Oleh :
Meli Anjani
412018058
AB 2018 C
Rasio menggambarkan suatu hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah
yang lain. Penggunaan alat analisis berupa rasio dapat menjelaskan penilaian baik dan buruk
posisi keuangan pada perusahaan, terutama bila angka rasio ini dibandingkan dengan angka
rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.
Analisis rasio keuangan adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan. Analisis
ini menghubungkan satu pos dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan dan
memberikan gambaran yang jelas tentang hubungan antarpos tersebut.
Jenis rasio atau pembanding yang digunakan untuk menilai kinerja Kalbe Farma Tbk
ini ialah dengan membandingkan rasio antar tahun (perbandingan internal). Adapun rasio
keuangan yang digunakan ialah rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Rasio
likuiditas yang di analisis ialah current ratio, cash ratio, dan quick ratio. Rasio leverage yang
dianalisis ialah Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang Terhadap Ekuitas), Total Debt to
Total Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva), dan Long Term Debt to Equity Ratio.
Rasio aktivitas yang analisis ialah Total Assets Turn Over (perutaran aktiva), Inventory
Turnover (perputaran persediaan), dan Account Receivable Turn Over (perputaran piutang).
Sedangkan rasio profitabilitas yang dianalisi ialah Gross Profit Margin, Net Profit Margin,
Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE).
RASIO LIKUIDITAS
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban finansial jangka pendek yang berupa hutang–hutang jangka pendek
(short time debt).
1.5
1
Cash Ratio
0.5
0
2016 2017 2018
Kesimpulan:
1. Dari perhitungan rasio di atas dapat dilihat bahawa kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang jangka pendeknya cenderung meningkat karena setiap hutang
lancar Rp. 1,- dapat dijamin oleh Rp. 4,82 pada tahun 2018. Sedangkan pada tahun
2017 dan 2016 lebih rendah dibanding tahun 2018 yaitu sebesar Rp. 4,50,- dan Rp.
4,13,-. Hal tersebut disebabkan karena terjadi peningkatan aktiva lancar yang cukup
signifikan.
2. Pada saat yang sama terjadi peningkata pada Quick Ratio yaitu sebesar Rp. 9,07
dibanding tahun 2017 yaitu sebesar Rp. 8,44. Hal tersebut terjadi karena adanya
peningkatan pada aktiva lancar yaitu sebesar Rp. 10.648.288.386.726,- dibanding tahun
2017 yaitu sebesar Rp. 10.043.950.500.587,-, ini mengindikasikan bahwa kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang lancarnya meningkat.
3. Dari hasil perhitungan diatas terjadi peningkatan pada aspek cash ratio pada tahun
2018 yaitu sebesar Rp. 1,42,- hal ini disebabkan karena terjadi penurusan hutang
lancar di tahun 2018 yaitu sebesar Rp. 2.206.167.471.594,-. Hal ini mengindikasikan
bahwa kemapuan perusahan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas
yang tersedia meningkat.
RASIO SOLVABILITAS (LEVERAGE RATIO)
Rasio ini disebut juga rasio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan
oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini
dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.
Rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank).
2. Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva)
Kesimpulan:
Pada rasio solvabilitas terjadi penurun pada setiap aspeknya hal ini mengindikasikan
bahwa kondisi perusahaan tergolong dalam rasio hutang yang baik. Turunnya nilai rasio
dari setiap aspek pada rasio solvabilitas ini terjadi karena adanya peningkatn ekuitas
jangka pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp. 15.294594..269.354,- dibanding tahun
sebelumnya yaitu sebesar Rp. 13.894.031.782.689,-. Hal tersebut menunjukan bahwa
pembiayaan operasi perusahaan menggunaan modal dari luar sehingga resiko keuangan
yang harus ditanggung oleh perusahaan tidak terlalu besar.
RASIO AKTIVITAS
Rasio yang menunjukkan keefektifan sebuah perusahaan dalam menggunakan aktiva yang
dimilikinya. Rasio ini digunakan untuk menilai seberapa efisien perusahaan dapat
memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Kesimpulan:
Pada rasio aktivitas terjadi peningkatan ITOR dan ARTOR pada setiap tahun. Hal ini
mengindikasikan bahwa efektivitas manajemen perusahaan mengalami peningkatan
dalam mengelola persediaan. Berbeda dengan TATO mengalami penurunan pada
tahun 2018 yaitu 1,15 kali di banding tahun sebelumnya, ini mengindikasikan bahwa
efektivitas manajemen perusahaan mengalami peningkatan dalam mengelola piutang.
Disisi lain terjadi penurunan pada Nilai TATO pada setiap tahunnya. Hal ini,
mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan tidak cukup baik dalam
menggunakan seluruh aktiva untuk menciptakan penjualan. Karena semakin turun
nilai TATO maka semakin tidak efisien perusahaan dalam menggunakan seluruh
aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba.
RASIO PROFITABILITAS
Rasio ini disebut juga sebagai Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan. Profitabilitas
suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang
menghasilkan laba tersebut.
0.48
0.46 GPM
0.44
2016 2017 2018
0.15
0.1
ROE
0.05
0
2016 2017 2018
Kesimpulan:
Terjadi penurunan pada rasio profitabilitas ini dibuktikan dengan penurunan GPM ,
NPM, ROI, ROE,Kalbe Farma Tbk pada tahun 2018. penurunan ini terjadi karena
peningkatan net sales pada tahun 2018 yaitu Rp. 2.497.261.964.757 Hal tersebut
mengindikasikan bahwa kinerja keuangan perusahaan tidak cukup baik (Tidak sehat)
karena perusahaan tidak mampu meningkatkan keuntungan baik untuk perusahaan
maupun untuk investor.