KONTRAK BISNIS

OLEH: SITI AS’ADAH HIJRIWATI

ISTILAH:
MERUPAKAN KESEPADANAN DG ISTILAH “CONTRACT”;
ISTILAH LAINNYA: PERJANJIAN/AGREEMENT;
OVEREENKOMST;TRANSACTION
KONOTASI ISTILAH:
1. DIMAKSUDKAN SBG HK YG MENGATUR PERJANJIAN
TERTULIS SAJA
2. DIMAKSUDKAN SBG HK YG MENGATUR PERJANJIAN DLM
DUNIA BISNIS
3. DIMAKSUDKAN SBG HK YG MENGATUR PERJANJIAN
INTERNASIONAL
4. DIMAKSUDKAN SBG HK YG MENGATUR PERJANJIAN YG
PRESTASINYA OLEH KEDUA BELAH PIHAK
PENGERTIAN:
BLACK, HENRY CAMPBELL: SUATU
KESEPAKATAN YG DIPERJANJIKAN
(PROMISSORY AGREEMENT) DIANTARA DUA
PIHAK ATAU LEBIH YG DAPAT MENIMBULKAN,
MEMODIFIKASI ATAU MENGHILANGKAN
HUBUNGAN HUKUM
PS. 1313 KUHPerdata: PERBUATAN DIMANA
SATU ORG ATAU LEBIH MENGIKATKAN DIRINYA
TERHADAP SATU ORANG LAIN ATAU LEBIH.
SUMBER HUKUM:
KUHPerdata
PER UU AN YG MENGATUR KHUSUS UTK JENIS
KONTRAK TERTENTU/ASPEK TERTENTU DR KONTRAK
YURISPRUDENSI
PERJANJIAN INTERNASIONAL
KEBIASAAN-KEBIASAAN BISNIS
DOKTRIN/PENDAPAT AHLI YG SDH DIANUT SCR LUAS
HK ADAT SEPANJANG MENYANGKUT DG KONTRAK-
KONTRAK TRADISIONAL BG MASY PEDESAAN.
SYARAT SAH KONTRAK
SYARAT PS 1320 KUHPerdata:
1. KESEPAKATAN KEHENDAK (bebas dr paksaan,
penipuan dan kesilapan)
2. WENANG BERBUAT/KECAKAPAN BERBUAT
(mampu berbuat hukum)
3. HAL TERTENTU (jelas menurut hk)
4. KAUSA/OBYEK YG HALAL (tidak bertentangan dg
hk)
No 1 dan 2 disebut syarat subyektif --------dapat
dibatalkan
Syarat 3 dan 4 disebut syarat obyektif---------batal
demi hukum
SYARAT UMUM DILUAR PS 1320
ITIKAD BAIK
TDK BERTENTANGAN DG KEBIASAAN YG
BERLAKU
BERDASAR ASAS KEPATUTAN
TIDAK MELANGGAR KEPENTINGAN UMUM
JK SALAH SATU DILANGGAR MK KONTRAK BATAL
DEMI HUKUM
SYARAT KHUSUS
HRS TERTULIS UNTUK KONTRAK2 TERTENTU
AKTA NOTARIS UTK KONTRAK TERTENTU
SY AKTA PEJABAT TERTENTU (DILUAR NOTARIS)
UTK KONTRAK2 TERTENTU
SY IJIN DR PEJABAT YG BERWENANG UTK
KONTRAK-KONTRAK TERTENTU
Analisa kasus berikut:
Mr X bekerja sebagai penjual MOKAS secara grosir untuk dipasarkan
diluar pulau. Dia membeli secara grosir di show room MOKAS yang
beralamat di Jalan Salingsilang Pekalongan. Mr. X sudah lama menjadi
pelanggan tetap show room, karena harganya yang jauh lebih murah
dari harga pasaran. Terakhir, Mr. X membeli motor tersebut dengan cara
mengangsur dengan jumlah harga Rp. 500.000.000,- per kontainer dan
sebagai dasar kepercayaan Mr. X memberikan persekot/DP sebesar Rp.
100 juta. Jual beli didasarkan atas kontrak penjualan motor bekas dan
di dalamnya memuat persyaratan bahwa pembayaran dilakukan dalam
dua tahap. Tahap pertama sebesar nilai DP dan tahap pembayaran sisa
(pelunasan) yang harus dilakukan paling lambat 2 bulan sejak DP di
bayarkan. Setelah 3 bulan ternyata Mr. X belum juga membayar harga
sisa tersebut. Atas keadaan ini, bisakah pemilik show room menggugat
Mr. X atas dasar wanprestasi? Mengapa?
PRESTASI
ADALAH PELAKSANAAN ISI KONTRAK SPT YG
TELAH DIPERJANJIKAN SESUAI TATA CARA YG
DISEPAKATI.
BENTUK:
1. MEMBERIKAN SESUATU
2. BERBUAT SESUATU
3. TIDAK BERBUAT SESUATU
WANPRESTASI
ADL: TIDAK DILAKSANAKANNYA SUATU
PRESTASI ATAU KEWAJIBAN SEBAGAIMANA
MESTINYA SPT YG TELAH DISEPAKATI BERSAMA
KONSEKUENSI: HAK PIHAK YG DIRUGIKAN
UNTUK MENUNTUT GANTI RUGI.
 DEBT BENTUK
DISEBUT TUNTUTAN
WANPRESTASI

