Anda di halaman 1dari 14

Analisis Laporan Keuangan

Pada PT. KAI


Oleh :
- Reni Pauziah
- Ujang Ruslan
Pendahuluan
Stabilitas keuangan suatu perusahaan dapat dinilai dengan melihat laporan keuangannya.
Keberhasilan dan kesehatan keuangan organisasi selama periode waktu tertentu dapat diperoleh dari
laporan keuangannya (Paradintya & Fauzi, 2022). ratio yang merupakan alat analisa yang dapat
memberika jalan keluar dan menggambarkan gejala-gejala yang tampak pada suatu keadaan, karena
dapat menyingkap hubungan sekaligus menjadi dasar perbandingan yang menunjukkan kondisi atau
kecenderungan yang tidak dapat dideteksi bila kita hanya melihat komponen-komponen rasio itu
sendiri.
Dalam hal ini, penulis berencana melakukan penelitian di PT. Kereta Api Indonesia, sebuah
perusahaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Di Indonesia, layanan transportasi kereta api
disediakan, dipelihara, dan dikelola oleh PT. Kereta Api Indonesia, sebuah perusahaan milik negara.
Di antara perusahaan transportasi di Indonesia, PT. Kereta Api Indonesia selama periode tahun 2020
dan 2021 terus menerus mengalami kerugian sebagai akibat dari menurunnya tingkat pendapatan
perusahaan. Sehingga kondisi kinerja keuangan PT. Kereta Api Indonesia selama periode tahun 2020-
2021 perlu dipertanyakan apakah sudah berjalan secara efektif atau belum.
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pada


pendahuluan tersebut, maka Tujuan dari penelitian ini
yang menjadi pokok adalah untuk mengetahui
permasalahan adalah selisih perbandingan dan
bagaimana analisis presentase kenaikan atau
perbandingan dan rasio penurunan rasio
keuangan pada PT. KAI selama
2 periode?
Jenis
Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menggunakan analisis


perbandingan horizontal, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, serta rasio profitabilitas.
Penelitian ini akan mengkaji kinerja PT. Kereta Api Indonesia Periode waktu 2020 – 2021.
Tinjauan literatur menjadi dasar strategi pengumpulan data penelitian ini. Penggunaan sumber
informasi sekunder diperlukan untuk penelitian ini. Data tersebut berasal dari laporan keuangan
dan neraca Bursa Efek Indonesia. Data laporan keuangan yang dianalisis rasio profitabilitas dari
PT.KAI kemudian dibandingkan dengan norma industri. Data tentang standar industri diperoleh
dari penelitian (Hidayatul Fajrin & Laily, 2016).
Analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Horizontal
2. Ratio Likuiditas
Current Ratio = × 100%

Quick Ratio = × 100%


4. Ratio Solvabilitas
Debt to Equity = × 100%

5. Ratio Profitabilitas
Gross Profit Margin = × 100%

Net Profit Margin = × 100%

Return on Asset Ratio = 100%

Return on Equity Ratio = × 100%


1. Metode Analisis Laporan Keuangan PT. KAI ini menggunakan Metode Analisis Horizontal, yaitu
metode analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan beberapa periode untuk
mengetahui perkembangan dan kecenderungan nya.
2. Tekhnik analisis laporan keuangan yang digunakan pada PT. KAI adalah analisis ratio yang
merupakan alat analisa yang dapat memberika jalan keluar dan menggambarkan gejala-gejala yang
tampak pada suatu keadaan, karena dapat menyingkap hubungan sekaligus menjadi dasar
perbandingan yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan yang tidak dapat dideteksi bila kita
hanya melihat komponen-komponen rasio itu sendiri. Analisis ratio ini terdiri dari :
Rasio Likuiditas yaitu rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajban (hutang) jangka pendek.
Rasio Solvabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjang nya atau mengukur tingkat proteksi kreditor jangka panjang.
Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba.
Tabel. 1
PT. Kereta Api Indonesia
Neraca

 Per Desember 2020 Per Desember 2021 

Aktiva Tabel. 2
PT. Kereta Api Indonesia
Aktiva Lancar 9.164.500.411 9.706.681.516
Laporan Laba Rugi
Aktiva Tetap 44.042.568.591 53.062.145.256

Total Aktiva 53.207.069.002 62.768.826.772


 Per Desember 2020  Per Desember 2021
Pasiva
Jumlah Pendapatan 18.074.850.763 17.916.775.924
Total Hutang Lancar 9.281.616.345 9.574.299.758 Jumlah Beban Pokok Pendapatan (16.910.622.755) (15.149.306.550)

Total Hutang Jangka Panjang 26.885.473.155 29.782.786.689 LABA BRUTO 1.164.228.008 2.767.469.374
Total Pasiva 36.167.089.500 39.357.086.447 LABA (RUGI) USAHA (1.007.074.012) 224.418.884
Total Ekuitas 17.039.979.502 23.411.740.325
RUGI SEBELUM PAJAK (2.220.294.721) (546.980.526)
Total Pasiva dan Ekuitas RUGI TAHUN BERJALAN (1.736.237.692) (425.195.643)
53.207.069.002 62.768.826.772
Tabel. 3
PT. Kereta Api Indonesia
Neraca Perbandingan Horizontal

2020 2021 Selisih Persentase

Aktiva
Aktiva Lancar 9.706.681.516 9.164.500.411 542.181.105 5,92%
Aktiva Tetap 53.062.145.256 44.042.568.591 9.019.576.665 20,48%

