Anda di halaman 1dari 53

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

BAB I ......................................................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3

BAB II........................................................................................................................................ 5

2.2 Analisa Horizontal......................................................................................................... 12

2.3 Analisa Vertikal............................................................................................................. 18

2.4 Analisa Laporan Arus Kas ............................................................................................ 23

2.5 Financial Ratio And Statement Of Cashflow ................................................................ 24

2.6 Perhitungan Rasio Likuiditas dan Analisa Terkait ........................................................ 27

2.7 Perhitungan Rasio Untuk Investor dan Analisisnya ...................................................... 36

2.8 Perhitungan Likuiditas Rasio dan Analisanya .............................................................. 40

2.9 Perhitungan Rasio Profitabilitas dan Analisanya ......................................................... 43

2.10 Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Kompetitor atau Industri Sejenis ............... 48

KESIMPULAN ........................................................................................................................ 51

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 53

Laporan keuangan perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk. dan Entitas Anak tahun
2014.......................................................................................................................................... 53

LAMPIRAN ............................................................................................................................. 53

Laporan keuangan perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk. dan Entitas Anak tahun
2014.......................................................................................................................................... 53

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir kami dalam mata kuliah Analisa

Laporan Keuangan berupa Makalah Analisa Laporan Keuangan PT Matahari Putra Prima

Tbk. dan Entitas Anak Periode 2013 dan 2014

Kami berterima kasih pada Ibu Sri Wijayaningrum selaku Dosen Analisa Laporan

Keuangan atas bimbingannya selama pengerjaan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan kita semua.

Kami menyadari bahwa dalam penulisannya makalah ini memiliki banyak

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis terbuka atas kritik dan saran

membangun untuk penulisan makalah yang lebih baik kedepannya.

Depok, Mei 2016

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyusunan laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah

perusahaan. Laporan keuangan menunjukkan transaksi apa saja yang terjadi pada perusahaan

selama periode yang berjalan. Analisis laporan keuangan menjadi sebuah langkah

keberlanjutan dari laporan keuangan yang telah dikeluarkan perusahaan. Menggunakan

analisa laporan keuangan, sebuah perusahaan dapat mengetahui kinerja dalam bidang

keuangan selama periode tersebut dan juga dapat membandingkan kinerja mereka pada

tahun-tahun sebelumnya apakah mereka mengalami kemajuan atau kemunduran dalam

kinerja keuangan. PT Matahari Putra Prima merupakan entitas besar yang sudah go public di

Indonesia. Analisa pada laporan keuangan PT Matahari Putra Prima dapat membantu

perusahaan tersebut untuk memperbaiki kinerja mereka atau mempertahankan hal yang sudah

dianggap baik.

1.2 Rumusan Masalah

 Analisa Horizontal dan Vertikal PT MPPA

 Analisa Arus Kas PT MPPA

 Analisa Likuiditas PT MPPA

 Analisa untuk Investor PT MPPA

 Analisa Long-Term Debt Paying Ability PT MPPA

 Analisa Profitabilitas PT MPPA

 Perbandingan Analisa Laporan Keuangan PT MPPA dengan industri sejenis

3
4
BAB II

ISI

2.1 Profil Perusahaan

Didirikan pada tahun 1986, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) telah berhasil

mengoperasikan sejumlah anak perusahaan yang terkait dalam berbagai bidang industry.

Sejak penawaran umum perdana di pasar moal pada tahun 1992, MPPA telah

mempertahankan kinrja keuangan positif yang konsisten memberikan keuntungan solid bagi

pemegang saham.

Pada tahun 2012 MPPA melakukan divestasi bisnis non-inti sebagaimana

direkomendasikan oleh Merril Lynch yang memungkinkan MPPA telah berhasil

mentransformasi dirinya menjadi operator tunggal, dengan foksu pada Fast Moving

Consumer Goods (FMCG) melalui Hypermart,Foodmart,dan Boston Health &Beauty.

Pada tahun 2013,MPPA berhasil menjalankan ekspansi gerai baru secara agresif

dengan pembukaan 39 gerai baru untuk seluruh format, peningkatan jumlah dan kepuasan

pelanggan,membuka peluang untuk pertumbuhan di masa depan,. Selain itu, untuk pertama

kalinya MPPA terdaftar sebagai Global Small Cap Outperformer, dan mendapatkan

pengakuan pasar internasional atas strategi bisnis dan keberhasilan Perseroan oleh Morgan

Stanley.

Ditahun 2104, MPPA melanjutkan ekspansi dengan membuka 45 gerai baru untuk

semua format. Focus utamanya adalah untuk menciptakan generasi baru Hypermart G7.

Konsep baru ini akan membawa Perseroan untuk memulai era yang baru.

Seiring dengan berkembangnya zaman dan semakin bertambah kebutuhan manusia

dan juga semakin ketat persaingan dalam industri retail, PT MPPA mendirikan Hypermart

5
yang bergerak dibidang swalayan, Freshmart di bidang penjualan makanan, buah-buahan erta

sayuran segar, dan juga Boston yang berfokus kepada produk kesehatan dan kecantikan.

6
HORIZONTAL ANALYSIS
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
( Dalam Jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham )

Amount
Account 2014 2013 Decrease / Percent
Increase

ASET
ASET LANCAR

Kas dan setara kas 747.710 1.302.610 (554.900) -42,60%

Piutang usaha pihak ketiga 31.331 33.866 (2.535) -7,49%


Investasi yang dimiliki hingga jatuh -
tempo - 62.980 (62.980) 100,00%

Piutang lain-lain 351.933 380.176 (28.243) -7,43%


-
Aset keuanagn lancar lainnya - 25.600 (25.600) 100,00%

Persediaan 2.655.023 2.273.548 381.475 16,78%

Biaya dibayar di muka 73.466 63.779 9.687 15,19%

Aset lancar lainnya 44.601 25.430 19.171 75,39%

Jumlah Aset Lancar 3.904.064 4.167.989 (263.925) -6,33%

ASET TIDAK LANCAR

Aset keuangan tidak lancar lainnya 20.114 16.687 3.427 20,54%


-
Investasi jangka panjang lainnya - 2 (2) 100,00%

Aset tetap 1.272.601 1.086.757 185.844 17,10%

Uang muka dan jaminan sewa 209.406 882.686 (673.280) -76,28%

Sewa dibayar di muka jangka panjang 181.902 180.662 1.240 0,69%

Aset tak berwujud 6.316 4.762 1.554 32,63%

Aset tidak lancar lainnya 175.619 183.642 (8.023) -4,37%

Aset pajak tangguhan 57.272 56.331 941 1,67%

7
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.923.230 2.411.529 (488.299) -20,25%

JUMLAH ASET 5.827.294 6.579.518 (752.224) -11,43%

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang usaha 1.893.341 1.989.126 (95.785) -4,82%

Beban akrual 305.118 337.677 (32.559) -9,64%

Utang pajak 155.913 54.246 101.667 187,42%

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 134.352 132.514 1.838 1,39%


Bagian lancar atas liabilitas jangka
panjang :
-
Utang obligasi - 51.939 (51.939) 100,00%
-
Utang sukuk - 135.899 (135.899) 100,00%
Liabilitas keuangan jangka pendek
lainnya 179.266 263.227 (83.961) -31,90%

Liabilitas jangka pendek lainnya 81.640 72.802 8.838 12,14%

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.749.630 3.037.430 (287.800) -9,48%

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 182.647 152.939 29.708 19,42%

Liabilitas jangka panjang lainnya 46.331 94.179 (47.848) -50,81%

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 228.978 247.118 (18.140) -7,34%

Jumlah Liabilitas 2.978.608 3.284.548 (305.940) -9,31%

EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham - Nilai nominal Rp 50

8
per saham
pada 31 Desember 2014 dan 2013;
Modal dasar - 10.800.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
Penuh - 5.377.962.800 saham pada

31 Desember 2014 dan 2013 268.898 268.898 - 0,00%

Tambahan modal disetor – neto 774.578 774.578 - 0,00%


Saldo laba

Telah ditentukan penggunaannya 30.000 28.000 2.000 7,14%

Belum ditentukan penggunaannya 1.775.180 2.223.464 (448.284) -20,16%

Jumlah Ekuitas yang dapat


diatribusikan

kepada Pemilik Entitas Induk 2.848.656 3.294.940 (446.284) -13,54%

Kepentingan Non-pengundali 30 30 - 0,00%

Jumlah Ekuitas 2.848.686 3.294.970 (446.284) -13,54%

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.827.294 6.579.518 (752.224) -11,43%

9
HORIZONTAL ANALYSIS
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
( Dalam Jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham )

Amount
Account 2014 2013 Percent
Decrease / Increase

PENJUALAN BERSIH 13.590.405 11.912.763 1.677.642 14,08%

BEBAN POKOK PENJUALAN (11.235.948) (10.023.943) (1.212.005) 12,09%

LABA BRUTO 2.354.457 1.888.820 465.637 24,65%

-
Beban penjualan (71.839) (241.106) 169.267 70,20%

Beban umum dan administrasi 1.635.673 1.259.055 376.618 29,91%


-
Beban lain-lain 22.049 47.201 (25.152) 53,29%
-
Penghasilan lain-lain 86.765 247.017 (160.252) 64,87%

LABA USAHA 711.661 588.475 123.186 20,93%

-
Penghasilan keuangan 34.203 79.096 (44.893) 56,76%
-
Beban keuangan (15.026) (82.550) 67.524 81,80%

LABA SEBELUM PAJAK 730.838 585.021 145.817 24,93%

Beban pajak penghasilan (176.821) (140.116) (36.705) 26,20%

LABA TAHUN BERJALAN 554.017 444.905 109.112 24,52%

PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAINNYA - - - 0,00%

TOTAL LABA KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN 554.017 444.905 109.112 24,52%

10
Laba yang dapat diatribusikan
kepada :

Pemilik Entitas Induk 554.017 444.905 109.112 24,52%

Kepentingan Non-Pengendali - -

554.017 444.905 109.112 24,52%

Laba Komprehensif yang dapat


diatribusikan kepada :

Pemilik Entitas Induk 554.017 444.905 109.112 24,52%

Kepentingan Non-Pengendali - -

554.017 444.905 109.112 24,52%

LABA PER SAHAM DASAR 103 83 20 24,10%

11
2.2 Analisa Horizontal

Analisa Horizontal mengungkapkan perkembangan atau penurunan kinerja sebuah

perusahaan dari tahun ke tahun. Tabel di atas menunjukkan perhitungan horizintal PT MPPA

dengan tahun dasar 2013. Dari tabel tersebut kita dapat melihat bahwa pada neraca setiap

tahunnya jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Jumlah aset pada tahun 2013 sebesar Rp 6.579.518.000 dan merunun sebesar 11,43%

menjadi Rp 5.827.294.000 pada tahun 2014. Akun yang sangat mencolok kenaikannya pada

bagian aset adalah aset lancar lainnya yaitu mengalami kenaikan sebesar 75,39% dari Rp

25.430.000 menjadi Rp 44.601.000. Akun yang paling mencolok penurunannya adalah akun

investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo yaitu Rp.62.980.000 kemudian menurun sebesar

100% menjadi 0. Hal ini juga terjadi pada akun Investasi jangka panjang lainnya yang semula

berjumlah 2000 kemudian mengalami penurunan sebesar 100% menjadi 0.

Jumlah liabilitas pada tahun 2013 sejumlah Rp 3.284.548.000 kemudian turun sebesar

9,31% menjadi Rp 2.978.608.000. Akun yang paling besar mengalami peningkatan pada

bagian liabilitas adalah utang pajak yaitu sejumlah Rp 54.246.000 kemudian mengalami

kenaikan sebesar 187,42% sehingga menjadi Rp 155.913.000. sementara akun yang paling

mengalami penurunan terbesar adalah akun utang obligasi dan utang sukuk yang mengalami

penurunan sebesar 100% dari Rp 51.939.000 menjadi 0 untuk utang obligasi dan

Rp135.899.000 menjadi 0 untuk utang sukuk.

Jumlah ekuitas pada tahun 2013 Rp 3.249.940.000 lalu mengalami penurunan pada

tahun 2014 menjadi Rp 2.848.686.000. Akun yang mengalami kenaikan paling besar pada

bagian ekuitas adalah saldo laba yaitu sebesar Rp 28.000.000 menjadi 30.000.000 yaitu

mengalami peningkatan sebesar 7,41%. Kemudian yang paling mengalami penurunan yang

paling besar adalah saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Akun tersebut

12
mengalami perubahan sebesar 20,16% yaitu dari Rp 2.223.464.000 menjadi Rp

1.775.180.000.

13
VERTICAL ANALYSIS
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
( Dalam Jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham )

Account 2014 Percent 2013 Percent

ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 747.710 12,83% 1.302.610 19,80%
Piutang usaha pihak ketiga 31.331 0,54% 33.866 0,51%
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo - 0,00% 62.980 0,96%
Piutang lain-lain 351.933 6,04% 380.176 5,78%
Aset keuanagn lancar lainnya - 25.600 0,39%
Persediaan 2.655.023 45,56% 2.273.548 34,55%
Biaya dibayar di muka 73.466 1,26% 63.779 0,97%
Aset lancar lainnya 44.601 0,77% 25.430 0,39%

Jumlah Aset Lancar 3.904.064 67,00% 4.167.989 63,35%

ASET TIDAK LANCAR


Aset keuangan tidak lancar lainnya 20.114 0,35% 16.687 0,25%
Investasi jangka panjang lainnya - 2 0,00%
Aset tetap 1.272.601 21,84% 1.086.757 16,52%
Uang muka dan jaminan sewa 209.406 3,59% 882.686 13,42%
Sewa dibayar di muka jangka panjang 181.902 3,12% 180.662 2,75%
Aset tak berwujud 6.316 0,11% 4.762 0,07%
Aset tidak lancar lainnya 175.619 3,01% 183.642 2,79%
Aset pajak tangguhan 57.272 0,98% 56.331 0,86%

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.923.230 33,00% 2.411.529 36,65%

JUMLAH ASET 5.827.294 100,00% 6.579.518 100,00%

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha 1.893.341 32,49% 1.989.126 30,23%
Beban akrual 305.118 5,24% 337.677 5,13%
Utang pajak 155.913 2,68% 54.246 0,82%
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 134.352 2,31% 132.514 2,01%
Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang :
Utang obligasi - 0,00% 51.939 0,79%

14
Utang sukuk - 0,00% 135.899 2,07%
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 179.266 3,08% 263.227 4,00%
Liabilitas jangka pendek lainnya 81.640 1,40% 72.802 1,11%

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.749.630 47,19% 3.037.430 46,16%

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 182.647 3,13% 152.939 2,32%
Liabilitas jangka panjang lainnya 46.331 0,80% 94.179 1,43%

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 228.978 3,93% 247.118 3,76%

Jumlah Liabilitas 2.978.608 51,11% 3.284.548 49,92%

EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham - Nilai nominal Rp 50 per saham
pada 31 Desember 2014 dan 2013;
Modal dasar - 10.800.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
Penuh - 5.377.962.800 saham pada
31 Desember 2014 dan 2013 268.898 4,61% 268.898 4,09%
Tambahan modal disetor – neto 774.578 13,29% 774.578 11,77%
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 30.000 0,51% 28.000 0,43%
Belum ditentukan penggunaannya 1.775.180 30,46% 2.223.464 33,79%

Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan


kepada Pemilik Entitas Induk 2.848.656 48,88% 3.294.940 50,08%
Kepentingan Non-pengundali 30 0,00% 30 0,00%

Jumlah Ekuitas 2.848.686 48,89% 3.294.970 50,08%

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.827.294 100,00% 6.579.518 100,00%

15
VERTICAL ANALYSIS
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
( Dalam Jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham )

Account 2014 Percent 2013 Percent

PENJUALAN BERSIH 13.590.405 100,00% 11.912.763 100,00%

BEBAN POKOK PENJUALAN (11.235.948) -82,68% (10.023.943) -84,14%

LABA BRUTO 2.354.457 17,32% 1.888.820 15,86%

Beban penjualan (71.839) -0,53% (241.106) -2,02%

Beban umum dan administrasi 1.635.673 12,04% 1.259.055 10,57%

Beban lain-lain 22.049 0,16% 47.201 0,40%

Penghasilan lain-lain 86.765 0,64% 247.017 2,07%

LABA USAHA 711.661 5,24% 588.475 4,94%

Penghasilan keuangan 34.203 0,25% 79.096 0,66%

Beban keuangan (15.026) -0,11% (82.550) -0,69%

LABA SEBELUM PAJAK 730.838 5,38% 585.021 4,91%

Beban pajak penghasilan (176.821) -1,30% (140.116) -1,18%

LABA TAHUN BERJALAN 554.017 4,08% 444.905 3,73%

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA - 0,00% - 0,00%

16
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 554.017 4,08% 444.905 3,73%

Laba yang dapat diatribusikan kepada :

Pemilik Entitas Induk 554.017 4,08% 444.905 3,73%

Kepentingan Non-Pengendali - 0,00% - 0,00%

554.017 4,08% 444.905 3,73%

Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada :

Pemilik Entitas Induk 554.017 4,08% 444.905 3,73%

Kepentingan Non-Pengendali - 0,00% - 0,00%

554.017 4,08% 444.905 3,73%

LABA PER SAHAM DASAR 103 83

17
2.3 Analisa Vertikal

Pada neraca dengan membandingkan setiap akun-akunnya dengan jumlah aset, jumlah

kewajiban, dan jumlah ekuitas, kita dapat mengetahui porsi setiap akunnya dalam laporan

keuangan tersebut. Dari tabel diatas yaitu mengenai laporan keuangan PT MPPA, kita dapat

melihat bahwa yang memiliki proporsi terbesar pada bagian aset adalah pesediaan dengan

proporsi sebesar 34,55% dan yang memiliki proporsi paling kecil adalah akun aset tak

berwujud yaitu sebesar 0,07%.

Akun-akun lainnya seperti kas dan etara kas, aset tetap, uang muka dan jaminan sewa,

aset tidak lancar lainnya, memiliki presentase rata-rata sebesar 1% - 20% dari jumlah aset

lancar.

Pada bagian kewajiban dan ekuitas, akun yang memiliki proporsi paling banyak dan

menonjol adalah akun saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya yaitu sebesar 33,79%.

Sementara akun yang paling kecil proporsinya dalam laporan keuangan bagian kewajiban dan

ekuitas adalah saldo laba yang telah ditentukan penggunaanya yaitu sebesar 0,43%.

Akun-akun lainnya pada bagian kewajiban dan ekuitas khususnya pada bagian

liabilitas seperti beban akrual, liabilitas keuangan jangka pendek, liabilitas imbalan jangka

panjang, dan utang jangka panjang lainnya memiliki proporsi rata-rata sebesar 1%-5% dari

total ekuitas PT MPPA.

18
LAPORAN ARUS KAS
PT MATAHARI PUTRA PRIMA DAN ENTITAS ANAK
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
(Dalam Jutaan Rupiah Indonesia)

Inflow Outflow Percent Percent

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan kas daripelanggan Rp 13.592.940 93,90%
Pembayaran kas kepada pemasok Rp (11.709.095) 71,82%
Pembayaran untuk beban penjualan Rp (635.094) 3,90%
Pembayaran kepada karyawan Rp (808.548) 4,96%
Pembayaran pajak penghasilan Rp (53.042) 0,33%
Penerimaan kas dari pendapatan sewa Rp 138.922 0,96%
Pembayaran untuk beban sewa Rp (589.675) 3,62%
Pendapatan lainnya Rp 1.131.948 7,82%
Beban lainnya Rp (578.007) 3,55%

Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi Rp 13.592.940 Rp (14.373.461) 93,90% 88,17%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Penjualan Rp 62.980 0,44%
Aset tetap
Penjualan Rp 1.509 0,01%
Pembelian Rp (110.888) 0,68%
Penambahan aset tak berwujud Rp (3.453) 0,02%
Pengurangan (penambahan) aset keuangan
lainnya Rp 25.472 0,18%
Penambahan uang muka dan jaminan sewa Rp (152.416) 0,93%
Hasil pengembalian uang muka dan jaminan sewa Rp 759.073 5,24%
Penjualan investasi jangka panjang lainnya Rp 2 0,00%
Pengurangan (penambahan) aset lancar lainnya Rp (21.139) 0,13%
Penambahan aset tidak lancar lainnya Rp (431.092) 2,64%

Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Investasi Rp 849.036 Rp (718.988) 5,86% 4,41%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Pembayaran dividen kepada :
pemilik entitas induk Rp (1.000.301) 6,14%
Pinjaman jangka panjang
Penerimaan
Pembayaran Rp 34.644 0,24%
Penghasilan keuangan Rp (21.862) 0,13%
Biaya keuangan Rp (188.000) 1,15%

19
Pembayaran obligasi dan sukuk

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas


Pendanaan Rp 34.644 Rp (1.210.163) 0,24% 7,42%

Total Inflow (Outflow) Bersih Kas dan Setara Kas Rp 14.476.620 Rp (16.302.612) 100,00% 100,00%

Kenaikan / (Penurunan) Bersih Kas dan Setara


Kas Rp (1.825.992)

20
LAPORAN ARUS KAS
PT MATAHARI PUTRA PRIMA DAN ENTITAS ANAK
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
(Dalam Jutaan Rupiah Indonesia)

Inflow Outflow Percent Percent

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan kas daripelanggan Rp 11.922.235 75,75%
Pembayaran kas kepada pemasok Rp (10.059.857) 63,68%
Pembayaran untuk beban penjualan Rp (454.587) 2,88%
Pembayaran kepada karyawan Rp (662.855) 4,20%
Pembayaran pajak penghasilan Rp - 0,00%
Penerimaan kas dari pendapatan sewa Rp 123.032 0,78%
Pembayaran untuk beban sewa Rp (322.594) 2,04%
Pendapatan lainnya Rp 1.009.019 6,41%
Beban lainnya Rp (454.798) 2,88%

Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi Rp 13.054.286 Rp (11.954.691) 82,95% 75,67%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Penjualan Rp 1.491.000 9,47%
Aset tetap
Penjualan Rp 1.099 0,01%
Pembelian Rp (299.042) 1,89%
Penambahan aset tak berwujud Rp (4.604) 0,03%
Pengurangan (penambahan) aset keuangan
lainnya Rp (17.679) 0,11%
Penambahan uang muka dan jaminan sewa Rp (185.464) 1,17%
Hasil pengembalian uang muka dan jaminan sewa Rp 790.203 5,02%
Penjualan investasi jangka panjang lainnya Rp - 0,00%
Pengurangan (penambahan) aset lancar lainnya Rp 5.208 0,03%
Penambahan aset tidak lancar lainnya Rp (121.951) 0,77%

Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Investasi Rp 2.287.510 Rp (628.740) 14,53% 3,98%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Pembayaran dividen kepada :
pemilik entitas induk Rp (1.000.301) 6,33%
Pinjaman jangka panjang
Penerimaan Rp 300.000 1,91%
Pembayaran Rp (2.116.570) 13,40%
Penghasilan keuangan Rp 96.614 0,61%
Biaya keuangan Rp (97.832) 0,62%

21
Pembayaran obligasi dan sukuk Rp - 0,00%

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas


Pendanaan Rp 396.614 Rp (3.214.703) 2,52% 20,35%

Total Inflow (Outflow) Bersih Kas dan Setara Kas Rp 15.738.410 Rp (15.798.134) 100,00% 100,00%

Kenaikan / (Penurunan) Bersih Kas dan Setara


Kas Rp (31.536.544)

22
2.4 ANALISA LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas disajikan untuk mengetahui seberapa banyak kas yang masuk dan

keluar dalam suatu entitas. Laporan arus kas yang digunakan pada PT MPPA adalah laporan

arus kas yang menggunakan metode langsung (direct method) sehingga laporan arus kas

tersaji secara lebih detail.

Pada tahun 2014 terdapat kenaikan penerimaan kas dari pelanngan sebesar

Rp13.592.940.000 dari yang sebelumnya sebesar Rp 11.922.235.000. Pengeluaran kas pada

tahun 2014 didominasi oleh aktivitas operasi yaitu sebesar Rp 14.373.461.000 dan memegang

proporsi 93,90% dari total pengeluaran kas. Pembayaran kepada pemasok merupakan

pengeluaran tersbesar yang dilakukan oleh aktivitas operasi. Pembayarn ini sekaligus menjadi

pengeluaran terbesar dari seluruh total pengeluaran pada laporan arus kas.

Pada aktivitas investasi, dapat dilihat pada tabel bahwa penmabahan aset tak berwujud

merupakan pengeluaran paling kecil yang dilakukan oleh perusahaan selama tahun 2014

yaitu sebesar 0,02% dari pengeluaran kas. Pengeluaran ini juga menjadi pengeluaran yang

paling kecil dari total pengeluaran kas. Kas yang dikeluarkan untuk transaksi ini adalah

sejumlah Rp 3.458.000.

23
2.5 FINANCIAL RATIO AND STATEMENT OF CASHFLOW

A.) Operating Cash Flow / Current Maturities of Long-Term Debt and Current

Notes Payable

Operating Cash Flow

Current Maturities of Long-term Debt and Current Notes Payable

Years Ended Dec 31, 2014 and 2013

(dalam jutaan rupiah)

2014 2013

Opearting Cash Flow [A] 490.349 1.099.595

Current maturuities of long term debt

and current notes payable [B]

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 182.647 182.647 152.939 152.939

Operating cash flow / current maturities of

Long-term debt and current notes payable

[A] : [B] 2,68 times 7,18 times

Operating cash flow / current maturities of long-term debt and current nots payable

pada tahun 2014 menunjukkan angka 2,68 yang berarti perusahaan hanya dapat melunasi 2

kali hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat ini. Berbeda dengan

tahun sebelumnya yang menunjukkan angka yang lebih baik dari 2014 yaitu pada tahun 2013

24
menunjukkan bahwa perusahaan dapat melunasi sebanyak 7,18 kali hutang jangka

panjangnya yang akan lunas pada waktu dekat ini.

B.) Operating Cash Flow / Total Debt

Operating Cash Flow

Total Debt

Years Ended Dec 31, 2014 and 2013

(dalam jutaan rupiah)

2014 2013

Operating Cash Flow [A] 490.349 1.099.595

Total Debt [B] 2.978.608 3.284.548

Operating cash flow / total debt [A] : [B] 16,46% 33,47%

Pada tahun 2013, total hutang yang dapat ditutupi oleh pemasukan kas dari

aktivitas operasi adalah sebesar 33,47%. Sedangkan pada tahun 2014 menunjukkan

adanya penurunan dalam kemampuan membayar hutang dengan menggunakan

pemasukan kas dari aktivitas operasi yaitu hanya sebesar 16,46%. Perusahaan harus

memperbaiki kinjerjanya kembali agar pemasukan yang didapat menjadi besar

kembali.

