Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PERADILAN PIDANA

Analisis pengekstrakan ganja sebagai bentuk pengobatan ditinjau dari undang-


undang no. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia

Dosen :

Dr. Nyoman Juwita Arsawati, SH, MHum

Disusun Oleh :

I Gusti Ngurah Yudi Ambara (3.16.1.1492)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,

baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,

dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-

golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang

Narkotika. Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan

dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan pasal 8

Undang-Undang Narkotika, Narkotika Golongan I hanya dapat digunakan untuk

kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, reagensia diagnostik,

serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas

rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Narkotika Golongan I

tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan

ketergantungan. Jenis-jenis narkotika yang termasuk Golongan I antara lain tanaman

Papaver Somnifeum L, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko),

tanaman koka, daun koka, kokaina mentah, kokaina, tanaman ganja. Namun
bagaimana apabila ganja tersebut digunakan untuk pengobatan diluar pengawasan

dokter ?.

Salah satu kasus yang dialami Fidelis Ari Sudarwoto yang merupakan seorang

pns di kabupaten Sanggau, provinsi Kalimantan Barat, dalam putusan nomor

111/Pid.Sus//2017/PN Sag Pasal 113 Ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009

tentang Narkotika atau kedua : melanggar Pasal 111 ayat  (2)  UU  RI  No. 35 Tahun

2009 tentang  Narkotika  atau  ketiga : melanggar Pasal 116 ayat (1) UU RI No. 35

Tahun 2009 tentang Narkotika mengenai penyimpanan narkoba golongan 1 dan

memberikan narkoba tersebut kepada orang lain yang dijatuhi hukuman pidana

penjara selama 8 bulan dan denda sebesar 1 milyar rupiah dan apabila tidak dapat

membayar denda maka diganti dengan pidana penjara selama 1 bulan. Ia sendiri

dikenakan hukuman tersebut karena terbukti telah menanam ganja di sekitar

rumahnya.

Penanaman ganja tersebut bukan tanpa alasan, ia sendiri menanam ganja

tersebut untuk mengobati istrinya yang mengidap penyakit Syringomyelia.

Syringomyelia sendiri merupakan penyakit tumbuhnya kista berisi cairan (syrinx) di

dalam sumsum tulang belakang, Cairan ini terbentuk dari kumpulan cairan pelindung

di otak dan sumsum tulang belakang, yang disebut dengan cairan serebrospinal.

Seiring berjalannya waktu, kista ini dapat semakin membesar ataupun memanjang,

sehingga akan menekan jaringan saraf di sumsum tulang belakang yang berakibat

rasa nyeri kronis hingga kelumpuhan. Berbagai jenis pengobatan telah dilakukan
untuk menyembuhkan istri dari Ari tersebut tetapi penyakit tetap tidak kunjung

sembuh, sehingga langkah selanjutnya yang cenderung ekstrem dilakukan oleh Ari

guna kesembuhan istrinya yaitu dengan mengekstrak daun ganja kepada istrinya.

Penderitaan Yeni (istri Ari) pun sedikit berkurang ketika suaminya, Fidelis

Ari Sudarwoto, mengambil langkah ekstrem untuk pengobatan istrinya. Ia

menggunakan ekstrak ganja, langkah meringankan derita istrinya yang ia ketahui dari

internet. Menurut kesaksian suaminya itu, Yeni mulai mudah tidur dan bertambah

nafsu makannya setelah mengkonsumsi ekstrak ganja. Kemampuan tuturnya pun

meningkat setelah kondisi tubuhnya semakin membaik.Namun hidup bagian mana

yang berjalan sesuai rencana. Ari ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional

Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Ia dijadikan tersangka dengan tuduhan

kepemilikan 39 batang ganja dan tindak pidana menanam pohon ganja: ia memiliki 9

batang pohon ganja yang ditanam dalam pot dan diletakkan di depan WC rumahnya.

