Anda di halaman 1dari 19

1

TUGAS PERORANGAN

MANAJEMEN KEUANGAN
DOSEN : DR. ETTY INDRIANI, M.M., M.SI.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


GUDANG GARAM TBK

OLEH :
DYAH PARAMITA DAMAYANTI
NIM : 2020015318

MAGISTER MANAJEMEN
STIE AUB SURAKARTA
2021
2

I. ANALISA LAPORAN KEUANGAN

A. ANALISA TREND PERUSAHAAN


1. Ratio Likuditas
Rasio likuiditas merupakan sebuah rasio yang dapat menampilkan
kemampuan perusahaan saat memenuhi kewajiban atau membayar utang
jangka pendeknya. Rasio inilah yang digunakan untuk melakukan pengukuran
dari seberapa likuidnya sebuah perusahaan. Apabila perusahaan mampu
memenuhi kewajiban yang dimiliki, maka perusahaan tersebut likuid, namun
apabila mereka tidak mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan
tersebut ilikuid
Rasio lancar (current ratio), adalah yang terdiri dari perhitungan rasio
likuiditas , perhitungan rasio lancar ini dapat diartikan untuk mengetahui
tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar, yang dimana jenis aktiva ini dapat ditukar dengan kas
dalam periode satu tahun dapat dihitung dengan rumus :
Rasio Lancar = Aktiva lancar (Current Assets) ÷ Hutang lancar (Current
Liabilities)
Data kredit dan dana pihak ketika bisa dilihata pada Neraca Gudang Garam
tahun 2015-2019 sebagai berikut :
3

Sumber : GUDANG GARAM Company Report : January 2019

Current ratio Gudang Garam tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut


TAHU
Current asset Current Liabilities CR
N
162,0
38.532.600 23.783.134
2014 %
177,0
42.568.431 24.045.086
2015 %
193,8
41.933.173 21.638.565
2016 %
193,6
43.764.490 22.611.042
2017 %
199,5
43.403.961 21.753.835
2018 %
185,2
    RATA-RATA %

Sumber : GUDANG GARAM Company Report : January 2019 Yang Diolah

Secara Rata-rata Current Ratio Gudang Garam dari tahun 2014-2018


adalah 185,2% , nilai ini berarti setiap hutang Rp 1 dijamin dengan Rp 1,85
aset lancarnya. Dan kecenderungan yang terjadi selama periode tersebut
4

angka Cuurent Ratio selalu naik hal ini menunjukkan bahwa likuiditas
perusahaan menurun dari tahun ke tahun. Tetapi pada tahun 2017 current
ratio menurun 0,2% hal ini disebabkan oleh kenaikkan current asset yang
relatif lebih tinggi daripada kenaikkan current liabilities.
2. Ratio Aktivitas
Rasio Aktivitas (activity ratio), merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
Atau dapat pula dikatakan rasio ini gunakan untuk menggunakan tingkat
efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan. Efesinensi yang dilakukan
misalnya dibidang penjualan, persedian, penagihan piutang, dan efisiensi
dibidang lainya. Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-sehari.
Salah satu ratio aktivitas yang akan digunakan untuk pembahasan ini adalah
Ratio Perputaran Total Aset (Total Aset Turnover) yaitu Rasio ini  mengukur
aktivitas aset dan kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan melalui
asetnya. Rumus untuk menghitungnya yaitu penjualan bersih harus dibagi
dengan total aset rata-rata, atau sebaagai berikut:
Total Asset Turnover = Penjualan Bersih ÷ Total Aset Rata-rata
Pada intinya, semakin tinggi rasio ini, semakin baik bagi perusahaan karena
ini berarti dapat menghasilkan lebih banyak penjualan dengan beberapa
tingkat aset tertentu.
TOTAL ASET TURNOVER GUDANG GARAM 2014-1018
TAHU PENJUALAN TOTAL ASET RATA
N BERSIH RATA TATO
2014 58.220.600 65.185.850 0,89
2015 63.505.413 70.365.573 0,90
2016 62.951.634 76.274.147 0,83
2017 66.759.330 83.305.925 0,80
2018 66.751.360 69.889.350 0,96
    RATA-RATA 0,88
Sumber : GUDANG GARAM Company Report : January 2019 Yang Diolah

