SURABAYA
Oleh :
WAHYU ARISKA
NPM : 12133066
FAKULTAS EKONOMI
SURABAYA
2016
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP
SURABAYA
Wahyu Ariska
12133066
ABSTRAK
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis rasio profitabilitas
terhadap kemampuan usaha pada PT. Karunia Selaras Abadi melalui analisis rasio
profitabilitas dan rasio likuiditas. PT. Karunia Selaras Abadi bergerak dibidang usaha
perdagangan, yaitu distributor barang. Perusahaan ini mendistribusikan barang
keperluan rumah tangga, makanan kemasan dan lain- lain.
Dalam prakteknya, sebuah perusahaan membutuhkan adanya laporan keuangan
untuk mengetahui besar laba atau rugi yang dimiliki oleh perusahaan pada periode
tertentu. Tujuan dari laporan keuangan yaitu memberikan informasi mengenai
keuangan suatu perusahaan yang digunakan bagi pemakai laporan keuangan sebagai
bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pada perusahaan.manfaat adanya
laporan keuangan yaitu sebagai sumber informasi dengan cara membandingkan
periode tahun ini dengan periode sebelumnya.
Rasio keuanggan merupakan alat untuk menghubungkan satu angka dengan
angka lainnya dengan cara menganalisis laporan keuangan tahun sebelumnya atau
tahun sekarang. Rasio keuangan mudah dibaca dan rasio keuangan merupakan
penyaji informasi laporan keuangan yang rinci. Rasio keuangan ini berhubungan
dengan laba dan kewajiban, yaitu rasio profitabilitas dan rasio likuiditas.
Rasio Profitabilitas merupakan pengukuran kemampuan dalam memperoleh laba
dengan menggunakan asset atau modal perusahaan. Dapat dipastikan bahwa semakin
tinggi rasio ini adalah semakin baik karena laba yang diperoleh semakin besar.
Sedangkan rasio likuiditas kemampuan perusahaan dalam membaiayai dan memenuhi
kewajiban pada saat jatuh tempo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menganalisis laporan keuangan yang
berupa laba rugi dan neraca. Penelitian ini di maksudkan untuk mengetahui sejauh
mana laba perusahaan dapat membiayai kewajiban perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis melalui perhitungan rasio
profitabilitas dan rasio likuiditas terhadap neraca dan laba rugi tahun 2015 dan 2014
maka dapat diketahui bahwa laba kotor tahun 2015 lebih rendah daripada tahun 2014.
Dengan rincian tahun 2014 sebesar Rp 11.413.558.173 dan pada tahun 2015 sebesar
Rp 8.745.611.940. Dan untuk penjualan tahun 2015 lebih rendah dibandingkan tahun
2014, dengan rincian yaitu pada tahun 2014 sebesar Rp 141.275.238.492 dan pada
tahun 2015 sebesar Rp 110.786.659.418. Untuk laba bersih tahun 2015 lebih rendah
dibandingkan tahun 2014, degan rincian yaitu pada tahun 2014 sebesar Rp
5.604.939.013 dan pada tahun 2015 sebesar Rp 4.422.244.572. Untuk total aset tahun
2015 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2014, dengan rincian yaitu pada tahun
2014 sebesar Rp 49.718.564.099 dan pada tahun 2015 sebesar Rp 79.100.583.337.
Untuk modal sendiri tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2014,
dengan rincian yaitu, pada tahun 2014 sebesar Rp14.571.457.276 dan pada tahun
2015 sebesar Rp 17.870.714.502. Untuk aktiva lancar tahun 2015 lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun 2014, dengan rincian yaitu, tahun 2014 sebesar Rp
38.953.331.008 dan pada tahun 2015 sebesar Rp 66.033.851.047. Untuk utang lancar
tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2014, dengan rincian yaitu, pada
tahun 2014 sebesar Rp 28.625.425.529 dan pada tahun 2015 sebesar Rp
36.347.187.541. Untuk persediaan tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan dengan
tahun 2014, dengan rincian yaitu, tahun 2014 sebesar Rp 15.794.049.573 dan pada
tahun 2015 sebesar Rp 32.138.661.125. Untuk kas dan setara kas tahun 2015 lebih
tinggi dibandingkan dengan tahun 2014, dengan rincian yaitu, tahun 2014 sebesar Rp
986.885.276 dan pada tahun 2015 sebesar Rp 1.653.639.709.
Berdasarkan hasil perhitungan dari rasio profitabilitas dan rasio likuiditas antara
lain, Gross profit margin mengalami penurunan sebesar 0,19%. Net profit margin
mengalami peningkatan sebesar 0,02%. Return on Assets mengalami penurunan
sebesar 5,68%. Return on equity mengalami penurunan sebesar 13,72%. Sedangkan
rasio Likuiditas mengalami adanya kenaikan, dengan rincian yaitu, Current Ratio
mengalami kenaikan sebesar 45,61% . Walaupun mengalami adanya kenaikan,
namun kenaikan sebesar 45,61% belum dapat dikatakan optimal karena batas rasio ini
adalah sebesar 200% atau 2:1. Quick Ratio mengalami kenaikan sebesar 12,35%.
Walaupun mengalami adanya kenaikan, namun kenaikan sebesar 12,35% belum
dapat dikatakan optimal karena batas rasio ini adalah sebesar 100% atau 1:1.Cash
ratio mengalami kenaikan sebesar 1,10%. Walaupun mengalami adanya kenaikan,
namun kenaikan sebesar 1,10% belum dapat dikatakan optimal karena batas rasio ini
adalah sebesar 20%.
