Anda di halaman 1dari 12

Accelerat ing t he world's research.

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS


UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA
KREASI LESTARI BANJARBARU
Esti Rajagukguk

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

ANALISIS PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS UNT UK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SI…
Dedi Suhendro

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN PADA PT U…


Dedi Suhendro

PENGARUH CR, DER, TAT DAN IT O T ERHADAP ROE DENGAN KEPEMILIKAN INST IT USIONAL SEBAGAI VA…
Wico J Tarigan
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI
BANJARBARU

Ibnu Sutomo
Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin

ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui rasio profitabilitas untuk


menilai kinerja keuangan pada PT Niagaraya Kreasi Lestari Banjarbaru.
Sumber data penelitian ini adalah laporan keuangan dari tahun 2009-
2013 di PT Niagaraya Kreasi Lestari. Hasil analisis menunjukkan bahwa
kinerja keuangan masih kurang baik, karena dari standar rata-rata
industri masih di bawah standar. Untuk GPM, NPM, ROE, maupun ROI,
kinerja keuangan perusahaan kurang baik karena nilai yang dicapai ra-
sio-rasio profitabilitas tersebut masih di bawah rata-rata standar industri.

Kata kunci: rasio profitabilitas, kinerja keuangan, GPM, NPM, ROE, ROI

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the profitability ratio for as-
sessing the financial performance of PT Niagaraya Kreasi Lestari
Banjarbaru. The data source is financial statements in 2009-2013 of PT
Niagaraya Kreasi Lestari. The analysis showed that the financial perfor-
mance is still not good, because of the standard of the industry average
is still below standard. For GPM, NPM, ROE, and ROI, financial perfor-
mance is not good because the value achieved profitability ratios are still
below the average of industry standards.

Keywords: profitability ratio, financial performance, GPM, NPM, ROE,


ROI

295
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014 296

PENDAHULUAN atau penurunan itu akan mempenga-


ruhi kebijakan keuangan untuk ke-
Suatu perusahaan memerlukan giatan selanjutnya, seperti kebijakan
analisis terhadap laporan keuangan mengenai deviden, pembayaran utang
untuk mengetahui kemampuan per- penyisihan, investasi, dan menjaga
usahaan dalam mengatasi masalah- kelangsungan kegiatan perusahaan.
masalah keuangan perusahaan serta Pada dasarnya setiap perusaha-
mengambil keputusan yang cepat dan an akan melakukan berbagai aktivitas
tepat. Melalui analisis laporan keuang- untuk mencapai tujuan yang telah di-
an, manajemen dapat mengetahui po- tetapkan perusahaan. Dalam hal ini
sisi keuangan, kinerja keuangan dan peranan modal sangat penting karena
kekuatan keuangan (financial dibutuhkan perusahaan untuk mem-
strength) yang dimiliki perusahaan. biayai kegiatan operasional sehari-
Selain berguna bagi perusahaan dan hari.
manajemennya, analisis laporan ke- Aktivitas aset yang terjadi dalam
uangan juga diperlukan oleh pihak- sebuah perusahaan memenuhi pe-
pihak yang berkepentingan lain seperti ngaruh yang cukup besar dalam me-
kreditor, investor dan pemerintah un- nentukan seberapa besar laba yang
tuk menilai kondisi keuangan perusa- akan diperoleh perusahaan. Semakin
haan dan perkembangan dari perusa- lama waktu yang dibutuhkan oleh per-
haan tersebut. usahaan untuk melakukan produksi,
Laba pada umumnya dipakai se- maka semakin besar biaya yang harus
bagai ukuran dari prestasi yang dica- dikeluarkan oleh perusahaan baik
pai dalam suatu perusahaan sebagai untuk pemeliharaan ataupun biaya
dasar untuk pengambilan keputusan produksi.
investasi, dan prediksi untuk meramal- Tujuan akhir yang ingin dicapai
kan perubahan laba yang akan datang suatu perusahaan yang terpenting
yang akan berpengaruh terhadap ke- adalah memperoleh laba atau keun-
putusan investasi para investor dan tungan yang maksimal, disamping hal-
calon investor yang akan menanam- hal lainnya. Dengan memperoleh laba
kan modalnya ke dalam perusahaan. yang maksimal seperti yang telah
Laba bisa menjelaskan kinerja perusa- ditargetkan, perusahaan dapat berbu-
haan selama satu periode di masa la- at banyak bagi kesejahteraan pemilik,
lu. Informasi ini tidak saja ingin dike- karyawan, serta meningkatkan mutu
tahui oleh manajer tetapi juga investor produk dan melakukan investasi baru.
dan pihak-pihak lain yang berkepenti- Oleh karena itu, manajemen perusa-
ngan seperti pemerintah dan kreditur. haan dalam praktiknya dituntut harus
Laba yang diperoleh perusahaan un- mampu untuk memenuhi target yang
tuk tahun yang akan datang tidak da- yang telah ditetapkan. Artinya besar
pat dipastikan, maka perlu adanya su- keuntungan haruslah dicapai sesuai
atu prediksi perubahan laba. Perubah- dengan yang diharapkan dan bukan
an laba akan berpengaruh terhadap berarti asal untung. Untuk mengukur
keputusan investasi para investor dan tingkat keuntungan suatu perusahaan,
calon investor yang akan menanam- digunakan rasio keuntungan atau
kan modalnya kedalam perusahaan, profitabilitas.
dimana laba merupakan indikator un- PT Niagaraya Kreasi Lestari ber-
tuk mengetahui kinerja keuangan per- gerak dalam bidang meubel dan furni-
usahaan, apakah mengalami kenaikan tur. Perusahaan ini termasuk jenis in-
atau penurunan. Perubahan kenaikan dustri sekunder yang mengolah bahan
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014 297

