Nama : Fitriani
Nim : 622022021100
Materi : laporan keuangan konsolidasi anak perusahaan yang dimiliki sebagian.
Dalam laporan keuangan konsolidasi, pendapatan, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas anak
perusahaan diikutsertakan dalam laporan keuangan induk perusahaan. Hal ini dilakukan untuk
memberikan gambaran yang lengkap tentang kinerja dan posisi keuangan grup perusahaan sebagai satu
kesatuan.
Beberapa bagian yang mungkin termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
1. Neraca: Neraca konsolidasi menunjukkan aset, kewajiban, dan ekuitas bersih gabungan dari induk
perusahaan dan anak perusahaan pada akhir periode pelaporan.
2. Laporan laba rugi: Laporan laba rugi konsolidasi menyajikan pendapatan, beban, laba bersih, dan laba
per saham gabungan dari induk perusahaan dan anak perusahaan selama periode pelaporan.
3. Laporan arus kas: Laporan arus kas konsolidasi memberikan informasi tentang arus kas dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan untuk grup perusahaan secara keseluruhan.
4. Catatan atas laporan keuangan: Catatan-catatan ini memberikan penjelasan dan informasi tambahan
tentang kebijakan akuntansi, peristiwa penting, risiko, dan transaksi spesifik yang terkait dengan anak
perusahaan dan dampaknya pada laporan keuangan konsolidasi.
Penting untuk dicatat bahwa laporan keuangan konsolidasi harus disusun sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku, seperti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) atau International Financial
Reporting Standards (IFRS), tergantung pada yurisdiksi dan persyaratan pelaporan yang berlaku.
LAMPIRAN
Halaman
Laporan Keuangan
Neraca konsolidasi 3 - 4
Laporan laba rugi konsolidasi 5
Laporan perubahan ekuitas konsolidasi 6
Laporan arus kas konsolidasi 7
Catatan :
- Laporan Keuangan Konsolidasi yang berakhir pada tanggal – tanggal 30 Juni
2007 dan 2006, tidak diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
3
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Neraca konsolidasi
Per 30 Juni 2007 dan 2006
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali nominal saham dalam Rupiah)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini.
3
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Neraca konsolidasi (lanjutan)
Per 30 Juni 2007 dan 2006
Ekuitas
Modal saham
nilai nominal Rp 500 per saham
Modal dasar – 85.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh –
21.250.000 saham 15 10.625.000 10.625.000
Tambahan modal disetor – agio saham 60.237.500 60.237.500
Selisih transaksi perubahan ekuitas
perusahaan asosiasi 16 47.477.886 47.477.886
Defisit (53.220.891) (54.127.685)
Jumlah ekuitas - bersih 65.119.495 64.212.701
Jumlah kewajiban dan ekuitas 111.366.200 116.539.109
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini.
4
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan laba rugi konsolidasi
Untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal – tanggal 30 Juni 2007 dan 2006
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini.
5
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan perubahan ekuitas konsolidasi
Untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal – tanggal 30 Juni 2007 dan 2006
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali nominal saham dalam Rupiah)
Modal Tambahan Selisih transaksi Defisit Ekuitas
ditempatkan modal disetor - perubahan bersih
dan Agio Saham ekuitas
disetor penuh Perusahaan
Asosiasi
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini.
6
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan arus kas konsolidasi
Untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal – tanggal 30 Juni 2007 dan 2006
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali nominal saham dalam Rupiah)
2007 2006
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini.
7
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi
1. Umum
a. Pendirian perusahaan
PT Lippo Enterprises Tbk ("Perusahaan") didirikan pada tanggal 7 Januari 1982
berdasarkan akta No. 9 dari Notaris Misahardi Wilamarta, S.H. Akta pendirian tersebut
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2
302.H.T.01.01-TH.84 tanggal 14 Januari 1984 dan diumumkan dalam lembaran Berita
Negara No. 82, Tambahan No. 2417 tanggal 13 Oktober 1989. AnggaranDasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 137
tanggal 27 Juni 2001 dari notaris yang sama, sehubungan dengan antara lain, perubahan
nama Perusahaan menjadi PT Multi Prima Sejahtera Tbk. Akta perubahan ini telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.
C-02583 HT.01.04.TH.2001 tanggal 28 Juni 2001 dan diumumkan dalam lembaran
Berita Negara No. 8217, Tambahan No. 100 tanggal 14 Desember 2001.