Nilai perputaran aset rata-raa GUDANG GARAM adalah 0,88. Nilai 0,88
pada Rasio ini berarti penjualan bersihnya sama dengan 0,88 kali dari rata-
rata total aset pada tahun tersebut, Total Asset Turnover atau TATO selama
tahun 2014-2018 mengalami fluktuasi dan hal ini disebabkan karena adanya
5

kenaikkan penjualan bersih dan kenaikkan aset setiap tahunnya dengan


prosentase pertumbuhan yang tidak sama. Sehingga meskipun dari tahun
2015 dan 2018 terdapat peningkatan nilai TATO sedangkan tahun 2016 dan
2017 terdapat penurunan nilai TATO.
3. Ratio Leverage
Leverage ratio  adalah rasio keuangan yang menunjukkan tingkat utang yang
telah dikeluarkan oleh suatu badan usaha atau bisnis. Rasio leverage disebut
juga dengan istilah rasio solvabilitas dapat dipahami sebagai rasio keuangan
yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
atau utang jangka panjangnya. Utang jangka panjang itu sendiri dimaknai
sebagai kewajiban atau utang yang waktu jatuh temponya lebih dari satu
tahun.
Rasio leverage membandingkan antara total beban utang perusahaan
terhadap aset atau ekuitasnya. Artinya, rasio ini menunjukkan seberapa
banyak aset perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang saham
dibandingkan dengan aset yang dimiliki oleh para kreditur atau pemberi
utangnya. Suatu perusahaan dikatakan memiliki tingkat leverage yang tinggi,
apabila jumlah aset yang dimiliki perusahaan lebih sedikit dibandingkan
dengan jumlah aset krediturnya.
Sebagai salah satu parameter untuk mengukur kesehatan keuangan
perusahaan, rasio leverage dibutuhkan untuk membantu manajemen dan
investor dalam memahami tingkat struktur modal pada perusahaan terkait.
Selain itu, rasio ini juga mencerminkan sumber pembiayaan dalam
operasional bisnis atau kegiatan bisnis perusahaan, dari utang ataukah
ekuitas.Salah satu ratio yang digunakan untuk menghitung Leverage Ratio
adalah Debt-to-Assets Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan mengandalkan utang untuk membiayai asetnya.
Perhitungan rasio ini dilakukan dengan membagi total utang dengan total aset
yang dimiliki perusahaan, yang diformulasikan seperti berikut.
Debt-to-Assets Ratio = Total Liabilities / Total asset
Data total Total Liabilities dan Total asset diambil dari Neraca tahunan
GUDANG GARAM seperti tabel di bawah ini :
6

Sumber : GUDANG GARAM Company Report : January 2019


Tabel Debt-to-Assets Ratio Gudang Garam 2014-2018
TOTAL TOTAL
TAHUN ASSET LIABILITIES DAR
2014 65.185.850 24.991.880 38,34%
2015 70.365.573 25.497.504 36,24%
2016 76.274.147 23.387.406 30,66%
2017 83.305.925 24.572.226 29,50%
2018 69.889.350 23.823.661 34,09%
    RATA-RATA 33,76%
Sumber : GUDANG GARAM Company Report : January 2019

Debt-to-Assets Ratio Perusahaan GUDANG GARAM rata-rata adalah


sebesar 33,76% hal tersebut menunjukkan bahwa hutang GUDANG GARAM
adalah 33,76 persen dari total aset yang dimiliki.
Berdasarkan nilai Debt-to-Assets Ratio Perusahaan GUDANG GARAM
sebesar 33,76% mempunyai makna
 33,76 % aset yang dimiliki GUDANG GARAM dibiayai oleh hutang, baik
hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
 66,24 % aset lainnya dibiayai oleh Modal.
7

Debt-to-Assets Ratio Perusahaan GUDANG GARAM selama periode 2014-


2017 mengalami penurunan dari tahun ke tahun hal itu menunjukkan
ketergantungan perusahaan terhadap hutang untuk membiayai asetnya
semakin berkurang, tetapi pada tahun 2018 Debt-to-Assets Ratio Perusahaan
GUDANG GARAM naik menjadi 34,09% dimana hal tersebut disebabkan
oleh turunnya asset yang relatif lebih besar daripada turunya liabilities.