DEBT TERLAMBAT PEMENUHAN PRESTASI

MEMENUHI
PRESTASI
PEMENUHAN PRESTASI
DEBT KELIRU MEMENUHI + GANTI RUGI
PRESTASI

GANTI KERUGIAN
DEBT TDK TUNAI MEMENUHI
PRESTASI
PEMBATALAN
DEBT SAMA SEKALI TIDAK KONTRAK
MEMENUHI PRESTASI

PEMBATALAN KONTRAK
+ GANTI RUGI
KOMPONEN GANTI RUGI
BIAYA ( BIAYA NOTARIS, AKOMODASI,
PERJALANAN)
RUGI (BERKURANGNYA NILAI KEKAYAAN)
BUNGA (KEKURANGAN YG SEHARUSNYA
DIPEROLEH, TP TIDAK JADI KARENA ADANYA
WANPRESTASI DEBT.
FORCE MAJEURE
ADL KEADAAN MEMAKSA/KEADAAN DARURAT;
YAITU SUATU KEADAAN DIMANA DEBT DLM
SUATU KONTRAK TERHALANG UNTUK
MELAKSANAKAN PRESTASINYA KRN
KEADAAN/PERISTIWA YG TIDAK BISA DIDUGA
SAAT KONTRAK TSB DIBUAT.
KEADAAN/PERISTIWA MANA TDK DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN DEBT, SEMENTARA
DEBT TIDAK BERITIKAD BURUK
ASAS-ASAS KONTRAK
KEBEBASAN BERKONTRAK
KEKUATAN MENGIKAT/PACTA SUNT SERVANDA
ITIKAD BAIK
KONSENSUAL
ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK
KEBEBASAN BAGI SEMUA PIHAK UNTUK
MENENTUKAN BAIK ISI, BENTUK MAUPUN HAL-
HAL YG AKAN DIATUR DALAM KONTRAK
DASAR :( PS 1338 AYAT 1 KUHPERDATA) : PADA
POKOKNYA PERJANJIAN YG DIBUAT SECARA
SYAH BERLAKU SEBAGAI UNDANG-UNDANG
BAGI YANG MEMBUATNYA.
TETAP HRS MEMPERHATIKAN UU, KETERTIBAN
UMUM DAN KESUSILAAN.
ASAS KEKUATAN MENGIKAT
PARA PIHAK YG MEMBUAT KONTRAK TERIKAT DG
APA YANG TELAH DITANDA TANGANINYA
DASAR: PS 1338 AYAT 1 KUH PERDATA
...”BERLAKU SEBAGAI UU = PUNYA DAYA PAKSA
UNTUK MEMENUHI APA YG TERTULIS DALAM
KONTRAK
ASAS ITIKAD BAIK
KONTRAK PARA PIHAK HARUS DIDASARI
DEENGAN ITIKAD BAIK DIANTARA PARA PIHAK
SAAT DIBUATNYA KONTRAK MAUPUN SETELAH
SELESAINYA KONTRAK
PASAL 1338 AYAT 2 KUHPERDATA
ASAS KESEPAKATAN
KESEPAKATAN MERUPAKAN PANGKAL TOLAK
DARI MULAINYA KONTRAK/MULAI MENGIKATNYA
KONTRAK BAGI PARA PIHAK
PASAL 1338 AYAT 3 KUHPERDATA JUNCTO
PASAL 1320 AYAT 1 KUHPERDATA
NOTE:
ASAS BUKANLAH NORMA/HUKUM; JD JK ADA
PELANGGARAN, MAKA TDK BISA
DIKATEGORIKAN SBG PELANGGARAN HK, JD
SANKSINYA BERSIFAT MORAL. TP JK ASAS TSB
SUDAH TERTUANG DALAMKONTRAK, MAKA
ASAS TERSEBUT SUDAH MENJADI NORMA; SHG JK
TERJADI PELANGGARAN; MK KATEGORINYA
SUDAH PELANGGARAN NORMA/HUKUM.
SEBAB BERAKHIRNYA KONTRAK BISNIS
1. PEMBAYARAN/PEMENUHAN PRESTASI SCR
SUKARELA
2. PENAWARAN PEMBAYARAN TUNAI DG DIIKUTI
PENITIPAN----KEINGINAN PEMENUHAN PRESTASI
TP TDK DITANGGAPI OLEH PIHAK MITRA
3. NOVASI/PEMBAHARUAN UTANG----HAPUSNYA
KONTRAK LAMA SEIRING DISEPAKATINYA
KONTRAK YG BARU
4. KOMPENSASI/PERJUMPAAN UTANG-Penghapusan
masing2 utang dg jalan saling memperhitungkan utang
yg sudah dpt ditagih antara Kreditur dan Debitur.
5. PERSATUAN /PERCAMPURAN UTANG/ KONFUSIO---
Percampuran kedudukan sebagai orang yg berutang dg
kedudukan sbg Kreditur menjadi satu
6. PEMBEBASAN HUTANG
7. PEMBATALAN KONTRAK---TINDAKAN WP DARI DEBT.
ADA 3 SYARAT UNTUK PEMBATALAN KONTRAK;
YAITU: KONTRAK HRS BERSIFAT TIMBAL BALIK;HRS
ADA TINDAKAN WP; HRS DG KEPUTUSAN HAKIM
8. BERLAKUNYA SYARAT BATAL---TERJADI PADA
KONTRAK BERSYARAT DG SYARAT-SYARAT
MEMBATALKAN.
9. MUSNAHNYA OBYEK KONTRAK
10.PEMBATALAN KONTRAK
11.JANGKA WAKTU BERAKHIR
12.KESEPAKATAN KEDUA PIHAK
13.PEMUTUSAN SEPIHAK
14.PUTUSAN PENGADILAN
KADALUWARSA ADALAH: UPAYA UNTUK MENDAPATKAN
SESUATU/DIBEBASKAN DASI SUATU TUNTUTAN; DENGAN
LEWATNYA WAKTU TERTENTU DAN ATAS SYARAT2 YG DITENTUKAN
UU. JANGKA WAKTU BIASANYA 30 TH.
LEWAT WAKTU ADA 2 JENIS, YAITU: LEWAT WAKTU UNTUK
MENDAPAT HAK DAN LEWAT WAKTU BEBAS DR SUATU TUNTUTAN.
 TAHAP-TAHAP DAN
ANATOMI KONTRAK
 PEMBUATAN PASCA
PRA KONTRAK
KONTRAK KONTRAK
• IDENTIFIKASI • DRAFT AWAL • PELAKSANAAN
PR PIHAK • SALING DAN
• PENELITIAN MENUKAR PENAFSIRAN
AWAL ASPEK DRAFT • ADR
TERKAIT • REVISI
• MoU • FINISHING
• NEGOSIASI DRAFT
• TTD

