Anda di halaman 1dari 38

PT Bumi Perkasa Gemilang

Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
PT BUMI PERKASA GEMILANG
DAFTAR ISI

Halaman

Laporan Auditor Independen

Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan


PT Bumi Perkasa Gemilang untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
dan 2016

LAPORAN KEUANGAN - Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan


2016

Laporan Posisi Keuangan I

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 3

Laporan Perubahan Ekuitas 4

Laporan Arus Kas 5

Catatan atas Laporan Keuangan 6


MIRAWATI SENSI IDRIS MOORE STEPHENS
Registered Public Accountants
Business License No. 1353/KM.1/2016
Intiland Tower, 7th Floor
31. Jenderal Sudirman, Kay 32
Jakarta - 10220
INDONESIA

I : 62-21-570 8111
F 62-21-572 2737

Laporan Auditor Independen

No. 08021218SA

Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi


PT Bumi Perkasa Gemilang

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Bumi Perkasa Gemilang terlampir, yang terdiri dan
laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2017, serta laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan anus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang
dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas
dan kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laponan keuangan tersebut
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi
ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai
tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dan kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan
auditor, termasuk penilaian atas nisiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, balk
yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut,
auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian
wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesual dengan
kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal
entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang
digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan
suatu basis bagi opini audit kami.

An independent member of
Moore Stephens International Limited -
members in principal cities throughout the world
MIRAWATI SENSI IDRIS MOORE STEPHENS

Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan PT Bumi Perkasa Gemilang tanggal 31 Desember 2017, serta kinerja
keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.

MIRAWATI SENSI IDRIS

Yelly Warsono
Izin Akuntan Publik No. AP.0148

15 Maret 2018
PT. BUM! PERKASA GEMILANG
Wisma Budi 8th - 9th floor, Ji. H.R. Rasuna Said Kay C —6, Jakarta 12940, Indonesia
Phone : (021)521 3383 (20 lines) Fax: 521-3332; 521 -3392

SURAT PERNYATAAN DIREKSI


TENTANG
TANGGUNG JAWAB AlAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG
BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
PT BUMI PERKASA GEMILANG

Kami yang bertanda tangan di bawah mi:

1. Nama Widarto
Alamat Kantor Wisma Budi, JI. l-l.R Rasuna Said Kay C6, 9 floor, Jakarta

Jabatan Direktur Utama

2. Nama Oey Alfred


Alamat Kantor Wisma Budi, JI. H.R Rasuna Said Kay C6, 9 floor, Jakarta

Jabatan Direktur

menyatakan bahwa:

1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan untuk
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016.

2. Laporan keuangan Perusahaan tersebut telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.

3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan Perusahaan tersebut telah dimuat secara
lengkap dan benar, dan
b. Laporan keuangan Perusahaan tersebut tidak mengandung informasi atau fakta material
yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.

4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam Perusahaan.

Demikian pernyataan mi dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 15 Maret2018(/

4AEF9775169

IBURU'IAH

Widarto 0ev Alfred


Direktur Utama Direktur
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2017 2016

ASET

Aset Lancar
Kas 4 572.723.912 182.093.245
Piutang usaha - pihak ketiga 5 5.654.370.024 3.704.438.957
Piutang lain-lain 676.904.630 605.279.188
Persediaan 6 11.777.173.313 12.945.220.237
Uang muka 6.761.642.750 599.623.425
Biayadibayardimuka 5.071.504 -

Jumlah Aset Lancar 25.447.886.133 18.036.655.052

Aset Tidak Lancar


Piutang pihak berelasi 7 20.089.254.303 15.908.204.363
Piutang plasma 8 11.502.152.204 6.795.376.564
Tanaman perkebunan 9
Tanaman telah menghasilkan-
setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 15.733.265.472
dan Rp 11.022.872.808 pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 102.026.551.176 106.736.943.840
Tanaman belum menghasilkan 459.142.426.722 284.013.580.637
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 41.575.281.074 dan Rp 33.499.042.245
pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 10 154.118.590.991 98.559.620.955
Aset tidak lancar
Bibit 4.336.096.896 4.561.955.187
Lain-lain 2.556.742.289 3.818.844.030

Jumlah Aset Tidak Lancar 753.771.814.581 520.394.525.576

JUMLAH ASET 779.219.700.714 538.431.180.628

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan laporan keuangan.
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2017 2016

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas Jangka Pendek


Utang usaha - pihak ketiga 9.600.974.817 8.122.768.335
Utang pajak 11 7.339.633.356 2.685.087.438
Beban akrual 13 18.662.195.522 14.512.478.913
Uang muka penjualan 751 .760.000 606.457.500
Bagian liabilitas jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
Utang bank jangka panjang 12 20.305.002.449 9.364.817.182
Sewapembiayaan 14 441.839.265 394.040.904
Liabilitasjangka pendek lain-lain 104.022.939 104.023.138

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 57.205.428.348 35.789.673.410

Liabilitas Jangka Panjang


Utang pihak berelasi 7 444.611.743.004 221 .426.679.423
Liabilitas imbalan kerjajangka panjang 19 3.814.826.533 2.677.734.990
Liabilitas pajak tangguhan 20 3.015.542.210 2.370.833.012
Liabilitas jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun:
Utang bank jangka panjang 12 239.236.659.076 256.766.888.274
Sewa pembiayaan 14 323.949.359 765.788.624

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 691 .002.720.182 484.007.924.323

Jumlah Liabilitas 748.208.148.530 519.797.597.733

Ekuitas
Modal saham - nilai nominal
Rp 500.000 per saham
Modal dasar, ditempatkan, dan
disetor - 5.000 saham 16 2.500.000.000 2.500.000.000
Saldo laba 28.511.552.184 16.133.582.895

Jumlah Ekuitas 31.011.552.184 18.633.582.895

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 779.219.700.714 538.431 .180.628

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan laporan keuangan.

-2
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2017 2016

PENDAPATANUSAHA 21 62.010.742.402 41.112.934,778

BEBAN POKOK PENJUALAN 17 37.514.512.267 27.774.976.154

LABA KOTOR 24.496.230.135 13.337.958.624

Beban penjualan (6.742.266.289) (4.973.106.465)


Beban umum dan administrasi 18 (795.631.809) (550.686.543)
Pendapatan bunga 9.122.027 5.830.488
Lain-lain - bersih 37.715.753 32.521.722

LABA SEBELUM PAJAK 17.005.169.817 7.852.517.826

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 20 4.301.527.441 1.981.272.592

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 12.703.642.376 5.871.245.234

RUGI KOMPREHENSIF LAIN


Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti 19 (434.230.783) (633.920.370)
Pajak sehubungan dengan pos yang tidak
akan direklasifikasi 20 108.557.696 158.480.092

RUGI KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK (325.673.087) (475.440.278)

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF 12.703.642.376 5.395.804.956

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan laporan keuangan.

3
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan Modal Saham Saldo Laba Jumlah Ekuitas

Saldo pada tanggal 1 Januari 2016 2.500.000.000 10.737.777.939 13.237.777.939

Penghasilan komprehensif
Laba tahun berjalan 5.871.245.234 5.871.245.234
Rugi komprehensif lain
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja jangka panjang 19 (475.440.278) (475.440.278)

Jumlah penghasilan komprehensif 5.395.804.956 5.395.804.956

Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 2.500.000.000 16.133.582.895 18.633.582.895

Penghasilan komprehensif
Laba tahun berjalan 12.703.642.376 12.703.642.376
Rugi komprehensif lain
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja jangka panjang 19 (325.673.087) (325.673.087)

Jumlah penghasilan komprehensif 12.377.969.289 12.377.969.289

Saldo padatanggal 31 Desember 2017 2.500.000.000 28.511.552.184 31.011.552.184

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan laporan keuangan.

-4-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

2017 2016

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan dan pelanggan dan pihak lain 62.123.756.581 41.989.212.775
Pembayaran kepada pemasok, karyawan, dan lainnya (32.007.700.111) (17.364.494.126)

Kas bersih diperoleh dan operasi 30.116.056.470 24.624.718.649


Pembayaran pajak penghasilan (603.101.127) (873.314.470)

Kas Bersih Diperoleh dan Aktivitas Operasi 29.512.955.343 23.751.404.179

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penerimaan pendapatan bunga 9.122.027 5.830.488
Penambahan piutang plasma (4.706.775.640) (2.853.470.580)
Kenaikan piutang pihak berelasi (4.181.049.940) (3.864.713.697)
Pembayaran beban bunga (31.039.990.873) (30.648.087.111)
Perolehan aset tetap (63.635.208.865) (10.838.219.047)
Penambahan tanaman belum menghasilkan (141.769.400.131) (75.122.932.652)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (245.323.303.422) (123.321.592.599)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penambahan utang pihak berelasi 223.185.063.581 94.766.592.977
Pembayaran utang bank jangka panjang (8.744.305.000) (4.723.425.000)
Perolehan utang bank jangka panjang 2.154.261.069 9.481.200.984
Pembayaran pinjaman diterima - (261.123.026)
Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan (394.040.904) (133.920.472)

Kas Bersih Diperoleh dan Aktivitas Pendanaan 216.200.978.746 99.129.325.463

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS 390.630.667 (440.862.957)

KAS AWAL TAHUN 182.093.245 622.956.202

KAS AKHIR TAHUN 572.723.912 182.093.245

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan laporan keuangan.

-5
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

1. Umum

PT Bumi Perkasa Gemilang ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta No. 124 tanggal
28 Februari 2003 dan Eddy Dwi Pribadi, S.H., notaris di Pontianak. Akta pendirian mi telah
disahkan sebagai badan hukum oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusannya No. C-01052 HT.01.01-TH.2007 tanggal 24 Oktober 2007.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
No. 94 tanggal 29 September 2012 dan Inggraini Yamin, S.H., notaris di Jakarta dan telah
diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No, AHU-AH.01.10-39026
tanggal I November2012.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi
usaha perdagangan, pembangunan, jasa, industri, pertanian, pertambangan, percetakan,
perbengkelan, pengangkutan dan telekomunikasi. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial pada bulan September 2007.

Perusahaan berdomisili di JI. Johar No. 15 Rt/Rw 004/011 Darat Selip, Pontianak Kota, Pontianak,
Kalimantan Barat. Lokasi perkebunan kelapa sawit Perusahaan terletak di Kecamatan Kubu
Terentang dan Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Propinsi Kalimantan Barat.

Perusahaan merupakan entitas anak PT Tunas Baru Lampung Tbk, yang tergabung dalam
kelompok usaha (grup) PT Sungai Budi.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, susunan pengurus Perusahaan, adalah sebagai
berikut:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris Santoso Winata
Komisaris Oey Albert

Direksi
Direktur Utama Widarto
Direktur : Djunaidi Nur
Oey Alfred
Sudarno Tasmin

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, jumlah karyawan tetap Perusahaan
(tidak diaudit) masing-masing adalah 114 dan 107 karyawan.

Laporan keuangan PT Bumi Perkasa Gemilang untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017
telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal
15 Maret 2018. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan tersebut.

6
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi


Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan Standar
Akuntansi Syariah IAI.

Dasar pengukuran laporan keuangan mi adalah konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan mi
disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode Iangsung dengan


mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2017 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keungan yang berakhir 31 Desember 2016.

Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah
mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

b. Transaksi Pihak Berelasi

Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Grup apabila memenuhi definisi
pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi".

Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan
keuangan.

c. Kas

Kas terdiri dan kas dan bank.

d. Instrumen Keuangan

Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal
transaksi.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan
nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal
liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan
mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat
ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung
berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang
didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis
dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan
termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalul aba rugi.

-7
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Biaya transaksi diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga
efektif.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen


tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar
aktif.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Perusahaan memiliki instrumen keuangan
dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan lain-lain. Oleh
karena itu, kebijakan akuntansi terkait dengan instrumen keuangan dalam kategori aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui aba rugi, aset keuangan tersedia untuk
dijual, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi tidak diungkapkan.

Aset Keuangan

Pinjaman yang Diberikan dan Piutanq

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyal kuotasi di pasar aktif, yang
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga
efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Perusahaan mengklasifikasikan kas, piutang
usaha, piutang lain-lain, dan piutang pihak berelasi dalam kategori mi.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas Keuangan Lain-lain

Kategori mi merupakan liabilitas keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau
pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dan instrumen keuangan tersebut,
yang tidak dikiasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, dikiasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi
perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset
keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut
diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang
jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi,


berdasarkan suku bunga efektif.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Perusahaan mengklasifikasikan utang usaha,
beban akrual, utang bank jangka panjang, liabilitas jangka pendek lain-lain dan utang pihak
berelasi dalam kategori mi.

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat mi memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut;
dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

-8
PT BUM! PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Penurunan Nilal Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan


nhlai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara
individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara
individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenal penurunan
nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut
signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual,
dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang
didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dan aset tersebut (yang merupakan suku
bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilal tercatat aset tersebut langsung
dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan
jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian
atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan
nilal selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah
pemulihan penurunan nilal tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal
pemulihan tersebut.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

(1) AsetKeuangan

Aset keuangan (atau bagian dan aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa)
dihentikan pengakuannya jika:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dan aset keuangan tersebut berakhir;

b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dan aset keuangan
tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada
pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya
penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

c. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dan aset
keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer
pengendalian atas aset keuangan tersebut.

