OLEH:
DHARMA SINGARAJA
Sc
hool of Economics with Spiritual Insight
2022/2023
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas dan
berkat rahmat-Nya yang masih bisa kami rasakan sampai saat ini, sehingga kami
di mudahkan dalam setiap langkah terutama dalam penyusunan makalah yang
berjudul “ Rasio Profitabilitas ’’ ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Akhir kata saya mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terda-
pat kesalah – kesalahan yang tidak sengaja, saran dan kritik sangat diperlukan
guna penyempurnaan makalah ini semoga bermanfaat bagi pihak yang memer-
lukan.
"Om Santih, Santih, Santih, Om"
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
3.1 Kesimpulan..............................................................................................12
3.2 .Saran.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Profitabilitas merupakan
salah satu pengukuran
bagi kinerja suatu pe-
rusahaan,
profitabilitas suatu perusa-
haan menunjukan kemam-
puan suatu perusahaan
dalam menghasilkan
laba selama periode
tertentu pada tingkat
penjualan, asset dan
modal saham tertentu.
1
Profitabilitas suatu perusa-
haan dapat dinilai
melalui berbagai cara ter-
gantung pada laba dan
aktiva atau modal yang
akan diperbandingkan satu
dengan lainya. Sebuah pe-
rusahaan yang baik
harus mampu mengontrol
potensi finansial maupun
potensi non finansial di
dalam meningkatkan
nilai perusahaan untuk
eksistensi perusahaan
dalam jangka panjang.
Perusahaan yang dapat
2
memperoleh laba besar
dapat dikatakan berhasil
atau memiliki kinerja
keuangan yang baik.
Sebaliknya apabila laba
yang diperoleh perusa-
haan relatif kecil, maka
dapat dikatakan
perusahaan kurang berhasil
atau kinerja yang kurang
baik. Hal ini dikarenakan
profitabilitas
adalah hasil akhir dari se-
jumlah kebijakan dan
keputusan manajemen pe-
rusahaan. Sehingga perlu
3
dilakukan penelitian
apakah dengan mengam-
bil kebijakan untuk
menerapkan program
CSR
maka perusahaan akan
mendapatkan laba yang op-
timal serta mendapatkan
keuntungan jangka
panjang dan meningkatkan
profitabilitas perusahaan.
Mengutip pendapat
Samryn (2014) di
dalam Salina (2017:196)
bahwa “rasio
4
profitabilitas merupakan
suatu model analisis
yang berupa perbandin-
gan data 1 2 keuangan
sehingga informasi
keuangan tersebut men-
jadi lebih berarti”. Pen-
dapat lain dikutip dari
J.
FredWeston dan Thomas
E. Copeland (2010:237)
dalam Setiyawati dan
Basar (2017:354) bahwa
“rasio profitabilitas
adalah mengukur efektiv-
itas manajemen
5
berdasarkan hasil
pengembalian
yang dihasilkan dari pen-
jualan dan investasi”.
Menurut Candrayanthi dan
Saputra (2013) dalam
Primayudhana (2015:4)
bahwa “tingkat prof-
itabilitas digunakan se-
bagai dasar pengukuran
kinerja keuangan pe-
rusahaan”. Rasio prof-
itabilitas digunakan se-
bagai alat pengukur
atas
6
kemampuan perusahaan
untuk memperoleh keun-
tungan. Sehingga dapat
dikatakan pengukuran
profitabilitas suatu pe-
rusahaan dapat menun-
jukkan kondisi perusa-
haan dari kondisi terse-
but
dapat menghasilkan anali-
sis dan pengambilan kepu-
tusan yang tepat sebagai
usaha meningkatkan
nilai perusahaan.
Hasil dari perhitungan
profitabilitas tidak hanya
7
berguna bagi manajemen
saja tetapi bagi
investor, sehingga dapat
menilai kelayakan suatu
perusahaan dalam mener-
ima aliran dananya.
Ada beberapa indikator
untuk mengukur rasio
profitabilitas diantaranya
yaitu: gross profit
margin, operating profit
margin, net profit mar-
gin, return on assets
dan return on equity,
Setiyawati dan Basar
(2017:354). Dalam
8
penelitian ini rasio
profitabilitas yang digu-
nakan
sebagai alat ukur ialah re-
turn on assets dan return
on equity.
Profitabilitas merupakan
salah satu pengukuran
bagi kinerja suatu pe-
rusahaan,
profitabilitas suatu perusa-
haan menunjukan kemam-
puan suatu perusahaan
dalam menghasilkan
laba selama periode
tertentu pada tingkat
9
penjualan, asset dan
modal saham tertentu.