4. Ratio Profitabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu
perusahaan , profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan
perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada
tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Ada beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan , salah
satunya adalah Return on Assets (ROA).
ROA adalah rasio untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan
dalam menghasilkan pendapatan dengan memanfaatkan aset perusahaan
yang mereka miliki. Dengan kata lain, itu menunjukkan seberapa efisien
sumber daya dari suatu perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan
pendapatan
Untuk menghitung ROA dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
Return on Assets = Net Income / Total Assets
8

ROA GUDANG GARAM TAHUN 2014-2018


  2014 2015 2016 2017 2018
ROA 9,27% 10,16% 10,60% 11,62% 8,63%
Perubahan   9,60% 4,33% 9,62% -25,73%
Sumber : GUDANG GARAM Company Report : January 2019 yang Diolah

Semakin besar nilai ROA artinya semakin baik kemampuan perusahaan


dalam menghasilkan laba. Dari tabel di atas ROA untuk GUDANG GARAM
rata-rata adalah 10,06%.
Pada tahun 2018 terdapat penurunan ROA yang cukup tinggi dibanding tahun
sebelumnya yaitu 25,73%.
Pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 ROA Gudang Garam terdapat
trend naik yang menunjukkan bahwa kemampuan Gudang Garam dalam
menghasilkan laba meningkat dari tahun ketahun.

5. Ratio Pasar
Rasio nilai pasar adalah rasio yang memperhitungkan harga saham dengan
laba, nilai buku per saham hingga arus kas.
Ratio Pasar yang sering digunakan untuk industri perusahaan adalah
1. Price to Earning Ratio atau PER (P/E Ratio) adalah rasio harga pasar per
saham terhadap laba bersih per saham. Rasio Price to Earning ini adalah
rasio valuasi harga per saham perusahaan saat ini dibandingkan dengan
laba bersih per sahamnya. Price to Earning Ratio ini merupakan rasio
yang sering digunakan untuk mengevaluasi investasi prospektif. Rasio ini
juga digunakan untuk membantu investor dalam pengambilan keputusan
apakah akan membeli saham perusahaan tertentu. Umumnya, para trader
atau investor akan memperhitungkan PER atau P/E Ratio untuk
memperkirakan nilai pasar pada suatu saham.
Rasio PER-nya yang lebih tinggi menunjukan bahwa pasar bersedia
membayar lebih terhadap pendapatan atau laba suatu perusahaan, serta
memiliki harapan yang tinggi terhadap masa depan perusahaan tersebut
sehingga bersedia untuk menghargainya dengan harga yang lebih tinggi.
Di sisi lain, Rasio Harga Terhadap Pendapatan (Price Earning Rasio) yang
9

lebih rendah mengindikasikan bahwa pasar tidak memiliki kepercayaan


yang cukup terhadap masa depan saham perusahaan yang bersangkutan.
Untuk menghitung Price to Earning Ratio menggunakan rumus sebagai
berikut :
Price to Earnings Ratio (PER) = Harga Saham / Laba per Saham
2. Price to Book Value atau disebut dengan Rasio Harga terhadap Nilai Buku
yang disingkat dengan PBV adalah rasio valuasi investasi yang sering
digunakan oleh investor untuk membandingkan nilai pasar saham
perusahaan dengan nilai bukunya.  RAsio PBV ini menunjukan berapa
banyak pemegang saham yang membiayai aset bersih perusahaan.
Price to Book Value Rasio (PBV) atau Rasio Harga Saham terhadap nilai
Buku ini sering digunakan untuk menilai harga suatu saham apakah
murah atau mahal yang biasanya disebut dengan Valuasi Saham.
Perusahaan dengan PBV dibawah angka “1” biasanya dianggap sebagai
saham yang harganya murah sedangkan rasio PBV diatas nilai “1”  dapat
dianggap sebagai saham yang berharga mahal.
Untuk menghitung Rasio PBV menggunakan rumus sebagai berikut :
Rasio Harga terhadap Nilai Buku = Harga per Lembar Saham / Nilai
Buku per lembar Saham
3. Market Value added (MVA). MVA diperoleh dengan menghitung nilai
perusahaan (company/enterprise value), penjumlahan harga pasar
seluruh saham, surat utang dan surat berharga lainnya yang dimaksudkan
untuk mobilitasi capital, dikurangi nilai buku (book value) atau modal yang
diinvestaskan
Untuk menghitung MVA digubakan rumus :
MVA = nilai pasar dari saham – ekuitas modal yang diberikan pemegang saham.
       = (saham beredar) x (harga saham) – total ekuitas saham biasa

Ratio pasar GUDANG GARAM tahun 2019 tersaji dalam data di bawah ini :
10

Sumber : GUDANG GARAM Company Report : January 2019


A. Analisis PER dari Gudang Garam
 Rasio Harga Terhadap Pendapatan (Price Earning Rasio) dari Gudang
Garam terus mengalami fluktuasi dari tahun 2015-2017 Pada tahun
2017 GUDANG GARAM memperoleh PER yang tertinggi dibanding
periode sebelumnya yaitu 22,32 naik 16,36 % dibanding periode
sebelumnya
 Nilai PER 23,32 mempunyai arti bahwa setiap 23,32 rupiah yang
diinvestasikan pada saham GUDANG GARAM akan menghasilkan
laba bersih sebesar 1 rupiah dalam setahun atau harga saham saat ini
sama dengan 23,32 kali pendapatan bersih perusahaan selama satu
tahun.
 Kondisi ini mencerminkan bahwa pasar optimis terhadap saham
GUDANG GARAM di bursa saham. Secara teori semakin tinggi nilai
PER dari suatu perusahaan, semakin optimis pula pasar memandang
prospek masa depan perekonomian. Dan sebaliknya, semakin rendah
11

nilai PER maka pasar semakin merasa cemas dan pesimis mengenai
masa depan perekonomian.
B. Analisis PBV Gudang Garam
 Price to Book Value Rasio (PBV) dari Gudang Garam berfluktuasi
dari tahun 2015-2019. Pada Januari tahun 2017 memperoleh PBV
yang tertinggi dibanding periode sebelumnya yaitu 4,04 naik 23,54 %
dibanding periode sebelumnya
 Nilai PBV 4,04 mempunyai arti bahwa pada pasar saham tahun 2017,
harga saham GUDANG GARAM diperdagangkan dengan harga 4,04 kali
dari harga bukunya (atau kadang disebut juga harga dasar. Karena nilai
PBV diatas angka 1 maka mencerminkan bahwa harga saham tersebut
lebih tinggi dibanding nilai perusahaan.
C. Analisis Market Value added
Untuk menghitung Market value added kita gunakan data saham GUDANG
GARAM
12

Dari data dalam tabel di atas dapat ditentukan besarnya Equity Market
(MVE) dan Equity Book Value (BVE) untuk menghitung besarnya Market
value added (MVA)
MVA = MVE – BVE
  2015 2016 2017 2018 Jan-19
VOLUME
(juta) 312 408 273 245 23
PRICE 55.000 63.900 83.800 83.625 83.650
MVE (juta) 17.160.000 26.071.200 22.877.400 20.488.125 1.923.950
BVE (juta) 16.434.000 26.537.000 19.135.000 18.480.000 1.928.000
MAV (juta) 726.000 (465.800) (3.742.400) 2.008.125 (4.050)

Nilai market value added GUDANG GARAM mengalami fluktuasi


selama tahun 205-2010. Pada tahun 2015, 2017 dan Januari 2019
menunjukkan nilia yang negatif artinya nilai pasar perusahaan lebih kecil
daripada modal yang diinvestasikan dan hal ini adalah kondisi yang tidak
baik bagi para pemegang saham Gudang Garam . Tetapi kalau kita
melihat tabel di atas terdapat pertumbuhan atau kenaikkan harga saham
dari tahun ketahun dan hal ini harusnya menaikkan nilai MVE tetapi nilai
MVE juga berfluktuasi karena volume saham yang dijual juga berfluktuasi.
Pada tahun 2015 dan 2018 nilai market value added (MVA) positif yang
mempunyai arti pihak manajemen mampu meningkatkan kekayaan
pemegang saham yang mengakibatkan naiknya nilai modal pemegang
saham sehingga memaksimumkan nilai MVA seharusnya menjadi
tujuan utama manajemen GUDANG GARAM dalam meningkatkan
kekayaan pemegang saham (shareholder’s wealth). MAV tertinggi
terdapat pada tahun 2018 dan yang terendah pada tahun 2017. .
13

