Universitas Brawijaya
Oleh:
HARIYANTO SUSILO
NOTARIS & PPAT
APA ITU KONTRAK ?
Hariyanto Skydive
ISTILAH
- Overeenkomst (Belanda)
- Contract, Agreement (Inggris)
- Contract, Convention (Perancis)
- Pacte, Conventic, Contactus (Latin)
- Kontrak, Perjanjian (Indonesia)
KUH PERDATA
- Overeenkomst (perjanjian, persetujuan, kontrak)
- Verbintenis (perikatan, perutangan)
DALAM PRAKTEK
- Kontrak digunakan dalam rangka hukum nasional dan inter-
nasional yang bersifat perdata
- Perjanjian (treaty, covernant) digunakan dalam rangka hukum
in-ternasional publik
Hariyanto Skydive
PENGERTIAN
Pasal 1313 KUH Perdata : “Suatu perbuatan dengan
mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terha-
dap satu orang atau lebih”
Hariyanto Skydive
Arti luas: setiap perjanjian yang menimbulkan
akibat hukum sebagai yang dikehendaki oleh para
pihak, termasuk di dalamnya perkawinan, dll.
Arti sempit: setiap perjanjian (yaitu suatu perbu-
atan antara satu atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang atau lebih) yang hanya ditu-
jukan kepada hubungan-hubungan hukum dalam
lapangan hukum kekayaan saja seperti yang di-
maksud dalam Buku III KUH Perdata.
Hariyanto Skydive
UNSUR-UNSUR KONTRAK
Hariyanto Skydive
Bebas untuk:
1. Membuat kontrak atau tidak;
2. Memilih dengan siapa membuat kontrak;
3. Memilih klausul dari kontrak yang akan dibuat;
4. Bentuk kontrak;
5. Menerima/menyimpangi ketentuan undang-undang
yang bersifat pelengkap.
Pembatasan:
1. Tidak melanggar undang-undang;
2. Tidak melanggar ketertiban umum;
3. Tidak melanggar kesusilaan.
Hariyanto Skydive
ASAS-ASAS HUKUM KONTRAK
1. Asas hukum kontrak bersifat mengatur
2. Asas kebebasan berkontrak
3. Asas konsensual
4. Asas pacta sunt servanda
5. Asas obligatoir
6. Asas personalitas
7. Asas itikad baik
8. Asas force majeur
9. Asas keseimbangan
Hariyanto Skydive
SUMBER HUKUM KONTRAK
1. Algemene Bepalingen van Wetgeving (AB) Stb.1847-232;
2. KUH Perdata, khususnya buku ketiga
3. KUHD;
4. Undang-undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris;
5. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang PUJJN;
6. Undang-undang Nomor 24 tahun 2000 tentang Perjanjian
Internasional;
7. Undang-undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;
8. Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi;
Hariyanto Skydive
9. Undang-undang Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbri-
tase dan Alternatif Pilihan Penyelesaian Sengketa;
10. Undang-undang Nomor 42 tahun1999 tentang Jami-
nan Fiducia;
11. Undang-undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan;
12. Traktat: perjanjian yang dibuat antara 2 negara atau
lebih dalam bidang keperdataan;
13. Yurisprudensi tentang perkara yang berkaitan dengan
kontrak.
SYARAT-SYARAT SAHNYA
KONTRAK
A. Syarat Umum:
Menurut pasal 1320 KUH Perdata ada 4 syarat
untuk sahnya kontrak, yakni :
1. Adanya kesepakatan kedua belah pihak;
3. Adanya objek;
Hariyanto Skydive
B. Syarat Khusus:
1. Dibuat secara tertulis.
2. Dibuat dengan akta notaris.
3. Dibuat di hadapan pejabat tertentu selain notaris,
seperti misalnya PPAT.
4. Ada izin lebih dahulu dari pihak yang berwenang.
Hariyanto Skydive
Ad 1.
Kesepakatan adalah persesuaian pernyataan kehendak
antara 1 orang atau lebih dengan pihak lainnya. Cara yang
paling banyak dilakukan oleh para pihak yaitu dengan
bahasa yang sempurna secara lisan dan secara tertulis.
Ad 2.
Kecakapan bertindak adalah kemampuan untuk mela-
kukan suatu perbuatan hukum. Orang-orang yang akan
mengadakan kontrak haruslah orang-orang yang cakap.
Di samping itu ia juga harus berwenang untuk melakukan
perbuatan hukum. Orang yang cakap untuk melakukan
perbuatan hukum adalah orang yang telah dewasa, yakni
telah berumur 18 tahun atau sudah pernah nikah dan tidak
larangan oleh peraturan perundangan.
Hariyanto Skydive
Ad 3.
Objek perjanjian adalah prestasi. Prestasi adalah
apa yang menjadi kewajiban debitur dan apa
yang menjadi hak kreditur. Prestasi itu terdiri
atas perbuatan positif dan negatif.
Prestasi berupa:
1. Memberikan sesuatu; atau
2. Berbuat sesuatu; atau
3. Tidak berbuat sesuatu.
Hariyanto Skydive
Prestasi itu harus memenuhi syarat:
1. tertentu
2. dapat ditentukan
3. dimungkinkan
4. halal
Wanprestasi jika suatu pihak:
1. tidak memenuhi kewajibannya
2. terlambat memenuhi kewajibannya
3. memenuhi kewajibannya tetapi tidak seper- ti
yang diperjanjikan
Hariyanto Skydive
Ganti rugi yang dapat dituntut atas dasar wanprestasi:
1. ganti rugi atas biaya-biaya yang dikeluarkan
2. ganti rugi sungguh-sungguh yang menimpa harta benda
3. ganti rugi atas keuntungan yang akan diperoleh se-
andainya debitur tidak wanprestasi.
Ad 4.
Pasal 1337 KUH Perdata hanya menyebutkan causa
yang terlarang. Suatu sebab adalah terlarang apabila
bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, dan
ketertiban umum.
Hariyanto Skydive
JENIS-JENIS KONTRAK
Menurut pasal 1319 KUH Perdata, ada 3 macam jenis kontrak menurut
namanya:
1. Kontrak bernama, misalnya jual beli, hibah, tukar menukar, sewa-
menyewa, dll.
2. Kontrak tidak bernama, yaitu kontrak yang timbul, tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat. Contoh leasing, beli sewa, franchise,
kontrak karya, keagenan, production sharing, joint venture, kontrak
rahim,
dll.
3. Kontrak campuran (contractus suigeneris), contoh: pengusaha
sewa rumah penginapan yang tidak hanya menyewakan kamar tetapi
juga menyediakan makanan, dan juga menyediakan pelayanan (jasa
jasa) seperti laundry, pijat, dll.
Hariyanto Skydive
BENTUK-BENTUK KONTRAK
Hariyanto Skydive
PENGERTIAN AKTA
Hariyanto Skydive
Perbedaan Akta dan Surat
Hariyanto Skydive
Jika Tuan Hari mengirim surat kepada
Nyonya Desy yang isinya, antara lain,
“uang sebesar Rp 10.000.000,00 yang
dikirim oleh Nyonya Desy kepada saya
melalui Bank BCA untuk membayar
harga sebuah handphone, telah diteri-
ma dengan baik.”
Surat itu ditandatangani oleh Tuan Ha-
ri.
Apakah surat itu akta ? Bukan !
Surat itu surat biasa karena walaupun
ditandatangani tetapi bukan dimak-
sudkan sebagai alat bukti.
Hariyanto Skydive
Tetapi kalau Nyonya Desy tadi dikirimi
oleh Tuan Hari sebuah kuitansi yang
berbunyi sebagai berikut: “Sudah diteri-
ma dengan baik dari Nyonya Desy uang
sebesar Rp 10.000.000,00 untuk pem-
bayaran sebuah Handphone”.
Kuitansi itu ditandatangani oleh Tuan
Hari di atas meterai Rp 6.000,00.
Apakah kuitansi itu akta? Ya !
Karena dibuat, ditandatangani dan di-
maksudkan sebagai alat bukti (pemba-
yaran).
Hariyanto Skydive
FUNGSI AKTA
1.Formalitas causa. Artinya akta itu harus bisa
memenuhi syarat formal agar suatu perbuatan
hukum sempurna.
2.Probationes causa. Artinya akta itu dapat
digunakan sebagai alat bukti karena tujuan
dibuatnya akta itu sejak semula adalah un-tuk alat
bukti.
3.Sumber Hukum. Artinya akta itu berisi ketentuan-
ketentuan yang disepakati oleh para pihak.
Di dalam akta kontrak berisi, antara lain:
a. Siapa yang menjadi subjek kontrak;
Hariyanto Skydive
b. Apa yang disepakati oleh para pihak;
c. Apa syarat-syarat berlakunya kontrak, cara
ber-akhirnya kontrak, cara menyelesaikan
konflik yang timbul;
d. tempat kontrak dibuat;
e. waktu kontrak mulai mengikat;
4. Perlindungan hukum. Akta itu harus bi-
sa memberi perlindungan hukum buat ke-
pentingan para pihak karena klasula-kla-
sulanya dirancang dengan cermat dengan
memperhitungkan segala kemungikan
yang akan terjadi.
Hariyanto Skydive
Dalam kaitan dengan alat bukti/pembuktian sebagaimana
disebut-kan dalam pasal 1865 KUHPerdata sebagai berikut :
“Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mem-punyai
suatu hak, atau guna meneguhkan haknya sendiri
maupun membantah suatu hak orang lain, menunjuk
pada suatu peristiwa, diwajibkan mem-buktikan adanya
hak atau peristiwa tersebut.
Dengan mengacu pada pasal tsb menyebutkan beberapa
macam alat bukti berturut-turut sebagai berikut yaitu bukti
tulisan, saksi-saksi, persangkaan, pengakuan dan sumpah.
Seorang perancang akta sejak awal sudah
harus berfikir bahwa draft akta yang dibu-
atnya dapat memenuhi 4 fungsi tersebut.
MACAM-MACAM AKTA
1. Akta autentik.
2. Akta di bawah tangan.
a. Akta di bawah tangan yang dilega-
lisasi/disahkan.
b. Akta di bawah tangan yang didaftar/
diwaarmerking/dibukukan.
c. Akta di bawah tangan yang hanya ditan-
datangi oleh para piha. Tidak
dilegali-sasi/disahkan dan tidak didaftar/di-
waarmerking/dibukukan.
Hariyanto Skydive
AKTA AUTENTIK
1. Mendirikan PT;
2. Mendirikan Yayasan;
3. Pengakuan anak;
4. Perjanjian kawin;
5. Wasiat;
6. Jual beli hak atas tanah;
7. Mendirikan partai, koperasi. dll.
Peraturan Perundang-undangan memberikan
beberapa pengertian mengenai
Akta dibawah Tangan antara lain :
1. Pasal 101 ayat b Undang-Undang No. 5 Tahun 1986
yang telah diubah dengan Undang Undang No. 9
Tahun 2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
menyatakan bahwa akta di bawah tangan, yaitu surat
yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak-pihak yang
bersangkutan dengan maksud untuk dipergunakan
sebagai alat bukti tentang peristiwa atau peristiwa
hukum yang tercantum di dalamnya.
2. Pasal 1874 KUHPerdata, menyatakan bahwa yang
dianggap sebagai tulisan di bawah tangan adalah akta
Akta yang ditandatangani di bawah tangan, su-rat,
daftar, surat urusan rumah tangga dan tu-isan-
tulisan yang lain yang dibuat tanpa peran-taraan
seorang pejabat umum.
KEKUATAN PEMBUKTIAN
1. Akta Anthentik.
Kekuatan pembuktian akta authentik sempurna. Akta
authentik tidak perlu pengakuan dari para pihak.
Hariyanto Skydive
PERBEDAAN AKTE AUTENTIK DENGAN
AKTA DI BAWAH TANGAN
AKTA DI BAWAH TANGAN
CIRI-CIRINYA:
1. Akta di bawah tangan boleh dibuat oleh
siapa saja.
2. Bentuknya bebas.
3. Boleh dibuat di mana saja.
4. Kekuatan pembuktiannya bebas. Artinya ji-
ka hakim diberikan akta itu sebagai bukti,
maka hakim boleh menerimanya atau me-
nolaknya sebagai bukti yang cukup.
Hariyanto Skydive
MACAM-MACAM
AKTA DI BAWAH TANGAN
Hariyanto Skydive
BAGIAN AKTA
A. Pembuka/kepala kontrak
B. Tubuh/Isi kontrak (akta)
C. Penutup/Kepala Kontrak
Pembuka/Kepala Kontrak
A. Judul Akta
Bagian ini menunjukkan secara jelas tujuan dibuatnya akta atau
perjanjian, yang merupakan bagian dari awal akta. Biasanya tertulis
dalam huruf kapital dan dicetak tebal.
Pencantuman judul (nama) akta tidak diatur secara jelas dalam
perundang-undangan, akan tetapi mengingat hal itu penting, antara
lain untuk penyelenggaraan administrasi dan/atau untuk
memasukkan kedalam repertorium (buku daftar akta) Notaris
misalnya, yang disebut protokol Notaris, judul akta ini selalu
dimuat. Dalam akta otentik yang dibuat oleh atau dihadapan
Notaris, Judul Akta harus dicantumkan/diberi nomor. (hal ini
diwajibkan dalam hal penyelenggaraan administrasi Notaris)
Contoh :
PERJANJIAN SEWA MENYEWA
Nomor : 27
Pembuka/Kepala Kontrak
B. Pembukaan Akta
Bagian ini merupakan kalimat yang berada pada awal
perjanjian. Pada umumnya berisi tanggal dibuatnya
perjanjian oleh para pihak. Untuk akta otentik yang
dibuat oleh Pejabat umum/ Notaris misalnya, awal akta
berisi tanggal, nama lengkap dari pejabat umum
(Notaris) yang bersangkutan, tempat kedudukan, serta
disebutkan yang bertindak sebagai saksi dalam
penyelesaian akta-akta dan identitasnya diterangkan
kepada Notaris.
Pembuka/Kepala Kontrak
C. Komparisi /Para Pihak
Komparisi merupakan kata serapan dari bahasa belanda ‘comparitie’ yang artinya
tindakan menghadap dalam hukum atau dihadapan pejabat umum.
Salah satu bagian yang penting sekali dari suatu akta perjanjian baik akta dibawah
tangan atau akta otentik, karena sah atau batalnya suatu akta tergantung dari
benar tidaknya komparisi yang disusun.
Dalam menyusun komparisi harus diketahui antara orang yang cakap dan
berwenang. Mereka yang cakap adalah yang secara umum boleh melakukan
tindakan hukum, sedangkan mereka yang berwenang adalah mereka yang boleh
melakukan tindakan hukum tertentu.
Misalnya seorang anak dibawah umur mempunyai harta/benda yang akan dijual.
Demikian ini disebutkan bahwa ia (anak dibawah umur) tersebut berwenang tapi
tidak cakap secara hukum. Bagaimana ia bisa bertindak dalam hukum? Tentunya
akan diwakili oleh orang tua yang menjalankan kekuasaan orang tua. Dan lain-lain
tindakan hukum yang dilakukan berdasarkan kewenangan (misalnya Direktur dalam
suatu PT, Pengurus Yayasan, Pengurus Koperasi dllnya)
Pembuka/Kepala Kontrak
D. Premis/Sebab
Istilah ini dalam bahasa Perancis disebut juga ‘premisses’,
latin ‘praemissae’, yang dalam hal ini dimaksud
keterangan atau pernyataan pendahuluan yang merupakan
dasar atau pokok masalah yang akan diatur dalam suatu akta
guna memudahkan pengertian apa yang dimaksud dengan
dibuatnya akta itu.
Hanya akta/ perjanjian yang membutuhkan penjelasan
lebih lanjut memuat premisse.
BADAN AKTA
Asas Kebebasan berkontrak dapat dilihat dalam Pasal
1338 KUHPerdata menjelaskan setiap pihak bebas untuk
menentukan atau membuat suatu perjanjian dengan materi
yang dikehendaki oleh para pihak, namun perundang-
undangan membatasi kebebasan tersebut dengan tidak
melanggar kesusilaan, melanggar kepentingan umum dan
melanggar peraturan perundang-undangan.
Terkait dengan asas tersebut, bagian isi akta ini berisi
tentang kehendak dari para pihak yang diuraikan secara
jelas dalam bentuk tertulis sesuai dengan judul akta yang
telah disebut diatas.
Pada suatu perjanjian, dikenal bagian-bagian yang
menyusun isi perjanjian, antara lain:
A. Unsur Essentialia
B. Unsur Naturalia
C. Unsur Accidentalia
a. Unsur Essentialia
unsur ini harus ada pada suatu perjanjian.
Termasuk dalam unsur essentialia yakni para pihak,
kesepakatan, objek perjanjian, kausa, harga pada
perjanjian jual beli, harga dan jangka waktu pada
perjanjian sewa menyewa.
Mengingat hal-hal tersebut diatas bukanlah syarat dari
perjanjian namun merupakan unsur perjanjian maka
ketentuan yang essensial tersebut tidak masuk
dibagian pasal perjanjian namun diletakkan sebelum
masuk kedalam bagian syarat-syarat perjanjian.
b. Unsur Naturalia
Unsur ini merupakan suatu bagian yang karena sifat perjanjiannya dianggap
telah ada tanpa perlu diperjanjikan secara khusus oleh para pihak karena
telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Misalkan :
a) Ketentuan pasal 1338 KUHPerdata yang mengatur bahwa setiap perjanjian
yang memenuhi syarat sah nya perjanjian berlaku sebagai undang-undang bagi
para pihak yang membuatnya.
b) Kemudian pasal 1576 ayat 1 KUHPerdata yang menyebutkan bahwa suatu jual
beli tidak memutuskan sewa menyewa kecuali diperjanjikan lain.
c) Pasal 1318 KUHPerdata, perjanjian beralih kepada para ahli waris atau mereka
yang memperoleh hak daripadanya.
Ketiga contoh tersebut walaupun tidak dimuat didalam akta perjanjian, undang-
undang sudah mengaturnya, akan tetapi lebih baik apabila ditegaskan didalam
akta perjanjian.
c. Unsur Accidentalia
Unsur ini terdiri atas ketentuan-ketentuan khusus yang
harus dituangkan secara eksplisit dalam perjanjian oleh
para pihak
Misalkan :
Hariyanto Skydive
Penjelasan
Struktur akta adalah susunan akta yang akan dibuat, se-
dangkan anatomi akta adalah letak dan hubungan bagian-
bagian akta.
1. JUDUL
Judul akta merupakan bagian dari akta.
Judul akta biasanya:
1. Menggambarkan isi kontrak yang dibuat;
2. Mencerminkan ketentuan-ketentuan yang berlaku
dalam kontrak yang bersangkutan;
3. Rumusannya tidak terlalu panjang juga tidak terlalu pendek.
Contoh :
Perjanjian Jual Beli Mobil, Perjanjian Sewa-menyewa/
Kontrak Rumah, Perjanjian Kredit Kepemilikan Rumah.
Hariyanto Skydive
2. PEMBUKAAN
Merupakan bagian awal dari akta;
Ada 2 model pembukaan akta
1. tanggal kontrak disebutkan pada bagian awal akta;
2. tanggal kontrak disebutkan pada bagian akhir akta
Hariyanto Skydive
Model pembukaan akta diserahkan pada para pihak, dan
model apapun yang digunakan tergantung kebutuhan
mereka, kecuali pembukaan akta yang dibuat oleh atau
di hadapan Notaris yang telah baku. Dalam pembukaan
akta dicantumkan tanggal, bulan dan tahun pembuatan
akta. Fungsi pencantuman tanggal tersebut adalah seba-
gai tanggal terjadinya akta, kecuali para pihak menen-
tukan lain.
Hariyanto Skydive
3. KOMPARISI
Pengertian
1. Komparisi dalam arti aslinya adalah tindakan
menghadap dalam hukum atau di depan
seorang Notaris atau pejabat hukum yang
lain.
2. Dalam kaitannya dalam praktek pembuatan
akta, komparisi adalah bagian daripada akta
yang memuat keterangan orang yang meng-
hadap dan dari rangkaian kata-katanya dapat
diketahui apakah penghadap mempunyai ke-
cakapan (rechtsbekwaam) dan berwenang
(rechtsbevoegd) melakukan perbuatan hukum
yang dinyatakan dalam akta.
Hariyanto Skydive
Tempat
a. Komparisi adalah bagian dari akta yang
di-tempatkan setelah awal akta.
contoh:
Tuan SUPRAYITNO, lahir di Lamongan pada
tanggal 02 Oktober 1965, Warga Negara Indonesia,
Swasta, bertempat tinggal di Perumahan Taman Tiara
Regency Blok C Nomor 08, Rukun Tetangga 30,
Rukun Warga 07, Kelurahan Pucang, Kecamatan
Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo;
Hariyanto Skydive
b. Komparisi adalah bagian dari akta yang
di-tempatkan sebelum akhir akta.
Contoh :
Ikut hadir dalam pembuatan akta ini :
Tuan MUHAMMAD HADI WIBOWO, lahir di Lam-
pung pada tanggal 08 Februari 1982, Warga Negara
Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di
Perumahan Griya Damai Sejahtera Blok B Nomor 33,
Rukun Te-tangga 012, Rukun Warga 002, Kelurahan
Balearjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang;
Hariyanto Skydive
Fungsi
Fungsi komparisi adalah menjelaskan:
a. identitas penghadap;
b. kedudukan penghadap bertindak;
c. identitas yang diwakili penghadap;
c. dasar hukum penghadap bertindak.
Penghadap adalah cakap dan berwenang serta sah me-
lakukan tindakan hukum yang disebut dalam akta. Jadi
komparisi tidak saja mengenai persoalan apakah peng-
hadap mempunyai kecakapan bertindak tetapi juga apa-
kah penghadap mempunyai hak untuk melakukan tin-
dakan mengenai soal yang Skydive
Hariyanto di-nyatakan dalam akta.
Isi/Pola Komparisi
a. Nama dan nama kecil juga gelar akademik dan
kehormatan/kebangsawanan;
b. Tempat dan tanggal lahir;
c. Kewarganegaraan;
d. Pekerjaan atau Jabatan/kedudukan;
e. Tempat tinggal
a. b. c. d. dan e dari:
- setiap penghadap; dan
- setiap orang/badan yang diwakilinya.
f. Jenis dan nomor kartu identitas;
g. Keterangan dalam kedudukan apa seorang
bertindak, dasar hukum wewenang yang menghadap
dan yang memberi kuasa/yang diwakili.
Hariyanto Skydive
Kualitas Penghadap/Komparan
Hariyanto Skydive
MODEL KOMPARISI
1.Mendahulukan komparan/penghadap;
Contoh:
INDRI APSARI, lahir di Balikpapan pada tanggal 9 November 1981,
Swasta, bertempat tinggal di Jalan Pandanlaras Nomor 16, Rukun
Tetangga 03, Rukun Warga 06, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan
Blimbing, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak selaku Direktur yang mewakili direksi
dari dan oleh karena itu, untuk dan atas nama PT WIRA
DIRGANTARA, berkedudukan dan berkantor pusat di Kota
Malang.
2. Mendahulukan pihak;
Contoh:
Perseroan terbatas PT WIRA DIRGANTARA, berkedudukan dan
berkantor pusat di Kota Malang;
dalam hal ini diwakili oleh INDRI APSARI, lahir di Balikpapan pada
tanggal 9 November 1981, Swasta, bertempat tinggal di Jalan
Pandanlaras Nomor 16, Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 06,
Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang;
Hariyanto Skydive
BENTUK KOMPARISI
1. Bentuk Bersusun
Nama :
Tempat dan tanggal lahir:
Kewarganegaraan :
Pekerjaan :
Tempat tinggal :
Jenis nomor identitas :
2. Bentuk Terusan
Hariyanto Skydive
KOMPARISI IN PERSOON
( DOOR GEMACHTIGDE )
A. IDENTITAS PENGHADAP
1. Nama lengkap, gelar kebangsawanan dan
gelar akademik
2. Tempat dan tanggal lahir
3. Kewarganegaraan
4. Pekerjaan/jabatan/kedudukan dalam
masyarakat
5. Tempat tinggal
6. Jenis danHariyanto
nomor kartu identitas
Skydive
B. DALAM HAL INI BERTINDAK
a. untuk kepentingan diri sendiri, atau
b. selaku kuasa dari ... B1
B2
B2 selaku kuasa
Hariyanto Skydive
Berdasarkan
surat kuasa in ORIGINALI
Berdasarkan
surat kuasa tercantum dalam akta tentang surat kuasa yang minutanya
Hariyanto Skydive
KOMPARISI PERWAKILAN
Fa, CV, PT, YAYASAN, PERKUMPULAN
A. IDENTITAS PENGHADAP
1. Nama lengkap, gelar kebangsawanan/gelar akademik;
2. Tempat dan tanggal lahir;
3. Kewarganegaraan;
4. Pekerjaan:
umum – swasta
khusus / jabatan / kedudukan dalam masyarakat :
(CV/Fa) Direktur/Pesero Pengurus/Pesero Komanditer CV .../Pesero di
bawah Firma ...
(PT) Direktur Perseroan Terbatas PT ...
(Yayasan) Ketua/Sekretaris Yayasan ...
(Perkumpulan) Ketua/Sekretaris Perkumpulan ...
yang akan disebut di bawah ini;
5. Tempat tinggal;
6. Jenis dan nomor kartu identitas.
Hariyanto Skydive
B. KEDUDUKAN / JABATAN DALAM KEDUDUKAN
APA PENGHADAP BERTINDAK
selaku … (umum)
seperti terurai di atas (khusus)
Hariyanto Skydive
UMUM
selaku …
Perseroan Komanditer CV …
Direktur/Pesero Pengurus Perseroan di bawah Firma Fa …
penghadap satu orang
Direktur Peseroan Terbatas PT … dari dan selaku demikan
untuk serta atas nama
Perseroan Komanditer CV …
Pesero di bawah Firma Fa … berkedudukan dan berkantor di …
sah mewakili Perseroan Terbatas PT ….
Hariyanto Skydive
c. secara bersama-sama untuk serta atas nama (lebih dari satu penghadap)
(PT) Direksi
(Yys/perkumpulan) Dewan Pengurus
Hariyanto Skydive
C. BERDASARKAN MANA MEREKA BERTINDAK
yakni berdasarkan/atas kekuatan Perseroan Komanditer CV ..
pasal .. ayat .. anggaran dasar
Persero di bawah Firma Fa ..
Perseroan Tebatas PT ..
Yayasan .. / Perkumpulan ..
Saya,
..(nama Notaris)..
..(nama pengganti Notaris).. ketika itu pengganti ..(nama Notaris)..
Hariyanto Skydive
D. OTORISASI / BESCHINKING DADEN
adapun, atau
sedang adapun
untuk melakukan tindakan hukum yang tercantum dalam akta ini, penghadap dalam
kedudukan tersebut di atas telah pula memperoleh persetujuan tertulis dari
saya, Notaris
Hariyanto Skydive
Contoh-Contoh Komparisi
Hariyanto Skydive
2. Penghadap bertindak berdasarkan kuasa lisan
Doktoranda Raden Ayu DYAH SARASWATI, lahir di
Malang pada tanggal 01 Oktober 1965, Pramugari
Batavia Air, bertempat tinggal di Jalan Cimandiri Nomor
01, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 05, Kelurahan
Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak selaku kuasa lisan dan
seberapa perlu menguatkan diri guna menanggung
dan menja- min kepentingan Kolonel Infanteri
Doctor Honoris Causa HERY SUDIBYO, lahir di
Palopo pada tanggal 01 Juni 1955, Anggota Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat, bertempat
tinggal di Jalan Mawar No- mor 15, Rukun Tetangga
05, Rukun Warga 12, Kelu- rahan Samaan,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Hariyanto Skydive
3. Penghadap bertindak berdasarkan kuasa di bawah
tangan
Doktoranda Raden Ayu DYAH SARASWATI, lahir di
Malang pada tanggal 01 Oktober 1965, Pramugari
Batavia Air, bertempat tinggal di Jalan Cimandiri Nomor
01, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 05, Kelurahan
Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak berdasarkan surat kuasa yang
dibuat di bawah tangan, bermaterai cukup, yang
dilampirkan pada akta ini tertanggal 05 Februari 2008,
selaku kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas
nama Kolonel Infanteri Doctor Honoris Causa
HERY SUDIBYO, lahir di Palopo pada tanggal 01
Juni 1955, Anggota Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Darat, bertempat tinggal di Jalan Mawar
Nomor 15, Rukun Tetangga 05, Rukun Warga 12,
Kelurahan Samaan, Kecamatan Lowokwaru, Kota
Malang. Hariyanto Skydive
4. Penghadap bertindak berdasarkan surat kuasa yang dibuat
di bawah tangan yang dilegalisasi/disahkan oleh Notaris
Hariyanto Skydive
9. Penghadap selaku wali/menjalankan kekuasaan sebagai
orang tua
Kolonel Infanteri Doctor Honoris Causa HERY
SUDIBYO, lahir di Palopo pada tanggal 01 Juni 1955,
Anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat,
bertempat tinggal di Jalan Mawar Nomor 15, Rukun
Tetangga 05, Rukun Warga 12, Kelurahan Samaan,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak selaku ayah yang
menjalan- kan kekuasan orang tua, atas dan selaku
demikian untuk serta atas nama anaknya masih di
bawah umur, MUHAMMAD FARHAN, lahir di
Malang pada tanggal 28 Mei 2005, pelajar, bertempat
ting-gal sama dengan penghadap pada alamat tersebut di
atas.
Hariyanto Skydive
10. Penghadap bertindak selaku wali Ibu
Hariyanto Skydive
15. Penghadap dengan otoritas/dalam keadaan tertentu
misalnya: untuk menjaminkan atau memindah-
tangankan barang tidak bergerak
Hariyanto Skydive
20. Penghadap melakukan tindakan hukum kepemilikan
dengan perjanjian kawin harta terpisah
JOHN FIRMANA, lahir di Padang pada tanggal 24 April
1955, Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal
di Jalan Sekawan Permai Nomor 01, Rukun Tetangga 29,
Ru-kun Warga 05, Kelurahan Bulusidokare, Kecamatan
Sidoar-jo, Kabupaten Sidoarjo;
untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini tidak
memerlukan persetujuan dari kawan kawinnya, karena di
antara mereka terdapat perjanjian harta terpisah, demi-
kian berdasarkan akta Perjanjian Harta Perkawinan
tertanggal 19 Agustus 1981, Nomor 19 yang minuta
akta-nya dibuat di hadapan SINTA WIJAYA, Sarjana
Hukum, Notaris di Jakarta yang dicatat dalam akta
perkawinan mereka pada tanggal 25 Februari 1985.
Hariyanto Skydive
21. Penghadap sebagai pihak dan selaku kuasa dari orang lain
Hariyanto Skydive
3. Aksidentalia adalah berbagai hal khusus yang dinyatakan
dalam kontrak. Aksidentalia adalah suatu syarat yang tidak
harus ada, tetapi dicantumkan juga oleh para pihak dalam
kontrak.
Apabila unsur ini tidak ada, maka kontrak tetap sah.
Aksidentalia bersumber pada kesepakatan para pihak.
Unsur ini diletakan dalam pasal-pasal isi kontrak.
Contoh dalam kontrak jual beli hak atas tanah:
“tentang akta ini dan segala akibatnya memilih tempat ke-
diaman yang umum dan tetap tidak berubah di kantor Ke-
paniteraan Pengadilan Negeri di Malang”.
Hariyanto Skydive
FORMULASI ISI AKTA
Tahap-tahapan:
1. Mengenali kehendak para pihak yang akan mem-
buat kontrak;
2. Menggali peristiwa atau kejadian yang terjadi;
3. Memisahkan fakta hukum dan fakta lainnya;
4. Mengumpulkan bukti-bukti yang dapat dipertang-
gungjawabkan;
5. Mengenali kepentingan masing-masing pihak;
6. Mencari dan memilih ketentuan hukum yang dapat
mengakomodasi seluruh fakta, relasi dan kejadian
yang dikehendaki oleh para pihak;
7. Melakukan penyesuaian atas kehendak para pihak
dengan ketentuan hukum yang berlaku;
8. Membuat perkiraan apa yang akan terjadi di ke-
mudian hari sehubungan pelaksanaan hak dan
kewajiban para pihak;
9. Melakuan langkah antisipasi sehubungan angka 7
di atas;
10. Mengkonstruksi ketentuan-ketentuan hukum di
dalam dan sebagai isi akta dalam bentuk kalimat-
kalimat yang tersusun secara lugas dan mudah
dimengerti dengan mengingat bahasa hukum dan
bahasa Indonesia yang benar.
PERUMUSAN KETENTUAN HUKUM
DALAM ISI AKTA
1. Penulisan rumusan ketentuan hukum dalam
akta harus memperhatikan struktur dan je-
nis kaidah dalam peraturan perundang-un-
dangan dan penulisan bahasa hukum dan
bahasa Indonesia yang benar.
2. Ketentuan hukum dalam isi akta bersifat in-
dividual kongkret, atau paling tidak bersifat
individual abstrak.
3. Sebagai konkretisasi kaidah hukum, rumu-
san ketentuan hukum itu dalam akta harus
memenuhi struktur dasar kaiadah hukum yang
terdiri dari unsur-unsur:
1) subjek kaidah: menunjuk pada subjek hukum
yang menjadi sasaran penerapan sebuah pe-
ngaturan;
2) objek kaidah: menunjuk peristiwa-peristiwa a-
tau perilaku apa saja yang hendak diatur da-lam
aturan hukum tersebut;
3) operator kaidah: menunjuk pada cara bagaima-
na objek kaidah diatur seperti menetapkan ke-
harusan atau larangan atas perilaku tertentu,
memberikan suatu hak atau membebankan ke-
wajiban tertentu;
4) kondisi kaidah: menunjuk pada kondisi atau
keadaan apa yang harus dipenuhi agar sua-tu
aturan hukum dapat dilaksanakan seba-
gaimana mestinya.
Contoh:
Pada setiap kegiatan pameran yang dilakukan oleh
pihak pertama, pihak kedua dilarang
memberikan layanan teknis kepada para
peserta pameran, selain kepada pihak pertama.
Unsur-unsur kaidah:
Subjek kaidah : pihak kedua.
Objek kaidah : memberikan layanan teknis kepada para
peserta pameran, selain kepada pihak pertama.
Operator kaidah: dilarang
Kondisi kaidah : pada setiap pameran yang diikuti oleh
pihak kedua
Catatan:
Apabila dalam merumuskan suatu ketentuan hukum
dalam suatu pasal atau ayat mengacu pada pasal
ayat lain yang telah disebut, maka untuk meng-
hindari pengulangan dapat dilakukan dengan meng-
gunakan frasa “sebagaimana dimaksud dalam”.
Penulisan sebutan pasal yang diacu dilakukan dengan
huruf kecil, kecuali huruf awal dengan huruf kapital.
KATEGORI RUMUSAN KETENTUAN HUKUM
DALAM ISI AKTA
Ketentuan hukum konkret dalam isi akta, terutama
akta transaksional dibedakan menjadi 2:
1. Ketentuan substansial, yaitu ketentuan hukum di
dalam akta kontrak yang mengatur objek akta
kontrak atau esensi atau substansi kasus kontrak
yang dapat dikatan mengenai causa dan tujuan
dibuatnya akta kontrak. Causa yang sekaligus
menjadi tujuan dibuatnya kontrak merupakan se-
suatu yang bersifat non yuridikal. Namun sangat
menentukan luas isi ketentuan-ketentuan hukum
konkret untuk mana akta dibuat.
Perbedaan causa berakibat pada perbedaan pa-
da perbedaan rumusan ketentuan-ketentuan
substansial akta kontrak yang harus dibuat. Ru-
musan ketentuan itu terkait dengan hak dan
kewajiban pokok yang timbul karena maksud
masing-masing pihak tersebut. Sehingga baik isi,
bentuk maupun jenis ketentuan-ketentuan subs-
tansial tersebut sangat ditentukan oleh causa
akta kontrak.
Contoh: harga jual beli mobil dalam ayat (1) di
atas ditentukan sebesar Rp 300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah), jumlah uang tersebut telah di-
terima oleh pihak pertama dengan bulat dan ge-
nap sebelum penandatanganan akta ini.
2. Ketentuan alternatif adalah ketentuan-ketentuan
hukum pendukung daya kerja kontrak, yaitu ke-
tentuan hukum konkret dalam isi akta yang ber-
fungsi mengatur pelaksanaan semua dan segala
hak dan kewajiban pokok para pihak, sebagai-
mana telah dirumuskan sebagai ketentuan-ke-
tentuan substansi akta kontrak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaraga-
man ketentuan pendukung daya kerja kontrak:
a. ketentuan substansi akta kontrak karena ber-
gantung pada masing-masing causa akta kon-trak;
b. pelaksanaan asas kebebasan berkontrak;
c. kasus posisi masing-masing kasus kontrak.
Dalam akta transaksional ada beberapa tipe ke-
tentuan yang hampir selalu tetap dimuat dalam
tiap akta dari kontrak sejenis, antara lain, ke-
tentuan perihal:
a. ingkar janji (wanprestasi) berikut akibat-akibat
yang timbul;
b. jaminan dalam arti luas yang tidak sekadar ber-
wujud jaminan kebendaan atau perorangan
melainkan meliputi pula tentang:
1) kebenaran kepemilikan, jaminan pelaksana-
an dan jaminan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu perbuatan;
2) keadaan memaksa (overmacht, force ma-
jeur);
3) sanksi yang umumnya dapat berupa denda,
ganti rugi dan/atau pemutusan kontrak;
4) syarat-syarat pemutusan kontrak secara se-
pihak;
5) pengesampingan atas ketentuan hukum ten-
tang keharusan untuk berperkara di penga-dilan
(Pasal 1266 KUH Perdata) apabila sa-lah satu pihak
hendak memutuskan kontrak secara sepihak;
6) cara penyelesaian sengketa kasus kontrak di
luar pengadilan yang dapat berupa penyele-saian
melalui badan arbitrase atau melalui lembaga
mediasi; dan
7) tempat tinggal (domisili) yang dipilih.
Hariyanto Skydive
urutannya sistematis dan kronologis sehingga me-
mudahkan menemukan dan mengetahui hal-hal yang
diatur masing-masing pasal;
ketegasan, artinya bahasa yang digunakan sedapat
mungkin menghindari kata-kata bersayap yang dapat
menimbulkan berbagai penafsiran;
keterpaduan, artinya antara 1 (satu) ayat dengan ayat lain
harus selaras;
kesatuan, artinya 1 (satu) pasal mencerminkan 1 (satu)
kondisi, namun antara 1 (satu) pasal dengan pasal lain
saling mendukung sebagai satu kesatuan untuk mudah
dipahami;
kelengkapan, artinya pasal-pasal dalam suatu kontrak
juga harus lengkap informasinya. Dokumen-dokumen
hukum yang diperlukan untuk membuktikan hak kepe-
milikan diperlukan sebagai dokumen yang melengkapi
informasi dimaksud.
Hariyanto Skydive
KETENTUAN UMUM
Untuk hal-hal yang penting dan sering diguna-
kan secara berulang-ulang dalam kontrak,
maka istilah, pengertian dan definisinya pada
umum-nya ditempatkan di dalam Ketentuan
Umum ini memuat rumusan definisi-definisi
atau pemba-tasan pengertian dari istilah yang
dianggap pen-ting dan sering digunakan dalam
pelbagai pasal.
Hariyanto Skydive
KETENTUAN KONTRAK
DILIHAT DARI JENIS KLAUSULA
Isi kontrak dilihat dari klausula yang digunakan pada
umumnya menyangkut 3 (tiga) macam atau jenis klau-
sula, yaitu:
1. klausula transaksional berisi tentang hal-hal
yang disepakati oleh para pihak tentang objek dan
tata cara pemenuhan prestasi dan kontra prestasi
oleh masing-masing pihak yang menjadi kewa-
jibanya;
2. klausula spesifik adalah berisi hal-hal khusus
sesuai dengan karakteristik jenis kontrak. Hal ini-
lah yang membedakan antara isi kontrak bisnis
yang satu dengan yang lain;
Hariyanto Skydive
3. klausula antisipatif adalah klausula yang
berisi tentang hal-hal yang menyangkut ke-
mungkinan-kemungkinan yang akan terja-
di selama berlangsungnya atau selama ma-
sih berlakunya kontrak dimaksud, seperti
perpanjangan kontrak, pengalihan hak/ke-
wajiban salah satu pihak, penyelesaian
sengketa, dsb.
Hariyanto Skydive
PENGATURAN HAK DAN KEWAJIBAN
(SUBSTANSI KONTRAK)
Yang menjadi objek dalam akta jual beli di atas adalah jual
beli atas sebidang tanah dari penjual kepada pembeli dan
har-
ga tanah tersebut.
Yang menjadi hak dari penjual adalah menerima uang dari
pembeli. Kewajibannya adalah menyerahkan tanah yang
dijual
kepada pembeli dan menanggung bahwa objek jual beli tidak
dikenakan sitaan.
Hariyanto Skydive
2.Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Dalam perjanjian kredit pemilikan rumah ini telah diatur tentang sub-
stansi perjanjian, seperti tentang obyek per-janjian, hak, dan kewaji-
ban dari debitur.
Dalam Pasal 1 Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) telah diten-
tukan jumlah kredit yang diberikan kepada nasabah. Pasal 1 berbunyi:
(1) Dengan penandatangan perjanjian ini debitur mengaku telah me-
narik jumlah kredit maksimal sebesar Rp. 25.00.000,00 (dua puluh
lima juta rupiah) dan dengan demikian sejak penandatanganan
perjanjian kredit ini yang merupakan tanggal penarikan kredit, de-
bitur wajib untuk memnuhi kewajiban-kewajiban atas kreditnya
sesuai dengan perjanjian ini;
(2) Jumlah kredit tersebut pada ayat (1) perjanjian ini diberikan oleh
Bank kepada debitur dan hanya digunakan oleh debitur untuk
membeli sebuah rumah, berikut tanahnya guna dimiliki dan dihu-ni
sendiri oleh Debitur dari Proyek Perumahan: Perum Perumnas
Mataram.
Hariyanto Skydive
Yang menjadi hak dari pembeli adalah:
1. menerima tanah yang telah dibelinya; dan
2. segala keuntungan yang diperoleh dari pembe-
lian tanah tersebut.
Kewajibannya adalah menyerahkan uang kepada
penjual dan menanggung biaya peralihan hak
atas tanah tersebut.
Hariyanto Skydive
Pada contoh kedua, yang menjadi objek perjan-
jiannya adalah pemberian kredit oleh bank sebagai
kreditur kepada debitur.
Hak debitur adalah menarik kredit sesuai yang di-
tentukan oleh Bank. Kewajibannya adalah
memba-
yar utang pokok dan bunga kepada kreditur.
Kewajiban bank adalah menyerahkan kredit
kepada debitur, sedangkan haknya adalah
menerima pem- bayaran piutang pokok dan bunga.
Hariyanto Skydive
PENUTUP AKTA
Berbeda dengan Bagian Komparisi yang meni-
tikberatkan pada identitas dan kewenangan
pembuat akta, Bagian penutup akta mene-rangkan
teknik Penandatanganan Akta oleh orang yang
terkait dalam Pembuatan Akta (Isu Sentral), dan
Teknik Pemeteraian Akta.
UNSUR-UNSUR PENUTUP AKTA
Model 1
Pihak Pertama, Pihak Kedua,
………………………. ………….………………
Saksi – Saksi:
………………………. ……………………………
Model 2
Malang, ……………………
Pihak Pertama Pihak Kedua,
……………………….. .…………………………
Saksi-Saksi:
……………………..….. ……………………………
Model 3
-Demikianlahkontrak ini dibuat pada hari dan tanggal tersebut di atas.
Pihak Pertama Pihak Kedua,
………………………. ……………………………
Saksi – Saksi:
………………………. ……………………………
Model 4
Demikianlah kontrak ini dibuat di …………………… pada hari dan tanggal tersebut di
atas.
Pihak Pertama , Pihak Kedua,
………………………. …………………………
Saksi – Saksi:
………………………. ………………..…………
Model 5
Demikianlah kontrak ini dibuat dengan disaksikan oleh:
1. …………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………..
pada hari ………………
Malang………………………..
Pihak Pertama , Pihak Kedua,
………………………. ………………………………….
Saksi – Saksi:
1. …………………….… 2. ………………………………..
Model 6
Demikianlah kontrak ini dibuat di ……………………. dengan disaksikan
oleh :
1. ………………………………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………………………………….
pada hari ……………, tanggal ………………………………………………………
……………………….
………………………….
Saksi – Saksi:
1. …………………….. 2. ………………………...
Model 7
Demikianlah akta kontrak ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang
sama bunyinya, masing-masing bermaterai cukup, mempunyai
kekuatan sama untuk Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan
disaksikan oleh :
1. …………………………………………………………………………………………….
2. …………………………………………………………………………………………….
Malang,
……………………………
Pihak Pertama Pihak Kedua
………………………….. .……………………………….
Saksi-Saksi :
1. ……………………….. 2. ………………………………
• Model 8
Demikianlah akta kontrak ini dibuat di………………dalam rangkap 2
(dua) yang sama bunyinya yang masing-masing, bermaterai cukup, dan
mempunyai kekuatan sama untuk Pihak Pertama dan Pihak Kedua,
dengan disaksikan oleh:
1. ………………………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………………………..
Pada hari ……… tanggal ………………………………..…………………
………………………….. .……………………………….
Saksi-Saksi :
1. ……………………….. 2. ………………………………
Ad.6 LAMPIRAN-LAMPIRAN