mentah atau bahan baku menjadi ba- cara untuk penetapan harga po-
rang jadi kemudian didistribusikan ke kok penjualan. Semakin besar
toko-toko besar yang dalam pengam- GPM semakin baik keadaan per-
bilan omsetnya telah ditargetkan. usahaan. Standar rata-rata industi
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk GPM adalah 30%.
mengetahui rasio profitabilitas untuk −
menilai kinerja keuangan pada PT GPM = × 100%
Niagaraya Kreasi Lestari Banjarbaru.
Keterangan;
GPM = Gross Profit Margin
TINJAUAN PUSTAKA PB = Penjualan Bersih
HPP = Harga Pokok
Rasio Profitabilitas Penjualan
Menurut Hery (2012:23) profita- 2. Net Profit Margin
bilitas adalah rasio yang digunakan Net Profit Margin atau Margin La-
untuk menilai kompensasi finansial ba Bersih merupakan ukuran ke-
atas penggunaan aktiva atau ekuitas untungan dengan membanding-
terhadap laba. kan antara laba setelah bunga
Menurut Irfan Fahmi (2012:80) dan pajak dibandingkan dengan
rasio profitabilitas yaitu untuk meng- penjualan. Semakin tinggi NPM
ukur efektivitas manajemen secara ke- semakin baik operasi suatu per-
seluruhan yang ditujukan oleh besar usahaan. Standar rata-rata indus-
kecilnya tingkat keuntungan yang di- tri untuk NPM yaitu 20%.
peroleh dalam hubungannya dengan
penjualan maupun investasi. Semakin NPM = × 100%
baik rasio profitabilitas maka semakin
baik menggambarkan kemampuan Keterangan:
tingginya perolehan keuntungan per- NPM = Net Profit Margin
usahaan. EAIT = Earning After Interest
Menurut Kasmir (2014:196) ra- and Tax
sio profitabilitas merupakan rasio
untuk menilai kemampuan perusaha- 3. Hasil Pengembalian Equitas
an dalam mencari keuntungan. Rasio (Return on Equity/ROE)
ini juga memberikan ukuran tingkat Return on Equity merupakan rasio
efektivitas manajemen suatu perusa- atau rentabilitas modal sendiri
haan. merupakan rasio untuk mengukur
laba bersih sesudah pajak de-
Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas ngan modal sendiri. Rasio ini me-
1. Gross Profit Margin nunjukkan efisiensi penggunaan
Profit Margin on Sales atau Ratio modal sendiri. Semakin tinggi ra-
Profit Margin atau margin laba sio ini semakin baik keadaan per-
atas penjualan merupakan salah usahaan. Artinya posisi pemilik
satu rasio yang digunakan untuk perusahaan semakin kuat. Stan-
mengukur margin laba atas pen- dar rata-rata industri untuk ROE
jualan. Margin laba kotor menun- adalah 40%.
jukkan laba yang relatif terhadap
perusahaan, dengan cara penju- ROE = × 100%
alan bersih dikurangi harga pokok
penjualan. Rasio ini merupakan
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014 298

4. Hasil Pengembalian Investasi pabrik roti Tony Bakery Pare-


(Return on Investment/ROI) Pare. Secara umum kinerja ke-
Hasil pengembalian investasi atau uangan perusahaan berdasarkan
Return on Investment atau Return analisis profitabilitasnya belum
on Total Asset (ROA) merupakan efisien. Variabel independennya
rasio yang menunjukkan hasil yaitu GPM, NPM, ROE, dan ROI.
(return) atas jumlah aktiva yang Kinerja keuangan perusahaan be-
digunakan dalam perusahaan. Di lum efisien disebabkan terjadinya
samping itu, hasil pengembalian penurunan masing-masing dalam
investasi menunjukkan produktivi- tiga tahun pada GPM yaitu 7,67
tas dari seluruh dana perusahaan, % dan 1,27 %, NPM yaitu 6,4 %
baik modal pinjaman maupun mo- dan 1,73 %, ROE yaitu 11,77 %
dal sendiri. Semakin tinggi rasio sedangkan ROI tidak mengalami
ini semakin baik keadaan per- kenaikan ataupun penurunan.
usahaan. Standar rata-rata indus-
b. Putra (2010) meneliti tentang pe-
tri adalah 30%.
ngaruh rasio profitabilitas terha-
dap harga saham di perusahaan
ROI = × 100%
makanan dan minuman yang ter-
daftar di BEI. Analisis data yang
Kinerja Keuangan diuji menggunakan teknik analisis
Menurut Irham Fahmi (2012:2) regresi linear berganda. Variabel
kinerja keuangan adalah suatu anali- independennya yaitu NPM, ROI,
sis yang dilakukan untuk melihat se- ROE, dan EPS. Pada pengujian
jauh mana suatu perusahaan telah variable NPM, ROI, ROE dan
melaksanakan dengan menggunakan EPS berpengaruh secara signifi-
aturan-aturan pelaksanaan keuangan kan terhadap harga saham.
secara baik dan benar. c. Nasrudin Alghiffari (2009) meneliti
Menurut Halim (2009:207) sis- pengaruh profitabilitas industry,
tem pengukuran kinerja memilik sa- rasio leverage keuangan tertim-
saran implementasi strategi. Dalam bang dan pangsa pasar terhadap
menetapkan sistem pengukuran kiner- ROA perusahaan yang terdaftar
ja, manajemen puncak memilih se- di Jakarta Islamic Index. Variabel
rangkaian ukuran-ukuran yang me- independen yang digunakan ada-
nunjukkan strategi perusahaan. Ukur- lah profitabilitas industry, rasio
an-ukuran ini dapat dilihat sebagai leverage keuangan tertimbang
faktor kesuksesan kritis saat ini dan dan pangsa pasar. Berdasarkan
masa depan. Jika faktor-faktor ini di- hasil uji dapat disimpulkan bahwa
perbaiki, maka perusahaan telah me- profitabilitas industry dan rasio
nerapkan strateginya. leverage keuangan tertimbang
tidak berpengaruh terhadap ROA
Penelitian Terdahulu perusahaan.
Penelitian-penelitian terdahulu
yang digunakan sebagai bahan per- Kerangka Berpikir
bandingan dan referensi dalam pe- Kerangka pemikiran dalam
nelitian ini adalah : penelitian ini dinyatakan dalam bentuk
a. Sangkala (2008) meneliti tentang skema pada Gambar 1 sebagai
kinerja keuangan berdasarkan ra- berikut ini.
sio profitabilitas pada perusahaan
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014 299

