Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

PADA CV. ALIF MAHARDIKA PUTRA DI SANGATTA

Naumi Elia
Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Email : swakarsa24@gmail.com

ABSTRAKSI
Pengukuran tingkat kinerja perusahaan dilakukan dan menjadi sangat penting bagi manajemen
perusahaan untuk melakukan evaluasi mendasar terhadap performa perusahaan dan perencanaan
tujuan dimasa yang akan datang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Kinerja
keuangan perusahaan CV. Alif Mahardika Putra berdasarkan Likuiditas dan Profitabilitas pada tahun
2014 dan tahun 2015 mengelami peningkatan.
Manajemen keuangan merupakan rangkaian aktivitas untuk perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu
organisasi atau perusahaan. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada kinerja keuangan perusahaan
berdasarkan rasio keuangan, yang menitikberatkan pada laporan keuangan CV. Alif Mahardika Putra
di Sangatta Kutai Timur.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Kinerja keuangan Perusahaan CV. Alif Mahardika Putra
berdasarkan Rasio Likuiditas pada tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami peningkatan, Kinerja
keuangan Perusahaan CV. Alif Mahardika Putra Rasio Profitabilitas pada tahun 2014 ke tahun 2015
mengalami peningkatan.
Hasil analisis yang dilakukan diperoleh Nilai Rasio Likuiditas Current Ratio tahun 2014 sebesar
273% tahun 2015 sebesar 336%. Quick Ratio tahun 2014 sebesar 175% tahun 2015 sebesar 241%
artinya adanya peningkatan, yang membuktikan adanya peningkatan proporsi atas aktiva lancar
dibandingkan dengan utang lancar yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga beban bunga yang harus
ditanggung dapat tertutupi.
Rasio Profitabilitas Gross Profit Margin pada tahun 2014 sebesar 43% tahun 2015 sebesar 84% Net
Profit Margin pada tahun 2014 sebesar 2% tahun 2015 5%, Return on Investmen/ Return on Total
Assets (ROI) tahun 2014 sebesar 4% dan tahun 2015 7%, dan Rasio on Net Worth (Return on Equity
atau ROE) tahun 2014 10% dan tahun 2015 14% yang artinya kesemua rasio profitabilitas mengalami
kenaikan, yang pada kelanjutannya akan menaikkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih.

Kata Kunci : Kinerja Keuangan

PENDAHULUAN
Latar Belakang antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah
yang lain. Analisis rasio dapat digunakan
Rasio Keuangan atau financial ratio
untuk membimbing investor dan kreditor
merupakan alat analisis keuangan perusahaan
untuk membuat keputusan atau pertimbangan
untuk menilai kinerja suatu perusahaan
tentang pencapaian perusahaan dan prospek
berdasarkan perbandingan data keuangan yang
pada masa datang.
terdapat pada pos laporan keuangan (neraca,
Salah satu cara pemprosesan dan
laporan laba/rugi laporan aliran kas). Ratio
penginterpretasian informasi akuntansi, yang
menggambarkan suatu hubungan atau
dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut
perimbangan (Mathematical relationship)
untuk menjelaskan hubungan tertentu antara laba yang dihasilkan oleh perusahaan dari
angka yang satu dengan angka yang lain dari tahun ke tahun meningkat. Tetapi hasil yang
suatu laporan keuangan dimaksudkan untuk didapat tidak serta merta mendapatkan
menilai risiko dan peluang pada masa yang kemudahan, banyak persoalan dilapangan
akan datang. Pengukuran dan hubungan satu yang butuh ketelitian untuk mengambil
pos dengan pos lain dalam laporan keuangan keputusan, agar perusahaan tidak merugi dan
yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat bisa mendapatkan laba yang besar untuk
memberikan kesimpulan berarti dalam perkebamgan perusahaan.
penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu CV. Alif Mahardika Putra menilai laporan
perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan kinerja keuangan hanya dengan menggunakan
suatu alat rasio saja tidaklah cukup sehingga sistem ratio profitabilitas sebagai indikator
harus dilakukan pula analisis persaingan- kinerja, hasil laporan laba rugi dibandingkan
persaingan yang sedang dihadapi oleh dengan tahun sebelumnnya, sehingga sulit bagi
manajemen perusahaan dalam industri yang perusahaan untuk mengidentifikasi penyebab
lebih luas dan dikombinasikan dengan analisis atau masalah-masalah terjadinya penurunan
kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, kinerja keuangan dari perspektif non financial.
analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian CV. Alif Mahardika Putra semestinya dapat
industri. melakukan evaluasi dengan menggunakan
CV. Alif Mahardika Putra adalah suatu ratio keuangan tidak hanya profitabilitas tetapi
perusahaan yang bergerak dalam bidang ditambahan dengan tiga ratio keuangan lain
Pengadaan Barang dan Jasa Berupa Bahan yaitu ratio likuiditas, solvabilitas, dan
Konstruksi, ATK, Perabot Rumah Tangga dan Aktivitas dalam mengukur kinerjanya.
Kantor, Bibit dan Alat Pertanian, Perkebunan, Ratio Likuiditas digunakan untuk mengukur
Perikanan, Kehutanan, Peternakan, Meubelair, kemampuan perusahaan dalam menjamin
Perlengkapaan Pegawai, pupuk dan Obat kewajiban-kewajiban lancarnya. Rasio ini
Pertanian, Sarana dan Prasarana Kesehatan, antara lain rasio kas (cash rasio), rasio cepat
Kontruksi, elektrikal, Mekanikal, (quick ratio) dan ratio lancar (current ratio).
Transportasi, telekomunikasi, Cleaning Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur
Service, Cetak Penggandaan. Sama halnya tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan.
dengan perusahaan-perusahaan lainnya Beberapa rasio ini antara lain rasio total hutang
CV.Alif Mahardika Putra dalam mendapatkan terhadap modal sendiri, total hutang terhadap
pekerjaan harus mengikuti proses lelang yang modal aset, TIE Time Interest Earned. Rasio
sudah menjadi aturan yang dibuat oleh aktivitas rasio yang dilakukan perusahaan
pemerintah daerah. Kinerja keuangan CV.Alif dalam menjalankan operasinya baik dalam
Mahardika Putra dapat dikatakan baik karena kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan
lainnya. Ada dua penilaian rasio aktivitas yaitu value of wealth. Maksud dari pernyataan
tersebut adalah :
rasio nilai pasar yang mengukur harga pasar
Manajemen keuangan adalah mengenai
relatif terhadap nilai buku perusahaan. Rasio pemeliharaan dan penciptaan dari nilai
ekonomi atau kekayaan.
ini antara lain PER (Price earning ratio),
1. Tujuan Dan Fungsi Manajemen
Devidend Yield, deviden Payout ratio dan PBV Keuangan
(Price to book value). a. Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah
untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
DASAR TEORI Dengan demikian apabila suatu saat
Manajemen Keuangan perusahaan dijual, maka harganya dapat
ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer
Menurut Drs. H. Malayu S.P Hasibuan juga harus mampu menekan arus peredaran
(2003:2) dalam Bukunya Manajemen
uang agar terhindar dari tindakan yang tidak
menyatakan bahwa : Manajemen adalah ilmu diinginkan. Manajemen keuangan yang efisien
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber mebutuhkan adanya tujuan dan sasaran, yang
daya manusia dan sumber-sumber lainnya digunakan sebagai standar dalam memberikan
secara efektif dan efisien untuk mencapai penilaian keefisienan keputusan keuangan.
tujuan tertentu. Andrew F Sikula dalam Drs. H.