(2) Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir,


dibatalkan, atau telah kadaluarsa.

-9
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

f. Pengukuran Nilai Wajar

Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas akan terjadi:

• di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau;


• jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut.

Perusahaan harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan
pada tanggal pengukuran.

Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku
pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku
pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar


untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan
tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan
menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

Ketika Perusahaan menggunakan teknik penilaian, maka Perusahaan memaksimalkan


penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan
input yang tidak dapat diobservasi,

Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau
diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:

• Level 1 — harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas
yang identik;
• Level 2 — teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, balk secara langsung maupun tidak langsung;
• Level 3 — teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.

Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan
keuangan, maka Perusahaan menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level
hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode
pelaporan.

Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau
nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value).
Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Cadangan persediaan usang dan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk
untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.

h. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.

-10-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

i. Piutang Plasma

Piutang plasma disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi pembiayaan yang diterima
dan bank dan cadangan kerugian penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai
diestimasi berdasarkan evaluasi manajemen secara berkala terhadap kolektibilitas dan
selisih antara jumlah biaya pengembangan yang dikeluarkan dengan jumlah pembiayaan
bank yang dijanjikan.

J. Tanaman Perkebunan

Tanaman Telah Menghasilkan

Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman telah menghasilkan bila sudah berumur
4 - 5 tahun. Waktu tanaman telah menghasilkan yang sebenarnya ditentukan oleh
pertumbuhan vegetatif dan penilalan manajemen.

Tanaman kelapa sawit dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan. Tanaman kelapa sawit disusutkan dengan menggunakan metode galls lurus
berdasarkan taksiran masa menghasilkan selama 25 tahun.

Beban penyusutan atas tanaman telah menghasilkan dibebankan ke beban pokok


penjualan.

Tanaman Belum Menghasilkan

Tanaman belum menghasilkan disajikan sebesar biaya perolehannya dan merupakan


akumulasi biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pembiayaan atas tanaman
kelapa sawit selama belum menghasilkan. Biaya ml meliputi biaya persiapan lahan,
pembibitan, pemupukan, pemeliharaan, upah buruh, penyusutan aset tetap, bunga dan
biaya pinjaman lainnya yang timbul dan fasilitas kredit yang digunakan untuk membiayai
perolehan tanaman selama masa pengembangan sampai dengan menghasilkan. Tanaman
belum menghasilkan tidak disusutkan.

Tanaman belum menghasilkan dipindahkan ke tanaman telah menghasHkan pada saat


mulai menghasilkan secara normal.

k. AsetTetap

Aset tetap pemilikan langsung, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada.

Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasm
rugi penununan nilai, jika ada.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatnibusikan secara
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diingmnkan sesuai dengan tujuan
penggunaan yang ditetapkan.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai
bagman dan biaya perolehan tanah, dan biaya mi tidak disusutkan. Biaya pengurusan
perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan
diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.

-11-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Beban penyusutan dialokasikan secara proporsional ke tanaman belum menghasilkan


berdasarkan luas lahan dan ke beban pokok penjualan. Beban penyusutan yang
dialokasikan ke tanaman belum menghasilkan dikapitalisasi.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut
menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dan penggunaan aset tetap
tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi
sebagai tam bahan biaya perolehan aset tetap.

Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa
manfaat aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 20


Kendaraan dan alat berat 5
Peralatan dan perabotan 5

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat
peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak
dapat dipulihkan sepenuhnya.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap
sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan
yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi
signifikan berikutnya.

Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dan kelompok aset tetap benikut
akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap
tersebut.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan
atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dan penggunaan atau
pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dan penghentian pengakuan aset
tetap (ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan
jumlah tercatat dan aset tetap tersebut), dan diakui da!am laba rugi pada tahun terjadinya
penghentian pengakuan.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan
dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

Aset dalam Pembangunan

Aset tetap dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang
dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direkiasifikasi
ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai
secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.

-12-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

I. Transaksi Sewa

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah
berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat
kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk
menggunakan aset tersebut.

Perlakuan Akuntansi untuk Lessee

Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dan pembayaran sewa minimum, jika
nilai kini Iebih rendah dan nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga
menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban
keuangan dibebankan ke laba rugi.

Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat
keyakinan memadai bahwa Perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset
tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur
manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa
operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa.

m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Pada setiap akhir peniode pelaporan tahunan, Perusahaan menelaah apakah terdapat
indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada
saat uji tahunan penurunan nilai aset penlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi
jumlah terpulihkan aset tersebut.

Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut
dinyatakan mengalami penurunan nilai dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai
kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian
pasar kini dan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui
apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode
sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud
ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian
penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat
perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal in jumlah tercatat aset
dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset
tidak melebihi jumlah tenpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan,
seandainya tidak ada nugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada
peniode-peniode sebelumnya. Pemulihan rugi penununan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah
pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di peniode mendatang untuk
mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang
sistematis selama sisa umur manfaatnya.

-13-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh
Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara andal.

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan
penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Perusahaan.

Penjualan diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan.

Pendapatan bunga dan beban bunga dan instrumen keuangan diakui dalam laba rugi
secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

o. Biaya Pinjaman

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi,
atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dan biaya perolehan aset
tersebut. Biaya pinjaman Iainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Jika Perusahaan meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset
kualifikasian, maka entitas menentukan jumlah biaya pinjaman yang Iayak dikapitalisasikan
sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama periode berjalan dikurangi penghasilan
investasi atas investasi sementara dan pinjaman tersebut.

Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Perusahaan menghentikan


kapitalisasi biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut.

Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas
yang dipenlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual
sesuai dengan maksudnya.

p. Imbalan Kerja

L.iabilitas imbalan kerjajangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas
pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan
sebagai beban pada laba rugi.

Liabiitas imbalan kerjajangka panjang

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa
pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan
pada saat pensiun yang dihitung menggunakan metode Projected Unit Credit. Pengukuran
kembali liabilitas imbalan pasti langsung diakui dalam laporan posisi keuangan dan
penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya dan tidak akan direklasifikasi ke aba
rugi, namun menjadi bagian dan saldo laba. Biaya liabilitas imbalan pasti lainnya terkait
dengan program imbalan pasti diakui dalam aba rugi.

-14-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

q. Pajak Penghasilan

Pajak Kini

Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku,

Pajak Tangguhan

Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang
timbul dan perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah
tercatatnya pada tanggal pelaporan.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviu pada
setiap tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar
laba kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tanif pajak yang diharapkan
benlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tanif pajak (atau
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah benlaku pada tanggal
pelaporan.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika,
terdapat hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak
yang sama dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.

r. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan


informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan
(peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-
peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian
(peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan
keuangan.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2
pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas
nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi
tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,


pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap
jumlah-jumlah yang dilaponkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.

