Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri dibidang telekomunikasi ini sangat

berkembang pesat dan berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian

bangsa diberbagai sektor. Mulai dari sektor industri manufaktur, indsutri

pertambangan dan migas, indsustri pertanian dan perkebunan, indsutri

perbankan dan jasa keuangan, industri pariwisata, industri perhubungan dan

transportasi, perkembangannya tak lepas dari sektor telekomunikasi itu

sendiri. Seiring perkembangan teknologi terutama dibidang telekomunikasi

tentu saja ada banyak perusahaan telekomunikasi yang terus berkembang,

sehingga mengakibatkan tingginya angka persaingan yang terjadi antar

perusahaan. Agar laba perusahaan terus meningkat, maka setiap perusahaan

dituntut untuk selalu berinovasi dan meningkatkan kemampuannya. Laporan

keuangan merupakan informasi yang penting bagi setiap perusahaan dan

investor. Menurut (Suteja:2018) Laporan keuangan adalah suatu laporan yang

menggambarkan posisi keuangan dari hasil suatu proses akuntansi selama

periode tertentu yang digunakan sebagai alat komunikasi bagi pihak-pihak

yang berkepentingan. Unsur-unsur rasio keuangan yaitu : likuiditas,

1
2

manajemen aktiva, profitabilitas dan nilai pasar. Rasio profitabilitas

merupakan rasio yang paling utama.

Rasio profitabilitas dapat digunakan untuk memonitor kondisi dan

perkembangan kondisi keuangan pada perusahaan. Pihak yang berkepentingan

dapat memenuhi efektivitas manajemen yang ditunjukkan melalui laba dari

hasil penjualan dan dari investasi yang telah ditanamkan pada perusahaan.

Sehingga manajemen perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat profitabilitas perusahaan, apabila terdapat beberapa faktor yang

berpengaruh maka perusahaan dapat mengambil langkah untuk

meminimalisasi dan mengatasi masalah yang dapat merugikan perkembangan

perusahaan.

Jumlah pengguna seluler di Indonesia diperkirakan mencapai 167 juta

orang atau 89% dari total penduduk Indonesia. Di Indonesia sendiri ada

beberapa jaringan telekomunikasi diantaranya adalah PT. XL Axiata Tbk,

yang merupakan perusahaan swasta kedua yang menyediakan layanan telepon

seluler di Indonesia. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar

dan XL Pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang

termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VolP.

Meskipun ditengah Pandemi COV-19 tidak menghalangi XL Axiata

untuk terus membangun jaringan. Hingga akhir September 2020, XL Axiata

tercatat memiliki total lebih dari 142 ribu Base Transceiver Station (BTS).

Jumlah ini meningkat sekitar 10% dari jumlah BTS di periode yang sama
3

tahun lalu. Dari total sebanyak itu, 53.055 merupakan BTS 4G. Sementara itu,

jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah

melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada

di Republik Indonesia. PT. XL Axiata juga berhasil meraih EBITDA sebesar

Rp 9,9 triliun, meningkat 34% YoY. Laba bersih setelah pajak pada sembilan

bulan  ini tercatat Rp 2,1 triliun. Secara kuartal, pada periode kuartal ketiga

2020 ini, EBITDA juga berhasil tumbuh 3% lebih tinggi dari kuartal

sebelumnya (QoQ), dan laba bersih setelah pajak mencapai sebesar Rp 331

miliar.

Berikut adalah perkembangan Laba usaha PT. XL axiata Tbk tahun

2015-2020 :

Tabel 1
PT. XL Axiata Tbk.
Perkembangan laba usaha Tahun 2015-2020
(Dalam Jutaan Rupiah)

Perkembangan
Tahun Laba usaha
(Rp) (%)
2015 3.139.277 - -
2016 1.686.874 -1.452.403 -46%
2017 1.658.261 -28.613 -1,8%
2018 -2.771.379 -4.429.640 -267,1%
2019 3.274.489 6.045.868 -218,1%
2020 2.632.085 -642.404 -19,6%
Sumber : Data diolah dari laporan keuangan PT.XL Axiata Tbk (2021)

Tabel 1 menunjukkan adanya penurunan laba usaha PT. XL Axiata

Tbk dari tahun 2015-2020. Pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar
4

46% dibaningkan dengan laba usaha tahun 2015, kemudian pada tahun 2017

mengalami penurunan sebesar 1,8% dibandingkan tahun 2016. Pada tahun

2018 mengalami penurunan yang sangat drastis sebesar 267,1% dibanding

tahun 2017, ditahun 2019 penurunan tersebut perlahan sedikit membaik

sebesar 218,1% dibanding tahun 2018. Pada tahun 2020 penurunan tersebut

sudah berangsur pulih sebesar 19,6%.

