Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS HORIZONTAL TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PT WIJAYA

KARYA BANGUNAN GEDUNG (TBK)

Dosen Pengampu :
RETNO YULIANTI, DR., SE., M.Si, Ak. CA.,

Disusun oleh :
Roshinta Erza Ramadhani (387)
Zahra Aulia Chairunnisa (388)
Salsabila Adinda Luthfiani (389)
Reva Dewi Shabuna (390)

Kelas EA-I
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2023/2024
PENDAHULUAN
Salah satu sarana untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan dapat dilakukan dengan
menganalisis laporan keuangan tahunan yang dibuat perusahaan tersebut. Laporan keuangan
dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atas laporan kemajuan (progress report)
secara periodik yang dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Adapun
sifat dari laporan keuangan dimaksud adalah menyajikan data historis serta menyeluruh yang
terdiri dari data yang merupakan hasil kombinasi antara fakta yang telah dicatat (recorded
fact), prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi serta pendapat pribadi. Dari
sudut pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan untuk memprediksi masa
depan, sedangkan dari sudut manajemen, analisis laporan keuangan digunakan untuk
membantu mengantisipasi kondisi di masa depan, dan yang lebih penting, sebagai titik awal
untuk perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa di masa depan.
Analisis laporan keuangan mencakup 2 (dua) hal yakni: (1) pembandingan kinerja
perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan (2) evaluasi kecenderungan
posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu (Brigham & Houston, 2001, 78). Analisis
kecenderungan baik terhadap rasio maupun terhadap angka absolutnya sangat penting karena
kecenderungan akan memberikan tanda apakah kondisi keuangan perusahaan akan membaik
atau memburuk. Untuk melakukan analisis trend (trend analysis) dapat dilakukan dengan cara
memplot rasio selama suatu waktu tertentu.
Analisis laporan keuangan umumnya dimulai dengan perhitungan sekumpulan rasio
keuangan yang dirancang untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif suatu
perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, dan untuk
menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk selama suatu waktu. Studi
ini membantu manajemen mengidentifikasikan kekurangan dan kemudian melakukan
tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Analisis laporan keuangan akan dapat
melihat kekurangan-kekurangan perusahaan dan kemudian menggunakan informasi ini untuk
meningkatkan kinerja. Selain itu, analisis keuangan dapat juga digunakan untuk meramalkan
bagaimana keputusan strategis seperti penjualan sebuah divisi, program pemasaran atau
perluasan pabrik mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan di masa depan.
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk ("Perusahaan") berkedudukan di Jakarta
Selatan, didirikan berdasarkan Akta Nomor: 43 tanggal 24 Oktober 2008 yang dibuat
dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini telah mendapat
persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. AHU-92223.AH.01.01 tanggal 1 Desember 2008.

Tabel 1 : Ikhtisar Keuangan PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk

URAIAN TAHUN 2020 TAHUN 2019

Penjualan Bersih 2.810.083.762.049 4.567.506.785.491

Beban Pokok penjualan 35.811.248.092 21.009.086.914

Laba Kotor 212.069.925.107 465.176.872.070


Beban Usaha 63.292.821.051 70.987.446.742

Laba Bersih 156.349.499.437 456.366.738.475

Aset Lancar 5.087.145.594.388 4.702.708.394.284

Aset Tidak Lancar 1.379.174.482.365 1.110.168.517.734

Jumlah Aset 3,32353E+12 3,97698E+12

Hutang Lancar 3.164.038.985.852 3.057.900.430.761

Hutang Tidak Lancar 722.939.475.056 680.008.851.486

Jumlah Hutang 2.441.099.510.796 2.377.891.579.275

Jumlah Ekuitas 2.227.875.252.387 2.489.849.939.984

Jumlah Hutang dan Ekuitas 4.668.974.763.183 4.867.741.519.259

Berdasarkan data pada tabel dapat kita lihat bahwa secara umum PT Wijaya Karya
Bangunan Gedung (tbk) ini mengalami perubahan baik kenaikan maupun penurunan.
Perubahan pada posisi keuangan ini nantinya akan mempengaruhi rasio likuiditas,
solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan. Laporan keuangan PT Wijaya Karya Bangunan
Gedung (tbk) pada dasarnya merupakan laporan kinerjanya bagi pengguna laporan keuangan
seperti pemegang saham, investor, manajer, karyawan,kreditor dan supplier. Oleh karenanya
analisis atas laporan keuangan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (tbk) perlu untuk
dilakukan untuk mengetahui.sejauh mana kinerja keuangannya.

