Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

NO : SF 025 Bone - PKWT / MMS /X/ 2022


ANTARA
PT.MEGA MENTARI SEJAHTERA
dengan
ISTOQAMAH ISLAMIA ABDI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Nama : Muh. Afdhal


Jabatan: Branch Manager PT. Mega Mentari Sejahtera
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Mega Mentari Sejahtera yang didirikan dengan
Akta Pendirian Nomor C-329. HT.02.01-Th. 2006 yang dibuat dihadapan Notaris NOVA LESTARI
SOLEH, S.H., M.Kn. di Makassar yang berkedudukan dan berkantor di jalan No.57, dalam jabatan
tersebut di atas; untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”.

II. Nama/NIK : Istiqamah Islamia Abdi


No. Kartu Identitas : 7324065601040002
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Pangkep, 16 Januari 2003
Alamat : Lingkungan Kuwarasan 3, Tomoni, Kec. Tomoni, Kab. Luwu Utara
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
“PIHAK KEDUA”.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK. ---------------------

Dengan terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Bahwa jenis pekerjaan yang akan diserahkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah
termasuk kedalam jenis pekerjaan yang dapat diserahkan kepada karyawan dengan status
pekerja waktu tertentu (PKWT) / kontrak ------------------------------------------------------------

b. Bahwa untuk memenuhi kebutuhan tugas pekerjaan dengan jangka waktu yang terbatas, PIHAK
PERTAMA bermaksud untuk memperkerjakan PIHAK KEDUA -----------------------------

c. Bahwa setelah diadakan penilaian oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA ternyata memenuhi
persyaratan dan bersedia untuk bekerja dalam jangka waktu tertentu dengan bidang tugas yang
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA ---------------------------------------------------

d. Bahwa PIHAK KEDUA menyetujui bekerja selama jangka waktu tertentu dimaksud dalam
Perjanjian ini untuk PIHAK PERTAMA --------------------------------------------------------------

Setelah memperhatikan pertimbangan tersebut diatas dengan ini telah dicapai kata sepakat antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk mengikatkan diri mengadakan perjanjian kerja dengan ketentuan
dan syarat-syarat sebagai berikut :

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN PENEMPATAN

(1) PIHAK PERTAMA memberikan tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA sepakat
menerima tugas dari PIHAK PERTAMA sebagai Direct Sales Force ( DSF )

(2) Untuk kepentingan Perusahaan, sewaktu-waktu PIHAK PERTAMA dapat merubah, menambah dan
atau mengurangi tugas tersebut, ayat (1) pasal ini, baik secara langsung maupun tidak langsung yang

Pihak I Pihak II

Page 1 of 6
mempunyai kaitan dengan tugas pokok Perusahaan dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan tidak
berkeberatan serta menerima perubahan tersebut dan bersedia untuk ditempatkan di seluruh Wilayah
Indonesia. ------------------------------------------------------------------------

(3) PARA PIHAK sepenuhnya mengerti bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA adalah
pekerjaan yang sifatnya sementara, oleh karena itu jenis dan sifat hubungan kerja antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah hubungan kerja untuk waktu tertentu dan karenanya PIHAK
KEDUA tidak mendapat jaminan untuk ditetapkan sebagai pegawai tetap di PIHAK PERTAMA. ------
-------------------------------------------------------------------

Pasal 2
SUPERVISI DAN PELAPORAN

(1) PIHAK KEDUA akan disupervisi oleh atasan langsung yaitu NUR INDAHSARI-------------‐----------------
--‐--------------------
(2) PIHAK KEDUA jika dipandang perlu wajib untuk membuat laporan atas hasil pekerjaan secara berkala
yang waktunya ditentukan oleh atasan langsung dan atas laporan tersebut PIHAK PERTAMA akan
melakukan penilaian atas kinerja PIHAK KEDUA berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh
PIHAK PERTAMA. -----------------------------------------------------------------

