Disusun Oleh:
S1 Akuntansi
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
A. PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN.........................................................................................3
B. TUJUAN ANALISIS...................................................................................................................3
C. LINGKUP ANALISIS.................................................................................................................3
D. DATA YANG DIGUNAKAN....................................................................................................4
BAB II ANALISIS DAN INTERPRETASI....................................................................................................5
A. ANALISIS VERTIKAL ( Analisis Common Size)......................................................................5
B. ANALISIS HORIZONTAL (Analisis Perbandingan dan Trend)...................................................5
C. ANALISIS RASIO KEUANGAN............................................................................................. 23
BAB III KESIMPULAN....................................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 34
BAB I
PENDAHULUAN
Didirikan pada tahun 1996, PT Erajaya Swasembada Tbk. (“Erajaya”) telah tumbuh bukan
hanya sebagai perusahaan importir, distribusi, dan perdagangan ritel peralatan telekomunikasi
selular terbesar yang terintegrasi, Erajaya juga diakui sebagai perusahaan yang terbesar dan
terpercaya dalam bisnisnya di Indonesia.
Saat ini, Erajaya menjalankan kegiatan usaha importir, distribusi dan perdagangan ritel
perangkat telekomunikasi selular seperti telepon selular dan tablet, subscriber identity module
card (SIM Card), voucher isi ulang operator jaringan selular, aksesoris, perangkat Internet of
Things (IoT), penjualan voucher Google Play, serta menawarkan layanan produk Value
Added Services, seperti layanan perlindungan ponsel melalui produk TecProtec dan juga
layanan pembiayaan ponsel yang bekerjasama dengan perusahaan multifinance terkemuka di
Indonesia.
Visi Perusahaan
Menyediakan perangkat bergerak dan solusi untuk meningkatkan kulitas dan gaya
hidup
Misi Perusahaan
Menjadi perusahan terdepan di bidang distribusi dan ritel yang memiliki akses
langsung kepada konsumen dan pengecer terintegrasi , yang menyediakan rangkaian lengkap
perangkat bergerak dan solusi
Struktur Organisasi
Jajaran Komisaris
C. LINGKUP ANALISIS
3
D. DATA YANG DIGUNAKAN
Analisis Vertikal yaitu menitikberatkan pada hubungan financial antar pos – pos
laporan keuangan satu periode. Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing – masing pos
aktiva dinyatakan sebagai persen dari total aktiva. Masing – masing pos kewajiban dan
ekuitas pemilik dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik. Dalam
analisis vertikal terhadap laporan laba-rugi, masing – masing pos dinyatakan sebagai persen
dari total pendapatan atau penghasilan.
Laporan dengan prosentase per komponen menunjukan prosentase dari total aktiva
yang telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva. Dengan mempelajari laporan
dengan prosentase ini dan memperbandingkan dengan rata-rata industri sebagai keseluruhan
dari perusahaan yang sejenis, akan dapat diketahui apakah investasi kita dalam suatu aktiva
melebihi batas-batas yang umum berlaku (over investment) atau justru masih terlalu kecil
(under investment), dengan demikian untuk periode berikutnya kita dapat mengambil
kebijaksanaan - kebijaksanaan yang perlu, agar investasi kita dalam suatu aktiva tidak terlalu
kecil ataupun terlalu besar. Laporan dengan cara ini juga menunjukan distribusi daripada
hutang dan modal, jadi menunjukan sumber-sumber darimana dana yang diinvestasikan pada
aktiva tersebut. Study tentang ini akan menunjukan sumber mana yang merupakan sumber
pokok pembelanjaan perusahaan. juga akan menunjukan seberapa jauh perusahaan
menggunakan kemampuannya untuk memperoleh kredit dari pihak luar, karena dari itu juga
dapat diduga atau diketahui berapa besarnya margin of safety yang dimiliki oleh para
kreditur.