-15-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Pertimbangan

Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan


akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan:

a. Kiasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi
yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai
dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.

b. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah
apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami
penurunan nilai (tidak tertagih).

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat
ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami
penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan
keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi
meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang
bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara
berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada
pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

Nilai tercatat aset keuangan dalam kategori pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2017 2016

Kas 572.723.912 182.093.245


Piutang usaha-pihak ketiga 5.654.370.024 3.704.438.957
Piutang lain-lain 676.904.630 605.279.188
Piutang pihak berelasi 20.089.254.303 15.908.204.363

Jumlah 26.993.252.869 20.400.015.753

c. Komitmen Sewa

Komitmen sewa pembiayaan — Perusahaan sebagai lessee

Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa kendaraan. Perusahaan


menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena Perusahaan secara
substansial menanggung risiko dan manfaat dan kepemilikan aset-aset tersebut.

-16-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Estimasi dan Asumsi

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi
ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat
menyebabkan penyesuaian material terhadap nilal tercatat aset dan liabilitas dalam periode
berikutnya diungkapkan di bawah in Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi
mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang
berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan
tersebut terjadi:

a. Nilai Wajar Liabilitas Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan


liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian mi mengharuskan
penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan
berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti suku bunga), sedangkan
saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode
penilaian yang berbeda.

Nilai wajar liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 15.

b. Estimasi Masa Menghasilkan Tanaman Perkebunan dan Masa Manfaat Aset Tetap

Masa manfaat dan tanaman perkebunan dan aset tetap diestimasi berdasarkan jangka
waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan
pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan
pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara
berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dan perkiraan sebelumnya yang disebabkan
karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau
pembatasan Iainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa
mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan
waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang
disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap tanaman
perkebunan dan aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan
nilai tercatat tanaman perkebunan dan aset tetap.

Nilai tercatat tanaman perkebunan dan aset tetap diungkapkan pada Catatan 9 dan 10.

c. Imbalan Kerja Jangka Panjang

Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang
digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut
dijelaskan dalam Catatan 19 dan mencakup, antara lain, tingkat kenaikan gaji dan tingkat
diskonto yang ditentukan dengan mengacu pada imbal hasil pasar atas obligasi Pemerintah
dalam mata uang yang sama dengan mata uang pembayaran imbalan dan memiliki jangka
waktu yang mendekati estimasi jangka waktu liabilitas imbalan kerja jangka panjang
tersebut. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan dibukukan pada
penghasilan komprehensif lain dan dengan demikian, berdampak pada jumlah penghasilan
komprehensif lain yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar,
namun demikian, perbedaan signifikan pada hasH aktual, atau perubahan signifikan dalam
asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja
jangka panjang.

-17-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Saldo liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
diungkapkan pada Catatan 19.

d. Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan
liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan
bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang
diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba
kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo aset pajak tangguhan disajikan pada
Catatan 20.

e. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset
tertentu. Penentuan nilal wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan
dihasilkan dan pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut.
Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar
dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang
terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.

Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:

2017 2016

Tanaman perkebunan 561.168.977.898 390750.524.477


Aset tetap 154.118.590.991 98.559.620.955

Jumlah 715.287.568.889 489.310.145.432

4. Kas

2017 2016

Kas 82.145.055 70.579.790

Bank
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 420.376.609 78.692.070
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 50. 334.684 14.136.283
PT Bank ClMB Niaga Tbk 19.867.564 18.685.102

Jumlah - Bank 490.578.857 111.513.455

Jumlah 572.723.912 182.093.245

Seluruh saldo kas di bank pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 merupakan kas yang
ditempatkan pada pihak ketiga.

-18-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

5. Piutang Usaha - Pihak Ketiga

2017 2016

PT Sintang Raya 1.974.490.233 667.977.849


PT Pundi Lahan Khatulistiwa 1.578.037.466 1.222.961.142
PT Rezeki Kencana 1.304.846.274 1.016.678.859
Lain-lain 796.996.051 796.821.107

Jumlah 5.654.370.024 3.704.438.957

Seluruh piutang usaha Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016,
belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai,

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih sehingga tidak dibentuk
cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang.

6. Persediaan

2017 2016

Pupuk dan obat-obatan 9.456.412.005 11.033.386.404


Suku cadang 2.026.412.992 1.609.057.065
Bahan bakar 129.938.459 62.778.925
Bahan bangunan 86.175.463 69.882.068
Bahan pembungkus 78.234.394 170.115.775

Jumlah 11.777.173.313 12.945.220.237

Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai persediaan pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan telah
mencerminkan nilai realisasi bersihnya.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, persediaan tidak diasuransikan,

7. Piutang dan Utang Pihak Berelasi

Piutang dan utang pihak berelasi, terutama timbul dan penjualan dan pembelian bahan
pembantu, pembenian modal kerja, serta kegiatan operasional Perusahaan dengan pihak
berelasi (Catatan 21):

2017 2016

Piutang
PT Solusi Jaya Perkasa 20.089.254.303 15.908.204.363

Utang
PT Tunas Baru Lampung Tbk 444.554.357.552 221.373.239.971
PT Adikarya Gem ilang 50.000. 000 50.000.000
PT Bangun Nusa lndah Lampung 3.946.000
PT Budinusa Ciptawahana 3.439.452 3.439.452

Jumlah 444.611.743.004 221.426.679.423

-19-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Piutang dan utang pihak berelasi dilakukan tanpa jaminan, kecuali utang kepada PT Tunas Baru
Lampung Tbk (TBL) yang dikenakan suku bunga 14% per tahun pada tahun 2011 sampai
dengan Juni 2012, dan sejak Juli 2012 utang kepada pihak berelasi TBL tidak dikenakan bunga
(Catatan 13).

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dan pihak berelasi tersebut dapat ditagih
sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut.

8. Piutang Plasma

Akun mi merupakan pembiayaan/dana yang diberikan Perusahaan kepada plasma (petani)


melalui Koperasi Unit Desa (KUD) dalam rangka pengembangan proyek perkebunan kelapa
sawit milik plasma.

Rincian piutang plasma yang dikelola oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

2017 2016

Saldo awal tahun 6.795.376.564 3.941.905.984


Biaya pengembangan dan biaya lainnya 4.706.775.640 2.853.470.580

Saldo akhir tahun 11.502.152.204 6.795.376.564

Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang plasma karena
piutang tersebut tidak memiliki jatuh tempo yang pasti dan akan dilunasi oleh petani melalui
penjualan Tandan Buah Segar (TBS) kepada Perusahaan.