B. ANALISA PERBANDINGAN DATA INDUSTRI

Dibanding dengan Rasio Harga Terhadap Pendapatan (Price Earning Rasio)


atau PER rata-rata industri Perusahaan kondisi saham GUDANG GARAM
adalah sebagai berikut : tahun 2015-2019 PER GUDANG GARAM mengalami
fluktuasi dibanding PER Industry. Tetapi hampir setiap tahun posisi PER Gudang
garam ada di bawah PER Industry kecuali pada tahun 2017.
Price Earning Ratio mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan
investor untuk memperoleh satu rupiah keuntungan perusahaan. Rasio ini
digunakan investor untuk membandingkan nilai pasar saham biasa relatif
dengan laba perusahaan lain dengan mengukur nilai potensial saham
perusahaan lain.
14

Melihat bahawa PER GUDANG GARAM dibawah per perusahaan lain yang
ditunjukkan oleh PER industry selama tahun 2015 hingga 2019 mengindikasikan
bahwa investor akan lebih tertarik untuk membeli saham perusahaan yang lain
karena Rasio menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi nilai PER akan
menunjukkan semakin baik kemampuan perusahaan. Hal ini akan dapat menarik
minat investor untuk berinvestasi. PER yang tinggi mengindikasikan bahwa harga
saham akan tinggi dan sebaliknya

II. ANALISIS TATA KELOLA PERUSAHAAN


(CORPORATE GOVERNANCE)

1. Profil Perusahaan
A. Informasi Umum Perusahaan
Gudang Garam adalah produsen rokok kretek terkemuka yang
identik dengan Indonesia yang merupakan salah satu sentra utama
perdagangan rempah di dunia. Dengan total penduduk sekitar 266 juta
jiwa, Indonesia merupakan pasar konsumen yang besar dan beragam
dengan persentase perokok dewasa yang signifikan yakni 66% laki-laki
dewasa di Indonesia diperkirakan adalah perokok.
Berdasarkan riset pasar Nielsen, pada akhir tahun 2019 Gudang
Garam meningkatkan pangsa pasar rokok dalam negeri menjadi 25,6%
dengan produk-produk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat di
seluruh Nusantara. Gudang Garam menyediakan lapangan kerja bagi
32.491 orang di akhir tahun 2019 yang terlibat dalam produksi,
pemasaran dan distribusi rokok. Perusahaan juga memilliki 66 kantor
area dengan 268 titik distribusi di seluruh Indonesia dan armada
penjualan lebih dari 7.000 kendaraan termasuk sepeda motor untuk
melayani pasar.
Kesejahteraan karyawan menjadi perhatian utama, dari standar
keselamatan kerja dan penyediaan fasilitas kesehatan hingga pelatihan
kepemimpinan, manajemen, administrasi serta keterampilan teknik yang
diselenggarakan di dalam maupun di luar Perusahaan. Gudang Garam
15