Dari perhitungan rasio tersebut dapat diketahui bahwa hasil perhitunngan dari
rasio profitabilitas dan likuiditas mengalam kenaikan dan penurunan. Dari rasio
profitabilitas hasil perhitungan Gross profit margin mengalami penurunan, Net profit
margin mengalami peningkatan, Return on Assets mengalami penurunan, Return on
equity mengalami penurunan. Jadi, laba yang diperoleh oleh perusahaan mengalami
penurunan, sedangkan dari rasio likuiditas jumlah kewajiban perusahaan mengalami
kenaikan. Namun, walaupun mengalami adanya kenaikan, perusahaan belum mampu
sepenuhnya untuk memenuhi kewajibannya, berdasarkan standar rasio yang
diperkenankan. Untuk mengurangi adanya peningkatan hutang, perusahaan ini
menaikkan volume penjualan dan menekan laju biaya yang ada. Selain itu perusahaan
belum menerapkan standar rasio yang ada diwilayahnya.
Kata kunci : Rasio Profitabilitas dan Rasio Likuiditas
BAB I
PENDAHULUAN
dalam pasar bebas. Hal ini juga berpengaruh dalam pengambilan keputusan dari
itu sendiri dimasa sekarang maupun yang akan datang. Keputusan itu antara lain
Kinerja, pada umumnya setiap perusahaan memiliki tiga tujuan utama, yaitu laba
hidup di dalam perusahaan pun akan terjamin, sehingga tenaga kerja yang ada di
dalam perusahaan tersebut akan lebih terjamin pula, serta seluruh kegiatan yang
untuk menjalankan kegiatannya secara efektif dan efisien. Laba yang diperoleh
1
perusahaan setiap periode tidak dapat dipastikan, bisa naik ataupun turun setiap
tahunnya. Kenaikan dan penurunan itu dapat disebut sebagai pertumbuhan laba.
merupakan selisih antara pendapatan, yang berasal dari transaksi perusahaan pada
tersebut. Laba sering kali digunakan sebagai dasar bagi perpajakan, pengambilan
keputusan investasi, prediksi untuk peramalan laba yang akan datang, penilaian
konsep akuntansi, laba adalah selisih lebih antara pendapatan yang berasal dari
transaksi perusahaan pada periode tertentu dengan biaya yang dikeluarkan untuk
yang dapat diandalkan dengan baik, untuk mengatur perusahaan. Adanya kondisi
Pada saat ini, perusahaan di pasar modal dihadapakan pada kondisi yang
luar perusahaan, dan juga sebagai alat utama perusahaan dalam menunjukkan
dalam perusahaan.
perusahaannya.
keuangan memiliki manfaat yaitu sebagai sumber informasi dan akan lebih
sebelumnya.
hasil dari proses akuntansi yang dappat digunakan sebagai alat untuk
yang berkepentingan”.
Jadi, laporan keuangan adalah hasil proses akuntansi yang dibuat untuk
menjadi alat komunikasi antara data laporan keuangan dengan aktivitas dari pihak
yang berkepentingan. Laporan keuangan berisi informasi mengenai posisi
ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan yang dapat berguna
untuk pengambilan keputusan yang tepat bagi pihak eksternal maupun internal.
suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan analisis rasio keuangan
akan dapat diketahui tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas dan tingkat rentabilitas
Menurut James C van Horne dalam buku Kasmir (2010:104) analisa rasio
diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan
Rasio juga dapat digunakan sebagai dalam penilaian kinerja secara teoritis
dan praktis. Secara teoritis, rasio keuangan dikatakan memiliki kegunaan apabila
Menurut Hery (2012; 22): “ analisis rasio merupakan salah satu alat analisis
keuangan yang paling popular dan banyak digunakan”. Analisis rasio keuangan
yang sering digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan antara lain:
a. Rasio likuiditas
b. Rasio aktivitas
c. Rasio profitabilitas
d. Rasio leverage
pendeknya.
peruMenurut Kasmir (2012: 130) menyatakan bahwa “rasio likuiditas atau yang
disebut juga rasio modal kerja adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
rasio lancar yang semakin besar, maka menunjukkan semakin besar kemampuan
dalam perdagangan dan percetakan. Salah satu bidang usaha yang ditekuni
Barang yang di distribusikan antara lain produk makanan dan barang rumah
tangga sepeti sabun dan lain- lain. Selain mendistribusikan barang, perusahaan ini
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu rasio profitabilitas dan
diharapkan akan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis bagi banyak
1. Manfaat Teoritis
karya ilmiah dan bagi penelitian di masa yang akan datang untuk
c. Bagi Pembaca
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
perusahaan.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
yang berkepentingan”.
Jadi, laporan keuangan adalah hasil proses akuntansi yang dibuat untuk
menjadi alat komunikasi antara data laporan keuangan dengan aktivitas dari pihak
ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan yang dapat berguna
untuk pengambilan keputusan yang tepat bagi pihak eksternal maupun internal.
masyarakat).
9
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan
sebuah perusahaan pada periode waktu tertentu. Selain digunakan sebagai alat
keputusan.
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
periode
a. Neraca
pada periode tertentu. Di dalam neraca suatu perusahaan ada dua unsur yaitu
pendapatan dan biaya- biaya selama periode tertentu (bulanan atau tahunan).
Laporan laba rugi juga mencakup pendapatan atau penjualan, laba rugi usaha,
beban penjualan, beban pinjaman, biaya administrasi dan umum, dan pendapatan
usaha.
pada semua pendapatan serta biaya- biaya yang terjadi pada periode tertentu yang
disusun secara sistematis sehingga dapat dengan mudah untuk diketahui bahwa
yang terjadi dalam satu periode tertentu. Maka laporan perubahan ekuitas dapat
menunjukkan:
4. Saldo akumulasi rugi atau laba pada awal dan akhir periode perubahan
ekuitas.
Laporan arus kas merupakan salah satu komponen dari neraca yang
akan lebih bermanfaat jika laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan
suatu perusahaan itu. Pengetahuan itu dapat bermanfaat bagi manajemen sebagai
keuangan berisi pos- pos yang ada didalam neraca, laporan laba rugi dan laporan
yang tidak disajikan didalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas,
secara wajar.
satu dengan perusahaan yang lain atau membandingkan kinerja satu perusahaan
pada tahun ini dengan tahun yang lainnya. Menurut james C van Horne dalam
buku Kasmir (2010: 104) analisa rasio keuangan adalah “indeks yang
kondisi keuangan dan kinerja perusahaan”. Sedangkan menurut Hery (2012; 22):
“ analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling popular
satu angka dengan angka lainnya dengan cara menganalisis laporan keuangan
tahun sebelumnya dan tahun ini atau tahun sekarang. Penilaian kinerja suatu
perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis rasio keuangan perusahaan.
Fahmi (2012:44) menyatakan bahwa “rasio keuangan atau financial ratio ini
perusahaan”.
dapat ditafsir dengan berbagai macam cara dan bahkan bias dimanipulasi.
2. Rasio keuangan dapat mencerminkan suatu kondisi yang luar biasa dimasa
lanjut dengan data pendukung, maka hasilnya bias, karena biasa saja penjualan
yang salah.
3. Sulit untuk ditemukan ukuran rasio standar yang memberikan arti tidak kabur
Berdasarkan sumber data dari mana rasio itu dibuat, rasio keuangan
1. Rasio-rasio neraca (balance sheet ratios), yaitu rasio yang disusun dari data
yang berasal dari neraca, misalnya rasio lancar (current ratio), rasio tunai
2. Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratios), yaitu rasio-rasio yang
disusun dari data yang berasal dari laporan perhitungan laba rugi, misalnya
disusun dari data yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi, misalnya total
Jenis- jenis rasio keuangan dapat yang digunakan untuk menilai kinerja
digunakan. Menurut Brigham dan Houston (2011: 89) bahwa “rasio keuangan
1. Analisis Likuiditas
3. Analisis Profitabilitas
manajemen untuk memperoleh laba. Terdiri dari laba kotor, laba operasi, dan laba
bersih”.
4. Analisis Aktivitas
untuk memperoleh laba. Terdiri dari laba kotor, laba operasi, dan laba bersih”.
Menurut Mahmud M. Hanafi (2010:32), menyatakan bahwa “laba merupakan
diantaranya adalah Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Equity,
Investment, Price/earnings.
penjualan. Menurut Kasmir (2011:199) “gross profit margin atau margin laba
kotor merupakan salah satu rasio untuk mengukur margin laba kotor atas
penjualan”.
laba kotor
gross prof it m arg in x100%
penjualan
berproduksi secara efisien. Semakin besar gross profit margin semakin baik
keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok
penjualan. Menurut Kasmir (2011:200) “net profit margin atau margin laba
laba bersih
net profit m arg in x100%
penjualan
mengukur laba yang dihasilkan setiap rupiahnya dari penjualan. Rasio ini
menunjukkan besar dari persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap
penjualan karena rasio ini memiliki kemampuan yang cukup tinggi untuk
mendapatkan laba.
sendiri.
laba bersih
Re turn On Equity x100%
modal sendiri
4. Earning Per Share (EPS)
“Rasio laba per lembar atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio
untuk mengukur keberhasilan manajemen terhadap pengembalian modal untuk
setiap satu lembar saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil
untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi,
kesejahteraan pemegang saham meningkat dengan kata lain tingkat pengembalian
tinggi “(Kasmir, 2011:207).
laba bersih
earning per share x100%
jumlah saham yang beredar
laba operasional
operating profit m arg in x100%
penjualan bersih
total aktiva di neraca. Rasio ini merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa
pendapatan.
Rasio ini merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur
kinerja pusat investasi dengan membandingkan antara laba bersih dengan rata-
rata investasi. Rasio ini berfokus pada tingkat pengembalian para pemegang
saham.
laba besih
return on investment x100%
rata rata investasi
8. Price/earnings (P/E)
harga saham
price / earnings x100%
pendapatan
perusahaan, yaitu:
1. Untuk mengukur atau menghitug laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan pada tahun sebelumnya dan tahun sekarang.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dan modal sendiri.
periode.
sekarang.
usaha sebenarnya sama artinya dengan kinerja keuangan, namun lebih terarah ke
tertentu.
disebut juga rasio modal kerja adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
perusahaan dalam memenuh kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik itu
diantaranya adalah Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, Cash Turnover Ratio.
hutang jangka pendek dapat dibayar atau dibiayai dari aktiva- aktiva yang dapat
dijadikan uang pada waktu yang sama, yaitu pada waktu pelunasan hutang jangka
pendek.
Current ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar dan
berikut:
aktiva lancar
current ratio x100%
utang lancar
Dan current rasio yang rendah, biasanya sering dianggap bahwa terjadi masalah
dalam likuidasi dan jika rasio ini terlalu tinggi, biasanya juga dianggap kurang
bagus karena dengan hal ini sering dianggap bahwa adanya banyak dana
perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio industri yang baik adalah ≥ 200%,
Rasio ini disebut juga acid test rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu usaha atau perusahaan dalam membiayai utang- utang jangka
hutang lancar. Suatu usaha dapat dikatakan mampu membayar utang jangka
pendeknya jika nilainya lebih besar dari satu atau lebih dari 100%.
Semakin tinggi/ besar hasil rasio ini, maka semakin cepat pula perusahaan
memenuhi semua kewajibannya. Dan semakin besar rasio ini maka semakin baik
kondisi perusahaan Rasio industri yang baik adalah ≥100%, sedang = >50%-
<100%.
3. Rasio Kas ( Cash Ratio)
Rasio kas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan kas yang dimiliki
oleh manajemen dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan uang kas
membayar utang- utangnya. Rasio industri yang baik adalah ≥200%, sedang =
>150% <200%.
tingkat ketersediaan kas yang digunakan untuk membayar tagihan dan biaya yang
penjualan bersih
cash turnover ratio x100%
modal bersih
Semakin besar/ tinggi nilai penjualan yang didapat, semakin besar modal
perusahaan.
untuk memperoleh laba. Terdiri dari laba kotor, laba operasi, dan laba bersih”.
Kemampuan usaha sendiri pada dasarnya sama dengan kinerja keuangan suatu
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin besar laba yang diperoleh oleh
Tabungan mendukung
signifikan ini
disebabkan oleh
karakteristik tindakan
manajemen yang
berkomitmen dalam
mempertahankan
efisiensi operasional
bank.
Muhamma acid test ratio dan acid test ratio berganda acid test ratio
yang terdaftar
di BEI
periode 2008-
2010
di BEI perusahaan
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas pada
perusahaan
manufaktur sektor
pada memperhitungkan
tergabung tidak.
dalam LQ 45
Arfan (2012) ; Rima Astita dan Rizalul Kalam (2013); Cendy A.S. Kaunang
(2013).
yang sudah ada di atas terdapat persamaan alat analisis yang digunakan dalam
Astita dan Rizalul Kalam (2013). Dan persamaan lainnya yaitu sama-sama
Penelitian yang dilakukan oleh Renny Suprapti Ningsih (2015); Eva Susanti,
Islahuddin, Muhammad Arfan (2012) ; Rima Astita dan Rizalul Kalam (2013);
terdapat antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah variabel Y atau
beberapa variabel yang digunakan oleh penulis. Hubungan antara teori dan
Kerangka Konseptual
(X) (Y)
Profitabilitas terhadap
Kemampuan Usaha
Likuiditas Perusahaan
Sumber : Olahan Penulis
Jika rasio profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan itu besar/ tinggi, maka
yang dihasilkan itu kecil/ rendah maka, perusahaan tersebut tidak mampu
tersebut tidak bagus. Dan hasilnya akan berpengaruh terhadap laba / rugi
perusahaan.
penulis berdasarkan hasil audit umum berupa laporan keuangan, dan bukan
hipotesa.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
- KISI-KISI
tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode DOKUMENTASI
yang digunakan dalam penelitian ini
- KISI-KISI PANDUAN OBSERVASI
adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.. Metode deskriptif
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Metode
verifikatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih
dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data-data yang menunjang
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data berupa neraca dan
dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku yang ada di dalam
populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kulaitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini yaitu PT. Karunia selaras
Abadi Surabaya.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel
obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi”. Dalam penelitian
yang dilakukan penulis yang menjadi sampel adalah isi dari Laporan Keuangan
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
Profitabilitas.
dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel
bebas.”
Usaha.
variabel yang digunakan dalam penelitian sehingga dapat digunakan oleh peneliti
dan diketahui oleh peneliti lain untuk melakukan pengembangan atau cara
tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan”. Tujuan dari
atau pendapat.
Data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan data kualitatif dan
1. Data kualitatif yaitu data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka, yaitu
dalam bentuk uraian seperti sejarah singkat perusahaan dan bidang usaha
yang menunjukkan nilai atau jumlah terhadap besaran atas variabel yang
keuangan perusahaan.
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2014: 2) “ Data sekunder adalah data yang
data primer”.
organisasi perusahaan,dll.
Jawa Timur dan Lokasi usaha berada di wilayah Jawa Timur. Kantor
Surabaya.
cukup ramai. Oleh karena itu di sekitar jalan tersebut terdapat banyak
jual beli antar perusahaan. Letak yang strategis dapat membantu aktivitas
perusahaan untuk mendistribusikan barang yang ada. Selain itu, wilayah
tersebut merupakan wilayah yang cukup besar untuk dilalui mobil besar
akses yang langsung berhubungan dengan jalan tol sangat membantu atau
pun juga tidak terlalu sulit. Sehingga biaya yang dikeluarkan juga tidak
terlalu banyak.
kerja. Suatu perusahaan harus mempunyai tenaga kerja yang cukup untuk
perusahaan.
1. Survey Pendahuluan
rumusan masalah peneliti. Alat penelitian yang di gunakan peneliti yaitu daftar
peneliti berkaitan dengan data- data yang dibutuhkan untuk penelitian. Misalnya
data besarnya hutang, piutang, dan ekuitas yang diperoleh perusahaan yang
diteliti.
2. Studi Kepustakaan
diperoleh dari buku- buku atau artikel serta literatur dan jurnal- jurnal penelitian,
yang sesuai dengan variabel penelitian. Ataupun dapat mengakses website yang
terkait.
3. Survey Lapangan
Survey lapangan yaitu survey lanjutan yang dilakukan oleh peneliti dengan
a. Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
b. Wawancara
c. Dokumentasi
perusahaan PT. Karunia Selaras Abadi Surabaya tahun 2014 sampai 2015
d. Pelaporan
Pelaporan yaitu hasil dari beberapa wawancara yang telah dilakukan dan
yang bersifat mengukur, karena berisi tentang pertanyaan dan pernyataan yang
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
yaitu untuk mengumpulkan data secara terencana. Dalam penelitian ini, peneliti
peneliti akan melakukan keabsahan data. Apabila data yang ada salah, maka akan
juga sebaliknya, apabila data yang ada benar/ sah maka akan dapat menghasilkan
dari tiga hal menurut Alwasilah (dalam Bachri, 2010:54) “ yaitu : 1) deskriptif, 2)
2. Keteralihan (Transferability)
yang cukup dan peneliti juga harus memastikan usaha/ verifikasi tersebut.
3. Kebergantungan
sama, yang hasilnya akan sama pula. Tetapi, dalam penelitian kualitatif sangat
sulit mencari kondisi yang sama pula. Dan faktor yang dapat mempengaruhinya
orang yang ada. Seharusnya lebih ditekankan pada data yang ada.
menggunakan metode ini, kita harus memperhatikan laporan keuangan yang ada,
terutama rasio- rasio yang akan diteliti. Seperti rasio profitabilitas, rasio
data penelitian diperoleh dari dokumen- dokumen yang ada di PT. Karunia
Selaras Abadi Surabaya. Data tersebut terdiri dari laporan keuangan tahun 2014-
2015. Apabila data tersebut sudah diperoleh, maka akan dilakukan penelitian
sekunder, merupakan data yang dikumpulkan dan dipelajari dari jurnal ilmiah,
hasil-hasil penelitian, buku- buku , serta teori-teori yang berkaitan dengan
variabel penelitian. Semua itu akan menjadi pedoman dalam penelitian yang
dilakukan.
Surabaya.
2. Metode Kuantitatif : berupa angka atau ukuran- ukuran tertentu yang terdapat
pada laporan keuangan PT. Karunia Selaras Abadi Surabaya khususnya pada
data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumppulan data atau juga setelah data itu terkumpul. Data yang diolah dalam
proses editing adalah data kuisioner, catatan hasil wawancara dan observasi
selama penelitian di lapangan. Hal –hal yang diperhatikan dalam proses editing
2. Koding
Koding merupakan usaha pengklarifikasi jawaban responden berdasarkan
macamnya dengan memberi tanda atau kode yang berbeda dalam bentuk angka.
3. Tabulasi
Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel, dengan cara
membuat tabel yang berisi data yang sesuai dan berhubungan dengan kebutuhan
analisis.
4. Analisa kuantitatif
cara mengumpulkan data dari hasil analisis untuk mendapatkan informasi yang
angket, skala.
5. Analisa kualitatif
variabel yang salig berkaitan. Data yang dihasilkan pada penelitian kualitatif
adalah data yang deskriptif berupa kata-kata tertulis atau ucapan pelaku yang
sedang diamati. Dalam penelitian ini analisa kualitatif di dapat dengan adanya
dokumen pribadi perusahaan, hasil catatan lapangan atau penelitian, ucapan atau
Pengumpulan Data
merumuskan masalah dalam penelitian. Lalu menelaah dan mencari kajiaan teori
dan sampel. Setelah itu, menentukan alat, pengambilan data atau instrumen
PT. Karunia Selaras Abadi merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun
1996 oleh Bp Ir. Sandjaja Dihardja dihadapan notaris Yulia Seloadji S.H notaris
perusahaan dan tentang perubahan nama yang semula bernama PT. Anugerah
Selaras Abadi menjadi PT. Karunia Selaras Abadi dengan akta nomor 6 dari
notaris Yulia Seloadji S.H. Pada tahun 2010, perusahaan ini mengalami
perubahan seluruh anggaran dasar, penjualan dan pemindahan hak atas dasar
Perusahaan ini terletak di Jalan Raya Jemursari Ruk Jemur Raya B! C/19,
Jemur Wonosari, Winocolo Kabupaten/ Kota Surabaya. Selain itu, perusahaan ini
juga mendirika usaha packaging dan printing di Jl Raya by pass Krian Sidoarjo,
Kabupaten Krian.
Perusahaan ini melakukan pemasaran langsung kepada agen- agen dan pasar
modern maupun tradisional, dan toko besar di berbagai wilayah di Surabaya dan
di luar wilayah Surabaya. Barang yang didistribusikan oleh perusahaan ini berupa
47
4.1.2 Lokasi Perusahaan
Jawa Timur dan Lokasi usaha berada di wilayah Jawa Timur yaitu di Jalan Raya
Kota Surabaya.
Jalan Raya Jemursari merupakan suatu jalan ataupun wilayah yag cukup
ramai. Oleh karena itu di sekitar jalan tersebut terdapat banyak ruko yang
aktivitas jual beli antar perusahaan. Letak yang strategis dapat membantu
wilayah tersebut merupakan wilayah yang cukup besar untuk dilalui mobil
akses yang langsung berhubungan dengan jalan tol sangat membantu atau
pun juga tidak terlalu sulit. Sehingga biaya yang dikeluarkan juga tidak
terlalu banyak.
kerja. Suatu perusahaan harus mempunyai tenaga kerja yang cukup untuk
perusahaan.
Visi Perusahaan
Misi Perusahaan
1. Jangka Pendek
Mensejahterakan Karyawan
konsumen
2. Jangka Panjang
konsumen
kegiatan usahanya
Organisasi dalam perusahaan digunakan sebagai suatu wadah atau tempat untuk
Menurut Robbins dan Judge, 2010 :5 “ Organisasi adalah sebuah unit sosial
yang berkoordinasikan secara sadar, terdiri atas dua orang atau lebih yang relatif
d. Memiliki tujuan
Oleh karena itu, organisasi dapat diartikan sebagai tempat orang- orang
baik antara satu bagian dengan bagian yang lainya di dalam kegiatan perusahaan.
Oleh karena itu dibutuhkan adanya struktur organisasi, agar tercipta hubungan
yang baik antara sattu bagian dengan bagian yang lain di dalam sebuah
perusahaan.
Oleh karena itu, struktur organisasi adalah susunan atau rangkaian dan
hubungan antara tiap bagian dengan bagian lain,yang ada pada suatu organisassi
sebuah tujuan.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Berikut ini tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing- masing
Tugas:
Wewenang:
Tanggung jawab:
2. Direktur utama
Tugas:
pemegang saham
perusahaan
Wewenang:
Tanggung Jawab:
Tugas:
menandatangani segala urusan pembelian ,penerimaan,dan gudang.
pembelian
Wewenang:
Tanggung jawab:
4. Bagian pembelian
Tugas:
Wewenang:
Tanggung jawab:
5. Bagian penerimaan
Tugas:
memeriksa jenis,mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari
pemasok
Wewenang:
menolak barang yan dikirim pemasok jika barang yang dikirim tidak
tercantum.
Tanggung jawab:
6. Bagian gudang
Tugas:
Wewenang:
memeriksa penjualan yang dibawa pelanggan saat ingin melakukan
retur penjualan
Tanggung jawab:
ke bagian pengiriman
Tugas:
pengeluaran kas
Wewenang:
perusahaan
Tanggung jawab:
keuangan,departemen akuntansi
8. Departemen personalia dan umum
Tugas:
perusahaan.
pegawai perusahaan.
Membina hubungan dengan para vendor atau supplier barang dan jasa
pihak terkait
Wewenang:
kontrak kerja
Tanggung jawab:
manusia.
9. Departemen keuangan
Tugas:
penggunaan dana.
perusahaan
Wewenang:
Tanggung jawab:
Tugas:
pemasaran.
pemasaran.
Wewenang:
pelengkap
Tanggung jawab:
departemen promosi.
Tugas:
Wewenang:
Tanggung jawab:
Tugas:
tertentu
Wewenang:
Tanggung jawab:
Tugas:
jalan.
Wewenang:
akuntansi.
Tanggung jawab:
PT. Karunia Selaras Abadi Surabaya. Dari Laporan Keuangan yang ada di
Perusahaan yaitu Laporan Neraca dan Laba Rugi perusahaan tahun 2014 dan 2015.
Rp Rp
Dari data diatas, dapat diketahui bahwa perusahaan mengalami penurunan laba
pada tahun 2014 sebesar Rp 5.604.939.013 dan pada tahun 2015 sebesar Rp
yang semula pada tahun 2014 sebesar Rp 49.718.564.099 dan pada tahun 2015
sebesar Rp 79.100.583.337. Untuk modal sendiri mengalami kenaikan sebesar Rp
3.299.257.226 yang semula pada tahun 2014 sebesar Rp14.571.457.276 dan pada
semula pada tahun 2014 sebesar Rp 28.625.425.529 dan pada tahun 2015 sebesar
pada tahun 2015 sebesar Rp 32.138.661.125. Untuk kas dan setara kas
berpengaruh terhadap current ratio, quick ratio dan cash ratio, dengan
hasil rasio dibawah standar rasio industri yaitu current ratio minimal
200%, untuk quick ratio miinimal 100%, dan untuk cash ratio
minimal 20%.
4.2.3 Akibat Terjadinya Masalah
Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan, akibat yang terjadi adalah
perusahaan belum mampu meningkatkan laba karena laba bersih, laba kotor dan
Dengan adanya masalah yang timbul, maka PT. Karunia Selaras Abadi akan
yang bertujuan untuk menaikkan laba, namun usaha tersebut belum bisa
4.3 Pembahasan
satu dengan perusahaan yang lain atau membandingkan kinerja satu perusahaan
Rasio profitabilitas yang digunakan antara lain Gross Profit Margin, Net Profit
penjualan. Menurut Kasmir (2011:199) “gross profit margin atau margin laba
kotor merupakan salah satu rasio untuk mengukur margin laba kotor atas
penjualan”.
laba kotor
gross prof it m arg in x100%
penjualan
berproduksi secara efisien. Semakin besar gross profit margin semakin baik
keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok
penjualan. Menurut Kasmir (2011:200) “net profit margin atau margin laba
mengukur laba yang dihasilkan setiap rupiahnya dari penjualan. Rasio ini
menunjukkan besar dari persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap
penjualan karena rasio ini memiliki kemampuan yang cukup tinggi untuk
mendapatkan laba.
total aktiva di neraca. Rasio ini merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa
pendapatan.
laba bersih
return on assets x100%
total aset
sendiri.
hutang jangka pendeknya maka perusahaan itu merupakan perusahaan yang tidak
likuid.
Menurut Kasmir (2012: 130) menyatakan bahwa “rasio likuiditas atau yang
disebut juga rasio modal kerja adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
perusahaan dalam memenuh kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik itu
hutang jangka pendek dapat dibayar atau dibiayai dari aktiva- aktiva yang dapat
dijadikan uang pada waktu yang sama, yaitu pada waktu pelunasan hutang jangka
pendek.
Current ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar dan
berikut:
aktiva lancar
current ratio x100%
utang lancar
rasio 1 : 1 atau 100% ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua
hutang lancar. Rasio industri yang baik adalah ≥ 200%, sedang = >150 % <20%.
Rasio ini disebut juga acid test rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu usaha atau perusahaan dalam membiayai utang- utang jangka
hutang lancar. Suatu usaha dapat dikatakan mampu membayar utang jangka
pendeknya jika nilainya lebih besar dari satu atau lebih dari 100%.
Semakin tinggi/ besar hasil rasio ini, maka semakin cepat pula perusahaan
memenuhi semua kewajibannya. Dan semakin besar rasio ini maka semakin baik
kondisi perusahaan Rasio industri yang baik adalah ≥100%, sedang = >50%-
<100%.
Rasio kas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan kas yang dimiliki
oleh manajemen dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan uang kas
membayar utang- utangnya. Rasio industri yang baik adalah ≥200%, sedang =
>150% <200%.
Rasio Profitabilitas
kotor yang dapat dicapai dari setiap penjualan. Rasio ini dapat diukur dengan
laba kotor dan penjualan perusahaan tahun 2014 dan 2015 adalah sebagai
berikut :
=7,89% =8,08%
pada tahun 2014 sebesar 8,08%, artinya setiap 1 rupiah penjualan menghasilkan
laba sebesar Rp. 0,0808, sedangkan pada tahun 2015 gross profit margin sebesar
7,89% yang artinya setiap 1 rupiah penjualan menghasilkan laba sebesar Rp.
pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 0,19% yang disebabkan oleh
mengelola penjualan dan menghasilkan laba kotor yang besar, karena rasio ini
mengalami penurunan.
perusahaan.
Sesuai data Laporan Neraca dan Laba Rugi perusahaan yang ada, jumlah
laba bersih dan penjualan perusahaan tahun 2014 dan 2015 adalah sebagai berikut
Berdasarkan hasil perhitungan diatas net profit margin pada tahun 2014 sebesar
3,97% yang artinya setiap Rp. 1 penjualan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.
0,0379. Pada tahun 2015 net profit margin sebesar 3,99% yang artinya setiap Rp.
perhitungan diatas menunjukkan bahwa net profit margin tahun 2015 mengalami
peningkatan sebesar 0,02% hal ini disebabkan adanya penurunan laba bersih
terhadap total aktiva di neraca. Rasio ini merupakan suatu ukuran untuk menilai
seberapa besar efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk
memperoleh pendapatan.
Sesuai data Laporan Neraca dan Laba Rugi perusahaan yang ada, jumlah
laba bersih dan total aktiva perusahaan tahun 2014 dan 2015 adalah sebagai
berikut :
Berdasarkan hasil perhitungan diatas Return on Assets pada tahun 2014 sebesar
Rp. 0,1127. Pada tahun 2015 Return on Assets sebesar 5,59% yang artinya setiap
penurunan sebesar 5,68% hal ini disebabkan adanya penurunan laba bersih
sebesar Rp. 1.182.694.441 dan diikuti oleh kenaikan total aktiva sebesar Rp
bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi
laba bersih dan modal sendiri perusahaan tahun 2014 dan 2015 adalah sebagai
berikut :
= 24,74 % = 38,46%
Berdasarkan hasil perhitungan diatas Return on equity pada tahun 2014 sebesar
Rp. 0,3846. Pada tahun 2015 Return on equity sebesar 24,74% yang artinya setiap
penurunan sebesar 13,72% hal ini disebabkan adanya penurunan laba bersih
sebesar Rp. 1.182.694.441 dan diikuti oleh kenaikan modal sendiri sebesar Rp
3.299.257.226. Artinya posisi pemilik perusahaan belum begitu kuat, karena rasio
Rasio Likuiditas
aktiva lancar dan utang lancar perusahaan tahun 2014 dan 2015 adalah sebagai
berikut :
=181,68% =136,07%
Berdasarkan hasil perhitungan diatas Current Ratio pada tahun 2014 sebesar
Rp. 1,3607. Pada tahun 2015 Current Ratio sebesar 181,68% yang artinya setiap
kenaikan sebesar 45,61% hal ini disebabkan adanya kenaikan aktiva lancar
sebesar Rp. 27.080.520.039 dan diikuti oleh kenaikan utang lancar sebesar Rp
7.721 762.012.
Quick ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
usaha atau perusahaan dalam membiayai utang- utang jangka pendeknya tanpa
aktiva lancar-persediaan dan hutang lancar perusahaan tahun 2014 dan 2015
=93,25% =80,90%
Berdasarkan hasil perhitungan diatas Quick Ratio pada tahun 2014 sebesar
Rp. 0,8090. Pada tahun 2015 Quick Ratio sebesar 93,25% yang artinya setiap Rp.
kenaikan sebesar 12,35% hal ini disebabkan adanya kenaikan aktiva lancar
16.344.611.552 dan diikuti oleh kenaikan utang lancar sebesar Rp 7.721 762.012.
Rasio kas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan kas yang dimiliki
oleh manajemen dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan uang kas
dan surat berharga yang mudah untuk diuangkan. Rasio ini dapat dilihat dengan
dan setara kas dan utang lancar perusahaan tahun 2014 dan 2015 adalah sebagai
berikut :
=4,54% =3,44%
Berdasarkan hasil perhitungan diatas Cash ratio pada tahun 2014 sebesar 3,44%
0,0344. Pada tahun 2015 Cash ratio sebesar 4,54% yang artinya setiap Rp. 1
kenaikan sebesar 1,10% hal ini disebabkan adanya kenaikan kas dan setara kas
sebesar Rp. 666.754.433 dan diikuti oleh kenaikan utang lancar sebesar Rp 7.721
762.012.
oleh perusahaan dapat membiayai seluruh kewajiban yang ada di perusahaan dan
diperlukan adanya informasi yang relevan, yaitu berupa informasi neraca dan
laba rugi perusahaan . Berikut penulis sajikan Laporan Keuangan dari PT.
Karunia Selaras Abadi Surabaya selama tahun 2015 dan tahun 2014.
Tabel 4.8
PT. Karunia Selaras Abadi
Neraca
Per 31 Desember 2015 dan 2014
2015 2014
Rp. Rp.
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas dan Setara Kas 1,653,639,709.00 986,885,276.00
Piutang Usaha bersih 30,713,520,860.00 20,746,495,094.00
Piutang Lain-lain 181,284,420.00 522,692,000.00
Persediaan 32,138,661,125.00 15,794,094,573.00
Biaya Dibayar Dimuka 1,346,744,933.00 903,209,065.00
2015 2014
Rp. Rp.
Ekuitas
Modal Setor 580,000,000.00 580,000,000.00
Laba Ditahan 11,685,775,489.00 9,569,212,704.00
Laba Tahun Berjalan 5,604,939,013.00 4,422,244,572.00
Jumlah Ekuitas 17,870,714,502.00 14,571,457,276.00
Tabel 4.9
PT. Karunia Selaras Abadi
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
2015 2014
Rp Rp
4.4 Interpretasi
yang dilihat dari laporan neraca dan laba rugi, maka perusahaan belum mampu
menaikkan gross profit margin, return on assets, return on equity sesuai standar
yang telah diterapkan. Dari hasil perhitungan rasio likuiditas yaitu current ratio,
quick ratio, dan cash ratio mengalami adanya kenaikan. Walaupun mengalami
kenaikan namun kenaikan yang ada tersebut belum memenuhi standar yang
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
rasio profitabilitas dan rasio likuiditas terhadap neraca dan laba rugi tahun 2015
dan 2014 maka dapat disimpulkan bahwa laba kotor tahun 2015 lebih rendah
daripada tahun 2014. Dengan rincian tahun 2014 sebesar Rp 11.413.558.173 dan
pada tahun 2015 sebesar Rp 8.745.611.940. Dan untuk penjualan tahun 2015
lebih rendah dibandingkan tahun 2014, dengan rincian yaitu pada tahun 2014
Untuk laba bersih tahun 2015 lebih rendah dibandingkan tahun 2014, degan
rincian yaitu pada tahun 2014 sebesar Rp 5.604.939.013 dan pada tahun 2015
sebesar Rp 4.422.244.572. Untuk total aset tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan
dengan tahun 2014, dengan rincian yaitu pada tahun 2014 sebesar Rp
sendiri tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2014, dengan rincian
yaitu, pada tahun 2014 sebesar Rp14.571.457.276 dan pada tahun 2015 sebesar
dengan tahun 2014, dengan rincian yaitu, tahun 2014 sebesar Rp 38.953.331.008
dan pada tahun 2015 sebesar Rp 66.033.851.047. Untuk utang lancar tahun 2015
lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2014, dengan rincian yaitu, pada tahun
tahun 2014, dengan rincian yaitu, tahun 2014 sebesar Rp 15.794.049.573 dan
pada tahun 2015 sebesar Rp 32.138.661.125. Untuk kas dan setara kas tahun
2015 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2014, dengan rincian yaitu, tahun
antara lain, Gross profit margin mengalami penurunan sebesar 0,19%. Net profit
optimal karena batas rasio ini adalah sebesar 200% atau 2:1. Quick Ratio
namun kenaikan sebesar 12,35% belum dapat dikatakan optimal karena batas
rasio ini adalah sebesar 100% atau 1:1.Cash ratio mengalami kenaikan sebesar
MENINGKATKAN
TINGKAT
PEMASARAN ITU
SEPERTI APA?
1,10%. Walaupun mengalami adanya kenaikan, namun kenaikan sebesar 1,10%
belum dapat dikatakan optimal karena batas rasio ini adalah sebesar 20%.
dapat meningkat.
anggaran biaya agar semua pengeluaran biaya tidak menyimpang dari anggaran
yang sudah ditetapkan. Hal itu dimaksudkan untuk menaikkan laba perusahaan.
yaitu:
- Laba bersih setelah pajak dan bunga, idealnya 5% dari hasil penjualan.
penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Alfabeta. Bandung.
Kamaludin dan Rini Indriani 2012, Manajemen Keuangan “Konsep Dasar dan
Penerapannya”, Cetakan Ke-7, CV. Mandar Maju, Bandung.
Yogyakarta.
Bandung.
Jakarta.