Perusahaan berkedudukan di Jl. M.M Thamrin No. 1, Gedung Dynaplast Lantai 03,
Lippo Karawaci, Tangerang, sedangkan pabriknya berlokasi di Jl. Kabupaten No.
454, Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Jawa Barat.
8
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
1. U m u m (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham yang
ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 21.250.000 saham di Bursa Efek Jakarta
dan Surabaya.
PT Multi Usaha Wisesa (MUW) Perdagangan umum dan penyertaan Jakarta, 1982 100 100 44.806 42.604
PT Kymco Motor Sales (KMS) Perdagangan dan perindustrian umum Jakarta, 2000 100 100 1.589 904
PT Metropolitan Sinar Indah (MSI) Perdagangan dan perindustrian umum Jakarta, - 100 100 515 3.938
PT Metropolitan Tirtaperdana
(MTP), Anak Perusahaan MSI Perdagangan dan perindustrian umum Jakarta, - 100 100 3.255 7.990
MUW diperoleh pada tahun 1990, sedangkan KMS, MTP dan MSI didirikan pada
tahun 1995 dan diperoleh Perusahaan pada tahun 1996. Sampai dengan tanggal 31
Desember 2004, MTP dan MSI masih dalam tahap pengembangan dan belum
beroperasi secara komersial.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 29 Juni 2007, yang diaktakan
dengan Notaris Misahardi Wilamarta, S.H, Jakarta., susunan Dewan Komisaris dan
Direksi Perusahaan pada tahun 2007 adalah sebagai berikut:
9
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
1. U m u m (lanjutan)
d. Dewan komisaris, direksi dan karyawan (lanjutan)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum
Pemegang Saham tanggal 10 Mei 2006 adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris Dewan Direksi
1. Paternus Mingkor Presiden Komisaris 1. Toto Trihamtoro Presiden Direktur
2. Lee Tjauw Liang Komisaris 2. Hery Soegiarto Direktur
3. Yosua CH Ginting Komisaris (Alm) 3. Made Seputra Djaya Direktur
Efektif tanggal 06 Juli 2007, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut
:
1. Ir Hendra Sakti N Ketua
2. F.A. Singgih Anggota
3. Daniel Kesuma Anggota
10
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
c. Setara kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal
penempatan serta tidak digunakan sebagai jaminan hutang diklasifikasikan sebagai
“Setara Kas”.
d. Wesel tagih
Wesel tagih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi diskonto yang
belum diamortisasi. Diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
sepanjang periode wesel tagih. Wesel tagih disajikan sebesar jumlah yang dapat
direalisasikan, setelah memperhitungkan penyisihan bagian yang diperkirakan tidak
dapat ditagih.
f. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan
dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan atas persediaan yang
usang dan perputarannya lambat ditentukan, jika ada, berdasarkan hasil penelaahan
terhadap kondisi persediaan jika diperlukan.
11
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
Tahun
Bangunan dan prasarana 20
Mesin dan peralatan pabrik 10
Perabot dan peralatan kantor 5
Alat pengangkutan 5
Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-
biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan
tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran
masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Penyusutan aktiva tetap PT Multi Usaha Wisesa, Anak Perusahaan dihitung dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method)
berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap dengan tarif sebagai berikut:
Tahun Tarif
Perabotan dan peralatan kantor 5-8 25%
Alat pengangkutan 1-4 50%
12
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
Tanah tertentu milik Perusahaan dan Anak perusahaan yang tidak digunakan dalam
operasi disajikan dalam akun “Tanah Tidak Digunakan dalam Operasi”.
Nilai aktiva disesuaikan dengan nilai wajarnya pada saat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya
mungkin tidak dapat dipulihkan kembali.
j. Selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas aktiva bersih anak perusahaan
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas aktiva bersih Anak perusahaan
pada tanggal perolehan diamortisasi selama 20 tahun dengan menggunakan metode
garis lurus (straight-line method).
Kurs yang digunakan adalah sebesar Rp 9.054 untuk AS$ 1 pada tanggal 30 Juni
2007 dan Rp 9.300 untuk AS$ 1 pada tanggal 30 Juni 2006.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun
yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan
pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal dan
akumulasi kompensasi kerugian fiskal.
13
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
n. Informasi segmen
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih, dengan
jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan
sebesar 21.250.000 saham pada tahun 2007 dan 2006.
