Anda di halaman 1dari 7

NAMA : HESTI WULANSARI

NIM : 19600300012

MATA KULIAH : PASAR MODAL

Pertanyaan soal dibawah ini dan jawaban diselesaikan tugas:

*apa yang dimaksud dengan analisis keuangan dengan menggunakan analisis horizontal dan analisis
vertikal !!!!

Jawab :

1. Analisis keuangan dengan menggunakan analisis horizontal merupakan analisis persentase


peningkatan maupun penurunan yang terdapat dalam pos-pos akun laporan keuangan
komparatif. Jadi analisis horizonal membandingkan dua laporan keuangan, yaitu laporan
keuangan saat ini dan laporan keuangan tahun sebelumnya yang digunakan sebagai dasar.
Analisis horizontal bisa tiga atau lebih periode laporan komparatif.

Teknik analisis yang digunakan antara lain:

a. Analisis perbandingan yaitu teknik analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan
laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. Menurut Soemarso (2005, 380) analissi
perbandingan merupakan salah satu teknik analisis laporan keuangan yang mempunyai
makna ataupun dapat menjelaskan arah perubahan suatu fenomena. Angka-angka dalam
laporan keuangan akan sedikit artinya bila dilihat secara sendiri-sendiri. Dengan analisa,
pemakaian laporan keuangan lebih mudah menginterprestasikannya.

b. Analisis trend (indeks) yaitu teknik analisis untuk mengetahui tendensi (kecederungan ) dari
keadaan/posisi keuangan dan kinerja, apakah menunjukkan tendensi tetap, menurun atau
naik.

c. Analisis sumber dan penggunaan dana (modal kerja atau kas) yaitu teknik analisis yang
digunakan untuk mengetahui sumber dan alokasi dana, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahannya.

d. Analisis perubahan laba kotor, yaitu teknik analisis yang digunakan untuk 1) mengetahui
faktor-faktor yang menyebabkan perubahan laba kotor yang dicapai perusahaan dari
periode ke periode, dan 2) mengetahui tingkat laba kotor yang dicapai dalam satu periode
tertentu dibandingkan dengan anggaran yang telah ditetapkan.
2. Analisis keuangan dengan menggunakan analissi vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan
cara membandingkan hubungan setiap komponen dengan total akun dalam laporan keuangan
tunggal.

Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis
laporan keuangan pada satu periode tertentu dengan membandingkan antara pos yang satu
dengan yang lainnya pada laporan keuangan yang sama. Disebut metode statis karena metode
ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada periode yang sama. Analisis vertikal
menitikberatkan pada hubungan finansial antar pos-pos laporan keuangan satu periode. Dalam
analisis vertikal terhadap neraca, masing-masing pos aktiva dinyatakan sebagai persen dari total
aktiva. Masing-masing pos kewajibandan ekuitas pemilik dinyatakan sebagai persen dari total
kewajiban dan ekuitas pemilik. Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba-rugi, masing-
masing pos dinyatakan sebagai persen dari total pendapatan atau penghasilan.

Teknik analisis yang dapat digunakan antara lain:

a. Analisis persentase per komponen yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui
persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, struktur
permodalannya, dan komposisi pembiayaan yang terjadi dihubungkan dengan
penjualannya.

b. Analisis rasio, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara pos-pos
tertentu dalam neraca atau laporan laba/rugi (perhitungan hasil usaha) baik secara
individual, maupun kombinasi dari kedua laporan tersebut.

c. Analisis impas, yaitu analisis yang digunakan untuk menentukan tingkat penjualan yang
harus dicapai oleh perusahaan/koperasi agar perusahaan/koperasi tidak mengalamai
kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisis ini dapat diketahui
tingkat penjualan minimal yang harus dicapai agar tidak rugi, tingkat penjualan terendah
untuk mengambil keputusan menutup atau meneruskan usaha, margin pengaman untuk
mempertahankan tingkat keuntungan tertentu, atau pun leverage operasi untuk
mengetahui kemampuan bersaing dari perusahaan atas pesaingnya.
*Ilustrasikan contohnya dalam Neraca (balance sheet) disertai akun/rekening nya berdasarkan pos
nya saja lalu ,hitung dan analisiskan secara horizontal dan vertical neraca tersebut