Pengertian dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan adalah
Laporan Keuangan. Laporan Keuangan biasanya disajikan dalam bentuk Neraca dan Laporan
Laba Rugi. Neraca memberikan gambaran tentang aktiva-aktiva dan kewajiban kewajiban
serta modal pada saat tertentu. Sedangkan Laporan Laba Rugi menggambarkan pendapatan,
biaya-biaya, bunga, pajak dan keuntungan perusahaan untuk jangka waktu tertentu.
Kemampuan melakukan analisa terhadap laporan keuangan akan membantu para pemegang
kepentingan dalam perusahaan (stakeholders) memahami prospek dan resiko yang dihadapi
oleh perusahaan.
Menurut Munawir (2010;35), analisis laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan
yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau
kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta
perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Harahap (2009:190), analisis laporan
keuangan berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang
lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna
antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam
proses menghasilkan keputusan yang tepat. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data
keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil
operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data
keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga analisis
laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas dari
peranan rasio-rasio laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio
keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan diambil.

Metode atau Teknik Analisis Laporan Keuangan


1. Analisis Horizontal
Analisis perbandingan adalah teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan
dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan membandingkan
antara satu dengan yang lain, dengan menunjukkan informasi keuangan atau data
lainnya baik dalam rupiah atau dalam unit. Dengan analisis perbandingan, pemakaian
laporan keuangan lebih mudah menginterpretasikannya dan dapat menjelaskan arah
perubahan suatu fenomena.
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa total piutang pada tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar Rp.227.600.785. Lalu total aset pada tahun 2020 mengalami
peningkatan sebesar Rp.342,350,542,741.Total utang pada tahun 2022 mengalami
penurunan sebesar Rp.115,432,390,321. Total Ekuitas pada tahun 2020 menglami
penurunan
sebesar Rp.264,500,345,720

2. Analisis Rasio
𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
a. Rasio Lancar/Current Ratio = ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
b. Account Receivable Turnover = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
c. Profit Margin = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
x 100%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
d. Return on Asset (ROA) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
e. Debt to Asset Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 x 100%

CURRENT RATIO

Tahun Aset Lancar Liabilitas Lancar Hasil


(Jangka Pendek)

2019 5.087.145.594.388 3.057.900.430.761 1,663607338

2020 4.702.708.394.284 3.164.038.985.852 1,486299131

ACCOUNT RECEIVABLE TURNOVER


Tahun Penjualan Kredit Rata-Rata Piutang Hasil

2019 21.009.086.914 19.801.740.642 1,060971724

2020 35.811.248.092 13.731.071.034 2,608044777

PROFIT MARGIN

Tahun Pendapatan Bersih Penjualan Bersih Hasil


(Laba Berjalan) (Pendapatan)

2019 456.366.738.475 4.567.506.785.491 10%

2020 156.349.499.437 2.810.083.762.049 6%

RETURN ON ASSET

Tahun Pendapatan Bersih Total Aset Hasil

2019 456.366.738.475 6.197.314.112.122 0,07363944

2020 156.349.499.437 6.081.882.876.649 0,025707417

DEBT TO ASSET RATIO

Tahun Total Utang Total Aktiva Hasil

2019 3.737.909.282.247 6.197.314.112.122 60%

2020 3.886.978.460.908 6.081.882.876.649 64%

Hasil Analisis dan Pembahasan

Uraian Tahun 2020 Tahun 2019

Current Ratio 1,486299131 1,663607338

Account Receivable Turnover 2,608044777 1,060971724

Profit Margin 6% 10%

Return on Asset 0,025707417 0,07363944

Debt to Asset Ratio 64% 60%

Anda mungkin juga menyukai