Anda di halaman 1dari 167

Program Sarjana Hukum (S 1) Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya

Oleh:
HARIYANTO SUSILO
NOTARIS & PPAT
APA ITU KONTRAK ?

Hariyanto Skydive
ISTILAH
- Overeenkomst (Belanda)
- Contract, Agreement (Inggris)
- Contract, Convention (Perancis)
- Pacte, Conventic, Contactus (Latin)
- Kontrak, Perjanjian (Indonesia)

KUH PERDATA
- Overeenkomst (perjanjian, persetujuan, kontrak)
- Verbintenis (perikatan, perutangan)

DALAM PRAKTEK
- Kontrak digunakan dalam rangka hukum nasional dan inter-
nasional yang bersifat perdata
- Perjanjian (treaty, covernant) digunakan dalam rangka hukum
in-ternasional publik

Hariyanto Skydive
PENGERTIAN
 Pasal 1313 KUH Perdata : “Suatu perbuatan dengan
mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terha-
dap satu orang atau lebih”

 Dalam sehari-hari : “Kumpulan janji-janji yang disepa-


kati bersama serta menimbulkan akibat yang berupa
hak dan kewajiban bagi para pihak yang saling mengi-
katkan diri dalam suatu perjanjian”

Hariyanto Skydive
Arti luas: setiap perjanjian yang menimbulkan
akibat hukum sebagai yang dikehendaki oleh para
pihak, termasuk di dalamnya perkawinan, dll.
Arti sempit: setiap perjanjian (yaitu suatu perbu-
atan antara satu atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang atau lebih) yang hanya ditu-
jukan kepada hubungan-hubungan hukum dalam
lapangan hukum kekayaan saja seperti yang di-
maksud dalam Buku III KUH Perdata.

Hariyanto Skydive
UNSUR-UNSUR KONTRAK

1) Ada pihak-pihak yang menjadi subjek,


minimal 2 pihak (orang atau badan
hukum);
2) Ada kesepakatan di antara para pihak;
3) Ada objek yang berupa benda;
4) Ada tujuan yang bersifat kebendaan;
5) Ada bentuk tertentu, lisan atau tertulis.
Hariyanto Skydive
MACAM-MACAM KONTRAK
A. Berdasarkan pihaknya:
1. Kontrak sepihak
2. Kontrak timbal balik
B. Berdasarkan jenisnya:
1. Kontrak konsensual
2. Kontrak riil
3. Kontrak formal
C. Berdasarkan bentuknya:
1. Kontrak secara lisan
2. Kontrak secara tertulis
Hariyanto Skydive
SIFAT HUKUM KONTRAK

 Sebagai hukum pelengkap (aanvulend recht), sesuai


dengan bunyi pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata;
 Yang utama adalah maksud para pihak yang ter-
tuang dalam kontrak yang telah disepakati bersama;
 Ketentuan undang-undang baru berlaku untuk hal-
hal yang belum diatur dalam kontrak;
 Bebas.

Hariyanto Skydive
Bebas untuk:
1. Membuat kontrak atau tidak;
2. Memilih dengan siapa membuat kontrak;
3. Memilih klausul dari kontrak yang akan dibuat;
4. Bentuk kontrak;
5. Menerima/menyimpangi ketentuan undang-undang
yang bersifat pelengkap.

Pembatasan:
1. Tidak melanggar undang-undang;
2. Tidak melanggar ketertiban umum;
3. Tidak melanggar kesusilaan.

Hariyanto Skydive
ASAS-ASAS HUKUM KONTRAK
1. Asas hukum kontrak bersifat mengatur
2. Asas kebebasan berkontrak
3. Asas konsensual
4. Asas pacta sunt servanda
5. Asas obligatoir
6. Asas personalitas
7. Asas itikad baik
8. Asas force majeur
9. Asas keseimbangan
Hariyanto Skydive
SUMBER HUKUM KONTRAK
1. Algemene Bepalingen van Wetgeving (AB) Stb.1847-232;
2. KUH Perdata, khususnya buku ketiga
3. KUHD;
4. Undang-undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris;
5. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang PUJJN;
6. Undang-undang Nomor 24 tahun 2000 tentang Perjanjian
Internasional;
7. Undang-undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;
8. Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi;

Hariyanto Skydive
9. Undang-undang Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbri-
tase dan Alternatif Pilihan Penyelesaian Sengketa;
10. Undang-undang Nomor 42 tahun1999 tentang Jami-
nan Fiducia;
11. Undang-undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan;
12. Traktat: perjanjian yang dibuat antara 2 negara atau
lebih dalam bidang keperdataan;
13. Yurisprudensi tentang perkara yang berkaitan dengan
kontrak.
SYARAT-SYARAT SAHNYA
KONTRAK
A. Syarat Umum:
Menurut pasal 1320 KUH Perdata ada 4 syarat
untuk sahnya kontrak, yakni :
1. Adanya kesepakatan kedua belah pihak;

2. Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum;

3. Adanya objek;

4. Adanya causa yang halal.

Hariyanto Skydive
B. Syarat Khusus:
1. Dibuat secara tertulis.
2. Dibuat dengan akta notaris.
3. Dibuat di hadapan pejabat tertentu selain notaris,
seperti misalnya PPAT.
4. Ada izin lebih dahulu dari pihak yang berwenang.

Hariyanto Skydive
Ad 1.
Kesepakatan adalah persesuaian pernyataan kehendak
antara 1 orang atau lebih dengan pihak lainnya. Cara yang
paling banyak dilakukan oleh para pihak yaitu dengan
bahasa yang sempurna secara lisan dan secara tertulis.
Ad 2.
Kecakapan bertindak adalah kemampuan untuk mela-
kukan suatu perbuatan hukum. Orang-orang yang akan
mengadakan kontrak haruslah orang-orang yang cakap.
Di samping itu ia juga harus berwenang untuk melakukan
perbuatan hukum. Orang yang cakap untuk melakukan
perbuatan hukum adalah orang yang telah dewasa, yakni
telah berumur 18 tahun atau sudah pernah nikah dan tidak
larangan oleh peraturan perundangan.
Hariyanto Skydive
Ad 3.
Objek perjanjian adalah prestasi. Prestasi adalah
apa yang menjadi kewajiban debitur dan apa
yang menjadi hak kreditur. Prestasi itu terdiri
atas perbuatan positif dan negatif.

Prestasi berupa:
1. Memberikan sesuatu; atau
2. Berbuat sesuatu; atau
3. Tidak berbuat sesuatu.
Hariyanto Skydive
Prestasi itu harus memenuhi syarat:
1. tertentu
2. dapat ditentukan
3. dimungkinkan
4. halal
Wanprestasi jika suatu pihak:
1. tidak memenuhi kewajibannya
2. terlambat memenuhi kewajibannya
3. memenuhi kewajibannya tetapi tidak seper- ti
yang diperjanjikan
Hariyanto Skydive
Ganti rugi yang dapat dituntut atas dasar wanprestasi:
1. ganti rugi atas biaya-biaya yang dikeluarkan
2. ganti rugi sungguh-sungguh yang menimpa harta benda
3. ganti rugi atas keuntungan yang akan diperoleh se-
andainya debitur tidak wanprestasi.

Ad 4.
Pasal 1337 KUH Perdata hanya menyebutkan causa
yang terlarang. Suatu sebab adalah terlarang apabila
bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, dan
ketertiban umum.

Hariyanto Skydive
JENIS-JENIS KONTRAK
Menurut pasal 1319 KUH Perdata, ada 3 macam jenis kontrak menurut
namanya:
1. Kontrak bernama, misalnya jual beli, hibah, tukar menukar, sewa-
menyewa, dll.
2. Kontrak tidak bernama, yaitu kontrak yang timbul, tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat. Contoh leasing, beli sewa, franchise,
kontrak karya, keagenan, production sharing, joint venture, kontrak
rahim,
dll.
3. Kontrak campuran (contractus suigeneris), contoh: pengusaha
sewa rumah penginapan yang tidak hanya menyewakan kamar tetapi
juga menyediakan makanan, dan juga menyediakan pelayanan (jasa
jasa) seperti laundry, pijat, dll.
Hariyanto Skydive
BENTUK-BENTUK KONTRAK

Bentuk kontrak ada 2 macam, lisan dan tertulis.


Kontrak lisan adalah kontrak yang dibuat para pihak
dalam wujud lisan (cukup kesepakatan para pihak).
Sedangkan kontrak tertulis adalah suatu kontrak yang
dibuat para pihak dalam bentuk tulisan.
Bentuk kontrak yang tertulis ada 2 macam:
1. Akta autentik;
2. Akta di bawah tangan.

Hariyanto Skydive
PENGERTIAN AKTA

Akta ialah surat yang berisi pernyataan atau


janji atau peristiwa atau perbuatan yang
ditandatangani oleh yang menyata-kan
atau yang berjanji atau yang me-
nyaksikan atau yang berbuat yang di-
buat untuk digunakan sebagai alat bukti
dalam proses hukum.
Dua hal penting mengenai akta ialah:
1. ditandatangani;
2. dibuat untuk alat bukti.

Hariyanto Skydive
Perbedaan Akta dan Surat

Apa perbedaan akta dan surat ?


Mari kita perhatikan ilustrasi di bawah ini.

Hariyanto Skydive
 Jika Tuan Hari mengirim surat kepada
Nyonya Desy yang isinya, antara lain,
“uang sebesar Rp 10.000.000,00 yang
dikirim oleh Nyonya Desy kepada saya
melalui Bank BCA untuk membayar
harga sebuah handphone, telah diteri-
ma dengan baik.”
Surat itu ditandatangani oleh Tuan Ha-
ri.
 Apakah surat itu akta ? Bukan !
Surat itu surat biasa karena walaupun
ditandatangani tetapi bukan dimak-
sudkan sebagai alat bukti.
Hariyanto Skydive
 Tetapi kalau Nyonya Desy tadi dikirimi
oleh Tuan Hari sebuah kuitansi yang
berbunyi sebagai berikut: “Sudah diteri-
ma dengan baik dari Nyonya Desy uang
sebesar Rp 10.000.000,00 untuk pem-
bayaran sebuah Handphone”.
Kuitansi itu ditandatangani oleh Tuan
Hari di atas meterai Rp 6.000,00.
 Apakah kuitansi itu akta? Ya !
Karena dibuat, ditandatangani dan di-
maksudkan sebagai alat bukti (pemba-
yaran).
Hariyanto Skydive
FUNGSI AKTA
1.Formalitas causa. Artinya akta itu harus bisa
memenuhi syarat formal agar suatu perbuatan
hukum sempurna.
2.Probationes causa. Artinya akta itu dapat
digunakan sebagai alat bukti karena tujuan
dibuatnya akta itu sejak semula adalah un-tuk alat
bukti.
3.Sumber Hukum. Artinya akta itu berisi ketentuan-
ketentuan yang disepakati oleh para pihak.
Di dalam akta kontrak berisi, antara lain:
a. Siapa yang menjadi subjek kontrak;

Hariyanto Skydive
b. Apa yang disepakati oleh para pihak;
c. Apa syarat-syarat berlakunya kontrak, cara
ber-akhirnya kontrak, cara menyelesaikan
konflik yang timbul;
d. tempat kontrak dibuat;
e. waktu kontrak mulai mengikat;
4. Perlindungan hukum. Akta itu harus bi-
sa memberi perlindungan hukum buat ke-
pentingan para pihak karena klasula-kla-
sulanya dirancang dengan cermat dengan
memperhitungkan segala kemungikan
yang akan terjadi.
Hariyanto Skydive
Dalam kaitan dengan alat bukti/pembuktian sebagaimana
disebut-kan dalam pasal 1865 KUHPerdata sebagai berikut :
“Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mem-punyai
suatu hak, atau guna meneguhkan haknya sendiri
maupun membantah suatu hak orang lain, menunjuk
pada suatu peristiwa, diwajibkan mem-buktikan adanya
hak atau peristiwa tersebut.
Dengan mengacu pada pasal tsb menyebutkan beberapa
macam alat bukti berturut-turut sebagai berikut yaitu bukti
tulisan, saksi-saksi, persangkaan, pengakuan dan sumpah.
Seorang perancang akta sejak awal sudah
harus berfikir bahwa draft akta yang dibu-
atnya dapat memenuhi 4 fungsi tersebut.
MACAM-MACAM AKTA
1. Akta autentik.
2. Akta di bawah tangan.
a. Akta di bawah tangan yang dilega-
lisasi/disahkan.
b. Akta di bawah tangan yang didaftar/

diwaarmerking/dibukukan.
c. Akta di bawah tangan yang hanya ditan-
datangi oleh para piha. Tidak
dilegali-sasi/disahkan dan tidak didaftar/di-
waarmerking/dibukukan.
Hariyanto Skydive
AKTA AUTENTIK

 Akta Otentik ialah suatu akta yang di dalam bentuk


yang ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau
di hadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu
di tempat di mana akta itu dibuat (pasal 1868 KUH
Perdata).
 Siapa pejabat umum itu ?
Pejabat umum itu ialah Notaris, Pejabat Pembuat Akta
Tanah, Pejabat Lelang Kelas 1 dan Kelas 2.
 Pengertian berwenang disini perlu diartikan secara luas.
Wewenang tersebut meliputi :
 Berwenang terhadap waktunya
 Berwenang terhadap tempatnya

 Berwenang terhadap orangnya

 Berwenang terhadap aktanya


Peraturan Perundang-undangan memberikan
beberapa pengertian mengenai Akta Otentik
antara lain :
1. Pasal 101 ayat a Undang-Undang No. 5 Tahun 1986
yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun
2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
menyatakan bahwa akta otentik adalah surat yang dibuat
oleh atau di hadapan seorang pejabat umum, yang
menurut peraturan perundang-undangan berwenang
membuat surat itu dengan maksud untuk dipergunakan
sebagai alat bukti tentang peristiwa atau peristiwa
hukum yang tercantum di dalamnya;
2. Pasal 1868 KUHPerdata, menyatakan bahwa
suatu akta otentik adalah suatu akta yang
dibuat dalam bentuk yang ditentukan
undang-undang oleh atau dihadapan pejabat
umum yang berwenang untuk itu dan tempat
akta itu dibuat
3. Pasal 165 HIR (Het herziene Indonesisch
reglement), menyatakan bahwa akta oten-tik
adalah suatu akta yang dibuat oleh atau
dihadapan pejabat yang diberi wewe-nang
untuk itu, merupakan bukti yang
lengkap antara para pihak dan ahli warisnya
dan mereka yang mendapatkan hak
daripadanya tentang yang tercantum di
dalamnya dan bahkan tentang yang
tercantum di dalamnya sebagai pemberita -
huan belaka; akan tetapi yang terakhir ini
hanyalah sepanjang yang diberitahukan itu
erat hubungannya dengan pokok dari pada
akta;
Perbuatan-perbuatan Hukum
Yang Harus Dibuat Dengan Akta Otentik

1. Mendirikan PT;
2. Mendirikan Yayasan;
3. Pengakuan anak;
4. Perjanjian kawin;
5. Wasiat;
6. Jual beli hak atas tanah;
7. Mendirikan partai, koperasi. dll.
Peraturan Perundang-undangan memberikan
beberapa pengertian mengenai
Akta dibawah Tangan antara lain :
1. Pasal 101 ayat b Undang-Undang No. 5 Tahun 1986
yang telah diubah dengan Undang Undang No. 9
Tahun 2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
menyatakan bahwa akta di bawah tangan, yaitu surat
yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak-pihak yang
bersangkutan dengan maksud untuk dipergunakan
sebagai alat bukti tentang peristiwa atau peristiwa
hukum yang tercantum di dalamnya.
2. Pasal 1874 KUHPerdata, menyatakan bahwa yang
dianggap sebagai tulisan di bawah tangan adalah akta
Akta yang ditandatangani di bawah tangan, su-rat,
daftar, surat urusan rumah tangga dan tu-isan-
tulisan yang lain yang dibuat tanpa peran-taraan
seorang pejabat umum.
KEKUATAN PEMBUKTIAN

1. Akta Anthentik.
Kekuatan pembuktian akta authentik sempurna. Akta
authentik tidak perlu pengakuan dari para pihak.

2. Akta Di Bawah Tangan.


Kekuatan akta di bawah tangan adalah sempur-na jika
diakui para pihak.
Perhatikan!
Agar memperoleh kekuatan bukti yang sem-purna,
akta di bawah tangan harus diakui oleh para pihak.
KEKUATAN PEMBUKTIAN
AKTA OTENTIK
Menurut Retnowulan, Akta Otentik mempunyai tiga kekuatan pembuktian
yakni :
1. Kekuatan pembuktian formil. Membuktikan antara para pihak bahwa
mereka sudah menerangkan apa yang ditulis dalam akta tersebut.
2. Kekuatan pembuktian materil. Membuktikan antara para pihak, bahwa
benar-benar peristiwa yang tersebut dalam akta itu telah terjadi.
3. Kekuatan mengikat. Membuktikan antara para pihak dan pihak ketiga,
bahwa pada tanggal tersebut dalam akta yang bersangkutan telah datang
menghadap kepada pegawai umum tadi dan menerangkan apa yang ditulis
dalam akta tersebut. Oleh karena menyangkut pihak ketiga, maka
disebutkan bahwa kata otentik mempunyai kekuatan pembutian keluar.
Akta otentik merupakan bukti yang mengikat, yang berarti bahwa kebenaran
dari hal-hal yang tertulis dalam akta tersebut harus diakui dan akta tersebut
dianggap sebagai benar selama kebenarannya itu tidak ada pihak lain yang
dapat membuktikan sebaliknya. Pasal 1870 KUHPerdata menjelaskan bahwa
Akta Otentik merupakan alat bukti yang sempurna.
 Kekuatan pembuktian yang sempurna itu berlaku bagi:
a. para pihak;
b. ahli waris;
c. orang yang mendapat hak dari masing-masing
pihak.
 Kekuatan pembuktian sempurna tidak berarti tidak dapat
dibantah. Jika ada bukti sebaliknya yang kuat yang
dapat diterima hakim, maka kekuatan pem-buktian itu
dihancurkan.
 Contoh: pada tanggal 31 Januari 2019 Nyonya Evy
membuat akta jual beli tanah hak di Kota Malang.
Padahal pada tanggal tersebut sebenarnya ia tengah
berada di Australia.
Jika Nyonya Evy bisa membuktikan dirinya pada
tanggal itu tengah berada di Australia, maka akta jual
beli itu hancur.
KEKUATAN PEMBUKTIAN
AKTA DI BAWAH TANGAN

Akta di bawah tangan memiliki kekuatan bukti


materiil apabila telah dibuktikan kekuatan formilnya,
dan dapat memperoleh kekuatan formil apabila pihak
yang bersang-kutan mengakui kebenaran isi dan cara
pembuatan akta tersebut.
Kekuatan pembuktiannya sangat tergantung pada pe-
ngakuan atau penyangkalan para pihak atas isi dari akta
dan masing-masing tanda tangannya. Apabila semua
telah dipenuhi maka Akta dibawah tangan memilki
kekuatan se-perti akta otentik, namun tidak untuk
kekuatan pembuk-tian keluar.
Akta di bawah tangan Sebagaimana dimaksud da-
lam Pasal 1880 KUHPerdata, tidak akan dapat mem-
punyai kekuatan pembuktian keluar terhadap pihak
ketiga terkecuali sejak hari dibubuhi pernyataan oleh
seorang Notaris atau seorang pejabat lain yang ditunjuk
oleh undang-undang dan dibukukan menurut aturan
undang-undang atau sejak hari meninggalnya si
penanda tangan atau salah seorang penanda tangan; atau
sejak hari dibuktikannya adanya akta di bawah tangan
itu dari akta-akta yang dibuat oleh pejabat umum; atau
sejak hari di-akuinya akta di bawah tangan itu secara
tertulis oleh pihak ketiga yang dihadapi akta itu.
Dalam undang-undang ditentukan bahwa tanggal dalam suatu
akta di bawah tangan itu berlaku terhadap pihak ketiga dalam
hal-hal sebagai berikut:
1. Akta di bawah tangan itu dibubuhi pernyataan oleh Notaris
atau pegawai lain yang ditunjuk undang-undang, dan dibu-kukan
menurut aturan-aturan yang ditentukan oleh undang-undang;
2. Si penanda tangan meninggal dunia; hari meninggalnya
penanda tangan ini dianggap sebagai tanggal dibuatnya akta yang
berlaku terhadap pihak ketiga;
3. Tentang akta di bawah tangan tadi ternyata dari suatu akta
authentik yang dibuat kemudian, tanggal dari akta authentik itu
berlaku sebagai tanggal daripada akta di bawah tangan
tersebut berlaku terhadap pihak ketiga;
4. Tanggal akta di bawah tangan itu diakui secara tertulis oleh
pi- hak ketiga terhadap siapapun digunakan.

Hariyanto Skydive
PERBEDAAN AKTE AUTENTIK DENGAN
AKTA DI BAWAH TANGAN
AKTA DI BAWAH TANGAN
CIRI-CIRINYA:
1. Akta di bawah tangan boleh dibuat oleh
siapa saja.
2. Bentuknya bebas.
3. Boleh dibuat di mana saja.
4. Kekuatan pembuktiannya bebas. Artinya ji-
ka hakim diberikan akta itu sebagai bukti,
maka hakim boleh menerimanya atau me-
nolaknya sebagai bukti yang cukup.

Hariyanto Skydive
MACAM-MACAM
AKTA DI BAWAH TANGAN

1. Akta di bawah tangan yang


dilegalisasi/ disahkan.
2. Akta di bawah tangan yang
didaftar/di- waarmerking/dibukukan.
3. Akta di bawah tangan yang tidak dile-
galisasi/disahkan dan tidak didaftar/di-
waarmerking/dibukukan.

Hariyanto Skydive
BAGIAN AKTA

A. Pembuka/kepala kontrak
B. Tubuh/Isi kontrak (akta)
C. Penutup/Kepala Kontrak
Pembuka/Kepala Kontrak
A. Judul Akta
 Bagian ini menunjukkan secara jelas tujuan dibuatnya akta atau
perjanjian, yang merupakan bagian dari awal akta. Biasanya tertulis
dalam huruf kapital dan dicetak tebal.
 Pencantuman judul (nama) akta tidak diatur secara jelas dalam
perundang-undangan, akan tetapi mengingat hal itu penting, antara
lain untuk penyelenggaraan administrasi dan/atau untuk
memasukkan kedalam repertorium (buku daftar akta) Notaris
misalnya, yang disebut protokol Notaris, judul akta ini selalu
dimuat. Dalam akta otentik yang dibuat oleh atau dihadapan
Notaris, Judul Akta harus dicantumkan/diberi nomor. (hal ini
diwajibkan dalam hal penyelenggaraan administrasi Notaris)
Contoh :
PERJANJIAN SEWA MENYEWA
Nomor : 27
Pembuka/Kepala Kontrak
B. Pembukaan Akta
Bagian ini merupakan kalimat yang berada pada awal
perjanjian. Pada umumnya berisi tanggal dibuatnya
perjanjian oleh para pihak. Untuk akta otentik yang
dibuat oleh Pejabat umum/ Notaris misalnya, awal akta
berisi tanggal, nama lengkap dari pejabat umum
(Notaris) yang bersangkutan, tempat kedudukan, serta
disebutkan yang bertindak sebagai saksi dalam
penyelesaian akta-akta dan identitasnya diterangkan
kepada Notaris.
Pembuka/Kepala Kontrak
C. Komparisi /Para Pihak
Komparisi merupakan kata serapan dari bahasa belanda ‘comparitie’ yang artinya
tindakan menghadap dalam hukum atau dihadapan pejabat umum.
Salah satu bagian yang penting sekali dari suatu akta perjanjian baik akta dibawah
tangan atau akta otentik, karena sah atau batalnya suatu akta tergantung dari
benar tidaknya komparisi yang disusun.
Dalam menyusun komparisi harus diketahui antara orang yang cakap dan
berwenang. Mereka yang cakap adalah yang secara umum boleh melakukan
tindakan hukum, sedangkan mereka yang berwenang adalah mereka yang boleh
melakukan tindakan hukum tertentu.
Misalnya seorang anak dibawah umur mempunyai harta/benda yang akan dijual.
Demikian ini disebutkan bahwa ia (anak dibawah umur) tersebut berwenang tapi
tidak cakap secara hukum. Bagaimana ia bisa bertindak dalam hukum? Tentunya
akan diwakili oleh orang tua yang menjalankan kekuasaan orang tua. Dan lain-lain
tindakan hukum yang dilakukan berdasarkan kewenangan (misalnya Direktur dalam
suatu PT, Pengurus Yayasan, Pengurus Koperasi dllnya)
Pembuka/Kepala Kontrak
D. Premis/Sebab
Istilah ini dalam bahasa Perancis disebut juga ‘premisses’,
latin ‘praemissae’, yang dalam hal ini dimaksud
keterangan atau pernyataan pendahuluan yang merupakan
dasar atau pokok masalah yang akan diatur dalam suatu akta
guna memudahkan pengertian apa yang dimaksud dengan
dibuatnya akta itu.
Hanya akta/ perjanjian yang membutuhkan penjelasan
lebih lanjut memuat premisse.
BADAN AKTA
 Asas Kebebasan berkontrak dapat dilihat dalam Pasal
1338 KUHPerdata menjelaskan setiap pihak bebas untuk
menentukan atau membuat suatu perjanjian dengan materi
yang dikehendaki oleh para pihak, namun perundang-
undangan membatasi kebebasan tersebut dengan tidak
melanggar kesusilaan, melanggar kepentingan umum dan
melanggar peraturan perundang-undangan.
 Terkait dengan asas tersebut, bagian isi akta ini berisi
tentang kehendak dari para pihak yang diuraikan secara
jelas dalam bentuk tertulis sesuai dengan judul akta yang
telah disebut diatas.
Pada suatu perjanjian, dikenal bagian-bagian yang
menyusun isi perjanjian, antara lain:
A. Unsur Essentialia
B. Unsur Naturalia
C. Unsur Accidentalia
a. Unsur Essentialia
 unsur ini harus ada pada suatu perjanjian.
 Termasuk dalam unsur essentialia yakni para pihak,
kesepakatan, objek perjanjian, kausa, harga pada
perjanjian jual beli, harga dan jangka waktu pada
perjanjian sewa menyewa.
 Mengingat hal-hal tersebut diatas bukanlah syarat dari
perjanjian namun merupakan unsur perjanjian maka
ketentuan yang essensial tersebut tidak masuk
dibagian pasal perjanjian namun diletakkan sebelum
masuk kedalam bagian syarat-syarat perjanjian.
b. Unsur Naturalia
 Unsur ini merupakan suatu bagian yang karena sifat perjanjiannya dianggap
telah ada tanpa perlu diperjanjikan secara khusus oleh para pihak karena
telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
 Misalkan :
a) Ketentuan pasal 1338 KUHPerdata yang mengatur bahwa setiap perjanjian
yang memenuhi syarat sah nya perjanjian berlaku sebagai undang-undang bagi
para pihak yang membuatnya.
b) Kemudian pasal 1576 ayat 1 KUHPerdata yang menyebutkan bahwa suatu jual
beli tidak memutuskan sewa menyewa kecuali diperjanjikan lain.
c) Pasal 1318 KUHPerdata, perjanjian beralih kepada para ahli waris atau mereka
yang memperoleh hak daripadanya.
 Ketiga contoh tersebut walaupun tidak dimuat didalam akta perjanjian, undang-
undang sudah mengaturnya, akan tetapi lebih baik apabila ditegaskan didalam
akta perjanjian.
c. Unsur Accidentalia
 Unsur ini terdiri atas ketentuan-ketentuan khusus yang
harus dituangkan secara eksplisit dalam perjanjian oleh
para pihak
 Misalkan :

Domisili (Pasal 17-25 KUHPerdata), pilihan hukum yang


berlaku dalam perjanjian, tempat penyerahan barang
dllnya.
Penutup/Akhir Akta
 Bagian ini menjadi penanda telah selesai
dicantumkannya seluruh klausula perjanjian oleh para
pihak.
 Adapun bagian Penutup atau Kepala Kontrak (Akta)
meliputi diantaranya :
a) Saksi-saksi;
b) Klausula Penutup;
c) Tanda tangan;
d) Bea Materai.
Tanda Tangan dalam Penutup/Akhir Akta
 Ketentuan Pasal 1875 KUHPerdata, menyebutkan bahwa :
“Suatu tulisan di bawah tangan yang diakui kebenarannya oleh orang
yang dihadapkan kepadanya atau secara hukum dianggap telah
dibenarkan olehnya, menimbulkan bukti lengkap seperti suatu akta
otentik bagi orang yang menandatanganinya...’”
 bunyi pasal ini menunjukkan pentingnya tanda tangan dalam suatu
tulisan (perjanjian). Tanda tangan memiliki beberapa tujuan, antara
lain :
n Sebagai bukti : tanda tangan merupakan identifikasi para pihak
(penandatangan) memiliki hubungan dengan perjanjian yang di-
buat.
n Sebagai persetujuan:  tanda tangan merupakan lambang perse-
tujuan atau otorisasi terhadap suatu tulisan/ perjanjian. Dengan
ditanda tanganinya suatu tulisan (perjanjian) dan dibenarkan
keberadaannya, dapat mempunyai kekuatan pembuktian yang
sempurna sama seperti pada akta otentik (1875 KUHPerdata).
STRUKTUR DAN ANATOMI
AKTA DI BAWAH TANGAN
1. Judul
2. Pembukaan
3. Komparisi
4. Premise
5. Definisi
6. Isi
a. Pengaturan hak dan kewajiban
b. Keadaan memaksa
c. Kelalaian dan pengingkaran kontrak
d. Pola penyelesaian sengketa
e. Domisili
7. Penutup
8. Tanda Tangan
- Saksi-saksi
- Lampiran-lampiran

Hariyanto Skydive
Penjelasan
Struktur akta adalah susunan akta yang akan dibuat, se-
dangkan anatomi akta adalah letak dan hubungan bagian-
bagian akta.

1. JUDUL
Judul akta merupakan bagian dari akta.
Judul akta biasanya:
1. Menggambarkan isi kontrak yang dibuat;
2. Mencerminkan ketentuan-ketentuan yang berlaku
dalam kontrak yang bersangkutan;
3. Rumusannya tidak terlalu panjang juga tidak terlalu pendek.
Contoh :
Perjanjian Jual Beli Mobil, Perjanjian Sewa-menyewa/
Kontrak Rumah, Perjanjian Kredit Kepemilikan Rumah.

Hariyanto Skydive
2. PEMBUKAAN
Merupakan bagian awal dari akta;
Ada 2 model pembukaan akta
1. tanggal kontrak disebutkan pada bagian awal akta;
2. tanggal kontrak disebutkan pada bagian akhir akta

Contoh pembukaan yang tanggal kontraknya pada bagian awal


akta:
“Kami yang bertanda tangan di bawah ini”; atau
“Pada hari ini, hari Kamis, tanggal 31 Januari 2019, kami yang
bertanda tangan di bawah ini:” atau
“ Pada hari ini, hari Kamis, tanggal 31 Januari 2019, dibuat dan
ditandatangani perjanjian kerja sama antara pihak-pihak yang
disebut di bawah ini:”
Contoh pembukaan yang tanggal kontraknya pada bagian akhir
akta:
“Yang bertanda tangan di bawah ini”;
“Kami yang bertanda tangan di bawah ini”; atau
“Kontrak ini telah dibuat dan ditandatangani oleh dan antara
franchisor dan franchisee”.
Hariyanto Skydive
 Sedangkan penutup aktanya berbunyi
“Demikianlah akta ini dibuat di Kota Malang pada
hari Kamis, tanggal 31 Januari 2019 dan setelah
dibaca dan di-mengerti isinya lalu ditandatangani
oleh para pihak.” atau
“Demikianlah perjanjian leasing ini dibuat pada hari
Kamis, tanggal 31 Januari 2019 dan ditandatangani
oleh ma-sing-masing pihak dalam keadaan sehat dan
sadar, tanpa tekanan atau paksaan dari pihak
manapun, setelah membaca dan memahami isinya”.

Hariyanto Skydive
Model pembukaan akta diserahkan pada para pihak, dan
model apapun yang digunakan tergantung kebutuhan
mereka, kecuali pembukaan akta yang dibuat oleh atau
di hadapan Notaris yang telah baku. Dalam pembukaan
akta dicantumkan tanggal, bulan dan tahun pembuatan
akta. Fungsi pencantuman tanggal tersebut adalah seba-
gai tanggal terjadinya akta, kecuali para pihak menen-
tukan lain.

Hariyanto Skydive
3. KOMPARISI
Pengertian
1. Komparisi dalam arti aslinya adalah tindakan
menghadap dalam hukum atau di depan
seorang Notaris atau pejabat hukum yang
lain.
2. Dalam kaitannya dalam praktek pembuatan
akta, komparisi adalah bagian daripada akta
yang memuat keterangan orang yang meng-
hadap dan dari rangkaian kata-katanya dapat
diketahui apakah penghadap mempunyai ke-
cakapan (rechtsbekwaam) dan berwenang
(rechtsbevoegd) melakukan perbuatan hukum
yang dinyatakan dalam akta.
Hariyanto Skydive
Tempat
a. Komparisi adalah bagian dari akta yang
di-tempatkan setelah awal akta.
contoh:
Tuan SUPRAYITNO, lahir di Lamongan pada
tanggal 02 Oktober 1965, Warga Negara Indonesia,
Swasta, bertempat tinggal di Perumahan Taman Tiara
Regency Blok C Nomor 08, Rukun Tetangga 30,
Rukun Warga 07, Kelurahan Pucang, Kecamatan
Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo;

Hariyanto Skydive
b. Komparisi adalah bagian dari akta yang
di-tempatkan sebelum akhir akta.
Contoh :
Ikut hadir dalam pembuatan akta ini :
Tuan MUHAMMAD HADI WIBOWO, lahir di Lam-
pung pada tanggal 08 Februari 1982, Warga Negara
Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di
Perumahan Griya Damai Sejahtera Blok B Nomor 33,
Rukun Te-tangga 012, Rukun Warga 002, Kelurahan
Balearjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang;

Hariyanto Skydive
Fungsi
Fungsi komparisi adalah menjelaskan:
a. identitas penghadap;
b. kedudukan penghadap bertindak;
c. identitas yang diwakili penghadap;
c. dasar hukum penghadap bertindak.
Penghadap adalah cakap dan berwenang serta sah me-
lakukan tindakan hukum yang disebut dalam akta. Jadi
komparisi tidak saja mengenai persoalan apakah peng-
hadap mempunyai kecakapan bertindak tetapi juga apa-
kah penghadap mempunyai hak untuk melakukan tin-
dakan mengenai soal yang Skydive
Hariyanto di-nyatakan dalam akta.
Isi/Pola Komparisi
a. Nama dan nama kecil juga gelar akademik dan
kehormatan/kebangsawanan;
b. Tempat dan tanggal lahir;
c. Kewarganegaraan;
d. Pekerjaan atau Jabatan/kedudukan;
e. Tempat tinggal
a. b. c. d. dan e dari:
- setiap penghadap; dan
- setiap orang/badan yang diwakilinya.
f. Jenis dan nomor kartu identitas;
g. Keterangan dalam kedudukan apa seorang
bertindak, dasar hukum wewenang yang menghadap
dan yang memberi kuasa/yang diwakili.
Hariyanto Skydive
Kualitas Penghadap/Komparan

Penghadap mestilah orang (“naturlijke personen”)


Penghadap itu mungkin bertindak dalam kualitas :
1. untuk diri sendiri;
2. sebagai kuasa dari orang (badan) lain, karena itu
bertindak untuk dan atas nama orang (badan) lain itu;
3. sebagai wakil orang (badan) lain, karena itu bertindak
untuk dan atas nama orang (badan) lain itu.
4. keadaan khusus;
5. berperan ganda.
Hariyanto Skydive
Contoh:
Doktoranda Raden Ayu RUKMINI, lahir di Malang pada tanggal 01 Oktober
1965, Warga Negara Indonesia, Pramugari Batavia Air, bertempat tinggal di
Jalan Cimandiri Nomor 01, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 05, Kelurahan
Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang; pemegang kartu tanda
penduduk Republik Indonesia nomor 3573.011065.0001;
dalam hal ini bertindak selaku kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan
atas nama Kolonel Infanteri Doctor Honoris Causa HERY SUDIBYO, lahir di
Palopo pada tanggal 01 Juni 1955, Anggota Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Darat, bertempat tinggal di Jalan Mawar Nomor 15, Rukun
Tetangga 05, Rukun Warga 12, Kelurahan Samaan, Kecamatan Lowokwaru,
Kota Malang. berdasarkan Akta Kuasa in originali bertanggal 28 Mei 2008,
Nomor 85, yang dibuat di hadapan Dyah Widiawati, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, Notaris di Kota Malang; akta mana aslinya, ber-
materai cukup, dilampirkan pada akta ini

Hariyanto Skydive
MODEL KOMPARISI
1.Mendahulukan komparan/penghadap;
Contoh:
INDRI APSARI, lahir di Balikpapan pada tanggal 9 November 1981,
Swasta, bertempat tinggal di Jalan Pandanlaras Nomor 16, Rukun
Tetangga 03, Rukun Warga 06, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan
Blimbing, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak selaku Direktur yang mewakili direksi
dari dan oleh karena itu, untuk dan atas nama PT WIRA
DIRGANTARA, berkedudukan dan berkantor pusat di Kota
Malang.

2. Mendahulukan pihak;
Contoh:
Perseroan terbatas PT WIRA DIRGANTARA, berkedudukan dan
berkantor pusat di Kota Malang;
dalam hal ini diwakili oleh INDRI APSARI, lahir di Balikpapan pada
tanggal 9 November 1981, Swasta, bertempat tinggal di Jalan
Pandanlaras Nomor 16, Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 06,
Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang;
Hariyanto Skydive
BENTUK KOMPARISI
1. Bentuk Bersusun
Nama :
Tempat dan tanggal lahir:
Kewarganegaraan :
Pekerjaan :
Tempat tinggal :
Jenis nomor identitas :
2. Bentuk Terusan
Hariyanto Skydive
KOMPARISI IN PERSOON
( DOOR GEMACHTIGDE )

A. IDENTITAS PENGHADAP
1. Nama lengkap, gelar kebangsawanan dan
gelar akademik
2. Tempat dan tanggal lahir
3. Kewarganegaraan
4. Pekerjaan/jabatan/kedudukan dalam
masyarakat
5. Tempat tinggal
6. Jenis danHariyanto
nomor kartu identitas
Skydive
B. DALAM HAL INI BERTINDAK
a. untuk kepentingan diri sendiri, atau
b. selaku kuasa dari ... B1
B2

B1 selaku kuasa lisan dan seberapa perlu menguatkan diri guna


menanggung dan menjamin kepentingan

identitas pemberi kuasa

B2 selaku kuasa

- di bawah tangan dari dan


- di bawah tangan dengan LEGALISASI
- oleh karena itu
- di bawah tangan dengan WAARMERK
- sebagai demikian
- akta in originali
- selaku demikian
- akta in minuta

untuk serta atas nama …


(identitas pemberi kuasa)
Hariyanto Skydive
C. BERDASARKAN (ATAS KEKUATAN)
surat kuasa terbuat di bawah tangan

- di atas kertas berbea materai cukup (kertas materai)


- yang bermaterai cukup (materai tempel)
- yang setelah dimaterai cukup kemudian

yang telah dibubuhi LEGALISASI


yang telah dibubuhi WAARMERK

oleh Saya, Notaris

nama, tempat kedudukan Notaris

Hariyanto Skydive
Berdasarkan
surat kuasa in ORIGINALI

dibuat di hadapan saya, Notaris

nama, tempat kedudukan Notaris

Berdasarkan
surat kuasa tercantum dalam akta tentang surat kuasa yang minutanya

dibuat di hadapan saya, Notaris

nama, tempat kedudukan Notaris

Hariyanto Skydive
KOMPARISI PERWAKILAN
Fa, CV, PT, YAYASAN, PERKUMPULAN
A. IDENTITAS PENGHADAP
1. Nama lengkap, gelar kebangsawanan/gelar akademik;
2. Tempat dan tanggal lahir;
3. Kewarganegaraan;
4. Pekerjaan:
umum – swasta
khusus / jabatan / kedudukan dalam masyarakat :
(CV/Fa) Direktur/Pesero Pengurus/Pesero Komanditer CV .../Pesero di
bawah Firma ...
(PT) Direktur Perseroan Terbatas PT ...
(Yayasan) Ketua/Sekretaris Yayasan ...
(Perkumpulan) Ketua/Sekretaris Perkumpulan ...
yang akan disebut di bawah ini;

5. Tempat tinggal;
6. Jenis dan nomor kartu identitas.
Hariyanto Skydive
B. KEDUDUKAN / JABATAN DALAM KEDUDUKAN
APA PENGHADAP BERTINDAK

Penghadap hanya seorang


dalam hal ini bertindak dalam menjalani
Penghadap lebih dari seorang

jabatannya jabatan mereka

selaku … (umum)
seperti terurai di atas (khusus)

Hariyanto Skydive
UMUM
selaku …

Perseroan Komanditer CV …
Direktur/Pesero Pengurus Perseroan di bawah Firma Fa …
penghadap satu orang
Direktur Peseroan Terbatas PT … dari dan selaku demikan
untuk serta atas nama

penghadap lebih dari seorang:

Direktur dan Wakil Direktur Perseroan Komanditer CV …


Perseroan di bawah Firma Fa …
Perseroan Terbatas PT ...
Ketua Pengurus Harian dan
Sekretaris Pengurus Harian
Yayasan… / Perkumpulan ... dari dan selaku demikan
untuk serta atas nama
Hariyanto
KHUSUS
a. seperti terurai di atas
b. untuk serta atas nama (satu penghadap)
c. secara bersama-sama untuk serta atas nama (lebih dari satu penghadap)

b. untuk serta atas nama (satu penghadap)

Perseroan Komanditer CV …
Pesero di bawah Firma Fa … berkedudukan dan berkantor di …
sah mewakili Perseroan Terbatas PT ….

Hariyanto Skydive
c. secara bersama-sama untuk serta atas nama (lebih dari satu penghadap)

(CV/Fa) Pesero Pengurus bertindak untuk dan atas nama


Perseroan Komanditer CV …
Perseroan di bawah Firma …

(PT) Direksi
(Yys/perkumpulan) Dewan Pengurus

Berkedudukan dan sah mewakili Perseroan Terbatas PT … /


berkantor di … Yayasan … / Perkumpulan ...

Hariyanto Skydive
C. BERDASARKAN MANA MEREKA BERTINDAK
yakni berdasarkan/atas kekuatan Perseroan Komanditer CV ..
pasal .. ayat .. anggaran dasar
Persero di bawah Firma Fa ..
Perseroan Tebatas PT ..
Yayasan .. / Perkumpulan ..

sebagaimana tercantum dalam akta pendirian yang minutanya dibuat di hadapan

Saya,
..(nama Notaris)..
..(nama pengganti Notaris).. ketika itu pengganti ..(nama Notaris)..

Notaris di … bertanggal … nomor … beserta perubahan-perubahannya telah mem-peroleh


pengesahan/persetujuan dari instansi yang berwenang menurut kutipan Daf-tar Keputusan
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia bertang-gal … nomor … dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia bertanggal ... nomor ... Tambahan
Nomor ... (terakhir dirubah dengan akta saya, Notaris di ...bertanggal ... nomor ...)

Hariyanto Skydive
D. OTORISASI / BESCHINKING DADEN
adapun, atau
sedang adapun

untuk melakukan tindakan hukum yang tercantum dalam akta ini, penghadap dalam
kedudukan tersebut di atas telah pula memperoleh persetujuan tertulis dari

(CV/Fa) Pesero Pengurus lainnya surat terbuat di bawah tangan


sebagaimana akta in originali
(PT) - Komisaris termuat dalam akta in minuta
- Rapat Pemegang Saham akta berita acara rapat

(Yys) - Dewan Pembina yang ikut hadir


oleh / di hadapan
(Perkumpulan) - Rapat Anggota menghadap kepada

saya, Notaris

Hariyanto Skydive
Contoh-Contoh Komparisi

1. Penghadap bertindak untuk diri sendiri


Doktoranda Raden Ayu DYAH SARASWATI,
lahir di Malang pada tanggal 01 Oktober 1965,
Pramugari Batavia Air, bertempat tinggal di
Jalan Cimandiri Nomor 01, Rukun Tetangga
01, Rukun Warga 05, Kelurahan Purwantoro,
Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Hariyanto Skydive
Untuk penghadap yang belum menikah, maka
untuk tindakan kepemilikan, misalnya menjual,
menja-minkan, perlu diberi keterangan, bahwa
penghadap tidak terikat dalam perkawinan yang sah
berdasar-kan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan dasar hukumnya, misalnya surat
keterangan dari kepala kelurahan yang diketahui
oleh kepala KUA di tempat penghadap bertempat
tinggal.

Hariyanto Skydive
2. Penghadap bertindak berdasarkan kuasa lisan
Doktoranda Raden Ayu DYAH SARASWATI, lahir di
Malang pada tanggal 01 Oktober 1965, Pramugari
Batavia Air, bertempat tinggal di Jalan Cimandiri Nomor
01, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 05, Kelurahan
Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak selaku kuasa lisan dan
seberapa perlu menguatkan diri guna menanggung
dan menja- min kepentingan Kolonel Infanteri
Doctor Honoris Causa HERY SUDIBYO, lahir di
Palopo pada tanggal 01 Juni 1955, Anggota Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat, bertempat
tinggal di Jalan Mawar No- mor 15, Rukun Tetangga
05, Rukun Warga 12, Kelu- rahan Samaan,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Hariyanto Skydive
3. Penghadap bertindak berdasarkan kuasa di bawah
tangan
Doktoranda Raden Ayu DYAH SARASWATI, lahir di
Malang pada tanggal 01 Oktober 1965, Pramugari
Batavia Air, bertempat tinggal di Jalan Cimandiri Nomor
01, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 05, Kelurahan
Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak berdasarkan surat kuasa yang
dibuat di bawah tangan, bermaterai cukup, yang
dilampirkan pada akta ini tertanggal 05 Februari 2008,
selaku kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas
nama Kolonel Infanteri Doctor Honoris Causa
HERY SUDIBYO, lahir di Palopo pada tanggal 01
Juni 1955, Anggota Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Darat, bertempat tinggal di Jalan Mawar
Nomor 15, Rukun Tetangga 05, Rukun Warga 12,
Kelurahan Samaan, Kecamatan Lowokwaru, Kota
Malang. Hariyanto Skydive
4. Penghadap bertindak berdasarkan surat kuasa yang dibuat
di bawah tangan yang dilegalisasi/disahkan oleh Notaris

Doktoranda Raden Ayu DYAH SARASWATI, lahir di Malang


pada tanggal 01 Oktober 1965, Pramugari Batavia Air,
bertempat tinggal di Jalan Cimandiri Nomor 01, Rukun
Tetangga 01, Rukun Warga 05, Kelurahan Purwantoro,
Kecamatan Blimbing, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak berdasarkan surat kuasa yang
dibuat di bawah tangan, bermaterai cukup, yang
dilegalisasi/disahkan oleh ARLITTA SAFITRI, Sarjana Hukum,
Notaris di Kota Malang, pada tanggal 05 Februari 2008, di
bawah nomor 25/2008, yang dilampirkan pada akta ini, selaku
kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama Kolonel
Infanteri Doctor Honoris Causa HERY SUDIBYO, lahir
di Palopo pada tanggal 01 Juni 1955, Anggota Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat, bertempat tinggal di
Jalan Mawar Nomor 15, Rukun Tetangga 05, Rukun
Warga 12, Kelurahan Samaan, Kecamatan Lowokwaru, Kota
Malang.
Hariyanto Skydive
5. Penghadap bertindak berdasarkan surat kuasa yang dibuat di
bawah tangan yang dibukukan/didaftarkan oleh Notaris
Doktoranda Raden Ayu DYAH SARASWATI, lahir di
Malang pada tanggal 01 Oktober 1965, Pramugari Batavia
Air, bertempat tinggal di Jalan Cimandiri Nomor 01,
Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 05, Kelurahan
Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
dalam hal ini bertindak berdasarkan surat kuasa yang
dibuat di bawah tangan, bermaterai cukup, yang dilampir-
kan pada akta ini yang dibukukan/didaftarkan oleh AR-
LITTA SAFITRI, Sarjana Hukum, Notaris di Kota Ma-
lang, pada tanggal 05 Februari 2008, di bawah nomor
30/2008, selaku kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan
atas nama Kolonel Infanteri Doctor Honoris Causa HE-
RY SUDIBYO, lahir di Palopo pada tanggal 01 Juni 1955,
Anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat,
bertempat tinggal di Jalan Mawar Nomor 15, Rukun Te-
tangga 05, Rukun Warga 12, Kelurahan Samaan,
Keca- matan Lowokwaru, Kota Malang.
Hariyanto Skydive
6. Penghadap berdasarkan kuasa yang dibuat dalam bentuk in
originali