Tujuan perusahaan adalah maksimalisasi
malayu S.P.Hasibuan (2003:2) Management in kesejahteraan pemilik perusahaan. Banyaknya
general refers to planning, organizing, saham yang dimiliki menunjukan bukti
controlling, staffing, leading, motivating,
kepemilikan dalam perusahaan. Kesejahteraan
communicating, and decision making pemegang saham ditunjukan melalui harga
activities, performed by any organization in pasar perusahaan, yang juga merupakan
order to coordinate the varied resources of the refleksi dari keputusan investasi, pendanaan
enterprise so as to bring efficient creation of dan aktiva manajemen. kesuksesan keputusan
some product or service. Maksud dari kutipan suatu bisnis dinilai berdasarkan dampak yang
diatas adalah Manajemen pada umumnya ditimbulkan terhadap harga
dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas saham. Manajemen keuangan adalah
perencanaan, Pengorganisasian, pengendalian, menejemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
penempatan, pengarahan, pemotivasian, Sedangkan fungsi keuangan adalah kegiatan
komunikasi dan pengambilan keputusan yang
utama yang harus dilakukan oleh mereka yang
dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan bertanggung jawab dalam bidang tertentu.
untuk mengkoordinasikan berbagai sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga Fungsi Manajemen Keuangan
akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara Fungsi manajemen keuangan terdiri dari tigas
efisien. Menurut Lukman Syamsuddin keputusan utama yang harus dilakukan oleh
(2007:3) mendefinisikan Manajemen suatu perusahaan, utamanya seorang manajer
Keuangan merupakan penerapan prinsip-prisip atau direktur keuangan. Keputusan keuangan
ekonomi dalam mengelolah keputusan- ini diimplementasikan dalam kegiatan sehari-
keputusan menyangkut masalah financial hari untuk memperoleh laba. Laba yang
perusahaan. diperoleh diharapkan mampu meningkatkan
Sedangkan pengertian manajemen nilai perusahaan yang tercermin pada makin
keuangan menurut Arthur J Keown, John tingginya harga saham, sehingga kemakmuran
D.Martin, J.William Petty dan David F.Scott, para pemegang saham dengan sendirinya
Jr dalam bukuknya Financial Management semakin bertambah.
(2005:4) bahwa :
“Financial management is cornered Laporan Keuangan
with the maintenance and creation of economic Menurut Brigham dan Houston (2010:84) yang
diterjemahkan oleh Yulianto Laporan
keuangan adalah beberapa lembar kertas suatu perusahaan pada hari terakhir periode
dengan angka-angkayang tertulis diatasnya, akuntansi. Aktiva menunjukkan penggunaan
tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset dana, hutang dan modal menunjukkan sumber
nyata yang berada dibalik angka tersebut. dana yang diperoleh. Menurut Smith dan
Menurut Sutrisno (2008:9) laporan keuangan Skousen (2007:152) neraca adalah merupakan
merupakan hasil dari proses akuntansi yang laporan pada suatu saat tertentu mengenai
meliputi dua laporan utama yakni Neraca dan sumber daya perusahaan (aktiva) hutangnya
laporan Rugi Laba. Menurut S Munawir (kewajiban) dan klaim kepemilikan terhadap
(2004:2) Pengertian laporan keuangan adalah sumber daya (ekuitas pemilik) Sedangkan
hasil dari proses akuntansi yang dapat menurut Sutrisno (2008:9) neraca merupakan
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi laporan yang menunjukkan posisi keuangan
antara data keuangan atau aktivitas suatu suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca
perusahaan dengan pihak-pihak yang bertujuan untuk menunjukkan posisi keuangan
berkepentingan dengan data atau aktivitas pada suatu perusahaan pada tanggal tertentu,
perusahaan tersebut. Menurut Agnes Sawir biasanya pada waktu dimana buku-buku
(2005:2) laporan keuangan adalah hasil akhir ditutup dan ditentukan sisanya pada akhir
proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat tahun fiskal atau tahun kalender sehingga
diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah neraca sering disebut dengan balance sheet.
sedemikian rupa. Laporan akhir pun disajukan
Laporan Laba Rugi
dalam nilai uang. Berdasarkan pendapat para
ahli laporan keuangan merupakan hasil akhir Menurut Warsono (2003:28) menyatakan
dari suatu proses pencatatan yang merupakan bahwa laporan laba rugi adalah laporan
suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang menggambarkan hasil-hasil
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang usaha yang dicapai selama periode tertentu.
