PT GARUDA PERSERO
DISUSUN OLEH :
ADITYA C30118278
Analisis ini biasanya dilakukan oleh akuntan pada akhir periode perusahaan dalam satu tahun.
Hasil analisis kemudian dilaporkan kepada pihak manajemen sebagai pedoman informasi untuk
menentukan keputusan atau kebijakan perusahaan di periode selanjutnya.
Analisis keuangan juga berada dalam balanced scorecard, alat untuk mengukur kinerja
perusahaan, seberapa efektif strategi yang telah digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Berikut adalah hasil dari analisis laporan keuangan yang telah kami lakukan pada laporan
keuangan PT GARUDA PERSERO dengan mengambil laporan keuangan dengan sampel 2016 sampai
2019. analisis rasio yang kami gunakan ada empat yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage ,
dan rasio profitabilitas.
dari hasil analisis rasio likuiditas perusahaan PT GARUDA PERSERO yang diambil dari data laporan
keuangan dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 menunjukan bahwa adanya penurunan yang
signifikan yang dimulai dari tahun 2017 sampai tahun 2019 karena jumlah aktiva lancar yang menurun
dan total kewajiban lancar yang sangat tinggi.
Menunjukan terjadi penurunan antara tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 mengapa demikian karena
Semakin menurunya angka rasio aktivitas ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan selama 4
tahun akan kurang baik tetapi sebalinya jika angka dari rasio ini tinggi atau eningkat makan itu akan
menunjukan aktivitas suatu perusahaan cukup baik.
Menunjukkan hasil yang cukup baik dimana rasio kewajiban jangka panjang terhadap modal (debt to
equity ratio) nilai rasio ini sampai mencapai angka mendekati standar yang ditetapkan yaitu sebesar
maksimal 100%. Kemudian untuk rasio kewajiban jangka panjang terhadap harta (debt to aset ratio)
menunjukkan nilai yang semakin meningkat dimana angkanya melebihi standar yang ditetapkan yaitu
dibawah 75%. Jadi dapat disimpulkan bahwa angka yang melebihi atau di atas 75% berarti aktiva
perusahaan dibiayai dari pinjaman.
PT Garuda Indonesia (Persero) mengalami kerugian pada periode tahun 2017 dan 2018, sedangkan pada
tahun 2019 tidak mengalami kerugian. Kondisi ini juga terjadi pada tahun 2016 yang tidak mengalami
kerugian. Total Aktiva PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk selama periode tahun 2016 – 2019
mengalami peningkatan. Peningkatan periode 2016 ke 2017 peningkatannya tidak terlalu tinggi,
peningkatan relatif tinggi yaitu tahun 2018, selanjutnya meningkatkan lagi pada tahun 2019. Total Ekuitas
PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk selama periode tahun 2016 – 2019 mengalami peningkatan.
Penurunan periode 2016 ke 2017 tetapi tidak terlalu tinggi. Selanjutnya peningkatan relatif tinggi yaitu
tahun 2018, selanjutnya meningkatkan lagi pada tahun 2019.
Kesimpulan :
PT Garuda Indonesia (Persero) Mengalami Kerugian Selama Dua Tahun Berturut-Turut Namun Pada
Tahun 2019 PT Garuda Indonesia (Persero) Tidak Mengalami Kerugian. Kondisi Yang Tidak Kerugian Pada
PT Garuda Indonesia (Persero) Juga Terjadi Pada Tahun 2016 Dengan Total Aktiva Pada Tahun 2016-
2019 Tidak Mengalami peningkatan yang terlalu tinggi Dan peningkatan yang relatif Tinggi Terjadi Pada
Tahun 2018. Di sisi lain pada Ekuitas PT Garuda Indonesia (Persero) Pada Tahun 2016-2019 Terus
Mengalami Peningkatan.