Anda di halaman 1dari 11

Artikel Vol.

01 2020 STIE PASIM SUKABUMI

Pentingnya Analisis Rasio Rentabilitas Untuk mengukur


Kemampuan Perusahaan Dalam Memperoleh Laba

Oleh : H. Dadang Suparman, S.Pd.,I.,MM

Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba


sangat penting untuk diketahui, terutama dalam usaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini karena
kemampuan tersebut menunjukkan apakah sebuah badan
usaha punya prospek baik kedepannya. Penting bagi tiap
badan usaha untuk selalu berusaha meningkatkan
kemampuan dalam memperoleh laba. Semakin tinggi
kemampuannya dalam memperoleh laba, maka
kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih
terjamin.
Untuk itu, perlu diadakan analisa atau interprestasi
terhadap data finansial yang dibuat oleh perusahaan
bersangkutan. dimana data finansial itu tercermin didalam
laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam
analisa finansial adalah ratio. Sebagai salah satu analisis
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

STIE PASIM SUKABUMI 1


Artikel Vol. 01 2020 STIE PASIM SUKABUMI

memperoleh laba dan untuk dapat memproleh gambaran


tentang perkembangan finansial suatu perusahaan.
Laporan keuangan dibuat agar dapat digunakan
suatu kegunaan yang penting adalah dalam menganalisis
kesehatan ekonomi perusahaan. Hasil dari menganalisis
laporan keuangan adalah rasio keuangan berupa angka-
angka dan rasio keuangan harus dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan (Kown, 2004). Analisa laporan
keuangan menyangkut pemeriksaaan keterkaitan angka–
angka dalam laporan keuangan dan trend angka –angka
dalam beberapa periode, satu tujuan dari analisis laporan
keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu
untuk memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa
yang akan datang. Rasio keuangan adalah alat yang
digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena
dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang
mungkin akan berguna daripada berbagai angka
mentahnya sendiri.

STIE PASIM SUKABUMI 2


Artikel Vol. 01 2020 STIE PASIM SUKABUMI

Macam Rasio Rentabilitas


Salah satu bentuk laporan rasio keuangan adalah
ratio rentabilitas. Atau disebut juga sebagai ratio
profitabilitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau
keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan
perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang
menghasilkan laba tersebut. Helmi (2009) menjelaskan
yang termasuk dalam ratio ini adalah :
1) Gross Pofit Margin (margin laba kotor)
Dwi Prastowo, Rifka Juliaty (2002) Gross profit
margin merupakan perbandingan antara laba kotor
dengan penjualan. Bagi perusahaan dagang dan
manufaktur, angka rasio gross profit margin yang
rendah menandakan perusahaan tersebut rawan
terhadap perubahan harga, baik harga jual maupun
harga pokok. Ini berarti bahwa apabila terjadi
perubahan, ini akan sangat berpengaruh terhadap laba
perusahaan.
Data gross profit margin dari beberapa periode
dapat memberikan informasi tentang

STIE PASIM SUKABUMI 3


Artikel Vol. 01 2020 STIE PASIM SUKABUMI

kecenderungan gross profit margin yang diperoleh. Bila


dibandingkan dengan standar rasio akan diketahui
apakah margin laba yang diperoleh perusahaan sudah
tinggi atau sebaliknya.
2) Net Profit Margin (margin laba bersih)
Harahap (2007) menyebutkan bahwa rasio ini
menunjukkan berapa besar presentase pendapatan
bersih diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar
rasio ini semakin baik karena dianggap merupakan
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
cukup tinggi. Kasmir (2009) menyebutkan bahwa net
profit margin merupakan ukuran keuntungan dengan
membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak
dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini
menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas
penjualan.
Jika profit margin suatu perusahaan lebih rendah
dari rata-rata industrinya, hal itu dapat disebabkan
oleh harga jual perusahaan yang lebih rendah dari
pesaing, atau harga pokok penjualan lebih tinggi
daripada harga pokok penjualan perusahaan pesaing.

STIE PASIM SUKABUMI 4


Artikel Vol. 01 2020 STIE PASIM SUKABUMI

3) Earning power of total investment


Merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan netto (Syafrizal, 2009).
4) Return On Equity (pengembalian ekuitas)
Kasmir (2009) hasil pengembalian ekuitas
atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri
merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah
pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan
efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi
rasio ini semakin baik, artinya posisi pemilik
perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.
Sugiono (2009) mengemukakan bahwa rasio ini
mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas
seluruh modal yang ada. ROE merupakan salah satu
indikator yang digunakan oleh pemegang saham untuk
mengukur keberhasilan bisnis yang dijalani.
Kemampuan profitability / rentabilitas perusahaan
yaitu kemampuan memperoleh laba dan potensi untuk
memperoleh penghasilan pada masa yang akan datang,

STIE PASIM SUKABUMI 5


Artikel Vol. 01 2020 STIE PASIM SUKABUMI

yang dapat diukur dengan (a) tingkat pengembalian harta


(return on assets/ROA) laba bersih dibagi total harta; ROA
merupakan rasio pokok untuk mengukur tingkat
keuntungan yang menunjukkan tingkat efisiensi
penggunaan harta dari suatu lembaga keuangan; (b)
tingkat pengembalian modal (Return On Equity/ROE); laba
bersih dibagi total modal, yang menunjukkan tingkat
kualitas modal yang diinvestasikan (Kamus Bisnis Bank,
2014).
Selanjutnya Hertania (2012) menjelaskan tujuan
rasio rentabilitas untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode
tertentu. Tujuan lainnya untuk mengukur tingkat
efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional
perusahaannya. Notanubun (2014) menjelaskan bahwa
Rentabilitas/profitabilitas merupakan rasio yang
dipergunakan mengukur sejauh mana usaha yang
dilakukan perusahaan tersebut mampu menciptakan hasil
kembali dari sejumlah modal dalam jangka waktu tertentu.
Helmi (2009) juga menguraikan bahwa rasio ini disebut
juga ratio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk

STIE PASIM SUKABUMI 6


Artikel Vol. 01 2020 STIE PASIM SUKABUMI

mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh


laba atau keuntungan. Dengan cara perbandingan antara
laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba
tersebut.
Faktor- faktor penentu tinggi rendahnya rentabilitas
Hertania (2012) menjelaskan faktor- faktor penentu
tinggi rendahnya rentabilitasantara lain :
1) Rentabilitas Ekonomi
Tingkat rentabilitas ekonomi dapat mempengaruhi
rentabilitas modal sendiri. Dalam hal ini dapat dilihat
pada unsur yang berhubungan dengan rentabilitas
modal sendiri. Menurut Riyanto (1997) rentabilitas
ekonomi adalah perbandingan antara laba dengan
modal sendiri dan modal pinjaman yang dipergunakan
untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan
dalam persentase. Maka, jelas rentabilitas ekonomi
mempunyai hubungan erat dengan rentabilitas modal
sendiri mengingat besar kecilnya keuntungan atau laba
menjadi hak para pemilik modal.
2) Tingkat bunga modal pinjaman

STIE PASIM SUKABUMI 7


Artikel Vol. 01 2020 STIE PASIM SUKABUMI

Laba yang diperhitungkan didalam menghitung


rentabilitas modal sendiri adalah laba bersih, yaitu
laba kotor setelah dikurangi bunga modal pinjaman
dan pajak perseroan. Semakin tinggi tingkat bunga
modal pinjaman yang harus dibayar, berarti akan
memeperkecil laba yangmenjadi bagian pemilik modal
sendiri.
3) Tingkat pajak pendapatan
Penghasilan kena pajak dihitung dengan mengurangi
semua biaya, termasuk penyusutan dan bunga dari
pendapatan kotornya. Semakin tinggitingkat pajak
yang ditentukan pemerintah, maka akan memperkecil
labayang menjadi hak bagi pemilik dan sebaliknya. Hal
ini menyebabkan rentabilitas modal sendiri
terpengaruh.

Perhitungan Analisis Rasio Rentabilitas


Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba
sebelum pajak terhadap total aset. Dapat diartikan bahwa

STIE PASIM SUKABUMI 8


Artikel Vol. 01 2020 STIE PASIM SUKABUMI

ratio rentabilitas mengidentikasikan seberapa besar


kemampuan aset perusahaan untuk menghasilkan
pendapatan.

Laba Bersih Sebelum Pajak


Rumus: Total Aktiva

Rendahnya rentabilitas tergantung pada :


1) Operating Profit Margin
Menggambarkan apa yang biasanya disebut
pure profit yang diterima atas setiap Rp dari
penjualan yang dilakukan.

Laba Bersih Sebelum Pajak


Rumus : Penjualan

2) Asset Turnover
Rasio yang biasanya digunakan untuk
mengukur aset perusahaan untuk
memperoleh pendapatan, makin cepat aset
perusahaan berputar makin besar
pendapatan perusahaan tersebut.

Penjualan
STIE
TotalPASIM
AktivaSUKABUMI 9
Artikel Vol. 01 2020 STIE PASIM SUKABUMI

Rumus :

Literatur :

Dwi Prastowo, Rifka Juliaty (2002). Analisis Laporan Keuangan.


Yogyakarta : AMP YKPN.

Helmi. Jeny Romlah. 2009. Analisis Likuiditas dan Rentabilitas


Ekonomi pada PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari
Persero Cabang Banjarbaru. Skripsi.

Hertania Setiyani. (2012). Rentabilitas Dan Solvabitas.


http://www.niasyahlalitha. wordpress.com. Diakses
tanggal 14 Agustus 2014.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi


Keuangan. Salemba Empat.

Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers.


Jakarta.

Kown dan Warsono. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan.


Jilid 1. Bayu Media Publishing. Malang

Pratama Raharja. dan Djahidin, 2004, Analisa Laporan


Keuangan. Ghalia Indonesia, Jakarta.

STIE PASIM SUKABUMI 10


Artikel Vol. 01 2020 STIE PASIM SUKABUMI

Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-Dasar Pembelanjaan


Perusahaan. BPFE. Yogyakarta

Sugiono, Arief. 2009. Manajemen Keuangan Untuk Praktisi


Keuangan. Grasindo. Jakarta.

STIE PASIM SUKABUMI 11

Anda mungkin juga menyukai