Mayora Indah Tbk Tahun 2018 - 2020 Kelompok 5 Theresia Paulintia / 3118004 Yoshepine Altheana / 3118012 Yasinta Liemesa / 3118026 Marselia Putri / 3118040 Profil Perusahaan PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dan setelah mampu memenuhi pasar Indonesia, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana dan menjadi perusahaan publik pada tahun 1990 dengan target market; konsumen Asean. Saat ini, PT. Mayora Indah Tbk. dan entitas anak memproduksi dan secara umum mengklasifikasikan produk yang dihasilkannya kedalam 2 (dua kategori) yaitu makanan olahan dan minuman olahan, yang meliputi 6 (enam) divisi yang masing masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi, meliputi divisi: biskuit, kembang gula, wafer, cokelat, kopi, dan makanan sehat. 01 Mengukur Profitabilitas Return On Capital Employed Return On Net Operating Asset Return on Capital Employed / ROCE Kesimpulan
Dari hasil perhitungan ROCE, PT Mayora mengalami
peningkatan pada tahun 2019. Hal ini berarti PT Mayora sudah melakukan pengukuran laba bersih yang diukur oleh modalnya sendiri dan terbukti bahwa pada tahun 2019 mengalami peningkatan yang cukup baik karena semakin tinggi nilai ROCE nya akan semakin tinggi pula mengundang daya tarik investor untuk menanamkan sahamnya pada PT Mayora . PT Mayora menggunakan saham yang di inves sebaik mungkin sehingga menghasilkan laba yang mengalami peningkatan pada tahun 2019. Namun pada tahun 2020 PT Mayora mengalami penurunan ROCE. Hal ini merupakan dampak Covid-19 yang menyebabkan jumlah laba yang dihasilkan oleh PT Mayora per dolar investasi mengalami penurunan. Akan tetapi meskipun mengalami sedikit penurunan di tahun 2020 belum tentu berarti Mayora tidak layak untuk investasi, hal ini perlu dibandingkan dengan sektor lainnya yang sejenis dan perlu juga dilihat dari rata-rata industri, apabila ada diatas rata-rata maka dari sisi profitabilitas bisa dikatakan cukup bagus Return on Net Operating Assets / RNOA Kesimpulan
Dari hasil perhitungan RNOA pada PT Mayora
mengalami penurunan dari tahun 2018-2020. Hal ini menunjukkan bahwa PT Mayora belum menggunakan aset operasinya dengan baik dan menghasilkan laba yang kurang baik untuk perusahaan. Hal itu akan menyebabkan para investor tidak tertarik pada bank mayora karena mempunyai RNOA yang selalu turun tiap tahunnya 02 Analisis Profitabilitas GPM, NPM, ROA, ROE, ROS, OPM, ROI, and EPS Gross Profit Margin / GPM Kesimpulan
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam meminimalkan HPP sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba kotor yang besar dari penjualannya. Dapat dilihat bahwa rasio GPM dari tahun 2018-2020 fluktuatif. Pada tahun 2019, rasio meningkat menjadi 32%, yang artinya dari total penjualan ditahun 2019, 32% diantaranya berhasil dikonversi menjadi laba kotor. Juga, perusahaan dapat menekan HPP dan dapat meningkatkan laba kotor. Sedangkan pada tahun 2020, rasio turun sebesar 2%, yang berarti pada tahun ini perusahaan tidak mampu meminimalkan HPP, sehingga laba kotor menjadi lebih kecil. Perlu diketahui bahwa semakin tinggi rasio GPM, maka akan semakin baik kinerja operasional suatu perusahaan (HPP lebih rendah daripada penjualan). Net Profit Margin / NPM Kesimpulan
NPM merupakan perbandingan laba bersih dan
penjualan. Semakin besar rasio ini, maka semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Dapat dilihat bahwa rasio NPM pada Mayora terus meningkat dari tahun 2018-2020, Hal ini dapat dikatakan baik (karena >5%), yang menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin produktif, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. NPM terus mengalami peningkatan karena laba bersih terus meningkat pada 2018-2020 Return On Assets / ROA Kesimpulan
ROA merupakan rasio untuk mengukur keuntungan
bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas aset dalam memperoleh keuntungan bersih. Dapat dilihat bahwa rasio ini dari tahun 2018-2020 cenderung mengalami peningkatan, Hal ini dapat dikatakan baik (karena >5.98%). Hal ini akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor, karena tingkat pengembaliannya akan semakin besar. Hal ini juga menunjukkan bahwa harga saham Mayora di pasar modal akan semakin tinggi. Return On Equity / ROE Kesimpulan
ROE merupakan rasio untuk mengukur
keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelola modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. Dapat dilihat bahwa rasio ROE dari tahun 2018-2020 dapat dikatakan baik karena berada >12%. Persentase ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi semakin tinggi. Return On Sales / ROS Kesimpulan
