Anda di halaman 1dari 44

HUKUM KONTRAK BISNIS

OLEH :
SULISTYANDARI
KONTRAK PERKULIAHAN

1. Materi Perkuliahan:
 Hukum Kontrak Bisnis Di Indonesia
 Beberapa aspek Hukum Kontrak Bisnis Indonesia
 Sumber Hk dan Pengertian Hk Kontrak Bisnis
 Perikatan dan Kontrak
 Asas- asas Hukum Kontrak
 Jenis-Jenis Kontrak
 Sahnya Kontrak
 Kontrak Simulasi
 MoU
 Kontrak Elektronik
 Kontrak Pemerintah
 Anatomi Hk Kontrak Bisnis

 Hukum Kontrak Bisnis Internasional


2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa mampu
mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah
dan memberikan solusinya yang berkaitan dengan Hukum Kontrak
Bisnis Indonesia dan Internasional serta mampu
mengembangkannya melalui penelitian ilmiah.
3. Kepustakaan:
1. Subekti, 1990, Hukum Perjanjian, PT Intermasa, Jakarta.
2. J. Satrio, 1993, Hukum Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, Pertama, Citra
Aditya Bakti, Bandung.
3. Munir Fuadi, 2003, Hukum Kontrak Dari sudut Pandang Hukum Bisnis, Citra
Aditya Bakti, Bandung.
4. Subekti, 1995, Aneka Perjanjian, Citra Aditya Bakti, Bandung.
5. Salim HS, 2003, Perkembangan Hukum Kontrak Innominat Di Indonesia,Sinar
Grafika, Jakarta.
6. H.R Daeng Raja, 2006, Contract Drafting, Citra Aditya Bakti, Bandung.
7. Y. Sogar Simamora, 2013, Prinsip dan Pengaturan Kontrak Pemerintah Di
Indonesia, Unair, Surabaya.
8. Peraturan PerUUan
9. Dll.
4. Tatap muka direncanakan 7 TM (4 TM penyampaian materi, 3 TM presentasi
tugas terstruktur)
5. Evaluasi : Ujian/UTS (30%) dan Tugas (20%)
6. Tugas : Mencari dan menganalis putusan pengadilan (kalau bisa PN,PT, MA atau
PK) tentang kontrak bisnis
Cara menganalisis:
- Sebutkan siapa para pihak yg bersengketa,
- Sebutkan duduk perkara scr ringkas,
- Sebutkan tuntutannya,
- Sebutkan pertimbangan hukum hakim,
- Sebutkan putusan hakim,
- Analisis pertimbangan hukum hakin putusan tsb berdasarkan PerUUan
danTeori/Dotrin, uraikan pendapat saudara terhadap perbedaan pertimbangan
hukum hakim kalau ada.
Ketentuan yang perlu ditaati: Dalam kuliah Daring
a. Dipersiapkan sarana perkuliahan daring, spy bisa mengikuti dg lancar.
b. Kamera selalu dibuka selama perkuliahan, mhs hrs berpakaian rapi dan
sopan
c. Setiap perkuliahan mhs mengisi g.form absensi mhs
d. Setiap akhir perkuliahan akan di absen oleh Dosen, dan 70% kehadiran
untuk bisa ikut ujian.
e. Jangan keluar dari GCR sebelum keluar nilai UTS, UAS dan Tugas.
f. Pastikan file (UTS/Tugas) masuk pada GCR Dosen dan file yg dikirim
tidak keliru.
g. Usahakan untuk ikut UTS, UAS dan mengerjakan Tugas & Tidak
PLAGIAT.
SUMBER HK & PENGERTIAN HK KONTRAK BISNIS

Sumber hk kontrak di Indonesia adalah KUHPdt Bk III ttg


perikatan (Bab I,II,IV), Bab V-XVIII,KUHPdt

Bab I (Pasal 1233-1312) tentang perikatan- perikatan pada


umumnya.
Bab II (Pasal 1313-1351) tentang perikatan-perikatan yang timbul
dari perjanjian atau kontrak
Bab IV (Pasal 1381-1456) tentang hapusnya perikatan-perikatan.
Bab V-XVIII ditambah Bab VII A (Pasal 1457-1864) tentang
perjanjian-perjanjian khusus.
Bab I, II, dan IV merupakan ketentuan umum, sedangkan Bab V-
XVIII ditambah Bab VII A merupakan ketentuan khusus.
 Pengertian Perjanjian:
Ps.1313 KUHPdt : perjanjian adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau
lebih mengikatkan dirinya thd satu orang lain atau lebih.

 Bagaimana pendapat doktrin thd pengertian Perjanjian dlm Ps.1313


KUHPdt?

 Bagaimana pengertian Hukum Perjanjian?

 Apakah istilah Perjanjian = Kontrak ? Dasar hukumnya ?

 Apakah pengertian Hukum Perjanjian = Hukum Kontrak?


Istilah hukum kontrak dewasa ini memp konotasi :
a. mengatur ttg perjanjian tertulis;
b. mengatur ttg perjanjian dlm dunia bisnis
c. mengatur tentang perjanjian internasional; multinasional
atau perjanjian dengan perusahaan-perusahaan
multinasonal;
d. mengatur ttg perjanjian yg prestasinya dilakukan oleh
kedua belah pihak.

 Apa alasan judul mata kuliah ini Hk Kontrak Bisnis?


PERIKATAN & KONTRAK

 Pengertian perikatan
 Subyek perikatan
 Obyek perikatan (Ps.1234 KUHPdt)
 Sumber perikatan (Ps. 1233 KUHPdt)

Apakah Perikatan = Kontrak ?

Perikatan adalah Isi Kontrak


ASAS-ASAS HUKUM KONTRAK

Apa yang dimaksud asas/prinsip ?

 Asas Kebebasan Berkontrak (Ps.1338 ay 1 KUHPdt)

 Asas Konsesualisme (Ps.1338 ay 1 jo 1320 KUHPdt)

 Asas Pakta Sunt Servanda (Ps.1338 ay 1 KUHPdt)

 Asas Personalia (Asas 1338 ay 1 jo 1317 jo 1340 KUHPdt)

 Asas Kesetaraan (Ps.1338 ay 2 KUHPdt)

 Asas Keseimbangan/Proposionalitas (Ps.1338 ay 2 KUHPdt)

 Asas Iktikad baik (Ps. 1338 ay 3 KUHPdt


JENIS-JENIS PERJANJIAN
1. Perjanjian atas beban dan perjanjian cuma-cuma (Ps.1314 KUHPdt)
Pentingnya pembedaan:
- kewajiban pembuktian dlm actio pauliana (Ps.1341 KUHPdt)
- inbreng dan legitime portie (Ps.916 a, 920, 921, 1086, 1087 KUHPdt)
2. Perjanjian sepihak dan perjanjian timbal balik
Pentingnya pembedaan:
- ajaran ttg resiko (Ps.1237, 1444, 1264, 1266 KUHPdt)
3. Perjanjian konsensuil, riil, dan formil
Pentingnya pembedaan:
- menentukan saat lahirnya perjanjian
4. Perjanjian liberatoir dan perjanjian obligatoir
Pentingnya pembedaan:
- Novasi (Ps.1441, 1442 KUHPdt)
- pembebasan utang sepanjang diberikan melalui perjanjian
5. Perjanjian bernama dan tidak bernama
Pentingnya pembedaan:
- pengaturannya (Ps.1319 KHPdt)

6. Perjanjian pokok dan perjanjian assesoir.


Mis. Perjanjian pinjam uang dan perjanjian jaminan
Pentingnya pembedaan: pada terjadinya dan berakhirnya perjanjian

-7. Perjanjian pendahuluan dan perjanjian pokok


-Mis.

-- Perjanjian kredit dan perjanjian pinjam uang.

-- Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dan Akta Jual Beli (AJB)
SAHNYA KONTRAK

 1320 KUHPdt:
Sahnya perjanjian ada 4 syarat yaitu:
1. sepakat mereka yg mengikatkan dirinya;
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3. suatu hal ttt;
4. suatu sebab yg halal

 Syarat 1 dan 2 merupakan syarat subyektif, jika tidak terpenuhi , maka perj
cacat pada subyeknya, akibat hknya dapat dibatalkan (vernietigbaar). (Ps.1449
– 1450 KUHPdt)

 Syarat 3 dan 4 merupakan syarat obyektif, jika tidak terpenuhi, maka perj cacat
pada obyeknya, akibat hknya perj menjadi batal demi hukum (nietig, null and
void) (Ps.1335 KUHPdt)
Ad 1) Sepakat mereka yg mengikatkan dirinya (1321-1328 KUHPdt).
Apa yg dimaksud sepakat?
Kapan timbulnya kesepakatan?
Apa arti penting menentukan saat kesepakatan?
Bagaimana sepakat yang sah?
Beberapa permasalahan berkaitan dg kesepakanan:
- Bagaimana jika kesepakatan dilakukan dg guyon, dihipnotis, oleh orang gila ?
- Bagaimana jika kesepakatannya dilakukan dg perantara seorang kuasa/suatu
alat eletronik dan terjadi salah tulis, salah ucap, error alat?
- Bagaimana menentukan saat timbulnya kesepakatan kalau para pihaknya tidak
berhadapan sedang penawaran dilakukan dengan surat melalui media kertas
atau media elektronik?
Ad 2) kecakapan untuk membuat suatu perikatan (1329 – 1331 KUHPdt)
Apa yg dimaksud kecakapan berbuat, kewenangan hk, kewenangan berbuat?
Apa syaratnya seorang itu dinyatakan cakap membuat perjanjian?
Bagaimana jika perjanjian hrs dilakukan oleh yg tdk cakap ttp perjanjian tsb
supaya tetap sah?

Ad3) suatu hal tertentu (Ps. 1332 - 1334 KUHPdt.)


Apa yg dimaksud suatu hal ?
Apa yg dimaksud tertentu?

Ad4) Kausa yg halal (Ps.1335 – 1337 KUHPdt)


Apa yg dimaksud kausa?
Apa yg dimaksud halal?
KONTRAK SIMULASI
 Kontrak/Perj simulasi = kontrak pura-pura = kontrak persekongkolan,
diartikan sbg perjanjian yg keadaan yuridisnya disembunyikan atau
mengandung kausa palsu.

 Kontrak simulasi terjadi bilamana ada 2 persetujuan yaitu pesetujuan lanjutan


(akta lanjutan) dibuat berbeda dg persetujuan semula (akta aslinya) dan
keadaan yuridis dr perbuatan hk lanjutan disembunyikan dr pihak ketiga.

 Persetujuan lanjutan jika kausanya terlarang, mk disebut perj simulasi absolut,


ttp jika persetujuan lanjutan kausanya tdk terlarang disebut perj simulasi
relatif.

 Perjanjian simulasi scr teknis yuridis krn ada perbedaan antara kehendak dan
pernyataan yg tdk diketahui oleh pihak ketiga.

 Akibat hk dr perj simulasi yg keadaan yuridis dr perb hk yg disembunyikan dr


pihak ketiga tdk berlaku dr thd pihak ketiga yg beriktikad baik (Ps. 1873
KUHPdt)
Bentuk-bentuk Perj Simulasi:
a. Kuasa menjual dg kausa sbg jaminan
b. Perjanjian pengosongan dg ganti rugi
c. Pengikatan jual beli dg kausa pengakuan hutang
d. Jual beli dan pernyataan
e. Kuasa menjual sbg bentuk penyelundupan hk
pemindahan hak atas tanah
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MOU)

 MOU atau letter of intent atau perjanjian pendahuluan

 Van Dunne: suatu perjanjian terjadi melalui proses yg terdiri dr 3 fase


yaitu:
- fase pra kontraktual
- fase kontraktual
- fase pasca kontraktual

 Jika dlm fase pra kontraktual, terjadi kesepakatan ttg hal-hal yg pokok
dan disepakati sejumlah prinsip, mk disini terjadi perjanjian
pendahuluan (MOU), jk MOU ini tdk dilanjutkan dlm suatu perjanjian,
mk antara kedua belah pihak tdk dipertimbangkan masalah ganti rugi.
Jika dlm fase pra kontraktual tercapai kesepakatan
yg terperinci mengenai hak dan kewajiban kedua
belah pihak, mk sifat perjanjian pendahuluan ini
disebut dg pactum de contrahendo yaitu
perjanjian untuk mengadakan perjanjian. Jk perj
tidak tercapai, ganti rugi bisa dipermasalahkan
oleh kedua belah pihak.
KONTRAK ELEKTRONIK
 UU No.11 Tahun 2008 jo UU No.19 Tahun 2016 ttg Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE). Bab V (Ps.17 – 22) ttg. Transaksi Elektronik. PP
No.82/2012 ttg Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik (PP PSTE).

 Transaksi Elektronik: perb hk yg dilakukan dg menggunakan komputer, jaringan


komputer, dan/atau media elektronik lainnya (Ps.1 angka 2).

 Kontrak elektronik: perjanjian yg dibuat melalui sistem elektronik (Ps.1 angka


17).

 Sahnya kontrak elektronik berdasarkan pasal 1320 jo 1338 ayat (1) KUHPdt, yg
hrs memenuhi syarat subyektif d obyektif.

 Pembuktian adanya transaksi elektronik tidak semata-mata bukti elektronik, krn


Ps.5 ayat (1) UU ITE: “Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.”
Kapan lahirnya kontrak elektronik?
Kecuali ditentukan lain oleh para pihak, transaksi elektronik terjadi pada saat
penawaran transaksi yg dikirim Pengirim telah diterima dan disetujui Penerima. Persetujuan
atas penawaran transaksi elektronik tsb. hrs dilakukan dg pernyataan penerimaan scr
elektronik (Ps.20 UU ITE). Penjelasan trans. elektronik terjadi pd saat kesepakatan
antara para pihak yg dpt dibaca al. pd pengecekan data, identitas, PIN atau password.

Ketika penjual menjajakan produknya atau membuka “lapak/toko” di antaranya melalui


gambar dan/atau teks yang dikirim ke alat elektronik, lalu pembeli memesan produk tersebut
melalui komunikasi teks yang dikirim ke media elektronik atau Personal Chat yang ditujukan
kepada penjual, maka pada saat ini belum terjadi kontrak elektronik antara penjual dan
pembeli.

Pada tahap ini, penjual belum terikat untuk memenuhi pesanan tersebut. Penjual masih
dapat menolak atau menyetujui pesanan pembeli tersebut karena ada kemungkinan stoknya
sudah tidak tersedia atau terdapat kesalahan secara tidak sengaja (salah ketik) pada harga
yang tertera pada produk.
 Tindakan penjual yang memperlihatkan (display)/menjajakan
produknya/membuka “lapak/toko” melalui media
elektronik, (atau portal/website atau media [publik] elektronik lainnya) tanpa
keterangan tambahan (misalnya, berupa pernyataan penawaran)  pada dasarnya bukan
penawaran, tetapi lebih kepada promosi/iklan. Tindakan penjual tersebut merupakan
ajakan/undangan bagi pembeli untuk melakukan negosiasi atau penawaran terhadap
produk yang disajikan (invitation to treat).

 Oleh karena itu, kontrak elektronik tersebut baru lahir ketika penjual menyetujui


pesanan pembeli tersebut yang dilakukan melalui komunikasi teks yang dikirim ke alat
elektronik atau Personal Chat yang ditujukan kepada pembeli. Hal ini sesuai dengan
ketentuan Pasal 20 ayat (1) dan ayat (2) UU ITE 

 Dalam kondisi tertentu, kegiatan promosi atau iklan dapat mengikat penjual jika


dinyatakan dengan tegas oleh penjual di dalam iklan tersebut dengan semacam
pemberitahuan bahwa setiap pemesanan dari siapapun akan langsung
diterima/dipenuhi, maka dalam hal ini penjual telah melakukan penawaran, bukan
iklan/promosi, maka ketika pembeli melakukan pemesanan,  lahirlah kontrak elektronik
dan penjual sudah terikat untuk memenuhi pesanan tersebut, tanpa perlu konfirmasi dari
penjual lagi.
Asasnya para pihak wenang memilih hk yg berlaku
dlm transaksi elektronik internas, jk tdk ada
pilihan, asasnya hk yg berlaku berdsrkan HPI (Ps.
18 UU ITE)

Pd asasnya para pihak wenang memilih forum yg


menyelesaikan sengketa dlm transaksi elektronik
Internas, jk tdk ada pilihan, asasnya forum yg
berwenang didsrkan HPInya (Ps. 18 UU ITE).
 Pihak yg bertanggung jawab atas akibat hukum pelaksanaan
transaksi elektronik, diatur dlm Ps.21 UU ITE.