2. Data sekunder, yaitu data yang


Kinerja Keuangan sudah dikumpulkan oleh pihak
lain, kemudian peneliti tinggal
menggunakan saja.
Rasio Profitabilitas
GPM, NPM, ROE dan ROI Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini dengan cara :
Kinerja keuangan dalam posisi yang 1. Field Research
baik atau tidak baik a. Observasi dan wawancara,
yaitu dengan melakukan pe-
Gambar 1: Kerangka Berpikir ngamatan langsung ke lokasi
PT Niagaraya Kreasi Lestari
Banjarbaru dan melakukan
METODE PENELITIAN tanya jawab dengan Pimpinan
maupun Kepala Akunting
Jenis dan Sumber Data serta staf-staf karyawan untuk
Jenis data yang dikumpulkan kelengkapan penelitian ini.
dalam penelitian ini meliputi : b. Dokumentasi yaitu dengan
1. Data Kualitatif, yaitu data yang cara mengumpulkan, menca-
didapat dari hasil wawancara dan tat dan atau memfotocopy dari
observasi. arsip maupun dokumentasi
2. Data Kuantitatif, yaitu data yang perusahaan yang relevan de-
dinyatakan dalam bentuk angka ngan masalah yang diteliti dan
berupa catatan-catatan akuntansi kemudian mempelajarinya.
perusahaan berupa neraca dan 2. Library Research
laporan laba rugi dari tahun 2009 Penelitian ini merupakan pengam-
s/d tahun 2013. bilan bahan-bahan pada buku re-
Sumber data dalam penelitian ini ferensi untuk landasan teori yang
terdiri atas: berkaitan dengan judul penelitian
1. Data primer, yaitu data yang tersebut.
dikumpulkan sendiri oleh peneliti.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rasio Profitabilitas
Tabel 1. Perhitungan Rasio Profitabilitas periode 2009-2013 pada PT Niagaraya
kreasi Lestari

Rasio
Standar Rata-rata
No Profita 2009 2010 2011 2012 2013
Industri
bilitas
1 GPM 11,78% 13,97% 12,68% 12,41% 11,72% 30%
2 NPM 2,10% 2,97% 2,20% 2,13% 2,78% 20%
3 ROE 7,13% 11,26% 11,89% 16,45% 27,50% 30%
4 ROI 3,09% 4,80% 4,98% 7,46% 10,45% 40%
Sumber: data diolah
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014 300

Gambar 2: GPM
Sumber: data diolah

GPM merupakan persentase la- GPM sangat jauh dari standar rata-
ba kotor dibandingkan dengan pen- rata industri sebesar 30%. Dan untuk
jualan. Semakin besar GPM semakin kinerja keuangan di tahun ini masih
baik perusahaan. kurang baik.
Di awal tahun 2009 hasil GPM Di tahun 2012 nilai GPM sebe-
atau margin laba kotor menunjukkan sar 12,41%. Hal ini mengalami penu-
pada nilai 11,78% dan untuk rata-rata runan sebesar 0,27% dari tahun 2011.
standar industri adalah 30%. Ini Dari nilai yang dicapai masih jauh dari
menunjukkan bahwa di tahun 2009 rata-rata industri yaitu sebesar 30%.
untuk GPM masih di bawah rata-rata Untuk kinerja keuangan di tahun 2012
standar industri. Sehingga kinerja ke- adalah kurang baik.
uangan di awal tahun 2009 ini kurang Pada tahun 2013 nilai yang di-
baik. capai adalah sebesar 11,72%. Sangat
Untuk di tahun 2010 GPM me- turun dari tahun 2012 yaitu sebesar
nunjukkan pada nilai 13,97%. Kalau 0,69%. Dengan demikian kinerja ke-
dilihat dari tahun 2009 ke tahun 2010. uangan di tahun 2013 masih sangat
Nilai untuk GPM mengalami pening- kurang baik.
katan sebesar 2,19%. Hal ini berarti Dari data di atas dapat disimpul-
GPM mengalami peningkatan yang kan bahwa untuk hasil Gross Profit
baik. Tetapi masih di bawah rata-rata Margin di PT Niagaraya Kreasi Lestari
standar industri yaitu 30%. Dengan yaitu kurang baik karena masih sangat
begitu untuk kinerja keuangan per- jauh dari rata-rata standar industri. Hal
usahaan kurang baik. ini berarti perusahaan masih tidak bisa
Sedangkan pada tahun 2011 mengendalikan biaya persediaan atau
GPM mendapatkan hasil 12,68%. biaya operasi barang maupun untuk
Kalau dilihat dari tahun 2010 ke tahun meneruskan kenaikan harga lewat
2011, ini mengalami penurunan penjualan kepada pelanggan.
sebesar 1,29%. Ini berarti untuk nilai
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014 301

