PENDAHULUAN
Pemilihan umum merupakan sarana demokrasi yang digunakan oleh suatu negara
untuk memilih baik wakil rakyat seperti lembaga legislatif baik itu, DPR, DPD, dan
DPRD maupun pemilihan lembaga eksekutif yang kita ketahui sebagai presiden beserta
kedaulatan rakyat. Di Indonesia sendiri pemilu telah dilaksanakan sejak lama yakni pada
DPR yang diikuti oleh 29 partai politik dan individu. Partisipasi masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat Bali yakin bahwa pemilihan umum merupakan sarana yang
penting guna menentukan kepala daerah bukti efektifnya pemilu tersebut dapat dilihat
pada daftar partisipasi masyarakat bali dalam pemilihan umum yang dapat dilihat pada
tabel berikut
Data Pemilih Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Buleleng Denpasar Bali
Pengguna Hak Pilih 190.583 325.867 340.559 336.298 133.208 164.013 304.984 439.787 381.511 2.616.810
Data Pemilih DPT 235.284 366.150 384.609 370.030 160.080 187.371 380.195 582.437 464.132 3130288
Data 237.722 369.652 395.259 375.782 161.792 189.310 388.539 595.032 484.235 3197323
Pemilih(DPT+DPK)
Partisipasi
Pengguna Hak Pilih 80,17% 88,16% 86,16% 89,49% 82,33% 86,64% 78,50% 73,91% 78,79% 81,94%
Peringkat Partisipasi 6 2 4 1 5 3 8 9 7
harapannya dan percaya terhadap pemilu dalam hal menentukan kepala negara maupun
kepala daerah dalam proses pemilu. Tetapi bagaimanakah apabila ada paslon yang tidak
menerima terhadap putusan pemilu ? Terdapat suatu pemahaman umum bahwa proses
dan mekanisme penyelesaian sengketa pemilu yang efektif (effective electoral dispute
resolution mechanisms and processes) merupakan suatu sine qua non bagi pemilu yang
jujur dan adil. Kerangka hukum harus mengatur mekanisme dan penyelesaian hukum
yang efektif untuk penegakan hak pilih karena hak memberikan suara merupakan hak
asasi manusia. Karena itu, penyelesaian hukum terhadap pelanggaran hak memberikan
memadai untuk melindungi hak pilih. Kerangka hukum harus menetapkan bahwa setiap
pemilih, kandidat, dan partai politik berhak mengadu kepada lembaga penyelenggara
pemilu atau pengadilan yang berwenang apabila terdapat dugaan pelanggaran atas hak
hilangnya hak pilih pihak korban. Apalagi terhadap isu yang masih hangat saat ini
presiden dan wakil presiden yang baru saja diumumkan oleh hakim mahkamah
1
https://media.neliti.com/media/publications/110296-ID-komparasi-mekanisme-penyelesaian-
sengket.pdf(8/1/2019 8:21 WITA)
konstitusi Anwar Usman bahwa gugatan capres nomor urut dua tersebut ditolak. Bukan
hanya itu saja ternyata pihak capres gerindra sendiri tidak menerima putusan MK
tersebut apakah bisa terjadi ? karena kita ketahui sendiri putusan MK adalah bersifat
final dan mengikat diseluruh masyarakat Indonesia. sebelum membahas hal tersebut
Perselisihan yang terjadi dalam pemilu sendiri terdapat 3 pokok isu fundamental
a) Validitas hasil, dan dengan demikian hak untuk menguji atau menggugat hasil
pemilu
c) Tuntutan pidana bagi mereka yang melakukan tindak pidana pada proses
pemilu.