Pasal 3
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

(1) Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini diadakan untuk masa terhitung sejak tanggal 1 September 2022
sampai dengan 31 Juli 2023---------------------------------------------

(2) PIHAK PERTAMA dapat memperpanjang perjanjian kerja ini dengan terlebih dulu memberitahu
kepada PIHAK KEDUA minimal 30 (tigapuluh) hari sebelumnya. -----------------------------------------------
--------------------------------------

Pasal 4
WAKTU KERJA,LEMBUR DAN MUTASI KERJA

(1) Penetapan jadwal kerja adalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA .--

(2) PIHAK PERTAMA apabila dipandang perlu dapat menugaskan PIHAK KEDUA untuk bekerja lembur
sesuai dengan ketentuan Perusahaan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA. ----------------

(3) Apabila PIHAK KEDUA melaksanakan kerja lembur maka PIHAK KEDUA berhak atas upah lembur
yang besaran dan ketentuan tentang tata cara pemberiannya disesuaikan dengan aturan yang
berlaku pada PIHAK PERTAMA. ------------------------
(4) PIHAK PERTAMA berhak memutasikan PIHAK KEDUA ke bidang lain dan/atau ke lokasi/daerah
sesuai dengan kebutuhan pihak Pertama.-----------------------------------------------------------------
(5) Sehubungan dengan point 4 tersebut diatas pihak kedua dengan ini setuju, dan siap untuk di
tempatkan di mana saja sesuai kebutuhan pihak pertama, apabila pihak kedua tidak menyanggupi
nya maka di anggap sebagai tindakan mangkir atau mengundurkan diri. -----------------------‐-------------
---------------

Pasal 5
CUTI

Hak cuti tahunan PIHAK KEDUA adalah selama 12 (dua belas) hari kerja per tahun dikurangi jumlah hari
cuti bersama dan izin yang timbul, apabila telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus
menerus dan diajukan secara tertulis paling lambat satu minggu sebelum hari cuti dimulai -------------------
-------------------------

Pasal 6
IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN DENGAN GAJI

PIHAK KEDUA dapat diberikan ijin meninggalkan pekerjaan karena kepentingan pribadi yang mendesak
dimana pemberian ijin disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA. ---------------
----------------------------------------------------------

Pihak I Pihak II

Page 2 of 6
BAB II
KOMPENSASI

Pasal 7
GAJI BULANAN / TAKE HOME PAY

(1) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan gaji sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan setiap
bulan sebesar Rp. 3.315.876, ( Tiga juta tiga ratus lima belas ribu delapan ratus tujuh puluh enam
rupiah).----------------------------------------------------------‐-----

(2) INSENTIF bergantung persentase pencapaian yang telah di tentukan PIHAK PERTAMA dan
sewaktu waktu dapat berubah, Tanpa Pemberitahuan dari Pihak Pertama.--------------------------

Pasal 8
KOMPENSASI TAHUNAN

PIHAK KEDUA berhak atas Tunjangan Hari Raya (THR) yang besar dan ketentuan tentang tata cara
pemberiannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA. -----------

Pasal 9
POTONGAN GAJI

PIHAK KEDUA setuju bahwa hal-hal yang dapat diperhitungkan sebagai potongan gaji adalah : -------

a. Jika pencapaian KPI DSF tidak memenuhi minimal 90% atau pencapaian QSC NEW IMEI tidak
memenuhi minimal 20% maka gaji DSF akan di kenakan potongan sebesar 30% dari total gaji pada
pasal 7 poin ( 1 ).
b. Pemakaian fasilitas perusahaan tidak untuk kepentingan dan atau keperluan perusahaan. Yang
dimaksud dengan fasilitas perusahaan adalah telepon, PLN, PAM, kendaraan operasional
perusahaan, dan hal-hal lainnya yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
c. Ganti kerugian karena dengan sengaja merusak fasilitas perusahaan
d. Pihak kedua dengan ini bertanggung jawab atas product dan masa kadaluarsa (expired),jika terjadi
kehilangan maupun expired( jatuh tempo masa aktif).
e. Pihak kedua dengan ini bertanggung jawab atas segala bentuk kelalaian yang di sengaja maupun
tidak atas segala jenis transaksi yang di lakukannya,( kesalahan transfer/Top Up).
f. Potongan Pihak Ketiga yang disepakati oleh PIHAK KEDUA.