secara tidak langsung juga mendukung penciptaan lapangan kerja bagi


kurang lebih 4 juta orang yang terdiri dari petani tembakau dan cengkeh,
pengecer dan pedagang asongan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Industri rokok sendiri, termasuk Perseroan, merupakan sumber utama
pendapatan cukai bagi negara.
Gudang Garam memiliki fasilitas produksi rokok kretek di dua
lokasi. Pertama, di Kediri, dengan jumlah penduduk lebih dari 290 ribu
jiwa yang merupakan pusat perdagangan regional sekaligus lokasi kantor
pusat Perseroan. Fasilitas produksi kedua berlokasi di Gempol, Jawa
Timur yang berjarak 50 kilometer dari Surabaya. Dari kedua fasilitas
produksi ini Perseroan mampu memenuhi permintaan produk rokok yang
ada Perseroan memproduksi berbagai jenis rokok kretek, termasuk jenis
rendah tar nikotin (LTN) serta produk tradisional sigaret kretek tangan.
Gudang Garam mengoperasikan fasilitas percetakan kemasan rokok,
dan di samping itu juga memiliki tujuh anak perusahaan yang sudah
beroperasi komersial yaitu:
 PT Surya Pamenang, produsen kertas karton untuk kemasan rokok
 PT Surya Madistrindo, distributor tunggal produk Perseroan
 PT Surya Air, Galaxy Prime Ltd. dan Prime Galaxy Ltd., penyedia
layanan jasa transportasi udara tidak terjadwal
 PT Graha Surya Media, penyedia jasa hiburan
 PT Surya Inti Tembakau, bergerak dalam bidang pengolahan
tembakau
Saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan kode GGRM diperdagangkan pada kisaran harga Rp 49.175
hingga Rp 100.975 per lembar saham sepanjang tahun 2019. Jumlah
modal disetor dan ditempatkan tidak mengalami perubahan pada tahun
2019 dan Perseroan telah membagikan dividen senilai Rp 2.600 per
saham dari laba tahun 2018 sesuai keputusan Rapat umum Pemegang
Saham Tahunan pada bulan Juni 2019.
B. Visi dan Misi Perusahaan .
 Vsi Gudang Garam : Menjadi Perusahaan terkemuka kebanggaan
bangsa yang bertanggung jawab dan memberikan nilai tambah bagi
16

para pemegang saham, serta manfaat bagi segenap pemangku


kepentingan secara berkesinambungan.
 Misi : Catur Dharma yang merupakan misi Perseroan:
 Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas
merupakan suatu kebahagiaan.
 Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat
kesuksesan.
 Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerja sama
dengan orang lain.
 Karyawan adalah mitra usaha yang utama.

2. Implementasi Corporate Governance


Dewan Komisaris dan Direksi Gudang Garam mendukung
penerapan praktik tata kelola Perusahaan yang baik dan bertanggung jawab
dalam setiap aspek Perusahaan untuk senantiasa memperkuat daya saing
Perseroan. Gudang Garam telah menerapkan Good Corporate
Governance" dengan meyakini bahwa penerapan prinsipprinsip GCG bukan
sekedar sebagai pemenuhan terhadap peraturan, melainkan ikut menentukan
keberlangsungan Perseroan dalam jangka panjang. Dalam penerapan
prinsip-prinsip tata kelola, Perseroan menggunakan beberapa acuan.
Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan
yang baik menjadi kebutuhan  bagi PT Garam (Persero).  GCG memiliki arti
melindungi aset sari pengelolaan perusahaan yang tidak benar, menjamin
setiap keputusan yang diambil berdasarkan kepentingan terbaik bagi
perusahaan, serta memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan
sistem dan proses yang benar serta berorientasi kepada keuntungan,
pertumbuhan, dan kesinambungan usahan tanpa melupakan kepedulian bagi
lingkungan sekitar.
GCG mewujudkan penetapan Pedoman Tata Kelola
Perusahaan (Code of Corporate Governance) sebagai salah satu komitmen
untuk diimplementasikan dalam praktik tata kelola perusahaan sehari-
hari. Corporate Governance (tata kelola perusahaan) merupakan suatu
proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan untuk
17

