Anda di halaman 1dari 7

JUDUL

Perda Akhlakul Karimah

ABSTRAK

Jelang pelaksanaan ujian nasional, siswi SMA di Jember dibuat resah. Pasalnya,
sejumlah legislator anggota Komisi D DPRD Jember mengusulkan untuk dilakukan tes
keperawanan sebagai syarat kelulusan. Usulan tersebut nantinya dimasukkan dalam peraturan
daerah (Perda) Akhlakul Karimah.

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya tulis yang berjudul “Perda Akhlakul Karimah” ini diajukan sebagai tugas
akhir semester 2 mata kuliah Kewarganegaraan tahun akademik 2014/2015 Akuntansi
Keuangan Universtas Indonesia dan dinyatakan telah mendapat persetujuan sebagai karya
tulis.

Depok, Mei 2015

Khairunnisa Sri Lestari


1406550024 1406550072

Sonia Dora Demolia Mutia Ramadhanty


14066.. 1406627642
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-
Nyalah kami diberi kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah mata
kuliah kewarganegaraan yang berkaitan dengan fenomena di kalangan pelajar SMA.

Karya tulis ilmiah ini sangat penting karena dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kelompok kami dalam materi kewarganegaraan. Selain itu, karya tulis ilmiah ini merupakan
tugas akhir kami dalam mata kuliah kewarganegaraan. Oleh karena itu kami berharap agar
para pembaca dapat memahami isi dari karya tulis ilmiah kami.

Kemudian tak lupa pula kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata
kuliah Kewarganegaran, Bapak Drs. Slamet Soemiarno M.Si. karena bimbingan dan petunjuk
beliaulah kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Di dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
laporan ini terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari pembaca sehingga karya tulis
ilmiah ini dapat lebih disempurnakan lagi.

Mei 2015,

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Usulan DPRD Jember yang ingin memberlakukan tes perawan sebagai


syarat kelulusan siswi menjadi perhatian Menteri Agama Lukman Hakim. Ia
mempertanyakan urgensinya memberlakukan peraturan itu dan menyatakan
keperawanan adalah urusan pribadi.

"Saya pikir hal itu perlu ditanyakan. Apa urgensinya? Apa nilai kemaslahatan?
Apakah sebegitu penting sampai diatur dalam UU," ujar Lukman usai Rapat Kerja
dengan Komisi VIII di Gedung DPR, Senayan, Jakpus, Rabu (11/2/2015).

Lukman menilai hal tersebut merupakan masalah pribadi. Menurutnya,


permasalahan masih perawan atau tidaknya siswi sekolah perlu dilihat bukan hanya
apakah sudah melakukan hubungan suami istri, namun juga dimungkinkan karena
penyebab yang lainnya.

"Ini permasalahan pribadi, sangat private orang untuk tahu perawan atau tidak.
Sebab penyebabnya sangat beragam. Bukan cuma hubungan suami istri. Kita
pertanyakan lagi Pemda dan DPRD, seberapa besar urgensinya?" tegas politisi PPP
tersebut.

B. Perumusan Masalah

Keterkaitan antara tujuan pelaksanaan Ujian Nasional dengan pengetesan


keperawanan siswi SMA di Jember sebagai salah satu syarat kelulusan dengan ketentuan
yang tersurat pada UU NRI 1945.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kasus

Jelang pelaksanaan ujian nasional, siswi SMA di Jember dibuat resah. Pasalnya,
sejumlah legislator anggota Komisi D DPRD Jember mengusulkan untuk dilakukan tes
keperawanan sebagai syarat kelulusan. Usulan tersebut nantinya dimasukkan dalam peraturan
daerah (Perda) Akhlakul Karimah.

Anggota DPRD Jember Habib Isa mengatakan urgensi dilakukannya tes keperawanan
lantaran maraknya kasus kehamilan di luar nikah, dan penyebaran virus HIV/AIDS di
kalangan remaja.

"Karenanya (aturan) harus dibuat segera," kata Habib Isa dalam rapat dengar pendapat
dengan Dinas Pendidikan, Jember, Jumat (6/2).

Spontan wacana tersebut mendatangkan reaksi keras dari sejumlah elemen


masyarakat. Sekretaris GP Ansor Jember, Winarno menyesalkan dan menolak wacana tes
keperawanan yang disampaikan anggota Komisi D DPRD.

"Ansor menolak keras wacana tersebut diberlakukan kepada para pelajar yang
dijadikan syarat kelulusan UN," ujar Winarno, Senin (9/2).

Menurutnya, tes keperawanan merupakan bentuk pelanggaran HAM. Sudah


seharusnya siswa tidak dibuat resah dengan isu tersebut, terlebih waktu pelaksanaan UN
sudah semakin dekat.

MUI bahkan meradang

B. Analisis Kasus
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

http://www.merdeka.com/peristiwa/kontroversi-tes-keperawanan-jadi-syarat-lulus-siswi-sma-
di-jember.html

http://www.seocontoh.com/2014/02/contoh-sistematika-penulisan-karya-ilmiah.html

http://news.detik.com/read/2015/02/11/193816/2830467/10/soal-tes-keperawanan-syarat-
lulus-siswi-menag-apa-urgensinya

Anda mungkin juga menyukai