25
C.) Operating Cash Flow / Cash Dividends

Operating Cash Flow

Cash Dividends

Years Ended Dec 31 2014, and 2013

(dalam jutaan rupiah)

2014 2013

Operating Cash Flow [A] 490.349 1.099.595

Cash Dividends [B] 1.000.301 1.000.301

Operating cash flow / cash dividends

[A] : [B] 0,49 times per year 1,09 times per year

Pada tahun 2013, kemampuan perusahaan untuk membayar cash dividends

dengan menggunakan penerimaan kas dari aktivitas operasi adalah sebanyak 1,09 kali per

tahun. Kemudian pada tahun 2014 kembali terjadi penurunan dalam kemampuan membayar

dividend menggunakan penerimaan kas dari aktivitas operasi yaitu sebesar 0,49 kali. Angka

ini menunjukkan angka yang yang tidak bagus karena perusahaan bahkan tidak dapat

menutup pembayaran cash dividends dengan pemasukan kas dari aktivitas operasinya pada

tahun tersebut.

26
2.6 Perhitungan Rasio Likuiditas dan Analisa Terkait

 Days Sales in Receivables

Gross Receivables

Net Sales / 365

Keterangan 2014 2013

Gross Receivables 31.331 33.866

Net Sales/365 13.590.405/365 11.912.763/365

Days Sales in Receivables 8,36 1,03

Pada tahun 2013 → 1,03 ( 1 hari) artinya lamanya piutang usaha tertagih

selama 1 hari. Sedangkan pada tahun 2014 terjadi (8 hari) lamanya piutang usaha

tertagih. Umur piutang ini harus dibandingkan dengan syarat pembayaran. Idealnya

umur piutang tidak boleh melampaui syarat pembayaran (term of payment).

 Accounts Receivable Turnover

Net Sales

Average Gross Receivables

Keterangan 2014 2013

Net Sales 13.590.405 11.912.763

Average Gross Receivables 32.598,5 32.598,5

Accounts Receivable 416,90 365,43

Turnover

27
Rasio ini menunjukkan besarnya modal kerja yang tertanam dalampiutang dan

berapa kali piutang rata-rata ditagih dalam periode tersebut. Semakin tinggi rasio ini

berarti semakin rendah modal kerja yang ditanamkan dalam piutang.

Dapat dilihat pada tahun 2014 memiliki rasio lebih tinggi yaitu 416,90

dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya memiliki rasio 365,43. Artinya, pada

tahun 2014 perusahaan PT Matahari memiliki modal kerja rendah yang ditanamkan

pada piutang.

 Account Receivable Turnover in Days

Average Gross Receivables

Net Sales/365

Keterangan 2014 2013

Average Gross Receivables 32.598,5 32.598,5

Net Sales/365 13.590.405/365 11.912.763/365

Account Receivables Turnover in 0,87 0,99

Days

Perputaran piutang harian adalah untuk menghitung jumlah hari dalam setahun

dengan perputaran piutang. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam mengumpulkan jumlah piutang dalam setiap jangka waktu tertentu.

Piutang dapat dikatakan likuid apabila dikumpulkan relative lebih singkat waktunya.

Dapat dinilai baik atau kurang baik nya pengumpulan piutang tergantung asumsi dari

perusahaan dalam menetapkan jangka waktu kreditnya.

Pada tahun 2013 mendapatkan rasio jumlah pengumpulan piutang 99 hari dan

pada tahun 2014 mendapatkan rasio jumlah pengumpulan piutang 88 hari. Dapat

28
disimpulkan, perusahaan dalam pengumpulan piutang lebih cepat ditahun 2014 hanya

87 hari daripada ditahun 2013.

 Day’s Sales in Inventory

Ending Inventory

Cost of Goods Sold/365

Keterangan 2014 2013

Ending Inventory 2.655.023 2.273.548

Cost of Goods Sold/365 11.235.948/365 10.023.943/365

Day’s Sales in Inventory 86 day’s 83 day’s

Pada tahun 2013 menunjukkan 83 hari, artinya lama persediaan berada

digudang selama 83 hari.dan pada tahun 2014 menunjukkan ada peningkatan hari dari

83 hari ke 86 hari (tahun 2014). Semakin lama barang berada di gudang menunjukkan

barang tersebut tidak laku dijual (pada tahun 2014).

 Inventory Turnover

Cost of Goods Sold

Average Inventory

Keterangan 2014 2013

Cost of Goods Sold 11.235.948 10.023.943

Average Inventory 2.464.285,5 2.464.285,5

Inventory Turnover 4,55 4,06

29
Rasio ini menunjukkan posisi persediaan dan berapa kali dana yang

ditanamkan dalam persediaan berputar pada suatu periode. Semakin besar turn over

berarti semakin baik bagi perusahaan karena dianggap penjualan berjalan dengan

cepat.

Pada tahun 2013 terdapat 4,06 kali menunjukkan bahwa dana yang tertanam

dalam persediaan berputar sebanyak 4,06 kali dalam setahun. Dan terjadi penaikan

ditahun 2014 yang menunjukkan 4,55 kali. Artinya jika mengalami penaikan dari

tahun 2013 ke tahun 2014 atau semakin tingi turn over yang diperoleh,maka semakin

efektif manajemen dalam mengelola persediaan.

 Inventory Turnover in Days

Average Inventory

Cost of Goods Sold/365

Keterangan 2014 2013

Average Inventory 2.464.285,5 2.464.285,5

Cost of Goods Sold/365 11.235.948/365 10.023.943/365

Inventory Turnover in 80 days 90 ay’s

Days

Pada Tahun 2013 terdapat 90 hari dalam 1 tahun untuk peprutaran persediaan

dan mengalami penurunan ditahun 2014 yang hanya melakukan 80 hari peprutaran

persediaan dalam setahun. Artinya semakin cepat perputaran persediaan barang

tersebut diperusahaan akan semakin bagus. Dan pada tahun 2014 dapat dinilai bagus

dalam perputaran persediaan.

30
 Operating Cycle

Accounts Receivable Turnover in Days + Inventory Turnover in Days

Keterangan 2014 2013

AR Turnover in Days 0,87 0,99

Inventory Turnover in 80 90

Days

Operating Cycle 80,87 90,99

Operating cycle ditahun 2013 sekitar 90,99 atau bisa diasumsikan menjadi 100

hari,sedangkan ditahun 2014 operating cycle sangat cepat hanya 80,87 yang dapat

diasumsikan menjadi 81 hari dibanding tahun sebelumnya . semakin cepat perputaran

operasinya berarti semakin bagus. Berarti perputaran piutang dengan inventorinya juga

bagus.