BAB III
TATA TERTIB DAN KEWAJIBAN KARYAWAN

Pasal 10
TATA TERTIB KERJA

(1) PIHAK KEDUA wajib membaca, mengerti, memahami dan menaati secara sepenuhnya terhadap
setiap ketentuan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA termasuk ketentuan tentang Tata Tertib
Kerja.----------------------------------------------------------------------------------------------------------

(2) Setiap perbuatan / tindakan PIHAK KEDUA yang melanggar ketentuan sebagaimana tersebut pada
ayat (1) pasal ini akan diberikan tindakan disiplin maupun tindakan administratif sesuai dengan
ketentuan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA. -------

Pasal 11
MANGKIR

(1) Apabila PIHAK KEDUA tidak hadir bekerja tanpa ada pemberitahuan dan alasan yang jelas
dikategorikan sebagai tindakan mangkir; -------------------------------------------------------------

(2) Gaji sebagaimana tersebut dalam Pasal 7 ayat (1) Perjanjian ini tidak dibayarkan kepada PIHAK
KEDUA apabila PIHAK KEDUA mangkir, dengan perhitungan sebagai berikut : ------------------

Jumlah hari yang tidak masuk bekerja


----------------------------------------------------- x ( gaji ) per bulan
Jumlah hari kerja 1 (satu) bulan

Pihak I Pihak II

Page 3 of 6
(3) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak masuk bekerja karena mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut
tanpa keterangan tertulis dan bukti yang sah serta telah dipanggil sebanyak 2 (dua) kali secara tertulis
oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA dianggap mengundurkan diri. -------------------------‐------
---------------------------

BAB IV
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Pasal 12
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

(1) PIHAK PERTAMA dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap PIHAK KEDUA secara
langsung, apabila : --------

a. PIHAK KEDUA meninggal dunia;


b. Jangka waktu perjanjian kerja ini telah berakhir;
c. Adanya penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap;
d. Terjadi Kondisi Kahar / Force Majeure.
e. Jika terjadi pemutusan kontrak antara Pihak Pertama dengan ( indosat ) maka dalam hal ini PKWT
berakhir dengan sendirinya, dan Pihak Pertama dibebaskan dari segala tuntutan.

(2) PIHAK PERTAMA dapat melakukan PHK tanpa kompensasi dalam bentuk apapun apabila terjadi
keadaan atau kejadian tertentu sebagai berikut yaitu : --------------------------------------------

a. Mangkir selama 5 (lima) hari kerja tanpa memberikan keterangan yang sah kepada PIHAK
PERTAMA dan telah dipanggil secara patut sebanyak 2 (dua) kali; ---------------------------------------
b. PIHAK PERTAMA dapat memutuskan kontrak secara sepihak berdasarkan penilaian kinerja
terhadap PIHAK KEDUA, dan/atau pelanggaran terhadap ketentuan maupun ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan tidak ada kewajiban untuk membayar ganti
rugi karenanya.-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------

c. “Keadaan Mendesak” sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan


Negara kesatuan republik Indonesia, yaitu apabila PIHAK KEDUA melakukan perbuatan : -------
------------------------

i) Memberikan keterangan atau pernyataan palsu;