Berikut penyajian laporan keuangan PT Erajaya Swasembada Tbk. (“Erajaya”) . dan
anak perusahaan dalam analisis common size :
PT Erajaya Swasembada Tbk. DAN ENTITAS ANAK
ANALISIS COMMON SIZE LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Liabilitas
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka pendek 102.014 115.645 127.670 5,1% 6,6% 7,4%
Utang usaha pihak ketiga 1.688.142 1.644.581 1.662.533 1,6% 1,3% 2,5%
Uang muka pelanggan jangka pendek pihak 581.199 489.959 405.378 3,9% 3,3% 1,3%
ketiga
Utang dividen 241.873 234.787 240.762 2,8% 1,9% 2,2%
Beban akrual jangka pendek 27.376 38.370 70.793 1,5% 2,4% 3,5%
Liabilitas imbalan pasca kerja jangka pendek 18.022 20.382 45.329 3,4% 1,8% 4,1%
Utang pajak 26.555 24.499 29.993 1,9% 2,2% 2,4%
Jumlah liabilitas jangka pendek 2.739.111 2.610.824 2.588.354 20,2% 19,5% 23,4%
Liabilitas jangka panjang
Kewajiban imbalan pasca kerja jangka
480.757 488.657 415.281 14,3% 16,7% 18,6%
panjang
Jumlah liabilitas jangka panjang 480.757 488.657 415.281 14,3% 16,7% 18,6%
Jumlah liabilitas 3.220.568 3.099.441 3.003.635 34,5% 36,2 42,0%
Ekuitas
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk
Saham biasa 386.794 386.794 386.794 20,5% 18,5% 15,6%
Tambahan modal disetor 3.571.934 3.571.934 3.517.934 12,4% 10,8% 10,1%
Saldo laba yang telah ditentukan
323.508 323.508 323.508 11,4% 12% 19,2%
penggunaannya
Saldo laba yang belum ditentukan
5.208.079 5.396.728 4.923.986 22,2% 22,5% 13,1%
penggunaannya
Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada
1.815.828 2.327.985 1.855.243 66,5% 63,8% 58%
pemilik entitas induk
Proforma ekuitas
Jumlah ekuitas 1.815.828 2.372.985 1.855.243 66,5% 63,8% 58,0%
Jumlah liabilitas dan ekuitas 5.036.396 5.472.426 4.858.878 100,00% 100,00% 100,00%
1
31 December 31 December 31 December
2018 2017 2016
2018 2017 2016
Penjualan dan pendapatan usaha 6.661.236 6.527.907 6.431.071 100,00% 100,00% 100,00%
Beban pokok penjualan dan
3.487.366 3.426.424 3.402.295 35,8% 43,0% 52,2%
pendapatan
Jumlah laba bruto 10.245.173 10.023.961 9.897.046 64,2% 57,0% 47,8%
Beban penjualan 3.867.104 3.762.021 3.685.279 13,5 15,7 18,1
Beban umum dan administrasi 4.048.291 3.885.277 3.677.656 22,4 20,1 25,2
Pendapatan keuangan 39.652 37.910 30.356 15,9 12,3 17,8
Beban keuangan 31.781 31.781 31.781 14,5 16,5 12,4
Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata
1.566.851 2.376.664 2.533.911
uang asing 30,1 27,2 33,6
Pendapatan lainnya 8.470 19.637 1.245 12,2 15,6 11,5
Jumlah laba (rugi) sebelum pajak
1.575.321 2.396.300 2.535.666 108,8% 107,4% 118,6%
penghasilan
Pendapatan (beban) pajak 477.989 489.223 512.961 56,4% 40,9% 75,4%
Jumlah laba (rugi) dari operasi yang
1.097.332 1.907.077 2.022.705 52,2% 66,5% 43,2%
dilanjutkan
Laba (rugi) dari operasi yang dihentikan
Jumlah laba (rugi) 1.097.332 1.907.077 2.022.705 52,2% 66,5% 43,2%
Pendapatan komprehensif lainnya atas
pengukuran kembali kewajiban manfaat 435.691 536.584 522.695
pasti, setelah pajak 20,5 19,1 11,5
Penyesuaian lainnya atas pendapatan
komprehensif lainnya yang tidak akan 305.441 485.631 509.945
direklasifikasi ke laba rugi, setelah pajak 11,4 13,7 10,4
Jumlah pendapatan komprehensif
lainnya yang tidak akan direklasifikasi ke 405.167 864.550 963.262
laba rugi, setelah pajak 16,5 19,4 13,1
Jumlah pendapatan komprehensif
405.167 864.550 963.262 48,4% 52,2% 35,0%
lainnya, setelah pajak
Jumlah laba rugi komprehensif 1.146.299 1.886.765 1.995.902 3,8% 14,3% 8,5%
Laba (rugi) yang dapat diatribusikan ke
377 654 692
entitas induk
Laba rugi komprehensif yang dapat
1.146.299 1.886,765 1.995.902 5,4% 3,7% 7,4%
diatribusikan ke entitas induk
Laba (rugi) per saham dasar dari operasi
19,6% 25,2 13.4
yang dilanjutkan
1
31 December 31 December 31 December
2018 2017 2016
2018 2017 2016
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari aktivitas operasi
Penerimaan dari pelanggan 19.689.976 19.228.772 19.054.364 15,4% 17,5% 16,8%
Pembayaran kepada pemasok atas
12.953.236 12.470.819 12.176.537 7,4% 5,6% 3,1%
barang dan jasa
Pembayaran gaji dan tunjangan 4.309.068 4.140.744 3.775.510 4,4% 7,5% 3,7%
Pembayaran jasa manajemen - -
Pembayaran kas lainnya untuk beban
2.427.645 2.617.179 3.102.317 1,6% 4,4% 1,5%
operasi
Kas diperoleh dari (digunakan untuk)
- -
operasi
Pembayaran dividen dari aktivitas
495.831 441.522 601.470 5,1% 2,4% 5,7%
operasi
Penerimaan bunga dari aktivitas operasi 39.652 37.910 30.536 12,5% 9,8% 13,3%
Penerimaan pengembalian
(pembayaran) pajak penghasilan dari - -
aktivitas operasi
Jumlah arus kas bersih yang diperoleh
dari (digunakan untuk) aktivitas 1.971.466 2.213.567 2.531.838 46,4% 47,2% 44,1%
operasi
Analisis common size pada posisi keuangan tersebut menunjukkan PT Erajaya Swasembada
Tbk. menginvestasikan aset perusahaan sebagian besar kepada aset lancar yaitu berturut-turut
1
dari tahun 2016 sampai dengan 2018 sebesar 15,9%, 13,6% dan 15,5% dari total aset
perusahaan. Komposisi aset lancar pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 1,9%
dibandingkan posisi tahun 2016 dan naik lagi pada tahun 2018 sebesar 1,2%.. komposisi aset
tidak lancar mengalami Penurunan pada tahun 2017 sebesar 1,25% dari tahun sebelumnya
dan mengalami penurunan pada tahun 2018 sebesar 1,0%.
Penurunan komposisi aset tidak lancar dari PT Erajaya Swasembada Tbk. pada tahun
2018 turut di pengaruhi dengan kenaikan total aset lancar perusahaan. Total asset PT Erajaya
Swasembada Tbk.sesungguhnya mengalami fluktuasi kenaikan dari tahun ke tahun, komposisi
di atas menggambarkan pergeseran jenis investasi dari aset PT Erajaya Swasembada Tbk.
Sementara pada pos pasiva, liabilitas jangka pendek lebih tinggi dari total liabilitas
perusahaan. Penurunan liabilitas jangka pendek terjadi tahun 2017 sebesar 1,2%. Kemudian
mengalami Kenaikan di tahun 2018 sebesar 1.03%. Untuk liabilitas jangka panjang
menunjukkan kenaikan pada tahun 2017 sebesar 2,4%. Pada tahun 2018 liabilitas jangka
panjang mengalami penuruan sebesar 1,7%.
2. Analisis common size pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
Analisis common size pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif di atas
menunjukkan perubahan yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Laba komprehensif tahun
berjalan paling rendah terjadi pada tahun 2017 yaitu mengalami penurunan sebesar 2,00%,
namun pada tahun 2018 kembali mengalami kenaikan sebesar 1,37%. Penurunan tersebut
terjadi karena beban penjualan yang terus meningkat dan beban umum dan administrasi yang
meningkat pula.
