Anda di halaman 1dari 16

27 / 10 / 2021

Analisis Rasio Profitabilitas PT


Mayora Indah Tbk Tahun
2018 - 2020
Kelompok 5
Theresia Paulintia / 3118004
Yoshepine Altheana / 3118012
Yasinta Liemesa / 3118026
Marselia Putri / 3118040
Profil Perusahaan
PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dan
setelah mampu memenuhi pasar Indonesia, Perseroan melakukan
Penawaran Umum Perdana dan menjadi perusahaan publik pada
tahun 1990 dengan target market; konsumen Asean. Saat ini, PT.
Mayora Indah Tbk. dan entitas anak memproduksi dan secara
umum mengklasifikasikan produk yang dihasilkannya kedalam 2
(dua kategori) yaitu makanan olahan dan minuman olahan, yang
meliputi 6 (enam) divisi yang masing masing menghasilkan produk
berbeda namun terintegrasi, meliputi divisi: biskuit, kembang gula,
wafer, cokelat, kopi, dan makanan sehat.
01
Mengukur
Profitabilitas
Return On Capital Employed
Return On Net Operating Asset
Return on Capital Employed / ROCE
Kesimpulan

Dari hasil perhitungan ROCE, PT Mayora mengalami


peningkatan pada tahun 2019. Hal ini berarti PT Mayora
sudah melakukan pengukuran laba bersih yang diukur oleh
modalnya sendiri dan terbukti bahwa pada tahun 2019
mengalami peningkatan yang cukup baik karena semakin
tinggi nilai ROCE nya akan semakin tinggi pula mengundang
daya tarik investor untuk menanamkan sahamnya pada PT
Mayora . PT Mayora menggunakan saham yang di inves
sebaik mungkin sehingga menghasilkan laba yang mengalami
peningkatan pada tahun 2019. Namun pada tahun 2020 PT
Mayora mengalami penurunan ROCE. Hal ini merupakan
dampak Covid-19 yang menyebabkan jumlah laba yang
dihasilkan oleh PT Mayora per dolar investasi mengalami
penurunan. Akan tetapi meskipun mengalami sedikit
penurunan di tahun 2020 belum tentu berarti Mayora tidak
layak untuk investasi, hal ini perlu dibandingkan dengan sektor
lainnya yang sejenis dan perlu juga dilihat dari rata-rata
industri, apabila ada diatas rata-rata maka dari sisi
profitabilitas bisa dikatakan cukup bagus
Return on Net Operating Assets / RNOA
Kesimpulan

Dari hasil perhitungan RNOA pada PT Mayora


mengalami penurunan dari tahun 2018-2020.
Hal ini menunjukkan bahwa PT Mayora belum
menggunakan aset operasinya dengan baik dan
menghasilkan laba yang kurang baik untuk
perusahaan. Hal itu akan menyebabkan para
investor tidak tertarik pada bank mayora karena
mempunyai RNOA yang selalu turun tiap
tahunnya
02
Analisis
Profitabilitas
GPM, NPM, ROA, ROE, ROS,
OPM, ROI, and EPS
Gross Profit Margin / GPM
Kesimpulan

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar


kemampuan perusahaan dalam meminimalkan HPP
sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba kotor yang
besar dari penjualannya. Dapat dilihat bahwa rasio GPM
dari tahun 2018-2020 fluktuatif. Pada tahun 2019, rasio
meningkat menjadi 32%, yang artinya dari total penjualan
ditahun 2019, 32% diantaranya berhasil dikonversi menjadi
laba kotor. Juga, perusahaan dapat menekan HPP dan
dapat meningkatkan laba kotor. Sedangkan pada tahun
2020, rasio turun sebesar 2%, yang berarti pada tahun ini
perusahaan tidak mampu meminimalkan HPP, sehingga
laba kotor menjadi lebih kecil. Perlu diketahui bahwa
semakin tinggi rasio GPM, maka akan semakin baik kinerja
operasional suatu perusahaan (HPP lebih rendah daripada
penjualan).
Net Profit Margin / NPM
Kesimpulan

NPM merupakan perbandingan laba bersih dan


penjualan. Semakin besar rasio ini, maka semakin
baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
laba yang tinggi. Dapat dilihat bahwa rasio NPM
pada Mayora terus meningkat dari tahun
2018-2020, Hal ini dapat dikatakan baik (karena
>5%), yang menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan semakin produktif, sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan. NPM
terus mengalami peningkatan karena laba
bersih terus meningkat pada 2018-2020
Return On Assets / ROA
Kesimpulan

ROA merupakan rasio untuk mengukur keuntungan


bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva.
Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik
produktivitas aset dalam memperoleh keuntungan
bersih. Dapat dilihat bahwa rasio ini dari tahun
2018-2020 cenderung mengalami peningkatan, Hal ini
dapat dikatakan baik (karena >5.98%). Hal ini akan
meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor,
karena tingkat pengembaliannya akan semakin besar.
Hal ini juga menunjukkan bahwa harga saham Mayora
di pasar modal akan semakin tinggi.
Return On Equity / ROE
Kesimpulan

ROE merupakan rasio untuk mengukur


keuntungan bersih yang diperoleh dari
pengelola modal yang diinvestasikan oleh
pemilik perusahaan. Dapat dilihat bahwa
rasio ROE dari tahun 2018-2020 dapat
dikatakan baik karena berada >12%.
Persentase ROE yang semakin tinggi
memberikan indikasi bagi pemegang saham
bahwa tingkat pengembalian investasi
semakin tinggi.
Return On Sales / ROS
Kesimpulan

ROS merupakan rasio yang bertujuan untuk


mengukur seberapa efisien perusahaan
menghasilkan laba dari penjualan yang didapat. Jika
dilihat dari persentase rasio ROS Mayora pada tahun
2018-2020 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2019
meningkat sebesar 2% yang berarti pada tahun
2019, penjualan yang dilakukan perusahaan lebih
efisien yang mengakibatkan laba perusahaan
meningkat bila dibandingkan tahun 2020 menurun
sebesar 1%. Penurunan ini merupakan gambaran
bahwa perusahaan tidak efisien yang dapat
menimbulkan permasalahan keuangan perusahaan,
hal ini perlu diimbangi dengan peningkatan
penjualan, penghematan pada biaya promosi.
Operating Profit Margin / OPM
Kesimpulan

Rasio ini dapat menggambarkan keuntungan murni yang


diterima perusahaan atas setiap penjualan yang dilakukan.
Dapat dilihat bahwa rasio OPM dari tahun 2018-2020
adalah fluktuatif, pada tahun 2019 meningkat sebesar 2%,
yang berarti perusahaan mampu meningkatkan penjualan
bersih dan meminimalkan beban pada tahun tersebut,
sehingga laba operasi mengalami kenaikan persentase
yang lebih tinggi daripada persentase kenaikan penjualan.
Peningkatan persentase rasio OPM juga menunjukkan
bahwa perusahaan memiliki manajemen yang baik dalam
meminimalkan biaya, sehingga perusahaan dapat
menghasilkan laba yang lebih tinggi. Sedangkan pada
tahun 2020, rasio OPM mengalami penurunan sebesar
1%, yang menandakan bahwa penjualan bersih menurun
dan adanya peningkatan beban ditahun tersebut. Bisa juga
beban dan penjualan bersihnya sama-sama turun tetapi
persentase penurunan penjualan bersihnya lebih besar
dibanding penurunan bebannya.
Return On Investment / ROI
Kesimpulan

Pada rasio ini rumus yang digunakan adalah Net Profit


Margin / Total Asset Turn Over, yang dapat dilihat dalam 3
tahun terakhir ROI terus mengalami peningkatan yang
dimana ini sejalan dengan pengingkatan pada rasio NPM.
Dimana naik / turunnya ROI disebabkan dengan
perubahan pada NPM. Dengan pengingkatan ROI setiap
tahunnya berarti perusahaan berhasil memanfaatkan
aktiva / aset nya dengan sangat baik. Tetapi walapun
selama 3 tahun terus mengalami peningkatan, presentase
tersebut masih dibawah rata-rata yang mengakibatkan
perusahaan berada pada posisi tidak likuid dari standar
industri sebesar 30%.
Earnings Per Share / EPS
Kesimpulan

EPS digunakan untuk menunjukan seberapa


besar laba yang dihasilkan per lembar saham
yang beredar dan laba bersih yang siap untuk
dibagikan kepada pemegang saham. Dapat
dilihat EPS dari tahun 2018 - 2020 terus
mengalami peningkatan maka berarti
perusahaan mampu menghasilkan kenaikan
laba bersih sehingga para investor mampu
memperoleh keuntungan laba per lembar yang
semakin besar karena jumlah saham yang
beredar tetap. Karena EPS sejalan dengan
naik/turunnya Laba Bersih
Kesimpulan
Dari segi profitabilitas, kondisi keuangan PT. Mayora Indah Tbk mengalami peningkatan. Hal ini terbukti
dari jumlah keuntungan perusahaan yang semakin tinggi yang dapat dilihat dari peningkatan pada
gross profit atau net profitnya dari tahun 2018 ke 2019. Peningkatan profitabilitas ini sebagian besar
disebabkan karena peningkatan penjualan yang dilakukan perusahaan. Selain itu penurunan pada
jumlah biaya lain-lain juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya rasio profitabilitas ini. Tentu hal
ini dapat berdampak baik bagi perusahaan, karena dengan rasio profitabilitas yang baik akan membuat
investor atau para shareholders berani untuk menanamkan modalnya di PT Mayora. Tapi ada juga
beberapa penurunan rasio yang perlu diperhatikan, seperti ROS di tahun 2020 yang menurun
disebabkan karena penjualan turun namun beban naik. Dari hal itu manajemen perlu melakukan
evaluasi dan perbaikan. Perusahaan juga sewaktu waktu perlu membandingkan rasio perusahaan
dengan rasio kompetitornya, seperti ROE, meskipun sudah diatas rata rata industri tetapi belum lebih
tinggi dari kompetitor lainnya yang memungkinkan pemegang saham lebih berminat untuk
menanamkan sahamnya di perusahaan lain dibandingkan PT Mayora. Juga sebaiknya perusahaan tetap
meningkatkan dan menjaga kestabilan profitabilitas perusahaan dengan tetap menjaga tingkat
penjualan yang baik dan juga melakukan efisiensi HPP sehingga laba yang diterima semakin besar
serta berusaha mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Thankyou!
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai