Wirayudha

Law Office

Penyelesaian Tagihan Macet

Disampaikan di :
Universitas Diponegoro
Semarang, Jum’at, 30 Juli 2021

Oleh :
Joseph K. Wirayudha, SH, MH, CLA, CRM
Advocate Trustee Administrator Legal Auditor Expert Witness Trainer
DAFTAR ISI :

1. Penyelamatan Tagihan
- Materi
- R3
- PPH
- PSB
- Pengelolaan Asset
- Penjualan Asset
- DAS
- Debt To Convertible Bond Swap

2. Penyelesaian Tagihan
- Penyelesaian Tagihsalah
- Materi
- Somasi

Wirayudha Law Office

DAFTAR ISI (LANJUTAN) :

- Klaim dan Eksekusi Agunan

- Eksekusi Hak Tanggungan
- Eksekusi Hipotek
- Eksekusi Hak Gadai
- Eksekusi Hak Fidusia
- Eksekusi Cessie (Retrocessie)
- Eksekusi Borgtocht

3. Penyelesaian Tagihan Macet Melalui Pengadilan

- Prosedur Gugatan di PN
- Pelaksanaan Eksekusi

Wirayudha Law Office

DAFTAR ISI (LANJUTAN) :

4. Penyelesaian Tagihan Macet Melalui Kepailitan

- Permohonan
- Pelaksanaan Eksekusi
- Kriteria Debitur
- Prosedur Pengajuan

5. Penyelesaian Tagihan Macet Melalui PKPU

- Tujuan dan Pengajuan

6. Pengembalian Dokumen Agunan

- Pengembalian Bukti Kepemilikan Dokumen

Wirayudha Law Office

PENYELAMATAN TAGIHAN

Wirayudha Law
Office
PENYELAMATAN TAGIHAN

MATERI
❑ RESCHEDULLING/RECONDITIONING/RESTRUCTURING (R3)
❑ PERJANJIAN PENYELESAIAN UTANG KEWAJIBAN (PPUK)
❑ PENYERTAAN SEMENTARA KREDITOR (PSK)
❑ PENGELOLAAN ASSET
❑ PENJUALAN ASSET
❑ DEBT TO ASSETS SWAP (DAS)
❑ DEBT TO CONVERTIBLE BOND SWAP

Wirayudha Law
Office
PENYELAMATAN TAGIHAN

R-
3
RESTRUKTURISASI TAGIHAN UNTUK MENYEHATKAN USAHA
DEBITOR AGAR DAPAT MEMENUHI KEWAJIBAN, ANTARA LAIN
MELALUI:
❑ KERINGANAN SUKU BUNGA TAGIHAN;

❑ PENGURANGAN TUNGGAKAN BUNGA TAGIHAN;

❑ PERPANJANGAN JANGKA WAKTU TAGIHAN;
❑ PENAMBAHAN FASILITAS TAGIHAN;
❑ PERUBAHAN SYARAT-SYARAT TAGIHAN (JADWAL ANGSURAN
GRACE PERIOD, BENTUK/SIFAT TAGIHAN)
Wirayudha Law
Office
PENYELAMATAN TAGIHAN

PERJANJIAN PENYELESAIAN UTANG KEWAJIBAN

(PPUK)

PENDUDUKAN TUNGGAKAN KEWAJIBAN DEBITOR BERUPA

TUNGGAKAN BUNGA DAN/ATAU TUNGGAKAN KEWAJIBAN
LAIN DI LUAR KEWAJIBAN POKOK, BAIK ON BALANCE SHEET
MAUPUN OFF BALANCE SHEET (EXTRACOMPATBLE) DALAM
SUATU AKTA PERJANJIAN PENYELESAIAN UTANG
KEWAJIBAN DENGAN PENYELESAIAN TUNGGAKAN
KEWAJIBAN SEBAGAI ANGSURAN.

Wirayudha Law
Office
PENYELAMATAN TAGIHAN

PENYERTAAN SEMENTARA KREDITOR

PENGUBAHAN / KONVERSI FASILITAS / TAGIHAN MENJADI

PENYERTAAN MODAL YANG BERSIFAT SEMENTARA PADA
PERUSAHAAN DEBITOR YANG DILAKUKAN DALAM RANGKA
PENYELAMATAN TAGIHAN SESUAI KETENTUAN YANG
BERLAKU.

Wirayudha Law
Office
PENYELAMATAN TAGIHAN

PENGELOLAAN ASSET

PENGELOLAAN (PENGOPERASIAN / PENGAWASAN)

ASSET (FISIK / DOKUMEN PEMILIKAN) BAIK YANG
DIJAMINKAN MAUPUN YANG TIDAK DIJAMINKAN
SERTA JAMINAN TAGIHAN DARI PIHAK KETIGA, TIDAK
TERMASUK ASSET YANG DIJAMINKAN KEPADA
KREDITOR LAIN, KECUALI MERUPAKAN BAGIAN KECIL
DARI ASSET YANG DIJAMINKAN KEPADA KREDITOR.

Wirayudha Law
Office
PENYELAMATAN TAGIHAN

PENJUALAN ASSET

PENJUALAN ASSET DEBITOR DAN/ATAU BARANG JAMINAN

TAGIHAN YANG DILAKUKAN SECARA SUKARELA
(VOLUNTARILY SELLING) DALAM RANGKA PENYELAMATAN
ATAU PENYELESAIAN TAGIHAN.

Wirayudha Law Office

PENYELAMATAN TAGIHAN

DEBT TO ASSET SWAP (DAS) / ASSET

SETTLEMENT SELURUH / SEBAGIAN TAGIHAN
PENGKONVERSIAN DENGAN
PEMBAYATAN BERUPA HARTA MILIK DAN ATAS NAMA DEBITOR DAN/
ATAU PEMILIK HARTA DISERTAI OPSI MEMBELI KEMBALI (BUYBACK
OPTION), YAITU BAHWA SAMPAI DENGAN BATAS WAKTU YANG
DISEPAKATI, DEBITOR DAN/ATAU PEMILIK HARTA BERHAK ATAU DAPAT
MEMBELI KEMBALI ASSET TERSEBUT ATAU SEBALIKNYA, KREDITOR
BERHAK DAN DAPAT MENJUAL ASSET TERSEBUT KEPADA PIHAK LAIN
DENGAN KONDISI ATAU SYARAT-SYARAT YANG TELAH DISEPAKATI OLEH
PARA PIHAK.

Wirayudha Law
Office
PENYELAMATAN TAGIHAN

DEBT TO CONVERTIBLE BOND SWAP

PENGKONVERSIAN KEWAJIBAN DEBITOR DENGAN OBLIGASI YANG
DITERBITKAN OLEH DEBITOR YANG MEMBERIKAN OPSI KEPADA
KREDITOR UNTUK MENGKONVERSIKAN OBLIGASI TERSEBUT DENGAN
SAHAM PERUSAHAAN DEBITOR ATAU MELAKUKAN TINDAKAN LAIN ATAS
OBLIGASI KONVERSI TERSEBUT DENGAN KONDISI ATAU SYARAT-SYARAT
YANG DISEPAKATI OLEH PARA PIHAK.

Wirayudha Law
Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

Wirayudha Law Office

PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

MATERI
1. SOMASI SEBAGAI TAHAP AWAL PENYELESAIAN TAGIHAN
2. EKSEKUSI AGUNAN TAGIHAN
A. EKSEKUSI HIPOTIK
B. EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN
C. EKSEKUSI GADAI
D. EKSEKUSI FIDUSIA
E. EKSEKUSI CESSIE
F. EKSEKUSI BORGTOCHT
3. PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI PENGADILAN
A. PENGAJUAN GUGATAN PERDATA
1) PROSEDUR GUGATAN DI PENGADILAN
2) PELAKSANAAN PUTUSAN
B. PERMOHONAN KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN
PEMBAYARAN UTANG (PKPU)
A. PERMOHONAN KEPAILITAN
B. PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG
4. PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI KEJAKSAAN

Wirayudha Law Office

PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

SOMASI
SEBELUM MELAKUKAN LEGAL ACTION DALAM RANGKA
PENYELESAIAN TAGIHAN, DILAKUKAN TEKANAN /
ANCAMAN PSIKOLOGIS, YAITU MELAKUKAN PENAGIHAN
DENGAN PEMBERITAHUAN TERTULIS MINIMAL 3 (TIGA)
KALI DISERTAI DENGAN PERINGATAN PENYELESAIAN
MELALUI JALUR HUKUM.

PERINGATAN / SOMASI TERSEBUT DAPAT DIBERIKAN

LANGSUNG OLEH KREDITOR ATAU MELALUI BANTUAN
ADVOKAT SEBAGAI KUASA HUKUM KREDITOR.
Wirayudha Law
Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

KLAIM ASURANSI & EKSEKUSI AGUNAN

APABILA TAHAPAN SOMASI DI ATAS TELAH DITEMPUH,

NAMUN DEBITUR TETAP TIDAK BERSEDIA MELUNASI
UTANG KEWAJIBAN, MAKA PENYELESAIAN DILAKUKAN
DENGAN CARA :

❑ MENGAJUKAN KLAIM GANTI RUGI KEPADA ASSURADUR

(UNTUK TAGIHAN YANG DITUTUP ASURANSI / BG / LC /
SBLC / SKBDN);

❑ MELAKUKAN EKSEKUSI AGUNAN;

Wirayudha Law Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI HIPOTEK

TATACARA MELAKUKAN EKSEKUSI HIPOTIK / HAK TANGGUNGAN :

1. KREDITOR MENGAJUKAN PERMOHONAN FIAT EKSEKUSI HIPOTIK KEPADA

KETUA PENGADILAN NEGERI SETEMPAT DENGAN DILAMPIRI :

HIPOTIK :
- FOTOCOPY SALINAN PERJANJIAN JUAL BELI;
- FOTOCOPY GROSSE AKTA PENDAFTARAN KAPAL;
- FOTOCOPY SURAT UKUR KAPAL;
- FOTOCOPY SURAT KEBANGSAAN KAPAL

Wirayudha Law Office

PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI HIPOTEK (LANJUTAN)

2. PENGADILAN ATAS DASAR PERMOHONAN TERSEBUT AKAN MENERBITKAN

AANMANING (TEGORAN TERTULIS DAN PEMANGGILAN) AGAR DEBITOR
SEGERA MELUNASI HUTANG KEPADA KREDITOR DALAM JANGKA WAKTU
TERTENTU (PADA UMUMNYA 8 HARI KALENDER TERHITUNG SEJAK TEGURAN
DITERIMA).

3. APABILA DEBITOR BERSEDIA MEMENUHI KEWAJIBAN, PENGADILAN AKAN

MEMBUAT AKTA PERDAMAIAN (AKTA VAN DADING) SERTA JANGKA WAKTU
PELUNASAN OLEH DEBITOR.

4. APABILA TEGURAN TIDAK DIPENUHI ATAU APABILA DEBITOR MELANGGAR

AKTA PERDAMAIAN (AKTA VAN DADING), MAKA PENGADILAN AKAN
MENERBITKAN PENETAPAN YANG BERISI PERINTAH UNTUK MELAKUKAN
PENJUALAN / EKSEKUSI DENGAN BANTUAN KANTOR LELANG NEGARA (KLN).
Wirayudha Law
Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI HIPOTEK (LANJUTAN)

4. JURU SITA PENGADILAN SELANJUTNYA AKAN MENYITA OBYEK HAK

TANGGUNGAN DAN MENGUMUMKAN DALAM SURAT KABAR SETEMPAT
SEBANYAK 2 KALI DALAM JANGKA WAKTU 2 MINGGU UNTUK DILAKUKAN
PELELANGAN.

5. PADA WAKTU DAN TEMPAT YANG TELAH DITENTUKAN, JURU LELANG (VENDU
MEESTER) AKAN MELAKSANAKAN PELELANGAN DI HADAPAN UMUM YANG
DIHADIRI JURU LELANG, PENJUAL DAN PARA PESERTA LELANG.

6. PENJUALAN OBYEK HAK TANGGUNGAN DAPAT DILAKSANAKAN DI BAWAH

TANGAN JIKA DAPAT DIPEROLEH HARGA TERTINGGI DENGAN SYARAT
DILAKUKAN SETELAH LEWAT 1 BULAN SEJAK DIBERITAHUKAN KEPADA PIHAK
YANG BERKEPENTINGAN DAN DIUMUMKAN SEDIKITNYA DALAM 2 SURAT
KABAR YANG BEREDAR DI DAERAH YANG BERSANGKUTAN SERTA TIDAK ADA
KEBERATAN. Wirayudha Law
Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN

1. EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN MENGGUNAKAN PARATE EKSEKUSI DENGAN IRAH-
IRAH “BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” MEMBERIKAN
KEKUASAAN KEPADA KREDITOR UNTUK MELAKSANAKAN PENJUALAN MELALUI
LELANG UMUM DI KPKNL SEBAGAI EXECUTOR MELALUI PENGADILAN NEGERI
ATAU BALAI LELANG SWASTA SEBAGAI ARRANGER.

HAK TANGGUNGAN
- FOTOCOPY SALINAN PERJANJIAN JUAL BELI;
- FOTOCOPY SERTIFIKAT HAK ATAS TANAH;
- FOTOCOPY SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN DAN APHT;
- FOTOCOPY BUKTI KEPEMILIKAN BANGUNAN/TANAMAN/HASIL
KARYA/MESIN-MESIN (BILA ADA);
- FOTOCOPY IMB;
- FOTOCOPY R/C TERAKHIR BILA DIMINTA.

Wirayudha Law Office

PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN (LANJUTAN)

2. BAGI PIHAK YANG DINYATAKAN SEBAGAI PEMENANG LELANG OLEH KPKNL,
MAKA HAK DAN KEWAJIBAN YANG HARUS DIPENUHI ADALAH :

❑ MENERIMA BERITA ACARA LELANG;

❑ MELAKUKAN PEMBAYARAN HARGA LELANG, PPH, BEA LELANG, DAN UANG
MISKIN;
❑ MENERIMA RISALAH LELANG;
❑ MENERIMA DOKUMEN BARANG LELANG (SERTIFIKAT) DARI BANK DENGAN
MENUNJUKKAN KUTIPAN RISALAH LELANG, KUITANSI PELUNASAN
PEMBAYARAN LELANG;
❑ KE NOTARIS / PPAT UNTUK BALIK NAMA BERDASARKAN RISALAH LELANG;

Wirayudha Law Office

 PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI HAK GADAI

TATA CARA MELAKUKAN EKSEKUSI GADAI :

1. APABILA DEBITOR WANPRESTASI, KREDITOR MELAKUKAN TEGURAN TERTULIS

KEPADA DEBITOR AGAR DALAM WAKTU 7 X 24 JAM MEMENUHI KEWAJIBAN.

2. JIKA BATAS WAKTU YANG DITENTUKAN DALAM SURAT TEGURAN TERLEWATI

DAN DEBITOR TETAP TIDAK KOOPERATIF MENGABAIKAN KEWAJIBAN,
KREDITOR BERHAK MENJUAL SENDIRI BARANG YANG DIGADAIKAN ATAS DASAR
PARATE EKSEKUSI (PASAL 1155 KUH PERDATA) YANG ADA PADA PENGIKATAN
GADAI.

3. APABILA DALAM AKTA GADAI TIDAK TERCANTUM HAK KREDITOR UNTUK

MENJUAL SENDIRI BARANG GADAI SECARA DI BAWAH TANGAN, PENJUALAN
HARUS DILAKUKAN DENGAN PERANTARAAN KLN.
Wirayudha Law
Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI HAK GADAI

4. APABILA PENJUALAN ATAS DASAR PARATE EKSEKUSI MENGALAMI
HAMBATAN, KREDITOR DAPAT MENUNTUT DI MUKA HAKIM AGAR
BARANG GADAI DIJUAL MENURUT CARA YANG DITENTUKAN SENDIRI
OLEH HAKIM.

TATA CARA PELELANGAN :

- FOTOCOPY PERJANJIAN JUAL BELI YANG TELAH DI-NAZEEGELING.

- FOTOCOPY AKTA GADAI DAN SURAT-SURAT LAIN YANG TELAH DI-
NAZEEGELING.
- PERINCIAN BARANG GADAI YANG AKAN DIJUAL.

Wirayudha Law
Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI HAK FIDUSIA

TATA CARA MELAKUKAN EKSEKUSI FIDUSIA :

1. DALAM HAL TAGIHAN MULAI BERMASALAH, KREDITOR SEDAPAT MUNGKIN

HARUS MENGUASAI BARANG-BARANG YANG DIIKAT FIDUSIA TERSEBUT.

2. APABILA DEBITOR CIDERA JANJI, EKSEKUSI TERHADAP BENDA YANG

MENJADI OBYEK JAMINAN FIDUSIA DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA :
a. PELAKSANAAN TITEL EKSEKUTORIAL YANG ADA PADA SERTIFIKAT
JAMINAN FIDUSIA OLEH PENERIMA FIDUSIA;
b. PENJUALAN BENDA YANG MENJADI OBYEK JAMINAN FIDUSIA ATAS
KEKUASAAN PENERIMA FIDUSIA SENDIRI MELALUI PELELANGAN UMUM
SERTA MENGAMBIL PELUNASAN PIUTANGNYA DARI HASIL PENJUALAN;
Wirayudha Law Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI FIDUSIA
c. PENJUALAN DI BAWAH TANGAN YANG DILAKUKAN
BERDASARKAN KESEPAKATAN PEMBERI DAN PENERIMA
FIDUSIA JIKA DAPAT DIPEROLEH HARGA TERTINGGI
DENGAN SYARAT DILAKUKAN SETELAH LEWAT 1 BULAN
SEJAK DIBERITAHUKAN SECARA TERTULIS OLEH PEMBERI
DAN ATAU PENERIMA FIDUSIA KEPADA PIHAK-PIHAK
YANG BERKEPENTINGAN DAN DIUMUMKAN DALAM 2
SURAT KABAR DI DAERAH YANG BERSANGKUTAN DAN
TIDAK ADA KEBERATAN.

Wirayudha Law Office

PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI CESSIE (RETROCESSIE)

TATA CARA MELAKUKAN EKSEKUSI CESSIE :

1. APABILA DEBITOR SUDAH TIDAK MAMPU LAGI MEMBAYAR HUTANG,

KREDITOR SEGERA MELAKUKAN TEGURAN LISAN / TERTULIS KEPADA
DEBITOR DAN PIHAK YANG BERHUTANG KEPADA DEBITOR.
2. JIKA TEGURAN TERSEBUT TIDAK JUGA BERHASIL, KREDITOR SEGERA
MENGAJUKAN SOMASI MELALUI PENGADILAN NEGERI SETEMPAT.
3. APABILA SOMASI TIDAK DIPERHATIKAN, KREDITOR DAPAT MENGAJUKAN
GUGATAN KEPADA DEBITOR DAN ORANG YANG BERHUTANG KEPADA
DEBITOR DENGAN DISERTAI PERMOHONAN SITA JAMINAN ATAS HARTA
KEKAYAAN YANG BERSANGKUTAN.
4. APABILA GUGATAN DIMENANGKAN, KREDITOR DAPAT MENGAJUKAN
EKSEKUSI ATAS HARTA KEKAYAAN ORANG YANG BERUTANG KEWAJIBAN
KEPADA DEBITOR.
Wirayudha Law
Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI PENJAMIN (BORGTOCHT / GUARANTOR)

TATA CARA :
1.PADA TAHAP PERTAMA KREDITOR MELAKUKAN TEGURAN SECARA
TERTULIS KEPADA BORGTOCHT UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN.
SELAIN ITU, KREDITOR SECARA PROAKTIF MENCARI INFORMASI
TENTANG HARTA KEKAYAAN BORGTOCHT.
2.APABILA TEGURAN TERSEBUT TIDAK DIPENUHI, LANGKAH
SELANJUTNYA YAITU :
a. KREDITOR MELAKUKAN TEGURAN (SOMASI) MELALUI PENGADILAN
NEGERI TEMPAT BORGTOCHT BERDOMISILI ATAU DOMISILI YANG
DIPILIH DALAM PERJANJIAN PENJAMINAN.

Wirayudha Law Office

PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI BORGTOCHT (LANJUTAN)

b. KREDITOR MELAKUKAN TEGURAN (SOMASI) MELALUI PENGADILAN NEGERI

TEMPAT BORGTOCHT BERDOMISILI ATAU DOMISILI YANG DIPILIH DALAM
PERJANJIAN PENANGGUNGAN.

c. APABILA SOMASI TERSEBUT TIDAK DIPENUHI, KREDITOR MENGAJUKAN

GUGATAN PERDATA KEPADA BORGTOCHT DAN DEBITOR DENGAN TUNTUTAN
AGAR BORGTOCHT MEMENUHI KEWAJIBAN KEPADA KREDITOR. DALAM
GUGATAN AGAR DISAMPAIKAN RINCIAN HARTA KEKAYAAN BORGTOCHT,
SUAMI/ISTERI BORGTOCHT YANG DIPEROLEH SELAMA PERKAWINAN (HARTA
BERSAMA) DAN DEBITOR. DALAM GUGATAN TERSEBUT JUGA DIMOHONKAN
SITA JAMINAN ATAS HARTA KEKAYAAN YANG DIRINCI TERSEBUT.
Wirayudha Law Office
 PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI BORGTOCHT (LANJUTAN)

d. DALAM HAL BORGTOCHT MENAWARKAN PERDAMAIAN (DADING),
PERDAMAIAN TERSEBUT HARUS DALAM BENTUK PUTUSAN HAKIM.
e. APABILA GUGATAN DIMENANGKAN DAN BORGTOCHT TETAP TIDAK BERSEDIA
SECARA SUKARELA MEMENUHI KEWAJIBAN KEPADA KREDITOR, HARTA
KEKAYAAN BORGTOCHT DAPAT DIMOHONKAN LELANG EKSEKUSI.

Wirayudha Law Office

PENYELESAIAN TAGIHAN MACET

EKSEKUSI BORGTOCHT (LANJUTAN)

3. PENUNTUTAN TERHADAP PENANGGUNG UTANG

KEWAJIBAN UNTUK TAGIHAN MACET YANG TELAH
DISERAHKAN KEPADA PUPN / BUPLN, DILAKSANAKAN
OLEH PUPN / BUPLN.

Wirayudha Law
Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI PENGADILAN

Wirayudha Law
Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI PENGADILAN

PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI PROSEDUR

GUGATAN DI PENGADILAN DIMUNGKINKAN BILA KREDITOR
AKAN MELAKUKAN LEGAL ACTION TERHADAP HARTA
BERUPA TANAH YANG TIDAK DIIKAT HAK TANGGUNGAN,
JAMINAN YANG DIIKAT CESSIE, JAMINAN YANG DIIKAT
GADAI DALAM HAL TIDAK TERDAPAT KLAUSULA PARATE
EKSEKUSI, DAN EKSEKUSI TERHADAP BORGTOCHT.

DALAM HAL INI, KREDITOR BERTINDAK SEBAGAI

PENGGUGAT DAN DEBITOR / PEMILIK JAMINAN /
BORGTOCHT SEBAGAI TERGUGAT.
Wirayudha Law Office
 PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI PENGADILAN

PROSEDUR GUGATAN DI PN
1. GUGATAN DITUJUKAN KEPADA KETUA PENGADILAN NEGERI YANG BERWENANG, YAITU
:
- DI TEMPAT TERGUGAT BERTEMPAT TINGGAL;
- DI TEMPAT TERGUGAT BERADA;
- DI TEMPAT SALAH SATU TERGUGAT BERTEMPAT TINGGAL;
- DI TEMPAT TERGUGAT UTAMA BERTEMPAT TINGGAL;
- DI TEMPAT PENGGUGAT BERTEMPAT TINGGAL, DALAM HAL
TERGUGAT TIDAK MEMPUNYAI TEMPAT TINGGAL/TIDAK
DIKETAHUI KEBERADAANNYA ATAU TERGUGAT TIDAK DIKENAL.
- DI TEMPAT BENDA TIDAK BERGERAK BERADA
- DOMISILI HUKUM YANG DIPILIH.
2. SETELAH GUGATAN DITERIMA, KETUA PENGADILAN NEGERI AKAN MENENTUKAN HARI /
TANGGAL SIDANG PERTAMA, MAJELIS YANG MEMERIKSA PERKARA DAN PANITERA
YANG DITUNJUK UNTUK MENGURUS PERSIDANGAN. PENGGUGAT DAN TERGUGAT
AKAN MENDAPAT PANGGILAN DARI JURU SITA UNTUK MENGHADAP DI PENGADILAN.
Wirayudha Law
Office
 PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI PENGADILAN

PROSEDUR GUGATAN DI PN
3. JIKA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT HADIR, HAKIM AKAN BERUSAHA
MENDAMAIKAN KEDUA PIHAK. APABILA TERCAPAI PERDAMAIAN AKAN DIBUAT
AKTA PERDAMAIAN (AKTA VAN DADING) DAN HAKIM AKAN MENGELUARKAN
PUTUSAN PERDAMAIAN YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP. APABILA TIDAK
TERCAPAI PERDAMAIAN, PERSIDANGAN DILANJUTKAN DENGAN PENYAMPAIAN
JAWABAN DARI TERGUGAT.
4. TERHADAP JAWABAN TERGUGAT, PENGGUGAT DIBERI KESEMPATAN
MENGAJUKAN REPLIK DAN TERHADAP REPLIK PENGGUGAT PIHAK TERGUGAT
DIBERI KESEMPATAN MENGAJUKAN DUPLIK. ACARA PERSIDANGAN BERIKUTNYA
BERUPA PENYAMPAIAN BUKTI-BUKTI DARI PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT
SERTA DILANJUTKAN PENYAMPAIAN KESIMPULAN DARI PARA PIHAK.
SELANJUTNYA HAKIM AKAN MENJATUHKAN PUTUSAN ATAS DASAR MEMORI-
MEMORI DAN BUKTI-BUKTI YANG DIAJUKAN PARA PIHAK.

Wirayudha Law Office

 PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI PENGADILAN

PROSEDUR GUGATAN DI PN
5. TERHADAP PUTUSAN HAKIM DI TINGKAT PENGADILAN
NEGERI, DAPAT DIMINTAKAN UPAYA HUKUM BANDING
KE PENGADILAN TINGGI DAN TERHADAP PUTUSAN
PENGADILAN TINGGI DAPAT DIMINTAKAN KASASI KE
MAHKAMAH AGUNG. TERHADAP UTUSAN MAHKAMAH
AGUNG DI TINGKAT KASASI DAPAT DIMINTAKAN UPAYA
HUKUM LUAR BIASA BERUPA PENINJAUAN KEMBALI.

Wirayudha Law Office

 PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI PENGADILAN

PELAKSANAAN EKSEKUSI

1. APABILA PUTUSAN TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP (INKRACHT VAN GEWISJDE),

DALAM ARTI PIHAK LAWAN TIDAK MENGAJUKAN UPAYA HUKUM BANDING, ATAU KASASI,
PIHAK YANG MEMENANGKAN PERKARA DAPAT MENGAJUKAN PERMOHONAN KEPADA
KETUA PENGADILAN NEGERI YANG BERSANGKUTAN AGAR PUTUSAN DAPAT
DILAKSANAKAN.

2. KETUA PENGADILAN NEGERI AKAN MEMERINTAHKAN KEPADA PIHAK YANG KALAH

SUPAYA MENGHADAP KETUA PENGADILAN NEGERI UNTUK DITEGUR (AANMANING) AGAR
DALAM BATAS WAKTU YANG DITENTUKAN MEMENUHI ISI PUTUSAN DENGAN SUKARELA.

3. APABILA ISI PUTUSAN TIDAK DILAKSANAKAN SECARA SUKARELA, AKAN DIAMBIL

TINDAKAN BERUPA SITA EKSEKUSI DENGAN MELAKUKAN PENYITAAN TERHADAP BARANG-
BARANG MILIK YANG BERSANGKUTAN UNTUK DILAKUKAN PELELANGAN.

Wirayudha Law Office

PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI
KEPAILITAN

Wirayudha Law Office

PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI
KEPAILITAN

PERMOHONAN
KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU) MERUPAKAN
SALAH SATU SARANA HUKUM BAGI PENYELESAIAN UTANG KEWAJIBAN.

PADA DASARNYA, KEPAILITAN ADALAH SITA UMUM YANG MENCAKUP SELURUH KEKAYAAN
DEBITOR UNTUK KEPENTINGAN SEMUA KREDITOR, SEHINGGA MENJAMIN ADANYA
MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA UTANG KEWAJIBAN ANTARA KREDITOR DENGAN
DEBITOR SECARA ADIL, CEPAT, TERBUKA DAN EFEKTIF MELALUI LEMBAGA PERADILAN
BERUPA ADANYA PEMBAGIAN KEKAYAAN DEBITOR OLEH KURATOR KEPADA SEMUA
KREDITOR DENGAN MEMPERHATIKAN HAK MASING-MASING KREDITOR.

PIHAK-PIHAK YANG DAPAT MENGAJUKAN PERMOHONAN PAILIT :

1. DEBITOR SENDIRI;
2. SATU ATAU LEBIH KREDITOR;
3. KEJAKSAAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM;
4. BANK INDONESIA DALAM HAL DEBITOR ADALAH BANK;

Wirayudha Law
Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI
KEPAILITAN

PELAKSANAAN EKSEKUSI
5. BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DALAM HAL DEBITOR ADALAH
PERUSAHAAN EFEK, BURSA EFEK, LEMBAGA KLIRING DAN
PENJAMINAN, LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN;

6. MENTERI KEUANGAN DALAM HAL DEBITOR ADALAH PERUSAHAAN

ASURANSI, PERUSAHAAN REASURANSI, DANA PENSIUN, ATAU BADAN
USAHA MILIK NEGARA YANG BERGERAK DI BIDANG KEPENTINGAN
PUBLIK.

Wirayudha Law Office

PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI
KEPAILITAN

KRITERIA DEBITOR
1. DEBITOR MEMPUNYAI 2 (DUA) ATAU LEBIH KREDITOR;
2. TIDAK MEMBAYAR LUNAS MINIMAL 1 (SATU) UTANG YANG TELAH
JATUH TEMPO DAN DAPAT DITAGIH;
3. KUALITAS KREDIT GOLONGAN 3, 4 DAN 5, DAN MEMENUHI SALAH
SATU KRITERIA :

● PENGIKATAN JAMINAN BERSIFAT KONKUREN (BUKAN PREFEREN /

BUKAN SEPARATIS);
● DEBITOR SEDANG SENGKETA DENGAN PIHAK LAIN;
● TERDAPAT INFORMASI NEGATIF TENTANG DEBITOR YANG DAPAT
MEMPENGARUHI PENURUNAN KUALITAS PENGEMBALIAN UTANG
KEWAJIBAN DEBITOR KEPADA KREDITOR.
Wirayudha Law
Office
 PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI
KEPAILITAN

PROSEDUR PENGAJUAN
1. DILAKUKAN SECARA KASUISTIS DENGAN MEMPERHITUNGKAN UNTUNG RUGINYA;
2. USUL DIAJUKAN KEPADA KPK + 1 UNTUK MENDAPATKAN PERSETUJUAN DIREKSI;
3. KREDITOR MENGAJUKAN SOMASI TERLEBIH DAHULU (MIN 3 KALI);
4. PERMOHONAN DIAJUKAN KEPADA PANITERA PENGADILAN NIAGA UNTUK
DIDAFTARKAN;
5. HARUS DIAJUKAN OLEH ADVOKAT PENGACARA YANG MEMILIKI IZIN PRAKTEK;
6. MELAMPIRKAN DOKUMEN-DOKUMEN YANG DIPERLUKAN (A.L PK);
7. SIDANG-SIDANG DAN PUTUSAN PENGADILAN HARUS SENANTIASA DIPANTAU.
8. JIKA DEBITOR TELAH DINYATAKAN PAILIT, HARTA PAILIT DIURUS OLEH KURATOR.
KREDITOR HARUS MENGIKUTI RAPAT KREDITOR DAN VERIFIKASI / PENCOCOKAN
PIUTANG.
9. PENGEMBALIAN PIUTANG MASING-MASING KREDITUR DILAKUKAN DARI HASIL
PEMBERESAN HARTA TERPAILIT YANG DIBAGIKAN SECARA PROPORSIONAL.
10. KREDITOR AGAR IKUT SEBAGAI PANITIA KREDITOR.

Wirayudha Law
Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI PKPU

Wirayudha Law
Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI PKPU

TUJUAN & PENGAJUAN

TUJUAN PKPU ADALAH MENGHINDARKAN DEBITOR DARI KEADAAN TIDAK
MAMPU MEMBAYAR UTANG (MISALNYA KARENA TIDAK LIKUID), AGAR TIDAK
DINYATAKAN PAILIT.

PKPU DIAJUKAN OLEH DEBITOR YANG MEMPERKIRAKAN BAHWA DEBITOR TIDAK

DAPAT MEMENUHI KEWAJIBAN ATAU DIAJUKAN SEBAGAI REAKSI TERHADAP
PERMOHONAN PAILIT YANG DIAJUKAN OLEH KREDITOR.
1. PENGADILAN HARUS SEGERA MENGABULKAN PENUNDAAN SEMENTARA KEWAJIBAN.
2. PEMBAYARAN UTANG (PKPU SEMENTARA), MENUNJUK HAKIM PENGAWAS,
MENGANGKAT SATU/LEBIH PENGURUS UNTUK MENGURUS HARTA DEBITUR DAN
MENYELENGGARAKAN SIDANG PALING LAMBAT PADA HARI KE-45 TERHITUNG
SETELAH PUTUSAN PKPU SEMENTARA DITETAPKAN.

Wirayudha Law
Office
PENYELESAIAN TAGIHAN MACET MELALUI PKPU

TUJUAN & PENGAJUAN

3. KREDITOR HARUS MENYAMPAIKAN TAGIHAN-TAGIHAN DALAM KEDUDUKANNYA
SEBAGAI KREDITOR DENGAN MELAMPIRKAN BUKTI YANG MENDUKUNG.
4. KREDITOR MENGIKUTI PERSIDANGAN, MEMBERIKAN ATAU MENOLAK PKPU TETAP.
5. AGAR DAPAT MEMBERIKAN REKOMENDASI KEPADA PENGURUS HARTA DEBITOR,
KREDITOR AGAR IKUT SEBAGAI PANITIA KREDITUR.
6. APABILA DALAM PERSIDANGAN BERIKUTNYA PKPU TETAP TERSEBUT DITOLAK
LEBIH DARI ½ JUMLAH KREDITOR KONKUREN YANG HAKNYA DIAKUI ATAU
SEMENTARA DIAKUI YANG HADIR DAN MEWAKILI PALING SEDIKIT 2/3 BAGIAN DARI
SELURUH TAGIHAN YANG DIAKUI ATAU YANG SEMENTARA DIAKUI DARI KREDITUR
KONKUREN; DAN LEBIH DARI ½ JUMLAH KREDITOR SEPARATIS YANG HADIR DAN
MEWAKILI PALING SEDIKIT 2/3 BAGIAN DARI SELURUH TAGIHAN KREDITOR
SEPARATIS, MAKA DEBITOR TERSEBUT HARUS DINYATAKAN PAILIT SELAMBAT-
LAMBATNYA PADA HARI BERIKUTNYA.

Wirayudha Law
Office
PENGEMBALIAN DOKUMEN AGUNAN

Wirayudha Law Office

 PENGEMBALIAN DOKUMEN AGUNAN

1. BUKTI KEPEMILIKAN AGUNAN HARUS DIKEMBALIKAN KEPADA PEMILIK

AGUNAN PADA SAAT TAGIHAN LUNAS ATAU AGUNAN TERSEBUT TIDAK
DIPERLUKAN LAGI OLEH KREDITOR DENGAN KEWAJIBAN BAGI KREDITOR
UNTUK MEMBERIKAN ASLI “SURAT KETERANGAN LUNAS” KEPADA DEBITOR.

2. MEMBUAT AKTA VRIJWARING (AKTA PEMBEBASAN) YANG DITANDATANGANI

OLEH PEMILIK AGUNAN, BERISI: A. PEMILIK AGUNAN TELAH MENERIMA
AGUNAN DAN B. MEMBEBASKAN KREDITOR DARI SEGALA TUNTUTAN HUKUM
PIHAK MANAPUN TERKAIT DENGAN PENYERAHAN DOKUMEN AGUNAN
TERSEBUT.

3. JIKA PEMILIK TIDAK DIKETAHUI KEBERADAANNYA, PENGEMBALIAN DAPAT

DILAKUKAN KEPADA KELUARGA PEMILIK (ORANG TUA / ISTERI / ANAK)
DENGAN SYARAT KELUARGA MENYERAHKAN PENETAPAN PENGADILAN
NEGERI YANG BERISI PENETAPAN KELUARGA UNTUK MENGURUS HARTA
KEKAYAAN DAN MEWAKILI SEGALA KEPENTINGAN PEMILIK AGUNAN.

Wirayudha Law Office

Data Singkat Pemateri

Nama : Joseph Krisna Wirayudha, SH, MH, CLA, CRM

Pekerjaan : Advokat, Kurator, Auditor Hukum, Trainer, Ahli Hukum
Nama Kantor : “Wirayudha Law Office” sebagai Managing Partner

Alamat : Jalan Raya Boulevard Grand Depok City

Cluster Alamanda Blok A 3 No. 9, Depok 16413, Jawa Barat
HP WA : 0813-1618-8532 & 0821-1305-3894
E-mail : jkwirayudha@gmail.com dan wirayudhalawoffice@gmail.com

Pendidikan Formal :
1. S 1 Sarjana Hukum Bisnis FH Universitas Airlangga (1991 - 1995)
2. S 2 Magister Hukum Ekonomi FH Universitas Indonesia (2000 - 2002)

Sertifikasi :
1. Advokat (Peradi) 4. Manajemen Risiko Level 4 (BSMR)
2. Kurator dan Pengurus (AKPI) 5. Pasar Modal (LMKA-PM & HKHPM)

3. Auditor Hukum (ASAHI) 6. Pajak Brevet A dan B (IAI)

1
 Utang harus dilunasi ketika telah jatuh
tempo dan dapat ditagih, kecuali jika
Prinsip
kreditur setuju untuk menunda waktu
pelunasan

Pailit
Keadaan dimana seluruh harta debitur
diletakkan dalam status sita umum,
akibat dari tidak membayar minimal satu
Konsekuensi utang yang telah jatuh tempo dan dapat
ditagih , serta juga memiliki minimum
satu kreditur lainnya (punishment for
failing to pay)
 PMH Telah di
Secara putus final
hukum bersalah dan
wajib ganti rugi

Seluruh bentuk
kewajiban baik
Pengertian secara hukum
Utang Tidak bayar
maupun secara
Utang yang tidak utang yang
kontrak
dibayar dari telah jatuh
perjanian kredit tempo dan
(loan agreement) dapat ditagih

Secara
Kontrak

Wan prestasi yang

menimbulkan utang
dan tidak di bayar
 Rasio Pailit

Menghindari terjadinya saling berebut antara kreditor terhadap harta debitor

dalam hal debitor tidak mampu membayar utang yang mengakibatkan ada
kreditor yang dibayar tidak dengan semestinya.

Kreditor B Kreditor A
Piutang Rp.500 jt Piutang Rp.600jt
Kreditor C
Jatuh tempo dan dapat di tagih
Piutang Rp.1 miliar
Debitur
aset
Rp.800 jt
Kreditur D Kreditor F
Piutang Rp.500jt Piutang Rp.500jt
Kreditor E
Piutang Rp.2 miliar

4
 Pasal 1131 KUH Perdata

“Segala kebendaan si berutang baik yang bergerak maupun tak bergerak,

baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari,
menjadi tangungan untuk segala perikatan perseorangan”

Pasal 1132 KUH Perdata

“Kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama-sama bagi semua orang

yang mengutangkan padanya; pendapatan penjualan benda-benda itu
menurut keseimbangan, yaitu menurut besar kecilnya piutang masing-
masing kecuali apabila diantara para berpiutang itu ada alasan-alasan yang
sah untuk di dahulukan.”

5
 Kerjasama Bisnis Berhenti

Telah terbukti ada tapi

Tidak dibayar
Pinjaman Tidak
Terbayar
a
k
i
b
Menggunakan alasan
a krisis untuk tidak bayar
t
utang
Sejarah
Krisis keuangan/ Konflik utang
Reformasi
UU Kepailitan Moneter di Indonesia piutang
a
k
i Utang masih bermasalah
b jadi tidak dibayar
a
t

Pesanan pembeli
tidak diproduksi
Kewajiban muncul akibat
kegagalan dari kreditur
sebelumnya

Buruh tidak dibayar

6
 Gugatan
Perdata

Konflik utang
piutang 5 -7 Tahun
sebelum Permohonan Pngadilan s/d
reformasi Pailit Negeri PT MA Putusan
UU kepailitan Final

Masa waktu
panjang
dimanfaatkan
Laporan Pailit oleh banyak
debitur untuk
buying time/ lari dt
kewajiban

7 Property of Ricardo Simanjuntak

 Penetapan Lelang
KP2LN
PN Eksekusi
Eksekusi hak
tanggungan / Balai Lelang
jaminan fidusia Kewenangan Swasta
Lelang /jual
Jual sendiri/ sukarela
sendiri
Bawah
tangan

Bentuk-bentuk Pengadila Pengadila

Gugatan Peninjauan
langkah hukum n n Kasasi MA
Perdata Kembali MA
Penyelesaian Negeri Tinggi
sengketa
kontrak Permohonan P. Niaga Peninjauan
Kasasi MA
Pailit Tingkat PN Kembali MA

Sukarela
Arbitrase Final
Lelang /
Eksekusi
Jual
Melalui PN
sukarela

Mediasi di
P. Negeri Mediasi melalui
ADR ahli/
Mediasi luar Mediator Eksekusi
Pengadilan PN
Mediasi melalui
lembaga mediator
8 Property of Ricardo Simanjuntak
 Harus dibedakan cara
mengadili utang yang benar-
benar mudah dibuktikan telah
jatuh tempo dan dapat di
tagih dengan utang yang
benar-benar bermasalah

Harus di Reformasi
Mengapa pengadilan dan sumberdaya Reformasi UU
seluruh konflik hukum yang ada. kepailitan! atau
Concern utang piutang investor/pelaku
Pelaku harus diperiksa usaha menjauhi
Usaha seperti Indonesia sebagai
memeriksa Harus dirubah tata cara Destination of
perkara biasa? pemutusan pailitnya seorang Investment
debitur

Harus dibangun tata cara

yang lebih pasti dan benar
dalam penanganan aset
debitur pailit oleh kurator

9
 Didirikan oleh orang tua
Alasan dan lambang keluarga
Sejarah
Titipan investor
Lakukan apapun
Supaya tidak
Sebagai Alasan Rasa malu pada
bangkrut
Hukuman Sosial masyarakat

Bankrupt mempunyai
Kepercayaan pengertian ‘’finshed ‘’
atau “mati”

Pailit
Perusahaan memiliki utang yang sangat
besar dan tidak dapat di bayar

Perusahaan mengalami kerugian secara Mengajukan Pailit/

terus menerus PKPU untuk keluar
Sebagai dari
Jalan keluar Krisis yang tidak
Tidak ada jalan keluar untuk sehat teratasi lagi

Management tidak terkendali

10
 Harian Bisnis Indonesia
Senin, 8 Agustus 2011

11
 Harian Bisnis Indonesia
Kamis, 16 Juni 2011

12
 Harian Bisnis Indonesia
Senin, 9 Mei 2011

13
 Harian Bisnis Indonesia
Jumat, 1 April 2011

14
 Harian Bisnis Indonesia
Kamis, 17 Februari 2011

15
 USA TODAY
Topic : For Airlines bankruptcy becomes business as usual.
‘’But for the airline industry bankruptcy no longer carries shame. its just a
business, a way to reduce costs by repudiating Debt and abrogating labor
contracts. In many cases, companies enter bankruptcy proceedings even
though they could pay their bills by selling of assets”

Daniel Grossposted 26 march 2003

Topic : Kill the airlines, in order to save them
‘’But because competitors like jet blue and south west, transparent internet
fares, and the economic downturn,airlines cant like fares to take the
advantage of the reduced capacity.The average domestic airfare in february
2003 was about 18 % less than the average in february 2001

16
 Debitur
Pernyataan Pribadi/
Pailit Korporasi
Kreditur

Indonesia

Debitur
Pribadi/
PKPU Restrukturisasi
Korporasi
Kreditur

Kepailitan
Debitur
Chapter 11 Restrukturisasi
Kreditur

Amerika Wage earner

Chapter 13 Debitur Pribadi
bankruptcy

Straight bankruptcy

Chapter 7 Likuidasi Bubar

17
 Administrator
PKPU
Restrukturis
Indonesia Gagal Insolvent
asi

Perdamaian B
Setelah pailit E
Kurato Likuidasi
R
r Di awasi H
Hakim A
S
Pengawas I
L
Kepailitan Tidak Pailit
Untuk tujuan B
E
restrukturisasi R
H
A
S
I
L

Debtor in possesion/
fiduciary

Gagal
Amerika Chapter 11 Restrukturisasi Likuidasi?
Chapter 7

Diawasi US
trustee

18
 Yang telah jatuh
Pengadilan
tempo dan dapat Pailit Kurator
Niaga
ditagih

Utang

Kurator

Yang keberadaannya masih

Pengadilan
memang harus Pengadilan Putus Tidak dapat
Niaga
dipermasalahkan adanya, Negeri Final di eksekusi
pailit
bukan jumlahnya

19
 Utang sudah sangat besar Harta debitur diletakkan
dan lama tidak terbayar sejak jatuh dalam sita umum
tempo dan dapat di tagih
Diatur dan dibereskan
Semua harta sudah di jaminkan oleh kurator

Kurator dibayar
Kerugian yang terus menerus dari budel

Tg.jawb Pemegang
Peseroan Mesin-mesin produksi yang sudah Saham sebesar saham Usaha
Pailit
Terbatas sangat tua dan tidak kompetitif yang disetornya baru

Sudah hampir tidak memungkinkan Direksi tidak bertanggung

untuk mendapatkan pinjaman lagi dari jawab secara pribadi
kreditur
Komisaris tidak
bertangung jawab
Management yang terus ribut secara pribadi

Tekanan kreditur yang tinggi Insolvent akan

berakhir dengan “bubar”

20
 Punya utang yang telah jatuh tempo
dan dapat ditagih tapi tidak bisa bayar

Perusahaan masih diyakini punya

masa depan dengan kualitas produksi Tolak?:
yang baik Insolvent

Permasalahan lebih disebabkan

permasalahan internal
Perseroan
Terbatas Saluran distribusi pada dasarnya baik, Usulan
tapi tiak dapat diandalkan karena PKPU Pengurus
perdamaian
modal

Jika diberikan kesenpatan dan utang-

utang perusahaan dapat di
restrukturasi maka besar kemungkinan
perusahaan akan sehat kembali Terima?
tidak pailit

Jika diberi kesempatan debitur akan

dapat mengusahakan pinjaman
tambahan untuk modal kerja

21
 REFORMASI KEPAILITAN

Faillisement veror UU .Kepailitan UU Kepailitan

dening No.4 tahun 1998 No.37 thn 2004
(Produk Belanda)

Hukum acara
Hukum acara Hukum.Acara
kepailitan
Umum Kepailitan
Hanya untuk
utang yang
secara
Pengadilan Pengadilan Pengadilan Niaga
sederhana
Negeri Niaga
telah jatuh
tempo dan
dapat diagih
PN-PT-MA-MA P.Niaga-MA-MA P.Niaga-MA-MA

Total Waktu Total Waktu Total Waktu

5-7 Tahun 154 hari 215 hari

22
 Perbedaan-perbedaan antara UU Kepailitan Lama dan UU No. 4 Tahun 1998

q UU No. 4 Tahun 1998

q Faillisement verordening
(Sejak pertengahan September 1998 s/d September
(Dari zaman kolonial s/d September 1998) 2004).

Syarat-syarat Memiliki utang

mendasar yang: :
ˑ Telah jatuh tempo
ˑ Dan dapat ditagih
Permohon
an
secara
sukarela
Telah
berhenti Syarat- Memiliki Pengadila
Debit Pegadilanl Deb
Membayar syarat setidaknya n
ur Negeri itur
hutang- mendasar 2 kreditur Niaga
hutangnya

Permohon Debitur tidak

an mampu/
oleh mau utk
satu atau membayar
lebih Hutang-hutangnya Pailit
kreditur
Pailit
Beberapa kelemahan-kelemahan : Beberapa kelebihan :

ˑ memerlukan tes insolvensi (keadaan tidak mampu bayar - tidak memerlukan tes insolvensi
ˑ melalui Pengadilan Negeri ˑ melalui Pengadilan Niaga
ˑ waktu : + 5 – 7 tahun ˑ waktu : + 154 hari
ˑ tidak efisien dan transparan ˑ syarat-syarat lebih jelas
ˑ lebih efisien dan transparan

23
 Permasalahan 1

Kewajiban pajak terutang

Rp.30 miliar

Debitur Pailit
Harta Rp.20 miliar Siapa yang harus
dalam bentuk di dahulukan
gedung dan mesin

Tagihan buruh
Rp.7 miliar

Kreditur separatis atau

gedung dan mesin senilai
Rp.18 miliar tagihan Rp.18
miliar

24
 Kreditur pemegang Biaya
preferensi tertinggi : Pajak, UU Perpajakan kecual Lelang
Pasal 21 UU KUP i Biaya
penyelamatan
1137 KUH Perd barang
HT Pasal 1 ayat 1 dan 6 UUHT
Preferensi Separatis
Gadai 1155 KUH
1133 KUH Perd
Perdata
Fidusia Pasal 27 dan 15 UU
Fidusia
Buruh, UU Perburuhan
No. 13/2003 Ps. 95 ayat
Istimewa 4
1134 KUH Perd Hak Retain
1812 KUH
Peringkat Perd
Kreditor
Penjual yang sudah menyerahkan
barang tapi belum dibayar
Preferensi Umum
1139 KUH Perd
Penyewa yang tempatnya sudah
disewa tapi belum dibayar

Preferensi Khusus Hak-hak

1149 KUH Perd Dasar

Kreditur Konkuren
1131 KUH Perd
25
 Permasalahan 2

Ditemukan debitor Ditemukan 5 mobil

bagi deviden berturut- kijang tahun 2008
turut 3 tahun sebelum dijual Rp.15juta
pailit masing-masing

Debitor Pailit Utang kepada

(PT) harta Ditemukan sebuah kreditor
ditemukan rumah senilai Rp. 9 senilai total
senilai Rp.10 miliar atas nama istri Rp. 70 Miiliar
miliar

Ditemukan fakta Ditemukan 2 rumah

tidak dapat pernah dhibahkan kepada
mengadakan RUPS masing-masing abang
tahunan dan paman.

26
 Permasalahan
3
Harta di Malaysia
- 3 Apartement
- 2 Unit Kios Total Rp. 19 Milyar
- Deposito di bawah
- Rp.12 miliar

Permasalahan Total utang kepada 15

Pailit Rp.10 Miliar kreditur Rp. 100 Milyar

Kreditor telah jual tagihan

Harta Debitor di senilai Rp. 15 Milyar dengan
Singapore senilai Rp. 5 Milyar kepada
Rp.100 miliar pembeli di singapore

27
 Hidup
Individu
Mati

Partnership

Kumpulan Firma
Individu
CV
Perseroan
Terbatas

Yang dapat Yayasan

dipailitkan

Koperasi

Badan Hukum
Lainnya

Persero
BUMN
Perum
BUMD

28
 Melawan membuktikan
tidak adanya utang

Ketika
dimohonkan Mengajukan permohonan
Pailit PKPU sebagai respon

Menyelesaikan utang
terhadap Pemohon Pailit
agar pemohon mencabut
Pemohonan Pailit

29
 Pengadilan Niaga Jakarta Pusat wilayah hukumnya meliputi
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat,
Sumatera Selatan, Lampung dan kalimantan Barat (Pasal 5
Keppres No. 97 Tahun 1999)

Pengadilan Niaga Medan, wilayah hukumnya meliputi

Propinsi Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu,
Jambi dan Nangroe Aceh (d/h daerah istimewa Aceh)

Tentang Jurisdiksi
Pengadilan Niaga Semarang, wilayah hukumnya meliputi
Pengadilan Niaga
Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
PP : Keputusan
Presiden
No.97 Tahun 1999
Pengadilan Niaga Makassar (d/h Ujung Pandang), wilayah
hukumnya meliputi Propinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku dan
Papua (d/h irian Jaya)

Pengadilan Niaga Surabaya, wilayah hukumnya meliputi

Propinsi Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur dan Timor-Timur (sebelum merdeka)

30
 Perbedaan-perbedaan antara UU No.4 tahun 1998 dan
UU No.37 Tahun 2-2004
◻ UU No.4/ 1998 ▪ UU No. 37/ 2004 (berjalan sejak September
2004)

1. P. Niaga (30 hari), Kasasi (30 hari), 1. P. Niaga (60 hari), Kasasi (60 hari), Peninjauan
Peninjauan Kembali (30 hari) Kembali (30 hari)
2. Defenisi hutang cukup jelas.
2. Tidak ada penjelasan mengenai arti hutang
3. Waktu dihitung berdasarkan hari
3. Waktu dihitung berdasarkan jam 4. Definisi kreditur dan debitur cukup jelas
4. Tidak ada definisi dari kreditur dan debitur 5. Hak khusus diperluas terhadap perusahaan
asuransi, dana pensiun dan BUMN.
5. Hak khusus untuk tidak dapat dimohonkan 6. Panitera Pengadilan Niaga memiliki wewenang
pailit secara langsung oleh krediturnya hanya untuk menolak pendaftaran permohonan
diberikan kepada Perbankan dan sekuritas. pernyataan pailit terhadap perusahaan tertentu
6. Tidak ada wewenang untuk menolak secara langsung.
pendaftaran permohonan pailit. 7. Hakim Ad hoc dimungkinkan untuk setiap
7. Hakim Ad hoc hanya dikenal pada tingkat tingakatan.
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri. 8. Pengadilan Niaga memiliki extraordinary
judicial power terhadap arbitrase.
8. Tidak ada penjelasan lengkap mengenai 9. Penunjukan kurator terbatas untuk 3 perkara
kewenangan arbitrase.
saja.
9. Tidak ada pembatasan jumlah pekerjaan 10. Kreditur separatis dapat memohonkan pailit
bagi kurator. tanpa harus mengeksekusi jaminannya.
10. Tidak ada penjelasan lengkap mengenai 11. Kreditur separatis terlibat dalam voting tanpa
hak kreditur separatis untuk mengajukan harus menyerahkan jaminannya
permohonan pailit. 12. Kreditur dapat mengajukan permohonan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
11. Kreditur Separatis tidak dapat terlibat
dalam voting kecuali : menyerahkan terlebih (PKPU).
dahulu hak separatisnya.
12. Kreditur tidak dapat mengajukan
permohonan Penundaan Kewajiban
31
Pembayaran Utang (PKPU).
 Hukum Acara Pengajuan Permohonan Pernyataan Pailit pada Pengadilan Niaga
Pasal 6 – 8 UU No. 37 Tahun 2004.

Panggilan sidang sudah harus

disampaikan max 7 hari
Didaftarkan sebelum
pada tanggal sidang pertama
permohonan
didaftarkan

Max 3 hari Max 60 hari

Max 2 haru Max 20 hari
setelah Sidang pertama setelah
setelah setelah
pendaftaran, ditunda sampai tanggal
Perubahan pendaftaran pendaftaran,
P. Niaga dengan max 25 pendaftaran,
diajukan melalui dilakukan sidang
mempelajari hari putusan atas
Panitera permohonan pertama sudah
permohonan dan setelah tanggal permohonan pailit
Pengadilan Niaga disampaikan harus
menentukan hari pendaftaran harus sudah
kepada Ketua dilaksanakan
sidang dikeluarkan
P. Niaga

Copy putusan harus dikirim kepada

Catatan : para pihak max 3 hari setelah
1. UU Lama : Perhitungan haru dihitung sejak tanggal pendaftaran putusan.
UU Baru : Perhitungan hari dihitung setelah tanggal
pendaftaran

2. UU Lama :Sistem jam / Hari kalender Kasasi

UU Baru : Hari kalender ?
32
 Hukum Acara Dalam Tingkat Kasasi
Pasal 11 – 13 UU No. 37 Tahun 2004

Kasasi, selain
diajukan oleh Pendaftaran Kasasi
debitor / diajukan bersamaan
kreditor, dapat juga dengan Memory
diajukan oleh Kasasi
pihak ketiga

Diajukan melalui Max 2 hari setelah

Max 8 hari Panitera P.Niaga pendaftaran copy
setelah Max 7hari setelah Kontra Memori Kasasi
dan Memori Kasasi
putusan dari Diterima, Terkasasi menyampaikan
didaftarkan pada Disampaikan
Pengadilan Kontra Memori Kasasi
hari kepada
Niaga pendaftaran Termohon Kasasi

Max 20 hari setelah Max 14 hari setelah

Max 2 hari setelah Kontra Memori
berkas perkara Max 2 hari sejak permohonan Kasasi
didaftarkan, Panitera harus
diterima oleh MA dokumen diterima didaftarkan, seluruh
menyampaikan
sidang pertama MA mempelajari dokumen harus
copy Kontra Memori Kasasi kepada
harus perkara diserahkan kepada
Pemohon Kasasi
dilaksanakan MA

Copy putusan harus dikirimkan kepada

Max 60 hari setelah permohonan diterima
para pihak dalam jangka waktu 3 hari
Peninjauan
oleh MA, Kasai harus sudah diputus. Kembali ?
setelah putusan

33
 PENINJAUAN KEMBALI
(Pasal 295-298 UU No.37/2004)

Max 2 hari setelah pendaftaran,

Panitera MA menyampaikan copy
Adanya Novum Memori Peninjauan Kembali
(bukti baru) kepada Termohon PK.
Panitera MA
Pendafta max 180 hari mendaftarka
ran n Termohon PK menyampaikan Kontra
Permohonan Memori PK max 10 hari setelah hari
Peninjau pendaftaran.
an Peninjauan
Kembali Kembali
Kesalahan dalam pada saat
Max 12 hari setelah permohonan
didaftarkan, Panitera P. Niaga
mengaplikasikan pendaftaran menyampaikan Kontra Memori PK
hukum max 30 hari kepada Panitera MA.

MA harus memberikan putusan max 30

hari setelah permohonan diterima
oleh
MA.

Max 32 hari setelah permohonan PK

diterima oleh MA, copy putusan
disampaikan kepada para pihak.

34
 Hukum Acara Pengajuan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
(Pasal 222-225 dan 229 (3))

Kreditu
r

Permoh
onan Dikabulkan
untuk Pengurus
PKPU Sukarela PKPU ditunjuk
sementara

Debitu
r
Respon dari Diajukan pada
Permohonan sidang
pertama
Pernyataan Pailit

35
 Fixation
Harta debitur pailit dalam sita umum principal
of or 00
Debtur kehilangan haknya utk menguasai
Diambil alih
/ oleh Kurator
mengurus kekayaan harta pailit
Semua perikatan debitur setelah pailit
tdak dapat dibayar dari harta pailit
AKIBAT Tuntutan terhadap harta pailit diajukan Pendaftaran/
KEPAILITA ke kurator pencocokan
N
Seluruh perkara yang sedang berjalan
ditangguhkan
Gugatan perdata terhadap harta
debitur gugur

Sita terhadap debitur diangkat

PHK pekerja debitur dapat dilakukan

36
 Kewajiban Seorang Kurator

● Pasal 21 UU No. 37 Tahun 2004

Kepailitan meliputi seluruh kekayaan Debitur pada saat putusan
pernyataan pailit diucapkan serta segala sesuatu yang diperoleh selama
kepailitan.

Pasal 24 (1) , (2)

Sita umum
dari 00.00
tanggal putusan
pailit Melakukan tugas-tugas
Pribadi manajemen dan/atau

Balai Harta
&
KURA Peninggala Likuidasi/pemberesan
TOR n harta pailit
(BHP)

37
 Isi dari Pengumuman:
Pengumuman atas
putusan pailit harus ˑ Ringkasan putusan
dilakukan oleh Kurator pailit
yang ditunjuk ˑ Keterangan jelas
mengenai identitas
Dalam Lembaran dan domisili Debitur
Negara pailit
Republik Indonesia
Paling lambat 5 hari ˑ Keterangan jelas
mengenai identitas
setelah Kurator dan
Komite Kreditur,
Hakim Pengawas Setidaknya dlm 2 (dua)
apabila ditunjuk
menerima putusan pailit surat kabar harian
(yand ditentukan ˑ Tempat dan waktu
oleh Hakim Pengawas) diadakannya Rapat
Kreditur Pertama
ˑ Keterangan jelas
mengenai identitas
Hakim Pengawas

38
 Segera mengumumkan PKPU sementara di minimum
2 surat kabar harian yang ditunjuk oleh
Hakim Pengawas.

Langkah awal
Wajib memanggil debitur dan kreditur yang dikenal
Pengurus
dgn surat tercatat melalui kurir untuk menghadap
setelah
sidang pada hari ke-45.
PKPU diberikan

Dalam pengumuman menyebutkan nama, tempat

dan waktu sidang, nama hakim pengawas, nama
serta alamat pengurus.
 1. Mengambil alih hak debitur pailit dalam mengatur dan/atau
melikuidasi debitur pailit dan pemberesan harta pailit.
2. Melakukan pengawasan terhadap budel pailit dengan segala
cara yang dianggap perlu dan segera mengambil alih atas
seluruh dokumen-dokumen, uang, perhiasan, saham, dan
surat berharga lainnya.
3. Dengan alasan untuk melindungi budel pailit, maka budel
pailit dapat disegel/sita dengan persetujuan Hakim Pengawas.
4. Segera melaksanakan inventarisasi atas seluruh budel pailit.
KURATOR 5. Dengan persetujuan, dapat melanjutkan usaha debitur pailit.
6. Bertindak untuk dan atas nama debitur pailit dalam
menangani perkara-perkara yang melibatkan debitur pailit,
baik dari kreditur, ataupun dari debitur dan debitur pailit.
7. Mempunyai hak (dengan persetujuan Hakim Pengawas) untuk
mendapatkan pinjaman, dalam rangka meningkatkan harta
pailit.
8. Melaporkan kondisi debitur dan budel pailit dan pelaksanaan
tugas dan kewajibannya sebagai kurator setiap 3 (tiga) bulan.

40
Pasal 67 C/72

Kurator bertanggung jawab terhadap

kesalahan atau kelalaiannya dalam
melaksanakan tugas pengurusan dan/
atau pemberesan yang menyebabkan
kerugian terhadap harta pailit.

41
Pasal 21 UU No.37/2004
Kepailitan meliputi seluruh kekayaan Debitur pada saat
putusan pernyataan pailit diucapkan serta segala sesuatu yang
diperoleh selama kepailitan

Pasal 23 UU No.37/2004
Debitur pailit sebagaimana dimaksud Pasal 21 dan pasal 22
meliputi istri atau suami dari debitur pailit yang menikah
dalam persatuan harta.

42
Pasal 24 UU No.37/2004
1. Debitur demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai
dan mengurus kekayaannya yang termasuk dalam harta
pailit sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan.

2. Tanggal putusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dihitung sejak pukul 00.00 waktu setempat.

3. Dalam hal sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan

telah dilaksanakan transfer dana melalui bank atau
lembaga selain bank pada tanggal putusan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) transfer tersebut wajib diteruskan.

43
Pasal 25

Semua perikatan yang terbit sesudah

putusan pernyataan pailit tidak lagi
dapat dibayar dari harta pailit, kecuali
perikatan tersebut menguntungkan
harta pailit

44
Pasal 26

1. Tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang

menyangkut harta pailit harus diajukan oleh
atau terhadap Kurator.