Gambar 3: NPM
Sumber: data diolah

NPM atau laba bersih adalah kinerja keuangan di tahun 2011 masih
keuntungan penjualan setelah meng- kurang baik.
hitung biaya dan pajak penghasilan. Di tahun 2012, margin laba
Margin ini menunjukkan perbandingan bersih yang diraih sebesar 2,13%.
laba bersih dengan penjualan. Se- Sedangkan dilihat dari tahun 2011 ke
makin tinggi NPM maka semakin baik tahun 2012 NPM mengalami penurun-
operasi suatu perusahaan. an lagi sebesar 0,07%. Dan nilai yang
Pada awal tahun 2009 hasil didapat masih jauh dari rata-rata
NPM yang didapat perusahaan industri. Dan kinerja keuangan di
sebesar 2,10%. Sedangkan standar tahun ini adalah kurang baik.
rata-rata industri NPM yaitu 20%. Pada tahun 2013, NPM yang
Berarti untuk NPM masih sangat jauh dicapai sebesar 2,78%. Dilihat dari
dari rata-rata standar industri. Dan tahun sebelumnya yaitu tahun 2012
untuk kinerja keuangan di awal tahun ke tahun 2013 mengalami peningkat-
2009 adalah kurang baik. an sebesar 0,65%. Meskipun meng-
Di tahun 2010 NPM yang alami peningkatan margin laba bersih
dicapai adalah 2,97%. Dilihat dari dari tahun sebelumnya, hasil yang di-
tahun 2009 ke tahun 2010, NPM yang capai masih dibawah rata-rata industri
dicapai mengalami kenaikan sebesar yaitu 20%. Dengan demikian dapat
0,87%. Hal ini cukup baik karena dari dikata-kan kinerja keuangan di tahun
tahun ke tahun mengalami peningkat- 2013 adalah kurang baik.
an. Tetapi NPM yang didapat masih di Dari data di atas dapat disimpul-
bawah standar rata-rata industri yaitu kan bahwa margin laba bersih per-
20%. Dengan begitu untuk hasil usahaaan kurang baik karena masih
kinerja keuangan di tahun ini adalah dibawah rata-rata standar industri. Ini
kurang baik. berarti bahwa harga barang-barang
Sedangkan di tahun 2011, NPM perusahaan relatif rendah atau biaya-
yang diraih sebesar 2,20%. Kalau di- biaya yang relatif tinggi. Dan hal ini
lihat dari NPM di tahun 2010 ke tahun kemungkinan meningkatnya biaya ti-
2011 mengalami penurunan sebesar dak langsung yang relatif tinggi ter-
0,77%. Hal ini masih juh dari rata-rata hadap penjualan atau karena beban
standar indutri yaitu 20%. Untuk pajak yang tinggi.
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014 302

Gambar 4: ROE
Sumber: data diolah

ROE merupakan suatu peng- Sedangkan di tahun 2012,


ukuran dan penghasilan yang tersedia pengembalian modal yang diperoleh
bagi para pemihak maupun per- sebesar 16,45%. Hal ini mengalami
usahaan atas modal yang mereka peningkatan dari tahun sebelumnya
investasikan di dalam perusahaan. yaitu sebesar 4,56%. Meskipun meng-
Di awal tahun 2009 ROE yang alami kenaikan tetapi dalam standar
didapat sebesar 7,13%. Sedangkan rata-rata industri masih jauh di bawah
untuk standar rata-rata industri adalah rata-rata. Untuk kinerja keuangan di
40%. Hal ini menunjukkan masih jauh tahun 2012 masih kurang baik.
dari rata-rata industri. Sehingga kiner- Di tahun 2013, ROE mendapat-
ja di awal tahun 2009 ini kurang baik. kan sebesar 27,50%. Peningkatan
Dan di tahun 2010, ROE yang yang sangat menakjubkan dari tahun
dicapai sebesar 11,26%. Nilai yang 2012 yaitu sebesar 11,05%. Meskipun
didapat mengalami kenaikan sebesar dari tahun sebelumnya mengalami
4,13% dari tahun sebelumnya. Mes- kenaikan tetapi nilai ROE yang diper-
kipun begitu hal ini masih jauh dari oleh masih di bawah rata-rata standar
rata-rata standar industri. Dan di tahun industri. Jadi untuk kinerja keuangan
ini untuk kinerja keuangan masih yang diperoleh masih kurang baik di
kurang baik. tahun ini.
Pada tahun 2011, ROE yang Dari data di atas dapat disimpul-
diperoleh sebesar 11,89%. Dan dilihat kan bahwa untuk pengembalian modal
dari tahun sebelumnya mengalami yang diperoleh adalah kurang baik.
kenaikan yaitu 0,63%. Dengan nilai Meskipun dari tahun ke tahun meng-
yang didapat masih jauh dari standar alami kenaikan tetapi untuk standar
rata-rata industri yaitu 40%. Sehingga rata-rata industri masih sangat jauh di
untuk kinerja keuangan di tahun ini bawah. Meskipun begitu untuk pe-
masih kurang baik. ngembalian modal sedikit lebih baik
dari tahun ke tahun.
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014 303