ROS merupakan rasio yang bertujuan untuk
mengukur seberapa efisien perusahaan menghasilkan laba dari penjualan yang didapat. Jika dilihat dari persentase rasio ROS Mayora pada tahun 2018-2020 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2019 meningkat sebesar 2% yang berarti pada tahun 2019, penjualan yang dilakukan perusahaan lebih efisien yang mengakibatkan laba perusahaan meningkat bila dibandingkan tahun 2020 menurun sebesar 1%. Penurunan ini merupakan gambaran bahwa perusahaan tidak efisien yang dapat menimbulkan permasalahan keuangan perusahaan, hal ini perlu diimbangi dengan peningkatan penjualan, penghematan pada biaya promosi. Operating Profit Margin / OPM Kesimpulan
Rasio ini dapat menggambarkan keuntungan murni yang
diterima perusahaan atas setiap penjualan yang dilakukan. Dapat dilihat bahwa rasio OPM dari tahun 2018-2020 adalah fluktuatif, pada tahun 2019 meningkat sebesar 2%, yang berarti perusahaan mampu meningkatkan penjualan bersih dan meminimalkan beban pada tahun tersebut, sehingga laba operasi mengalami kenaikan persentase yang lebih tinggi daripada persentase kenaikan penjualan. Peningkatan persentase rasio OPM juga menunjukkan bahwa perusahaan memiliki manajemen yang baik dalam meminimalkan biaya, sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi. Sedangkan pada tahun 2020, rasio OPM mengalami penurunan sebesar 1%, yang menandakan bahwa penjualan bersih menurun dan adanya peningkatan beban ditahun tersebut. Bisa juga beban dan penjualan bersihnya sama-sama turun tetapi persentase penurunan penjualan bersihnya lebih besar dibanding penurunan bebannya. Return On Investment / ROI Kesimpulan
Pada rasio ini rumus yang digunakan adalah Net Profit
Margin / Total Asset Turn Over, yang dapat dilihat dalam 3 tahun terakhir ROI terus mengalami peningkatan yang dimana ini sejalan dengan pengingkatan pada rasio NPM. Dimana naik / turunnya ROI disebabkan dengan perubahan pada NPM. Dengan pengingkatan ROI setiap tahunnya berarti perusahaan berhasil memanfaatkan aktiva / aset nya dengan sangat baik. Tetapi walapun selama 3 tahun terus mengalami peningkatan, presentase tersebut masih dibawah rata-rata yang mengakibatkan perusahaan berada pada posisi tidak likuid dari standar industri sebesar 30%. Earnings Per Share / EPS Kesimpulan
EPS digunakan untuk menunjukan seberapa
besar laba yang dihasilkan per lembar saham yang beredar dan laba bersih yang siap untuk dibagikan kepada pemegang saham. Dapat dilihat EPS dari tahun 2018 - 2020 terus mengalami peningkatan maka berarti perusahaan mampu menghasilkan kenaikan laba bersih sehingga para investor mampu memperoleh keuntungan laba per lembar yang semakin besar karena jumlah saham yang beredar tetap. Karena EPS sejalan dengan naik/turunnya Laba Bersih Kesimpulan Dari segi profitabilitas, kondisi keuangan PT. Mayora Indah Tbk mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari jumlah keuntungan perusahaan yang semakin tinggi yang dapat dilihat dari peningkatan pada gross profit atau net profitnya dari tahun 2018 ke 2019. Peningkatan profitabilitas ini sebagian besar disebabkan karena peningkatan penjualan yang dilakukan perusahaan. Selain itu penurunan pada jumlah biaya lain-lain juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya rasio profitabilitas ini. Tentu hal ini dapat berdampak baik bagi perusahaan, karena dengan rasio profitabilitas yang baik akan membuat investor atau para shareholders berani untuk menanamkan modalnya di PT Mayora. Tapi ada juga beberapa penurunan rasio yang perlu diperhatikan, seperti ROS di tahun 2020 yang menurun disebabkan karena penjualan turun namun beban naik. Dari hal itu manajemen perlu melakukan evaluasi dan perbaikan. Perusahaan juga sewaktu waktu perlu membandingkan rasio perusahaan dengan rasio kompetitornya, seperti ROE, meskipun sudah diatas rata rata industri tetapi belum lebih tinggi dari kompetitor lainnya yang memungkinkan pemegang saham lebih berminat untuk menanamkan sahamnya di perusahaan lain dibandingkan PT Mayora. Juga sebaiknya perusahaan tetap meningkatkan dan menjaga kestabilan profitabilitas perusahaan dengan tetap menjaga tingkat penjualan yang baik dan juga melakukan efisiensi HPP sehingga laba yang diterima semakin besar serta berusaha mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Thankyou! Any Question?