2. Dalam hal tuntutan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diajukan atau diteruskan oleh atau
terhadap debitur pailit maka apabila tuntutan
tersebut mengakibatkan suatu penghukuman
terhadap Debitur pailit, penghukuman tersebut
tidak mempunyai akibat hukum terhadap harta
pailit.
45
Pasal 27
Selama berlangsungnya kepailitan
tuntutan untuk memperoleh perikatan
dari harta pailit yang ditujukan
terhadap debitur pailit, hanya dapat
diajukan dengan mendaftarkannya
untuk dicocokkan

46
Pasal 32 UU No.37/2004
Selama kepailitan debitur tidak
dikenakan uang paksa.

47
Kewenangan Pengadilan Niaga Terhadap Arbitrase

Pasal 303 UUK Baru

“Pengadilan tetap berwenang memberikan dan

menyelesaikan permohonan pernyataan pailit dari para pihak
yang terikat perjanjian yang memuat klausula arbitrase,
sepanjang utang yang menjadi dasar permohonan pernyataan
pailit telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 ayat 1 UU ini”

48
 ▪ Time frame untuk
Tentang time frame yang tidak diikuti secara memutuskan
disiplin oleh Pengadilan dan Hakim Pengawas
▪ Time frame utk
mendistribusikan putusan
Tentang kualitas pertimbangan
▪ Time frame utk
hukum Hakim
Permasalahan2 mengumumkan putusan
Tentang pengertian yurisprudensi
yang tidak secara esensial dipahami
yang muncul
dalam praktek Tentang akibat putusan pailit yang tidak
dipatuhi

Huku Tentang putusan pailit/PKPU terhadap

m Pihak ketiga
Acara Tentang pemahaman terhadap
wilayah yurisdiksi P. Niaga

Tentang tata cara pembuktian

Tentang waktu bersidang dan

penyusunan ruang sidang P. Niaga

Standarisasi beracara

Hakim Niaga Ad Hoc

49
 Time Frame untuk
memutuskan
Pengadilan
Niaga Time Frame
mendistribusikan
copy putusan

Akibat?
Time Frame Ke harta pailit/PKPU/
yang kreditur
tidak diikui oleh

Time Frame untuk

Mengumumkan
Hakim putusan
Pengawas Time Frame untuk
Proses PKPU
Sementara ke tetap

50
 Wajib memuat : pasal tertentu dari peraturan
perundang-undangan yang
bersangkutan dan/atau sumber hukum tak
tertulis yang dijadikan dasar untuk
mengadili

Kualitas
pertimbangan
Hukum Hakim

Wajib memuat : pertimbangan hukum dan

pendapat yang berbeda dari
hakim anggota atau ketua majelis

51
Perbandingan Penyelesaian Tagihan Macet

No Hal / Item Perdata / Civil Pidana /

. Criminal

Pengadilan / Court Arbitrase dan Alternatif

Penyelesaian Sengketa (APS) /
Arbitration and Alternative Dispute
Resolution (ADR)

Umum / Khusus / Special

General

1 Referensi / KUHPerdat UU No. 37 Tahun 2004 tentang UU No. 30 Tahun 1999 tentang KUHPidana
Reference a Kepailitan dan Penundaan Arbitrase dan Alternatif dan KUHAP /
dan Kewajiban Pembayaran Utang / Penyelesaian Sengketa / Act No. 30 Indonesian
KUHAPerd Act No. 37 Year 2004 concerning Year 2009 concerning of Arbitration Criminal
ata / of Bankruptcy and Suspension of and Alternative Dispute Settlement Code and
Indonesian Debt Settlement Obligation Indonesian
Civil Code Criminal
and Procedure
Indonesian Code
Civil
Procedure
Code
Perbandingan Penyelesaian Tagihan Macet

2 Yang Penggugat Pemohon diwakili oleh Kuasa Hukum Pemohon diwakili oleh Kuasa Hukum Jaksa Penuntut
Mengajukan / diwakili oleh Pemohon / Applicant represented by Pemohon / Applicant represented by Umum /
Proposer Kuasa Lawyer of Applicant Lawyer of Applicant Prosecutor
Hukum
Penggugat /
Plaintiff
represented
by Lawyer
of Plaintiff

3 Yang Diajukan / Tergugat Termohon diwakili oleh Kuasa Hukum Termohon diwakili oleh Kuasa Hukum Terdakwa
Proposed Party diwakili oleh Termohon / Respondent represented Termohon / Respondent represented by langsung atau
Kuasa by Lawyer of Respondent Lawyer of Respondent didampingi
Hukum oleh Kuasa
Tergugat / Hukum
Defendant Terdakwa /
represented Defendant
by Lawyer directly or
of accompanied
Defendant by Lawyer of
Defendant
Perbandingan Penyelesaian Tagihan Macet

4 Rincian Biaya / 1. Perkara / 1. Perkara / Case 1. Perkara / Case 1. Jasa Hukum

Detail of Cost Case 2. Jasa Hukum / Lawyer Fee 2. Jasa Hukum / Lawyer Fee (bila
2. Jasa 3. Biaya Operasional / Operational Cost 3. Biaya Operasional / Operational Cost didampingi
Hukum / 4. Biaya Keberhasilan / Success Fee 4. Biaya Keberhasilan / Success Fee Kuasa Hukum) /
Lawyer Fee Lawyer Fee (if
3. Biaya accompanied
Operasional by Lawyer)
/ 2. Biaya
Operational Operasional /
Cost Operational
4. Biaya Cost
Keberhasila 3. Biaya
n / Success Keberhasilan /
Fee Success Fee

5 Cara Dibayar di Dibayar di belakang / Pay in arrear Dibayar di muka masing-masing 50% Dibayar di
Pembayaran belakang / oleh Pemohon dan Termohon / Paid in belakang (bila
Biaya Perkara / Pay in advance each 50% by Applicant and dihukum
Term of arrear Defendant membayar) /
Payment of Pay in arrear (if
Case Cost punished to
pay)
Perbandingan Penyelesaian Tagihan Macet

6 Sifat / Character Berjenjang Berjenjang (Pailit -> PN, Kasasi di MA, dan Final dan Mengikat / Final and Binding Berjenjang
(TIngkat I di PK di MA / Tiered (CC, Cassation at SC, (TIngkat I di PN,
PN, TIngkat II and R at SC)) dan Final Mengikat (PKPU) / TIngkat II
Banding di Tiered (Bankruptcy) and Final Binding Banding di PT,
PT, Tingkat III (PKPU) Tingkat III Kasasi
Kasasi di MA, di MA, dan PK di
dan PK di MA) / Tiered
MA) / Tiered (Level I at DC,
(Level I at DC, Level II Appeal at
Level II HC, Level III
Appeal at HC, Cassation at SC,
Level III and R at SC)
Cassation at
SC, and R at
SC)

7 Lembaga / Pengadilan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Badan Arbitrase (BANI, dll) / Arbitration Polisi, Kejaksaan,
Institution Negeri / setempat (Jakarta Surabaya, Semarang, Institution (BANI, etc.) dan Pengadilan /
District Court Medan, dan Makassar) / Commercial Court Police,
at District Court (Jakarta, Surabaya, Prosecutorm and
Semarang, Medan, and Makassar) Court
Perbandingan Penyelesaian Tagihan Macet

8 Tempat Sidang / Pengadilan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Badan Arbitrase (BANI, dll) atau di Pengadilan
Venue of Negeri / Negeri setempat / Commercial Court tempat manapun yang disepakati oleh Negeri
Hearing District at local District Court Pemohon dan Termohon / Arbitration setempat /
Court (BANI, etc.) or any place agreed by Local District
Applicant and Respondent Court

9 Penegak 1. Hakim / 1. Hakim / Judge 1. Arbiter / Arbitrator 1. Hakim /

Hukum / Law Judge 2. Kuasa Hukum Pemohon / Lawyer of 2. Kuasa Hukum Pemohon / Lawyer of Judge
Enforcer 2. Kuasa Applicant Applicant 2. Jaksa
Hukum 3. Kuasa Hukum Termohon / Lawyer 3. Kuasa Hukum Termohon / Lawyer of Penuntut
Penggugat / of Defendant Defendant Umum /
Lawyer of Prosecutor
Plaintiff 3. Kuasa
3. Kuasa Hukum
Hukum Terdakwa /
Tergugat / Lawyer of
Lawyer of Defendant
Defendant

10 Aparat Penegak Tidak Ada/ Tidak Ada / None Tidak Ada / None Polisi / Police
Hukum None
Perbandingan Penyelesaian Tagihan Macet

11 Eksekutor / Juru Sita / Kurator atau Pengurus / Trustee or Pengadilan Negeri setempat / Local Jaksa Penuntut
Executor Bailiff Administrator District Court Umum /
Prosecutor

12 Prinsip "Nebis Berlaku / Berlaku / Valid Berlaku / Valid Berlaku / Valid

in idem" / Valid
Principle of
"Nebis in Idem"

13 Syarat min 2 Tidak ada / Ada / Exist Tidak ada / None TIdak ada /
kreditor dan None None
jatuh tempo
dapat ditagih /
Requirement of
min 2 creditors
and due and
payable
Perbandingan Penyelesaian Tagihan Macet

14 Produk Putusan / Putusan dan Penetapan / Verdict Putusan / Verdict Putusan /

Pengadilan / Verdict and Decision Verdict
Product of
The Court

15 Pembantu Panitera / Panitera / Secretary Sekretaris / Secretary Panitera /

Hakim / Secretary Secretary
Assistant of
The Judge
TERIMA KASIH