Profitabilitas suatu perusa-
haan dapat dinilai
melalui berbagai cara ter-
gantung pada laba dan
aktiva atau modal yang
akan diperbandingkan satu
dengan lainya. Sebuah pe-
rusahaan yang baik
harus mampu mengontrol
potensi finansial maupun
potensi non finansial di
dalam meningkatkan
nilai perusahaan untuk
eksistensi perusahaan
10
dalam jangka panjang.
Perusahaan yang dapat
memperoleh laba besar
dapat dikatakan berhasil
atau memiliki kinerja
keuangan yang baik.
Sebaliknya apabila laba
yang diperoleh perusa-
haan relatif kecil, maka
dapat dikatakan
perusahaan kurang berhasil
atau kinerja yang kurang
baik. Hal ini dikarenakan
profitabilitas
adalah hasil akhir dari se-
jumlah kebijakan dan
11
keputusan manajemen pe-
rusahaan. Sehingga perlu
dilakukan penelitian
apakah dengan mengam-
bil kebijakan untuk
menerapkan program
CSR
maka perusahaan akan
mendapatkan laba yang op-
timal serta mendapatkan
keuntungan jangka
panjang dan meningkatkan
profitabilitas perusahaan.
Mengutip pendapat
Samryn (2014) di
12
dalam Salina (2017:196)
bahwa “rasio
profitabilitas merupakan
suatu model analisis
yang berupa perbandin-
gan data 1 2 keuangan
sehingga informasi
keuangan tersebut men-
jadi lebih berarti”. Pen-
dapat lain dikutip dari
J.
FredWeston dan Thomas
E. Copeland (2010:237)
dalam Setiyawati dan
Basar (2017:354) bahwa
13
“rasio profitabilitas
adalah mengukur efektiv-
itas manajemen
berdasarkan hasil
pengembalian
yang dihasilkan dari pen-
jualan dan investasi”.
Menurut Candrayanthi dan
Saputra (2013) dalam
Primayudhana (2015:4)
bahwa “tingkat prof-
itabilitas digunakan se-
bagai dasar pengukuran
kinerja keuangan pe-
rusahaan”. Rasio prof-
itabilitas digunakan se-
14
bagai alat pengukur
atas
kemampuan perusahaan
untuk memperoleh keun-
tungan. Sehingga dapat
dikatakan pengukuran
profitabilitas suatu pe-
rusahaan dapat menun-
jukkan kondisi perusa-
haan dari kondisi terse-
but
dapat menghasilkan anali-
sis dan pengambilan kepu-
tusan yang tepat sebagai
usaha meningkatkan
nilai perusahaan.
15
Hasil dari perhitungan
profitabilitas tidak hanya
berguna bagi manajemen
saja tetapi bagi
investor, sehingga dapat
menilai kelayakan suatu
perusahaan dalam mener-
ima aliran dananya.
Ada beberapa indikator
untuk mengukur rasio
profitabilitas diantaranya
yaitu: gross profit
margin, operating profit
margin, net profit mar-
gin, return on assets
dan return on equity,
16
Setiyawati dan Basar
(2017:354). Dalam
penelitian ini rasio
profitabilitas yang digu-
nakan
sebagai alat ukur ialah re-
turn on assets dan return
on equity.
Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu
perusahaan, profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu pe-
rusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat
penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan
dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba danaktiva atau
modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainya. Sebuah perusahaan yang
baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial di
dalam meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi perusahaan dalam
jangka panjang. Perusahaan yang dapat memperoleh laba besar dapat
dikatakan berhasil atau memiliki kinerja keuangan yang baik.Sebaliknya
apabila laba yang diperoleh perusahaan relatif kecil, maka dapat
dikatakan perusahaan kurang berhasil atau kinerja yang kurang baik. Hal ini
dikarenakan profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputu-
san manajemen perusahaan. Sehingga perlu dilakukan penelitian apakah den-
gan mengambil kebijakan untuk menerapkan program CSR maka perusa-
17
haan akan mendapatkan laba yang optimal serta mendapatkan keuntungan jangka
panjang dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
18
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
19
BAB II
PEMBAHASAN
20
Efektifitas dan efisiensi manajemen bisa dilihat dari laba yang dihasilkan
terhadap penjualan dan investasi perusahaan yang dilihat dari unsur unsur la-
poran keuangan. Semakin tinggi nilai rasio maka kondisi perusahaan se-
makin baik berdasarkan rasio profitabilitas. Nilai yang tinggi melambangkan
tingka laba dan efisiensi perusahaan tinggi yang bisa dilihat dari tingkat pen-
dapatan dan arus kas. Rasio-rasio profitabilitas memaparkan informasi yang
pentingkan daripada rasio periode sebelumnya dan rasio pencapaian pesaing.
Dengan demikian, analisis trend industri dibutuhkan untuk menarik kesimpu-
lan yang berguna tentang tingkat laba (profitabilitas) sebuah perusahaan. Ra-
sio profitabilitas mengungkapkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan
dan keputusan operasional yang dilakukan oleh manajemen suatu perusahaan
di mana sistem pencatatan kas kecil juga berpengaruh.
21
haan kurang baik dalam melakukan kegiatan operasional. Rumus per-
hitungan laba kotor sebagai berikut.
Gros Profit Margin = Penjualan – Harga Pokok Penjualan / Penjualan
22
dah tidak selalu buruk terhadap perusahaan. Hal itu bisa terjadi karena
keputusan manajemen perusahaan sengaja memakai utang dalam jum-
lah besar dengan beban bunga yang tinggi sehingga laba bersih men-
jadi lebih rendah. Penyebab rendahnya ROA perusahaan tersebut
adalah utang. Penilaian kinerja suatu perusahaan harus menggunakan
berbagai alternatif terbaik karena setiap rasio bersifat relatif. Dengan
memakai beberapa rasio maka kondisi perusahaan bisa dilihat secara
keseluruhan dengan lebih bijaksana.
23
Return on Sales (ROS) = Laba Sebelum Pajak dan Bunga / Pen-
jualan
24
EPS = Laba Bersih Setelah Pajak – Dividen Saham Preferen / Jumlah Sa-
ham Biasa yang Beredar Hakikat akuntansi memang membutuhkan perhi-
tungan yang akurat. Rasiorasio keuangan yang memuat rasio profitabilitas
benar-benar dibutuhkan untuk memperhitungkan tingkat keuntungan pe-
rusahaan pada setiap periode.
b) Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) Net Profit Margin = Laba
Bersih Setelah Pajak/Penjualan Contoh: Eko merupakan peternak telur
dengan pendapatan penjualan Rp15.000.0000 dan laba bersih setelah
25
pajak adalah Rp10.000.000. Net profit margin = Rp10.000.000/
Rp15.000.000 = 66,7%
c) Rasio Pengembalian Aset (Return on Assets Ratio) Return on Assets
Ratio = Laba Bersih/Total Aset Contoh: Seorang pengusaha memiliki
laba bersih Rp120.000.000 serta total aset mencapai Rp40.000.000.
Return on Aseets Ratio = Rp120.000.000/Rp40.000.000 = 3%
d) Return on Equity Ratio (Rasio Pengembalian Ekuitas)
Return on Equity Ratio = Laba Bersih Setelah Pajak/Ekuitas Pe-
megang Saham Contoh: Per tanggal 31 Desember 2019 PT. Mitra
Sepeda Motor meraih laba bersih setelah pajak sebesar Rp300 juta
dengan ekuitas pemegang saham sebanyak Rp500 juta. Return on Eq-
uity Ratio = Rp300.000.000/Rp500.000.000 = 60%
26
2.4 Kekurangan dan Kelebihan Rasio Profitabilitas
A. Kekurangan Rasio Profitabilitas Sejauh ini, rasio tersebut dapat di-
jadikan sebagai pegangan dalam memperlihatkan performa perusa-
haan. Namun, seperti teori-teori lain, profitabilitas juga memiliki
kekurangan seperti:
a. Ada keterbatasan teknis dalam penghitungan rasio ini
b. Sulitnya menghitung profitabilitas apabila data tidak cukup
c. Terkadang data tidak sesuai satu sama lain sehingga rasio pun
tidak valid.
d. Bisa terjadi windows dressing—perusahaan melakukan modi-
fikasi sehingga performa saham terlihat menarik
e. Perbedaan standar akuntansi yang dipakai pada setiap perusahaan
Terlepas dari berbagai kekurangan dari rasio ini, pada dasarnya,
perhitungan laba perusahaan dengan menggunakan rasio tersebut
masih digunakan oleh hampir semua perusahaan dan bisa meng-
hasilkan hitungan yang valid.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
28
Dengan disusunnya makalah ini, dari penulis berharap agar para pembaca
khususnya mahasiswa dapat mengerti dan memahami rasio profitabilitas.
DAFTAR PUSTAKA
Darsono dan Ashari, 2005, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi
Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Teori Kritis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
29
Martono dan Agus Harjito. 2011. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Ekonisi-
a.PSAK (2015) Jakarta : Ikatan Akuntan Indonesia.
Subramanyam, K. R., & Wild, John, J. 2012. Analisa Laporan Keuangan. Buku
Edisi 12 (Terjemahan). Jakarta : Salemba Empat.
30