Jawab :

Contoh analisis secara vertikal

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) PT. YZ (dalam jutaan rupiah)

Akun 2018 2019

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Aset

Aset lancar 6.588.109 39,34% 6.623.114 42,11%

Aset tetap 10.158.586 60,66% 9.106.831 57,89%

Aset total 16.745.695 100,00% 15.729.946 100%

Kewajiban

Kewajiban lancar 10.878.074 64,96% 10.127.542 64,38%

Kewajiban jangka 1.163.363 6,95% 775.043 4,93%


panjang

Total kewajiban 12.041.437 71,91% 10.902.585 69,31%

Ekuitas

Modal saham 76.300 0,46% 76.300 0,49%

Tambahan modal 96.000 0,57% 96.000 0,61%


disetor

Saldo laba 15.260 0,09% 15.260 0,10%


dicadangkan

Saldo laba belum 4.516.698 26,97% 4.639.800 29,50%


dicadangkan

Total ekuitas 4.704.258 28,09% 4.827.360 30,69%

Total kewajiban 16.745.695 100% 15.729.945 100%


dan ekuitas
Dalam laporan neraca, tampak bahwa aset lancar perusahaan mengalami penurunan dari tahun 2018
(42,11.%) ke tahun 2019 (39,34%) dibandingkan dengan total asetnya, sedangkan aset tetap mengalami
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada bagian kewajiban dan ekutas pemegang saham,
perubahan persentase terbesar terjadi pada kewajiban jangka panjang yaitu turun dari 6,95% menjadi
4,93% dan saldo laba belum dicadangkan dari 26,97% tahun 2018 naik menjadi 29,50% dari total
kewajiban dan ekuitas tahun 2019.

Contoh analisis horizontal

Aset lancar (dalam jutaan rupiah) Jumlah Persentase


Peningkatan/penurunan Peningkatan/penurunan
Akun 2019 2018

Kas dan setara kas 373.835 628.159 -254.324 -40,5%

Piutang usaha 3.708.257 3.244.626 463.631 14,3%

Piutang lain-lain 101.597 357.646 -256.049 -71,6%

Persediaan 2.318.130 2.297.502 20.628 0,9%

Biaya dibayar 86.290 95.181 -8.891 -9,3%


dimuka

Jumlah aset lancar 6.588.109 6.623.114 -35.005 -0,5%

Kewajiban

Kewajiban lancar 10.127.542 10.878.074 -750.532 -6,90%

Kewajiban jangka 1.163.363 775.043


panjang 388.320 50,10%

Total kewajiban 12.041.437 10.902.585 1.138.852 10,45%

Ekuitas

Modal saham 76.300 76.300 0 0

Tambahan modal 96.000 96.000


disetor 0 0

Saldo laba 15.260 15.260


dicadangkan 0 0
Saldo laba belum 4.516.698 4.639.800
dicadangkan -123.102 -2,65%

Total ekuitas 4.704.258 4.827.360 -123.102 -2,55%

Total kewajiban 16.745.695 15.729.945


dan ekuitas 1.015.750 0,064%

Penurunan kontribusi aset lancar terhadap total aset disebabkan adanya penurunan kas dan setara kas
sebesar 40% dan penurunan piutang lain-lain sebesar 71% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

* hitung dan analisiskan secara vertikal dan ilustrasikan/contohkan juga untuk laporan laba rugi
disertai akun atau rekeningnya dalam

Jawab :

