• Restoran A berdiri di DKI Jakarta dan harus memungut pajak restoran dari konsumennya.
Terdapat konsumen yang membeli makanan soto dengan harga Rp50.000, dan minum
seharga Rp10.000. Maka DPP nya adalah Rp60.000. Kemudian besar tarif pajaknya adalah
10%, sehingga 10% X Rp60.000 = Rp6.000. Total yang harus dibayar oleh konsumen
adalah Rp66.000. Pajak restoran di DKI Jakarta diatur dalam Perda No 11 Tahun 2011.
• Wajib pajak masih banyak yang kurang patuh membayar pajak restoran adalah karena
pengusaha restoran masih ada yang tidak mau memungut pajak dari konsumennya. Hal ini
dikarenakan, jika dilakukan maka biaya yang harus dibayarkan oleh konsumen akan
meningkat, sehingga dapat menurunkan jumlah konsumen yang membeli makan atau
minuman di restoran tersebut. Untuk mencegah berkurangnya konsumen, maka pajak
restoran tidak dibebankan kepada mereka. Hal ini lah yang menyebabkan kurang patuhnya
penyetoran pajak restoran.
• Wajib pajak yang patuh menyetorkan pajak restoran dikarenakan, tarif pajak tersebut
dibebankan oleh konsumen sehingga restoran tidak memiliki kewajiban untuk mengeluarkan
dana dalam pembayaran pajak ini. Jika konsumen dari suatu restoran tidak keberatan
dibebankan pajak, maka jumlah konsumennya tidak akan berpengaruh walau pun mereka
dibebankan pajak. Hal ini bisa terjadi karena, suatu restoran memiliki reputasi yang tinggi
sehingga seberapa mahal harganya, akan tetap dikunjungi oleh konsumen. Hal ini
memberikan dampak yang baik juga bagi daerah, karena semakin bertambah penerimaan
dari pajak restoran.
Sekian dari saya, terima kasih atas waktu yang telah diberikan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Sumber :
1. Sumber Referensi PAJA3345 Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Modul 3