Anda di halaman 1dari 40

FINANCIAL ANALYSIS,

FORECASTING, AND VALUATION


REPORT

PT KIOSON KOMERSIAL
INDONESIA
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Anggota Kelompok 4
01 AJIE BAYU KUSUMO

09 EDO SAKA SAMBODO

14 ILHAM SHABRIAN DAFFANI

23 NUURMILENA TASYA

25 SRI HANDAYANINGSIH

26 TEOFANI TESA KRISABEL

28 YEALDY DATA WALIDA


Pokok-Pokok Bahasan

01 FINANCIAL ANALYSIS

PROSPECTIVE ANALYSIS:
02 FORECASTING

PROSPECTIVE ANALYSIS:
03 VALUATION
01 FINANCIAL ANALYSIS
Recasting Financial Statement

Perusahaan melakukan penyusunan kembali laporan keuangannya (recasting) untuk


mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya diperoleh perusahaan. Recasting dapat
disebabkan oleh distorsi dalam laporan keuangan yang timbul akibat faktor standar
akuntansi, kesalahan estimasi, dan manajemen pendapatan. Selain itu, bisa juga dipicu oleh
kebutuhan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan karena data yang tersedia
tidak dapat dijadikan landasan untuk membuat proyeksi.
Recasting dilakukan oleh analis sebelum melakukan analisis laporan keuangan dengan
cara menelaah dan menyusun kembali laporan keuangan sesuai format dan tujuan yang
sesuai dengan kondisi perusahaan, serta menghapus atau menyesuaikan item yang tidak
terkait dengan bisnis. Laporan keuangan perusahaan beberapa tahun terakhir, catatan atas
laporan keuangan, dan opini audit menjadi dasar atau sumber untuk melakukan recasting.
Common-Size Statement

Common-size statement digunakan untuk menganalisis perbandingan keuangan


perusahan dalam ukuran dan periode yang berbeda, serta mengevaluasi laporan keuangan
yang dinyatakan dalam presentase dari setiap akun dan jumlah total akun yang berbeda
dengan presentase 100 persen. Analisis common size sering disebut analisis vertikal karena
melakukan evaluasi akun dari atas ke bawah, dan juga disebut analisis horizontal karena
mengungkapkan tren dan ada tidaknya perubahan dari tahun ke tahun.
Ratio and Graphs

Analisis rasio keuangan digunakan oleh perusahaan untuk


menilai kinerja keuangan berdasarkan data komparatif dari setiap
akun yang terdapat dalam neraca, laporan laba rugi, dan laporan
arus kas. Tujuannya adalah untuk meninjau keefektifan dan
keefisienan kinerja perusahaan selama periode yang ditentukan.
Selain itu, analisis rasio berguna untuk membandingkan posisi
keuangan perusahaan dengan rata-rata industri atau perusahaan
sejenis untuk mengetahui posisinya dalam bisnis Jika analisis
rasio menunjukkan hasil yang baik dari tahun ke tahun, strategi
perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya sudah berjalan
dengan baik sehingga kelangsungan usahanya tinggi.
Analysis of Cash Flows

Dalam analisis keuangan, analisis laporan arus kas merupakan salah satu komponen
penting karena terdapat beberapa informasi yang tidak memungkinkan untuk ditemukan
dalam laporan akrual tetapi dapat ditemukan dalam laporan arus kas menggunakan basis
kas. Terdapat kemungkinan pendapatan perusahaan yang tidak seimbang dengan arus kas,
sehingga memengaruhi operasi perusahaan. Analis dapat mengidentifikasi bagaimana kas
perusahaan dihasilkan sebagai arus masuk dan kas dibelanjakan sebagai arus keluar dalam
suatu periode sehingga analis dapat menelusuri bagaimana perusahaan mempertahankan
arus kas mereka.
Risk Analysis

Analisis risiko perlu dilakukan dalam menjalankan bisnis untuk mengetahui


kelangsungan perusahaan di masa depan. Hal ini sangat berpengaruh dalam tindakan
pengambilan keputusan. Perusahaan akan menemukan beberapa masalah yang akan
dihadapi di masa depan dan berpotensi menjadi risiko. Analisis risiko memiliki fungsi sebagai
alat untuk memastikan keberadaan dampak negatif yang ditimbulkan sehingga dapat
dihilangkan, dikurangi, atau bahkan dicegah. Tindakan ini akan memicu tindakan mitigasi
risiko dan tindakan-tindakan pencegahan risiko lainnya
02 Interpretasi Analisis
Keuangan
Laporan Common Size
Common size dari sisi laba rugi PT Kioson, tren laba operasi mengalami penurunan
pada 3 tahun terakhir, yaitu 0,92% di tahun 2017, 0,68% di tahun 2018, dan turun signifikan
menjadi -0,42% di tahun 2020. Hal ini mungkin terjadi karena pendapatan penjualan PT
Kioson mengalami penurunan, sedangkan biaya operasi mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun.
Dari sisi neraca, aset perusahaan mengalami kenaikan dari tahun 2018 hingga 2020
dengan presentase rata-rata 13,26%. Namun, di sisi lain total kewajiban perusahaan juga
meningkat dari 5,47% di tahun 2018 menjadi 15,15% di tahun 2020. Hal ini menunjukkan
peningkatan total aset operasional didominasi oleh liabilitas keuangan perusahaan.
Pengukuran Profitabilitas
Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan adalah
Return On Equity (ROE) yang menggambarkan kemampuan ekuitas untuk menghasilkan
laba bersih. ROE PT Kioson dari 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

2018 2019 2020

Laba (rugi) bersih setelah


pajak 1.559.946.900 -5.329.200.311 -41.857.334.776

Ekuitas pemegang saham 109.308.361.574 104.395.724.608 49.731.765.485

ROE 1,43% -5,10% -84,17%

Dari tahun 2018 sampai 2020 ROE PT Kioson mengalami penurunan yang drastis dari
1,43% menjadi -84,17%. Hal ini menunjukkan PT Kioson semakin tidak efektif dalam
menggunakan pembiayan ekuitas untuk mendanai operasi dan mengembangkan
perusahaan
Profit Margin
Profit margin mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan NOPAT dari hasil
penjualan. Perhitungan NOPAT PT Kioson dari tahun 2018 hingga 2020 adalah :

  2018 2019 2020


2.567.255.187.03 2.900.162.397.30
Sales 5 9 912.535.369.280
Calculate - -
NOPAT 1.559.946.900 5.329.200.311 41.857.334.776
Persentase
tahun actual
[NOPAT/Sales] 0,06% -0,18% -4,59%

Dari perhitungan menunjukkan penurutnan NOPAT dari tahun ke tahun. Laba operasi
PT Kioson selalu mengalami penurunan, bahkan di tahun 2020 NOPAT menunjukkan angka
-4,59%.
Operating Return of Assets
OROA merupakan rasio yang digunakan perusahaan untuk melihat seberapa efektif
aset operasional dapat meningkatkan laba operasional perusahaan. OROA PT Kioson di
tahun 2018 adalah 0,62% lalu tahun 2019 turun menjadi -1,94% , dan turun drastis di tahun
2020 menjadi -22,27%. Hal ini menandakan perusahaan tidak bisa memanfaatkan aset
operasional secara efektif untuk meningkatkan laba operasional perusahaan dari tahun ke
tahun. Dibuktikan dengan adanya penurunan profit margin PT Kioson dari 2018 sampai
2020.

  2018 2019 2020

Net operating after tax 1.559.946.900 -5.329.200.311 -41.857.334.776

Total asset 249.644.757.376 274.525.987.806 187.967.965.333

OROA 0,62% -1,94% -22,27%


Asset Turnover
Asset turnover menunjukkan seberapa efisien aset operasional perusahaan untuk
menghasilkan pendapatan perusahaan selam periode tahun berjalan. Perputaran asset PT
Kioson meningkat dari 10,28x di tahun 2018 menjadi 10,56x di tahun 2019. Namun, turun
menjadi 4,85x di tahun 2020. Meskipun mengalami penurunan, perusahaan tetap efisien
dalam memanfaatkan aset operasionalnya untuk menghasilan pendapatan.

  2018 2019 2020

2.567.255.187.03 2.900.162.397.30 912.535.369.28


Sales 5 9 0
187.967.965.33
Total Asset 249.644.757.376 274.525.987.806 3

Asset Turnover 10,28 10,56 4,85


Leverage
Net Financial Leverage (NFL) mengungkapkan berapa banyak modal yang didapat
perusahaan dari utang. Semakin tinggi angka NFL berarti perusahaan semakin banyak
membiayai kegiatan operasionalnya menggunakan utang. NFL PT Kioson di tahun 2018
menunjukkan angka 126% lalu meningkat hingga di tahun 2020 menjadi 278%. Oleh karena
itu, sudah seharusnya perusahaan memberikan perhatian lebih untuk periode tahun
berikutnya. Jika perusahaan terlalu bergantung pada utang untuk membiayai kegiatan
operasional, akan timbul risiko tidak dapat melunasinya sehingga kegiatan operasional akan
terhambat.

  2018 2019 2020


138.236.19 170.130.263.1 138.236.199.8
Net debt 9.848 98 48
109.308.36 104.395.724.6 49.731.765.48
Equity 1.574 08 5
Net Financial
Leverage (NFL) 126% 163% 278%
Spread
Analisis spread digunakan untuk melihat kemempuan perusahaan untuk menutupi
pembayaran bunga dari pendapatan operasional. Spread PT Kioson menurun dari tahun
2018 hingga 2019 yaitu 14,18% menjadi 10,11%, lalu mengalami penurunan yang signifikan
di tahun 2020 menjadi -9,19%. Penurunan ini dapat terlihat dari perhitungan OROA yang
menurun, sementara EIAT meningkat. Hal ini menunjukan, PT Kioson kurang mampu dalam
menutupi pembayaran bunga dari pendapatan operasional.

  2018 2019 2020


Net financial expense -18.743.750.839 -20.501.278.017 -18.078.876.013
Net debt 138.236.199.848 170.130.263.198 138.236.199.848
EIAT -13,56% -12,05% -13,08%
SPREAD 14,18% 10,11% -9,19%
Analisis Arus Kas
Pada tahun 2020, arus kas dari aktivitas operasi PT Kioson mengalami peningkatan dari
(21.209.732.947) di tahun 2019 menjadi 3.036.404.593. Hal ini disebabkan oleh penurunan
penerimaan kas dari kegiatan operasional dan penurunan pembayaran serta pengeluaran
kas operasional. Di tahun 2020 tidak terdapat informasi mengenai arus kas dari aktivitas
investasi.
Di sisi arus kas dari aktivitas pendanaan, mengalami penurunan dari yang sebelumnya
6.464.266.204 menjadi -5.205.591.573 di tahun 2020. Penurunan ini dipicu oleh tidak
adanya penerimaan dari aktivitas pendanaan, namun pembayaran utang pembiayaan
konsumen mengalami peningkatan. Tidak menutup kemungkinan, PT Kioson dalam jangka
pendek akan mengalami kesulitan dalam likuiditas (risiko likuiditas).
Analisis Risiko
Masalah yang terjadi karena aktivitas manusia baik yang disengaja maupun tidak
disengaja, serta masalah dari proses alami dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis
perusahaan, dapat dianalisis menggunakana analisis risiko. Oleh karena itu, perusaahaan
perlu mengambil langkah atau strategi untuk meminimalkan risiko ini.
Dari analisis yang dilakukan pada PT Kioson, dapat disimpulkan bahwa perusahaan
memiliki risiko likuiditas yang ditunjukkan dengan penurunan arus kas perusahaan. Selain
itu, perusahaan juga memiliki risiko tidak bisa melunasi utangnya karena terlalu
mengandalkan utang untuk kegiatan operasionalnya. Jika kegiatan operasional PT Kioson
terhambat, hal ini bisa berpengaruh pada keberlangsungan bisnis perusahaan.
02 PROSPECTIVE ANALYSIS:
FORECASTING
Forecasting of Income Statement and
Statement of Financial Position

Forecasting atau peramalan merupakan pendekatan yang digunakan untuk memperkirakan


kebutuhan dan kondisi keuangan dimasa yang akan datang. Forecasting Financial statement
merupakan bagian dari Analisis Prospektif. Analisis Prospektif merupakan analisis yang
digunakan untuk melihat prospek / keadaan perusahaan di masa depan. Dalam analisis ini
perusahaan akan diestimasi pembayaran ke depannya yang mana keluaran dari analisis ini adalah
nilai intrinsik perusahaan yang tercermin dalam nilai sahamnya. Kegiatan perusahaan yang
dianalisis yaitu kegiatan operasional, investasi, dan pembiayaan.