Contoh Analisis horizontal pada Laporan Laba rugi

Laporan laba rugi (dalam jutaan rupiah) Jumlah Persentase


Peningkatan/ Peningkatan/
Akun 2019 2018 penurunan
penurunan

Penjualan bersih 50.000.000 45.000.000 5.000.000 11,11%

Harga pokok penjualan 30.000.000 28.000.000 2.000.000 7,14%

Laba kotor 20.000.000 17.000.000 3.000.000 17,65%

Beban penjualan 7.200.000 7.000.000 200.000 2,86%

Beban umum dan administrasi 3.000.000 2.800.000 200.000 7,14%

Penghasilan/beban lain-lain 950 (4.000) 4.950 -123,75%

Total beban usaha 10.200.950 9.796.000 404.950 4,13%

Laba usaha 9.799.050 7.204.000 2.595.050 36,02%

Pendapatan keuangan 7.500 10.000 -2.500 -25%

Beban keuangan 145.000 110.000 35.000 31,82%

Laba sebelum pajak 9.646.550 7.084.000 2.562.550 36,17%


Pajak penghasilan 2.411.637 1.771.000 640.637 36,17%

Laba bersih 7.234.913 5.313.000 1.921.913 36,17%

Peningkatan aset dan utang PT. XYZ mampu diikuti peningkatan penjualan bersih, yang naik sebesar
11,11%. Namu disatu sisi, kita juga harus perhatikan beban usaha. Total beban usaha PT. XYZ juga
mengalami peningkatan sebesar 4,13% dimana peningkatan besar terjadi pada peningkatan beban
umum dan administrasi sebesar 7,14%. Peningkatan penjualan ini bisa diimbangi dengan peningkatan
laba besih sebesar 36,17%. Ini artinya walaupun harga pokok penjualan dan total beban usaha
meningkat, tetapi PT. XYZ mampu menekan beban-bebannya, sehingga PT. XYZ tetap mampu mencetak
laba bersih (meningkat 36,17%) hal ini penting untuk menjaga kelangsungan usaha dan untuk melunasi
utang-utang yang akan jatuh tempo dalam jangka pendek dan panjang.

Kesimpulan : secara keseluruhan, kinerja keuangan PT. YZ dapat dikatakan sehat, karena PT. XYZ mampu
mencetak penjualan, meminimalkan beban, sehingga dapat mencetak laba bersih. Yang perlu
diperhatikan adalah rasio utang PT. XYZ yang cenderung tinggi.

Contoh analisis vertikal laporan laba rugi

Laporan Posisi Keuangan (laporan laba rugi) PT. YZ (dalam jutaan rupiah)

Akun 2018 2019

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Penjualan bersih 45.000.000 100% 50.000.000 100%

Harga pokok penjualan 28.000.000 62,22% 30.000.000 60%

Laba kotor 17.000.000 37,78% 20.000.000 40%

Beban penjualan 7.000.000 15,56% 7.200.000 14,4%

Beban umum dan administrasi 2.800.000 6,22% 3.000.000 6%

Penghasilan/beban lain-lain -4.000 -0,0089% 950 0,0019%

Total beban usaha 9.796.000 21,77% 10.200.950 20,4019%

Laba usaha 7.204.000 16,009% 9.799.050 19,6%

Pendapatan keuangan 10.000 0,022% 7.500 0,015%


Beban keuangan 110.000 0,24% 145.000 0,29%

Laba sebelum pajak 7.084.000 15,742% 9.646.550 19,2931%

Pajak penghasilan 1.771.000 3,94% 2.411.637 4,82%

Laba bersih 5.313.000 11,81% 7.234.913 14,47%

Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan laba kotor terhadap
penjualan bersih dari 37,78% (tahun 2018) menjadi 40% (tahun 2019), terdapat penghematan beban
penjualan dari 15,56% (tahun 2018) menjadi 14,4% (tahun 2019) dan beban umum dari 6,22% (tahun
2018) menjadi 6% (tahun 2019), yang berakibat pada peningkatan laba bersih dari 11,81% (tahun 2018)
menjadi 14,47% (tahun 2019).

Anda mungkin juga menyukai