Total Aktiva 62.768.826.772 53.207.069.002 9.561.757.770 17,97%

Pasiva    

Total Hutang Lancar 9.574.299.758 9.281.616.345 292.683.413 3,15%

Total Hutang Jangka Panjang 26.885.473.155 29.782.786.689 2.897.313.534 10,78%

Total Pasiva 39.357.086.447 36.167.089.500 3.189.996.947 8,82%

Total Ekuitas 23.411.740.325 17.039.979.502 6.371.760.823 37,39%

Total Pasiva dan Ekuitas 62.768.826.772 53.207.069.002 9.561.757.770 17,97%


Tabel. 4
PT. Kereta Api Indonesia
Laba Rugi dengan Perbandingan Horizontal

2020 2021 selisih persentase

Jumlah Pendapatan 18.074.850.763 17.916.775.924 -158.074.839 -0,87%

Jumlah Beban Pokok Pendapatan -16.910.622.755 -15.149.306.550 1.761.316.205 -10,42%

LABA BRUTO 1.164.228.008 2.767.469.374 1.603.241.366 137,71%

LABA (RUGI) USAHA -1.007.074.012 224.418.884 1.231.492.896 -122,28%

RUGI SEBELUM PAJAK -2.220.294.721 -546.980.526 1.673.314.195 -75,36%

RUGI TAHUN BERJALAN -1.736.237.692 -425.195.643 1.311.042.049 -75,51%


Tabel. 5
Analisis Rasio Laporan
Kuangan

2020 2021
Ratio 2020 2021 Naik/turun
Jumlah Jumlah
Likuiditas Ratio : 9.164.500.411 9.706.681.516 98,74% 101,38% 2,64%
Current Ratio 9.281.616.345 9.575.299.758

8.252.344.101 8.812.900.877 94,95% 86,19% (8,76%)


Quick Ratio 9.281.616.345 9.574.299.758

Solvabilitas Ratio :
Debt To Equity 36.167.089.500
17.039.979.502
39.357.086.447
23.411.740.325
212,25% 168,11% (44,14%)

Profitabilitas Ratio :
GPM 6,44% 15,44% 9%

NPM (9,60%) (2,37%) (7,23%)

ROA (3,26%) (0,67%) (2,59%)

(10,18%) (1,81%) (8,37%)


ROE
Pembahasan
Analisis perbandingan horizontal menunjukkan bahwa :
• Aktiva lancar naik sebesar 5,92% sedangkan hutangnya naik sebesar 3,15% yang ternyata disebabkan
oleh adanya penambahan aktiva tetap berupa sarana prasarana yang akan digunakan untuk
meningkatkan kegiatan operasional, sehingga aktiva tetap nya naik sebesar 20,48%. Hutang jangka
panjang naik sebesar 10,78% menunjukkan perusahaan menambah pinjaman dana dari kreditur.
• Di dalam analisis laporan laba rugi dapat dilihat adanya penurunan jumlah pendapatan sebesar 0,87%
yang menyebabkan PT.KAI mengalami kerugian
• Dari segi likuiditas mengalami penurunan pada tingkat current rasio sebesar 99% yang berarti setiap
hutang lancar perusahaan hanya mampu menjamin sebesar Rp. 0,99. juga pada quick rasio mengalami
penurunan sebesar 95% yang berarti perusahaan hanya mampu menjamin hutang jangka pendek
sebesar Rp. 0,95 saja.
• Rasio solvabilitas mengalam penurunan sebesar 44% yang berarti perusahaan belum mampu
meningkatkan modal.
• Rasio solvabilitas menunjukkan GPM naik sebesar 9%, NPM turun sebesar 7,23%, ROA turun
sebesar 2,59% dan ROE turun sebesar 8,37%. Yang berarti perusahaan blm mampu meningkatkan
kinerja perusahaan
Kesimpulan Saran

berdasarkan perhitungan analisis


keuangan PT. KAI periode 2020-2021
menunjukan adanya penurunan
diberbagai rasio keuangan, karena nilai PT. KAI untuk kedepannya harus
rata-rata perusahaan berada dibawah nilai lebih memperhatikan pendapatan
rata-rata industri. Sehingga dapat yang akan berpengaruh pada laba
diketahui bahwa kondisi kinerja perusahaan
keuangan PT. KAI periode 2020-2021
belum berjalan secara efektif.
Daftar Pustaka
Fahmi, I. (2012). Pengantar Manajemen Keuangan. Alfabeta.
Hidayatul Fajrin, P., & Laily, N. (2016). Analisis Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 5.
Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada.
Lumenta, M., Gamaliel, H., & Latjandu, L. D. (2021). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan
Transportasi Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
Dan Akuntansi, 9(3).
Paradintya, B. U., & Fauzi, H. H. (2022). The Effect Of Regional Financial Performance On Regional Financial
Independence In The Province Of Central Java. Journal Of Management, Accounting, General Finance And
International Economic Issues (MARGINAL), 2(1), 230–242.
Periansya. (2015). Analisa Laporan Keuangan. Politeknik Negeri Sriwijaya.
Prastowo, D. (2015). Analisa Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi (Edisi Kedu). UPP AMP YKPN.
Rudianto. (2013). Akuntansi Manajemen. Erlangga.
Sanjaya, S., & Rizky, M. F. (2018). Analisis Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja Keuangan
Pada PT. Taspen (Persero) Medan. KITABAH: Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Syariah.
Sutama, D., & Lisa, E. (2018). Pengaruh leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. JSMA (Jurnal
Sains Manajemen Dan Akuntansi), 10(1), 21–39.
Thankyou!

Anda mungkin juga menyukai