Anda di halaman 1dari 2

LANDASAN SOSIOLOGIS PAJAK HOTEL (STUDI KASUS HOTEL KINAARA)

Pajak merupakan biaya wajib yang harus dibayarkan oleh setiap Warga Negara
Indonesia. Jenis pajak beraneka ragam, salah satu diantaranya adalah pajak hotel dan
restoran. Pada umumnya, pajak ini berlaku hampir di seluruh daerah provinsi, kabupaten
atau kota yang tergabung di dalam Undang-Undang tersebut. Pajak Hotel dipungut atas
pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang
sebagai kelengkapan hotel yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan,
termasuk fasilitas olahraga dan hiburan.

Beban pajak yang diberikan oleh masing-masing Pemerintah Daerah rata-rata sama
besarnya yaitu sebesar 10%. Lalu contoh perhitungan pajak hotel dan restoran: Pajak
restoran merupakan bagian dari Dasar Pengenaan Pajak x Tarif Pajak.  Jumlah pembayaran
keseluruhan total makanan dalam waktu satu bulan di restoran A adalah
sebesar Rp20.000.000,-. Maka, pajak restoran yang harus dibayarkan adalah 10% x
Rp20.000.000,- = Rp2.000.000,-

Sedangkan kewajiban wajib pajak hotel dan restoran adalah yang pertama wajib
untuk mengisi surat pemberitahuan (SPT) pajak kepada daerah. Pungutan ini jumlahnya
berdasarkan kesepakatan daerah masing-masing, karena tidak adanya aturan yang
langsung terpusat, melainkan ada hak setiap daerah untuk mengelola wilayahnya masing-
masing. Daerah dengan income lebih besar pasti akan lebih maju daripada daerah lain.
Sebagai contoh Bali yang menjadi lokasi pariwisata paling menguntungkan di Indonesia.

Kedua, SPTPD harus diisi dengan benar karena nanti akan dilakukan survey atau
pengecekan untuk dicocokkan. SPTPD harus diisi secara lengkap kemudian akan
ditandatangani oleh Wajib Pajak dan kuasanya yang kemudian disampaikan kepada kepala
daerah selambat-lambatnya 7 hari setelah diterima oleh Wajib Pajak.

Keberadaan pajak sangat menentukan regulasi keuangan di sebuah negara karena ia


memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya adalah fungsi pengaturan, fungsi anggaran,
fungsi stabilitas, dan fungsi redistribusi pendapatan daerah. Namun dalam kasus Hotel
Kinaara Resort yang terletak di Desa Pumeteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng belum
membayar tunggakan pajak hotel hingga 509 juta terhitung 2018 lalu. Sehingga pihak
Badan Keuangan Daerah (BKD) Buleleng memberikan Surat Peringatan (SP1) kepada Pihak
manajemen Hotel Kinaara lalu dilanjutkan hingga diberikan SP2 pada 10 September 2019.

Perilaku yang ditunjukkan oleh Hotel Kinaara ini tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan merugikan Badan Keuangan Daerah Buleleng. Sehingga puncaknya adalah
adanya pemasangan stiker yang didasari atas peraturan didasari atas Perda No. 8 tahun
2011 tentang pajak hotel,  dan turunan Peraturan Bupati No. 18 tahun 2018 tentang
perubahan atas Peraturan Bupati No. 9 tahun 2017.

1. Dr. Tunggul Anshari Setia Negara, S.H, M.Hum. Ilmu Hukum Pajak. (Malang: Setara Press, 2017).
Hlm. 89-91
DAFTAR PUSTAKA :

Ilmu Hukum Pajak (Dr. Tunggul Anshari Setia Negara, S.H, M.Hum)

Anda mungkin juga menyukai