Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk


Dosen Pengampu : Fahmi Natigor Nasution SE, M.Acc, Ak, CA,
CMA

Disusun oleh :
Peter Tiomar
180503121

PROGRAM STUDI
STRATA-1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... 2
BAB I ............................................................................................................................................... 3
PROFIL PERUSAHAAN................................................................................................................ 3
BAB II .............................................................................................................................................. 8
IDENTIFIKASI MASALAH .......................................................................................................... 8
BAB III .......................................................................................................................................... 11
STANDARISASI ........................................................................................................................... 11
BAB IV .......................................................................................................................................... 14
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ....................................................................................... 14
BAB V ............................................................................................................................................ 16
REKOMENDASI & TINDAK LANJUT...................................................................................... 16
BAB I

PROFIL PERUSAHAAN
Visi Perusahaan :

Menjadi Perusahaan Agribisnis Terkemuka yang Berkelanjutan dalam hal Produksi, Biaya,
Kondisi (3C) yang Berbasis Penelitian dan Pengembangan

Misi Perusahaan :

Menambah Nilai bagi "Stakeholders" di Bidang Agribisnis

Profil Perusahaan :

PP London Sumatra Indonesia atau PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia


Tbk (LSIP) atau sering disingkat menjadi Lonsum (London Sumatra) merupakan perusahaan
yang bergerak di industri perkebunan kelapa sawit dan karet. Produk utamanya adalah
minyak sawit mentah dan karet serta sejumlah kecil kakao, teh dan biji-bijian.

LSIP didirikan tanggal 18 Desember 1962 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun
1962. Kantor pusat LSIP terletak di Ariobimo Sentral Lt. 12, Jln. H.R. Rasuna Said Blok X-2
Kav. 5, Jakarta 12950 – Indonesia, sedangkan kantor cabang operasional berlokasi di Medan,
Palembang, Makassar, Surabaya dan Samarinda. Induk usaha dari Lonsum adalah Salim
Ivomas Pratama Tbk / SIMP, dimana SIMP memiliki 59,48% saham yang ditempatkan dan
disetor penuh Lonsum, sedangkan induk usaha terakhir dari Lonsum adalah First Pacific
Company Limited, Hong Kong.

Tujuan Perusahaan :

Mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan

Strategi Perusahaan :

Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangun


kesatuan

Budaya Kerja Perusahaan :

Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung
tinggi integritas.
Struktur Organisasi :

Financial Highlight :
Operational Highlight :
BAB II

IDENTIFIKASI MASALAH
Laporan laba rugi merupakan akumulasi aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan
pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Dari
laporan laba rugi akan diketahui apakah perusahaan mendapatkan keuntungan atau bahkan
mengalami kerugian.

TAHUN Total Pendapatan Bersih Persentase Perubahan Selisih pendapatan


2014 4.726.539.000.000 0,00% 0
2015 4.189.615.000.000 -11,36% -536.924.000.000
2016 3.847.869.000.000 -8,16% -341.746.000.000
2017 4.738.022.000.000 23,13% 890.153.000.000
2018 4.019.846.000.000 -15,16% -718.176.000.000
2019 3.699.439.000.000 -7,97% -320.407.000.000

Total Pendapatan Bersih


5,000,000,000,000
4,500,000,000,000
4,000,000,000,000
3,500,000,000,000
3,000,000,000,000
2,500,000,000,000
2,000,000,000,000
1,500,000,000,000
1,000,000,000,000
500,000,000,000
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019
HARGA RATA-RATA
TAHUN
CPO/KG (dalam Rupiah)
2015 6.971
2016 7.768
2017 8.311
2018 7.395
2019 6.689
2020 8.545

Dari data-data diatas dapat dikatakan pendapatan bersih mengalami penurunan


di tahun 2017-2018 sebesar 15,16%. Yang mana Sebagian besar penjualan
berasal dari produk berbasis CPO serta produk- produk turunannya, terutama
disebabkan oleh melemahnya harga CPO selama tahun berjalan. Selain itu
penurunan pendapatan bersih perusahaan disebabkan oleh produktivitas kelapa
sawit yang menurun akibat dampak musim kemarau panjang tahun 2017 serta
El Nino ringan di wilayah Indonesia pada tahun 2018.
BAB III

