Anda di halaman 1dari 34

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

PAJAK KABUPATEN

Subjek Pajak, Objek Pajak, Peraturan Yg


Terkait/Tergolong Dasar Pengenaan
Tarif Pajak, Dasar Pajak Kab./Kota Pajak
Pengenaan Pajak

Dosen: Kartika Pratiwi Putri SE.,M.Ak

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

09
Pajak Kabupaten

Pajak
Kabupaten/Kota

Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan.


Pajak Parkir

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Pajak Hotel

Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan


yang disediakan oleh Hotel.
Pajak

Hotel adalah fasilitas penyedia jasa


penginapan/peristirahatan termasuk jasa
terkait lainnya dengan dipungut bayaran
yang mencakup juga Motel, Losmen,
Gubuk Pariwisata, Wisma Pariwisata,
Pesanggrahan, Rumah Penginapan dan
sejenisnya, serta Rumah Kos dengan
Hotel jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Pajak Hotel-PB1

Pajak Hotel ini disebut dengan PB1


atau Pajak Pembangunan Satu. PB1
ini merupakan Pajak yang nantinya
disetorkan ke Pemda setempat. PB1
ini biasanya dikenakan ke industri
hotel, restoran, wisata, hiburan, dll

Pajak Hotel

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Subjek – Objek Pajak Hotel

Objek

Objek Pajak Hotel


adalah pelayanan
yang disediakan
oleh hotel dengan
Subjek Pajak hotel
pembayaran
adalah orang pribadi
termasuk jasa
atau badan yang
penunjang sebagai Objek
Subjek melakukan
kelengkapan hotel
pembayaran kepada
yang sifatnya
orang pribadi atau
memberikan
badan yang
kemudahan dan
Subjek mengusahakan hotel
kenyamanan,
termasuk fasilitas
olah raga dan
hiburan.

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Objek Pajak Hotel Yakni Setiap


Pelayanan Yang Disediakan Oleh Hotel

Objek Pajak Hotel Yakni Setiap Pelayanan Yang


Disediakan Oleh Hotel meliputi:
a. Fasilitas penginapan atau fasilitas jangka pendek,
seperti:
 Wisma pariwisata, motel, pesanggrahan, rumah
penginapan dan sejenisnya
 Serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10
kamar pada satu lokasi atau beberapa lokasi yang
diusahakan oleh satu Wajib Pajak.
b. Fasilitas penunjang penginapan, seperti:
 Telepon, faksimil, teleks, internet, fotokopi,
pelayanan cuci, setrika, transportasi. Objek Pajak
 Dan fasilitas sejenis lainnya yang disediakan atau
dikelola oleh hotel.
c. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara
atau pertemuan di hotel.
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Tidak termasuk objek pajak hotel:

Tidak Termasuk Objek Pajak Hotel:


1. Jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan
oleh Pemerintah, atau pemerintah daerah;
2. Jasa sewa apartemen, kondominium dan
sejenisnya yang digunakan sebagai tempat tinggal;
3. Jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau
kegiatan keagamaan;
4. Jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama
perawat, panti jompo, panti asuhan dan panti sosial
lainnya yang sejenis;
5. Jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang
diselenggarakan oleh hotel yang dapat
Objek Pajak
dimanfaatkan oleh umum.

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Dasar pengenaan Pajak Hotel

 Dasar pengenaan pajak hotel adalah jumlah


pembayaran yang dilakukan kepada hotel.
 Jika pembayaran dipengaruhi oleh hubungan
istimewa, harga jual atau penggantian dihitung
atas dasar harga pasar yang wajar pada saaat
pemakaian jasa hotel.
 Pembayaran adalah jumlah uang yang harus
dibayar oleh subjek pajak kepada wajib pajak
untuk harga jual baik jumlah uang yang
dibayarkan maupun penggantian yang
seharusnya diminta wajib pajak sebagai
DPP
penukaran atau pemakaian jasa tempat
penginapan dan fasilitas penunjang termasuk
pula semua tambahan dengan nama apa pun
juga dilakukan berkaitan dengan usaha hotel.