Pada perkiraan laporan keuangan PT Kioson, kami menggunakan data laporan keuangan
tahun 2017, 2018, 2019, dan 2020 yang digunakan untuk forecasting selama lima tahun ke depan
untuk tahun 2021-2025. Di sini asumsi yang digunakan dalam peramalan adalah looking forward
dan going concern.
Forecasting of Income Statement and Statement of
Financial Position

1. Forecast Sales/Perkiraan 2. Forecast Asset Turn Over


Penjualan (ATO)/Perkiraan Perputaran Aset

Content
3. Forecast Profit Margin/Perkiraan 4. Forecast Net Dividend
Margin Keuntungan Payout/Perkiraan Pembayaran
Dividen Bersih

5. Forecast Net After Tax Cost of


Debt/Perkiraan Biaya Utang Bersih
setelah Pajak
1. Forecast Sales/Perkiraan Penjualan

Sales forecast atau perkiraan penjualan, adalah proses mengevaluasi data penjualan dan membuat
prediksi dan estimasi tentang nilai pendapatan masa depan yang akan diperoleh perusahaan. Langkah pertama
dalam melakukan perkiraan penjualan adalah dengan melihat pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan penjualan
rata-rata PT Kioson secara historis adalah 24%. Rata-rata ini diperoleh dari pertimbangan terhadap sisi
operasional perusahaan yang kami gunakan dalam mengasumsikan perkiraan pertumbuhan penjualan.

Dari sisi operasional, pendapatan Kioson mengalami kenaikan tahun 2018 sebesar 127,2% kemudian
tahun 2019 mengalami kenaikan 13% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan tahun 2020 terjadi
penurunan yang sangat signifikan sampai dengan -68,5%. Dengan adanya volatilitas kenaikan dan penurunan
dari tahun 2018-2020, maka pertumbuhan penjualan telah kami sesuaikan secara rata-rata menjadi 24%. 
2. Forecast Asset Turn Over
(ATO)/Perkiraan Perputaran Aset

Asset Turn Over merupakan rasio yang menilai seberapa efisiensi aset dalam
menghasilkan pendapatan di dalam perusahaan. Diasumsikan bahwa perputaran aset operasi
(ATO) PT Kioson akan stabil/tetap dalam jangka waktu 5 tahun mendatang. ATO sangat
penting bagi perusahaan karena fungsi dari teknologi yang digunakan dalam operasional
perusahaannya. ATO dihitung dari rata-rata geometrik dari perputaran aset operasi selama 4
tahun untuk periode 2017-2020. Jumlah rata-rata ATOnya adalah 699%. Rasio inilah yang
menjadi dasar untuk menghitung aset operasi bersih yang benar-benar digunakan dalam
menghasilkan perkiraan pendapatan penjualan.
3. Forecast Profit Margin/ Perkiraan Margin
Keuntungan

Margin keuntungan adalah keuntungan yang didapatkan suatu perusahaan setelah


dipotong pajak. Margin keuntungan PT Kioson diasumsikan rendah, yaitu -1,11%. Jumlah ini
dihitung dengan membagi NOPAT dengan penjualan yang menghasilkan persentase dari
empat tahun mulai dari tahun 2017-2020. Dimana persentase inilah yang akan di rata-ratakan
sehingga didapat sebesar -1,11%. Rata-rata ini diterapkan untuk melakukan perkiraan lima
tahun ke depan terhadap PT Kioson. Jumlah margin ini mengalami penurunan dikarenakan
imbas dari adanya Covid-19 dimana penjualan online mengalami penurunan karena
pendapatan masyarakat turun. Selain itu, adanya persaingan dengan perusahaan sejenis baik
domestik maupun internasional membawa dampak penurunan penjualan.
4.Forecast Net Dividend Payout/Perkiraan Pembayaran
Dividen Bersih
PT Kioson diperkirakan pembayaran terhadap dividen bersih di masa
depan adalah 0%. Pada tahun 2019 PT Kioson menghasilkan laba, namun
dari laba tersebut tidak dibagikan dividennya terhadap para pemegang saham
tetapi
0 laba tersebut digunakan sebagai cadangan dan sisanya sebagai laba
ditahan.
1 Maka dari itu asumsi kami adalah tahun berikutnya baik PT Kioson
menghasilkan laba ataupun tidak maka tidak membagikan dividen. Hal
tersebut terlihat dari laporan keuangan PT Kioson yang tidak
menginformasikan terkait dividen yang dibagikan kepada para pemegang
sahamnya. Oleh karena itu, selama lima tahun ke depan, diasumsikan tidak
adanya dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham PT Kioson.
5.Forecast Net After Tax Cost of DebtDebt/Perkiraan
Biaya Utang Bersih setelah Pajak
Untuk perkiraan biaya utang bersih setelah pajak
kami melakukan perhitungan dari semua pembiayaan
yang sifatnya ada bunganya baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Setelah itu kami
menjumlahkan total pembiayaan tersebut dan
membaginya sesuai dengan
proporsi masing-masing jenis liabilitas.
Hasil dari perhitungan bunga pasar yang sudah
dikurangkan dengan pajak, dikalikan dengan proporsi
liabilitas kemudian hasil persentasenya ditambahkan
secara keseluruhan. Persentase inilah yang akan
menjadi rate untuk memforecast cost of debt after tax.
Asumsi ini didasarkan dari perhitungan perkiraan
bersih biaya utang setelah pajak dari tahun 2017-2020
yang menghasilkan rate 10,51%.
Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas disini dimaksudkan untuk memberikan perhitungan
perkiraan yang telah dihasilkan sebeumnya. Sensitivitas dihasilkan dengan
menunjukkan efek kritis jumlah seperti jika margin keuntungan meningkat
atau menurun sebesar 1%. Ini akan menunjukkan adanya perbedaan terhadap
angka yang telah diperkirakan sebelumnya dan juga akan mengunah nilai
bisnis perusahaan Kioson. Secara keseluruhan ketika margin ditambah 1%
1%
akan mempengaruhi FCF menjadi meningkat namun nilainya tetap negatif.
Hal serupa terjadi pada calculate cost of debt (NFEAT) dimana nilainya
semakin naik ketika margin juga dinaikan.

Pada Check Leverage forecasted 2021 persentasenya dimulai

1%
16% ketika margin ditambah 1% sedangkan sebelum margin dinaikan
persentasenya di 2021 sebesar 23%. Pada calculate Equity sama sama
menghasilkan balance ketika margin dinaikan 1% ataupun sebelum
dinaikan 1% hanya saja nilainya berubah dari profit margin sebelum
dinaikan bernilai negative dan setelah ditambah 1% menjadi bernilai
positif. Selanjutnya hal serupa dapat ditemukan pada valuasi ketika
profit margin dinaikan 1% maka akan berpengaruh pada jumlah
abnormal earning, abnormal operating income, dan discounted free
cash flow juga mengalami kenaikan.
03 PROSPECTIVE ANALYSIS:
VALUATION
VALUATION

Valuation atau penilaian merupakan proses analisis untuk mengubah nilai-nilai hasil
forecasting menjadi satu nilai intrinsik atau value yang menggambarkan perusahaan. Dalam
analisis kami menggunakan menggunakan 3 metode penilaian yang mana keluaran dari analisis ini
adalah nilai intrinsik perusahaan yang tercermin dalam harga wajar sahamnya. Harga wajar dari
saham tersebut kemudian berguna untuk mengambil keputusan jual atau beli.

Valuasi dilakukan terhadap nilai-nilai pada tahun-tahun forecasting dan terminal value
perusahaan. Untuk dapat melakukan penilaian dibutuhkan perhitungan terkait Cost of Debt, Cost
of Equity, dan Weighted Average Cost of Capital (WACC) PT Kioson Komersial Indonesia.
VALUATION

2. Cost of Equity

1. Cost of Debt 3. WACC

Content

6. Discounted Free Cash 4. Discounted Abnormal


Flow Earnings

5. Discounted Abnormal
Operating Income
1. Cost of Debt

Tingkat biaya atas hutang didapatkan dengan mengalikan yield dari hutang dengan (1-tax
rate) kemudian menghitung nilai tengahnya dari tahun 2017-2020. Tax rate yang
digunakan mengikuti peraturan yang mengatur yaitu UU PPh atas badan sebesar 25%
untuk tahun 2017-2019 dan 22% untuk tahun 2020
2. Cost of Equity

Cost of Equity PT Kioson Komersial Indonesia hanya terdiri dari ekuitas saham biasa saja
tanpa saham preferen. Dalam penentuan tingkat biaya atas ekuitas tersebut digunakan
CAPM model. CAPM model ini mengarahkan pada tingkat biaya ekuitas yang didapatkan
dengan formula: Risk Free Rate + Beta x Market Risk Premium. Ketiga asumsi tersebut
kemudian menghasilkan nilai Cost of equity PT Kioson Komersial Indonesia sebesar
8,5543%.
3. WACC

Formula yang digunakan untuk WACC yaitu:

(Cost of Debt After Tax x Proporsi Debt) +


(Cost of Equity x Proposi ekuitas saham
biasa)
4. Discounted Abnormal Earnings

Lalu untuk menghitung nilai perusahaan, nilai sekarang didiskontokan dijumlahkan dengan nilai buku pembukuan
ekuitas sebesar 49.731.765.485. Maka akan menjadi sebesar -583.881.813.813 sebagai nilai PT Kioson Komersial
Indonesia. Atas nilai intrisik tersebut kemudian dibagi dengan jumlah saham beredar yaitu 717.239.900 lembar
sehingga didapatkan nilai intrisik harga saham perusahaan sebesar Rp -814.
5. Discounted Abnormal Operating Income
Model penilaian pendapatan operasional abnormal menentukan nilai perusahaan dengan berfokus pada pendapatan operasional
dari operasi bersih aset perusahaan. Model ini berbeda dengan model penilaian laba abnormal dimana terdapat penggantian BVE
(Book Value of Equity) di DAE (Penghasilan Abnormal Diskon) dengan NOA (Nilai Aset Operasi), kemudian terdapat
penggantian AE di DAE dengan Abnormal operating income (NOPAT - r * NOA0) r = biaya modal (WACC).

Selanjutnya, dari hasil


perhitungan didapatkan nilai
Rp -438.503.325.252,40
sebagai nilai perusahaan
KIOSON.
6. Discounted Free Cash Flow

Metode Discounted Free Cash Flow dihitung menggunakan data free cash flow perusahaan mulai dari tahun aktual terakhir (2020)
sampai dengan tahun terminal value (2025).PV equity sebesar -938.527.923.798 adalah nilai intrisik perusahaan hasil valuasi.
Nilai intrinsik tersebut kemudian dibagi dengan jumlah lembar saham (717.239.900) lembar. Hasil akhirnya didapatkan -Rp -1.309
yang menggambarkan harga wajar saham perusahaan.
REKOMENDASI

Kelompok kami tidak merekomendasikan untuk investor berinvestasi di PT Kioson,


berikut alasan atas rekomendasi tersebut.

1. Dari analisis industri, PT Kioson dapat dikatakan kalah bersaing dengan perusahaan
sejenis seperti shopee, tokopedia dan lain sebagainya.
2. Dari analisis keuangan perusahaan juga ditemukan bahwa kondisi PT Kioson sedang
kurang baik, misalnya dari sisi profitabilitas perusahaan yang terus menurun, dan dari
sisi arus kas dan risiko yang kurang baik akibat dari sisi aktivitas pendanaan PT Kioson
yang terus menurun, sedangkan resiko likuiditas makin meningkat.
REKOMENDASI

3. Dari analisis prospektif yang telah kami lakukan, ditemukan hasil


valuasi menggunakan 3 metode yaitu discounted abnormal earnings
(DAE), discounted abnormal operating earnings (DAOE), dan
discounted cash flow (DCF) semuanya menghasilkan nilai saham
yang negatif. Dari sisi DCF negatif sendiri mengindikasikan bahwa
dana yang dinvestasikan ke PT Kioson tidak mengalami pertumbuhan
terhadap arus kas di masa mendatang.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai