BAB I ......................................................................................................................................... 3
BAB II........................................................................................................................................ 5
2.10 Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Kompetitor atau Industri Sejenis ............... 48
KESIMPULAN ........................................................................................................................ 51
Laporan keuangan perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk. dan Entitas Anak tahun
2014.......................................................................................................................................... 53
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 53
Laporan keuangan perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk. dan Entitas Anak tahun
2014.......................................................................................................................................... 53
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir kami dalam mata kuliah Analisa
Laporan Keuangan berupa Makalah Analisa Laporan Keuangan PT Matahari Putra Prima
Kami berterima kasih pada Ibu Sri Wijayaningrum selaku Dosen Analisa Laporan
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis terbuka atas kritik dan saran
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
Penyusunan laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah
perusahaan. Laporan keuangan menunjukkan transaksi apa saja yang terjadi pada perusahaan
selama periode yang berjalan. Analisis laporan keuangan menjadi sebuah langkah
analisa laporan keuangan, sebuah perusahaan dapat mengetahui kinerja dalam bidang
keuangan selama periode tersebut dan juga dapat membandingkan kinerja mereka pada
kinerja keuangan. PT Matahari Putra Prima merupakan entitas besar yang sudah go public di
Indonesia. Analisa pada laporan keuangan PT Matahari Putra Prima dapat membantu
perusahaan tersebut untuk memperbaiki kinerja mereka atau mempertahankan hal yang sudah
dianggap baik.
3
4
BAB II
ISI
Didirikan pada tahun 1986, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) telah berhasil
mengoperasikan sejumlah anak perusahaan yang terkait dalam berbagai bidang industry.
Sejak penawaran umum perdana di pasar moal pada tahun 1992, MPPA telah
mempertahankan kinrja keuangan positif yang konsisten memberikan keuntungan solid bagi
pemegang saham.
mentransformasi dirinya menjadi operator tunggal, dengan foksu pada Fast Moving
Pada tahun 2013,MPPA berhasil menjalankan ekspansi gerai baru secara agresif
dengan pembukaan 39 gerai baru untuk seluruh format, peningkatan jumlah dan kepuasan
pelanggan,membuka peluang untuk pertumbuhan di masa depan,. Selain itu, untuk pertama
kalinya MPPA terdaftar sebagai Global Small Cap Outperformer, dan mendapatkan
pengakuan pasar internasional atas strategi bisnis dan keberhasilan Perseroan oleh Morgan
Stanley.
Ditahun 2104, MPPA melanjutkan ekspansi dengan membuka 45 gerai baru untuk
semua format. Focus utamanya adalah untuk menciptakan generasi baru Hypermart G7.
Konsep baru ini akan membawa Perseroan untuk memulai era yang baru.
dan juga semakin ketat persaingan dalam industri retail, PT MPPA mendirikan Hypermart
5
yang bergerak dibidang swalayan, Freshmart di bidang penjualan makanan, buah-buahan erta
sayuran segar, dan juga Boston yang berfokus kepada produk kesehatan dan kecantikan.
6
HORIZONTAL ANALYSIS
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
( Dalam Jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham )
Amount
Account 2014 2013 Decrease / Percent
Increase
ASET
ASET LANCAR
7
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.923.230 2.411.529 (488.299) -20,25%
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham - Nilai nominal Rp 50
8
per saham
pada 31 Desember 2014 dan 2013;
Modal dasar - 10.800.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
Penuh - 5.377.962.800 saham pada
9
HORIZONTAL ANALYSIS
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
( Dalam Jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham )
Amount
Account 2014 2013 Percent
Decrease / Increase
-
Beban penjualan (71.839) (241.106) 169.267 70,20%
-
Penghasilan keuangan 34.203 79.096 (44.893) 56,76%
-
Beban keuangan (15.026) (82.550) 67.524 81,80%
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAINNYA - - - 0,00%
10
Laba yang dapat diatribusikan
kepada :
Kepentingan Non-Pengendali - -
Kepentingan Non-Pengendali - -
11
2.2 Analisa Horizontal
perusahaan dari tahun ke tahun. Tabel di atas menunjukkan perhitungan horizintal PT MPPA
dengan tahun dasar 2013. Dari tabel tersebut kita dapat melihat bahwa pada neraca setiap
tahunnya jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Jumlah aset pada tahun 2013 sebesar Rp 6.579.518.000 dan merunun sebesar 11,43%
menjadi Rp 5.827.294.000 pada tahun 2014. Akun yang sangat mencolok kenaikannya pada
bagian aset adalah aset lancar lainnya yaitu mengalami kenaikan sebesar 75,39% dari Rp
25.430.000 menjadi Rp 44.601.000. Akun yang paling mencolok penurunannya adalah akun
investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo yaitu Rp.62.980.000 kemudian menurun sebesar
100% menjadi 0. Hal ini juga terjadi pada akun Investasi jangka panjang lainnya yang semula
Jumlah liabilitas pada tahun 2013 sejumlah Rp 3.284.548.000 kemudian turun sebesar
9,31% menjadi Rp 2.978.608.000. Akun yang paling besar mengalami peningkatan pada
bagian liabilitas adalah utang pajak yaitu sejumlah Rp 54.246.000 kemudian mengalami
kenaikan sebesar 187,42% sehingga menjadi Rp 155.913.000. sementara akun yang paling
mengalami penurunan terbesar adalah akun utang obligasi dan utang sukuk yang mengalami
penurunan sebesar 100% dari Rp 51.939.000 menjadi 0 untuk utang obligasi dan
Jumlah ekuitas pada tahun 2013 Rp 3.249.940.000 lalu mengalami penurunan pada
tahun 2014 menjadi Rp 2.848.686.000. Akun yang mengalami kenaikan paling besar pada
bagian ekuitas adalah saldo laba yaitu sebesar Rp 28.000.000 menjadi 30.000.000 yaitu
mengalami peningkatan sebesar 7,41%. Kemudian yang paling mengalami penurunan yang
paling besar adalah saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Akun tersebut
12
mengalami perubahan sebesar 20,16% yaitu dari Rp 2.223.464.000 menjadi Rp
1.775.180.000.
13
VERTICAL ANALYSIS
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
( Dalam Jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham )
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 747.710 12,83% 1.302.610 19,80%
Piutang usaha pihak ketiga 31.331 0,54% 33.866 0,51%
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo - 0,00% 62.980 0,96%
Piutang lain-lain 351.933 6,04% 380.176 5,78%
Aset keuanagn lancar lainnya - 25.600 0,39%
Persediaan 2.655.023 45,56% 2.273.548 34,55%
Biaya dibayar di muka 73.466 1,26% 63.779 0,97%
Aset lancar lainnya 44.601 0,77% 25.430 0,39%
14
Utang sukuk - 0,00% 135.899 2,07%
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 179.266 3,08% 263.227 4,00%
Liabilitas jangka pendek lainnya 81.640 1,40% 72.802 1,11%
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham - Nilai nominal Rp 50 per saham
pada 31 Desember 2014 dan 2013;
Modal dasar - 10.800.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
Penuh - 5.377.962.800 saham pada
31 Desember 2014 dan 2013 268.898 4,61% 268.898 4,09%
Tambahan modal disetor – neto 774.578 13,29% 774.578 11,77%
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 30.000 0,51% 28.000 0,43%
Belum ditentukan penggunaannya 1.775.180 30,46% 2.223.464 33,79%
15
VERTICAL ANALYSIS
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
( Dalam Jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham )
16
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 554.017 4,08% 444.905 3,73%
17
2.3 Analisa Vertikal
Pada neraca dengan membandingkan setiap akun-akunnya dengan jumlah aset, jumlah
kewajiban, dan jumlah ekuitas, kita dapat mengetahui porsi setiap akunnya dalam laporan
keuangan tersebut. Dari tabel diatas yaitu mengenai laporan keuangan PT MPPA, kita dapat
melihat bahwa yang memiliki proporsi terbesar pada bagian aset adalah pesediaan dengan
proporsi sebesar 34,55% dan yang memiliki proporsi paling kecil adalah akun aset tak
Akun-akun lainnya seperti kas dan etara kas, aset tetap, uang muka dan jaminan sewa,
aset tidak lancar lainnya, memiliki presentase rata-rata sebesar 1% - 20% dari jumlah aset
lancar.
Pada bagian kewajiban dan ekuitas, akun yang memiliki proporsi paling banyak dan
menonjol adalah akun saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya yaitu sebesar 33,79%.
Sementara akun yang paling kecil proporsinya dalam laporan keuangan bagian kewajiban dan
ekuitas adalah saldo laba yang telah ditentukan penggunaanya yaitu sebesar 0,43%.
Akun-akun lainnya pada bagian kewajiban dan ekuitas khususnya pada bagian
liabilitas seperti beban akrual, liabilitas keuangan jangka pendek, liabilitas imbalan jangka
panjang, dan utang jangka panjang lainnya memiliki proporsi rata-rata sebesar 1%-5% dari
18
LAPORAN ARUS KAS
PT MATAHARI PUTRA PRIMA DAN ENTITAS ANAK
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
(Dalam Jutaan Rupiah Indonesia)
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi Rp 13.592.940 Rp (14.373.461) 93,90% 88,17%
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Investasi Rp 849.036 Rp (718.988) 5,86% 4,41%
19
Pembayaran obligasi dan sukuk
Total Inflow (Outflow) Bersih Kas dan Setara Kas Rp 14.476.620 Rp (16.302.612) 100,00% 100,00%
20
LAPORAN ARUS KAS
PT MATAHARI PUTRA PRIMA DAN ENTITAS ANAK
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
(Dalam Jutaan Rupiah Indonesia)
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi Rp 13.054.286 Rp (11.954.691) 82,95% 75,67%
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Investasi Rp 2.287.510 Rp (628.740) 14,53% 3,98%
21
Pembayaran obligasi dan sukuk Rp - 0,00%
Total Inflow (Outflow) Bersih Kas dan Setara Kas Rp 15.738.410 Rp (15.798.134) 100,00% 100,00%
22
2.4 ANALISA LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas disajikan untuk mengetahui seberapa banyak kas yang masuk dan
keluar dalam suatu entitas. Laporan arus kas yang digunakan pada PT MPPA adalah laporan
arus kas yang menggunakan metode langsung (direct method) sehingga laporan arus kas
Pada tahun 2014 terdapat kenaikan penerimaan kas dari pelanngan sebesar
tahun 2014 didominasi oleh aktivitas operasi yaitu sebesar Rp 14.373.461.000 dan memegang
proporsi 93,90% dari total pengeluaran kas. Pembayaran kepada pemasok merupakan
pengeluaran tersbesar yang dilakukan oleh aktivitas operasi. Pembayarn ini sekaligus menjadi
pengeluaran terbesar dari seluruh total pengeluaran pada laporan arus kas.
Pada aktivitas investasi, dapat dilihat pada tabel bahwa penmabahan aset tak berwujud
merupakan pengeluaran paling kecil yang dilakukan oleh perusahaan selama tahun 2014
yaitu sebesar 0,02% dari pengeluaran kas. Pengeluaran ini juga menjadi pengeluaran yang
paling kecil dari total pengeluaran kas. Kas yang dikeluarkan untuk transaksi ini adalah
sejumlah Rp 3.458.000.
23
2.5 FINANCIAL RATIO AND STATEMENT OF CASHFLOW
A.) Operating Cash Flow / Current Maturities of Long-Term Debt and Current
Notes Payable
2014 2013
Operating cash flow / current maturities of long-term debt and current nots payable
pada tahun 2014 menunjukkan angka 2,68 yang berarti perusahaan hanya dapat melunasi 2
kali hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat ini. Berbeda dengan
tahun sebelumnya yang menunjukkan angka yang lebih baik dari 2014 yaitu pada tahun 2013
24
menunjukkan bahwa perusahaan dapat melunasi sebanyak 7,18 kali hutang jangka
Total Debt
2014 2013
Pada tahun 2013, total hutang yang dapat ditutupi oleh pemasukan kas dari
aktivitas operasi adalah sebesar 33,47%. Sedangkan pada tahun 2014 menunjukkan
pemasukan kas dari aktivitas operasi yaitu hanya sebesar 16,46%. Perusahaan harus
kembali.
25
C.) Operating Cash Flow / Cash Dividends
Cash Dividends
2014 2013
[A] : [B] 0,49 times per year 1,09 times per year
dengan menggunakan penerimaan kas dari aktivitas operasi adalah sebanyak 1,09 kali per
tahun. Kemudian pada tahun 2014 kembali terjadi penurunan dalam kemampuan membayar
dividend menggunakan penerimaan kas dari aktivitas operasi yaitu sebesar 0,49 kali. Angka
ini menunjukkan angka yang yang tidak bagus karena perusahaan bahkan tidak dapat
menutup pembayaran cash dividends dengan pemasukan kas dari aktivitas operasinya pada
tahun tersebut.
26
2.6 Perhitungan Rasio Likuiditas dan Analisa Terkait
Gross Receivables
Pada tahun 2013 → 1,03 ( 1 hari) artinya lamanya piutang usaha tertagih
selama 1 hari. Sedangkan pada tahun 2014 terjadi (8 hari) lamanya piutang usaha
tertagih. Umur piutang ini harus dibandingkan dengan syarat pembayaran. Idealnya
Net Sales
Turnover
27
Rasio ini menunjukkan besarnya modal kerja yang tertanam dalampiutang dan
berapa kali piutang rata-rata ditagih dalam periode tersebut. Semakin tinggi rasio ini
Dapat dilihat pada tahun 2014 memiliki rasio lebih tinggi yaitu 416,90
dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya memiliki rasio 365,43. Artinya, pada
tahun 2014 perusahaan PT Matahari memiliki modal kerja rendah yang ditanamkan
pada piutang.
Net Sales/365
Days
Perputaran piutang harian adalah untuk menghitung jumlah hari dalam setahun
perusahaan dalam mengumpulkan jumlah piutang dalam setiap jangka waktu tertentu.
Piutang dapat dikatakan likuid apabila dikumpulkan relative lebih singkat waktunya.
Dapat dinilai baik atau kurang baik nya pengumpulan piutang tergantung asumsi dari
Pada tahun 2013 mendapatkan rasio jumlah pengumpulan piutang 99 hari dan
pada tahun 2014 mendapatkan rasio jumlah pengumpulan piutang 88 hari. Dapat
28
disimpulkan, perusahaan dalam pengumpulan piutang lebih cepat ditahun 2014 hanya
Ending Inventory
digudang selama 83 hari.dan pada tahun 2014 menunjukkan ada peningkatan hari dari
83 hari ke 86 hari (tahun 2014). Semakin lama barang berada di gudang menunjukkan
Inventory Turnover
Average Inventory
29
Rasio ini menunjukkan posisi persediaan dan berapa kali dana yang
ditanamkan dalam persediaan berputar pada suatu periode. Semakin besar turn over
berarti semakin baik bagi perusahaan karena dianggap penjualan berjalan dengan
cepat.
Pada tahun 2013 terdapat 4,06 kali menunjukkan bahwa dana yang tertanam
dalam persediaan berputar sebanyak 4,06 kali dalam setahun. Dan terjadi penaikan
ditahun 2014 yang menunjukkan 4,55 kali. Artinya jika mengalami penaikan dari
tahun 2013 ke tahun 2014 atau semakin tingi turn over yang diperoleh,maka semakin
Average Inventory
Days
Pada Tahun 2013 terdapat 90 hari dalam 1 tahun untuk peprutaran persediaan
dan mengalami penurunan ditahun 2014 yang hanya melakukan 80 hari peprutaran
tersebut diperusahaan akan semakin bagus. Dan pada tahun 2014 dapat dinilai bagus
30
Operating Cycle
Inventory Turnover in 80 90
Days
Operating cycle ditahun 2013 sekitar 90,99 atau bisa diasumsikan menjadi 100
hari,sedangkan ditahun 2014 operating cycle sangat cepat hanya 80,87 yang dapat
operasinya berarti semakin bagus. Berarti perputaran piutang dengan inventorinya juga
bagus.
Working Capital
perbandingan lebih dari satu periode,maka nilai working capital yang semakin besar
31
akan semakin bagus. Dalam arti, perusahaan efektif dalam memanfaatkan working
capital
Current Ratio
Current Assets
Current Liabilities
lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui
Dapat dianalisis bahwa ditahun 2013 hasil Rasio nya berkisar Rp 1,37 dan
mengalami penaikan di tahun 2014 berkisar 1,41 yang artinya : Setiap Rp 1 utang
lancer. Semaking tinggi nilai rasio ini semakin baik (semakin besar jaminan untuk
32
Acid-Test Ratio
Current Liabilities
membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi denga aktiva lancar yang lebih
liquid (liquid assets). Pada tahun 2013 terdapat rasio 0,46 yang artinya setiap Rp 1
kewajiban jangka pendek ditanggung oleh Rp 0,46 menggunakan aktiva yang lebih
liquid dan perusahaan tersebut tidak mampu membayar kewaiban yang harus segera
penurunan rasio ditahun 2014 yang hanya menanggung setiap Rp 1 kewajiban jangka
pendek ditanggung oleh Rp 0,28 dan tidak bisa membayar kewajiban yang harus
33
Cash Ratio
Current Liabilities
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi
hutang lancer dengan kat lain Cash Ratio merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuasn kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang
bersangkutan.
Tahun 2013 memiliki Cash Ratio 0,44 artinya Rp 1 utang jangka pendek
perusahaan dijamin pembayarannya Rp 0,44 dari kas dan setara kas mengartikan
Ratio mengalami penurunan ditahun 2014 yang bernilai Rp 0,27 yang berarti bahwa
Rp 1 utang jangka pendek perusahaan dijamin pembayarannya Rp 0,27 dari kas dan
setara kas dan di tahun 2014 ini perusahaan masih belum bisa menutupi kewajiban
lancarnya.
34
Sales To Working Capital
Sales
Untuk Sales to working capital mengalami penaikan ditahun 2014 sebesar 50,54
lebih bagus daripada di tahun 2013 hanya 44,30. Yang berarti bahwa dengan rata-rata
modal yang dimiliki perusahaan, perusahaan bisa menghasilkan seles yang lebih besar.
35
2.7 Perhitungan Rasio Untuk Investor dan Analisisnya
Leverage
pajak. Terdapat kenaikan yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya. Hal ini
Nonrecurring Items
Items
Interest&Tax
Noncontrolling Interest 30 30
36
Nonrecurring Items - -
Noncontroliing Interest 30 30
Nonrecurring Items - -
Fiancial Leverage
Tingkat EPS menunjukkan laba yang diperoleh per setiap lembar saham. Kenaikan
37
Operating Cash Flow per Share
Preferred Dividends - -
Common Shares
Outstanding
Share
Tidak ada preferred dividend pada laporan posisi keuangan. Tahun ini terdapat
penurunan cash yang mempengaruhi jumlah arus kas operasi per lembaran saham
38
Price / Earnings Ratio 10,414 9,720
Angka ini menunjukkan kenaikan dari tahun sebelumnya. Harga pada nilai par
per lembar salam menunjukkan kesamaan dari tahun 2013 ke tahun 2014
nya naik.
39
2.8 Perhitungan Likuiditas Rasio dan Analisanya
Debt Ratio
Total Liabilities
Total Assets
Total Liabilites
Shareholders’ Equity
40
perusahaan membayar hutang menurun,
Total Liabilities
kreditor.
41
Operating Cash flow/ Total Debt
Total Debt
42
2.9 Perhitungan Rasio Profitabilitas dan Analisanya
Net Income Before Recurring Interest, Equity Income and Nonrecurring Items
Net Sales
43
Total asset turn over
Net Sales
efisien.
44
Return on asset
Net Income Before Non Controlling Interest and Non Controlling Items
0.11.
Operating Income
Net Sales
45
Operating Asset Turn Over
Net Sales
Operating Income
46
Dupond return on operating Assets
2013 = 0,05 x 2,19 = 0,1095 nilai buku kotor dikalikan dengan buku
berbeda.
Gross Profit
Net Sales
47
2.10 Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Kompetitor atau Industri Sejenis
48
Analisa dengan Kompetitor atau Industri Sejenis
Pada analisa kali ini, PT MPPA akan membandingkan kinerjanya dengan industri
yang sejenis yaitu PT HERO. Dilihat dari current ratio kedua industri, pada tahun
2013 PT MPPA berada dibawahh PT HERO dalam melunasi hutang jangka pendek
menggunakan aset lancar yaitu dengan angka 1,37 untuk PT MPPA dan 1,61 untuk
PT HERO. Kemudian pada tahun 2014 keadaan menjadi berbalik. PT MPPA menjadi
lebi baik dari PT HERO dengan angka 1,41 untuk PT MPPA dan 1,17 untuk PT
HERO.
Tidak berbeda dengan current ratio, acid test ratio juga menunjukkan angka yang
lebih baik untuk PT MPPA pada tahun 2014 dan angka yang kurang baik pada tahun
2013
Cash ratio pada kedua perusahaan juga menunjukkan hasil yang sama untuk tahun
2014 dan 2013. Terjadi peningkatan dari tahun 2013 ke tahun 2014 untuk PT MPPA
jika dibandingkan dengan PT HERO. Kedua angka saling menurun dari tahun ke
tahun tetapi, kinerja PT MPPA dinilai menjadi lebih baik dari PT HERO
Pada bagian inventory turnover, selama 2 tahun PT HERO menunjukkan kinerja yang
angka 4,41 dan 5,09 untuk PT HERO dan keduanya lebih besar tiap tahunnya.
Pada tahun 2013, EPS pada PT MPPA berada dibawah PT HERO dengan angka 83
untuk PT MPPA dan 175,49 untuk PT HERO. Kemudian pada tahun 2014 terjadi
kenaikan pada PT MPPA dan penurunan yang sangat signifikan pada PT HERO yaitu
Pada analisa debt ratio, dalam kinerja selama 2 tahun terlihat bahwa PT MPPA
memiliki asset yang lebih banyak daripada PT HERO dalam kemampuan membayar
49
Hal yang sama juga terjadi pada Debt per Equity Ratio, Debt to Tangible Net Worth
Ratio, Operating Cash Flow per Total Debt. PT MPPA dilihat memiliki aset yang
50
KESIMPULAN
Setelah dilakukan analisa pada laporan keuangan PT MPPA, makan dapat disimpulkan hal-
hitungan untuk masing-masing rasio dapat dilihat bahwa perusahaan tersebut masih
dibilang sangat tidak bagus untuk menutupi kewajiban lancar nya dengan
menggunakan aktiva yang lebih liquid maupun menggunakan kas dan setara kas nya.
Jika menggunakan asset lancar nya perusahaan dapat melunasi kewajiban jangka
karena ditahun 2014 mengalami lebih cepat perputaran piutangnya berkisar 87 hari
Perusahaan PT matahari ini sangat tidak baik dalam mengelola barang yang berada di
gudang (day’s sales in inventory) karena mengartikan bahwa semakin lama barang
tersbut berada didalam gudang berari barang tersebut tidak laku untuk dijual.
Perusahaan ini baik & keuangannya sehat untuk berinvestasi sehingga menarik para
Dalam membayar hutang jangka panjang, perusahaan sudah mulai memasuki kriteria
yang baik tetapi masih sangat perlu adanya peningkatan dalam kinerja keuangan
tersebut
51
Perusahaan harus banyak menambah asset dalam perusahaan agar hutang jangka
pendek dan panjang yang berada di dalam perusahaan dapat dibayar dengan efektif
Perusahaan harus lebih berhati-hati lagi dalam hal pengeluaran dan pemasukan arus
kas, terutama pada bagian operasi karena angka tersebut cukup berperan besar di
Perusahaan harus lebih memperhatikan asset dan hutang yang dimiliki karena sangat
terlihat bahwa perusahaan banyaj mengalami penurunan dan hal tersebut harus segera
52
DAFTAR PUSTAKA
Laporan keuangan perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk. dan Entitas Anak tahun
2014
LAMPIRAN
Laporan keuangan perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk. dan Entitas Anak tahun
2014
53