Setelah Ari ditangkap, istri dan kedua anak Ari-Yeni terpaksa diasuh oleh nenek

mereka. Tak lama, tepatnya Sabtu (25/3), Yeni meninggal. Yohana, adik Ari,

mengatakan bahwa tiadanya Ari dan ekstrak ganja yang biasa digunakan sebagai

obat, menjadi katalis memburuknya kesehatan Yeni hingga kematiannya. Hukum di

sini, baginya, telah merenggut nyawa adik iparnya.1

Kasus tersebut memberikan penjelasan kepada kita bahwa disatu sisi ganja

dilarang dimiliki maupun di distribusikan dimasyarakat dan telah memiliki regulasi

1
https://regional.kompas.com/read/2017/11/16/14505631/akhir-perjuangan-suami-yang-obati-istrinya-
dengan-ganja-fidelis-bebas-dari(3/20/2019 1:15 PM)
yang jelas tetapi disisi lain terdapat seseorang pasien yang membutuhkan ganja

tersebut agar dapat beraktivitas dan mengurangi rasa sakitnya. Sehingga dari kasus

tersebut penulis mengangkat judul “Analisis pengekstrakan ganja sebagai bentuk

pengobatan ditinjau dari undang-undang no. 39 tahun 1999 tentang hak asasi

manusia”.

1.2 Rumusan Masalah

a) Apakah pengekstrakan ganja sebagai bentuk pengobatan sah jika ditinjau UU

No. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia ?

1.3 Tujuan

a) Ingin mengetahui keabsahan pengekstrakan ganja sebagai bentuk pengobatan

ditinjau UU No. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia ?

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Keabsahan pengekstrakan ganja sebagai bentuk pengobatan ditinjau UU

No. 39 tahun 1999 tentang hak asasi

Kasus tersebut telah menyadarkan kita bahwa ganja sendiri akan

menghasilkan dampak yang positive apabila dimanfaatkan dengan baik. Seperti kasus

pengekstrakan ganja oleh ari terhadap istrinya yang sedang sakit, kita ketahui bahwa

Ari sendiri menanam ganja tidak atas dasar niat jahat dan mencelakakan orang lain,

terutama istrinya. Dalam medis Berdasarkan Pasal 7 UU 35 tahun 2009, narkotika

hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Penjelasan Pasal 7 UU

35/2009, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan “pelayanan kesehatan” adalah

termasuk pelayanan rehabilitasi medis.

Definisi dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah

penggunaan narkotika terutama untuk kepentingan pengobatan dan rehabilitasi,

termasuk untuk kepentingan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan

serta keterampilan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah yang tugas dan

fungsinya melakukan pengawasan, penyelidikan, penyidikan, dan pemberantasan

peredaran gelap narkotika.2 Kepentingan pendidikan, pelatihan dan keterampilan

adalah termasuk untuk kepentingan melatih anjing pelacak narkotika dari pihak

2
Tim LGN, 2011, Hikayat Pohon Ganja, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm 2
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Bea dan Cukai dan Badan Narkotika Nasional

serta instansi lainnya.3

Atas ketentuan Pasal 7 UU 35/2009 ini, terdapat pengecualiannya, yaitu Pasal

8 ayat (1) UU 35/2009 yang mengatakan bahwa narkotika golongan I dilarang

digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan. Akan tetapi, dalam jumlah

terbatas, narkotika golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia

laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Pasal 8 ayat [2] UU 35/2009) yaitu :

a) reagensia diagnostik adalah narkotika golongan I tersebut secara terbatas

dipergunakan untuk mendeteksi suatu zat/bahan/benda yang digunakan oleh

seseorang apakah termasuk jenis narkotika atau bukan.

b) reagensia laboratorium adalah narkotika golongan I tersebut secara terbatas

dipergunakan untuk mendeteksi suatu zat/bahan/benda yang disita atau

ditentukan oleh pihak Penyidik apakah termasuk jenis narkotika atau bukan.4

Aturan tersebut menjelaskan bahwa penggunaan narkotika jenis satu hanya

dapat digunakan untuk kepentingan kedokteran tetapi yang digunakan hanya

sebagian kecil saja dan juga narkoba golongan satu dapat digunakan kepentingan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostic.5

3
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt522150607489f/hukum-menanam-cannabis-(ganja)
(3/20/2019 11:22 AM)
4
Ibid
5
Peter Dantovski, 2013, Kriminalisasi Ganja, Indie Book Corner, Jakarta. Hlm 21
Salah satu situs www.marijuanadoctors.com menjelaskan berbagai macam

manfaat yang diterima dari mengekstrak atau mengkonsumsi ganja untuk

mengurangi rasa sakit pada penyakit Syringomyelia yaitu :

“Pain frequently accompanies syringomyelia. While surgery can ease the symptoms,
many patients may still experience pain. Others aren’t eligible for surgery and must
simply manage the pain. Cannabis for syringomyelia primarily serves as a safe,
natural analgesic. Marijuana is known for its pain-relieving qualities. Ingesting
medical cannabis often provides immediate pain relief, which can make the condition
easier to handle.

While traditional pain relief may require different types of analgesics at the same
time to treat the different types of syringomyelia pain, marijuana is known to treat a
variety of different types of pain, including chronic pain, headaches, neuropathic
pain and inflammation. Instead of taking several pills that can cause liver damage to
address the different types of pain, you can use marijuana without any dangerous
side effects. Some patients choose marijuana to manage the pain to avoid the risks of
surgery. However, it’s important to work with your health care professionals when
deciding whether or not to have surgery.”6
Penjelasan diatas mengatakan bahwa Nyeri sering kali menyertai

syringomyelia. Sementara operasi dapat meringankan gejalanya, banyak pasien

mungkin masih mengalami rasa sakit. Yang lain tidak memenuhi syarat untuk

pembedahan dan hanya harus mengurangi rasa sakit. Ganja biasa digunakan untuk

syringomyelia terutama berfungsi sebagai analgesik alami yang aman. Ganja dikenal

karena kualitasnya yang menghilangkan rasa sakit. Menelan ganja medis seringkali

6
https://www.marijuanadoctors.com/conditions/syringomyelia/(3/20/2019 12:18 PM)
memberikan penghilang rasa sakit segera, yang dapat membuat kondisi lebih mudah

ditangani.7

Di artikel tersebut juga menjelaskan Bahan kimia dalam ganja yang disebut

cannabinoid bekerja dengan sistem endocannabinoid tubuh Anda. Sistem

endocannabinoid membantu mengatur proses di seluruh tubuh untuk menjaga

keseimbangan. Cannabinoid dalam ganja bekerja dengan reseptor di seluruh tubuh,

yang berarti ganja dapat memiliki dampak positif di berbagai sistem dan area.

Hubungan bermanfaat lainnya antara ganja dan syringomyelia berkaitan

dengan kekakuan otot dan kelenturan. Pasien dengan syringomyelia mungkin

mengalami sensasi ini, yang dapat menjadi tidak nyaman dan membatasi. Ganja dapat

membantu meringankan keduanya. Rasa sakit akibat syringomyelia membuat Anda

tetap terjaga di malam hari, marijuana dapat membantu. Strain yang dominan indica

khususnya dapat membantu meringankan rasa sakit Anda dan juga membantu Anda

merasa mengantuk.8 Antara berkurangnya rasa sakit dan kantuk, banyak pasien

menemukan bahwa ganja membantu secara signifikan dengan masalah tidur.

Penjelasan tersebut memberi tahu kita bahwa ganja tentu sangat bermanfaat

bagi seseorang yang berpenyakit syringomyelia karena dapat mengurangi rasa sakit,

dan membantu masalah tidur dari penyakit tersebut.9 Jika dihubungkan dengan kasus

tersebut memang aturan telah melarang penyimpanan narkoba tetapi dalam UUD

1945 pasal 28 A 1945 berbunyi:


7
Attila Kofalvi, 2008, Cannabinoids and the brain, Jakarta. Hlm 3
8
Hoisington, Samuel, 2011,Terapi dan Rehabilitasi Fraktur. Kedokteran EGC, Jakarta, hlm. 33
9
Kneale, Julia D, 2011, Keperawatan Ortopedik dan Trauma Edisi 2, Buku Kedokteran EGC, Jakarta,
hlm 41
“Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan

kehidupannya.”10

Tindakan penegak hukum terhadap tidak diberikannya ganja terhadap istri

Arie tersebut telah mencabut hak asasi manusia istri Arie dalam hal hak hidupnya.

Seharusnya Arie dibebaskan dari jeratan hukum karena diterapkannya asas lex

superior derogate legi inferior artinya hukum lebih tinggi mengesampingkan hukum

lebih rendah, dikarenakan dalam hierarki sendiri UUD 1945 merupakan hukum

tertinggi dibanding hukum Nomor 35 tahun 2009 tentang NARKOTIKA. Sehingga

seharusnya hukum yang dijatuhkan terhadap Arie tersebut diputus bebas serta

menurut teori Alberto Cassillas mengemukakan bahwa “Above the Law, There’s

Humanity”11 yang artinya diatas hukum sendiri ada kemanusiaan. Artinya hak asasi

manusia di dunia harus dijunjung tinggi apalagi jika itu membahas hidup dan mati

seseorang, karena Arie sendiri tidak memiliki itikad buruk untuk menggunakan ganja

tersebut melainkan menggunakannya untuk pengobatan istrinya yang kini telah

meninggal.

BAB III

PENUTUP

10
https://www.academia.edu/31730305/PASAL-
PASAL_DALAM_UUD_1945_YANG_MENGATUR_TENTANG_HAM(3/20/2019 1:12 PM)
11
https://russtowne.com/2013/12/04/above-the-law-there-is-humanity/(3/20/2019 1:11 PM)
3.1 Kesimpulan

Tindakan penegak hukum terhadap tidak diberikannya ganja terhadap istri

Arie tersebut telah mencabut hak asasi manusianya dalam hal hak hidupnya.

Seharusnya Arie dibebaskan dari jeratan hukum karena diterapkannya asas lex

superior derogate legi inferior artinya hukum lebih tinggi mengesampingkan hukum

lebih rendah, dikarenakan dalam hierarki sendiri UUD 1945 merupakan hukum

tertinggi dibanding hukum Nomor 35 tahun 2009 tentang NARKOTIKA. Sehingga

seharusnya hukum yang dijatuhkan terhadap Arie tersebut diputus bebas serta

menurut teori Alberto Cassillas mengemukakan bahwa “Above the Law, There’s

Humanity” yang artinya diatas hukum sendiri ada kemanusiaan. Artinya hak asasi

manusia di dunia harus dijunjung tinggi apalagi jika itu membahas hidup dan mati

seseorang,

DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Tim LGN, 2011, Hikayat Pohon Ganja, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Peter Dantovski, 2013, Kriminalisasi Ganja, Indie Book Corner, Jakarta
Attila Kofalvi, 2008, Cannabinoids and the brain, Jakarta.
Hoisington, Samuel, 2011,Terapi dan Rehabilitasi Fraktur. Kedokteran EGC, Jakarta
Kneale, Julia D, 2011, Keperawatan Ortopedik dan Trauma Edisi 2, Buku Kedokteran
EGC
UNDANG-UNDANG

UUD 1945

UNDANG-UNDANG NO. 35 tahun 2009 tentang NARKOTIKA

INTERNET

https://regional.kompas.com/read/2017/11/16/14505631/akhir-perjuangan-suami-
yang-obati-istrinya-dengan-ganja-fidelis-bebas-dari

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt522150607489f/hukum-menanam-
cannabis-(ganja)

https://www.marijuanadoctors.com/conditions/syringomyelia/

https://www.academia.edu/31730305/
PASALPASAL_DALAM_UUD_1945_YANG_MENGATUR_TENTANG_HAM

https://russtowne.com/2013/12/04/above-the-law-there-is-humanity

Anda mungkin juga menyukai