14
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
2007 2006
Pihak ketiga
Bank
Rekening Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 778.880 495.648
PT Bank Lippo Tbk 4.501.497 2.016.712
PT Bank Pan Indonesia Tbk - -
Rekening Dolar Amerika Serikat
PT Bank Lippo Tbk 960.863 626.814
PT Bank Pan Indonesia Tbk - -
Deposito Berjangka – PT Bank Lippo Tbk
Rupiah 8.386.000 7.186.000
Pada tahun 2005, Bank Lippo Tbk tidak lagi sebagai pihak hubungan istimewa seiring
dengan perubahan kepemilikan saham pengendali Bank Lippo Tbk.
2007 2006
Rekening Rupiah 0%-2,50% 0%-2,50%
Rekening Dolar Amerika Serikat 0%-0,50% 0%-0,50%
15
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
4. Piutang usaha
Akun ini terdiri atas tagihan dari pihak ketiga sebagai berikut :
2007 2006
Natan Motor 445.900 -
PT Cahaya Sejahtera Batam 708.770 244.473
S.A. Hidayah 70.920 -
Cahaya Hasil 95.695 84.980
Kusuma Motor 154.050 -
PT Makmur Motorindo Utama 434.864 179.359
Lancar Motor - 106.731
Zainal 165.400 -
CV Liga Setra Utama 68.440 184.024
Harapan Motor 150.445 -
PT T W M 478.250 -
CV Delta Chandra Partisindo 194.029 75.287
CV Sejahtera Baru Mandiri - 422.652
PT Berlian Jaya Perkasa 718.068 193.116
PT Raharja Auto Care - 120.180
Gunawan 195.433 78.081
PT Astra Komponen Indonesia 429.543 221.679
Sudianto 162.207 120.820
Federal Mogul –Guang Zhou 557.012 456.040
PT Aneka Prima Internusa 134.090 -
Tedja Motor - 80.854
PT Lubrindo Suwardhana - 80.864
Dwi Jaya 66.300 -
PT Dewata Dinamis Jaya - 106.700
Sumber Karya 197.663 77.985
Karyajaya Motor 78.000 135.330
Herlina 327.500 71.688
Andika Motor - 134.580
Sugih Jaya 339.449 157.679
Wisma Motor 324.139 150.479
Hido Tof Motor 257.075 140.400
UD Mitra Sulawesi - 84.680
Sumber Jaya 86.450 -
PT Hyundai Mobil Indonesia 88.333 -
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 60 juta) 1.826.100 1.725.443
Jumlah 8.754.125 5.434.104
Penyisihan piutang ragu-ragu (172.231) (95.187)
Bersih 8.581.894 5.338.917
Piutang usaha Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit modal kerja
yang diperoleh PT Metropolitan Sinar Indah, Anak Perusahaan, dari PT Bank Pan Indonesia
Tbk .
16
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
5. Saldo dan transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi
dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sifat hubungan dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa tersebut umumnya merupakan hubungan di bawah
pengendalian bersama dan/atau memiliki karyawan kunci yang sama.
a. Per tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, PT Multi Usaha Wisesa, Anak Perusahaan,
mempunyai piutang dari PT Walsin Lippo Kabel (WLK), perusahaan asosiasi,
masing-masing sebesar Rp 733.050. Piutang ini tidak dibebani bunga dan tanpa
jangka waktu pengembalian yang pasti. Saldo piutang tersebut disajikan sebagai
bagian dari “Piutang Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi.
b. PT Multi Usaha Wisesa, Anak Perusahaan, mempunyai piutang dari PT Lippo
Melco Auto-parts , perusahaan asosiasi, untuk pembayaran dividen sebesar Rp
14.000.000.- pada tanggal 30 Juni 2007 dan disajikan sebagai bagian dari Piutang
Hubungan Istimewa dalam neraca konsolidasi.
B. Sifat hubungan dan transaksi dengan pihak hubungan istimewa adalah sebagai
berikut :
Pihak Hubungan Istimewa Sifat Hubungan Transaksi
17
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
6. Persediaan
Saldo persediaan terdiri dari :
2007 2006
Barang jadi 5.527.416 8.369.862
Barang dalam proses 1.324.808 1.652.784
Bahan baku 3.589.170 9.338.864
Bahan pembantu dan pembungkus 169.055 235.041
Suku cadang dan aksesoris 1.895.312 2.025.364
Barang dalam perjalanan 9.973 69.822
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen
berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan.
Persediaan Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit modal kerja yang
diperoleh PT Metropolitan Sinar Indah, Anak Perusahaan, dari PT Bank Pan Indonesia Tbk
.
