PT KIOSON KOMERSIAL
INDONESIA
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Anggota Kelompok 4
01 AJIE BAYU KUSUMO
23 NUURMILENA TASYA
25 SRI HANDAYANINGSIH
01 FINANCIAL ANALYSIS
PROSPECTIVE ANALYSIS:
02 FORECASTING
PROSPECTIVE ANALYSIS:
03 VALUATION
01 FINANCIAL ANALYSIS
Recasting Financial Statement
Dalam analisis keuangan, analisis laporan arus kas merupakan salah satu komponen
penting karena terdapat beberapa informasi yang tidak memungkinkan untuk ditemukan
dalam laporan akrual tetapi dapat ditemukan dalam laporan arus kas menggunakan basis
kas. Terdapat kemungkinan pendapatan perusahaan yang tidak seimbang dengan arus kas,
sehingga memengaruhi operasi perusahaan. Analis dapat mengidentifikasi bagaimana kas
perusahaan dihasilkan sebagai arus masuk dan kas dibelanjakan sebagai arus keluar dalam
suatu periode sehingga analis dapat menelusuri bagaimana perusahaan mempertahankan
arus kas mereka.
Risk Analysis
Dari tahun 2018 sampai 2020 ROE PT Kioson mengalami penurunan yang drastis dari
1,43% menjadi -84,17%. Hal ini menunjukkan PT Kioson semakin tidak efektif dalam
menggunakan pembiayan ekuitas untuk mendanai operasi dan mengembangkan
perusahaan
Profit Margin
Profit margin mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan NOPAT dari hasil
penjualan. Perhitungan NOPAT PT Kioson dari tahun 2018 hingga 2020 adalah :
Dari perhitungan menunjukkan penurutnan NOPAT dari tahun ke tahun. Laba operasi
PT Kioson selalu mengalami penurunan, bahkan di tahun 2020 NOPAT menunjukkan angka
-4,59%.
Operating Return of Assets
OROA merupakan rasio yang digunakan perusahaan untuk melihat seberapa efektif
aset operasional dapat meningkatkan laba operasional perusahaan. OROA PT Kioson di
tahun 2018 adalah 0,62% lalu tahun 2019 turun menjadi -1,94% , dan turun drastis di tahun
2020 menjadi -22,27%. Hal ini menandakan perusahaan tidak bisa memanfaatkan aset
operasional secara efektif untuk meningkatkan laba operasional perusahaan dari tahun ke
tahun. Dibuktikan dengan adanya penurunan profit margin PT Kioson dari 2018 sampai
2020.
Pada perkiraan laporan keuangan PT Kioson, kami menggunakan data laporan keuangan
tahun 2017, 2018, 2019, dan 2020 yang digunakan untuk forecasting selama lima tahun ke depan
untuk tahun 2021-2025. Di sini asumsi yang digunakan dalam peramalan adalah looking forward
dan going concern.
Forecasting of Income Statement and Statement of
Financial Position
Content
3. Forecast Profit Margin/Perkiraan 4. Forecast Net Dividend
Margin Keuntungan Payout/Perkiraan Pembayaran
Dividen Bersih
Sales forecast atau perkiraan penjualan, adalah proses mengevaluasi data penjualan dan membuat
prediksi dan estimasi tentang nilai pendapatan masa depan yang akan diperoleh perusahaan. Langkah pertama
dalam melakukan perkiraan penjualan adalah dengan melihat pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan penjualan
rata-rata PT Kioson secara historis adalah 24%. Rata-rata ini diperoleh dari pertimbangan terhadap sisi
operasional perusahaan yang kami gunakan dalam mengasumsikan perkiraan pertumbuhan penjualan.
Dari sisi operasional, pendapatan Kioson mengalami kenaikan tahun 2018 sebesar 127,2% kemudian
tahun 2019 mengalami kenaikan 13% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan tahun 2020 terjadi
penurunan yang sangat signifikan sampai dengan -68,5%. Dengan adanya volatilitas kenaikan dan penurunan
dari tahun 2018-2020, maka pertumbuhan penjualan telah kami sesuaikan secara rata-rata menjadi 24%.
2. Forecast Asset Turn Over
(ATO)/Perkiraan Perputaran Aset
Asset Turn Over merupakan rasio yang menilai seberapa efisiensi aset dalam
menghasilkan pendapatan di dalam perusahaan. Diasumsikan bahwa perputaran aset operasi
(ATO) PT Kioson akan stabil/tetap dalam jangka waktu 5 tahun mendatang. ATO sangat
penting bagi perusahaan karena fungsi dari teknologi yang digunakan dalam operasional
perusahaannya. ATO dihitung dari rata-rata geometrik dari perputaran aset operasi selama 4
tahun untuk periode 2017-2020. Jumlah rata-rata ATOnya adalah 699%. Rasio inilah yang
menjadi dasar untuk menghitung aset operasi bersih yang benar-benar digunakan dalam
menghasilkan perkiraan pendapatan penjualan.