 Working Capital

Current Assets  Current Liabilities

Keterangan 2014 2013

Current Assets 3.904.064 4.167.989

Current Liabilities 2.749.630 3.037.430

Working Capital 1.154.434 1.130.559

Terjadi kenaikkan working capital pada PT Matahari dari tahun 2013

(1.130.559) ke tahun 2014 menjadi (1.154.434). Artinya jika menggunakan

perbandingan lebih dari satu periode,maka nilai working capital yang semakin besar

31
akan semakin bagus. Dalam arti, perusahaan efektif dalam memanfaatkan working

capital

 Current Ratio

Current Assets

Current Liabilities

Keterangan 2014 2013

Current Assets 3.904.064 4.167.989

Current Liabilities 2.749.630 3.037.430

Current Ratio 1,41 1,37

Current Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancer dan kewajiban

lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Dapat dianalisis bahwa ditahun 2013 hasil Rasio nya berkisar Rp 1,37 dan

mengalami penaikan di tahun 2014 berkisar 1,41 yang artinya : Setiap Rp 1 utang

(Liabilitas) jangka pendek perusahaan dijamin pembayarannya dengan Rp 1,41 aset

lancer. Semaking tinggi nilai rasio ini semakin baik (semakin besar jaminan untuk

pembayaran utang jangka pendek perusahaan)

32
 Acid-Test Ratio

Cash Equivalent + Marketable Securities + Net Receivables

Current Liabilities

Keterangan 2014 2013

Cash Equivalent 747.710 1.302.610

Marketable Securities - 62.980

Net Receivables 31.331 33.866

Current Liabilities 2.749.630 3.037.430

Acid-Test Ratio 0,28 0,46

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi denga aktiva lancar yang lebih

liquid (liquid assets). Pada tahun 2013 terdapat rasio 0,46 yang artinya setiap Rp 1

kewajiban jangka pendek ditanggung oleh Rp 0,46 menggunakan aktiva yang lebih

liquid dan perusahaan tersebut tidak mampu membayar kewaiban yang harus segera

dipenuhi dengan aktiva lancarnya yang lebih liquid . Sedangkan mengalami

penurunan rasio ditahun 2014 yang hanya menanggung setiap Rp 1 kewajiban jangka

pendek ditanggung oleh Rp 0,28 dan tidak bisa membayar kewajiban yang harus

segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid.

33
 Cash Ratio

Cash Equivalents + Marketable Securities

Current Liabilities

Keterangan 2014 2013

Cash Equivalent 747.710 1.302.610

Marketable Securities - 62.980

Current Liabilities 2.749.630 3.037.430

Cash Ratio 0,27 0,44

Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi

hutang lancer dengan kat lain Cash Ratio merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuasn kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang

bersangkutan.

Tahun 2013 memiliki Cash Ratio 0,44 artinya Rp 1 utang jangka pendek

perusahaan dijamin pembayarannya Rp 0,44 dari kas dan setara kas mengartikan

bahwa perusahaan tidak mampu menutupi kewajiban lancarnya. Sedangkan Cash

Ratio mengalami penurunan ditahun 2014 yang bernilai Rp 0,27 yang berarti bahwa

Rp 1 utang jangka pendek perusahaan dijamin pembayarannya Rp 0,27 dari kas dan

setara kas dan di tahun 2014 ini perusahaan masih belum bisa menutupi kewajiban

lancarnya.

34
 Sales To Working Capital

Sales

Average Working Capital

Keterangan 2014 2013

Sales 13.590.405 11.912.763

Average Working Capital 268.898 268.898

Sales To Working Capital 50,54 44,30

Untuk Sales to working capital mengalami penaikan ditahun 2014 sebesar 50,54

lebih bagus daripada di tahun 2013 hanya 44,30. Yang berarti bahwa dengan rata-rata

modal yang dimiliki perusahaan, perusahaan bisa menghasilkan seles yang lebih besar.

35
2.7 Perhitungan Rasio Untuk Investor dan Analisisnya

 Degree of Financial Leverage

Earning Before Interest and Tax

Earning Before Tax

Keterangan 2014 2013

Earning Before Interest 730.838 585,021

Earning Before Tax 176.821 140,116

Degree of Financial 4,133 4,175

Leverage

Angka ini menunjukkan jumlah laba sebelum ditambahkannya bunga dan

pajak. Terdapat kenaikan yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya. Hal ini

dipengaruhi oleh kenaikan efektivitas yang diterapkan perusahaan di proses marketing

 All-Inclusive Degree of Fiancial Leverage

Earning Before Interest & Tax ,Noncontrolling Interest,Equity Income,and

Nonrecurring Items

Earnings Before Tax , Noncontroliing Interest , Equity Income, and Nonrecurring

Items

Keterangan 2014 2013

Earning Before 730.838 585,021

Interest&Tax

Noncontrolling Interest 30 30

Equity Income 2.848.686 3.294.970

36
Nonrecurring Items - -

Earnings Before Tax 176.821 140.116

Noncontroliing Interest 30 30

Equity Income 2.848.686 3.294.970

Nonrecurring Items - -

All-Inclusive Degree of 1,183 1,129

Fiancial Leverage

 Earnings per Share

Net income – Preferred Dividends

Weighted Average Number of Common Shares Outstanding

Keterangan 2014 2013

Earnings per Share 103 83

# Earnings per Share sudah terdapat dalam laporan posisi keuangan

Tingkat EPS menunjukkan laba yang diperoleh per setiap lembar saham. Kenaikan

dari tahun sebelumnya disebabkan oleh kenaikan laba perusahaan.

37
 Operating Cash Flow per Share

Operating Cash Flow - Preferred Dividends

Diluted Weighted Average Common Shares Outstanding

KETERANGAN 2014 2013

Operating Cash Flow 490.349 1.099.595

Preferred Dividends - -

Diluted Weighted Average 59.172,66 74.115,46

Common Shares

Outstanding

Operating Cash Flow per 8,286 14,836

Share

Tidak ada preferred dividend pada laporan posisi keuangan. Tahun ini terdapat

penurunan cash yang mempengaruhi jumlah arus kas operasi per lembaran saham

 Price / Earnings Ratio

Market price per share

Diluted Earnings per share before Nonrecurring Items

Keterangan 2014 2013

Market price per share 268.898 268.898

Diluted Earnings per share 25.819 , 26 27.664 , 403

before Nonrecurring Items

38
Price / Earnings Ratio 10,414 9,720

Angka ini menunjukkan kenaikan dari tahun sebelumnya. Harga pada nilai par

per lembar salam menunjukkan kesamaan dari tahun 2013 ke tahun 2014

menunjukkan kesamaan. Dikarenakan kenaikan profit , maka Price / Earnings Ratio

nya naik.

