present Value (NPV) berarti investasi yang

akan dilakukan pada kahirnya dapat meningkatkan nilai dari perusahaan,

sehingga investasi tersebut layak dijalankan. Hasil negatif dari Net Present

Value (NPV) berarti investasi yang akan dilakukan pada akhirnya akan

29
mengurangi nilai dari perusahaan, sehingga sebaiknya proyek ini di tolak.

Jika hasil Net Present Value (NPV) sama dengan nol, maka investasi yang

akan dilakukan tidak akan mengubah nilai dari perusahaan tersebut.

b. Metode Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate Return dihitung dengan cara sebagai berikut :


𝐼𝑅𝑅 = ∑𝑛 𝐹𝐶𝐹 − 𝐼˳ = 0 (2.3)
𝑡
𝑡=1 (1+𝐼𝑅𝑅)𝑡

Keterangan :

FCFt : Arus kas bebas tahunan yang dihasilkan suatu proyek

IRR : Tingkat pengembalian proyek

I˳ : Present value dari biaya investasi setelah pajak

T : Periode waktu

Hasil IRR yang di dapat lebih besar dari tingkat bunga, maka

menggambarkan bahwa investasi yang dilakukan akan menghasilkan

profit lebih besar dari yang di harapkan, sehingga investasi tersebut layak

di terima. IRR yang lebih kecil dari tingkat bunga menggambarkan

investasu pada proyek tersebut akan menghasilkan keuntungan yang lebih

kecil dari yang di harapkan, dalam artian investasi tersebut tidak layak di

terima. Sedangkan IRR sama dengan tingkat bunga maka investasi pada

proyek tersebut di perkirakan akan menghasilkan keuntungan sebesar yang

diharapkan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Afiyah, A., Saifi, M., & Dwiatmanto. (2015). Analisis Studi Kelayakan Usaha
Pendirian Home Industry Studi Kasus Pada Home Industry Cozy
Kademangan Blitar. Jurnal Administrasi Bisnis, 23, 1-11.

Alan, & Shapiro. (2005). Capital Budgeting and Investment Analysis. Terre Haute:
Indiana University.

Doloksaribu, et al. (2016). Analisis Capital Budgeting Sebagai Dasar Pengambilan


Keputusan Investasi Aktiva Tetap (Studi Kasus Pada PT. Blue Sky Travel
Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis, 30, 96-102. Retrieved Januari sabtu
8, 2022, from https://media.neliti.com/media/publications/86572-ID-
analisis-capital-budgeting-sebagai-dasar.pdf

Fitriani, A. (2017). ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI MESIN CETAK. makasar:


Universitas Muhammadiyah Makassar.

Gintoe, C. S. (2019). Tanggung Jawab Perusahaan Multi Nasional dalam


Pembangunan. bandung: universitas padjadjaran.

Heny, T., & Sonia, F. (2018). Analisis Capital Budgeting Dalam Meningkatkan
Keputusan Investasi Pada PT. Samudera Indonesia. Riset Akuntansi
Multiparadigma, 5, 38-44.

Husnan, S., & Suwarsono, M. (2014). Studi Kelayakan Proyek Bisnis. Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Kasmir. (2015). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media.

Manullang, D. W., Karamoy, H., & Pontoh, W. (2019). Analisis Kelayakan


Investasi Pada Aktiva Tetap (Studi Kasus Pada Cincau JO, Blencho dan
Brownise Unit Kreativitas Mahasiswa Universitas Sam Ratulangi). Jurnal
EMBA, 7, 1561-2570.

Nila, F., & Ferina, N. (2020). Dasar- Dasar Manajemen Investasi. Malang:
Universitas Brawijaya Press.

31
Nur, M. (2017). Analisis Kelayakan Investasi Pada PT. Bank Mandiri Tbk yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Bisnis, 1-15.

Nurmalia, R., Sarianti, T., & Karyadi, A. (2018). Studi Kelayakan Bisnis. Bogor:
IPB Press.

Patricia, & Glen. (2008). Capital Budgeting Practices of the Fortune 1000 : How
Have Things Changed. Journal of Business and Management, 8, 1-15.

Prihadi, T. (2019). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan aplikasi. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Reza, M. (2016). Analisis Capital Budgeting dan Kinerja Keuangan Perusahaan


Studi Kasus Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode
2009 dan 2010. Jakarta: Universitas Islam Negeri.

Sofiyanti, P., Sri, S. M., & Endang, M. W. (2015). Analisis Capital Budgeting
Sebagai Sarana Pengambilan Keputusan Investasi Aset Tetap (Studi Kasus
Pada Perusahaan Karya Abdi Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 1-11.

Sugiono, A., & Untung, E. (2016). Panduan Praktis Dasar Analisa Keuangan.
Jakarta: PT. Grasindo.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif


Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Yasuha, J. X., & Saifi, M. (2017). Analisis Kelayakan Investasi Pada Rencana
Penambahaan AKtiva Tetap (Studi Kasus pada PT Pelabuhan Indonesia III
Cabang Tanjung Perak Terminal Nilam). Jurnal Administrasi Bisnis, 46,
113-121.

32

Anda mungkin juga menyukai