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil guna
menjelaskan :
Undang Dasar“
Arti dari pasal tersebut adalah dalam melaksanakan kedaulatan rakyat menjadi
demokrasi sendiri berasal dari kata yunani yaitu demos dan kratos, demos artinya
rakyat dan kratos artinya kekuasaan. Sehingga dari arti tersebut maka demokrasi
memiliki pengertian pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat,2
maupun kepala negara yang terbaik dan dapat berkontribusi secara maksimal dalam
suatu negara. Proses pemilihan wakil rakyat dalam pemilu memberikan arti penting
disuatu negara dalam menciptakan situasi demokrasi. Dimana tujuan dari pemilihan
umum sendiri untuk menyeleksi wakil rakyat baik itu calon legislatif maupun
2
M. Masan dan Rahmat, 2006,” Pendidikan Kewarganegaraan”, Grasindo, Jakarta, hlm. 31
b) memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
1945
tersebut kita ketahui bahwa pada poin d telah menjelaskan bahwa MK selain
sendiri berwenang dalam memutus perselisihan hasil pemilu yang dalam hal
ini diduga terdapat kecurangan dalam pemilu tersebut baik sebelum, saat,
demokrasi perwakilan sendiri rakyat dalam hal pengambilan keputusan dan rakyat
tidak secara langsung ikut serta menentukan jalannya suatu pemerintahan.3 Kondisi
yang benar-benar pantas menjadi wakil rakyat selaku pembuat kebijakan maupun
saat ini telah dilaksanakan sebanyak 10 kali yang diawali pada tahun 1955 yang
dimana pemilu pada saat itu diatur pada substansi hukum yaitu pada undang-undang
3
Moh. Mahfud MD, “Penataan Demokrasi dan Pemilu Di Indonesia Pasca Reformasi”, Kencana,
Jakarta, hlm. 178
No. 7 tahun 1953, dan pada tahun 1971 aturan yang dipakai adalah undang-undang
No. 15 tahun 1969, sedangkan pada pemilu tahun 1977 sampai dengan tahun 1992
dan tahun 1997 menggunakan Undang- Undang Nomor 3 tahun 1975 dengan
perubahan besar dalam pengaturan jumlah dalam suatu partai politik menjadi dua
partai politik yaitu partai persatuan pembangunan, partai yang disingkat menjadi
PPP, partai demokrasi (PDI) serta partai golongan karya (Golkar)4 dan dalam
mencalonkan diri dalam pemilu tersebut dapat bersaing untuk mendapatkan kursi
jabatan lembaga legislatif, hal tersebut diatur dalam undang-undang pemilu yang
tercantum pada UU no. 2 Tahun 1999. Selanjutnya pada pemilihan umum pada
tahun 2004 peraturan yang dipakai adalah UU nomor 12 tahun 2003. Tahun 2009
menggunakan UU nomor 10 tahun 2008 dimana system yang paling mencolok pada
substansi hukum tersebut adalah partai politik peserta pemilu adalah sebanya 24
partai nasional. Dan pada tahun 2014 substansi hukum yang digunakan dalam hal
pemilu adalah UU no. 8 tahun 2012 jumlah peserta partai pemilu adalah sebanyak
12 partai Nasional.5 Dari sejarah tersebut kita ketahui bahwa substansi hukum
khususnya yang mengatur pemilu telah beberapa kali diubah. Dalam hal terjadinya
4
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_legislatif_Indonesia_1992(6/4/2019 8:32 PM)
5
https://www.kompasiana.com/intankuntansih/5511105c813311373abc7626/sistem-pemilihan-
umum-dan-sistem-kepartaian-di-indonesia-dengan-masyarakat-yang-heterogen(6/4/2019 8:43 PM)
kekuasaan kehakiman Indonesia dan terkait dengan perselisihan hasil pemilihan
umum tersebut diatur dalam pasal 24C ayat 1 yang mengemukakan bahwa:
adalah dalam UUD 1945 tersebut belum dijelaskan akibat hukum dari putusan
umum.