TAHAPAN KONTRAK
PRA KONTRAK:
1. IDENTIFIKASI PR PIHAK
Para pihak dalam kontrak hrs jelas. Hal-hal yg harus
diperhatikan adl:
1. Peraturan Per UU an yg berkaitan, terutama ttg
kewenangannya sebagai pihak dlm kontrak ybs dan
apa dasar kewenangannya tersebut
2. Syarat yg harus dipenuhi terutama dlm kaitan dg
tindakan sbg wakil dr badan hukum
2. Penelitian Awal Aspek terkait
Harus diperhatikan oleh penyusun kontrak ttg:
konsekuensi yuridis serta alternatif lain yg mungkin
dapat dilakukan; menyimpulkan hak dan kewajiban
masing2 pihak, memperhatikan hal terkait dg isi
kontrak seperti: unsur pembayaran, ganti rugi serta
perpajakan.
3. Pembuatan MoU
Dianggap sebagai pembuka suatu kesepakatan. MoU
adalah: perjanjian pendahuluan, sehingga akan diikuti dg
perjanjian lainnya, sebab:
1. Dalam prospeknya belum jelas untuk menghindari
kesulitan pembatalan, mk dibuat MoU yg relatif mudah
pembatalannya
2. Dalam penandatanganan kontrak butuh waktu lama,
mk dibuat MoU yg berlaku sementara waktu
3. Adanya keraguan pr pihak dan memerlukan waktu
untuk berpikir jk menandatangani kontrak. Maka
dibuat MoU
4. Negosiasi
Adalah sarana bagi pihak untuk mengadakan
komunikasi dua arah untuk mencapai kesepakatan
sbg akibbat adanya perbedaan pandangan thd sesuatu
hal dan dilatarbelakangi oleh kesamaan kepentingan
diantara mereka.
Tahapan Negosiasi
1. Tahap Persiapan; Negosiator harus:
a. Menguasai ranc. Kontrak bisnis secara komprehensif dan rinci
b. Kuasai ttg bidang yg diperjanjikan
c. Kuasai peraturan pada bidang yg diperjanjikan
d. Paham betul apa yg diinginkan pihak yg diwakili dan
posisinya
e. Identifikasi poin-poin yg berpotensi menjadi masalah dan
dipermasalahkan serta mendiskusikan dulu dg pihak yg
diwakilkan
f. Percaya diri
g. Usahakan negosiasi di kantor negosiator
2. Tahap Pelaksanaan; negosiator hrs:
a. Usahakan pimpin negosiasi
b. Paham betul siapa yg dihadapi dan mengukur
kekuatan
c. Tetapkan apa yg akan dicapai
d. Minta pihak counterpart sampaikan keinginanya,
mulai dr kontrak bisnis; kemudian kemukakan
keinginan negosiator
e. Selesaikan dulu poin yg mudah dan tunda poin yg
rumit
a. Berikan argumentasi yg logis
b. Mainkan emosi lawan
c. Jangan buru-buru
d. Konsultasi dg pihak yg diwakilkan untuk
mengampil kpts pd poin yg perlu ada arahan
e. Jk ada waktu jangan selesaikan dalam satu
negosiasi
f. Catat semua yg disepakati dan tuangkan dlm
kontrak bisnis dg mark up
TAHAP PENYUSUNAN KONTRAK
Penyusunan draft pertama, terdiri atas:
1. Judul Kontrak
2. Pembukaan, berisi tgl pembuatan kontrak
3. Pihak-pihak dalam kontrak
4. Racital, penjelasan resmi/latbel terjadinya kontrak
5. Isi Kontrak, memuat hal yg dikehendaki, hak dan
kewjbn termasuk pilihan penyelesaian sengketa
6. Penutup, memuat tata cara pengesahan suatu
kontrak.
TAHAP PASCA KONTRAK
A. PENAFSIRAN
Penafsiran dpt dilaks dg perhatikan hal2:
1. KAta2 yg digunakan dlm kontrak
2. Keadaan dan tempat dibuatnya kontrak
3. Maksud pr pihak
4. Sifat kontrak ybs
5. Kebiasaan setempat
B. ADR: biasanya sudah tercantum dlm kontrak, jk ada
sengketa akan diselesaikan di pengadilan /lewat jalur
alternatif
ANATOMI KONTRAK
1. PENDAHULUAN
2. ISI
3. PENUTUP
 • NAMA KONTRAK
PEMBUKAAN • TANGGAL
• TEMPAT DIBUAT DAN DI TTD KONTRAK