bersangkutan. Pengertian laporan keuangan Menurut Dewi Astuti (2004:17)
menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah mengemukakan bahwa laporan laba rugi
bagian dari proses pelaporan keuangan. merupakan laporan yang mengikhtiarkan
Laporan keuangan (yang disajikan dalam pendapatan dan beban perusahaan selama
berbagai cara seperti misal, sebagai laporan periode akuntansi tertentu, yang umumnya
arus kas atau laporan arus dana), catatan juga setiap kuartal atau setiap tahun. Sedangkan
termasuk skedul dan informasi tambahan yang menurut Darsono (2005:20) laporan laba rugi
berkaitan dengan laporan tersebut, misal merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan
informasi keuangan segmen industri dan dengan pendapatan dan biaya-biaya selama
geografis serta pengungkapan pengaruh periode waktu tertentu, misalnya bulanan atau
perubahan harga. Dari pengertian diatas tahunan. Laporan laba rugi merupakan bagian
laporan keuangan dibuat sebagai bahan dari dari laporan keuangan yang memuat informasi
proses pelaporan keuangan yang lengkap, mengenai hasil operasi perusahaan baik itu
dengan tujuan untuk mempertanggung- pendapatan dan pengeluaran selama periode
jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada tertentu. Laporan laba rugi ini cukup penting
manajemen. Penyusunan laporan keuangan keberadaannya, karena laporan ini dapat
disiaplan mulai dari berbagai sumber data, dijadikan alat untuk memprediksi arus kas
terdiri dari faktur-faktur, bon, nota kredit, dimasa mendatang. Banyak pemakai laporan
salinan faktur penjualan, laporan bank dan keuangan yang memakai laporan laba rugi ini
sebagainya. Data yang asli bukan saja untuk memprediksi arus kas masa depan,
digunakan untuk mengisi buku perkiraan, seperti pada investor dan kreditor. Para
tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan investor dan kreditor perlu memprediksi arus
keabsahan transaksi. kas perusahaan masa depan sebelum mereka
menyuntikkan dana mereka ke perusahaan
Neraca tersebut, tentu saja para investor dan kreditor
Neraca menunjukkan posisi keunangan tidak mau menyuntikkan dana kepada
perusahaan pada saat tertentu. Neraca perusahaan yang mereka nilai arus kas atau
menunjukkan aktiva, hutang dan modal sendiri
kinerjanya jelek dan mengandung resiko 2) Cash Ratio, rasio untuk mengukur
terlalu besar. kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban finansial jangka pendek dengan
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
mengunakan kas yang tersedia dan berikut
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi surat berharga atau efek jangka pendek.
Keuangan Nomor 2 tahun 2013 : 2.3 arus kas 3) Quick Ratio atau Acid Test Ratio, rasio
adalah arus masuk dan arus keluar kas dan untuk mengukur kemampuan perusahaan
setara kas. dalam membayar kewajiban finansial
Menurut Martono dan Harjito (2012:20) jangka pendek dengan mengunakan aktiva
Pengertian arus kas masuk dan arus kas keluar lancar yang lebih likuid (Liquid Assets).
adalah aliran kas masuk (cash inflow) Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio
merupakan sumber-sumber darimana kas likuiditas ini ini adalah minimum sebesar
diperoleh sedangkan arus kas keluar (cash 150%, semakin besar adalah semakin baik dan
outflow) merupakan kebutuhan kas untuk perusahaan dalam kondisi sehat.
pembayaran-pembayaran.
Menurut Kieso (2002:372) laporan arus kas Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas
melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, Rasio untuk mengukur seberapa besar
dan perubahan bersih kas dari kegiatan operasi, kemampuan perusahaan memperoleh laba
investasi serta pembiayaan perusahaan- dalam hubungannya dengan nilai penjualan,
perusahaan selama satu periode, dalam bentuk aktiva, dan modal sendiri. Ada beberapa jenis
yang dapat merekonsiliasi saldo kas awal dan rasio profitabilitas antara lain :
akhir. 1) Gross Profit Margin, rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam
Laporan Perubahan Modal
mendapatkan laba kotor dari penjualan.
Menunjukkan berapa besar bagian atau porsi 2) Operating Income Ratio, rasio untuk
dari keuntngan bersih yang diperoleh mengukur kemampuan perusahaan dalam
perusahaan yang diinvestasikan kembali ke mendapatkan laba operasi sebelum bunga
perusahaan yang mempengaruhi besaran dan pajak dari penjualan.
modal secara keseluruhan. Perubahan modal 3) Net Profit Margin, rasio untuk mengukur
merupakan sebuah catatan secara sistematis kemampuan perusahaan dalam
yang menjelaskan perubahan modal yang mendapatkan laba bersih dari penjualan.
terjadi selama periode tertentu. Menurut Rivai, 4) Earning Power of Total Investment, rasio
Veithzal dan Idroes (2007:619) untuk mengukur kemampuan perusahaan
mengemukakan bahwa laporan perubahan dalam mengelola modal yang dimiliki
ekuitas merupakan laporan yang yang diinvestasikan dalam keseluruhan
menggambarkan perubahan saldo akun ekuitas aktiva untuk menghasilkan keuntungan
seperti modal disetor, tambahan modal disetor, bagi investor dan pemegang saham.
laba yang ditahan dan akun ekuitas lainnya. 5) Rate of Return Investment (ROI) atau
Rasio Likuiditas Net Earning Power Ratio, rasio untuk
mengukur kemampuan modal yang
Rasio untuk mengukur kemampuan diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
perusahaan untuk memenuhi kemampuan untuk menghasilkan pendapatan bersih.
finansialnya dalam jangka pendek. Likuiditas 6) Return on Equity (ROE), rasio untuk
menurut Wild, Subramanyam, dan Hasley mengukur kemampuan equity untuk
(2005 : 185) “merupakan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan bersih.
mengubah aktiva menjadi kas atau 7) Rate of Return on Net Worth atau Rate
kemampuan untuk memperoleh kas”. of Return for the Owners, rasio untuk
Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain : mengukur kemampuan modal sendiri
1) Current Ratio, rasio untuk mengukur diinvestasikan dalam menghasilkan
kemampuan perusahaan dalam membayar pendapatan bagi pemegang saham.
kewajiban finansial jangka pendek dengan Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio
mengunakan aktiva lancar. Profitabilitas ini adalah adalah semakin baik,
sebaiknya Anda bisa membandingkannya Tahun 2014
dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di 1) Current Ratio
pasar.
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
Kinerja Keuangan Aktiva Lancar
= x 100%
Jumingan (2006:239) Kinerja merupakan Utang Lancar
gambaran prestasi yang dicapai perusahaan 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
dalam kegiatan operasionalnya baik Rp. 1.169.422.100
menyangkut aspek kuangan, aspek pemasaran, = x 100%
Rp. 423.817.500
aspek penghimpunan dana dan penyaluran
dana, aspek teknologi, maupun aspek sumber = 276%
daya manusianya. Kinerja perusahaan adalah
suatu usaha formal yang dilaksanakan 2) Quick Ratio (Acid Test Ratio)
perusahaan untuk mengevaluasi efisien Quick 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
dan efektivitas dari aktivitas perusahaan Aktiva Lancar − Persediaan
= x 100%
yang telah dilaksanakan pada periode waktu Utang Lancar
tertentu. Menurut Sucipto (2003) pengertian
Quick 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
kinerja keuangan adalah Penentuan ukuran- Rp. 1.169.422.100 − Rp. 428.000.000
ukuran tertentu yang dapat mengukur = x 100%
keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan Rp. 423.817.500
dalam menghasilkan laba. Sedangkan menurut Quick 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
IAI (2007) Kinerja Keuangan adalah Rp. 741.422.100
kemampuan perusahaan dalam mengelola dan = x 100%
Rp. 423.817.500
mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya.
Dari pengertian diatas dapat ditarik = 175%
kesimpulan bahwa kinerja keuangan adalah
usaha formal yang telah dilakukan oleh
perusahaan yang dapat mengukur Tahun 2015
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan 1) Current Ratio
laba, sehingga dapat melihat prospek, 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik Aktiva Lancar
perusahaan dengan mengandalkan sumber = x 100%
Utang Lancar
daya yang ada. Suatu perusahaan dapat
dikatakan berhasil apabila telah mencapai 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
standar dan tujuan yang telah ditetapkan. Rp. 1.582.000.000
= x 100%
Rp. 471.500.000
METODE PENELITIAN
= 336%
Jangkauan Penelitian
2) Quick Ratio (Acid Test Ratio)
Dalam hal ini penelitian dilakukan di CV. Alif Quick 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
Mahardika Putra yang bergerak dibidang Aktiva Lancar − Persediaan
perdagangan barang dan jasa yang = x 100%
Utang Lancar
beralamatkan di Jl. Yos Sudarso II Sangatta
Utara. Dalam penelitian ini akan difokuskan Quick 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
pada kinerja keuangan perusahaan berdasarkan Rp. 1.582.000.000 − Rp. 448.000.000
= x 100%
rasio keuangan, yang menitikberatkan pada Rp. 471.500.000
laporan keuangan CV. Alif Mahardika Putra di
Sangatta. Quick 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
Rp. 1.134.000.000
ANALISIS DAN PEMBAHASAN = x 100%
Rp. 471.500.000
Analisis
= 241%
1. Rasio Likuiditas
Rasio Profitabilitas Rp. 183.239.550
= x 100%
a. Rasio Profitabilitas Tahun 2014 Rp. 2.328.269.700
= 7%
1. Gross Profit Margin 4) Rasio on Net Worth (Return on Equity
Penjualan − Harga Pokok Penjualan atau ROE)
= x 100%
Penjualan Laba Setelah Pajak (EAT)
Rp. 540.000.000 − Rp. 378.000.000 = x 100%
= x 100% Modal Sendiri
Rp. 540.000.000 Rp. 183.239.550
= x 100 = 14%
Rp. 162.000.000 Rp. 1.611.495.200
= x 100%
Rp. 540.000.000
= 30% Pembahasan
2. Net Profit Margin 1. Rasio Likuiditas
Laba Setelah Pajak (EAT)
= x 100% Rasio likuiditas dimaksudkan untuk
Penjualan
Rp. 78.205.950 mengukur kemampuan perusahaan dalam
= x 100% memenuhi kewajiban jangka pendek. Hasil
Rp. 540.000.000 pengukuran likuiditas didasarkan pada current
= 2%
ratio, danacid test ratio (quick Ratio).
3. Return on Investmen/ Return on Total
Menunjukkan kondisi likuiditas perusahaan
Assets (ROI)
selama tahun 2014–2015 terus mengalami
Laba Setelah Pajak (EAT)
= x 100% peningkatan, didasarkan atas besaran
Total Aktiva prosentase dari kedua rasio likuiditas yang
Rp. 78.205.950
= x 100% digunakan. Hasil ini menunjukkan bahwa
Rp. 1.883.091.800 kemampuan perusahaan untuk melunasi
= 4% kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar
4. Rasio on Net Worth (Return on Equity yang dimiliki selama periode dua tahun
atau ROE tersebut mengalami peningkatan. Dengan
Laba Setelah Pajak (EAT) adanya peningkatan tersebut berarti beban
= x 100%
Modal Sendiri bunga atas kewajiban lancar yang harus
Rp. 78.205.950 ditanggung oleh perusahaan dapat tertutupi.
= x 100%
Rp. 879.274.300 Current Ratio adalah rasio untuk mengukur
= 10% kemampuan perusahaan dalam membayar
b. Rasio Profitabilitas Tahun 2015 kewajiban finansial jangka pendek dengan
1) Gross Profit Margin mengunakan aktiva lancar. Pada CV. Alif
Penjualan − Harga Pokok Penjualan Mahardika Putra. Hasil analisis likuiditas pada
= x 100%
Penjualan Current Ratio menunjukkan adanya
Rp. 729.500.000 − Rp. 395.800.000 peningkatan, yang membuktikan adanya
= x 100% peningkatan dari current ratio tahun 2014
Rp. 729.500.000
Rp. 333.700.000 sebesar 276% pada tahun 2015 sebesar 336%
= x 100% meningkat sebanyak 60%. Artinya CV. Alif
Rp. 729.500.000
= 46% Mahardika Putra mempunyai Proporsi atas
2) Net Profit Margin aktiva lancar dibandingkan dengan utang
Laba Setelah Pajak (EAT) lancar yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga
= x 100% beban bunga yang harus ditanggung dapat
Penjualan
tertutupi. Cash Ratio, rasio untuk mengukur
Rp. 183.239.550
= x 100% kemampuan perusahaan dalam membayar
Rp. 729.500.000 kewajiban finansial jangka pendek dengan
= 5% mengunakan kas yang tersedia dan berikut
3) Return on Investmen/ Return on Total surat berharga atau efek jangka pendek.
Assets (ROI) Kinerja Keuangan CV. Alif Mahardika Putra
Laba Setelah Pajak (EAT) di Hitung dari Rasio quick ratio dari tahun
= x 100%
Total Aktiva 2014 sebesar 175% pada tahun 2015 sebesar
241% meningkat sebanyak 66%. Hal ini perusahaan dalam menghasilkan laba bersih.
membuktikan bahwa Kemampuan perusahaan Kondisi tersebut tidak terlapas dari hasil
untuk melunasi kewajiban lancarnya dengan penjualan produk yang telah dihasilkan oleh
aktiva lancar yang lebih likuid tanpa perusahaan.
persediaan mengalami peningkatan. Keadaan Rate of Return Investment (ROI) atau Net
tersebut dibuktikan dengan adanya kenaikan Earning Power Ratio, adalah rasio untuk
prosentase pada tahun tersebut sehingga mengukur kemampuan modal yang
berpengaruh terhadap peningkatan diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
kemampuan perusahaan untuk melunasi utang menghasilkan pendapatan bersih. Return On
lancarnya. Total Assets (ROI) CV. Alif Mahardika Putra
tahun 2014 sebesar 4% pada tahun 2015
Rasio Profitabilitas
menjadi 7% meningkat sebesar 3%. Hasil
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perhitungan return on investment (ROI)
perusahaan untuk menghasil-kan keuntungan membuktikan adanya peningkatan atas kinerja
atas pemanfaatan sumber daya yang perusahaan, dalam hal ini penggunaan atas
dimilikinya. Hasil pengukuran profitabilitas aktiva baik berupa aktiva tetap maupun aktiva
didasarkan pada gross profit margin, net profit lancar yang dimiliki perusahaan dalam
margin Return on Investmen / Return on Total menghasilkan laba bersih. Return on Equity
Assets (ROI) dan Rasio on Net Worth (Return (ROE) adalah rasio untuk mengukur
on Equity atau ROE) menunjukkan kondisi kemampuan equity untuk menghasilkan
profitabilitas perusahaan selama tahun 2014– pendapatan bersih. Return On Equity (ROE)
2015 terus mengalami peningkatan, CV. Alif Mahardika Putra pada tahun 2014
didasarkan atas besaran prosentase sebesar 10% pada tahun 2015 menjadi 14%.
darikeempat rasio yang digunakan. Hasil ini Meningkat sebanyak 4%. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan return on equity (ROE) membuktikan adanya
untuk memperoleh keuntungan, baik berupa peningkatan atas Pendpatan Bersih pada CV.
laba kotor (gross profit) maupun laba bersih Alif Mahardika Putra dari tahun 2014 ke tahun
(net profit) selama periode duatahun tersebut 2015.
mengalami peningkatan. Nilai ROI
menunjukkan perbandingan laba bersih setelah KESIMPULAN DAN SARAN
pajak terhadap total aktiva terus menaik, yang Kesimpulan
berarti kemampuan perusahaan mengelola Dari hasil penelitian tersebut dapat
sumber daya yangdimiliki dalam tujuan disimpulkan bahwa hipotesis kerja dalam
mempertinggi keuntungan yang diperoleh
peneitian ini diterima. Hal ini dibuktikan
terbukti semakin meningkat. dengan Kinerja Keuangan Perusahaan CV.
Gross Profit Margin, adalah rasio untuk Alif Mahardika Putra berdasarkan Rasio
mengukur kemampuan perusahaan dalam Likuiditas Pada tahun 2014 dan tahun 2015
mendapatkan laba kotor dari penjualan. Hasil mengalami peningkatan serta Kinerja
dari pada Gross Profit Margin tahun 2014 Keuangan Perusahaan CV. Alif Mahardika
sebesar 30% pada tahun 2015 menjadi 46% Putra berdasarkan Profitabilitas Pada tahun
meningkat 16%. CV.Alif Mahardika Putra 2014 dan tahun 2015 mengalami peningkatan.
Pada kelanjutannya akan menaikkan penjualan 1. Kinerja Keuangan CV. Alif Mahardika
perusahaan baik barang maupun jasa dalam Putra dihitung dari Rasio Likuiditas pada
menghasilkan laba. tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami
Net Profit Margin, adalah rasio untuk peningkatan. Current Ratio meningkat
mengukur kemampuan perusahaan dalam sebesar 60% sedangkan Quick Ratio
mendapatkan laba bersih dari penjualan. Net meningkat 66% hal ini menunjukkan
Profit Margin CV. Alif Mahardika Putra pada bahwa ada peningkatan yang membuktikan
tahun 2014 sebesar 2% pada tahun adanya peningkatan proporsi atas aktiva
2015menjadi 5%. Meningkat sebesar 3%. Hal lancar dibandingkan dengan utang lancar
ini disebabkan CV.Alif Mahardika Putra Pada yang dimiliki perusahaan.
kelanjutannya akan menaikkan kinerja
2. Kinerja keuangan CV. Alif Mahardika Martono, Agus Hartijo. 2005. Manajemen
Putra dihitung dari rasio profitabilitas, Keuangan Edisi Pertama Cetakan
diperoleh besaran kesemua rasio Kelima. Yogyakarta : EKONISIA
mengalami kenaikan Gross Profit Margin Martono & D.Agus Harjito.2007. Manajemen
naik 41% Net Profit Margin naik 3% Keuangan. Yogyakarta : Ekonisia
Return on Total Assets (ROI) naik 4% dan Munawir. 2001. Analisis Laporan Keuangan
Return on Equity atau (ROE) naik 2% Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta :
yang pada kelanjutannya akan menaikkan Liberty
kinerja perusahaan dalam menghasilkan _______. 2004. Analisis Laporan Keuangan
laba bersih. Cetakan Kelima. Yogyakarta :
Hipotesis Dalam Penelitian ini Menerima Ha Liberty
dan Menolak Ho Sarwoko, Halim. 2009. Manajemen
Keuangan. Dasar-Dasar
Saran
Pembelanjaan Perusahaan
Untuk mendapatkan kinerja keuangan dengan Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan
peringkat yang bagus, Ketiga rasio keuangan Moderen. Jakarta : PT.Bumi Aksara
tersebut harus memiliki peringkat yang bagus
juga, terutama rasio Likuiditas yang memiliki
bobot tertinggi. Sehingga jika rasio Likuiditas
kinerjanya meningkat mengakibatkan kinerja
keuangan CV. Alif Mahardika Putra juga akan
meningkat, begitu pula sebaliknya. Oleh
karena itu, pihak perusahaan harus selalu
memperbaiki dan meningkatkan kinerja
keuangannya.

DAFTAR PUSTAKA

Darsono. 2005. Pedoman Praktis Memahami


Laporan Keuangan Edisi Pertama.
Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Dewi Astuti. 2004. Manajemen Keuangan
Perusahaan Cetakan Pertama.
Jakarta : Ghalia Indonesia
Halim Abdul, Sarwoko. 2008. Manajemen
Keuangan (Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan) Cetakan
Ketiga. Yogyakarta : BFF
Yogyakarta.
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan
Cetakan Pertama. Jakarta : PT. Bumi
Aksara
Hasibuan Malayu,SP.2003. Manajemen
Dasar, Pengertian dan Masalah.
Jakarta : PT.Toko Gunung Agung.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan
Cetakan Pertama. Jakarta : PT.Bumi
Aksara

Anda mungkin juga menyukai