STANDARISASI
A. Definisi Penjualan
Pegertian Penjualan Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan
rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan, dan keinginan
pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.
Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan
suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai
sasarannya.
B. Definisi Pendapatan Bersih
Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari pembentukan laporan
laba rugi dalam suatu perusahaan. Banyak yang bingung mengenai istilah pendapatan.
Hal ini disebabkan pendapatan dapat diartikan sebagai revenue dan dapat juga diartikan
sebagai income, maka income dapat diartikan sebagai penghasilan dan kata revenue
sebagai pendapatan penghasilan maupun keuntungan.
Pendapatan sangat berpengaruh bagi keseluruhan hidup perusahaan, semakin besar
pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk
membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh
perusahaan. Selain itu pendapatan juga berpengaruh terhadap laba rugi perusahaan yang
tersaji dalam laporan laba rugi maka, pendapatan adalah darah kehidupan dari suatu
perusahaan.
Pendapatan bersih adalah pendapatan Grup yang diperoleh dari penjualan barang jadi
setelah dikurangi diskon, retur, potongan penjualan, pajak ekspor dan pungutan ekspor.
Pendapatan dari penjualan barang jadi diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan
barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan. Pendapatan bersih tidak
memperhitungkan harga pokok penjualan, dan beban umum dan administrasi (keduanya
masuk sebagai beban operasional).
Pelaporannya adalah untuk menunjukan nilai sebenarnya pendapatan yang perusahaan
anda kumpulkan.
C. Karakteristik Pendapatan
a. Jika bertambah saldonya, harus dicatat disisi kradit. Setiap pencatatan di sisi kredit
berarti akan menambah saldo pendapatan tersebut.
b. Jika berkurang saldonya harus dicatat di sisi debet. Setiap pencatatan di sisi debet
berarti akan mengurangi saldo pendapatan tersebut.
c. Bahwa pendapatan itu muncul dari kegiatan-kegiatan pokok perusahaan dalam
mencari laba.
d. Bahwa pendapatan itu sifatnya berulang-ulang atau berkesinambungan
kegiatankegiatan pokok tersebut pada dasarnya berada dibawah kendali manajemen.
D. Analisis Ratio
Analisis rasio keuangan merupakan salah satu teknik dalam menganalisa laporan
keuangan yang banyak digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu
perusahaan.Analisis rasio keuangan dilakukan dengan menghubungkan berbagai
perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan.Rasio
keuangan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa mengenai baik
atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka
rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai
standar.
(A) MARGIN LABA BERSIH (NPM)
Laba usaha juga dikenal sebagai EBIT dan dan ditemukan pada laporan laba rugi
perusahaan. EBIT adalah laba sebelum bunga dan pajak. Margin laba usaha melihat
EBIT sebagai persentase penjualan. Laba usaha rasio margin adalah ukuran efisiensi
operasional secara keseluruhan, menggabungkan semua biaya biasa, kegiatan bisnis
sehari-hari.
Margin Laba Bersih dihitung dengan rumus :
Margin laba Bersih = EBIT/Penjualan Bersih

(B) GROSS PROFIT MARGIN (GPM)


Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan
penjualan/pendapatan bersih. hal ini menunjukkan bahwa beban pokok pendapatan
relatif lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan bersih, demikian pula
sebaliknya, semakin rendah gross profit margin. Semakin besar gross profit margin
semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena semakin kurang baik operasi
perusahaan (Syamsuddin, 2009). Tujuannya untuk melihat seberapa efektifkah
perusahaan bisa menjaga atau bahkan menurunkan tingkat harga pokok produksinya
sehingga perolehan laba bisa meningkat. Besar kecilnya rasio profit margin pada
setiap transaksi sales ditentukan oleh dua faktor, yaitu net sales dan laba usaha atau
net operating income tergantung pendapatan dari sales dan besarnya biaya usaha
(Operating expenses). Dengan Jumlah operating expenses tertentu rasio profit margin
dapat diperbesar dengan memperbesar sales, atau dengan jumjlah sales tertentu rasio
profit margin dapat diperbesar dengan menekan atau memeperkecil operating
expenses.
Margin laba kotor tetap dihitung dengan rumus :
Margin laba kotor = (Penjualan−Harga Pokok Penjualan)/Pendapatan Bersih
Atau Margin laba kotor = Laba Bruto/Pendapatan Bersih

