KERJASAMA ANTARA BANK DENGAN NASABAH UNTUK

MENCAMPURKAN DANA/MODAL DAN KEAHLIAN PADA

SUATU USAHA TERTENTU, DENGAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
BERDASARKAN NISBAH BAGI HASIL YANG TELAH DISEPAKATI.
ADANYA KESEIMBANGAN ANTARA BARANG DAN UANG
DIMANA TIDAK ADA KENAIKAN HARGA MESKIPUN ADA
HANYA BERSIFAT TEMPORER

DAPAT MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN SKALA USAHA

MASYARAKAT DENGAN MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA,
MENGURANGI PENGANGGURAN DAN BISA MENDORONG
PEMBANGUNAN SECARA MIKRO

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH MENJALANKAN BISNIS LEBIH

ADIL, KARENA SESUAI DENGAN KONDISI YANG DISESUAIKAN
DENGAN BAGI HASIL.

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH MENINGKATKAN KETENTRAMAN UMAT

DENGAN BERTRANSAKSI DAN BERBISNIS BEBAS RIBA
DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PEMBIAYAAN MODAL KERJA USAHA

SISTEM BAGI HASIL SESUAI HASIL PROYEK/USAHA

PEMBAYARAN DAPAT DILAKUKAN SESUAI DENGAN CASH-

FLOW

JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN SESUAI JADWAL PENYELESAIAN

PROYEK
 PENYALURAN DANA MUSYARAKAH DAPAT DIBERIKAN
DALAM BENTUK TUNAI DAN ATAU BARANG
MODAL
DALAM HAL PEMBIAYAAN DALAM BENTUK BARANG,
MAKA BARANG YANG DISERAHKAN HARUS DINILAI
SECARA TUNAI BERDASARKAN KESEPAKATAN.
 PEMBAGAIAN KEUNTUNGAN DARI PEMAKAIAN DANA DINYATAKAN
DALAM BENTUK NISBAH

NISBAH BAGI HASIL YANG DISEPAKATI TIDAK DAPAT DIUBAH SEPANJANG

JANGKA WAKTU INVESTASI KECUALI ATAS DASAR KESEPAKATAN PARA
PIHAK

NISBAH BAGI HASIL DAPAT DITETAPKAN SECARA BERJENJANG (TIERING)

BAGI HASIL YANG BESARNYA BERBEDA-BEDA BERDASARKAN KESEPAKATAN

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA BAGI

UNTUNG ATAU RUGI (PROFIT AND LOSS SHARING) ATAU BAGI
PENDAPATAN (REVENUE SHARING)

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN BERDASARKAN HASIL USAHA SESUAI

DENGAN LAPORAN KEUANGAN NASABAH.
 BANK DAN NASABAH MENANGGUNG KERUGIAN SECARA PROPORSIONAL
SESUAI MODAL MASING-MASING
KERUGIAN
DALAM HAL TERJADI KERUGIAN KARENA KECURANGAN, KELALAIAN ATAU
MENYALAHI PERJANJIAN MAKA KERUGIAN TERSEBUT DITANGGUNG OLEH
PIHAK YANG MELAKUKAN HAL TERSEBUT
UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO AKIBAT KELALAIAN ATAU
KECURANGAN, BANK DAPAT MEMINTA JAMINAN ATAU AGUNAN
DARI NASABAH
Pengembalian modal dapat dilakukan pada akhir periode akad atau
dilakukan secara angsuran berdasarkan aliran kas masuk (cash in
flow) dari usaha nasabah.
KELENGKAPAN DOKUMEN PERORANGAN

COPY IDENTITAS COPY KARTU

COPY SURAT NIKAH
DIRI KELUARGA

LAPORAN
DATA OBYEK
NPWP KEUANGAN 3
PEMBIAYAAN
TAHUN TERAKHIR

SALINAN REKENING
KORAN/TABUNGAN
3 BULAN TERAKHIR
KELENGKAPAN DOKUMEN BADAN USAHA

COPY IDENTITAS COPY KARTU COPY AKTA

COPY SURAT NIKAH
DIRI KELUARGA PENDIRIAN USAHA

LAPORAN
IDENTITAS DATA OBYEK
LEGALITAS USAHA KEUANGAN 3
PENGURUS PEMBIAYAAN
TAHUN TERAKHIR

SALINAN REKENING
NPWP KORAN/TABUNGAN
3 BULAN TERAKHIR
ASAS AKAD MUSYARAKAH
SUKARELA ATAU IKHTIYARI (SETIAP AKAD DILAKUKAN BERDASARKAN KEHENDAK PARA
PIHAK DAN BUKAN KARENA KETERPAKSAN);

MENEPATI JANJI ATAU AMANAH (SETIAP AKAD WAJIB DILAKSANAKAN OLEH PARA PIHAK);

KEHATI-HATIAN ATAU IKHTIYATI (SETIAP AKAD DILAKUKAN DENGAN PERTIMBANGAN

YANG MATANG);

TIDAK BERUBAH (SETIAP AKAD MEMILIKI TUJUAN YANG JELAS DAN TERHINDAR DARI
SPEKULASI);

SALING MENGUNTUNGKAN (SETIAP AKAD DILAKUKAN UNTUK MEMENUHI

KEPENTINGAN PARA PIHAK SEHINGGA TERHINDAR DARI MANIPULASI);

KESETARAAN ATAU TASWIYAH (PARA PIHAK YANG MELAKSANAKAN AKAD MEMILIKI

KEDUDUKAN YANG SETARA, MEMILIKI HAK DAN KEWAJIBAN YANG SIMBANG);
ASAS AKAD MUSYARAKAH
TRANSPARANSI (AKAD DILAKUKAN DENGAN PERTANGGUNGJAWABAN PARA PIHAK
SECARA TERBUKA);

KEMAMPUAN (AKAD DILAKUKAN SESUAI KEMAMPUAN PARA PIHAK);

KEMUDAHAN ATAU TAISIR (AKAD MEMBERI KEMUDAHAN BAGI MASINGMASING PIHAK

UNTUK MELAKSANAKANNYA);

ITIKAD BAIK (AKAD DILAKSANAKAN DALAM RANGKA MENEGAKKAN KEMASLAHATAN);

SEBAB YANG HALAL (AKAD TIDAK BERTENTANGAN DENGAN HUKUM).