9. Tanaman Perkebunan

Tanaman Telah Menghasilkan

Perubahan selama tahun 2017


Penambahan/
1 Januari 2017 Reklasifikasi Pengurangan 31 Desember 2017

Biaya perolehan 117.759.816.648 - 117.759.816.648

Akumulasi penyusutan 11.022.872.808 4.710.392.664 15.733.265.472

Nilai Tercatat 106.736.943.640 102.026.551.176

Perubahan selama tahun 2016


Penambahan/
1 Januari 2016 Rektasifikasi Pengurangan 31 Desember 2016

Biayaperolehan 117.759.816.648 - - 117.759.816.648

Akumulasipenyusutan 6.312.480.144 4.710.392.664 - 11.022.872.808

Nilai Tercatat 111.447.336.504 106.736.943.840

-20-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Penyusutan yang dibebankan pada beban pokok penjualan masing-masing adalah sebesar
Rp 4.710.392.664 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 (Catatan 17).

Tanaman Belum Menghasilkan

2017 2016

Saldo awal tahun 284.013.580.637 176.211.739.160


Penambahan biaya 175.128.846.085 107.801.841.477

Saldo akhirtahun 459.142.426.722 284.013.580.637

Termasuk penambahan biaya yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah


sebagai berikut:

2017 2016

Beban bunga 31.039.990.873 30.648.087.111


Penyusutan aset tetap (Catatan 10) 2.319.455.081 2.030.821.714

Jumlah 33.359.445.954 32.678.908.825

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, sebagian dan nilai tercatat tanaman perkebunan
Perusahaan digunakan sebagai jaminan utang bank (catatan 12).

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tanaman perkebunan tidak diasuransikan.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut.

10. AsetTetap

Perubahan selama tahun 2017


1 Januari 2017 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2017

Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 3.356.908.000 - 3.356.908.000
Bangunan dan prasarana 118.877.007.341 14.070.036.989 132.947.044.330
Kendaraan dan alat berat 6.969.115.560 37.900.000 7.007.015.560
Peralatan dan perabotan 1.118.635.552 83.346.250 1.201.981.802
Aset dalam pembangunan
Bangunan dan prasarana 11.996.747 49.443.925.626 49.455.922.373
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan dan alat berat 1.725.000.000 1.725.000.000
Jumlah 132.058.663.200 63.635.208.865 195.693.872.065

Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 26.906.092.712 6.908.889.523 33.814.982.235
Kendaraan dan alat berat 5.661.425.883 688.731.250 6.350.157.133
Peralatan dan perabotan 816.523.651 133.618.056 950.141.707
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan dan alat berat 115.000.000 345.000.000 460.000.000
Jumlah 33.499.042.245 8.076.238.829 - 41.575.281.074

Nilai Tercatat 98.559.620.955 154.118.590.991

-21 -
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Perubahan selama tahun 2016


1 Januari 2016 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2016

Biaya perolehan
Pemilikan angsung
Tanah 3.356.908.000 - 3.356.908.000
Bangunan dan prasarana 108902.998.879 9.726.028.664 247.979.798 118.877.007.341
Kendaraan dan alat berat 6.451.384.800 517.730.760 6.969.115.560
Peralatan dan perabotan 967.422.676 151 .212.876 1.118.635.552
Aset dalam pembangunan
Bangunan dan prasarana 247.979.798 11996.747 - (247.979.798) 11.996.747
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan dan alat berat - 1.725.000.000 - 1.725.000.000
Jumlah 119.926.694.153 12.131.969.047 - 132.058.663.200

Akumulasi penyusutan
Pemilikan Iangsung
Bangunan dan prasarana 20.737.468.808 6.168.623.904 26.906.092.712
Kendaraan dan alat berat 4.928.620.775 732.805.108 - 5.661.425.883
Peralatan dan perabotan 667.782.416 148.741.235 - 816.523.651
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan dan alat berat - 115.000.000 - 115.000.000
Jumlah 26.333.871.999 7.165.170.246 - 33.499.042.245

Nilai Tercatat 93.592.822.154 98.559.620.955

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

2017 2016

Tanaman belum menghasilkan (Catatan 9) 2.319.455.081 2.030.821.714


Beban pokok penjualan (Catatan 17) 5.756.783.748 5.134.348.532

Jumlah 8.076.238.829 7.165.170.246

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, aset tetap berupa bangunan telah diasuransikan
kepada PT Asuransi Sinarmas dan PT Asuransi Cakrawala Proteksi, pihak ketiga, terhadap risiko
kebakaran, pencurian, gempa bumi, dan risiko Iainnya dengan jumlah pertanggungan
masing-masing sebesar Rp 2.810.000.000.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi


kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, sebagian kendaraan digunakan sebagai jaminan
atas utang bank jangka panjang dan liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 12 dan 14).

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

11. UtangPajak

2017 2016

Pajak Penghasilan Badan (Catatan 20) 2.912.840.552 16.590.039


Pajak Penghasilan
Pasal 21 15.175.645 11.729.500
Pasal 23 280.000 29.764.267
Pasal 25 53.122.220 4.213.313
Pajak Pertambahan Nilai-Bersih 4.358.214.939 2.622.790.319

Jumlah 7.339.633.356 2.685.087.438

-22-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri
oleh Perusahaan yang bersangkutan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang
No. 28 tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan, kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka
waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur
dalam Undang-undang tersebut.

12. Utang Bank Jangka Panjang

2017 2016

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 259.840.770.000 266.522.130.027

Dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi (299.108.475) (390.424. 57 1)

Biaya perolehan diamortisasi 259.541.661.525 266.131.705.456

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo


dalam waktu satu tahun (20.305.002.449) (9.364.817.182)

Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu


Iebih dan satu tahun 239.236.659.076 256.766.888.274

Perusahaan menerima fasilitas Kredit Investasi (KI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk (BNI) sebagai berikut:

a. Fasilitas KI sebesar Rp 149.595.000.000 pada tanggal 22 April 2014 yang terbagi dalam KI
Pokok dan KI IDC (Interest During Construction) masing-masing sebesar Rp 125.319.000.000
dan Rp 24.276.000.000. Fasilitas mi digunakan untuk membiayai kebun sawit tahun tanam
2013 seluas 2.500 hektar. Jangka waktu fasilitas mi adalah 11 tahun dengan masa tenggang
(grace period) selama 4 tahun, terhitung sejak tanda tangan perjanjian kredit.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar
Rp 116.466.240.000 untuk KI Pokok senta sebesar Rp 24.276.000.000 dan
Rp 22.213.055.027 untuk KI IDC,

b. Fasilitas KI sebesar Rp 148.133.000.000 pada tanggal 15 Agustus 2014 yang terbagi


dalam KI Pokok dan KI IDC (Interest During Construction) masing-masing sebesar
Rp 124.438.000.000 dan Rp 23.695.000.000. Fasilitas mi digunakan untuk membiayai kebun
sawit tahun tanam 2014 seluas 2.500 hektar. Jangka waktu fasilitas mi adalah 11 tahun
dengan masa tenggang (grace period) selama 4 tahun, terhitung sejak tanda tangan
penjanjian kredit.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, fasilitas mi belum digunakan.