ii) Tidak mempunyai kecakapan atau kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
perjanjian ini;
iii) Mabuk, madat atau bertingkah laku buruk lainnya;
iv) Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam PIHAK PERTAMA;
v) Membujuk atau mencoba membujuk PIHAK PERTAMA atau teman-teman sekerjanya
untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang atau
kesusilaan;
vi) Dengan sengaja atau secara sembrono merusak barang milik PIHAK PERTAMA atau
menimbulkan bahaya yang mengancam barang milik PIHAK PERTAMA;
vii) Dengan sengaja meskipun telah diperingatkan, menilmbulkan bahaya yang sungguh-
sungguh mengancam pada dirinya sendiri atau orang lain;
viii) Dengan sengaja atau sembrono menjadi tidak mampu untuk melaksanakan pekerjaannya
termasuk dalam pengertian ini adalah PIHAK KEDUA tidak memenuhi target dan standar
kriteria penilaian yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
ix) Melalaikan kewajiban-kewajiban yang oleh perjanjian dibebankan kepada PIHAK KEDUA.

d. PIHAK KEDUA mengajukan pemutusan hubungan kerja dengan cara pengunduran diri dengan
ketentuan sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------------

i) Pengunduran diri dibuat secara tertulis dan diajukan kepada PIHAK PERTAMA minimal
30 (tiga puluh) hari kerja sebelumnya.-------------------------------------

ii) PIHAK KEDUA wajib melakukan alih pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA dalam hal
pengunduran dirinya disetujui oleh PIHAK PERTAMA. --------------------------------

(3) Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu yang
ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu ini atau berakhirnya hubungan kerja bukan karena
ketentuan tersebut dalam Pasal 12 ayat (1) dan (2) diatas, maka pihak yang mengakhiri hubungan

Pihak I Pihak II

Page 4 of 6
kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar gaji bulanan PIHAK KEDUA
tersebut dalam pasal 7 ayat (1) dan (2) perjanjian ini, sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu
perjanjian kerja. ------------------------------------------------------------------------

Pasal 13
GANTI RUGI

(1) Apabila PIHAK KEDUA ternyata terbukti melakukan tindakan yang merugikan PIHAK PERTAMA
maka PIHAK KEDUA wajib mengganti kerugian tersebut menurut ketentuan tentang tuntutan ganti
rugi yang berlaku pada PIHAK PERTAMA. ----------------------------------------------------------------

(2) PIHAK KEDUA akan membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan ganti kerugian dan
terhadap semua klaim, permintaan, kehilangan, kerusakan, biaya, tanggung jawab dan pengeluaran
(termasuk jasa biaya kepengacaraan) dalam bentuk atau karakter apapun, yang timbul dari kerugian
aktual atau diduga keras sebagai kerugian, kecelakaan atau kerusakan yang terjadi pada orang, firma
atau badan usaha lain atau terhadap harta yang timbul dari atau dalam hubungannya dengan
pekerjaan yang dikerjakan oleh PIHAK KEDUA sehubungan dengan perjanjian ini. -------

BAB V
LAIN-LAIN

Pasal 14
KONDISI KAHAR (FORCE MAJEURE)

(1) Kegagalan salah satu pihak untuk melaksanakan perjanjian kerja ini yang disebabkan oleh Kondisi
Kahar tidak dianggap sebagai pelanggaran terhadap perjanjian ini. Yang dimaksud dengan Kondisi
Kahar adalah segala keadaan atau peristiwa yang terjadi diluar batas kekuasaan para pihak,
termasuk akan tetapi tidak terbatas pada, huru hara, epidemi, kebakaran, banjir, gempa bumi,
pemogokan, perang, keputusan pemerintah yang menghalangi para pihak secara langsung untuk
melaksanakan kewajiban-kewajiban sesuai dengan perjanjian ini. -----------------

(2) Dalam hal terjadinya satu atau beberapa kejadian atau peristiwa Kondisi Kahar, Pihak yang menderita
Kondisi Kahar berkewajiban untuk memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya saat
kejadian terjadi. ------------------------------------------------------------------------------------------

(3) Jika Kondisi Kahar terjadi selama jangka waktu lebih dari 60 (enam puluh) hari maka salah satu pihak
berhak untuk mengakhiri perjanjian ini dengan persetujuan dari pihak lainnya. -----------------

