dengan pertumbuhan yang kuat dari industri pembiayaan di Indonesia. Pada tahun
2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Buana Finance Tbk., Dan terus
terlibat dalam dinamika industri pembiayaan. Kami adalah salah satu dari sedikit
Efek Indonesia sejak tahun 1990, dengan fokus utama di segmen Leasing dan
inovasi terbaru dari industri, seperti yang berkaitan dengan teknologi informasi.
Infrastruktur kami saat ini sekarang didukung oleh sistem informasi sepenuhnya
jam. Dengan dukungan sumber daya manusia yang profesional, kecepatan layanan
memposisikan diri sebagai mitra bisnis yang baik memahami tuntutan Nasabah.
Nilai tambah kami jelas dalam kepekaan kita untuk menanggapi dinamika
kebutuhan pelanggan kami dan ketulusan kita untuk memelihara hubungan jangka
panjang. Semua aspirasi usaha kami mencerminkan misi perusahaan dan nilai-
Indonesia dan dikenal sebagai salah satu pelopor dalam penyewaan alat berat.
Niche pelanggan kami adalah dalam usaha kecil menengah yang tersebar di
beberapa industri sektor riil. Secara umum, pembiayaan sewa guna usaha yang
kami tawarkan adalah berkaitan dengan investasi barang modal baru dan
sekunder, tetapi juga bisa dalam bentuk pembiayaan modal kerja dalam penjualan
manufaktur, sektor energi dan jasa penyewaan. Kita bisa membiayai berbagai aset
modal, dari alat berat yang fokus kami, otomotif (empat roda dan di atas), mesin
4.1.2 Visi dan Misi dan Stuktur Organisasi PT Buana Finance Tbk
1. Visi
layanan solusi keuangan yang inovatif, dan menjadi tolok ukur bagi industri.
2. Misi
Menciptakan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan
dengan para pelanggan, pemasok, dan kreditur bereputasi baik dan terpecaya.
Piutang tak tertagih adalah kerugian yang terjadi karena adanya kurang
tetapi tetap sehingga dalam memperhitungakan besaran pihutang yang tak tertagih
tak tertagih PT.Buana Finance Tbk hal ini tampak pada perusahaan sudah
mennganggarkan pihutang yang tak tertagih pada laporan keuangan yang tersaji
pada neraca sebagai komponen pengurang saldo pihutang pada akhir tahun dalam
tabel tanpak angaran pihutan tak tertagih pada tahun 2017 adalah sebesar 24.784
atau sekitar 13 % dari keseluruan pihutang pada akhir tahun 2016 hingga akhir
tahun 2019 Anggaran piutang pastinya tidak tetap karena hal ini akan di pengharui
pendapata yang merupakan pihutang , dari data sebelumnya bahwa pada tahun
2016 - 2017 mengaalami penurunan pendapatan sehingga anggaran pihutang yang
di anggarakan hanya seesar 13 persen tetapi pada tahun 2018 mengalami kenaian
%
Keterangan 2017 2018 2019 Total 2017 2018 2019
0-30 Hari 23,985 28,923 27,872 80,780 29.7 35.8 34.5
30-60 Hari 5,729 5,357 6,158 17,244 33.2 31.1 35.7
61-90 Hari 2,651 2,529 2,656 7,836 33.8 32.3 33.9
> 90 Hari 7,912 10,020 9,680 27,612 28.7 36.3 35.1
Total 40,277.00 46,829.00 46,366.00 133,472.00 125.40 135.43 139.17
menerapkan umur piutang adalah 1-10 tahun. Sehingga dalam hal ini perusahaan
menerapkan untuk piutang yang memiliki umur ekonomi >90 hari meskipun
0-30 hari pada tahun 2017 sebesar 29.7%. Sedangkan pada tahun 2018 mengalami
kenaikan dikarenakan kenaikan pada perputaran piutang dari 2017 dan 2018.
Sedangkan pada tahun 2019 mengalami kenaikan karena rata-rata piutang pada
tahun 2019 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya dan mengalami kenaikan
pada pendapatan/pembiayaan. Sedangkan pada umur ekonomis 60-90 hari dan
>90 hari pada tahun 2017 dan 2018 mengalami penurunan dan peningkatan
sedangkan cadangan kerugian anjak piutang tetap sama. Pada tahun 2019 >60-90
Untuk piutang yang belum jatuh tempo secara global pada tahun 2017 dan
berartipeningkatan pembiayaan yang dilaporkan pada tahun 2017 dan 2018 dan
saldo aktif yang terjadi kenaikan di tahun sebelumnya. Sementara pada tahun
2019 secara global mengalami penurunan yang tidak begitu signifikan dari tahun
sebelumnya.
Untuk piutang yang belum jatuh tempo adalah selisih antara piutang yang
telah diakui sebagai pendapatan sementara piutang yang belum jatuh tempo diakui
sebagai pendapatan pada saat tanggal sesuai dengan jangka waktu kontrak.
Dalam Hal ini PT.Buana Finance dalam laporan keuangan yang tersajikan
dalam tabel di atas dimana analisis rata-rata pihtang dari tahun 2016 hinggal ke
atau sbesar 35 % dimana pada tahun 2016 perputaran pihutang dalam tahun
berjalan harus di lakukan sebanyak 44 kali ,sehingga saldo pihutang yang besar
akan menjadi sumber penerimaan pada tahun 2017 yang mana meskipun
perusahaan
3. Analisis Return On Asset PT Buana Finance Tbk Periode 2017-2019
Analisis ROA adalah salah bentuk rasio profbilitas yang bertujuan untuk
dalam aktiva dalam menghitung ROA adalah : Laba setelah Bunga dan Pajak /
sehingga dalam hal ini penulis mencoa menganalisis ROA secara keseluruhan
dengan dasar perbandingan tingkat pihutang pada pembiayaan dari tabel analisis
terjadi perubahaan kenaikan maupun penurunan yang tidak begitu signifikan dari
tahun ke tahun .