Adapun perkembangan Modal usaha PT. XL Axiata Tbk Periode tahun

2016-2020 sebagai berikut :

Tabel 2
PT. XL Axiata Tbk.
Perkembangan Modal Usaha Tahun 2015-2020
(Dalam Jutaan Rupiah)

Perkembangan
Tahun Modal usaha
(Rp) (%)
2015 58.844.320 - -
2016 54.896.286 -3.948.034 -6,71%
2017 56.321.441 1.425.155 2,42%
2018 57.613.954 1.292.513 2,29%
2019 62.725.242 5.111.288 8,87%
2020 67.744.797 5.019.555 8%
Sumber : Data diolah dari laporan keuangan PT.XL Axiata Tbk (2021)

Tabel 2 menunjukkan bahwa perkembangan modal usaha pada tahun

2015-2020 mengalami peningkatan yang cukup baik, dilihat pada tahun 2016

mengalami penurunan sebesar -6,71% kemudian pada tahun 2017 mengalami

peningkatan sebesar 2,42% dibandingkan dengan tahun 2016. Pada tahun

2018 modal usaha kembali mengalami penurunan sebesar 2,29%

dibandingkan dengan tahun 2017. Pada tahun 2019 modal usaha mengalami
5

peningkatan yang cukup baik sebesar 8,87% dibandingkan dengan tahun

2018. kemudian ditahun 2020 modal usaha sedikit mengalami penurunan

sebesar 8% dibandingkan dengan tahun 2019 yang mengalami peningkatan

sebesar 8,87%.

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, maka penulis

tertarik melakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Rasio

Profitabilitas untuk menilai Kinerja Keuangan pada PT. XL AXIATA

Tbk.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

“Bagaimana analisis rasio profitabilitas dalam menilai Kinerja Keuangan pada

PT. XL AXIATA Tbk”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan

dilaksanakannya penelitian ini adalah : untuk mengetahui kinerja keuangan

dari PT. XL Axiata Tbk menggunakan rasio Profitabilitas, apakah bisa

dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang merupakan

sebagai tolok ukur dalam menentukan tingkat efektivitas dan produktivitas

perusahaan.
6

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Ekonomi,

pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Taman

siswa Palembang.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai informasi tambahan atau perbandingan bagi perusahaan

dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan mengambil

kebijakan perusahaan agar tetap terus berkembang. Apabila perhitungan

terhadap rasio bernilai negatif maka diharapkan perusahaan dapat

mengevaluasi kembali kinerja keuangannya, apabila perhitungannya

bernilai positif, diharapkan perusahaan dapat terus mempertahankan dan

meningkatkan kinerja keuangan pada periode selanjutnya.

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Lokasi dan Ruang Lingkup

a. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan pada PT. XL Axiata Tbk cabang Palembang

yang beralamatkan di Jalan Angkatan 45 No.818, Demang Lebar Daun, Kec.

Ilir Barat I, Kota Palembang, Sumatera Selatan.


7

b. Ruang Ligkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mengambil data perusahaan Bursa Efek

Indonesia dengan menggunakan rasio profitabilitas yang akan diperoleh

melalui data keuangan yaitu neraca dan laporan laba rugi PT. XL Axiata Tbk

periode 2016-2020.

1.5.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan yaitu :

a. Data primer, merupakan sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono 2016:225). Dalam Penelitian ini data

primer yang digunakan berupa hasil catatan wawancara yang dilakukan

langsung dengan pimpinan PT. XL Axiata Tbk.

b. Data Sekunder, merupakan data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen

(Sugiyono 2016 :225). Dalam Penelitian ini data sekunder digunakan

untuk mendukung informasi yang didapat dari sumber data, seperti

laporan-laporan dan buku-buku pedoman literatur yang disusun oleh para

ahli yang berhubungan dengan masalah yang sedang dianalisis.

1.5.3 Metode Analisis dan Teknik Analisis Data

Dalam Penelitian ini terdapat dua teknik analisis, yaitu :

1. Teknik analisis kualitatif


8

Yaitu data yang menggunakan sifat karakteristik objek yang diteliti

berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dibandingkan dengan teori-

teori yang mendukung kemudian diambil kesimpulan.

2. Teknik analisis kuantitatif

Untuk membahas data yang terkumpul dalam penelitian ini sesuai

dengan permasalahan yang dijadikan fokus penelitian, penelitian

menggunakan teknik analisis secara deskriptif kuantitatif, yaitu data berupa

angka-angka yang menunjukkan jumlah atau data statistik dengan

menggunakan analisis rasio profitabilitas.

Perumusan dari rasio profitabilitas terbagi menjadi :

a. Net profit Margin

Laba Bersih Setelah Pajak


NPM = x 100 %
Penjualan

b. Return On Asset (ROA)

Laba Bersih Setelah Pajak


ROA = x 100 %
Total Asset

c. Return On Equity (ROE)

labaBersih Setelah Pajak


ROE = x 100 %
Total Ekuitas

d. Operating profit Margin

Laba Bersih Sebelum Pajak


OPM = x 100 %
Penjualan
9

e. Return on Investment (ROI)

ROI = Net Profit Margin x assets turn over

Atau dapat juga dihitung dengan :

Penjualan
ROI = x 100 %
total aset

Anda mungkin juga menyukai