18
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
7. Penyertaan saham
2006
Bagian atas
Saldo awal Laba (Rugi) Saldo akhir
Persentase Nilai tercatat Perusahaan Asosiasi Nilai tercatat
Kepemilikan - Bersih
Metode ekuitas
Saham biasa
PT Lippo Melco Auto-parts 50,00 30.587.404 1.634.037 32.221.441
PT Walsin Lippo Kabel *) 30,00 871.148 - 871.148
PT Kymco Lippo Motor Indonesia 25,00 7.850.803 (61.981) 7.788.822
PT Walsin Lippo Industries 30,00 20.088.893 527.478 20.616.371
Metode biaya
Saham biasa
PT Hitachi Chemical Electronic
Products Indonesia 4,46 - - -
Uang muka penyertaan saham:
PT Walsin Lippo Kabel* 1.099.575 - 1.099.575
Jumlah 60.497.823 2.099.534 62.597.357
Tambahan penyertaan saham MUW pada PT Walsin Lippo Kabel (WLK) sebesar
Rp 1.099.575 disajikan sebagai “Uang Muka Penyertaan Saham” selama WLK belum
meningkatkan modal dasarnya.
**) Saldo awal nilai tercatat setelah dikurangi dengan dividen sebesar Rp 14.000.000.
19
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
8. Aktiva tetap
Saldo dan perubahan aktiva tetap sebagai berikut :
Saldo per Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo per
2007 31-12-2006 30-06-2007
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan
20
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
Beban penyusutan dan amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007dan
2006, masing-masing sebesar Rp 231.413 dan Rp 254.786 dialokasikan sebagai berikut :
2007 2006
Beban pokok penjualan 51.057 49.306
Beban umum dan administrasi 180.356 205.480
Manajemen membukukan rugi penjualan aktiva tetap sebesar Rp 9.705 pada 30 Juni 2006
yang timbul sebagai akibat penjualan alat pengangkutan perusahaan.
Aktiva tetap, kecuali hak atas tanah, telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan
resiko lainnya berdasarkan beberapa paket polis tertentu dengan nilai pertanggungansebesar
Rp 9.880.597
9. Selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas aktiva bersih anak perusahaan
Akun ini merupakan selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas aktiva bersih
PT Multi Usaha Wisesa, Anak Perusahaan.
2007 2006
Saldo awal tahun 3.396.468 4.366.887
Dikurangi amortisasi, yang disajikan dalam
“Penghasilan (Beban) Lain-lain” dalam
laporan laba rugi konsolidasi (485.210) (485.210)
Saldo akhir periode 2.911.258 3.881.677
21
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
10. Tanah tidak digunakan dalam operasi
Perusahaan memiliki Hak Guna Bangunan atas tanah yang berlokasi di Desa Tlajung
Udik, Bogor seluas 4,955 meter persegi. Seluruh hak tersebut telah atas nama Perusahaan
dan akan berakhir pada tahun 2029, namun dapat diperbaharui.
Tanah milik Perusahaan yang berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat seluas 2,625meter
persegi belum digunakan dalam operasi dan disajikan sebagai “Tanah Tidak Digunakan
Dalam Operasi” dalam neraca konsolidasi.
Tanah milik Anak perusahaan yang berlokasi di Cikarang seluas 11,250 meter persegi
belum digunakan dalam operasi dan disajikan sebagai “Tanah Tidak Digunakan Dalam
Operasi” dalam neraca konsolidasi. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2007, proses
pengurusan sertifikat hak atas tanah atas nama Anak perusahaan tersebut masih dalam
proses.
Hak atas tanah dan bangunan milik Perusahaan dijadikan jaminan atas hutang bank yang
diperoleh PT Metropolitan Sinar Indah, Anak perusahaan, dari PT Bank Pan Indonesia Tbk.
22
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
Akun ini merupakan pinjaman yang diperoleh PT Metropolitan Sinar Indah (MSI), Anak
Perusahaan, dari PT Bank Pan Indonesia Tbk sebagai berikut:
2007 2006
Dolar Amerika Serikat (AS$ 2.446.241,43 dan
AS$ 2.842.386,49 pada 30 Juni 2007 dan 2006) 22.148.270 26.434.194
Jumlah 22.148.270 26.434.194
Pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat dibebani suku bunga tahunan sebesar 7%.