Doktoranda Raden Ayu DYAH SARASWATI, lahir di Malang


pada tanggal 01 Oktober 1965, Pramugari Batavia Air, bertempat
tinggal di Jalan Cimandiri Nomor 01, Rukun Tetangga 01, Rukun
Warga 05, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota
Malang;
dalam hal ini bertindak berdasarkan Akta Kuasa in originali
ber-tanggal 28 Mei 2008, Nomor 85, yang dibuat di hadapan
Dyah Widiawati, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan,
Notaris di Kota Malang, akta mana aslinya, bermaterai cukup,
dilampirkan pada akta ini selaku kuasa dari dan oleh karena itu
untuk dan atas nama Kolonel Infanteri Doctor Honoris Causa
HERY SUDI-BYO, lahir di Palopo pada tanggal 01 Juni 1955,
Anggota Ten-tara Nasional Indonesia Angkatan Darat,
bertempat tinggal di Ja-lan Mawar Nomor 15, Rukun Tetangga
05, Rukun Warga 12, Kelurahan Samaan, Kecamatan
Lowokwaru, Kota Malang.
Hariyanto Skydive
7. Penghadap berdasarkan kuasa yang dibuat dalam bentuk in
minuta
Doktoranda Raden Ayu DYAH SARASWATI, lahir di Malang
pada tanggal 01 Oktober 1965, Pramugari Batavia Air, bertempat
tinggal di Jalan Cimandiri Nomor 01, Rukun Tetangga 01, Rukun
Warga 05, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota
Malang;
dalam hal ini bertindak berdasarkan Akta Kuasa in
minuta bertanggal 28 Mei 2008, Nomor 85, yang dibuat di
hadapan Dyah Widiawati, Sarjana Hukum, Magister
Kenotariatan, Notaris di Kota Malang, akta mana aslinya,
bermaterai cukup, dilampirkan pada akta ini selaku kuasa
dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama Kolonel
Infanteri Doctor Honoris Causa HERY SUDIBYO, lahir
di Palopo pada tanggal 01 Juni 1955, Anggota Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat, bertempat tinggal di Jalan
Mawar Nomor 15, Rukun Tetangga 05, Rukun Warga 12,
Kelurahan Samaan, Kecamatan Lowokwaru, Kota
Malang. Hariyanto Skydive
8. Penghadap bertindak berdasarkan akta kuasa dengan hak
substitusi
Doktoranda Raden Ayu DYAH SARASWATI, lahir di
Malang pada tanggal 01 Oktober 1965, Pramugari Batavia
Air, bertem-pat tinggal di Jalan Cimandiri Nomor 01, Rukun
Tetangga 01, Rukun Warga 05, Kelurahan Purwantoro,
Kecamatan Blim-bing, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak berdasarkan akta pemindahan
yang dibuat di bawah tangan, bermaterai cukup, yang
dilampir- kan pada akta ini yang dilegalisasi/disahkan
oleh ARLIT- TA, Sarjana Hukum, Notaris di Kota Malang,
pada tanggal 05 Februari 2008, di bawah nomor 25/2008,
selaku kuasa substitusi Tuan BAMBANG RAHARDJO,
lahir di Malang pada tanggal 4 Februari 1969, Dokter
Spesialis Kebidanan dan Kandungan, bertempat
tinggal di Jalan Cimandiri No- mor 05, Rukun Tetangga
01, Rukun Warga 05, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan
Blimbing, Kota Malang;
Hariyanto Skydive
yang ketika itu memberikan kuasa tersebut
menjalani kedudukannya selaku kuasa dari Kolonel
Infanteri Doctor Honoris Causa HERY SUDIBYO,
lahir di Palopo pada tanggal 01 Juni 1955, Anggota
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat,
bertempat tinggal di Jalan Mawar Nomor 15, Rukun
Tetangga 05, Rukun Warga 12, Kelurahan Samaan,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, dengan
demikian penghadap sebagaimana
diuraikan di atas, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Kolonel Infanteri Doctor Honoris
Causa HERY SUDIBYO tersebut di atas.

Hariyanto Skydive
9. Penghadap selaku wali/menjalankan kekuasaan sebagai
orang tua
Kolonel Infanteri Doctor Honoris Causa HERY
SUDIBYO, lahir di Palopo pada tanggal 01 Juni 1955,
Anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat,
bertempat tinggal di Jalan Mawar Nomor 15, Rukun
Tetangga 05, Rukun Warga 12, Kelurahan Samaan,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak selaku ayah yang
menjalan- kan kekuasan orang tua, atas dan selaku
demikian untuk serta atas nama anaknya masih di
bawah umur, MUHAMMAD FARHAN, lahir di
Malang pada tanggal 28 Mei 2005, pelajar, bertempat
ting-gal sama dengan penghadap pada alamat tersebut di
atas.
Hariyanto Skydive
10. Penghadap bertindak selaku wali Ibu

Doktoranda Raden Ayu DYAH SARASWATI, lahir di Malang


pada tanggal 01 Oktober 1965, Pramugari Batavia Air, bertempat
tinggal di Jalan Cimandiri Nomor 01, Rukun Tetangga 01, Rukun
Warga 05, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota
Malang;
dalam hal ini bertindak selaku wali ibu yang menjalankan ke-
kuasan orang tua, atas dan selaku demikian untuk serta atas na-
ma anaknya yang masih di bawah umur, MUHAMMAD
FARHAN, lahir di Malang pada tanggal 28 Mei 2005, pelajar,
bertempat tinggal sama dengan penghadap pada alamat tesebut
di atas; sedang untuk melakukan tindakan hukum ini telah
mendapat persetujuan dari Pengadilan Negeri Malang seba-
gaimana tecantum dalam Surat Penetapan yang diterbitkan
oleh Pengadilan Negeri Malang bertanggal 31 Mei 2009 No-
mor 10/PN/V/2009, yang sebuah salinannya yang sah, ber-
materai cukup, dilampirkan pada akta ini.
Hariyanto Skydive
11.Penghadap mewakili anak yang belum dewasa
sedang ibunya telah meninggal dunia
Kolonel Infanteri Doctor Honoris Causa HERY
SUDIBYO, lahir di Palopo pada tanggal 01 Juni 1955,
Anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat,
bertempat tinggal di Jalan Mawar Nomor 15, Rukun
Tetangga 05, Rukun Warga 12, Kelurahan Samaan,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak sebagai orang tua yang hidup
terlama, dan selaku demikian, demi hukum sebagai wali
ayah, dari dan oleh karena itu dan atas nama anaknya yang
masih di bawah umur, MUHAMMAD FAR-HAN, lahir di
Malang pada tanggal 28 Mei 2005, pela-jar, bertempat
tinggal sama dengan penghadap pada alamat tersebut di
atas.
Hariyanto
Skydive
12.Penghadap mewakili anak yang belum dewasa
sedang ibunya telah bercerai

Kolonel Infanteri Doctor Honoris Causa HERY


SUDIBYO, lahir di Palopo pada tanggal 01 Juni 1955,
Anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat,
bertempat tinggal di Jalan Mawar Nomor 15, Rukun
Tetangga 05, Rukun Warga 12, Kelurahan Samaan,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak berdasarkan Surat
Penetapan Pengadilan Negeri Malang tertanggal 30
September 2009, Nomor 75/PN/IX/2009, sebagai wali
dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama anaknya
yang masih di bawah umur, MUHAMMAD FARHAN,
la-hir di Malang pada tanggal 28 Mei 2005, pelajar, ber-
tempat tinggal sama dengan penghadap pada alamat
tersebut di atas.
Hariyanto Skydive
13.Penghadap mewakili anak yang sudah dewasa akan
tetapi ditempatkan di bawah pengampuan.
Kolonel Infanteri Doctor Honoris Causa HERY SUDI-
BYO, lahir di Palopo pada tanggal 01 Juni 1955, Anggota
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, bertempat
tinggal di Jalan Mawar Nomor 15, Rukun Tetangga 05,
Rukun Warga 12, Kelurahan Samaan, Kecamatan Lowok-
waru, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak berdasarkan Surat Penetapan
Pengadilan Negeri Malang tertanggal 30 September
2009, Nomor 75/PN/IX/2009, sebagai pengampu
dari untuk dan atas nama MUHAMMAD
FARHAN, lahir di Malang pada tanggal 31 Mei 1970,
bertempat tinggal sama dengan penghadap, yang
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri
Malang, tertanggal 5 Januari 2009, Nomor
10/PN/I/2009, ditaruh di bawah pengampuan.
Hariyanto Skydive
14. Penghadap seorang janda

Doktoranda Raden Ayu DYAH SARASWATI,


la-hir di Malang pada tanggal 01 Oktober 1965,
Pra-mugari Batavia Air, bertempat tinggal di
Jalan Ci-mandiri Nomor 01, Rukun Tetangga 01,
Rukun Warga 05, Kelurahan Purwantoro,
Kecamatan Blimbing, Kota Malang; janda
almarhum MU-HAMMAD FIRDAUS, sewaktu
hidupnya pilot Ba-tavia Air, meninggal dunia di
Maluku, tempat ting-galnya yang terakhir , pada
tanggal 25 Desember 2008.

Hariyanto Skydive
15. Penghadap dengan otoritas/dalam keadaan tertentu
misalnya: untuk menjaminkan atau memindah-
tangankan barang tidak bergerak

Kolonel Infanteri Doctor Honoris Causa HERY SUDI-


BYO, lahir di Palopo pada tanggal 01 Juni 1955,
Anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat,
bertempat tinggal di Jalan Mawar Nomor 15, Rukun
Tetangga 05, Rukun Warga 12, Kelurahan Samaan,
Kecamatan Lowok-waru, Kota Malang;
dalam hal ini telah mendapat persetujuan dari
isterinya, yakni Doktoranda Raden Ayu DYAH
SARASWATI, lahir di Malang pada tanggal 01
Oktober 1965, Pramu- gari Batavia Air, bertempat
tinggal sama dengan peng- hadap yang turut hadir
dan menandatanganiHariyanto
akta ini.Skydive
16. Penghadap bertindak mewakili perseroan terbatas
Profesor Doktor Haji TJAHJANA, Magister Sains ditulis juga
CAHYANA, lahir di Padang pada tanggal 24 April 1955,
Warga Negara Indonesia, swasta, bertempat tinggal di Jalan
Sekawan Permai Nomor 01, Rukun Tetangga 29, Rukun Warga
05, Kelurahan Bulusidokare, kecamatan Sidoarjo, Kabupaten
Sidoarjo;
dalam hal ini bertindak dalam jabatanya sebagai Direktur
untuk dan atas nama Direksi, sedemikian sah mewakili dan
oleh karena itu untuk dan atas nama perseroan terbatas PT
TIGA SEKAWAN PROPERTINDO, berkedudukan di
Sidoarjo, Jalan Sekawan Raya Nomor 01, Perumahan Bumi
Citra Fajar, demikian berdasarkan pasal 11 ayat (6)
anggaran dasarnya yang diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia pada tanggal 28 Juni 1994, Nomor 51,
Tambahan Nomor 3761/1994;
Hariyanto Skydive
-- sebagaimana telah diubah dengan akta tertanggal 05
Februari 1998, Nomor 08, yang minuta aktanya dibuat
di hadapan Nyonya NINIK INDAH LESTARI, Sarjana
Hukum, pengganti sementara SOEHARTO, Sarjana Hu-
kum, Notaris di Sidoarjo, akta mana telah mendapat
perse-tujuan dari pihak yang berwenang sebagaimana
ternyata dari Surat Keputusan Menteri Kehakiman
Republik Indo-nesia Nomor C-978.HT.01.04.TH.99,
tertanggal 12 Januari 1999;
-- terakhir diubah dengan Akta Berita Acara Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas
PT Dua Sekawan Propertindo, tertanggal 16 Desember
2008, Nomor 24, yang minuta aktanya dibuat oleh Eddy
Soebi-anto, Sarjana Hukum, Notaris di Sidoarjo, akta
mana be-lum memperoleh pengesahan dari pihak yang
berwenang; Hariyanto Skydive
17. Penghadap mewakili suatu perkumpulan
1. DARTO, Sarjana Hukum, lahir di Jakarta pada
tanggal 5 Mei 1959, Wiraswasta, bertempat ting-
gal Jalan Supriadi Nomor 20, Rukun Tetangga
002, Rukun Warga 012, Kelurahan Sukun, Keca-
matan Sukun, Kota Malang;
2. EKO SEMBODO, Sarjana Ekonomi, lahir di
Bogor pada tanggal 6 Oktober 1966, Wiraswasta,
bertempat tinggal di Jalan Merapi Nomor 3, Ru-
kun Tetangga 06, Rukun Warga 05, Kelurahan
Manggis, Kecamatan Klojen, Kota Malang;
Hariyanto Skydive
dalam hal ini masing-masing dan berturut-turut
bertindak sebagai Ketua dan Sekretaris dari dan
selaku demikian berdasarkan ketentuan pasal 6
ayat (2) Anggaran Dasarnya yang dibuat di
hada-pan SUSENO, Notaris di Jakarta,
tertanggal 2 September 1991, Nomor 2,
berwenang melakukan perbuatan hukum yang
berikut di bawah ini, un-tuk dan atas nama
Perkumpulan Serba Guna, berkedudukan di
Jakarta.
Hariyanto Skydive
18. Penghadap mewakili Perseroan Komanditer (CV)
MADE PUTRA, lahir di Jakarta pada tanggal 2 Februari
1972, pengusaha, bertempat tinggal di Jalan Hamid Rusdi,
Nomor 40, Rukun Tetangga 002, Rukun Warga 011, Kelu-
rahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak (menjalani jabatannya)
sebagai satu-satunya pesero pengurus dengan sebutan
Direk-tur, demikian berdasarkan ketentuan pasal 5 ayat (1)
anggaran dasarnya yang dibuat di hadapan WAYAN
PRADANA, Notaris di Jakarta, tanggal 20 Mei 1998,
Nomor 2, sah berwenang melakukan perbuatan hu-kum
yang berikut di bawah ini, untuk dan atas nama perseroan
komanditer CV NUSA DUA, bekedudukan di Jakarta.
Hariyanto Skydive
19. Penghadap adalah Direktur, bertindak berdasarkan
persetujuan para pemegang saham

ABU HASAN, lahir di Malang pada tanggal 1 Januai


1968, Direktur peseroan terbatas yang akan disebut,
bertempat tinggal di Jalan Teluk Cendrawasih, Nomor 17,
Rukun Te-tangga 003, Rukun Warga 013, Kelurahan
Balearjosari, Ke-camatan Blimbing, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak menjalani jabatannya sebagai-
mana tersebut di atas, demikian sah mewakili direksi, dari
dan oleh karena itu untuk dan atas nama peseroan terbatas
PT BROMO KENCANA INDAH, berkedu-dukan/
berkantor pusat di Jalan Haji Agus Salim, Ja-karta Pusat
Hariyanto Skydive
sesuai dengan ketentuan pasal 10 ayat (3) Ang-
garan Dasarnya yang diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia tanggal 3 Mei 2001,
nomor 200, Tambahan nomor 2100/ 2001, dan
untuk melakukan perbuatan hukum ini telah
mendapat persetujuan dari para peme- gang saham
perseroan, sebagaimana ternyata dari Berita Acara
Rapat Umum Pemegang Sa- ham perseroan,
tertanggal 2 Mei 2009, Nomor 100, yang minuta
aktanya dibuat oleh ARLIT- TA, Sarjana
Hukum, Notaris di Kota Malang.

Hariyanto Skydive
20. Penghadap melakukan tindakan hukum kepemilikan
dengan perjanjian kawin harta terpisah
JOHN FIRMANA, lahir di Padang pada tanggal 24 April
1955, Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal
di Jalan Sekawan Permai Nomor 01, Rukun Tetangga 29,
Ru-kun Warga 05, Kelurahan Bulusidokare, Kecamatan
Sidoar-jo, Kabupaten Sidoarjo;
untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini tidak
memerlukan persetujuan dari kawan kawinnya, karena di
antara mereka terdapat perjanjian harta terpisah, demi-
kian berdasarkan akta Perjanjian Harta Perkawinan
tertanggal 19 Agustus 1981, Nomor 19 yang minuta
akta-nya dibuat di hadapan SINTA WIJAYA, Sarjana
Hukum, Notaris di Jakarta yang dicatat dalam akta
perkawinan mereka pada tanggal 25 Februari 1985.
Hariyanto Skydive
21. Penghadap sebagai pihak dan selaku kuasa dari orang lain

Insinyur WULAN ARTIKA SARI, lahir di Malang pada


tanggal 03 Oktober 1959, Warga Negara Indonesia,
Swasta, bertempat tinggal di Jalan Tebu nomor 01, Rukun
Tetang-ga 04, Rukun Warga 04, Kelurahan Nusukan,
Kecamatan Banjarsai, Kota Surakarta; pemegang Kartu
Tanda Pendu-duk Republik Indonesia Nomor Induk
Kependudukan 337320554142520001 yang dikeluarkan
oleh Camat Banjar-sari atas nama Walikota Surakarta dan
berlaku hingga tang-gal 03 Oktober 2010;
pada saat ini berada di Kota Malang;
dalam hal ini bertindak:
a. untuk diri sendiri; dan
Hariyanto Skydive
b. selaku kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan
atas nama:
1. RINI AMBARWATI, lahir di Malang pada
tang- gal 24 Mei 1951, Warga Negara Indonesia,
Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di Jalan
Raya Kebayoran Nomor 02, Rukun Tetangga 03,
Ru- kun Warga 01, Kelurahan Kebayoran Lama
Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Kota
Jakarta Sela- tan;
2. Insinyur EDI WIDODO, lahir di Malang
pada tanggal 7 Januari 1953, Warga Negara
Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Jalan Ijen
V/1A, Rukun Tetangga 07, Rukun
Warga 04, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan
Kraton, Kota Yogyakarta;
Hariyanto Skydive
22. Penghadap mewakili anak di bawah umur menjual barang
tidak bergerak milik anak di bawah umur
Kolonel Infanteri Doctor Honoris Causa HERY SUDIBYO,
lahir di Palopo pada tanggal 01 Juni 1955, Anggota Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat, bertempat tinggal di Jalan
Mawar Nomor 15, Rukun Tetangga 05, Rukun Warga 12,
Kelurahan Samaan, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak selaku wali ayah yang menjalankan
kekuasan orang tua, atas dan selaku demikian untuk dan atas
nama anaknya yang masih di bawah umur, MUHAMMAD
FARHAN, lahir di Malang pada tanggal 28 Mei 2005, pelajar,
bertempat tinggal sama dengan penghadap pada alamat tersebut
di atas; sedang untuk melakukan tindakan hukum ini telah
mendapat persetujuan dari Pengadilan Negeri Malang
sebagaimana ter-cantum dalam Surat Penetapan yang
diterbitkan oleh Pe-ngadilan Negeri Malang bertanggal 31 Mei
2009 Nomor 10/PN/V/2009, yang sebuah salinannya yang sah,
bermaterai cukup, dilampirkan pada akta ini.
Hariyanto Skydive
23. Penghadap sebagai pengurus Yayasan, bertindak mewakili
Yayasan
1. DARTO, Sarjana Hukum, lahir di Jakarta pada tanggal 5 Mei
1959, Wiraswasta, bertempat tinggal Jalan Supriadi Nomor 20,
Rukun Tetangga 002, Rukun Warga 012, Kelurahan Sukun,
Kecamatan Sukun, Kota Malang;
2. EKO SEMBODO, Sarjana Ekonomi, lahir di Bogor pada
tanggal 6 Oktober 1966, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan
Merapi Nomor 3, Rukun Tetangga 06, Rukun Warga 05,
Kelurahan Manggis, Kecamatan Klojen, Kota Malang;
dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya masing-masing
dan berturut-turut sebagai Ketua dan Sekretaris, sah mewakili
Pengurus, dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama Yaya-
san “MAJU JAYA”, demikian berdasarkan Pasal 18 ayat (1)
Anggaran Dasarnya, yang tercantum dalam akta pendiriannya
tertanggal 02 Febuari 1998 nomor 02 yang dibuat di hadapan
ARLITTA SAFITRI, Sarjana Hukum, Notais di Kota Malang.
Hariyanto Skydive
PREMISE AKTA
 Pengantar yang menunjukkan maksud utama para
pihak dan menyatakan alasan akta itu dibuat;
 Suatu pernyataan yang merupakan konsiderans/
pertimbangan, latar belakang mengapa sampai lahir
suatu perjanjian/kontrak.
 Keterangan atau pernyataan pendahuluan yang me-
rupakan dasar atau pokok masalah yang akan diatur
dalam suatu akta guna memudahkan pengertian apa
yang dimaksud dengan dibuatnya akta itu.
 Hanya akta/perjanjian yang membutuhkan penjela-
san lebih lanjut memuat premisse.
Hariyanto Skydive
Contoh Premise Akta:
Para pihak terlebih dahulu menerangkan:
- bahwa pihak pertama dengan pihak kedua telah
bersengketa perihal batas tanah Hak Milik Nomor
350 kepunyaan pihak pertama dengan batas tanah
Hak Milik nomor 375 kepunyaan pihak kedua yang
terletak di Jalan Pandanlaras nomor 16 Kota Ma-
lang;
- bahwa atas sengketa batas tanah itu pihak per-tama
telah menggugat pihak kedua ke Pengadilan Negeri
Malang;
- bahwa Pengadilan Negeri Malang memberi putusan
sebagaimana tertuang dalam putusannya tertang-
gal 9 April 2015, nomor 450/Pdt/IV/2015;
- bahwa atas putusan Pengadilan
Hariyanto Skydive Negeri Malang itu
pihak kedua mengajukan banding ke Pengadilan
Tinggi Jawa Timur;
- bahwa Pengadilan Tinggi Jawa Timur telah mem-
beri putusan sebagaimana tertuang dalam putusan-
nya tertanggal 15 Agustus 2015 nomor 759/PT/
VIII/2015;
- bahwa atas putusan Pengadilan Tinggi itu pihak ke-
dua mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung;
- bahwa Mahkamah Agung telah memberi putusan
sebagaimana tertuang dalam putusannya tertang-
gal 18 Maret 2019;
- bahwa sekarang para pihak dengan itikad baik dan
semangat kekeluargaan akan menyelesaikan per-
sengketaan batas tanah yang terjadi di antara me-
reka dengan mengenyampingkan semua putusan
pengadilan yang ada.
- Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, para
pihak menerangkan telah setuju dan semufakat
untuk membuat suatu perjanjian perdamaian de-
ngan syarat-syarat dan/atau ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
Isi Kontrak
 Asas Kebebasan berkontrak dapat dilihat dalam Pasal 1338 KUHPerdata
menjelaskan setiap pihak bebas untuk menentukan atau membuat suatu perjanjian
dengan materi yang dikehendaki oleh para pihak, namun perundang-undangan
membatasi kebebasan tersebut dengan tidak melanggar kesusilaan, melanggar
kepentingan umum dan melanggar pe-raturan perundang-undangan.
 Terkait dengan asas tersebut, bagian isi akta ini berisi tentang kehendak dari para
pihak yang diuraikan secara jelas dalam bentuk tertulis sesuai dengan judul akta
yang telah disebut di atas.
 Pada suatu perjanjian, dikenal bagian-bagian yang menyusun isi per-janjian,
antara lain:
 Unsur Essentialia
 Unsur Naturalia
 Unsur Accidentalia
1. Esensialia adalah unsur (bagian) pokok yang harus ada da-
lam suatu kontrak. Apabila unsur ini tidak dicantumkan dalam
akta kontrak, maka kontrak tersebut dianggap tidak ada.
Unsur ini sumbernya dari peraturan perundang-undangan.
Dalam akta unsur ini bisa diletakan dalam premise akta dan
dapat pula diletakan di dalam pasal-pasal dalam isi akta.
Contoh: kontrak jual beli
unsur esensialianya: 1. benda;
2. harga.
2. Naturalia adalah ketentuan hukum umum. Suatu syarat yang
biasanya dicantumkan dalam kontrak. Apabila unsur ini tidak
dicantumkan dalam kontrak, maka kontrak dimaksud tetap
sah. Hariyanto Skydive
Apabila para pihak dalam kontrak tidak mencantumkan syarat
yang merupakan naturalia dalam kontrak itu, maka aturan
hukum umum (naturalia) dimaksud yg akan berlaku untuk
mengisi kekosongan hukum sesuai dengan sifat hukum kontrak
yang accessoir (optional law).
Unsur naturalia bersumber dari peraturan perundang-
undangan.
Unsur ini diletakan dalam pasal-pasal isi kontrak.
Contoh: dalam kontrak jual beli hak atas tanah; biaya pembu-
atan akta dan ongkos pendaftaran peralihan ditanggung dan
dibayar oleh pihak pembeli

Hariyanto Skydive
3. Aksidentalia adalah berbagai hal khusus yang dinyatakan
dalam kontrak. Aksidentalia adalah suatu syarat yang tidak
harus ada, tetapi dicantumkan juga oleh para pihak dalam
kontrak.
Apabila unsur ini tidak ada, maka kontrak tetap sah.
Aksidentalia bersumber pada kesepakatan para pihak.
Unsur ini diletakan dalam pasal-pasal isi kontrak.
Contoh dalam kontrak jual beli hak atas tanah:
“tentang akta ini dan segala akibatnya memilih tempat ke-
diaman yang umum dan tetap tidak berubah di kantor Ke-
paniteraan Pengadilan Negeri di Malang”.