meningkatkan keberhasilan usaha dan dengan tetap memperhatikan


kepentingan stakeholder lainnya yang berlandaskan peraturan perundang-
undangan dan nilai-nilai etika. Prinsip GCG yaitu transparansi, kemandirian
(independensi), akuntabilitas, responsibilitas, dan kewajaran
(fairness). Tujuan penerapan GCG yaitu untuk memaksimalkan nilai
perusahaan dengan cara menerapkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas,
dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil; mendorong pengelolaan
perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, serta
memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ perusahaan;
mendorong agar organ perusahaan dalam membuat keputusan dan
menjalankan tindakan dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku; meningkatkan
kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional; meningkatkan iklim
investasi nasional, mensukseskan program privatisasi.
.
3. Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Implementasi tanggung jawab sosial dari PT Gudang Garam :
Pada tahun 2019 Perusahaan mengeluarkan dana sebesar Rp 28,3 miliar
untuk mendukung programprogram Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
mencakup penyelenggaraan kegiatan tradisi budaya, pendidikan dan
pembangunan prasarana sosial untuk kehidupan yang sehat dan aman.
Kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu tetap menjadi prioritas kami
dan dari waktu ke waktu Perusahaan juga memberikan bantuan pada saat
terjadi bencana alam
Selama tiga tahun berturut-turut, Gudang Garam telah
berpartisipasi dalam program renovasi rumah di Kabupaten Probolinggo di
bawah inisiatif One Village One Corporate (OVOC), dengan menyediakan
sanitasi yang layak dan kebutuhan perumahan bagi kaum disabilitas dan
orang tua. Perseroan memperbaiki trotoar di kota Kediri untuk meningkatkan
keselamatan dan kenyamanan para pejalan kaki. Selain itu, kami juga
melakukan normalisasi saluran irigasi untuk memperlancar aliran sungai
ketika hujan serta memperbaiki irigasi di areal persawahan masyarakat
setempat untuk meningkatkan produksi pertanian. Perusahaan juga
melakukan penanaman 3.900 bibit pohon Durian, Alpukat, Asam dan Banyan
18

untuk mendukung masyarakat termasuk mereka yang berada di aliran sungai


Podang, lereng Gunung Wilis di Kediri.
Sebagai perusahaan terbesar di Kota Kediri, Perseroan memberikan
kontribusi yang besar dalam menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. Selain
itu, kami juga menciptakan lapangan kerja di jaringan kantor cabang serta fasilitas
pergudangan yang merupakan bagian dari rantai pasokan di seluruh Nusantara.
Bersama masyarakat, kami melaksanakan kerjasama semua proyek yang
menyangkut tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat dengan sebaik
mungkin, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh keluarga setempat dan pihak-pihak
lain yang bergantung kepada mereka. Sebagaimana dijelaskan pada bagian Sumber
Daya Manusia, Gudang Garam memberikan peluang yang setara kepada semua
karyawan dan patuh terhadap undang-undang Ketenagakerjaan serta memiliki
Perjanjian Kerja Bersama.

4. Implementasi Sustainabel Development Goal (SDG)


Gudang Garam menyelaraskan dengan tren yang berkembang ke arah
pelaporan perusahaan dengan fokus yang lebih luas pada kinerja perusahaan dan
peran bisnis dalam kehidupan masyarakat, di samping tradisi pelaporan keuangan,
manajemen fiskal yang bijaksana, dan optimalisasi laba. Perseroan melakukan
penyelarasan dan penyesuaian terhadap perubahan peraturan dengan penekanan
lebih pada aspek keberlanjutan
Gudang Garam telah mengikuti perkembangan peraturan perundang-
undangan : Kajian ini meliputi kegiatan Perseroan, kepatuhan penuh terhadap
peraturan yang berlaku dan berbagi nilai, kepentingan dan tujuan yang sama dengan
para pemangku kepentingan. Pendekatan kami terhadap keberlanjutan mencakup
tanggung jawab sosial kepada masyarakat - kesejahteraan komunitas, pendidikan
dan penjualan produk Perseroan secara bertanggung jawab bagi konsumen dewasa
- dan pengelolaan lingkungan hidup di fasilitas produksi dan distribusi, termasuk
keselamatan dan kesehatan semua karyawan
nilai-nilai yang Diwariskan Prinsip ‘Catur Dharma’, yang digagas pendiri
Perseroan, mendiang Bapak Surya Wonowidjojo, tetap menjadi pedoman Gudang
Garam. Keempat prinsip tersebut adalah:
 Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan
suatu kebahagiaan.
 Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat kesuksesan.
19

 Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerja sama dengan orang
lain.
 Karyawan adalah mitra usaha yang utama. Prinsip-prinsip ini mencerminkan
budaya dan nilai-nilai di Gudang Garam jauh sebelum konsep tanggung jawab
sosial perusahaan dan keberlanjutan diakui secara luas

Anda mungkin juga menyukai