3. Forecast Profit Margin/ Perkiraan Margin
Keuntungan
1%
16% ketika margin ditambah 1% sedangkan sebelum margin dinaikan
persentasenya di 2021 sebesar 23%. Pada calculate Equity sama sama
menghasilkan balance ketika margin dinaikan 1% ataupun sebelum
dinaikan 1% hanya saja nilainya berubah dari profit margin sebelum
dinaikan bernilai negative dan setelah ditambah 1% menjadi bernilai
positif. Selanjutnya hal serupa dapat ditemukan pada valuasi ketika
profit margin dinaikan 1% maka akan berpengaruh pada jumlah
abnormal earning, abnormal operating income, dan discounted free
cash flow juga mengalami kenaikan.
03 PROSPECTIVE ANALYSIS:
VALUATION
VALUATION
Valuation atau penilaian merupakan proses analisis untuk mengubah nilai-nilai hasil
forecasting menjadi satu nilai intrinsik atau value yang menggambarkan perusahaan. Dalam
analisis kami menggunakan menggunakan 3 metode penilaian yang mana keluaran dari analisis ini
adalah nilai intrinsik perusahaan yang tercermin dalam harga wajar sahamnya. Harga wajar dari
saham tersebut kemudian berguna untuk mengambil keputusan jual atau beli.
Valuasi dilakukan terhadap nilai-nilai pada tahun-tahun forecasting dan terminal value
perusahaan. Untuk dapat melakukan penilaian dibutuhkan perhitungan terkait Cost of Debt, Cost
of Equity, dan Weighted Average Cost of Capital (WACC) PT Kioson Komersial Indonesia.
VALUATION
2. Cost of Equity
Content
5. Discounted Abnormal
Operating Income
1. Cost of Debt
Tingkat biaya atas hutang didapatkan dengan mengalikan yield dari hutang dengan (1-tax
rate) kemudian menghitung nilai tengahnya dari tahun 2017-2020. Tax rate yang
digunakan mengikuti peraturan yang mengatur yaitu UU PPh atas badan sebesar 25%
untuk tahun 2017-2019 dan 22% untuk tahun 2020
2. Cost of Equity
Cost of Equity PT Kioson Komersial Indonesia hanya terdiri dari ekuitas saham biasa saja
tanpa saham preferen. Dalam penentuan tingkat biaya atas ekuitas tersebut digunakan
CAPM model. CAPM model ini mengarahkan pada tingkat biaya ekuitas yang didapatkan
dengan formula: Risk Free Rate + Beta x Market Risk Premium. Ketiga asumsi tersebut
kemudian menghasilkan nilai Cost of equity PT Kioson Komersial Indonesia sebesar
8,5543%.
3. WACC
Lalu untuk menghitung nilai perusahaan, nilai sekarang didiskontokan dijumlahkan dengan nilai buku pembukuan
ekuitas sebesar 49.731.765.485. Maka akan menjadi sebesar -583.881.813.813 sebagai nilai PT Kioson Komersial
Indonesia. Atas nilai intrisik tersebut kemudian dibagi dengan jumlah saham beredar yaitu 717.239.900 lembar
sehingga didapatkan nilai intrisik harga saham perusahaan sebesar Rp -814.
5. Discounted Abnormal Operating Income
Model penilaian pendapatan operasional abnormal menentukan nilai perusahaan dengan berfokus pada pendapatan operasional
dari operasi bersih aset perusahaan. Model ini berbeda dengan model penilaian laba abnormal dimana terdapat penggantian BVE
(Book Value of Equity) di DAE (Penghasilan Abnormal Diskon) dengan NOA (Nilai Aset Operasi), kemudian terdapat
penggantian AE di DAE dengan Abnormal operating income (NOPAT - r * NOA0) r = biaya modal (WACC).
Metode Discounted Free Cash Flow dihitung menggunakan data free cash flow perusahaan mulai dari tahun aktual terakhir (2020)
sampai dengan tahun terminal value (2025).PV equity sebesar -938.527.923.798 adalah nilai intrisik perusahaan hasil valuasi.
Nilai intrinsik tersebut kemudian dibagi dengan jumlah lembar saham (717.239.900) lembar. Hasil akhirnya didapatkan -Rp -1.309
yang menggambarkan harga wajar saham perusahaan.
REKOMENDASI
1. Dari analisis industri, PT Kioson dapat dikatakan kalah bersaing dengan perusahaan
sejenis seperti shopee, tokopedia dan lain sebagainya.
2. Dari analisis keuangan perusahaan juga ditemukan bahwa kondisi PT Kioson sedang
kurang baik, misalnya dari sisi profitabilitas perusahaan yang terus menurun, dan dari
sisi arus kas dan risiko yang kurang baik akibat dari sisi aktivitas pendanaan PT Kioson
yang terus menurun, sedangkan resiko likuiditas makin meningkat.
REKOMENDASI