- jk dilakukan sendiri, segala akibat hukum dlm pelaks transaksi


elektronik menjadi tanggung jwb para pihak yg bertransaksi.

- Jk dilakukan melalui pemberian kuasa segala akibat hk dlm pelaks


trans elektronik menjadi tanggung jwb pemberi kuasa; atau

- Jk dilakukan melalui agen eletronik, segala akibat hk dlm pelaks trans


elektronik menjadi tanggung jwb penyelenggara agen elektronik.
Kasus:
Toko online Bemby com Indonesia dalam situs www.bemby.com pada tanggal
26 Agustus 2019 menawarkan harga komputer yaitu Samsung Notebook Series
5 Pop Pink dengan harga Rp.5.799.000,00 Dalam situsnya dituliskan tentang
cara pembelian: setelah pelanggan memilih barang yang disetuiui untuk dibeli,
pelanggan klik pada tombol beli pada item yang diinginkan, kemudian
pelanggan mengirimkan alamat lengkapnya melalui website atau sms, barang
baru dikirim setelah pelanggan mentransfer harganya ke rekening yang
ditunjuk. Pada hari itu juga ada 5 pelanggan (Indonesia) yang menyetujui
untuk membelinya. 3 pelanggan bahkan sudah mentransfer harga pembelian
komputer tersebut ke rekening yang ditunjuk oleh Bemby com, namun sesuai
waktu yang dijanjikan ternyata barang belum dikirim juga, ketika pelanggan
mengkonfirmasi tentang hal itu Bemby com meminta maaf bahwa ada
kekeliruan dalam penulisan harga, menurutnya seharusnya harga tertulis
Rp.6.799.000,00.
 Pertanyaan :
a. Apakah perjanjian antara Bemby com dengan pelanggan tersebut
sudah lahir ? Jelaskan disertai dengan dasar hukumnya.
b. Apakah arti pentingnya menentukan saat lahirnya perjanjian
tersebut ? Jelaskan.
c. Apakah syarat-syaratnya agar perjanjian tersebut sah ? Jelaskan dan
beri dasar hukumnya
d. 3 (tiga) pelanggan yang sudah mentransfer harga komputer tersebut,
apakah pelanggan tsb. sudah menjadi pemilik dari komputer tersebut ?
Jelaskan dan beri dasar hukumnya.
e. Jika Bemby com tidak mau melaksanakan pengiriman komputer sesuai
yang diperjanjikan, apakah akibat hukumya ? Jelaskan dan beri dasar
hukumnya.
KONTRAK PEMERINTAH (KP)

 KP sbg kontrak yg didalamnya pemerintah terlibat sbg pihak.

 Pemerintah scr langsung (Pusat, Daerah Tk.I, Tk.II) dan scr tdk langsung
melalui BUMN yg menggunakan dana APBN/APBD sebagian/seluruhnya.

 KP diwarnai dg hk publik (unsur hk publik), sehingga disebut kontrak


publik hal itu terlihat pada:
- fase pembentukan, terutama menyangkut prosedur dan kewenangan
pejabat publik;
- fase pelaksanaan dan penegakan (enforcement ) kontrak.