-23-
PT BUMI PERKASA GEM ILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

c. Fasilitas sebesar Rp 31.380.000.000 pada tanggal 11 April 2014 yang terbagi dalam KI Pokok
dan KI IDC (Interest During Construction) masing-masing sebesar Rp 27.502.000.000 dan
Rp 3.878.000.000. Fasilitas mi digunakan untuk membiayai pemeliharaan kebun sawit yang
telah ada seluas 2.574 hektar. Jangka waktu fasilitas mi adalah 9 tahun dengan masa
tenggang (grace period) selama 3 tahun, terhitung sejak tanda tangan perjanjian kredit.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo pinjaman mi adalah sebesar
RP 25.851.880000 dan Rp 27.502.000.000 untuk KI Pokok serta sebesar Rp 3.606.540.000
dan Rp 3.878.000.000 untuk KI IDC.

d. Fasilitas KI sebesar Rp 104.965.000.000 pada tanggal 15 Agustus 2014. Fasilitas mi


digunakan untuk pembiayaan kembali kebun sawit seluas 3.023 hektar. Jangka waktu fasilitas
mi adalah 7 tahun terhitung sejak tanda tangan perjanjian kredit.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo pinjaman mi adalah sebesar
RP 89.640.110.000 dan Rp 96.462.835.000.

Suku bunga rata-rata per tahun utang bank padatahun 2017 dan 2016 adalah sebesar 11,5%.

Seluruh fasilitas kredit BNI kepada Perusahaan dijamin dengan aset milik Perusahaan berupa
proyek yang dibiayai oleh BNI yaitu pembangunan kebun dan pabrik pengolahan kelapa sawit
yang berlokasi di Kubu Raya, Kalimantan Barat, serta kendaraan dan mesin yang akan dibeli
sehubungan dengan proyek tersebut (Catatan 9 dan 10).

Pinjaman dan BNI mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan tanpa persetujuan
tertulis dan BNI, antara lain menerima atau memberikan pinjaman kecuali dalam rangka
transaksi dagang yang berkaitan dengan usahanya, menjadi penjamin, melakukan merger dan
akuisisi, melakukan investasi atau penyertaan modal kepada pihak lain yang tidak berhubungan
dengan usahanya, membagi keuntungan atau membayar dividen tunai, menyewakan aset yang
telah diagunkan dan menyatakan pailit. Disamping itu, Perusahaan diwajibkan untuk memelihara
rasio sebagai berikut:

• Rasio lancar diatas 100%


• Rasio utang terhadap ekuitas dibawah 260%
• Rasio kemampuan pembayaran utang diatas 100%

Rasio keuangan tersebut berlaku apabila pembangunan kebun kelapa sawit Perusahaan yang
dibiayai BNI telah selesai. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, pembangunan kebun
kelapa sawit Perusahaan yang didanai oleh BNI belum selesai, sehingga rasio keuangan mi tidak
diterapkan.

13. BebanAkrual

2017 2016

Bunga akrual (Catatan 21) 14.098.100.763 14.098.100.763


Jasa profesional 82.500.000 49.500.000
Bunga leasing 2.559.984
Gaji 274.120.000
Lain-lain 4.479.034.775 90.758.150

Jumlah 18.662.195.522 14.512.478.913

Bunga akrual merupakan bunga atas utang kepada PT Tunas Baru Lampung Tbk (Catatan 7).

-24-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

14. Liabilitas Sewa Pembiayaan

Nilai tunai pembayaran sewa minimum masa datang (future minimum lease payments) dalam
perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

2017 2016

Jatuh tempo:
Sampai dengan 1 tahun 507.120.000 507.120.000
Lebih dan 1 - 2 tahun 338.080.000 507.120.000
Diatas 2 tahun - 338.080.000

Jumlah pembayaran sewa minimum 845.200.000 1.352.320.000


Dikurangi bunga (79.411.376) (192.490.472)

Nilai tunai dan pembayaran sewa minimum 765.788.624 1.159.829.528


Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (441.839.265) (394.040.904)

Bagian jangka panjang 323.949.359 765.788.624

Pada tanggal 20 Oktober 2016, Perusahaan memperoleh alat berat melalui sewa pembiayaan
dan PT Toyota Astra Financial sebesar Rp 1.293.750.000. Perjanjian sewa ml berjangka waktu
3 tahun dengan suku bunga efektif per tahun sebesar 11,50% pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016.

Liabilitas sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewaan yang dibiayai (Catatan 10).

15. Pengukuran Nilai Wajar

2017
Pengukuran nilai wajar menggunakan:
Input signifikan Input signifikan
Harga kuotasian yang dapat yang tidak dapat
dalam pasar aktif diobservasi diobservasi
Nilai Tercatat (Level 1) (Level 2) (Level 3)

LIABILITAS KEUANGAN
Liabilitas yang nllai wajarnya disajikan
Pinjaman dan utang dengan bunga
Utang bank (bagian jangka pendek dan
bagian jangka panjang) 259.541.661525 259.541.661.525

2016
Pengukuran nilai wajar menggunakan:
Input signifikan Input signifikan
Harga kuotasian yang dapat yang tidak dapat
dalam pasar aktif diobservasi diobservasi
Nilal Tercatat (Level 1) (Level 2) (Level 3)

LIABILITAS KEUANGAN
Liabilitas yang nllai wajarnya disajikan
Pinjaman dan utang dengan bunga
Utang bank (bagian jangka pendek dan
bagian jangka panjang) 266.131.705.456 266.131.705.456

-25-
PT BUMI PERKASA GEM ILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mi memaksimalkan penggunaan data pasar
yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkmn mengandalkan estimasi spesifik
yang dibuat oleh entitas. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai
wajar dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 2. Nilai wajar
Level 2 ditentukan berdasarkan analisa arus kas diskonto menggunakan suku bunga pasar.

16. ModalSaham

2017 dan 2016


Jumlah Persentase Jumlah Modal
Nama Pemegang Saham Saham Kepemilikan Disetor
Lembar % Rp

PT Tunas Baru Lampung Tbk 3.697 73,94 1.848.500.000


PT Budi Dwiyasa Perkasa 750 15,00 375.000.000
PT Budi Cipta Semesta 282 5,64 141.000.000
PT Budi Kencana lndah 271 5,42 135.500.000

Jumlah 5.000 100,00 2.500.000.000

Manajemen Permodalan

Tujuan utama dan pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan
mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan
nilai pemegang saham.