Indonesia
bersangkutan
BAB II
GAMBARAN UMUM
Secara institusional, KPU yang ada sekarang merupakan KPU ketiga yang
dibentuk setelah Pemilu demokratis sejak reformasi 1998. KPU pertama (1999-
anggota yang berasal dari unsur pemerintah dan Partai Politik dan dilantik oleh
Tahun 2001 yang berisikan 11 orang anggota yang berasal dari unsur akademis dan
LSM dan dilantik oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tanggal 11
yang berisikan 7 orang anggota yang berasal dari anggota KPU Provinsi, akademisi,
peneliti dan birokrat dilantik tanggal 23 Oktober 2007 minus Syamsulbahri yang
diubah sehingga KPU dapat berfungsi secara efektif dan mampu memfasilitasi
pelaksanaan Pemilu yang jujur dan adil. Terlaksananya Pemilu yang jujur dan adil
tersebut merupakan faktor penting bagi terpilihnya wakil rakyat yang lebih
integritas moral sebagai pelaksana pemilu sangat penting, selain menjadi motor
penggerak KPU juga membuat KPU lebih kredibel di mata masyarakat karena
penyelenggara pemilu, KPU dituntut independen dan non-partisan. Untuk itu atas
Dasar Tahun 1945 dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu
DPR, DPD dan DPRD, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Pemilu
Pemilihan Umum (KPU) yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Sifat nasional
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden; serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang
diatur mengenai KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebagai lembaga
tahapan pemilihan umum dan tugas lainnya. KPU memberikan laporan Presiden
mengatur kedudukan panitia pemilihan yang meliputi PPK, PPS, KPPS dan PPLN
Pemilihan Umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Dalam rangka mewujudkan KPU dan Bawaslu yang memiliki integritas dan
anggota KPU berkurang menjadi 7 orang. Pengurangan jumlah anggota KPU dari
Presiden/Wakil Presiden dan Pemilu Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah.
Tim Seleksi calon anggota KPU tanggal 25 Mei 2007 yang terdiri dari lima orang
yang membantu Presiden menetapkan calon anggota KPU yang kemudian diajukan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengikuti fit and proper test. Sesuai
Penyelenggara Pemilu, Tim Seleksi Calon Anggota KPU pada tanggal 9 Juli 2007
telah menerima 545 orang pendaftar yang berminat menjadi calon anggota KPU.
Dari 545 orang pendaftar, 270 orang lolos seleksi administratif untuk mengikuti tes
tertulis. Dari 270 orang calon yang lolos tes administratif, 45 orang bakal calon
anggota KPU lolos tes tertulis dan rekam jejak yang diumumkan tanggal 31 Juli
2007.6
6
https://bali.kpu.go.id/page/49/Sejarah-KPU(7/30/2019 9:32 WITA)
1.3 Visi dan misi KPU Kota Denpasar
A. Visi
Indonesia
B. Misi
umum.
presiden dan wakil presiden beserta kepala daerah dan wakil kepala
demokratis.
A. Pra PKL
perkuliahan
persyaratan administrasi baik itu jumlah SKS yang harus dipenuhi, SKP,
gugur.
B. Proses PKL
bersangkutan
C. Pasca PKL
pembimbing PKL
Batas waktu pengumpulan laporan PKL adalah h+7 setelah PKL selesai
magang berlangsung.
2. Pelaksanaan PKL
terhitung dari 27 mei 2019 sampai dengan 31 juli 2019 yang bertempat di
umum. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai kegiatan PKL yang dilaksanakan
di KPU Kota Denpasar yang beralamat di Jalan Raya Puputan Renon, Panjer,
dan jam kerjanya adalah dari 08:00 WITA sampai dengan 16:00 WITA untuk
hari Senin, 07:30 WITA sampai dengan 16:00 WITA untuk hari Selasa sampai
Kamis, 08:00 WITA sampai dengan 16:30 WITA untuk hari Jumat. Sehubungan
dan wakil presiden DPR, DPD, dan DPRD adapun kegiatan yang dilakukan
pemilihan umum.
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Akibat Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi dalam hal Perselisihan Hasil
Pemilu
konstitusi dalam hal terjadinya sengketa pemilihan umum hendaknya kita ketahui
wakilnya.
hasil perhitungan suara yang oleh pemohon dipandang tidak benar dan hanya
dapat diajukan dalam jangka waktu paling lambat 3 X 24 (tiga kali 24 jam) sejak
Presiden
diajukan paling lambat 2x24 jam sejak KPU mengumumkan hasil pemilu.
umum.