(C) RETURN ON SALES


Rasio laba atas penjualan atau return on sale (ROS) adalah rasio akuntansi keuangan
yang memungkinkan Anda mengevaluasi efisiensi operasional bisnis perusahaan.
Rasio ini menunjukkan dengan tepat berapa banyak keuntungan yang Anda hasilkan
dari setiap rupiah untuk barang atau jasa yang Anda jual. Rasio Return on Sales atau
ROS yang meningkat mengindikasikan kinerja perusahaan yang semakin efisien
sedangkan rasio ROS yang menurun dapat menandakan kemungkinan akan terjadi
permasalahan keuangan di perusahaan tersebut. Di sisi lain, penurunan ROS dapat
menjadi indikasi pengelolaan keuangan yang buruk atau pemborosan.
Return On Sales dihitung dengan rumus :
Return On Sales = Laba sebelum Pajak dan Bunga / Pendapatan Bersih
E. Hipotesis
Fluktuasi Harga Produk
Harga dunia dari produk kami cenderung memiliki siklus tertentu, yang dipengaruhi
oleh ketersediaan komoditas perkebunan,di mana pasokannya bergantung pada faktor-
faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti kondisi cuaca dunia; dan faktor yang
mempengaruhi permintaan seperti perubahan dalam pertumbuhan jumlah penduduk,
standar hidup serta produksi dunia dari produk pengganti dan produk pesaing, serta
harga minyak mentah.
Aspek-aspek lainnya seperti peraturan lingkungan dan konservasi, pajak dan bencana
alam juga mempengaruhi penentuan harga. Dimana perlu menganalisa dan
mengawasi pola permintaan dunia dan tren minyak sawit serta produk sawit lainnya
agar dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam penentuan tingkat
produksi dan penjualan.
BAB IV

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

A. MARGIN LABA BERSIH (NPM)

TAHUN Total Pendapatan Bersih EBIT NPM


2014 4.726.539.000.000 916.695.000.000 19,39%
2015 4.189.615.000.000 623.309.000.000 14,88%
2016 3.847.869.000.000 592.769.000.000 15,41%
2017 4.738.022.000.000 763.423.000.000 16,11%
2018 4.019.846.000.000 329.426.000.000 8,19%
2019 3.699.439.000.000 252.630.000.000 6,83%

Berdasarkan tabel di atas margin laba usaha tahun 2018 mengalami penurunan sebesar
7,92% dari tahun 2017. Margin laba usaha melihat EBIT sebagai persentase pendapatan,
ini menunjukan bahwa terjadi penurunan pendapatan bersih di tahun 2018. Menurunnya
jumlah laba bersih perusahaan yang begitu signifikan pada tahun 2018, karena
berkurangnya nilai penjualan. Sehingga dapat disimpulkan kinerja perusahaan mengalami
penurunan dalam hal mengoversi pendapatan menjadi laba bersih.

B. GROSS PROFIT MARGIN (GPM)

Tahun Total Pendapatan Bersih Beban Pokok Penjualan GPM


2014 4.726.539.000.000 Rp 3.073.774.000.000 23,60%
2015 4.189.615.000.000 Rp 3.190.502.000.000 26,03%
2016 3.847.869.000.000 Rp 3.395.184.000.000 23,95%
2017 4.738.022.000.000 Rp 3.443.814.000.000 18,55%
2018 4.019.846.000.000 Rp 3.336.813.000.000 12,29%
2019 3.699.439.000.000 Rp 3.137.879.000.000 15,75%

Berdasarkan Tabel diatas gross profit margin pada tahun 2018 sebesar 6,26% Lebih
rendah dari tahun 2017. Laba usaha Perseroan menurun menjadi Rp 2.144.506.000.000
dari sebelumnya sebesar Rp 3.539.506.000.000 pada tahun 2018, Semakin rendah gross
profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan. Menurunnya pendapatan bersih
disebabkan oleh sebagai dampak dari fluktuasi harga jual dan berkurangnya produksi
sebagai dampak dari perubahan cuaca .
C. RETURN ON SALES

TAHUN Total Pendapatan Bersih Laba sebelum pajak dan bunga ROS
2014 4.726.539.000.000 1.188.931.000.000 25,15%
2015 4.189.615.000.000 827.882.000.000 19,76%
2016 3.847.869.000.000 778.561.000.000 20,23%
2017 4.738.022.000.000 778.561.000.000 16,43%
2018 4.019.846.000.000 417.052.000.000 10,37%
2019 3.699.439.000.000 352.743.000.000 9,54%