39
2.8 Perhitungan Likuiditas Rasio dan Analisanya

Long- Term Debt Paying Liability

 Debt Ratio

Total Liabilities

Total Assets

Dari data yang didapat, dapat

3.284.548 disimpulkan bahwa total hutang yang


2013 = = 0. 4992079967
6.579.518

dimiliki oleh perusahaan meningkat dari

0,499 menjadi 0,511. Dan peningkatan ini

2.978.608 juga memiliki arti kemungkinan rasio


2014 = 5.827.294 = 0. 5111477128
financial atau rasio kegagalan perusahaan

untuk mengembalikan pinjaman semakin

tinggi dari tahun sebelumnya.

 Debt- Equity Ratio

Total Liabilites

Shareholders’ Equity

Dari data yang didapat, dapat


3.284.548 disimpulkan bahwa kemampuan modal
2013 =3.294.970 = 0. 996836997

pemilik dalam menutupi hutang kepada

pihak luar dan sejauh mana perusahaan

2.978.608 dimodali oleh utang yang dimiliki


2014 = 2.848.686 = 1.04
mengalami kenaikan. Karena kemampuan

40
perusahaan membayar hutang menurun,

untuk pihak luar harus diwaspadai dalam

pembayaran utang yang dimilikinya.

Karena, hutang perusahaan mengalami

kenaikan dari 0,9 menjadi 1,04.

 Debt Tangible Net Worth Ratio

Total Liabilities

Shareholders’ Equity – Intangible Assets

Pada perusahaan ini, secara langsung


3.284.548 membandingkan equity yang dimiliki
2013= 3.294.970−4762= 0. 99

perusahaan dengan total asset yang

disediakan oleh kreditor. Total uang yang

2.978.608 dimiliki memiliki kenaikan dari 0,99


2014= 2.848686−6.316 = 1. 047931128
menjadi 1,04. Artinya, kreditor harus

berhati-hati dalam peminjaman uang

kepada perusahaan ini. Karena, takutnya

perusahaan tidak dapat membayar

hutang-hutang yang sudah diberikan oleh

kreditor.

41
 Operating Cash flow/ Total Debt

Operating Cash Flow

Total Debt

Pada perusahaan ini, jumlah dari

1.099.595 pinjaman jangka pendek, saat ini porsi


2013= 3.284.548 = 0.3347781795

utang jangka panjang perusahaan

mengalami penurunan yang cukup

490.349 drastic, dari 0,33 menjadi 1,64. Ini


2014= 2.978.608= 0,1646235423
membuktikan kemampuan perusahaan

dalam menutup total utang dengan arus

kas tahunan dari operasi. Jadi

kemampuan perusahaan membawa total

hutangnya cukup buruk.

42
2.9 Perhitungan Rasio Profitabilitas dan Analisanya

 Net profit margin

Net Income Before Recurring Interest, Equity Income and Nonrecurring Items

Net Sales

Pada perusahan ini, kinerja perusahaan


585.021 sangat tidak produktif. Ini dibuktikan
2013= 11.921.763= 0,049071

dengan perusahaan hanya memiliki ratio

dari 0,04 menjadi 0,05 sangat tidak baik.

730.838 Kondisi ini membuat investor enggan


2014= 13.590.405= 0,0537760
menanamkan modalnya pada perusahaan.

Ini juga membuktikan bahwa presentasi

laba bersih yang dimiliki perusahaan

cukup kecil, dan ini juga menunjukkan

kemampuan manajemen dalam

menjalankan perusahaan sangat buruk

dan sangat tidak memiliki kemungkinan

dalam penyediaan modal untuk suatu

resiko yang bisa tiba-tiba saja terjadi.

43
 Total asset turn over

Net Sales

Average Total Assets

Pada perusahaan ini, menunjukkan bahwa

585.021 penjualan yang dapat diperoleh oleh


2013 = (5.827.294+6.579.518)= 0.09430
2
perusahaan untuk setia rupiah dalam

penanaman aktiva perusahaan sangat

buruk. Ini ditandai dengan ratio yang


730.838
2014= (5.827.294+6.579.518)= 0.1178
2
dimiliki oleh perusahaan yang hanya

0.1178 pada tahun 2014nya. Ini juga

membuktikan bahwa perusahaan tidak

cukup baik dalam penghasilan laba yang

sebelumnya diikuti pemakaian asset

secara maksimal yang mengakibatkan

perputaran aktiva yang rendah. Jadi,

perusahaan tidak mampu dalam

memanfaatkan asset yang dimiliki secara

efisien.

44
 Return on asset

Net Income Before Non Controlling Interest and Non Controlling Items

Average Total Assets

Pada perusahaan ini, kemampuan dalam

585.475 mengelola nilai asset yang mereka miliki


2013= (5.827.294+6.579.518= 0.0943796
2
dalam menghasilkan laba bersih setelah

pajak sangat buruk. Ini dibuktikan dengan

ratio yang dimiliki perusahaan yang tiap


730.838
2014= (5.827.294+6.579.516 = 0.11
2
tahunnya tidak mencapai 1. Namun, pada

tahun 2014, mengalami kenaikan menjadi

0.11.

 Operating income margin

Operating Income

Net Sales

Pada perusahaan ini, kemampuan dalam


588.475 membayar kewajiban financial yang
2013= 11.912.763= 0.0493398

berupa pajak dan bunga sangat buruk

yaitu hanya 0.05 pada tahun 2014nya. Ini

711.661 membuktika operasi dalam perusahaan


2014= 13.590.405= 0.05
ini sangat buruk pada umumnya.

45
 Operating Asset Turn Over

Net Sales

Average Operating Sales

Pada perusahaan ini, kemampuan pada


11.912.763 dana yang tertanam dalam keseluruhan
2013= (5.827.294+6.579.518)= 1.92035
2
aktiva yang berputar dalam satu periode

cukup baik dan mengalami peningkatan

pada tahun 2014nya. Yaitu dari 1.920


13.590.405
2014= (5.827.294+6.579.518)=2.190797
2
menjadi 2.190. Kemampuan modal yang

dimiliki untuk nantinya di investasikan

dalam menghasilkan revenue dibuktikan

juga cukup baik didalam ratio ini.

 Return on Operating Asset

Operating Income

Average Operating Assets

588.475 Pada perusahaan ini nilai operasi asset


2013= (5.827.294+6.579.518)= 0.0948
2
yang dimiliki cukup buruk.
711.661
2014= (5.827.294+6.579.518)= 0.11
2

46
 Dupond return on operating Assets

Operating Income Margin x Operating Assets Turnover

Pada perusahaan ini, asset diukur pada

2013 = 0,05 x 2,19 = 0,1095 nilai buku kotor dikalikan dengan buku

bersih yang dimiliki perusahaan. Dapat

disimpulakan pada perusahaan ini,

2014 = 0,0493 x 1,92035 = 0,094673255 pengembalian yang lebih tinggi on equity

sepertinya tidak mungkin dapat

dihasilkan. Karena, perusahaan memiliki

ratio yang hampir sama pada tahun yang

berbeda.