Green dan Louise Olivier mengusulkan beberapa aspek pemilu yang dapat
hasil pemilu yang tentu telah di publish secara nasional di negara Indonesia yaitu :
7
Phil Green and Louise Olivier, “Challenging Results (Mechanisms for Challenging Results)”,
August 10, 2007. http://aceproject.org/ace-en/topics/vc.(6/12/2019 8:05 PM)
a) Terpenuhinya ambang batas perolehan suara 2,5% (dua koma lima
Undang Nomor 10 Tahun 2008 mengenai Pemilu Anggota DPR, DPD, dan
DPRD.
b) Perolehan kursi partai politik peserta pemilu dan kursi calon anggota DPR,
daerah pemilihan.
No. 14/2008).
adalah:
Permohonan hanya dapat diajukan terhadap penetapan hasil pemilu yang dilakukan
secara nasional oleh KPU yang memengaruhi terpilihnya calon anggota Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) atau perolehan kursi partai politik peserta pemilu di
suatu daerah pemilihan.8 Berdasarkan obyek tersebut perlu diketahui bahwa berkas
8
Ramlan Subakti dkk, 2011, “Penanganan Sengketa Pemilu”, Kemitraan bagi Pembaruan Tata
Pemerintahan, Jakarta, hlm. 8
permohonan keberatan majelis hakim mahkamah konstitusi harus memeriksa
a) Kesalahan hasil penghitungan suara yang diumumkan oleh KPU dan hasil
Alat bukti dalam perkara perselisihan hasil pemilu juga merupakan hal yang sangat
c) Keterangan saksi
d) Petunjuk dan
f) Khusus tentang alat bukti surat, alat bukti surat atau tulisan dalam
perselisihan hasil Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD terdiri atas:
politik peserta pemilu dan calon anggota DPR, DPD, dan DPRD di TPS.
h) Berita acara dan salinan sertifikat hasil penghitungan suara partai politik
peserta pemilu dan calon anggota DPR, DPD, dan DPRD dari PPS.
i) Berita acara dan salinan rekapitulasi jumlah suara partai politik peserta
pemilu dan calon anggota DPR, DPD, dan DPRD dari PPK.
Selain beberapa alat bukti tersebut adapun saksi yang dipakai untuk
pemilu dalam artian membatalkan keputusan komisi pemilihan umum daerah dan
apabila permohonan tersebut tidak beralasan. Dari penjelasan tersebut dalam halnya
terjadi sengketa dalam penghitungan suara pemilu perlu didasari bukti-bukti yang
kuat bahwa benar adanya telah adanya kecurangan baik itu sebelum pemilu
dilaksanakan, saat proses pemilu maupun setelah pemilu dilaksanakan yang tetap
oleh KPU dan menetapkan hasil penghitungan suara yang benar. Sebagaimana telah
mengenal putusan selain ketiga itu. Poin inti penyebab sengketa pemilu biasanya
kesalahan atau pelanggaran dalam proses sehingga hal itu juga berpengaruh pada
Adapun kita ketahui bahwa akibat hukum dari putusan mahkamah konstitusi
telah dijelaskan dalam jurnal mahkamah konstitusi berjudul telaah makna hukum
putusan mahkamah konstitusi yang final dan mengikat yang menyebutkan bahwa
pemilihan umum.
tercantum dalam pasal 10 ayat 1 UU No. 24 tahun 2003 sebagaimana telah diubah
“MK berwenang mengadili pada tingkat pertama dan tingkat terakhir yang
9
http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/metadata-122078.pdf(7/29/2019 8:50 WITA)
10
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt526f5f2e256c2/sifat-dan-keberlakuan-
putusan-mahkamah-konstitusi/(7/29/2019 8:29 WITA)
Pasal tersebut telah memberikan kejelasan kepada kita bahwa putusan
dan dalam hal telah diputuskannya sengketa tersebut dalam hal ini perselisihan hasil
pemilu maka putusan tersebut adalah mutlak final dan berlaku bagi seluruh
masyarakat di Indonesia dan tidak ada upaya hukum lain yang dapat dilaksanakan,
yang sesuai dengan asas hukum erga omnes yang berarti bahwa putusan mk tidak
hanya berlaku bagi para pihak yang bersengketa tetapi harus ditaati oleh siapapun.