14. Perpajakan
Hutang pajak
Akun ini terdiri dari:
2007 2006
Taksiran hutang pajak penghasilan 1.293.492 268.864
Pajak penghasilan
Pasal 21 40.171 20.424
Pasal 23 3.883 32.912
Pasal 26 - -
Pajak pertambahan nilai 148.097 -
Jumlah 1.485.643 322.200
23
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
Anak Perusahaan - -
Perhitungan taksiran beban pajak dan taksiran tagihan pajak penghasilan Perusahaan
dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
2007 2006
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan
(dibulatkan) 4.369.973 954.549
10% x Rp 50.000 5.000 5.000
15% x Rp 50.000 7.500 7.500
30% x Rp 4.269.973 1.280.992 256.364
Jumlah taksiran pajak penghasilan badan 1.293.492 268.864
Beban pajak
Perusahaan 1.293.492 268.864
Anak Perusahaan - -
Taksiran beban pajak menurut laporan laba
rugi konsolidasi 1.293.492 268.864
24
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
2006
Jumlah
Lembar Saham Persentase
Pemegang Saham Beredar Kepemilikan Jumlah
Pacific Asia Holdings Limited, Cook Islands 5.312.200 25,00 2.656.100
PT Lippo E-Net Tbk (dahulu PT Asuransi
Lippo E-Net Tbk) 1.000.000 4,71 500.000
Masyarakat (masing-masing dengan
kepemilikan kurang dari 5%) 14.937.800 70,29 7.468.900
25
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
Pada tahun 2002, PT Walsin Lippo Industries (WLI), perusahaan asosiasi, melakukan
perubahan mata uang pelaporan dan pencatatan dari Rupiah menjadi dolar Amerika Serikat.
Hasil dari perubahan ini menyebabkan peningkatan jumlah ekuitas WLI. Pada tanggal 31
Desember 2002, penyertaan saham Perusahaan di WLI adalah sebesar 30% danPerusahaan
melakukan penyesuaian atas perubahan ekuitas WLI tersebut sebesarRp 19.022.374
dan disajikan dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi”
dalam neraca konsolidasi.
Pada bulan Mei 2002, PT Kymco Lippo Motor Indonesia (KLMI), perusahaan asosiasi,
telah meningkatkan modal dasarnya. PT Metropolitan Tirtaperdana (MTP), Anak
perusahaan, sebagai salah satu pemegang saham tidak melakukan penambahan penyertaan
saham sehingga persentase kepemilikan MTP pada KLMI turun dari 35,79% pada tahun
2001 menjadi 25% pada tahun 2002. Penyesuaian sebesar Rp 25.869.264 yang timbul
karena perubahan ekuitas perubahan ekuitas perusahaan asosiasi tersebut disajikan dalam
akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi” dalam neraca konsolidasi.
26
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
Informasi segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha.
Segmen primer
Perusahaan dan Anak Perusahaan dikelompokan dalam divisi usaha yang terdiri dari pabrik
busi dan distribusi lampu mobil, minyak goreng, motor dan lain-lainnya. Divisi usaha ini
juga digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer. Segmen usaha yang
dilaporkan memenuhi baik test 10% maupun test 75% seperti yang dipersyaratkan dalam
Standar Akuntansi Keuangan.
Informasi segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan
adalah sebagai berikut:
27
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
Pabrik Distribusi
Minyak
Busi Lampu Mobil Goreng Motor Lain-lain Jumlah Kantor Pusat Eliminasi Konsolidasi
Hasil
Hasil Segmen 6.029.126 89.306 - - 456.776 546.082 - - 6.575.208
28
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
Beban pokok penjualan 6.975.180 356.693 100.791 1.587.927 1.633.681 3.679.092 - - 10.654.272
Hasil
Hasil Segmen 1.363.721 206.604 40.108 287.980 1.097.909 1.632.601 - - 2.996.322
Laba (rugi) usaha 1.363.721 206.604 40.108 287.980 1.097.909 1.632.601 (4.168.802) - (1.172.480)
29
PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak
PerusahaanCatatan atas laporan keuangan
konsolidasi (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
2007 2006
Lokal 19.114.335 13.155.886
Ekspor 600.146 494.708
Jumlah 19.714.481 13.650.594
Seluruh aktiva Perusahaan dan Anak Perusahaan berlokasi di Indonesia.
20. Perjanjian
Pada tanggal 29 Juni 2007, PT Multi Usaha Wisesa , Anak Perusahaan mengadakan
perjanjian Jual Beli Saham PT Lippo Melco Auto-parts dengan pihak Mitsubishi Electric
Corporation dengan harga jual Rp 36.000.000.
30
30
31