3. Analisis common size pada laporan arus kas
Analisis common size pada laporan arus kas terus mengalami penuruan dari tahun ke
tahun. Kas bersih dari aktivitas operasi mengalami penuruan dari tahun 2016 – 2018 sebesar
2,6% , 5,7% , dan 2,9%. Hal ini karena penerimaan kas dari pelanggan lebih kecil daripada
pengeluaran kas kepada pemasok dan karyawan, ditambah lagi pembayaran pajak
penghasilan dari aktivitas operasi yang semakin tinggi.
1
Interpretasi analisis komparatif posisi keuangan PT Erajaya Swasembada Tbk. yaitu
untuk aset lancar pada tahun 2017-2018 mengalami kenaikan sebesar 2.3%, dan tahun 2016-
2017 mengalami penurunan sebesar -1,3%. Kenaikan pada tahun 2018 paling besar
disebabkan meningkatnya piutang udaha pihak ketiga, sedangkan pada tahun 2017 piutang
usaha pihak ketiga justru mengalami penurunan. Pada aset tidak lancar, nilai aset PT Erajaya
Swasembada Tbk. mengalami penurunan di tahun 2018 sebesar 3,1% dari tahun 2017.
Total liabilitas jangka pendek mengalami penuruan. Penuruan pada tahun 2018-2017 sebesar
1,7% dari tahun sebelumnya 2017-2016 sebesar 1,3%. Pada tahun 2018-2017 total kewajiban
jangka panjang turun % dari total kewajiban jangka panjang tahun 2017-2016 yaitu 20.98%.
Analisis komparatif pada laporan laba rugi PT Erajaya Swasembada Tbk mengalami
kenaikan laba dari tahun 2018-2017 sebesar 5,4% dari tahun 2017-2016 mengalami
penurunan sebesar 3,3%. Peningkatan laba ini disebabkan karena peningkatan penjualan dan
pendapatan perusahaan.
3. Analisis komparatif pada laporan arus kas
Analisis komperatif pada laporan arus kas PT Erajaya Swasembada Tbk.yaitu Arus kas
bersih dari aktivitas operasi tahun 2018 terus mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya
yaitu 2,9%. Arus kas dari aktivitas investasi mengalami penurunan sebesar 5,7%. Hal ini
terjadi karena pada tahun 2018 tidak tedapat penerimaan dari penjualan asset tetap.
Analisis rasio adalah analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
keadaan (kemampuan) keuangan perusahaan pada suatu periode dengan cara menghubungkan antara jumlah
akun yang satu dengan jumlah akun yang lain. Pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan menjadi:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dengan melihat aset lancar perusahaan relative terhadap utang lancarnya.
Perusahaan dikatakan likuid jika aset lancar > utang lancar.
Berikut rasio likuiditas jangka pendek PT Erajaya Swasembada Tbk : .
PT Erajaya Swasembada Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KOMPARATIF
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1
Hari Pembelian dalam Utang
11. Hari
Usaha 50 27 60
Siklus Perdangangan Neto Rata-
12. Hari 49 25 49
rata
Kas yang tersedia dari operasi
13. Persentase terhadap rata-rata liabitas jangka 1,54 2,56 2,39
pendek
2. Rasio Solvabilitas
Rasio yang menunjukkan besarnya aktiva sebuah perusahaan yang didanai dengan
utang. Artinya, seberapa besar beban utang yang ditanggung oleh perusahaan dibandingkan
dengan aktivanya. Rasio ini merupakan ukuran yang menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk membayar seluruh kewajibannya.
Berikut rasio struktur modal dan solvabilitas PT Erajaya Swasembada Tbk. :
Rasio utang terhadap ekuitas mengalami perubahan yang fluktuatif dari tahun 2016-
2018 sebesar 1,77, 1,45, 1,17. Perubahan ini terkait dengan jumlah ekuitas yang lebih besar
dari jumlah liabilitasnya. Rasio total utang juga turut mengalami perubahan yang fluktuatif
dari tahun 2016-2018 sebesar 1,87, 1,76, 1,56 , hal ini disebapkan adanya saldo laba yang
belum ditentukan penggunaannya.
3. Rasio Profitabilitas
1
Rasio Profitabilitas atau Rasio Keuntungan mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan
modal sendiri. Rasio Profitabilitas atau disebut juga dengan istilah Rentabilitas diantaranya:
1
BAB III
KESIMPULAN
1
DAFTAR PUSTAKA