OLEH :
SULISTYANDARI
KONTRAK PERKULIAHAN
1. Materi Perkuliahan:
Hukum Kontrak Bisnis Di Indonesia
Beberapa aspek Hukum Kontrak Bisnis Indonesia
Sumber Hk dan Pengertian Hk Kontrak Bisnis
Perikatan dan Kontrak
Asas- asas Hukum Kontrak
Jenis-Jenis Kontrak
Sahnya Kontrak
Kontrak Simulasi
MoU
Kontrak Elektronik
Kontrak Pemerintah
Anatomi Hk Kontrak Bisnis
Pengertian perikatan
Subyek perikatan
Obyek perikatan (Ps.1234 KUHPdt)
Sumber perikatan (Ps. 1233 KUHPdt)
-- Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dan Akta Jual Beli (AJB)
SAHNYA KONTRAK
1320 KUHPdt:
Sahnya perjanjian ada 4 syarat yaitu:
1. sepakat mereka yg mengikatkan dirinya;
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3. suatu hal ttt;
4. suatu sebab yg halal
Syarat 1 dan 2 merupakan syarat subyektif, jika tidak terpenuhi , maka perj
cacat pada subyeknya, akibat hknya dapat dibatalkan (vernietigbaar). (Ps.1449
– 1450 KUHPdt)
Syarat 3 dan 4 merupakan syarat obyektif, jika tidak terpenuhi, maka perj cacat
pada obyeknya, akibat hknya perj menjadi batal demi hukum (nietig, null and
void) (Ps.1335 KUHPdt)
Ad 1) Sepakat mereka yg mengikatkan dirinya (1321-1328 KUHPdt).
Apa yg dimaksud sepakat?
Kapan timbulnya kesepakatan?
Apa arti penting menentukan saat kesepakatan?
Bagaimana sepakat yang sah?
Beberapa permasalahan berkaitan dg kesepakanan:
- Bagaimana jika kesepakatan dilakukan dg guyon, dihipnotis, oleh orang gila ?
- Bagaimana jika kesepakatannya dilakukan dg perantara seorang kuasa/suatu
alat eletronik dan terjadi salah tulis, salah ucap, error alat?
- Bagaimana menentukan saat timbulnya kesepakatan kalau para pihaknya tidak
berhadapan sedang penawaran dilakukan dengan surat melalui media kertas
atau media elektronik?
Ad 2) kecakapan untuk membuat suatu perikatan (1329 – 1331 KUHPdt)
Apa yg dimaksud kecakapan berbuat, kewenangan hk, kewenangan berbuat?
Apa syaratnya seorang itu dinyatakan cakap membuat perjanjian?
Bagaimana jika perjanjian hrs dilakukan oleh yg tdk cakap ttp perjanjian tsb
supaya tetap sah?
Perjanjian simulasi scr teknis yuridis krn ada perbedaan antara kehendak dan
pernyataan yg tdk diketahui oleh pihak ketiga.
Jika dlm fase pra kontraktual, terjadi kesepakatan ttg hal-hal yg pokok
dan disepakati sejumlah prinsip, mk disini terjadi perjanjian
pendahuluan (MOU), jk MOU ini tdk dilanjutkan dlm suatu perjanjian,
mk antara kedua belah pihak tdk dipertimbangkan masalah ganti rugi.
Jika dlm fase pra kontraktual tercapai kesepakatan
yg terperinci mengenai hak dan kewajiban kedua
belah pihak, mk sifat perjanjian pendahuluan ini
disebut dg pactum de contrahendo yaitu
perjanjian untuk mengadakan perjanjian. Jk perj
tidak tercapai, ganti rugi bisa dipermasalahkan
oleh kedua belah pihak.
KONTRAK ELEKTRONIK
UU No.11 Tahun 2008 jo UU No.19 Tahun 2016 ttg Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE). Bab V (Ps.17 – 22) ttg. Transaksi Elektronik. PP
No.82/2012 ttg Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik (PP PSTE).
Sahnya kontrak elektronik berdasarkan pasal 1320 jo 1338 ayat (1) KUHPdt, yg
hrs memenuhi syarat subyektif d obyektif.
Pada tahap ini, penjual belum terikat untuk memenuhi pesanan tersebut. Penjual masih
dapat menolak atau menyetujui pesanan pembeli tersebut karena ada kemungkinan stoknya
sudah tidak tersedia atau terdapat kesalahan secara tidak sengaja (salah ketik) pada harga
yang tertera pada produk.
Tindakan penjual yang memperlihatkan (display)/menjajakan
produknya/membuka “lapak/toko” melalui media
elektronik, (atau portal/website atau media [publik] elektronik lainnya) tanpa
keterangan tambahan (misalnya, berupa pernyataan penawaran) pada dasarnya bukan
penawaran, tetapi lebih kepada promosi/iklan. Tindakan penjual tersebut merupakan
ajakan/undangan bagi pembeli untuk melakukan negosiasi atau penawaran terhadap
produk yang disajikan (invitation to treat).
Pemerintah scr langsung (Pusat, Daerah Tk.I, Tk.II) dan scr tdk langsung
melalui BUMN yg menggunakan dana APBN/APBD sebagian/seluruhnya.
- Hakekat kontrak pengadaan barang adalah jual beli (aturan hk Bab 5 Buku III
KUHPdt). Kontrak pengadaan jasa kontruksi dan konsultasi adalah kontrak
melakukan pekerjaan (aturan hk Bab 7A Buku III KUHPdt). Untuk
pengadaan jasa konstruksi: perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
kontruksi berlaku UU N.18 Tahun 1999 ttg jasa konstruksi. Kontrak
pengadaan jasa lainnya terdapat kombinasi keduanya.
• Kontrak Pinjam Pakai BMN/D adalah k. Penyerahan penggunaan brg antara Pem
Pusat d Pem Daerah dlm jangka waktu ttt tanpa menerima imbalan d setelah jangka
waktu tsb berakhir diserahkan kpd pengelola brg
- Pihaknya Pemerintah Pusat dg Pemerintah Daerah atau antar Pem Daerah.
- Jangka waktu pinjam pakai paling lama 5 tahun dan dapat diperpanjang satu kali.
- BMN/D: tdk diatur
- Tanpa menerima imbalan, ttp peminjam punya kewajiban biaya operasional d
pemeliharaan
Kontrak Kerjasama Pemanfaatan adalah k. pendayagunaan BMN/D oleh
pihak lain dlm jangka waktu ttt dlm rangka peningkatan penerimaaan
negara bukan pajak/pendapatan daerah dan sumber pembiayaan lainnya
- Pihaknya Pemerintah dg pihak mitra
- Pencarian mitra KSP dilakukan dg tender/lelang, kecuali BMD yg
bersifat khusus dpt dg penunjukan langsung
- Barang : BMN yg berada pd pengelola brg; BMD tanah &/atau bangunan
yg sdh diserahkan oleh pengguna brg kpd Gub/bupati/wk; BMN/D yg
berada pd pengguna brg; BMD selain tanah &/atau bangunan.
- Mitra KSP hrs membayar kontribusi tetap yg besarnya ditentukan tim
yg dibentuk oleh Pem d/at pengguna d bagi hasil keuntungan.
- Jangka waktu KSP 30 tahun d dapat diperpanjang.
Kontrak BSG atau BGS
K.BGS: k pemanfaatan BMN/D berupa tanah oleh pihak lain dg cr mendirikan
bangunan d/at sarana berikut fasilitasnya, kmd didaya gunakan oleh pihak lain tsb
dlm jangka waktu ttt yg telah disepakati, u selanjutnya diserahkan kembali tanah
d bangunan d/at sarana berikut fasiltasnya setelah berakhir jangka waktu.
BSG: k. pemanfaatan BMN/D berupa tanah oleh pihak lain dg cr mendirikan
bangunan d/at sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya
diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tsb sesuai dg jangka waktu ttt yg
disepakati.
- Pihaknya Pemerintah dg mitra
- Penentuan pihak mitra melalui tender
- BMN/D berupa tanah
- jangka waktu pemanfaatan BMN/D 30 thn sejak perj ditanda tangani (bentuk perj
hrs tertulis).
- Kewajiban pihak mitra: membayar kontribusi setiap thn ke kas Pem;
memelihara obyek BGS atau BSG; tidak menjaminkan,
menggadaikan, memindahtangankan obyek BGS/BSG; 10% hsl dr
BGS/BSG digunakan u penyelenggaaraan tusi pem.
- IMB harus diatasnamakan Pemerintah
- Semua biaya persiapan BGS/BSG d biaya pelaksanaan BGS/BSG
menjadi beban pihak mitra
- Untuk BGS, pihak mitra wajib menyerahkan obyek BGS kpd Pem
setelah akhir jangka waktu pengoperasian.
- Untuk BSG, pihak mitra wajib menyerahkan obyek BSG kpd pem
setelah selesai pembangunan
- Ada audit /pengawasan oleh pemerintah
Kontrak kerjasama Penyediaan Infrastruktur (KSPI): k kerjsama antara
pemerintah dan badan usaha untuk kegiatan penyediaan infrastruktur
sesuai dg ketentuan peraturan perUUan.
- Pihaknya Pemerintah dg Badan usaha (PT, BUMN, BUMD, Koperasi)
- Penetapan mitra bd usaha sesuai dg kett perUUan
- BMN/D berupa tanah d/at bangunan, selain tanah d/a bangunan
- Jangka waktu KSPI 50 tahun d dpt diperpanjang
- Kewajiban pihak mitra: tidak menjaminkan, menggadaikan,
memindahtangankan obyek KSPI; memelihara obyek KSPI, pembagian
kelebihan keuntungan jika ada (besarnya ditentukan pemerintah)
- Piha mitra hrs menyerahkan obyek KSPI d brg hasil KSPI kpd Pem
setelah jangka waktu KSPI berakhir.
• PP No.27/2014 tdk mengatur, oki perlu diatur dlm kontrak pem tsb ttg
jika terjadi perpanjangan kontrak (mis hrs ada kesepakatan,
mekanismenya), pemutusan kontrak (apakah akan menyimpangi Ps
1266 KUHPdt, jk ada overmacht, jk ada wanprestasi, prosedurnya),
penyelesaian sengketa (musyawarah, arbitrase, pengadilan)
TEKNIK PENYUSUNAN KONTRAK
• Materi Kontrak:
- Obyek kontrak
Yg hrs diperhatikan: hrs mengetahui terlebih dulu kontrak apa yg akan
dibuat, shg mengetahui scr detail jenis perikatan yg akan dibuat.
- syarat/ketentuan yg disepakati yg dimasukkan ke dlm isi/ pasal-
pasal dlm perjanjian. Mis. Harga jual, cara pembayaran
• Pembuatan Kontrak:
Kerangka umum kontrak yaitu:
1. Bagian Pendahuluan (Judul kontrak; Tempat dan Waktu Kontrak
diadakan, komparisi/identitas para pihak, recitals/pertimbangan,
ruang lingkup).
2. Isi/Pasal-pasal dalam kontrak (Ketentuan Umum, Ketentuan Pokok,
Ketentuan Penunjang)
3. Bagian Penutup (penekanan bhw kontrak sbg alat bukti, tempat
pebuatan d penandatanganan, saksi-saksi dlm kontrak, tanda tangan
para pihak.
4. Lampiran-lampiran kontrak (bila ada).