• Di Indonesia KP termasuk dlm kategori perbuatan hukum privat (lap hk


perdata). Aturan hknya Buku III KUHPdt. sahnya Ps. 1320 KUHPdt,
yuridiksinya Pengadilan umum.
• Jenis KP:
1. Kontrak pengadaan barang/jasa
2. Kontrak non pengadaan barang/jasa bentuknya berupa:
a. Kontrak sewa
b. Kontrak pinjam pakai
c. Kontrak kerjasama pemanfaatan
e. Kontrak Bangun Guna Serah atau Bangun Serah Guna
f. Kontrak kerjasama Penyediaan Infrastruktur.
Kontrak Pengadaan Barang/jasa
Aturan hk: - PerPres No.54/2010 yg telah diubah dg PerPres No.35/2011
(menambahkan pengadaan jasa konsultan hukum /advokat /arbiter) dg PerPres
No.70/2012 (pengaturan tatacara pengadaan brg/jasa Pem dpt dilaksanakan scr
efisien a.l dg sistem informasi elektronik) , dg PerPres No.172/2014 dg
PerPres No.4/2015. Yg kmd diganti dg PerPres No.16/2018
- KUHPdt
Pihaknya: Pihak swasta dg Pemerintah yg diwakili oleh PPK (Pejabat Pembuat
Komitmen).
Obyeknya: barang; pekerjaan konstruksi; jasa konsultansi; jasa lainnya.
Bentuk dan isi kontrak: Harus Tertulis, Ringkas, Lampiran menjadi bagian dr
Kontrak, Adendum jika ada merupakan isi kontrak.
Prosedur dlm pembuatan kontrak (Tahap Pra Kontraktual)
- Dilakukan melalui metode pemilihan pihak penyedia barang/jasa berupa
pelelangan/tender bersifat umum, terbatas, sederhana, pemilihan langsung,
seleksi umum, seleksi sederhana, sayembara.
- Pelelangan hakekatnya proses tawar menawar sebelum para pihak
mencapai kesepakatan. Pihak penyedia jasa sbg pihak yg menawar kan.
Proses lelang dilkasanakan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) sd tahap
penetapan d pengumuman pemenang. Ketika memasuki tahap penunjukan
pemenang, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK ) yg berwenang melalui
penerbitan SPPBJ (Surat Penunjukkan Penyediaan Brg/Jasa). Pada tahap
penerbitan SPPBJ inilah terjadi aseptasi atas penawaran yg diajukan peserta
lelang, artinya dg penerbitan SPPBJ dianggap PPK telah melakukan aseptasi
dan karenanya terbentuk kesepakatan. Sampai dg tahap ini PPK tdk dpt
menarik kembali SPPBJ yg telah diterbithan.

- Prinsip yg penting dlm proses lelang adalah prinsip responsiveness,


dmn peserta wajib mengajukan penawaran yg sesuai dg syarat d kett
dokumen lelang. Kewajiban PPK untuk menyusun d mengesahkan Harga
Perkiraan Sendiri (HPS), Spesifikasi Teknis obyek pengadaan (Spektek) dan
jenis kontrak berikut syarat kontraknya.
- Dokumen lelang mempunyai fungsi vital dlm proses lelang/pengada an, krn
sbg aturan yg mengikat bg para pihak dlm pelaksanaan pelelangan, ttp jg bg
para penegak hk (penyidik, penuntut umum d hakim) dlm menangani dugaan
penyimpangan dlm pengadaan brg/jasa pemerintah, jg menjadi isntrumen
hk utama u memeriksa benar tdknya jk terjadi sanggahan atau banding.

- Hakekat kontrak pengadaan barang adalah jual beli (aturan hk Bab 5 Buku III
KUHPdt). Kontrak pengadaan jasa kontruksi dan konsultasi adalah kontrak
melakukan pekerjaan (aturan hk Bab 7A Buku III KUHPdt). Untuk
pengadaan jasa konstruksi: perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
kontruksi berlaku UU N.18 Tahun 1999 ttg jasa konstruksi. Kontrak
pengadaan jasa lainnya terdapat kombinasi keduanya.

- Pelaksanaan Kontrak: melaksanakan kewajiban d hak yg mrpk isi kontrak


 Penggolongan kontrak dibedakan kontrak berdasarkan:
a. menurut cara pembayaran: k. lump sum; k. harga satuan; k. gabungan;
k. terima jadi.
b. menurut pembebanan tahun anggaran: k. thn tunggal; k. thn jamak
c. menurut sumber pendanaan: k. pengadaan tunggal; k. pengadaan
bersama; k. payung.
d. menurut jenis pekerjaan: k. pekerjaan tunggal; k pekerjaan
terintegrasi.

Diperlukan pemahaman thd karakter jenis-jenis kontrak tsb. dlm


pengadaan brg/jasa krn untuk jenis kontrak ttt berlaku aturan yg
berbeda dg jenis kontrak yang lain. Mis. Klausula penyesuaian harga
hanya dpt untuk k. harga satuan d tahun jamak
 Kontrak non pengadaan barang/jasa adalah kontrak yg
orientasinya tidak dlm rangka pembelanjaan keuangan negara, ttp
dalam rangka pemanfaatan barang milik Negara/Daerah.
 Aturan Hukum: UU No.1/2004 ttg Perbendaharaan Negara; PP
No.27/2014 jo PP No.28/2020 ttg Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah.
 Pemanfaatan: pendayagunaan barang milik Negara/Daerah yg tdk
digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi kementrian/satuan
kerja perangkat daerah dan/atau optimalisasi barang milik
negara/daerah dengan tidak mengubah status kepemilikan.
 Bentuk pemanfaatan berupa: a. Kontrak sewa; b. Kontrak pinjam
pakai; c. Kontrak kerjasama pemanfaatan; e. Kontrak Bangun Guna
Serah (BGS) atau Bangun Serah Guna (BSG); f. Kontrak kerjasama
Penyediaan Infrastruktur.
 Kontrak Sewa Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) adalah k. pemanfaatan barang
milik negara/daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu ttt dan menerima imbalan
uang tunai
- Barang berupa tanah &/atau bangunan, selain tanah &/atau bangunan.
- Pihaknya Pemerintah dg pihak mitra
- Jangka waktu sewa paling lama 5 tahun dan dapat diperpanjang.
- Formula tarif/besaran sewa ditentukan pihak pemerintah

• Kontrak Pinjam Pakai BMN/D adalah k. Penyerahan penggunaan brg antara Pem
Pusat d Pem Daerah dlm jangka waktu ttt tanpa menerima imbalan d setelah jangka
waktu tsb berakhir diserahkan kpd pengelola brg
- Pihaknya Pemerintah Pusat dg Pemerintah Daerah atau antar Pem Daerah.
- Jangka waktu pinjam pakai paling lama 5 tahun dan dapat diperpanjang satu kali.
- BMN/D: tdk diatur
- Tanpa menerima imbalan, ttp peminjam punya kewajiban biaya operasional d
pemeliharaan
 Kontrak Kerjasama Pemanfaatan adalah k. pendayagunaan BMN/D oleh
pihak lain dlm jangka waktu ttt dlm rangka peningkatan penerimaaan
negara bukan pajak/pendapatan daerah dan sumber pembiayaan lainnya
- Pihaknya Pemerintah dg pihak mitra
- Pencarian mitra KSP dilakukan dg tender/lelang, kecuali BMD yg
bersifat khusus dpt dg penunjukan langsung
- Barang : BMN yg berada pd pengelola brg; BMD tanah &/atau bangunan
yg sdh diserahkan oleh pengguna brg kpd Gub/bupati/wk; BMN/D yg
berada pd pengguna brg; BMD selain tanah &/atau bangunan.
- Mitra KSP hrs membayar kontribusi tetap yg besarnya ditentukan tim
yg dibentuk oleh Pem d/at pengguna d bagi hasil keuntungan.
- Jangka waktu KSP 30 tahun d dapat diperpanjang.
 Kontrak BSG atau BGS
K.BGS: k pemanfaatan BMN/D berupa tanah oleh pihak lain dg cr mendirikan
bangunan d/at sarana berikut fasilitasnya, kmd didaya gunakan oleh pihak lain tsb
dlm jangka waktu ttt yg telah disepakati, u selanjutnya diserahkan kembali tanah
d bangunan d/at sarana berikut fasiltasnya setelah berakhir jangka waktu.
BSG: k. pemanfaatan BMN/D berupa tanah oleh pihak lain dg cr mendirikan
bangunan d/at sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya
diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tsb sesuai dg jangka waktu ttt yg
disepakati.
- Pihaknya Pemerintah dg mitra
- Penentuan pihak mitra melalui tender
- BMN/D berupa tanah
- jangka waktu pemanfaatan BMN/D 30 thn sejak perj ditanda tangani (bentuk perj
hrs tertulis).
- Kewajiban pihak mitra: membayar kontribusi setiap thn ke kas Pem;
memelihara obyek BGS atau BSG; tidak menjaminkan,
menggadaikan, memindahtangankan obyek BGS/BSG; 10% hsl dr
BGS/BSG digunakan u penyelenggaaraan tusi pem.
- IMB harus diatasnamakan Pemerintah
- Semua biaya persiapan BGS/BSG d biaya pelaksanaan BGS/BSG
menjadi beban pihak mitra
- Untuk BGS, pihak mitra wajib menyerahkan obyek BGS kpd Pem
setelah akhir jangka waktu pengoperasian.
- Untuk BSG, pihak mitra wajib menyerahkan obyek BSG kpd pem
setelah selesai pembangunan
- Ada audit /pengawasan oleh pemerintah
 Kontrak kerjasama Penyediaan Infrastruktur (KSPI): k kerjsama antara
pemerintah dan badan usaha untuk kegiatan penyediaan infrastruktur
sesuai dg ketentuan peraturan perUUan.
- Pihaknya Pemerintah dg Badan usaha (PT, BUMN, BUMD, Koperasi)
- Penetapan mitra bd usaha sesuai dg kett perUUan
- BMN/D berupa tanah d/at bangunan, selain tanah d/a bangunan
- Jangka waktu KSPI 50 tahun d dpt diperpanjang
- Kewajiban pihak mitra: tidak menjaminkan, menggadaikan,
memindahtangankan obyek KSPI; memelihara obyek KSPI, pembagian
kelebihan keuntungan jika ada (besarnya ditentukan pemerintah)
- Piha mitra hrs menyerahkan obyek KSPI d brg hasil KSPI kpd Pem
setelah jangka waktu KSPI berakhir.
• PP No.27/2014 tdk mengatur, oki perlu diatur dlm kontrak pem tsb ttg
jika terjadi perpanjangan kontrak (mis hrs ada kesepakatan,
mekanismenya), pemutusan kontrak (apakah akan menyimpangi Ps
1266 KUHPdt, jk ada overmacht, jk ada wanprestasi, prosedurnya),
penyelesaian sengketa (musyawarah, arbitrase, pengadilan)
TEKNIK PENYUSUNAN KONTRAK

Hal-hal yg harus diperhatikan dalam penyusunan


kontrak:

Para pihak dalam kontrak


Materi /obyek kontrak
Peraturan perundangan yg terkait dg kontrak
Pembuatan kontrak
Hal-hal lain yg perlu diperhatikan
 Para Pihak:
- Perseorangan (an. sendiri)/usaha perseorangan (pemiliknya an. sendiri
d usahanya mis. UD,PD).
Yg hrs diperhatikan: kaitannya dg kecakapan bertindak (usia dewasa,
status perkawinan, tdk dibawah pengampuan)
- Badan usaha: Berbadan hukum (PT, Koperasi) dan tidak berbadan
hukum (Fa, CV)
- Yg hrs diperhatikan: siapa yg berhak mewakili badan usaha tsb dlm AD

• Materi Kontrak:
- Obyek kontrak
Yg hrs diperhatikan: hrs mengetahui terlebih dulu kontrak apa yg akan
dibuat, shg mengetahui scr detail jenis perikatan yg akan dibuat.
- syarat/ketentuan yg disepakati yg dimasukkan ke dlm isi/ pasal-
pasal dlm perjanjian. Mis. Harga jual, cara pembayaran

• Peraturan PerUUan yg terkait:


- Dalam membuat kontrak selain hrs menguasai Bk III KUHPdt, jg
perUUan yg berkaitan dg kontrak yg akan dibuat. Mis membuat
prjanjian kredit hrs menguasai UU Perbankan

• Pembuatan Kontrak:
Kerangka umum kontrak yaitu:
1. Bagian Pendahuluan (Judul kontrak; Tempat dan Waktu Kontrak
diadakan, komparisi/identitas para pihak, recitals/pertimbangan,
ruang lingkup).
2. Isi/Pasal-pasal dalam kontrak (Ketentuan Umum, Ketentuan Pokok,
Ketentuan Penunjang)
3. Bagian Penutup (penekanan bhw kontrak sbg alat bukti, tempat
pebuatan d penandatanganan, saksi-saksi dlm kontrak, tanda tangan
para pihak.
4. Lampiran-lampiran kontrak (bila ada).

Anda mungkin juga menyukai