Anda di halaman 1dari 8

1

Nama: Baiq Intan Pujiati


Nim: 1901036025
Prodi: Akuntansi
Tugas 1 Analisa Laporan Keuangan

1. - Pengertian Laporan Keuangan

Menurut SAK (Standar Akuntansi Keuangan)


Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan
dalam berbagai cara seperti misalnya: sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana,
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan.

Menurut Sofyan S. Harahap (2006:105)


Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha
suatu perusahan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

Menurut Hanafi dan Halim (2007:49)


Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi
industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya.

Menurut Machfoedz dan Mahmudi (2008:1.18)


Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Proses akuntansi dimulai dari
bukti transaksi, kemudian dicatat dalam harian yang disebut jurnal, kemudian secara periodik
dari jurnal dikelompokkan ke dalam buku besar sesuai dengan transaksinya, dan tahap
terakhir dan proses akuntansi adalah penyusunan laporan keuangan.

Menurut Fahmi (2014:44)

rasio keuangan adalah hasil yang diperoleh dari perbandingan jumlah, dari satu jumlah
dengan jumlah lainnya. Sedangkan analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan
membandingkan satu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun
bersama-sama guna mengetahui hubungan di antara pos tertentu, baik dalam laporan posisi
keuangan maupun laporan laba rugi (Jumingan, 2014:242).

- Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2010:35), “analisis laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan
yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau
kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta
perkembangan perusahaan yang bersangkutan”.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2009:190), analisis laporan keuangan yaitu:


“Menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan
melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu
dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan
untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat.”

Menurut Leopold A. Bernstein dikutip oleh Dwi Prastowo (2011:56), analisis laporan
keuangan yaitu: “Suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa
2
lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin
mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.”

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan


merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan
mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan
dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam
suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

2. Bentuk Penyajian Laporan Keuangan PT. Surya Toto Indonesia, Tbk

a. Laporan Neraca PT. Surya Toto Indonesia, Tbk per 31 Desember 2016- 2018.

Berikut ini Tabel laporan neraca PT. Surya Toto Indonesia, Tbk per 31 Desember

2016-2018.

TABEL 1.1
PT Surya Toto Indonesia Tbk
NERACA
Per 31 Desember 2016, 2017, 2018

KETERANGAN TAHUN

2016 `2017 2018

AKTIVA

KAS 160.457.752.995 145.136.697.539 160.457.752.995


PIUTANG
481.003.216.500 521.288.372.560 430.275.284.283
DAGANG
PERSEDIAAN 646.863.967.025 622.391.583.244 704.846.384.434
TOTAL
AKTIVA 1.290.208.433.386 1.316.631.634.008 1.339.048.037.127
LANCAR
TOTAL
1.291.232.504.876 1.509.859.181.493 1.558.071.752.917
AKTIVA TETAP
TOTAL
2.581.440.938.262 2.826.490.815.501 2.897.119.790.044
AKTIVA

PASIVA

HUTANG
589.149.809.544 573.582.902.438 453.374.610.070
LANCAR
HUTANG
JANGKA 468.416.609.176 559.116.316.516 514.268.027.237
PANJANG
TOTAL
1.057.566.418.720 1.132.699.218.954 967.642.637.307
HUTANG
3
EKUITAS 1.523.874.519.542 1.693.791.596.547 1.929.477.152.737
Sumber : Data Diolah (2019)
4

b. Laporan laba rugi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk per 31 Desember 2016-

2018. Berikut ini Tabel laporan laba rugi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk

per 31 Desember 2016-2018

TABEL 1.2
PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2016, 2017, 2018

TAHUN
KETERANGAN
2016 2017 2018

PENJUALAN 2.069.017.634.710 2.171.861.931.164 2.228.260.379.884

HARGA POKOK 1.625.425.378.349 1.627.586.529.130 1.640.546.621.356


PENJUALAN

LABA KOTOR 443.592.256.361 544.275.402.032 587.713.758.528


LABA (RUGI)
SEBELUM 251.320.891.921 377.660.867.510 451.998.563.901
PAJAK
LABA (RUGI)
168.564.583.718 278.935.804.544 346.692.796.102
BERSIH
Sumber : Data Diolah (2019)

3. - Ada 4 jenis analisis ratio keuangan, yaitu:

1. Profitability Ratio (Rasio Laba)


Suatu metode untuk menganalisa perusahaan, seberapa besar kapasitas perusahaan tersebut
menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya.

2. Liquidity Ratio (Rasio Hutang Jangka Pendek )


Teknik perhitungan untuk menganalisa kapasitas perusahaan untuk melunasi hutang jangka
pendeknya. Semakin banyak hutang, menunjukan ciri perusahaan yang tidak sehat. Bahkan
besarnya hutang dapat menimbulkan kebangkrutan.

3. Solvency Ratio (Rasio Hutang)


Metode untuk menganalisa kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka panjang,
dan jangka pendek. Kemampuan tersebut sangat penting sebagai bahan pertimbangan para
investor untuk menanamkan modalnya.

4. Activity Ratio (Rasio Aktivitas)


Setiap perusahaan tentunya memiliki aktiva yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Oleh sebab itu, adanya analisa activity untuk menganalisa kemampuan perusahaan dalam
5
mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya guna menghasilkan laba. Dengan demikian, dapat
mengetahui efektifitas aktiva yang digunakan

5.Rasio Pertumbuhan

Rasio ini menggambarkan presentasi pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun
(Harahap, 2016:309). Rasio pertumbuhan dapat dihitung dengan beberapa rasio, yaitu: a.
Rasio Kenaikan Penjualan (Sales Growth) Rasio ini menunjukkan persentase kenaikan
penjualan tahun ini dibanding dengan tahun lalu. b. Rasio Kenaikan Laba Bersih (Net
Income Growth) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan meningkatkan laba bersih
dibanding tahun lalu.

- Beberapa indikator untuk mengukur ratio keuangan, yaitu:

Suatu perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi baik apabila memiliki indikator-indikator
yang baik seperti:

- Rasio likuiditas yang lancar,


- profitabilitas yang tinggi,
- solvabilitas yang tinggi, dan
- rasio aktivitas yang tinggi.

4. Analisis Rasio Keuangan PT. Surya Toto Indonesia, Tbk

Rasio Likuiditas

a) Current Ratio (Rasio Lancar)

Rasio ini digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia.

Current Ratio = Aktiva Lancar


Hutang lancar

Sumber : Kasmir (2012)

Berikut ini disajikan hasil perhitungan current ratio PT. Surya Toto Indonesia Tbk,

untuk tahun 2016 hingga 2018 yang dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3
PT. Surya Toto Indonesia, Tbk Perhitungan Current
Ratio Tahun 2016-2018
Current
Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar
Ratio
2016 1.290.208.433.386 589.149.809.544 218,99%
2017 1.316.631.634.008 573.582.902.438 229,54%
2018 1.339.048.037.127 453.374.610.070 295,35%
Sumber : Data Diolah (2019)
6

.2 .2 .....
Tahun 2016 = =218,99%
5 . . .5

Tahun 2017 = .................. =229,54%


5 .5 2. 2.
2
Tahun 2018 = .................. =295,35%
5 . . .

Dari perhitungan diatas, terlihat bahwa current ratio dari tahun 2016 sampai

dengan tahun 2018 mengalami peningkatan.

Pada tahun 2016, nilai rasio lancarnya sebesar 218,99%, ini menunjukkan

bahwa setiap Rp100 hutang lancarnya dijamin oleh Rp218,99 aktiva lancarnya.

Pada tahun 2017, terjadi peningkatan yaitu sebesar 229,54% sehingga setiap

Rp100 hutang lancarnya dijamin oleh Rp229,54 aktiva lancarnya. Pada tahun

2018, terjadi peningkatan lagi yaitu sebesar 295,35% Ini menunjukkan bahwa

setiap Rp100 hutang lancarnya dijamin oleh Rp295,35 aktiva lancarnya.

Peningkatan Rasio lancar dikarenakan aktiva lancarnya selalu mengalami

peningkatan dan hutang lancar setiap tahun selalu mengalami penurunan. Jika

rata-rata Industrinya adalah 200% (Kasmir : 2012), maka tingkat likuiditas

perusahaan dari tahun 2016 sampai dengan 2018 dapat dikatakan baik karena

besaran rasionya berada diatas rata-rata industrinya. PT Surya Toto Indonesia,

Tbk, dapat dikatakan mampu memenuhi hutang lancarnya dari tahun 2016

sampai dengan 2018.


7

b) Quick Ratio (Rasio Cepat)

Rasio digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan membayar

kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang lebih likuid.

Aktiva Lancar -Persediaan


Quick Ratio
Utang Lancar
=

Sumber : Kasmir (2012)

Berikut ini disajikan hasil perhitungan Quick ratio PT. Surya Toto

Indonesia Tbk, untuk tahun 2016 hingga 2018 yang dapat dilihat pada

tabel 3.4 berikut ini:

Tabel3.4
Perhitungan Quick Ratio
Tahun 2016-2018

Persediaan+
Pajak dibayar
Tahun Aktiva Lancar Quic
di muka+Biaya Hutang
k
dibayar di Lancar
Ratio
muka

2016 1.290.208.433.386 660.607.661.286 589.149.809.54 106,86


4 %
2017 1.316.631.634.008 643.920.461.203 573.582.902.43 117,28
8 %
2018 1.339.048.037.127 741.222499.522 453.374.610.07 131,86
0 %
Sumber : Data Diolah (2019)

.2 .2 . . ............... 2
Tahun 2016 = =106,86%%
5 . . .5

. . . . - .22
Tahun 2017 = =117,28%
5 .5 2. 2.

. . . . 2 - .222. ............522 =131,86%%


Tahun 2018 =
5 . . .
Quick Ratio membandingkan antara aktiva lancar tanpa persediaan dengan

hutang lancarnya. Dari perhitungan diatas, terlihat bahwa nilai rasio cepat PT.

Surya Toto Indonesia, Tbk dari tahun 2016 sampai dengan 2018 mengalami

peningkatan.

Pada tahun 2016 nilai quick ratio adalah 109,19% artinya bahwa setiap

Rp100 hutang lancarnya hanya dijamin oleh Rp109,19 aktiva sangat lancar. Pada

tahun 2017 nilai quick ratio adalah 121,03% artinya bahwa setiap Rp100 hutang

lancarnya dijamin oleh Rp121,03 aktiva sangat lancar. Pada tahun 2018 nilai

quick ratio adalah 139,88% artinya bahwa setiap Rp100 hutang lancarnya dijamin

oleh Rp139,88 aktiva sangat lancar

Jika rata-rata industri untuk Quick Ratio adalah 150% (Kasmir : 2012),

maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang

lancarnya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aktiva sangat lancar

adalah cenderung kurang baik karena besaran rasio untuk tahun 2016 sampai

dengan 2018, masih berada dibawah rata-rata industri.

Anda mungkin juga menyukai