 Gross Profit Margin

Gross Profit

Net Sales

1.888.820 Total pendapatan yang dihasilkan


2013= 11.912.763= 0.15855

perusahaan sangat buruk pada setiap

2.354.457 tahunnya. Namun, pada setiap tahunnya


2014= 13.590.405= 0.1732440
mengalami kenaikan yang cukup tetapi

tidak terlalu tinggi setiap tahunnya.

47
2.10 Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Kompetitor atau Industri Sejenis

PT Matahari Putra Prima PT HERO


Rasio
2014 2013 2014 2013

Current Ratio 1,41 1,37 1,17 1,61

Acid Test Ratio 0,28 0,46 0,07 0,58

Cash Ratio 0,27 0,44 0,07 0,58

Inventory Turnover 4,55 4,06 5,09 4,41

Earning per Share 103 83 10,45 175,49

Degree of Financial Leverage 4,13 4,17 0,29 0,99

Debt Ratio 0,51 0,49 0,34 0,30

Debt / Equity Ratio 1,04 0,99 13,5 11,4

Debt to Tangible Net Worth


1,04 0,99 14,1 19,1
Ratio

Operating Cash Flow / Total


16,04% 33,47% 4,14% 4,18%
Debt

48
Analisa dengan Kompetitor atau Industri Sejenis

 Pada analisa kali ini, PT MPPA akan membandingkan kinerjanya dengan industri

yang sejenis yaitu PT HERO. Dilihat dari current ratio kedua industri, pada tahun

2013 PT MPPA berada dibawahh PT HERO dalam melunasi hutang jangka pendek

menggunakan aset lancar yaitu dengan angka 1,37 untuk PT MPPA dan 1,61 untuk

PT HERO. Kemudian pada tahun 2014 keadaan menjadi berbalik. PT MPPA menjadi

lebi baik dari PT HERO dengan angka 1,41 untuk PT MPPA dan 1,17 untuk PT

HERO.

 Tidak berbeda dengan current ratio, acid test ratio juga menunjukkan angka yang

lebih baik untuk PT MPPA pada tahun 2014 dan angka yang kurang baik pada tahun

2013

 Cash ratio pada kedua perusahaan juga menunjukkan hasil yang sama untuk tahun

2014 dan 2013. Terjadi peningkatan dari tahun 2013 ke tahun 2014 untuk PT MPPA

jika dibandingkan dengan PT HERO. Kedua angka saling menurun dari tahun ke

tahun tetapi, kinerja PT MPPA dinilai menjadi lebih baik dari PT HERO

 Pada bagian inventory turnover, selama 2 tahun PT HERO menunjukkan kinerja yang

lebih baik dalam perputaran persediaan dibandingkan dengan PT MPPA dengan

angka 4,41 dan 5,09 untuk PT HERO dan keduanya lebih besar tiap tahunnya.

 Pada tahun 2013, EPS pada PT MPPA berada dibawah PT HERO dengan angka 83

untuk PT MPPA dan 175,49 untuk PT HERO. Kemudian pada tahun 2014 terjadi

kenaikan pada PT MPPA dan penurunan yang sangat signifikan pada PT HERO yaitu

dengan angka 103 untuk PT MPPA dan 10,45 untuk PT HERO.

 Pada analisa debt ratio, dalam kinerja selama 2 tahun terlihat bahwa PT MPPA

memiliki asset yang lebih banyak daripada PT HERO dalam kemampuan membayar

hutang jangka panjang menggunakan asset yang dimiliki perusahaan.

49
 Hal yang sama juga terjadi pada Debt per Equity Ratio, Debt to Tangible Net Worth

Ratio, Operating Cash Flow per Total Debt. PT MPPA dilihat memiliki aset yang

lebih banyak untuk membayar hutang dibandingkan dengan PT HERO.

50
KESIMPULAN

Setelah dilakukan analisa pada laporan keuangan PT MPPA, makan dapat disimpulkan hal-

hal sebegai berikut :

 Kesimpulan perusahaan dalam membayar jangka pendeknya,setelah mendapatkan

hitungan untuk masing-masing rasio dapat dilihat bahwa perusahaan tersebut masih

dibilang sangat tidak bagus untuk menutupi kewajiban lancar nya dengan

menggunakan aktiva yang lebih liquid maupun menggunakan kas dan setara kas nya.

 Jika menggunakan asset lancar nya perusahaan dapat melunasi kewajiban jangka

pendeknya. Untuk pengumpulan piutang perusahaan tersebut dapat dibilang baik

karena ditahun 2014 mengalami lebih cepat perputaran piutangnya berkisar 87 hari

daripada ditahun 2013 yang berkisar 99 hari.

 Perusahaan PT matahari ini sangat tidak baik dalam mengelola barang yang berada di

gudang (day’s sales in inventory) karena mengartikan bahwa semakin lama barang

tersbut berada didalam gudang berari barang tersebut tidak laku untuk dijual.

 Investor yang menanamkan modal nya di perusahaan ini mengharapkan return of

investments dari kegiatan perusahaan

 Para investor yang sudah menanamkan modalnya di perusahaan ini mendapatkan

keuntungan berupa deviden setiap akhir tahun

 Perusahaan ini baik & keuangannya sehat untuk berinvestasi sehingga menarik para

investor yang ingin menanamkan modalnya

 Dalam membayar hutang jangka panjang, perusahaan sudah mulai memasuki kriteria

yang baik tetapi masih sangat perlu adanya peningkatan dalam kinerja keuangan

tersebut

51
 Perusahaan harus banyak menambah asset dalam perusahaan agar hutang jangka

pendek dan panjang yang berada di dalam perusahaan dapat dibayar dengan efektif

dan juga tidak mengganggu keberlangsungan perusahaan.

 Perusahaan harus lebih berhati-hati lagi dalam hal pengeluaran dan pemasukan arus

kas, terutama pada bagian operasi karena angka tersebut cukup berperan besar di

dalam kinerja keuangan perusahaan.

 Perusahaan harus lebih memperhatikan asset dan hutang yang dimiliki karena sangat

terlihat bahwa perusahaan banyaj mengalami penurunan dan hal tersebut harus segera

diperbaiki agar tidak menggangu keberlangsungan perusahaan.

52
DAFTAR PUSTAKA

 Laporan keuangan perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk. dan Entitas Anak tahun

2014

LAMPIRAN

 Laporan keuangan perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk. dan Entitas Anak tahun

2014

53

Anda mungkin juga menyukai