Pada tahun 2016-2017 terjadi penurunan ROA dari 1.30 menjadi 1.26 hal
juga dengan tahun 2018 dan 2019 yang mengalamai penurunan karena penurunan
pada PT Buana Finance Tbk diperoleh data-data yang dapat dijadikan sebagai
Period), rasio tunggakan dan rasio penagihan dan juga analisis Profitabilitas yaitu
Return On Asset
tertagih dalam satu periode. Rasio ini merupakan rasio yang mengukur efektivitas
Perputaran piutang
pada tahun 2018 adalah 12,5 kali artinya tingkat perputaran piutang 12,5 kali
dalam satu tahun sedangkan pada tahun 2019 tingkat perputaran piutangnya 17,3
kali dalam waktu satu tahun. Berdasarkan rata-rata industri untuk perputaran
piutang yang dikemukakan oleh Kasmir(2012) adalah 15 kali, maka pada tahun
2017 sampai 2018 penagihan piutang dianggap tidak berhasil karena perputaran
piutang sangat kecil dan masih kurang dari rata-rata industri yang sudah
ditetapkan, tetapi pada tahun 2019 penagihan piutang dianggap berhasil karena
piutang usaha dalam satu periode. Rasio ini mengkaji tentang bagaimana
ACP
dalam waktu 33,43 hari, dan pada tahun 2018 seebsar 28,8 hari dan tahun 2019
3. Rasio Tunggakan
piutang yang telah jatuh tempo dari sejumlah penjualan kredit yang belum
Rasio tunggakan atau piutang yang tidak dapat tertagih pada PT Buana
Finance Tbk tahun 2017 menunjukkan sebesar 8,9%, tahun 2018 sebesar 21,23%,
dan pada tahun 2019 sebesar 5,80%. Tunggakan tertinggi tertjadi pada tahun 2018
dan dapat merugikan perusahaan karena dana yang harusnya kembali berputar
menjadi kas tetap tertanap dalam piutang. Adapun penyebabnya adalah pada tahun
2018 banyak nasabah yang tidak melalukan penyetoran, pada tahun 2019 jumlah
pembayaran bisa mengurangi resiko yang tidak di inginkan seperti tidak tertagih.
Semakin kecil rasio tunggakan maka berarti semakin baik bagi perusahaan dalam
mengelola piutangnya dan sebaliknya semakin besar rasio tunggakan maka berarti
4. Rasio Penagihan
Pada tahun 2012 rasio penagihan sebesar 372,64%, tahun 2013 sebesar
159,53% dan tahun 2019 sebesar 175,3%. Dari tahun 2017 hingga tahun 2018
angsurannya lebih awal, pada tahun 2019 kinerja bagian penagihan mengalami
peningkatan yang dilihat dari hubungan dengan konsumen yang intensif baik
dalam bentuk surat maupun telepon dengan rasio penagihan 175,67%. Perusahaan
terjadinya fluktuasi pada penagihan. Hal ini berdampak tidak baik bagi
5. Return On Asset
Rasio ini menunjukan seberapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila
diukur dari nilai aktiva. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang
perusahaan.
Besarnya Return On Assets (ROA) selama tahun 2017 sampai dengan 2019
a.
terdiri dari neraca dan laporan laba rugi perusahaan PT.Buana Finanve Tbk tiga
tahun terakhir (2017 – 2019) akan terlihat lebih jelas pada tabel berikut:
Tahun Rata-rata
Profitabilitas
2107 2018 2019 Industri
mengetahui kinerja keuangan PT. Buana Finance Tbk selama tiga tahun terakhir
a. Return On Assets
perusahaan.
Dari hasil perhitungan, maka dapat dilihat bahwa Return On Assets tahun
2017 sebesar 1,52 % turun sebesar 1,17 % pada tahun 2018, dan mengalami
kenaikan sebesar 1,18 % pada tahun 2019. Hasil perhitungan ROA pada tabel
menunjukkan perusahaan tidak berada pada kategori baik bila dinilai berdasarkan
5.1 Kesimpulan
hutang dagang dan rasio profitabilitas, maka penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1) Rasio perputaran piutang pada tahun 2017 sampai 2018 penagihan piutang
dianggap tidak berhasil karena perputaran piutang sangat kecil dan masih
kurang dari rata-rata industri yang sudah ditetapkan, tetapi pada tahun
17,3 kali.
3) Jika dilihat rasio tunggakan pada PT Buana Finnace Tbk tahun 2018
sangat tinggi yaitu 21,23% sangat tinggi dari tahun 2017 artinya
pada kategori tidak baik bila dinilai berdasarkan rata-rata industri sebesar
9% artinya perusahaan dikatakan kurang baik dalam menghasilkan
meningkat tetapi dianggap tidak terlalu cukup baik karena masih sedikit
piutang dari tahun ke tahun sangat baik karena tidak melebihi dari rata-rata
naik turun yang mana pada tahun 2017 sebesar 8,9% dan tahun 2018
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian
1. Bagi Perusahaan
a. Disarankan bagi manajamen perusahaan supaya meningkatkan lagi
kinerja dalam hal penagihan supaya laba pada perusahan bisa kembali
profitabilitas
meningkatkan profitabilitas .
2) Bagi Investor
tingkat utang yang rendah, karena adanya utang yang tinggi di dalam
yang tinggi. Dalam hal ini investor harus menanamkan sahamnya pada
tersebut.
3) Bagi Peneliti Selanjutnya
4) Bagi Akademis