Perusahaan memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang
terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Utang bersih adalah
jumlah utang (termasuk utang bank jangka pendek dan jangka panjang, pinjaman diterima dan
liabilitas sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan) dikurangi kas, Modal adalah ekuitas,
yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.

Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:

2017 2016

Jumlah utang 260.307.450.149 267.291.534.984


Dikurangi: kas 572.723.912 182.093.245

Utang bersih 259.734.726.237 267.109.441.739

Jumlah ekuitas 31.011.552.184 18.633.582.895

Rasio utang terhadap modal 837,54% 1433,48%

-26-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

17. Beban Pokok Penjualan

2017 2016
Beban penyusutan (Catatan 9 dan 10) 10.467.176.412 9.844.741.196
Pemupukan dan pemeliharaan tanaman
kelapa sawit 7.521.377.015 4.946.680.013
Beban panen 6.566.185.908 5.267.538.732
Beban tenaga kerja 4.603.619.702 2.884.679.790
Beban pemeliharaan aset tetap 3.835.225.844 2.182.060.769
Bahan bakar pelumas 2.224.835.344 1.285.795.939
Jasa Profesional 714.318.763 606.295.127
Pajak dan perizinan 642.899.153 757.184.588
Lain-lain 938.874.126
Jumlah 37.514.512.267 27.774.976.154

18. Beban Umum dan Administrasi

2017 2016

Imbalan kerjajangka panjang (Catatan 19) 708.260.760 449.663. 358


Jasa profesional 75.000.000 90.000.000
Beban adminstrasi bank 10.659.869 11.023.185
Lain-lain 1.711.180
Jumlah 795.631.809 550.686.543

19. Imbalan Kerja Jangka Panjang

Perusahaan membukukan imbalan pasti pasca-kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.

Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh
PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, tertanggal 6 Maret 2018.

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja jangka panjang tersebut masing-masing
sebanyak (tidak diaudit) 114 dan 107 karyawan masing-masing untuk tahun 2017 dan 2016.

Jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
sehubungan dengan imbalan pasti adalah sebagai berikut:

2017 2016
Biayajasa kini 486.008.756 306.189.744
Biaya bunga neto 222.252.004 143.473.614
Komponen biaya imbalan pasti
yang diakui di aba rugi 708.260.760 449.663.358

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti:


Kerugian aktuarial dalam penghasilan
komprehensif lain 434.230.783 633.920.370
Jumlah 1.142.491.543 1.083.583.728

-27-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Biaya jasa kini dan biaya bunga neto untuk tahun berjalan disajikan sebagai bagian dan "Beban
umum dan administrasi" pada laba rugi (Catatan 18).

Mutasi nhlai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:

2017 2016

Saldo awal tahun 2.677.734.990 1.594.151.262


Biaya jasa kini 486.008.756 306.189.744
Biaya bunga 222.252.004 143.473.614
Pembayaran imbalan (5.400.000)
Penghasilan komprehensif lain 434.230.783 633. 920. 370

Saldo akhir tahun 3.814.826.533 2.677.734.990

Asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja jangka panjang adalah
sebagai berikut:

2017 2016

Tingkat diskonto 7,10% 8,30%


Tingkat kenaikan gaji 7,00% 7,00%
Usia pensiun normal 55 55
label mortalita TMI 111-2011 TMI 111-2011

Analisa sensitivitas dan perubahan asumsi-asumsi utama terhadap liabilitas imbalan kerja jangka
panjang pada tanggal adalah sebagai berikut:

Dampak terhadap liabilitas imbalan pasti selama tahun 2017


Perubahan asumsi Kenaikan asumsi Penurunan asumsi

Tingkat diskonto 1,00% (394.630.095) 455.245.571

Damp terhadap liabilitas imbalan pasti selana tahun 2016


Perubahan asumsi Kenaikan asumsi Penurunan asumsi

Tingkat diskonto 1 ,00% (287.683.487) 333.040.663

20. Pajak Penghasilan

a. Beban pajak Perusahaan terdini dan:

2017 2016

Pajak kini 3.548.260.547 699.798.893


Pajak tangguhan 753.266.894 1.281.473.699

Jumlah 4.301.527.441 1.981.272.592

-28-
PT BUMP PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

b. Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dengan akumulasi laba kena pajak adalah sebagal berikut:

2017 2016

Laba sebelum pajak menurut laporan


laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 17.005.169.817 7.852.517.826

Perbedaan temporer:
Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal (3.779.966.529) (5.556.637.684)
Imbalan kerja jangka panjang - bersih 702.860.760 449.663.358
Liabilitas sewa pembiayaan 64.038.192 (18.920.472)
Jumlah - bersih (3.013.067.577) (5.125.894.798)

Perbedaan tetap:
Representasi 210.061.976 78.403.032
Pendapatan bunga yang telah dikenakan
pajak penghasilan final (9.122.027) (5.830.488)

Jumlah - bersih 200.939.949 72.572.544

Laba kena pajak 14.193.042.189 2.799.195.572

Rincian beban dan utang pajak kini Perusahaan adalah sebagal berikut:

2017 2016

Beban pajak 3.548.260.547 699.798.893


Dikurangi pembayaran pajak dimuka
Pajak penghasilan pasal 22 (144.680.076) (62.332.250)
Pajak penghasilan pasal 25 (490.739.919) (620.876.604)

Utang pajak kini (catatan 11) 2.912.840.552 16.590.039

Laba kena pajak tahun 2016 telah sesuai dengan Surat Pemberian Tahunan (SPT) yang
disampaikan ke kantor pelayanan pajak.

Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2017, Perusahaan menerima Surat Ketetapan
Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00009/406/15/701/17 tanggal 21 Juni 2017 atas pajak
penghasilan badan untuk tahun pajak 2015 sebesar Rp 1.685.672.791, Perusahaan telah
menerima kelebihan pembayaran atas SKPLB tersebut sebesar Rp 629.797.166 pada bulan
Juni 2017.

-29-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

c. PajakTangguhan

Rincian dan aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Dikreditkan I (dibebankan) ke
1 Januari Penghasilan 31 Desember
2017 LabaRugi Komprehensif Lain 2017

Liabilitas imbalan kerja


jangka panjang 669.433.748 175.715.190 108.567.696 953.716.634

Akumulasi penyusutan aset tetap (3.035.536.642) (944.991.632) - (3.980.528.274)


Liabilitas sewa pembiayaan (4.730.118) 16.009.548 - 11.279.430

Liabilitas pajak tangguhan - bersih (2.370.833.012) (753.266.894) 108.567.696 (3.015.532.210)

Dikreditkan / (dibebankan) ke
1 Januari Penghasilan 31 Desember
2016 Laba Rugi Komprehensif Lain 2016

Liabilitas imbalan kerja


jangka panjang 398.537.816 112.415.840 158.480.092 669.433.748

Akumulasi penyusutan aset tetap (1.646.377.221) (1 .389.159.421) - (3.035.536.642)


Liabilitas sewa pembiayaan (4.730.118) - (4.730.118)

Liabilitas pajak tangguhan - bersih (1.247.839.405) (1.281.473.699) 158.480.092 (2.370.833.012)

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan tarif pajak yang berlaku adalah
sebagai berikut:

2017 2016

Laba sebelum pajak menurut laporan aba rugi


dan penghasilan komprehensif lain 17.005.169.817 7.852.517.826

Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku 4.251.292.454 1.963.129.456

Pengaruh pajak atas perbedaan tetap:


Representasi 52.515.494 19.600.758
Pendapatan bunga (2.280.507) (1.457.622)

Jumlah pengaruh pajak atas perbedaan tetap 50.234.987 18. 143. 136

Jumlah beban pajak 4.301.527.441 1.981.272.592

21. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi

Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Sifat Pihak Berelasi

a. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBL) adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan.

30-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

b. Perusahaan-perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan Perusahaan yaitu


PT Budinusa Ciptawahana, PT Solusi Jaya Perkasa, PT Bangun Nusa lndah Lampung dan
PT Adikarya Gemilang.

Transaksi dengan Pihak Berelasi

a. Perusahaan mempunyai piutang dan dan utang kepada pihak berelasi sebagaimana
diungkapkan dalam Catatan 7.

b. Pada tahun 2017 dan 2016, penjualan tandan buah segar dilakukan kepada PT Solusi Jaya
Perkasa.

c. Beban akrual bunga yang timbul dan utang kepada TBL pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016 adalah sebesar Rp 14.098.100.763 (Catatan 13).

22. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Aktivitas Perusahaan terpengaruh berbagai risiko keuangan yakni risiko kredit dan risiko
likuiditas. Program manajemen nisiko Perusahaan secara keseluruhan difokuskan pada pasar
keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Perusahaan berusaha untuk meminimalkan dampak
yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Perusahaan.

Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip
dasar kebijakan manajemen risiko Perusahaan secara keseluruhan serta kebijakan pada area
tertentu seperti risiko kredit dan risiko likuiditas.

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dan
pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen
berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan
pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta
memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Seluruh aset keuangan belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Berikut
adalah eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016:

2017 2016

Pinjaman yang diberikan dan piutang


Kas 490.578.857 111.513.455
Piutang usaha - pihak ketiga 5.654.370.024 3. 704.438. 957
Piutang lain-lain 676.904.630 605.279.188
Piutang pihak berelasi 20.089.254.303 15.908.204.363

Jumlah 26.911.107.814 20.329.435.963

-31-
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas
yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.
Kebutuhan likuiditas Perusahaan terutama timbul dan kebutuhan untuk membiayai investasi dan
pengeluaran modal untuk ekspansi lahan dan penanaman baru kelapa sawit.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas yang
dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak
fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus
kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang
tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016:
2017
1 tahun 1-2 tahun 2-3 tahun 3-5 tahun >5 tahun Jumlah Biava Transaksi Nilai Tercatat
Liabilitas
Utang usaha-pihak keUga 9.600.974.817 9.600.974.817 - 9.600.974.817
Beban akrual 18.662.195.522 - - - - 18.662.195.522 - 18.662.195.522
Utang bank jangka panjang 20.391.399.600 38.692.534.200 48.327.776.500 82.057.939.700 70.371.120.000 259.840.770.000 (299.108.475) 260.139.878.475
Uabilitas jangka pendek
lain-lain 104.022.939 - - 104.022.939 104.022.939
Utang pihak berelasi 444.611.743.004 - - - 444.611.743.004 444.611.743.004
Liabilitas sewa pembiayaan 441.839.265 323.949.359 - 765.788.624 765.788.624
Jumlah 493.812.175.147 39.016.483.559 48.327.776.500 82.057.939.700 70.371.120.000 733.585.494.906 (299.108.475) 733.884.603.381

2016
I tahun 1-2 tahun 2-3 tahun 3-5 tahun >5 tahun Jumlah Biaya Transaksi Nilai Tercatat
Liabilitas
litang usaha-pihak ketiga 8.122.768.335 - 8.122.768.335 - 8.122.768.335
Beban akrual 14.512.478.913 - - - - 14.512.478.913 - 14.512.478.913
Utang bank jangka panjang 9.410.685.000 20.391.399.600 38.692.534.200 99.041.777.800 98.985.733.427 266.522.130.027 (390.424.571) 266.131.705.456
Uabilitas jangka pendek
lain-lain 104.023.138 - - 104.023.138 - 104.023.138
Utang pihak berelasi 221.426.679.423 - - - 221.426.679.423 - 221.426.679.423
Uabilitas sewa pembiayaan 394.040.904 441 .839.265 323.949.359 1.159.829.528 1.159.829.528

Jumlah 253.970.675.713 20.833238.865 39.016.483.559 99.041.777.800 98.985.733.427 511.847.909.364 (390.424.571) 511.457.484.793

23. Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas Perusahaan:

2017 2016

Kapitalisasi beban penyusutan aset tetap dan


bunga ke tanaman belum menghasilkan 33.359.445.954 32.678.908.825
Perolehan aset tetap melalui
sewa pembiayaan - 1.293.750.000

24. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

Pada tanggal 25 Januari 2018, Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas kredit yang diperoleh
dan BNI.

-32 -
PT BUMI PERKASA GEMILANG
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

25. Standar Akuntansi Keuangan Baru

a. Diterapkan pada Tahun 2017

Perusahaan telah menerapkan amandemen pernyataan standar akuntansi keuangan berikut,


yang tidak mengakibatkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan
dan tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan.

PSAK

1. PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan: Prakarsa Pengungkapan


2. PSAK No. 24, Imbalan Kerja
3. PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

ISAK

1. ISAK No. 32, Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan

b. Telah Diterbitkan namun Belum Berlaku efektif

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keungan (PSAK)
baru dan amandemen PSAK yang berlaku efektif pada periode yang dimulai:

IJanuari 2018

PSAK

1. PSAK No. 2, Laporan Arus Kas: Prakarsa Pengungkapan


2. PSAK No. 16, Agrikultur: Tanaman Produktif
3. PSAK No. 46, Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi
yang Belum Direalisasi
4. PSAK No. 69, Agrikultur

IJanuari 2020

PSAK

1 PSAK No. 71, Instrumen Keuangan


2. PSAK No. 72, Pendapatan dan Kontrak dengan Pelanggan
3. PSAKNo.73,Sewa

Perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK di atas dan dampak terhadap
taporan keuangan dan penerapan PSAK tersebut belum dapat ditentukan.

* ** * * ** *

-33-

Anda mungkin juga menyukai