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Tarif Pajak Hotel

 Tarif pajak hotel ditetapkan paling tinggi


sebesar 10%
 Tarif Pajak Hotel ini ditetapkan dengan
peraturan daerah Kabupaten atau Kota yang
bersangkutan. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan keleluasaan kepada pemerintah
Kabupaten/Kota untuk menetapkan tarif pajak
yang dipandang sesuai dengan kondisi masing-
masing daerah Kabupaten/Kota.

Tarif
 Tarif Pajak Hotel Kota bandung dikenakan
sebesar 10%

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Perhitungan Pajak Hotel

Pokok Pajak Hotel yang terutang


= Tarif x DPP

PT. Hotel Family memilik omzet atas usaha hotel


dalam bulan November tahun 2022 sebesar Rp
458.550.000, hitung pajak terutang dengan tarif
10%.

Jawab = Tarif x DPP Perhitungan


= 10% x Rp 458.550.000
= Rp 45.855.000

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Lanjutan

Ren menyewa kamar hotel dengan harga Rp 400.000 semalam, harga


tersebut dikenakan service charge 10%. Hitung jumlah sewa kamar
yang harus dibayar oleh Ren!

Jawab = Service Charge = 10%


= Tarif PB1 = 10%
= Harga kamar + Service Charge 10% + Pajak 10%
= Rp 400.000 + (10%x(400.000+40.000)=44.000 + 40.000
= Rp 484.000

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Pajak Restoran

 Berdasarkan Undang-Undang Pajak Daerah


dan Retribusi Daerah (UU PDRD), Pajak Pajak
Restoran adalah pajak atas pelayanan yang
disediakan oleh restoran
 Definisi restoran di sini yakni fasilitas penyedia
makanan dan/atau minuman yang dipungut
bayaran, yang mencakup juga:
a. Rumah makan
b. Kafetaria
c. Kantin
d. Warung
Restoran
e. Bar
f. Sejenisnya termasuk jasa boga/katering

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Pajak Restoran = PB1

Pajak yang muncul pada setiap struk pembelian


makanan dan minuman itu bukanlah PPN,
melainkan Pajak Restoran atau Pajak Bangunan 1
(PB1). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang (UU)
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD).

Disebutkan bahwa pajak restoran masuk dalam


kategori pajak daerah, tepatnya pajak
kabupaten/kota, yang mendefinisikan
Perpajakan Restoran sebagai pajak atas PB1
pelayanan yang disediakan oleh restoran.

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Subjek – Objek Pajak Restoran

Objek

Objek Pajak Restoran


adalah pelayanan
Subjek Pajak yang disediakan oleh
Restoran artinya restoran dari
subjek yang pelayanan penjualan
Subjek dikenakan atau makanan/minuman Objek
dipungut PB1, yaitu yang dikonsumsi
pembeli dari layanan pembeli, baik
yang disediakan oleh dikonsumsi di tempat
Subjek restoran tersebut. pelayanan maupun di
tempat lain (dibawa
pulang).

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Dasar Pengenaan Pajak Restoran

 DPP Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran


yang diterima atau yang seharusnya diterima oleh
resto tersebut.
 Jumlah pembayaran itu biasanya termasuk biaya
layanan (service charge) yang biasanya dikenakan
oleh restoran.
 Jadi, angka DPP ini diperoleh setelah mengalikan
antara jumlah harga dari item yang dibeli
konsumen dengan tarif service charge.

DPP

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Tarif Pajak Restoran

 Tarif pajak Restorean ditetapkan paling tinggi


sebesar 10%
 Tarif Pajak Restoran ini ditetapkan dengan
peraturan daerah Kabupaten atau Kota yang
bersangkutan. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan keleluasaan kepada pemerintah
Kabupaten/Kota untuk menetapkan tarif pajak
yang dipandang sesuai dengan kondisi masing-
masing daerah Kabupaten/Kota.

Tarif
 Tarif Pajak Restoran Kota bandung dikenakan
sebesar 10%

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Penghitungan Pajak Restoran

Rumus Pajak Restoran (PB1)


= Tarif Pajak Restoran X DPP

Kira membeli Steak Wagyu seharga Rp195.000 dengan segelas


Juice Melon seharga Rp35.000 di Restoran BBB. Restoran BBB
memberlakukan biaya layanan (service charge) sebesar 10%.
Restoran ini berada di Bandung dengan tarif PB1 yang ditetapkan
Pemda adalah 10%. Hitung Pajak terutang!
Jawab = Total makan & minum = Rp 230.000
Service charge = 10% x Rp 230.000 = Rp 23.000
PB1 = Tarif PB1 x DPP (Total Harga + service charge)
PB1 = 10% x (Rp 230.000 + Rp 23.000)
= 10% x Rp 253.000
= Rp 25.300
Total Harga = DPP + PB1
= Rp 253.000 + 25.300
= Rp 278.300
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Pajak Hiburan

 Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan


hiburan.
 Hiburan adalah semua jenis tontonan, pertunjukan,
permainan, dan/atau keramaian yang dinikmati
dengan dipungut bayaran.
 Penyelenggara Hiburan adalah orang pribadi atau
badan yang bertindak baik untuk dan atas namanya
sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang
menjadi tanggungannya dalam menyelenggarakan
suatu hiburan.
 Penonton atau pengunjung adalah setiap orang yang
menghadiri suatu hiburan untuk melihat dan/atau
Hiburan
mendengar atau menikmatinya atau menggunakan
fasilitas yang disediakan oleh penyelenggara hiburan,
kecuali penyelenggara, karyawan, artis (para pemain),
dan petugas yang menghadiri untuk melakukan tugas
pengawasan.
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Subjek – Objek Pajak Hiburan

Objek

Obyek Pajak
Subyek pajak
adalah jasa
adalah orang Objek
Subjek penyelenggaraan
pribadi atau badan
hiburan dengan
yang menikmati
dipungut
hiburan.
bayaran
Subjek

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Penyelenggaraan Hiburan Sebagaimana


Dimaksud Pada Obyek Pajak

Penyelenggaraan hiburan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) Perda, adalah :

a. Tontonan film;
b. Pagelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana;
c. Kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya;
d. Pameran;
e. Diskotik, karaoke, klab malam, pub dan sejenisnya;
f. Sirkus, akrobat, dan sulap;
g. Permainan bilyar, golf, dan boling;
oBJEK
h. Pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan permainan
ketangkasan;
i. Panti pijat, refleksi, mandi uap/spa, dan pusat
kebugaran (fitness centre); dan
j. Pertandingan olah raga
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Tidak Termasuk Sebagai Obyek Pajak

Pajak

Tidak termasuk sebagai obyek pajak


adalah:
a. Penyelenggaraan hiburan kesenian
rakyat/tradisional Indonesia, music dan
tari tradisional Indonesia; dan
b. Penyelenggaraan hiburan dalam
pernikahan, khitanan, upacara
keagamaan dan di lingkungan pendidikan.
Hiburan

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Dasar Pengenaan Pajak Hiburan

Berdasarkan Perda No.08, Tahun 2010 Pasal 6


Kota Bandung
(1) Dasar pengenaan Pajak adalah jumlah uang
yang diterima atau yang seharusnya diterima
oleh penyelenggara hiburan.
(2) Jumlah uang yang seharusnya diterima
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
termasuk potongan harga dan tiket cuma-
cuma yang diberikan kepada penerima jasa
hiburan.
DPP

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Tarif berdasarkan Perda No.08 Tahun 2010 Kota Bandung

Tarif

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Tarif berdasarkan Perda No.08 Tahun 2010 Kota Bandung

Tarif

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Contoh Penghitungan

Afnan membeli tiket konser musik di Bandung


melalui pemesanan online sebesar Rp 1.500.000,
Hitung total tagihan tiket konser yang harus
Afnan bayar !

Jawab:
= Rp1.500.000 x 25% = Rp 375.000
= Rp 1.500.000 + Rp 375.000
TARIF = Rp 1.875.000

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Ketentuan Pembayaran Pajak Restoran, Pajak


Hotel, Pajak Hiburan

PR
Masa pajak dalam menghitung, menyetor, dan
melaporkan PB1 yang terutang dilakukan dalam
jangka waktu satu bulan kalender.
1. Masa Pajak
 Jangka waktu yang lamanya sama dengan 1
bulan kalender
 Bagian dari bulan dihitung satu bulan penuh
 Masa pajak paling lama 3 bulan kalender
2. Saat Terutang
PH  Pajak Restoran yang terutang terjadi pada saat
pembayaran kepada pengusaha atas pelayanan
di restoran maupun hotel dan hiburan
 Dalam hal pembayaran dilakukan sebelum
pelayanan restoran dan hotel dan hiburan
diberikan, pajak terutang pada saat terjadi
pembayaran
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Cara Bayar Pajak Restoran, Pajak Hotel dan


Hiburan

 Pembayaran Pajak restoran dan pajak hotel


maupun hiburan harus dilakukan setiap bulan
paling lambat 30 hari setelah berakhirnya
masa pajak.
 Keterlambatan pembayaran pajak hotel,
restoran dan hiburan dikenakan sanksi
administrasi berupa bunga keterlambatan
sebesar 2% sebulan untuk jangka waktu paling
lama 24 bulan atau 2 tahun.
 Penyetoran PB1 ini dapat dilakukan secara Cara bayar
langsung dengan mendatangi Kantor Badan
Pendapatan Daerah (Bapenda) atau Dispenda
Kodya/Kabupaten/Provinsi berdasarkan
tempat domisili usaha.

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Pajak Parkir

Berdasarkan UU No 26 Th 2009 Pasal 1 angka 31


tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU
PDRD) Pajak parkir merupakan pajak atas
penyelenggaraan tempat parkir di luar badan
jalan. Hal ini juga meliputi tempat parkir yang
dimiliki pokok usaha ataupun sebagai suatu
usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan
kendaraan bermotor.

Parkir

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Subjek – Objek Pajak Parkir

Objek

Objek Pajak Parkir


adalah
penyelenggaraan
Subjek pajak tempat parkir diluar
parkir adalah badan jalan, baik yang
orang pribadi atau disediakan berkaitan Objek
Subjek
badan yang dengan pokok usaha
melakukan parkir maupun yang
kendaraan disediakan sebagai
bermotor suatu usaha, termasuk
Subjek penyediaan tempat
penitipan kendaraan
bermotor.

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Bukan Termasuk Objek Pajak Parkir


UU PDRD Pasal 62 ayat (2)

UU PDRD Pasal 62 ayat (2) terdapat empat hal


yang bukan termasuk objek pajak parkir, yakni :

1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah


menyelenggarakan tempat parkir.
2. Penyelenggaraan tempat parkir oleh
perkantoran yang hanya digunakan oleh
karyawannya sendiri.
3. Kedaulatan, konsulat, dan perwakilan negara
asing dengan asas timbal balik yang NON OBJEK
menyelenggarakan tempat parkir.
4. Penyelenggaraan tempat parkir lain diatur
dengan peraturan daerah (Perda).

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

DPP dan Tarif Pajak Parkir

 Dasar pengenaan Pajak Parkir adalah jumlah


pembayaran atau yang seharusnya dibayar
kepada penyelenggara tempat Parkir.
 Tarif pajak parkir paling tinggi ditetapkan senilai
30% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP).
 UU PDRD telah menetapkan tarif tertinggi pajak
parkir, pada masing-masing daerah dapat
menetapkan besaran tarif tersebut sesuai dengan
potensi pajak di wilayah tersebut selama tidak
melebihi tarif maksimal yang telah ditentukan
TARIF pemerintah.

 Tarif Pajak Parkir Kota bandung barat dikenakan


sebesar 30%

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Contoh Perhitungan

Penghasilan Askar selama (1) bulan


menyewakan bangunannya untuk parkir
adalah Rp 4.500.000, lokasi di KBB, Hitung
pajak parkir yang terutang !

Jawab:
Pajak Parkir = 30% x Rp 4.500.000
= Rp 1.350.000

Contoh

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Kontribusi Pajak Daerah Kota Bandung

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Thanks!
GOOD JOB!
THERE YOU GO! Do you have any questions?
HELLO Kartika pratiwi putri

CRÉDITS: Ce modèle de présentation a été créé


par Slidesgo, comprenant des icônes de Flaticon,
des infographies et des images de Freepik

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI

Anda mungkin juga menyukai