Tapi bagaimana tentang mahkamah internasional yang telah disebut sebut dari kubu
konstitusi tersebut. Dalam wawancara BBC News Indonesia dengan ahli hukum
tempat gugatan terhadap hasil putusan tersebut yang dimaksud adalah International
antarnegara, dengan kata lain pemohon harus bertindak atas pemerintah suata
negara, dan kedua nasihat hukum terhadap organisasi internasional atau organ-
organ PBB. “Sengketa tersebut harus lintas negara seperti halnya perebutan daerah
sipadan dan ligitan mengenai adanya klaim teritori antara Malaysia dengan
Indonesia. sengketa pemilu sendiri merupakan masalah internal suatu negara maka
tidak bisa diajukan ke ICJ” jelas Agantaranansa.11 Sehingga dari penjelasan ahli
hukum tersebut maka putusan mahkamah konstitusi berdasarkan asas erga omnes
11
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-48799945(7/29/2019 9:31 WITA)
mengenai pemberlakuan putusan terhadap sengketa PHPU tersebut berlaku secara
mutlak terhadap seluruh masyarakat Indonesia yang tidak ada upaya hukum yang
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
pengetahuan yang dapat diambil baik itu mengenai mekanisme kerja di komisi
formulir lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Hal lainnya yang sangat
mei sampai dengan juli ini adalah masa sengketa PHPU baik itu capres dan
cawapres maupun calon lembaga legislatif seperti DPR, DPD dan DPRD, hal
tersebut menjadikan mahasiswa peduli akan hukum dan tidak menjadi apatis
umum.
4.2 Saran
Setelah melaksanakan praktek kerja lapangan selama dua bulan ini saran
yang bisa saya sampaikan yang pertama terhadap institusi khususnya KPU
kepala daerah yang terpilih dikarenakan diketahui sendiri bahwa pada pemilu
mencapai 78,79% hal ini tentu merupakan hasil kerja keras yang telah
dilakukan, sehingga dari hal tersebut diharapkan agar KPU Kota Denpasar
Denpasar bisa sampai dengan 90% atau lebih. Dan saran yang kedua terhadap
tegas apabila melanggar dikarenakan dari yang saya lihat sendiri masih banyak
mahasiswa yang tidak disiplin dalam hal tidak datang tepat waktu sesuai jam
kerja instansi dan melakukan izin secara terus menerus sampai-sampai dalam
kehadiran selama 2 bulan hanya hadir selama 2 minggu dengan alasan izin yang
tidak jelas, sehingga diperlukan penindaklanjutan terhadap hal ini baik berupa
pemberian persyaratan lulus pkl harus hadir minimal 75% dari waktu yang
ditentukan dan apabila kurang dari kuota tersebut akan dikurangi poin nilai
tersebut. Sehingga dengan adanya kebijakan tersebut mahasiswa akan mulai
Instansi / Profesi
C1 DPRD Daerah
Kab/Kota dan C1
DPRD Provinsi
C1 DPRD Daerah
Kab/Kota dan C1
DPRD Provinsi
C1 DPRD Daerah
Kab/Kota dan C1
DPRD Provinsi
sengketa pemilu
terhadap sengketa
pemilu
sengketa pemilu
sengketa pemilu
15:44 WITA
15:44 WITA
13 21 Juni 2019 Scan C1 Hologram 08:30 WITA- Teknis
DPRD Provinsi
DPR RI
DPR RI
perkecamatan
22 4 Juli 2019 Scan berita acara 11:03 WITA- Teknis
dengan plano
perkecamatan
perkecamatan
perkecamatan
DPRD Provinsi
DPRD Provinsi
Provinsi
Mengetahui
Institusi / Profesi Denpasar, Rabu, 31 Juli 2019
Dosen Pembimbing