Gambar 5: ROI
Sumber: data diolah

Return On Investment merupa- 4,98%. Di tahun ini mengalami


kan pengukuran kemampuan perusa- peningkatan 0,18%. Hal ini masih di
haan secara keseluruhan di dalam bawah standar rata-rata industri yaitu
menghasilkan keuntungan dengan 30%. Jadi untuk kinerja keuangan di
jumlah aktiva yang tersedia di dalam tahun ini adalah kurang begitu baik.
perusahaan. Dan di tahun 2012, ROI yang
Di awal tahun 2009 hasil ROI diperoleh adalah sebesar 7,46%. Dari
yang diperoleh adalah sebesar 3,09%. tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami
Sedangkan rata-rata standar industri peningkatan sebesar 2,48%.
yaitu 30%. Hal ini menunjukkan nilai Meskipun mengalami kenaikan yang
yang dicapai masih jauh dari rata-rata cukup baik tetapi untuk standar rata-
standar industri. Sehingga di awal rata industri masih berada di bawah
tahun ini untuk kinerja keuangan rata-rata. Dan untuk kinerja keuangan
adalah kurang baik. masih kurang baik.
Di tahun 2010, pengembalian Di tahun 2013, ROI mendapat-
investasi diperoleh dengan nilai kan hasil yaitu 10,45%. Kalau dilihat
4,80%. Ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, hal ini
sebesar 1,71% dari tahun 2009. mengalami kenaikan sebesar 2,99%.
Meskipun mengalami kenaikan dari Dengan demikian, nilai yang dicapai
tahun sebelumnyam, nilai yang masih di bawah standar rata-rata
diperoleh masih jauh dari standar rata- industri. Sehingga di tahun ini kinerja
rata industri. Dan untuk kinerja keuangan adalah kurang baik.
keuangan di tahun 2010 adalah Dapat disimpulkan bahwa hasil
kurang baik. ROI yang diperoleh menunjukkan
Sedangkan pada tahun 2011, perusahaan kurang baik. Meskipun
ROI yang dicapai adalah sebesar nilai yang diperoleh dari tahun ke
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014 304

tahun mengalami kenaikan tetapi un- di bawah rata-rata. Rendahnya


tuk standar rata-rata standar industri hasil rasio ini disebabkan
masih di bawah rata-rata. Rendahnya rendahnya margin laba karena
hasil rasio ini disebabkan rendahnya rendahnya perputaran aktiva.
margin laba karena rendahnya Dimasa yang akan berharap
perputaran aktiva. agar nilai yang didapat akan
meningkat.
Implikasi Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah
diteliti selama ini bahwa : PENUTUP
1. GPM, memiliki nilai masih di
bawah rata-rata dari standar in- Kesimpulan
dustri. Hal ini menunjukkan ki- Berdasarkan hasil penelitian dan
nerja keuangan perusahaan ma- analisis data dengan menggunakan
sih kurang baik dan perusahaan rasio profitabilitas di PT Niagaraya
dapat mengendalikan biaya Kreasi Lestari, maka penulis menarik
persediaan atau biaya operasi kesimpulan bahwa secara umum
barang maupun untuk menerus- kinerja keuangan di PT Niagara Kreasi
kan kenaikan harga lewat pen- Lestari adalah masih kurang baik,
jualan kepada pelanggan ter- karena dari standar rata-rata industri
sebut dimasa yang akan datang. yang ada masih di bawah standar.
2. NPM, memiliki nilai dibawah 1. Untuk GPM, kinerja keuangan
rata-rata standar industri. Hal ini perusahaan kurang baik karena
menunjukkan kinerja keuangan nilai yang di capai GPM masih di
perusahaan yang kurang baik. bawah rata-rata standar industri.
Perusahaan dapat meningkat- Hal ini menunjukkan kinerja
kan laba yang diterima dimasa keuangan perusahaan masih
akan datang dengan me- kurang baik dan perusahaan
ngurangi biaya-biaya. dapat mengendalikan biaya per-
3. ROE, memiliki nilai di bawah sediaan atau biaya operasi ba-
rata-rata standar industri. Hal ini rang maupun untuk meneruskan
menunjukkan kinerja keuangan kenaikan harga lewat penjualan
perusahaan masih kurang baik. kepada pelanggan tersebut
Meskipun dari tahun ke tahun dimasa yang akan datang.
mengalami kenaikan tetapi 2. Untuk NPM, kinerja keuangan
untuk standar rata-rata industri perusa-haan dikatakan kurang
masih sangat jauh di bawah. baik karena hasil nilai yang
Dengan demikian perusahaan didapat masih di bawah rata-rata
dapat meningkatkan lagi hasil standar industri, hal ini disebab-
pengembalian equitas disetiap kan biaya yang tinggi karena
tahunnya. operasi yang tidak efisien.
4. ROI, memiliki nilai di bawah 3. Untuk ROE, kinerja keuangan
rata-rata standar industri. Hal ini perusahaan dinyatakan kurang
menunjukkan kinerja keuangan baik, meskipun dari tahun ke
perusahaan masih kurang baik. tahun mengalami kenaikan teta-
Meskipun nilai yang diperoleh pi untuk standar rata-rata indus-
dari tahun ke tahun mengalami tri masih sangat jauh di bawah.
kenaikan tetapi untuk standar Dengan demikian perusahaan
rata-rata standar industri masih dapat meningkatkan lagi hasil
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014 305

pengembalian equitas disetiap Rasio Leverage Keuangan Ter-


tahunnya.. timbang dan Pangsa Pasar
4. Untuk ROI kinerja keuangan terhadap ROA Perusahaan
perusahaan dikatakan kurang Yang Terdaftar di Jakarta
baik, karena nilai yang dicapai Islamic Index”. Skripsi.
masih di bawah rata-rata stan- Fahmi, Irham. 2012. Pengantar
dar industri. Meskipun nilai yang Manajemen Keuangan. Ban-
diperoleh dari tahun ke tahun dung: Alfabeta.
mengalami kenaikan tetapi un- Halim, Abdul, Achmad Tjahyono,
tuk standar rata-rata standar in- Muhammad Fakhri Husein.
dustri masih di bawah rata-rata. 2009. Sistem Pengendalian Ma-
Rendahnya hasil rasio ini di- najemen. Yogyakarta: UPPSTIM
sebabkan rendahnya margin la- YKPN
ba karena rendahnya perputaran Hery. 2012. Analisis Laporan Ke-
aktiva. Dimasa yang akan ber- uangan. Jakarta: Bumi Aksara.
harap agar nilai yang didapat Kasmir. 2014. Analisis Laporan Ke-
akan meningkat. uangan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada,
Saran Putra, Canggih Dwi Reza. 2010.
Berdasarkan hasil penelitian “Analisis Pengaruh Rasio Profi-
maka penulis dapat mengemukakan tabilitas terhadap Harga Saham
sebagai berikut: di Perusahaan Makanan dan
1. Untuk meningkatkan rasio pro- Minuman yang Terdaftar pada
fitabilitas maka PT. Niagaraya Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
Kreasi Lestari dapat meningkat- Skripsi.
kan pendapatan dan mengu- Sangkala, H. Abd. Aziz. 2008.”Analisis
rangi biaya-biaya secara efisien Kinerja Keuangan berdasarkan
agar hasil laba yang didapat Rasio Profitabilitas pada Perus-
bisa meningkat dan kinerja ahaan Pabrik Roti Tony Bakery
keuangan dapat menjadi sangat Pare-Pare”.
baik.
2. Perusahaan sebaiknya dalam
mengelola biaya agar lebih
cermat dan efisien dengan
demikian kemampuan perusaha-
an untuk meningkatkan profitabi-
litas dimasa yang datang akan
lebih baik.
3. Untuk penelitian selanjutnya
diharapkan menambahkan jum-
lah sampel perusahaan manu-
faktur pada sektor meubel yang
ada di Kalimantan Selatan.

DAFTAR PUSTAKA

Alghiffari, Nasrudin. 2009. “Analisis


Pengaruh Profitabilitas Industri,

Anda mungkin juga menyukai