• HRS DISEBUT JELAS

• ORG YG BER TTD HRS DISEBUT
KAPASITASNYA SBG APA
IDENTITAS • PENDEFINISIAN ORG2 YG TERLIBAT DLM
KONTRAK

• PENJELASAN MENGAPA
PENJELASAN PARA PIHAK MENGADAKAN
KONTRAK ( BAG PREMIS)

PENDAHULUAN
 1. KLAUSULA DEFINISI : CANTUMKAN BEBERAPA
DEFINISI UNTUK KEPERLUAN KONTRAK
ISI 2. KLAUSULA TRANSAKSI: BERISI TENTANG
TRANSAKSI YG AKAN DILAKUKAN
3. KLAUSULA SPESIFIK: BERISI HAL2 SPESIFIK
DALAM SUATU TRANSAKSI
4. KLAUSULA KETENTUAN UMUM: MENGATUR TTG
DOMISILI HUKUM, PENYELESAIAN SENGKETA,
PILIHAN HUKUM, PEMBERITAHUAN,
KESELURUHAN DARI PERJANJIAN DLL.
PENUTUP
1. SUB BAGIAN KATA PENUTUP/CLOSING:
MENERANGKAN BAHWA PERJANJIAN
TERSEBUT DIBUAT DAN DITANDATANGANI
OLEH PIHAK-PIHAK YG MEMILIKI KAPASITAS
UNTUK ITU
2. RUANG PENEMPATAN TANDA TANGAN:
TEMPAT PIHAK-PIHAK MENANDATANGANI
PERJANJIAN/KONTRAK DENGAN
MENYEBUTKAN NAMA PIHAK YANG
TERLIBAT DALAM KONTRAK