Anda di halaman 1dari 15

PAJAK HOTEL

UU dan Peraturan Daerah yang Mengatur Pajak Hotel

01 UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan


Retribusi Daerah.

02 Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 tahun


2011 tentang Pajak Daerah

03 Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 1 Tahun


2011 tentang Pajak Hotel

Peraturan Bupati Sleman Nomor 11 Tahun 2020


04
04 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelaporan,
Perhitungan, dan Pembayaran Pajak Hotel
Ketentuan Umum dalam Pajak Hotel

Hotel l
fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan Ho te
Easy to jasa
termasuk change colors, photos
terkait lainnyaanddengan
Text. dipungut bayaran,
yang mencakup juga motel, losmen, gubug pariwisata,
wisma pariwisata, pesanggrahan, wisma tamu
(guest house), rumah penginapan (home stay) dan
sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih
ktur,
dari 10 (sepuluh).
il l , fa
n ju lan/b
a
Bon penjualan/bill, faktur, cash register o n p e
B g i ster
dokumen bukti pembayaran yang sekaligus sebagai bukti
s h re
pungutan pajak, yang dibuat oleh Wajib Pajak pada saat ca
pengajuan pembayaran atas pelayanan yang disediakan
oleh hotel kepada subjek pajak.
Your Picture Here And Send To Back

Pajak Hotel
pajak yang dipungut atas pelayanan yang disediakan hotel
• Objek Pajak Hotel  pelayanan yang disediakan oleh
Objek Pajak
Hotel dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang
sebagai kelengkapan Hotel yang sifatnya
memberikan kemudahan dan kenyamanan, termasuk
fasilitas olahraga dan hiburan.
• Jasa penunjang  fasilitas telepon, faksimile, teleks,
internet, fotokopi, pelayanan cuci, seterika,
transportasi, dan fasilitas sejenis lainnya yang
disediakan atau dikelola Hotel.
• jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan
Pengecualian oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah
Objek • jasa sewa apartemen, kondominium, dan
Pajak sejenisnya
• jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau
kegiatan keagamaan
• jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama
perawat, panti jompo, panti asuhan, dan panti
sosial lainnya yang sejenis
• jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang
diselenggarakan oleh Hotel yang dapat
dimanfaatkan oleh umum.
• Subjek Pajak  orang pribadi
atau Badan yang melakukan
pembayaran kepada orang
Your Picture Here
Subjek Pa- pribadi atau Badan yang
jak dan Wa- mengusahakan Hotel.

jib Pajak • Wajib Pajak  orang pribadi atau


Badan yang mengusahakan Hotel.
jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar
Dasar 01 kepada Hotel.
Pengenaan *Pembayaran adalah jumlah yang diterima atau
seharusnya diterima atas pelayanan sebagai
Pajak pembayaran kepada hotel.

Jumlah pembayaran kepada hotel termasuk:


02 • Jumlah pembayaran setelah potongan harga
• Jumlah pembayaran atas pembelian voucher
menginap.
Jumlah yang seharusnya dibayar merupakan voucher
03 atau bentuk lain yang diberikan secara cuma-Cuma
dengan dasar pengenaan Pajak sebesar harga berlaku.
Cara
Besaran pokok pajak yang terutang dihitung dengan cara
Perhitungan mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak.
Pajak
Tarif Pajak Hotel

Tarif pajak ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen), kecuali untuk


rumah kos tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (lima persen).
Ketentuan Pajak Hotel
WILAYAH Pajak yang terutang dipungut di wilayah Daerah tempat hotel berlokasi.
PEMUNGUTAN

MASA PAJAK Jangka waktu 1 bulan kalender yang menjadi dasar bagi wajib pajak
untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang

SAAT PAJAK • Pajak yang terutang dalam masa pajak terjadi pada saat pelayanan
TERUTANG yang disediakan atau dikelola oleh hotel.
• Wajib pajak melakukan pembayaran pajak terutang paling lambat 20
hari sejak berakhirnya masa pajak.
• Wajib pajak melakukan pajak terutang di bank persepsi yang
ditetapkan oleh Bupati
Pelaporan Pajak Hotel

1. Wajib pajak wajib mengisi dan menyampaikan e-SPTPD sesuai masa pajak.
2. Wajib pajak mengisi dan menyampaikan e-SPTPD dengan cara mengisi aplikasi e-SPTPD pada laman
pajak.slemankab.go.id dengan benar, lengkap dan jelas.
3. E-SPTPD berisikan pelaporan atas DPP pada Hotel.
4. Hasil pengisian dan penyampaian e-SPTPD dinyatakan lengkap apabila wajib pajak mendapat nomor
bayar.
5. Wajib pajak mengisi dan menyampaikan e-SPTPD paling lambat 20 hari sejak berakhirnya masa
pajak.
6. Apabila batas waktu pengisian dan penyampaian e-SPTPD jatuh pada hari libur, maka batas waktu
pengisian dan penyampaian e-SPTPD jatuh pada satu hari kerja berikutnya.
7. Pengisian dan penyampaian e-SPTPD harus disertai lampiran dokumen rekapitulasi penjualan masa
pajak yang bersangkutan.
8. Apabila sampai dengan akhir bulan masa pajak e-SPTPD, pajak terutang belum dibayar maka
otomatis e-SPTPD dihapus.
9. Wajib pajak yang tidak mengisi dan menyampaikan e-SPTPD diberikan teguran secara tertulis
maupun elektronik.
Tata Cara Penghitungan Pajak Hotel

1. Pengisian dan penyampaian e-SPTPD harus disertai lampiran dokumen rekapitulasi penjualan masa
pajak yang bersangkutan.
2. DPP pajak hotel dihitung dari setiap bon penjualan atau bill yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak atas
jumlah yang dibayar oleh pengunjung/tamu hotel.
3. DPP pajak rumah kos dihitung berdasarkan penerimaan pembayaran penyewaan kamar kos yang
terisi setiap bulan.
4. Perhitungan Pajak Hotel harus dicantumkan pada setiap bon penjualan atau bill, faktur, cash register
atau sejenisnya yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak atas jumlah yang akan dibayar oleh
pengunjung/tamu Hotel.
Fasilitas Hotel yang Dinikmati oleh Bukan Tamu Hotel
• Penjualan fasilitas jasa penunjang hotel antara lain pelayanan restoran, jasaboga/katering, kafe dan
sejenisnya, karaoke, diskotik, pub, bar, pusat kebugaran (fitness centre), salon kecantikan,
spa/massage dan sejenisnya, kolam renang, tenis yang tidak dikelola pihak hotel dan dikenakan
pembayaran kepada masyarakat umum, wajib didaftarkan kepada BKAD untuk ditetapkan sebagai
objek pajak yang terpisah dari Pajak Hotel.
• Atas penjualan fasilitas hotel dikenakan pajak sesuai ketentuan Peraturan Daerah yang berlaku,
yakni:
o fasilitas restoran, jasa boga/katering, kafe dan sejenisnya, dikenakan pungutan Pajak Restoran;
o fasilitas hiburan berupa karaoke, diskotik, pub, bar, pusat kebugaran, (fitness centre), salon
kecantikan, spa/massage dan sejenisnya, kolam renang, tenis, dikenakan pungutan Pajak
Hiburan
o fasilitas parkir, dikenakan pungutan Pajak Parkir.
Ringgo bersama keluarganya melakukan staycation ke Yogyakarta dan menginap di
salah satu hotel di wilayah Sleman. Ringgo menginap di hotel tersebut selama 2 hari
dengan sewa Rp650.000/hari dan menambah fasilitas ekstra bed dengan biaya
Contoh Rp200.000. selama menginap di hotel, Ringgo menggunakan beberapa fasilitas hotel
yaitu:
Perhitungan •

Laundry
Telepon
Rp80.000
Rp50.000
Pajak Hotel • Taksi antar jemput Rp70.000.
Karena masih dalam promo grand opening hotel, setiap pengunjung mendapatkan
diskon sebesar 10%. Selain itu, ada tambahan biaya service sebesar 10%.
Hitunglah berapa besar pajak hotel dan jumlah biaya yang harus dibayarkan
oleh Ringgo?

Pembayaran Hotel: Pajak Hotel:


= Sewa kamar 2 hari + ekstra bed + laundry + telepon + taksi = Tarif x Dasar Pengenaan Pajak
= (2xRp650.000) + Rp200.000 + Rp80.000 + Rp50.000 + Rp70.000 = 10% x Rp1.653.000
= Rp1.700.000 = 168.300

Pembayaran Hotel setelah diskon: Jumlah biaya yang harus dibayarkan oleh Ringgo:
= Rp1.700.000 – (10%xRp1.700.000) = Total Pembayaran Hotel + Pajak Hotel
= Rp1.530.000 = Rp1.683.000 + Rp168.300
= Rp1.851.300
Total Pembayaran Hotel setelah ditambahkan service  DPP
= Rp1.530.000 + (10%xRp1.530.000)
= Rp1.683.000
Ibu Pipit memiliki rumah kos yang terdiri dari 30 kamar. Setiap
kamar memiliki harga yang berbeda-beda.
Contoh Tipe Kamar A yang terisi 16 kamar dengan harga per bulan
Rp600.000.
Perhitungan Tipe Kamar B yang terisi 10 kamar dengan harga per bulan
Pajak Kos Rp1.250.000
Tipe Kamar C yang terisi 20 kamar dengan harga per bulan
Rp950.000
Hitunglah berapa jumlah pajak kos yang harus dibayarkan Ibu Pipit?

Dasar Pengenaan Pajak


= (16 x Rp600.000) + (10 x Rp1.250.000) + (20 x Rp950.000)
= Rp9.600.000 + Rp12.500.000 + Rp19.000.000
= Rp41.100.000

Pajak Rumah Kos


= Tarif x Dasar Pengenaan Pajak
= 5% x Rp41.100.000
= Rp2.055.000

Anda mungkin juga menyukai