Berdasarkan Tabel diatas Return on Sales tertinggi berada di tahun 2014 yairu 25,15%.
Pada tahun 2014 Return on Sales adalah 25,15% dan tahun 2015 yaitu 19,76%. Return on
Sales sebesar 16,43% pada tahun 2017 menurun menjadi 10,37% pada tahun 2018.
Return on Sales mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi
pada tahun 2019 menunjukkan keadaan kurang baik.
BAB V

REKOMENDASI & TINDAK LANJUT


A. Dengan melakukan inovasi pada produk penjualan.
Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan bersih perusahaan dengan menjual produk
turunan minyak kelapa sawit seperti RBDPO, Olein, Stearin dan PFAD.
a. Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) adalah CPO yang telah mengalami
proses pemucatan, penghilangan asam lemak bebas dan bau.
b. Palm olein adalah fraksi cair yang diperoleh dari fraksinasi minyak sawit setelah
terkristalisasi pada suhu terkontrol. Hal ini sepenuhnya cair dalam iklim yang hangat
dan memiliki kisaran sempit gliserida.
Palm olein banyak digunakan sebagai minyak goreng dan ini sangatlah popular hal ini
disebabkan oleh ketahanan yang baik terhadap oksidasi dan tidak terjadinya
kerusakan produk pada suhu penggorengan serta waktu kadaluarsa yang lebih lama.
c. Palm stearin adalah fraksi lebih solid yang diperoleh dari fraksinasi minyak sawit
setelah kristalisasi pada suhu terkontrol. Palm stearin sangat baik sebagai komponen
lemak padat alami bagi produk-produk seperti shortening , kue , roti dan margarin.
d. Asam lemak sawit hasil destilasi (PFAD) adalah produk yang beraroma harum dan
merupakan produk sampingan dari Proses Penyulingan dan Fraksinasi Minyak sawit
kandungannya terdiri dari beberapa ester gliserol dan juga terdiri dari sedikit
komponen bahan baku. Berwarna coklat muda pada suhu ruangan dan berubah warna
menjadi coklat apabila dipanaskan.
 PFAD banyak digunakan sebagai bahan dalam industri pakan ternak baik
sebagai asam bebas dan sebagai sabun kalsium.
 PFAD digunakan untuk usaha binatu dan pembuatan sabun. Asam lemak
dari PFAD juga bisa diesterifikasi dan produknya menjadi bahan baku
untuk industri oleokimia dan biofuel.
Serta Meningkatkan penjualan produk lain guna memberi nilai tambah seperti Kernel
dan turunannya maupun produk lainnya seperti Pupuk NPK. Guna menambal
pendapatan akibat perlambatan pertumbuhan produksi minyak kelapa sawit mentah
(Crude pal oil/CPO) dan penurunan ekspor.
B. Mengembangkan Sistem Teknologi untuk meningkatkan produksi jumlah Tandan Buah
Segar (TBS).
 Ada banyak hal yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjaga stabiltas produksi
kelapa sawit. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui yield improvement.
Sebuah upaya yang ditujukan untuk mendorong peningkatan yield tanaman
melalui program-program intensifikasi, seperti pembibitan, perawatan,
pemupukan, penanaman kembali (replanting) hingga kegiatan paska panen.
 Perseroan juga dapat memfokuskan diri untuk menghasilkan bibit unggul,
melakukan serangkaian proses duplikasi bibit unggulan (cloning), dimana dapat
digunakan dalam memasuki tahap field planting. Selain itu, dapat mencari
beberapa bibit unggulan maupun tanaman indukan terbaik dari Kamerun untuk
keperluan pengembangan lebih lanjut di kemudian hari.
 Perseroan dapat menerapkan EWS (Early Warning System) untuk mengamati
kondisi tanaman di kebun sebagai upaya penanganan hama dan serangan penyakit.
Dimana kegiatan ini dilakukan secara manual, namun saat ini prosesnya
dijalankan secara digital. Digitalisasi dan otomasi hasil observasi diperlukan agar
proses pengamatan berjalan lebih baik, kalkulasi perhitungan lebih akurat, serta
dapat mengeliminir kesalahan pada sistem EWS yang dijalankan secara manual.
 Dalam rangka mendorong peningkatan produktivitas pemanen, Perseroan dapat
melakukan inovasi baru dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Salah
satunya adalah dengan membekali pemanen dengan alat bantu panen, seperti
dodos mesin (alat panen mekanik). Dodos mesin digunakan oleh para pemanen
agar proses panen berjalan lebih efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai