Anda di halaman 1dari 2

Nama : jasilah

Nim : 20383042103
Judul : ANALISIS KINERJA KEUANGAN *STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM”RiAS” PI MARDIHAJO )KABUPATEN MUSI
RAWAS
Jurnal : Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis ² Volume 16 Bulan November 2016 ISSN 2085-137
Penulis : Herman Palen
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Untuk menilai kinerja perusahaan dari aspek finansiil dapat
dilakukan melalui analisis terhadap laporan keuangan perusahaan atau lembaga keuangan dengan berbagai alat analisis. Analisis dilakukan untuk
memperoleh informasi mengenai apakah suatu perusahaan mempunyai tingkat kinerja atau tingkat kesehatan perusahaan yang baik, yaitu menjanjikan dan
dapat mempertahankan kelangsungan usahanya (Aprilia dan Amanah, 2014:2).
Koperasi sebagai perusahaan (cooperative interprise) memerlukan penilaian kinerja sesuai dengan prestasi yang diraihnya secara periodik, mengingat
keberhasilan usaha koperasi akan menentukan tingkat kesehatan usahanya. Hal ini dimaksudkan agar koperasi dalam melakukan kegiatan operasional
usaha baik pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai dengan jatidiri koperasi sesuai dengan prinsip kehati ± hatian sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan dan memberikan manfaat sebesar ± besarnya kepada anggota dan masyarakat disekitarnya (Afandi, 2014:26)
Pada umumnya setelah laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan prosedur dan penilaian yang benar, akan
terlihat
kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Kondisi keuangan yang dimaksud adalah diketahuinya berapa jumlah harta (kekayaan), kewajiban
(utang) serta modal (ekuitas) dalam neraca yang dimiliki. Kemudian juga akan diketahui jumlah pendapatan yang diterima dan jumlah biaya yang
dikeluarkan selama periode tertentu. Dengan demikian, dapat diketahui bagaimana hasil usaha (laba atau rugi) yang diperoleh selama periode tertentu dari
laporan laba rugi yang disajikan..
Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan menggunakan rasio keuangan, diantaranya rasio likuiditas, rasio salvabilitas, rasio aktivitas dan
profitabilitas/rentabilitas. Khusunya dalam penelitian ini, berkaitan dengan data yang diperoleh untuk rasio aktivitas selama periode pengamatan tidak
memenuhi;
Rasio likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahan relative terhadap utang lancarnya
(utang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan) (Hanafi dan Halim, 2014:75). Untuk mengevaluasi kinerja keuangan koperasi yang berpedoman
pada Peraturan Menteri dan UKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006 entang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award. Adapun rasio likuiditas
adalah menggunakan current ratio (rasio lancar).
Current Ratio atau rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rumus untuk mencari Rasio Lancar atau Current Ratio dapat digunakan sebagai berikut
(Kasmir, 2012:134-135):
Current Ratio = Aktiva Lancar (Current Asset) di bagi
Hutang Lancar (Current Liabilities)Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.
Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya (Kasmir, 2012:151). Untuk mengevaluasi kinerja keuangan
yang berpedoman pada Peraturan Menteri dan UKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award.
Adapun rasio solvabilitas yang digunakan adalah:
Debt to Asset Ratio (Debt Ratio) Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva.
Dengan kata lain, seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Rumus untuk mencari debt ratio dapat digunakan (Kasmir,
2012:156):
Debt to asset ratio = Total Debt di bagi
Total Asset
Debt to Equity Ratio Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara
membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rumus untuk mencari debt to equity dapat digunakan (Kasmir,
2012:158)
Debt to Equity Ratio = Earning After Interest and Tax di bagi EquityRasio Aktivitas, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio aktivitas menggambarkan sejauh mana perusahaan mempergunakan sumber daya yang
dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini dilakukan secara sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil
yang maksimal (kasmir, 2012:172). Untuk mengevaluasi kinerja keuangan yang
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi
award. Adapun rasio aktivitas yang digunakan adalah Rasio Perputaran Piutang (Receivable Turn Over). Rumus yang digunakan (Kasmir, 2012:176):
Receivable Turn Over = Penjualan Kredit di bagi
Piutang
Rasio Profitabilitas, merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah
penggunaan rasio ini menunjukkan efesiensi perusahaan (Kasmir,2012:196). Untuk mengevaluasi kinerja keuangan yang berpedoman pada Peraturan
Menteri dan UKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi
berprestasi/koperasi award. Adapun rasio profitabilitas yang digunakan adalah:

 Return on Investment/Return on Asset , Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on Investment (ROI) atau return
on assetsmerupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu
ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya. Rumus untuk mencari return on investment dapat digunakan (Kasmir,
2012: 201-202):
Return on Investment = Earning After Interest and Tax dibagi
Total Assets

 Return on Equity Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba
bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin
baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari return on equity dapat digunakan
(Kasmir, 2012: 203-204):
Return on Equity = Earning After Interest and Tax dibagi
Equity

 Net Profit Margin, Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak
dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pedapatan bersih perusahaan atas penjualan. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
Net Profit Margin = Earning After Interest and Tax
Dibagi Sales

Anda mungkin juga menyukai