Hariyanto Skydive
FORMULASI ISI AKTA
Tahap-tahapan:
1. Mengenali kehendak para pihak yang akan mem-
buat kontrak;
2. Menggali peristiwa atau kejadian yang terjadi;
3. Memisahkan fakta hukum dan fakta lainnya;
4. Mengumpulkan bukti-bukti yang dapat dipertang-
gungjawabkan;
5. Mengenali kepentingan masing-masing pihak;
6. Mencari dan memilih ketentuan hukum yang dapat
mengakomodasi seluruh fakta, relasi dan kejadian
yang dikehendaki oleh para pihak;
7. Melakukan penyesuaian atas kehendak para pihak
dengan ketentuan hukum yang berlaku;
8. Membuat perkiraan apa yang akan terjadi di ke-
mudian hari sehubungan pelaksanaan hak dan
kewajiban para pihak;
9. Melakuan langkah antisipasi sehubungan angka 7
di atas;
10. Mengkonstruksi ketentuan-ketentuan hukum di
dalam dan sebagai isi akta dalam bentuk kalimat-
kalimat yang tersusun secara lugas dan mudah
dimengerti dengan mengingat bahasa hukum dan
bahasa Indonesia yang benar.
PERUMUSAN KETENTUAN HUKUM
DALAM ISI AKTA
1. Penulisan rumusan ketentuan hukum dalam
akta harus memperhatikan struktur dan je-
nis kaidah dalam peraturan perundang-un-
dangan dan penulisan bahasa hukum dan
bahasa Indonesia yang benar.
2. Ketentuan hukum dalam isi akta bersifat in-
dividual kongkret, atau paling tidak bersifat
individual abstrak.
3. Sebagai konkretisasi kaidah hukum, rumu-
san ketentuan hukum itu dalam akta harus
memenuhi struktur dasar kaiadah hukum yang
terdiri dari unsur-unsur:
1) subjek kaidah: menunjuk pada subjek hukum
yang menjadi sasaran penerapan sebuah pe-
ngaturan;
2) objek kaidah: menunjuk peristiwa-peristiwa a-
tau perilaku apa saja yang hendak diatur da-lam
aturan hukum tersebut;
3) operator kaidah: menunjuk pada cara bagaima-
na objek kaidah diatur seperti menetapkan ke-
harusan atau larangan atas perilaku tertentu,
memberikan suatu hak atau membebankan ke-
wajiban tertentu;
4) kondisi kaidah: menunjuk pada kondisi atau
keadaan apa yang harus dipenuhi agar sua-tu
aturan hukum dapat dilaksanakan seba-
gaimana mestinya.
Contoh:
Pada setiap kegiatan pameran yang dilakukan oleh
pihak pertama, pihak kedua dilarang
memberikan layanan teknis kepada para
peserta pameran, selain kepada pihak pertama.
Unsur-unsur kaidah:
Subjek kaidah : pihak kedua.
Objek kaidah : memberikan layanan teknis kepada para
peserta pameran, selain kepada pihak pertama.
Operator kaidah: dilarang
Kondisi kaidah : pada setiap pameran yang diikuti oleh
pihak kedua

Catatan:
Apabila dalam merumuskan suatu ketentuan hukum
dalam suatu pasal atau ayat mengacu pada pasal
ayat lain yang telah disebut, maka untuk meng-
hindari pengulangan dapat dilakukan dengan meng-
gunakan frasa “sebagaimana dimaksud dalam”.
Penulisan sebutan pasal yang diacu dilakukan dengan
huruf kecil, kecuali huruf awal dengan huruf kapital.
KATEGORI RUMUSAN KETENTUAN HUKUM
DALAM ISI AKTA
Ketentuan hukum konkret dalam isi akta, terutama
akta transaksional dibedakan menjadi 2:
1. Ketentuan substansial, yaitu ketentuan hukum di
dalam akta kontrak yang mengatur objek akta
kontrak atau esensi atau substansi kasus kontrak
yang dapat dikatan mengenai causa dan tujuan
dibuatnya akta kontrak. Causa yang sekaligus
menjadi tujuan dibuatnya kontrak merupakan se-
suatu yang bersifat non yuridikal. Namun sangat
menentukan luas isi ketentuan-ketentuan hukum
konkret untuk mana akta dibuat.
Perbedaan causa berakibat pada perbedaan pa-
da perbedaan rumusan ketentuan-ketentuan
substansial akta kontrak yang harus dibuat. Ru-
musan ketentuan itu terkait dengan hak dan
kewajiban pokok yang timbul karena maksud
masing-masing pihak tersebut. Sehingga baik isi,
bentuk maupun jenis ketentuan-ketentuan subs-
tansial tersebut sangat ditentukan oleh causa
akta kontrak.
Contoh: harga jual beli mobil dalam ayat (1) di
atas ditentukan sebesar Rp 300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah), jumlah uang tersebut telah di-
terima oleh pihak pertama dengan bulat dan ge-
nap sebelum penandatanganan akta ini.
2. Ketentuan alternatif adalah ketentuan-ketentuan
hukum pendukung daya kerja kontrak, yaitu ke-
tentuan hukum konkret dalam isi akta yang ber-
fungsi mengatur pelaksanaan semua dan segala
hak dan kewajiban pokok para pihak, sebagai-
mana telah dirumuskan sebagai ketentuan-ke-
tentuan substansi akta kontrak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaraga-
man ketentuan pendukung daya kerja kontrak:
a. ketentuan substansi akta kontrak karena ber-
gantung pada masing-masing causa akta kon-trak;
b. pelaksanaan asas kebebasan berkontrak;
c. kasus posisi masing-masing kasus kontrak.
Dalam akta transaksional ada beberapa tipe ke-
tentuan yang hampir selalu tetap dimuat dalam
tiap akta dari kontrak sejenis, antara lain, ke-
tentuan perihal:
a. ingkar janji (wanprestasi) berikut akibat-akibat
yang timbul;
b. jaminan dalam arti luas yang tidak sekadar ber-
wujud jaminan kebendaan atau perorangan
melainkan meliputi pula tentang:
1) kebenaran kepemilikan, jaminan pelaksana-
an dan jaminan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu perbuatan;
2) keadaan memaksa (overmacht, force ma-
jeur);
3) sanksi yang umumnya dapat berupa denda,
ganti rugi dan/atau pemutusan kontrak;
4) syarat-syarat pemutusan kontrak secara se-
pihak;
5) pengesampingan atas ketentuan hukum ten-
tang keharusan untuk berperkara di penga-dilan
(Pasal 1266 KUH Perdata) apabila sa-lah satu pihak
hendak memutuskan kontrak secara sepihak;
6) cara penyelesaian sengketa kasus kontrak di
luar pengadilan yang dapat berupa penyele-saian
melalui badan arbitrase atau melalui lembaga
mediasi; dan
7) tempat tinggal (domisili) yang dipilih.

Jenis-jenis kaidah dalam isi kontrak:


1. Kaidah perintah;
2. Kaidah larangan;
3. Kaidah perkenan/dispensasi;p
4. Kaidah izin;
5. Kaidah kewenangan;
6. Kaidah kualifikasi;
7. Kaidah sanksi.
PASAL-PASAL DALAM (ISI) KONTRAK

Pasal adalah bagian kontrak yang terdiri dari kalimat yang


menggambarkan kondisi dan informasi tentang apa yang
disepakati, baik secara tersurat maupun tersirat.

Fungsi pasal adalah untuk menegaskan kondisi dan in-


formasi serta pemahaman tentang suatu kontrak mengenai
apa yang disepakati/diperjanjikan. Agar pasal dimaksud
dapat berfungsi optimal dalam suatu kontrak, maka pasal-
pasal tersebut harus memenuhi syarat-syarat berikut:

Hariyanto Skydive
 urutannya sistematis dan kronologis sehingga me-
mudahkan menemukan dan mengetahui hal-hal yang
diatur masing-masing pasal;
 ketegasan, artinya bahasa yang digunakan sedapat
mungkin menghindari kata-kata bersayap yang dapat
menimbulkan berbagai penafsiran;
 keterpaduan, artinya antara 1 (satu) ayat dengan ayat lain
harus selaras;
 kesatuan, artinya 1 (satu) pasal mencerminkan 1 (satu)
kondisi, namun antara 1 (satu) pasal dengan pasal lain
saling mendukung sebagai satu kesatuan untuk mudah
dipahami;
 kelengkapan, artinya pasal-pasal dalam suatu kontrak
juga harus lengkap informasinya. Dokumen-dokumen
hukum yang diperlukan untuk membuktikan hak kepe-
milikan diperlukan sebagai dokumen yang melengkapi
informasi dimaksud.
Hariyanto Skydive
KETENTUAN UMUM
Untuk hal-hal yang penting dan sering diguna-
kan secara berulang-ulang dalam kontrak,
maka istilah, pengertian dan definisinya pada
umum-nya ditempatkan di dalam Ketentuan
Umum ini memuat rumusan definisi-definisi
atau pemba-tasan pengertian dari istilah yang
dianggap pen-ting dan sering digunakan dalam
pelbagai pasal.

Hariyanto Skydive
KETENTUAN KONTRAK
DILIHAT DARI JENIS KLAUSULA
Isi kontrak dilihat dari klausula yang digunakan pada
umumnya menyangkut 3 (tiga) macam atau jenis klau-
sula, yaitu:
1. klausula transaksional berisi tentang hal-hal
yang disepakati oleh para pihak tentang objek dan
tata cara pemenuhan prestasi dan kontra prestasi
oleh masing-masing pihak yang menjadi kewa-
jibanya;
2. klausula spesifik adalah berisi hal-hal khusus
sesuai dengan karakteristik jenis kontrak. Hal ini-
lah yang membedakan antara isi kontrak bisnis
yang satu dengan yang lain;
Hariyanto Skydive
3. klausula antisipatif adalah klausula yang
berisi tentang hal-hal yang menyangkut ke-
mungkinan-kemungkinan yang akan terja-
di selama berlangsungnya atau selama ma-
sih berlakunya kontrak dimaksud, seperti
perpanjangan kontrak, pengalihan hak/ke-
wajiban salah satu pihak, penyelesaian
sengketa, dsb.

Hariyanto Skydive
PENGATURAN HAK DAN KEWAJIBAN
(SUBSTANSI KONTRAK)

Pada dasarnya, substansi kontrak merupakan kehendak dan


keinginan para pihak yang berkepentingan. Dengan
demikian, substansi kontrak diharapkan dapat mencakup
keinginan- keinginan para pihak secara lengkap, termasuk di
dalamnya objek kontrak, hak dan kewajiban para pihak, dan
lain-lain.
Contoh :
1. Akta Jual Beli
Akta jual beli khususnya hak atas tanah telah
dibakukan oleh Pemerintah. Pembakuan ini dimaksudkan
untuk memudahkan para Pejabat Pembuat Akta Tanah
(PPAT) membuat akta jual beli.
Hariyanto Skydive
Pihak pertama menerangkan dengan ini menjual kepada pihak
kedua yang menerangkan dengan ini membeli dari Pihak Pertama;
Hak Milik, Nomor 569 atas sebidang tanah yang diuraikan dalam
Gambar Situasi Nomor 90 seluas 190 M2 (seratus sembilan puluh-
meter persegi) dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)
12.234.3456.009 yang terletak di:
Propinsi : Nusa Tenggara Barat;
Kabupaten/Kota : Mataram;
Kecamatan : Ampenan;
Jalan : Bung Hatta Nomor 12 BTN Taman Baru;
selanjutnya semua yang diuraikan dalam akta ini disebut “Objek
Jual Beli”.
Pihak pertama dan pihak kedua menerangkan bahwa:
a.jual Beli ini dilakukan dengan harga Rp 150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah);
b.pihak kedua mengaku telah menerima sepenuhnya uang di atas
dari pihak pertama dan untuk penerimaan uang tersebut akta ini
berlaku pula sebagai tanda terima yang sah (kuitansi).
Hariyanto Skydive
Hal-hal yang dimuat dalam akta jual beli pada contoh pertama
meliputi:
1. objeknya;
2. hak dan kewajiban para pihak.

Yang menjadi objek dalam akta jual beli di atas adalah jual
beli atas sebidang tanah dari penjual kepada pembeli dan
har-
ga tanah tersebut.
Yang menjadi hak dari penjual adalah menerima uang dari
pembeli. Kewajibannya adalah menyerahkan tanah yang
dijual
kepada pembeli dan menanggung bahwa objek jual beli tidak
dikenakan sitaan.
Hariyanto Skydive
2.Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Dalam perjanjian kredit pemilikan rumah ini telah diatur tentang sub-
stansi perjanjian, seperti tentang obyek per-janjian, hak, dan kewaji-
ban dari debitur.
Dalam Pasal 1 Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) telah diten-
tukan jumlah kredit yang diberikan kepada nasabah. Pasal 1 berbunyi:
(1) Dengan penandatangan perjanjian ini debitur mengaku telah me-
narik jumlah kredit maksimal sebesar Rp. 25.00.000,00 (dua puluh
lima juta rupiah) dan dengan demikian sejak penandatanganan
perjanjian kredit ini yang merupakan tanggal penarikan kredit, de-
bitur wajib untuk memnuhi kewajiban-kewajiban atas kreditnya
sesuai dengan perjanjian ini;
(2) Jumlah kredit tersebut pada ayat (1) perjanjian ini diberikan oleh
Bank kepada debitur dan hanya digunakan oleh debitur untuk
membeli sebuah rumah, berikut tanahnya guna dimiliki dan dihu-ni
sendiri oleh Debitur dari Proyek Perumahan: Perum Perumnas
Mataram.
Hariyanto Skydive
Yang menjadi hak dari pembeli adalah:
1. menerima tanah yang telah dibelinya; dan
2. segala keuntungan yang diperoleh dari pembe-
lian tanah tersebut.
Kewajibannya adalah menyerahkan uang kepada
penjual dan menanggung biaya peralihan hak
atas tanah tersebut.

Hariyanto Skydive
Pada contoh kedua, yang menjadi objek perjan-
jiannya adalah pemberian kredit oleh bank sebagai
kreditur kepada debitur.
Hak debitur adalah menarik kredit sesuai yang di-
tentukan oleh Bank. Kewajibannya adalah
memba-
yar utang pokok dan bunga kepada kreditur.
Kewajiban bank adalah menyerahkan kredit
kepada debitur, sedangkan haknya adalah
menerima pem- bayaran piutang pokok dan bunga.
Hariyanto Skydive
PENUTUP AKTA
Berbeda dengan Bagian Komparisi yang meni-
tikberatkan pada identitas dan kewenangan
pembuat akta, Bagian penutup akta mene-rangkan
teknik Penandatanganan Akta oleh orang yang
terkait dalam Pembuatan Akta (Isu Sentral), dan
Teknik Pemeteraian Akta.
UNSUR-UNSUR PENUTUP AKTA

 Penekanan kontrak sebagai alat bukti;


 Tempat Pembuatan Akta;
 Penanggalan Akta;
 Identitas Saksi;
 Pemeteraian Akta;
 Tanda Tangan;
 Lampiran.
Ad.1 Tempat Pembuatan Akta
 “Tempat” adalah nama suatu kota dalam mana
akta (surat) yang bersangkutan dibuat (ditanda-
tangani).
 Contoh Tempat Pembuatan Akta:
1. Malang ;
2. Ungaran ;
3. Salatiga’
Penulisan Tempat Pembuatan Akta pada bagian
penutup akta harus dilakukan hanya apabila
ten-tang hal itu belum dilakukan pada bagian
awal akta.
Ad.2 Penanggalan Akta

 Penulisan Penanggalan Akta sama dengan pe-


nulisan Tempat Pembuatan Akta.
Hanya dilakukan apabila hal tersebut belum dila-
kukan pada bagian awal akta.
 Cara penulisan penganggalan akta tidak berbeda
dari penulisan pada bagian awal akta.
Ad. 3 Identitas Saksi

 Tata cara penulisan identitas penghadap berlaku


juga untuk penulisan identitas saksi.
 Sesuai dengan ketentuan Pasal 38 (4) UU Jabatan
Notaris, perbedaan di antara penulisan keduanya
hanya terletak pada keterangan tentang kewar-
ganegaraan.
 Perbedaan lain yaitu ketidaklaziman jika “Model
Bersusun” (model tabulasi) dipakai untuk penulisan
Identitas Saksi. Penulisan Identitas Saksi lazim
memakai “Model Berlanjut”
 Tidak semua pembuatan akta (surat) memer-
lukan kesaksian.
 Seperti pembuatan akta penjanjian (kontrak) di
bawah tangan yang penandatangannya dila-kukan
di hadapan pejabat umum menurut ke-tentuan
pasal 1874 (2) KUH. Perdata, Pasal 1 Stbl. 1867 :
29, Pasal 2 (1) Stbl. 1916 : 46, atau Pasal 286 (2)
RBg, juga tidak memerlukan ke-saksian.
 Perlu diperhatikan dalam pembuatan akta yang
memerlukan kesaksian diatur dalam Pasal 1905
KUH. Perdata, Pasal 169 RIB, serta Pasal 308 RBg.
 Menurut Pasal-Pasal tersebut saksi sesuai asas
hukum “saksi tidak berjumlah satu” minimal ber-
jumlah 2 (dua) orang saksi.
 Menurut Pasal 145 RIB ditentukan ada beberapa
orang yang tidak dapat bertindak sebagai saksi,
yaitu:
1. Keluarga sedarah dan keluarga semenda salah
satu pihak dalam garis lurus ke atas dan ke
bawah serta ke samping;
2. Istri atau suami salah satu pihak meskipun te-
lah bercerai;
3. Anak-anak yang berumur kurang dari 15 tahun;
4. Orang gila.
 Menurut Pasal 1912 KUH. Perdata, selain telah
mencapai umur 15 tahun, seseorang dapat
dianggap cakap untuk bertindak sebagai saksi,
jika ia tidak di bahwa pengampuan karena dungu,
sakit ingatan, atau karena mata gelap.
 Pasal 40 ayat (2) UU Jabatan Notaris menetap-
kan yang dapat bertindak sebagai saksi dalam
pembuatan akta harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Paling sedikit berumur 18 tahun atau telah me-
nikah;
2. Cakap melakukan perbuatan hukum;
3. Mengerti bahasa yang digunakan dalam akta;
4. Dapat membubuhkan tanda tangan dan paraf;
5. Tidak mempunyai hubungan perkawinan atau
hubungan darah dalam garis lurus ke atas atau
ke bawah tanpa pembatasan derajat dan garis
ke samping sampai dengan derajat ketiga de-
ngan notaris atau para pihak.
Ad. 4 Pemeteraian Akta
 Dalam masyarakat awam hukum sering timbul
anggapan bahwa suatu surat yang apapun ben-
tuk atau isinya apabila termuat dalam kertas
zegel (kertas meterai) atau sudah dibubuhi zegel
(materai tempel) adalah sudah sah.
 Dalam Hukum jika suatu surat yang walaupun
telah memenuhi syarat-syarat materiil dan for-
mal yang ditentukan dalam hukum, tetapi tidak
bermeterai dianggap tidak mempunyai keku-
atan bukti.
 Pemakaian kertas zegel (kertas meterai) ataupun
pem-bubuhan zegel (materai tempel) hanyalah
urusan pelunasan pajak, yaitu Pajak Atas Dokumen
 Mengenai kekuatan bukti suatu dokumen meru-
pakan suatu hal yang berbeda sama sekali.
 Sah atau tidaknya suatu surat (akta) kontrak tidak
bergantung pada pelunasan bea meterai. Akan
tetapi tanpa pelunasan bea meterai akan mem-
bawa akibat berupa larangan bagi para pejabat
termasuk pengadilan untuk memeperhatikan,
mempertimbangkan, melekatkan, pada aktanya
atau putusannya, menyebut, mengutip, menyalin,
atau memberi catatan di atasnya (Rochmat Soe-
mitro, 1988: 22)
 Menurut Pasal 1 ayat (1) UU nomor 13 Tahun 1985
tentang Bea Meterai (UU Bea Meterai), telah
ditentukan bahwa atas suatu dokumen (yang berisi
atau berupa pernyataan tentang suatu keadaan,
perbuatan, atau peristiwa dalam hukum perdata),
dikenakan pajak atas doku-men, yang diberi nama
bea meterai.
 Menurut Pasal 7 ayat (2) jo. Pasal 1 ayat (2) huruf b
dari UU Bea Meterai bahwa bea meterai atas
dokumen dapat dilunasikan dengan meng-gunakan
“Benda Materai”, yang berupa meterai tempel dan
kertas meterai (kertas zegel).
 Bea Meterai dapat juga dilunaskan dengan cara lain
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

 Dengan Keputusan Nomor: 104/KMK.04/1986
tanggal 22 Febuari 1986, oleh Menteri Keuangan
telah ditetapkan bahwa Bea Materai dapat juga
dilunaskan dengan menggunakan “Mesin Teraan
Meterai” (taxograph)
taxograph atau “Alat Lain” dengan
teknologi tertentu (Pasal 1).
 Menurut ketentuan Pasal 7 ayat (5) UU Bea
Meterai, pembubuhan tanda tangan dengan
penulisan tanggal, bulan, dan tahun penandata-
nganan dilakukan sebagaimana mestinya, se-
hingga sebagian dari tanda tangan berada di
atas kertas (dokumen) serta sebagian lain be-
rada di atas (kertas) meterai tempel.
Ad. 5 Tanda Tangan

 Arrest Hoge Raad tanggal 16 mei 1846 memutus


bahwa persyaratan penanda tangan hanya ter-
penuhi dengan membubuhkan “nama yang dipa-
kai oleh penanda tangan”, dengan atau tanpa
menambahkan nama kecilnya (P. Vellema, 1909:
313)
 Pasal Notaris Reglement (Stbl. 1860: 3) memuat
tentang ketentuan syarat penanda tangan akta,
dapat ditemukan petunjuk yang dimaksud “ tanda
tangan” adalah tanda tangan nama.
 Arrest of Overijssel tanggal 24 November 1856,
tetap tidak dapat dianggap sebagai tanda
tangan adalah apabila tanda yang dibubuhkan
hanya berupa “ tanda silang” (P. Vellema, 1909 :
313), karena dengan tanda itu, penanda tangan
tidak dapat diindividualisasi.
 Begitu pula dengan paraf maupun ”teraan cap
tanda tangan” tidak dianggap sebagai tanda
tangan.
 Bagi orang-orang yang buta huruf dan tidak
dapat menuliskan namanya sendiri dijelaskan
pada Pasal 1 dari Ordonansi tanggal 14 Maret
1867 (Stbl. 1867: 39), pembubuhan suatu “te-
raan ibu jari” (cap jempol) dapat dipersamakan
dengan suatu penandatangan surat di bawah
tangan, asal diikuti dengan legalisasi oleh se-
orang notaris atau pejabat lain yang ditunjuk
oleh undang-undang (bandingkan Komar An-
dasasmita, 1982 : 40).
Model Penutup Akta di Bawah Tangan

 Model 1
Pihak Pertama, Pihak Kedua,

………………………. ………….………………
Saksi – Saksi:

………………………. ……………………………
 Model 2
Malang, ……………………
Pihak Pertama Pihak Kedua,

……………………….. .…………………………
Saksi-Saksi:

……………………..….. ……………………………
 Model 3
-Demikianlahkontrak ini dibuat pada hari dan tanggal tersebut di atas.
Pihak Pertama Pihak Kedua,

………………………. ……………………………
Saksi – Saksi:

………………………. ……………………………
 Model 4
Demikianlah kontrak ini dibuat di …………………… pada hari dan tanggal tersebut di
atas.
Pihak Pertama , Pihak Kedua,

………………………. …………………………
Saksi – Saksi:

………………………. ………………..…………
 Model 5
Demikianlah kontrak ini dibuat dengan disaksikan oleh:
1. …………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………..
pada hari ………………
Malang………………………..
Pihak Pertama , Pihak Kedua,

………………………. ………………………………….

Saksi – Saksi:

1. …………………….… 2. ………………………………..
Model 6
Demikianlah kontrak ini dibuat di ……………………. dengan disaksikan
oleh :
1. ………………………………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………………………………….
pada hari ……………, tanggal ………………………………………………………

Pihak Pertama Pihak Kedua

……………………….
………………………….

Saksi – Saksi:

1. …………………….. 2. ………………………...
 Model 7
Demikianlah akta kontrak ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang
sama bunyinya, masing-masing bermaterai cukup, mempunyai
kekuatan sama untuk Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan
disaksikan oleh :
1. …………………………………………………………………………………………….
2. …………………………………………………………………………………………….
Malang,
……………………………
Pihak Pertama Pihak Kedua

………………………….. .……………………………….
Saksi-Saksi :

1. ……………………….. 2. ………………………………
• Model 8
Demikianlah akta kontrak ini dibuat di………………dalam rangkap 2
(dua) yang sama bunyinya yang masing-masing, bermaterai cukup, dan
mempunyai kekuatan sama untuk Pihak Pertama dan Pihak Kedua,
dengan disaksikan oleh:
1. ………………………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………………………..
Pada hari ……… tanggal ………………………………..…………………

Pihak Pertama Pihak Kedua

………………………….. .……………………………….
Saksi-Saksi :

1. ……………………….. 2. ………………………………
Ad.6 LAMPIRAN-LAMPIRAN

o Lampiran berisi akta, surat, dokumen yang dijadi-


kan dasar pembuatan akta kontrak;
o Diperlukan lampiran dalam suatu kontrak, karena
terdapat bagian-bagian yang memerlukan penje-
lasan yang apabila dimasukkan dalam kontrak akan
sangat panjang, atau memuat gambar, peta dan
penjelasan lainnya;
o Lampiran merupakan satu kesatuan dan tidak da-
pat dipisahkan dengan kontrak yang melampir-
kannya.

Anda mungkin juga menyukai