Pasal 15
INFORMASI RAHASIA DAN KEPEMILIKAN

(1) PIHAK KEDUA akan menjaga semua informasi, data dan dokumen rahasia milik PIHAK PERTAMA
yang diterima oleh PIHAK KEDUA, untuk tidak diberitahukan, disebarluaskan dan/atau digandakan
untuk kepentingan -----------------

(2) Seluruh barang yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA bagi keperluan PIHAK KEDUA dalam
melaksanakan perjanjian ini sepenuhnya adalah milik PIHAK PERTAMA dan pada saat pekerjaan
telah selesai dilaksanakan atau perjanjian telah berakhir maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk
mengembalikan seketika semua fasilitas tersebut kepada PIHAK PERTAMA dan dituangkan dalam
Berita Acara yang digunakan untuk keperluan tersebut. -------------------------

(3) PARA PIHAK sepakat bahwa PIHAK PERTAMA akan mendapatkan hak cipta atas seluruh penelitian,
laporan, perencanaan dan dokumen-dokumen pendukung yang disediakan oleh PIHAK KEDUA
berdasarkan perjanjian ini. ------------------------------------------------------------------------

(4) PARA PIHAK setuju untuk memperlakukan segala informasi sehubungan dengan pelaksanaan
perjanjian ini secara rahasia (“Informasi”) dan karenanya pihak yang menerima informasi (“penerima
informasi”) tidak dibenarkan memberitahukan informasi tersebut kepada pihak ketiga dengan cara
apapun tanpa persetujuan tertulis dari pihak pemberi informasi (“pemberi informasi”). -------------------
--------------------------------------------------

Pihak I Pihak II

Page 5 of 6
Pasal 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) PARA PIHAK setuju untuk menyelesaikan secara kekeluargaan setiap perselisihan hubungan
industrial dalam hal perselisihan hak, perselisihan kepentingan dan perselisihan PHK yang berkaitan
dengan penafsiran dan pelaksanaan perjanjian ini; ----------------------------------------

(2) Perselisihan Hak adalah perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak salah satu pihak atau
akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap perjanjian ini. --------------

(3) Perselisihan Kepentingan adalah perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai pembuatan dan/atau perubahan syarat-syarat kerja yang dituangkan
dalam perjanjian ini. ------------------

(4) Perselisihan PHK adalah perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat
mengenai pengakhiran hubungan kerja yang dilaksanakan oleh salah satu pihak. --------------------

(5) Apabila perselisihan hubungan industrial tersebut tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan atau
bipartit di tingkat Perusahaan maka perselisihan tersebut akan diselesaikan melalui mediasi di Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Makassar dan Pengadilan Hubungan Industrial di wilayah hukum
Makassar dimana PIHAK KEDUA bekerja; ------------------

Pasal 17
ADENDUM/PERUBAHAN

Setiap perubahan, baik berupa pengurangan atau penambahan atas perjanjian ini akan dibicarakan oleh
PARA PIHAK dan dinyatakan sah apabila dibuat secara tertulis dengan jalan membuat amandemen atau
Side Letter terhadap perjanjian ini yang ditandatangani oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang
tidak terpisah dari perjanjian ini. --------------------------------------

Pasal 18
PENUTUP

(1) PARA PIHAK dilarang untuk mengalihkan kewajiban dimaksud dalam perjanjian ini kepada pihak
ketiga tanpa ada persetujuan tertulis dari pihak lainnya. -------------------------------------------------

(2) Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) ASLI diatas kertas bermaterai cukup serta masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK, masing-masing
1 (satu) disimpan oleh PARA PIHAK. ----------------------------------------------------------

(3) Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam keadaan sadar dan sehat jasmani rohani serta tanpa
ada paksaan dari pihak manapun juga. -----------------------------------------------------------------

(4) Perjanjian ini berlaku sejak saat ditandatanganinya. ------------------------------------------------------

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(materai 10.000)

(Muh. Afdhal) ( ..................)


BRANCH MANAGER PIHAK KEDUA

Pihak I Pihak II

Page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai